a. Idealnya
b. Realnya
c. Testimoni
BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014 lalu. Itu
artinya, pelayanan ini sudah berjalan kurang lebih selama tiga tahun dalam
menjalankan tugasnya. Idealnya, tugas dari Badan Penyelenggara Jaminan
Kesehatan (BPJS) ialah sebagai berikut (Putri, 2014):
Testimoni
Banyak sekali testimoni yang ada di web BPJS, dapat diakses oleh semua
masyarakat melalui laman: http://www.bpjs-kis.info/search/label/Testimoni
Testimoni yang di posting disana lebih cenderung ke testimoni yang bersifat positif.
Namun tidak sedikit pula testimoni pasien BPJS lain yang menyatakan bahwa
pelayanan administrasi BPJS cenderung lebih lama dibanding dengan pasien biasa.
Sehingga banyak dari mereka yang merasa di-nomor dua kan oleh pihak Rumah
Sakit. Sehingga terkadang masyarakat merasa enggan untuk memakai BPJS dan
beralih menjadi pasien biasa agar pelayanannya menjadi lebih cepat. Salah satu
testimoni ialah sebagai berikut:
“Awalnya, ibu mertua saya didiagnosa dokter ada masalah dengan sarafnya,
semacam kejepit. Atas saran keluarga jauh, akhir Januari lalu saya mendaftarkan
beliau menjadi peserta BPJS Kesehatan kelas I secara online, karena katanya
biaya pengobatannya bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ceritanya.
“Ibu mertua saya hampir 2 bulan menjalani terapi, sebelum akhirnya berpulang.
Kalau dihitung habisnya sekitar Rp 4.800.000,-. Itu pun belum termasuk biaya lain-
lain seperti administrasi, obat, opname, dan sebagainya. Di rumah sakit saya cuma
dimintai Kartu BPJS Kesehatan dan KTP saja tanpa membayar biaya lagi,” kata
Ribut.
“Selain itu, kita juga bisa sedekah kepada orang yang membutuhkan lewat iuran
bulanan. Iuran itu bisa digunakan untuk biaya berobat masyarakat yang kurang
mampu. Kita sehat, kita bantu yang lagi sakit, gantian seperti itu,” jelasnya.
***
Putri, A. E. (2014). Paham BPJS: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Seri Buku
Saku – 2. Diakses dari: http://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/11024.pdf