Anda di halaman 1dari 4

4 JENIS SISTEM PENJUALAN TIKET PESAWAT YANG BERKEMBANG SAAT INI

Sistem penjualan tiket 10 tahun terakhir ini sangat jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Perkembangan internet dan teknologi komputer telah merubah sistem jual beli
tiket secara signifikan. Apa yang dahulu dianggap hanya sebatas ide dan angan-angan, maka
sekarang terwujud dan terjadi dihadapan kita. Tiket pesawat dahulu bagaikan buku kuitansi
yang isinya berlembar-lembar. Data penumpang pun ditulis dengan freehand. Sekarang,
tiket hanya dicetak pada 1 lembar kertas dan bahkan ½ lembar kertas sudah cukup untuk
pegangan penumpang menaiki pesawat udara. Bentuk perubahan lainnya penumpang
cukup memperlihatkan tampilan etiket nya di smartphone dan itu pun sudah cukup
dinyatakan sah oleh pihak maskapai. Evolusi sistem tiket juga berdampak pada model travel
tiket yang menjadi penyedia tiket pesawat udara.
1. Sistem tiket tertutup.
Pada sistem ini konsumen pembeli tiket pesawat menghubungi atau datang ke travel tiket
untuk melalukan proses reservasi dan booking. Travel tiket secara online memiliki sistem
yang terhubung ke sistem maskapai. Pembeli cukup menunggu beberapa saat, untuk
mendapatkan informasi harga, jika sepakat dilanjutkan input data dan booking tiket.
Kelebihan sistem ini prosesnya cepat, informasi langsung didapatkan. Kelemahannya,
pembeli kurang leluasa untuk memilih pesawat yang akan ditumpangi. Terlalu banyak
bertanya kepada travel membuat pembeli sungkan. Sistem ini biasanya dijalankan oleh
travel tiket yang bersifat offline, dan tidak mengandalkan website untuk bisnis tiketnya.
2. Sistem tiket terbuka.
Pada sistem ini konsumen membuka website yang disediakan travel tiket. Di website
tersedia beberapa menu pilihan, rute dan harga tiket. Pembeli tinggal klik untuk memilih
mana saja yang sesuai keinginannya. Kemudian dilanjutkan input data dan booking. Setelah
itu penumpang mendapatkan info hasil booking dan time limit pembayaran. Secara
otomatis pembeli diarahkan pada menu pembayaran. Setelah pembayaran terjadi pembeli
melakukan konfirmasi pembayaran, dan selanjutnya tiket dikirimkan ke email pembeli atau
ada pemberitahuan hasil pembelian melalui sms. Kelebihan sistem ini, proses reservasi dan
booking hingga issued tiket berjalan dalam waktu yang singkat. Kelemahannya, jika terjadi
kesalahan pembeli input data, maka tidak bisa menimpakan kesalahannya ke pihak travel,
karena data diinput sendiri oleh pembeli. Kelemahan lain tidak semua pembeli faham dan
terbiasa menggunakan sistem ini. Banyak yang masih diliputi rasa khawatir kalau terjadi
kesalahan. Sistem ini biasanya dijalankan oleh travel tiket yang menjalankan bisnisnya
secara online dan offline dengan kekuatan modal yang besar. Sistem tiket yang dijalan
bersifat otomatis sehingga memerlukan perangkat penunjang dan SDM yang memakan
biaya yang tidak sedikit.
3. Sistem tiket semi terbuka.
Pada sistem ini, pembeli mengunjungi website travel untuk memilih rute airline. Mengisi
data penumpang yang akan berangkat pada form yang telah disediakan. Kemudian, pihak
travel akan mengkonfirmasikan reservasi yang telah dibuat oleh pembeli dan dapat
memberikan informasi harga termurah. Pihak travel melakukan proses booking untuk si
pembeli tadi. Kemudian pembeli mendapatkan informasi dari travel tentang hasil booking
yang berisi nama penumpang, hari dan tanggal berangkat serta harga tiket pesawat. Proses
issued tiket dilakukan oleh pihak travel, setelah mendapatkan konfirmasi pembayaran tiket.
Kelebihan sistem ini, pembeli dapat berkomunikasi dengan pihak travel, seperti
menanyakan harga tiket termurah. Kelemahannya, prosesnya bisa memakan waktu jika
form yang terkirim lambat masuk ke pihak travel. Sistem ini biasanya dijalankan oleh travel
tiket yang menjalankan bisnisnya baik secara online maupun offline tetapi dengan kapasitas
modal menengah ke bawah. Biasanya kapasitas travel ini sebagai mitra usaha dalam konsep
bisnis B2B dengan perusahaan yang lebih besar. Bisnisnya tidak langsung ke pihak maskapai
melainkan kepada perusahaan travel yang link bisnisnya ke beberapa maskapai airlines.
4. Sistem tiket maskapai.
Pada sistem ini maskapai selain memerlukan travel tiket untuk mengembangkan bisnis
penjualan tiketnya, mereka juga menjalankan marketing atau penjualan tiket secara
langsung baik online maupun offline. Sistem yang bekerja mirip tipe sistem tiket yang
pertama. Seluruhnya berjalan otomatis, pembeli melakukan proses reservasi, booking
hingga issued tiket tanpa berkomunikasi dengan pihak maskapai. Pada sistem offlinenya
pembeli dapat mendatangi kantor maskapai atau ke counter penjualan tiket yang ada di tiap
bandara.
Pada ke-4 sistem penjualan tiket di atas, ketentuan harga ditentukan oleh pihak maskapai.
Harga jual antar jenis travel memiliki harga dasar yang sama seperti harga maskapai. Kalau
pun ada yang lebih murah, itu sebagai trik marketing masing-masing travel. Bahkan ada
travel tiket yang menawarkan harga lebih murah dari harga dasar dari maskapai.
Masing-masing jenis atau tipe travel tiket seperti tersebut di atas tadi, memiliki segmen
pasar tersendiri. Tiap travel tiket pesawat memiliki pelanggan tiket tersendiri sesuai kadar
promosi dan perkenalan yang dilakukan. Faktor perkenalan atau kedekatan antara pembeli
dan travel tiket memiliki pengaruh yang besar dalam penjualan tiket.
5 Media Komunikasi Modern – Penjelasan dan Fungsinya

1. Koran
Koran atau majalah merupakan sarana informasi dan komunikasi modern yang
dikembangkan atau cikal bakal dari sebuah surat.

Alat informasi modern ini merupakan alat informasi yang digunakan dengan basis
tulisan.

Sehingga koran atau majalah merupakan alat komunikasi modern yang dikembangkan
hingga orang dapat mengetahui berbagai informasi di sekitarnya dengan berita-berita
dari ringan hingga yang berat.

2. Radio
Radio merupakan alat komunikasi yang digunakan dengan basis audio yang hanya
mampu didengarkan oleh orang dengan frekuensi tertentu.

Alat komunikasi modern ini dulunya digunakan oleh para warga Indonesia dalam
menghadapi perang. Sebagai tanda penyerangan bahkan simbol adanya bahaya di
tempat tertentu.

Bahkan sampai saat ini, radio masih saja digunakan oleh orang-orang khususnya anak
muda yang sering mendengarkan musik dan program-program radio yang khusus kaula
muda.

3. Telepon
Alat komunikasi modern ini merupakan alat komunikasi modern yang pertama
kali digunakan oleh manusia. Alat komunikasi ini menggunakan listrik sebagai
penghubung ke orang lain dengan jarak yang cukup jauh, manusia dapat berkomunikasi
dengan baik.

Telepon merupakan alat komunikasi modern yang diciptakan oleh Alexander Graham
Bell pada tahun 1876.

4. Televisi
Telepon merupakan alat komunikasi modern yang digunakan hanya menggunakan
audio saja. Namun, seiring berkembangnya teknologi, maka ada inovasi baru yaitu
televisi sebagai sarana komunikasi yang berbasis audio maupun visual.

Kita dapat melihat orang dalam layar kaca televisi, bukan hanya mendengarkan suara
saja secara audio.

Televisi ini merupakan alat komunikasi modern yang digunakan dengan sifat yang cukup
populer karena di Indonesia hampir seluruh rumah masyarakat memiliki televisi
setidaknya satu buah.
5. Telepon genggam (Handphone)
Alat komunikasi telepon semakin berkembang hingga menjadi telepon genggam atau
biasa disebut sebagai ponsel.

Telepon ini tanpa memerlukan bantuan kabel listrik sebagai penghubung komunikasi,
namun hanya menggunakan satelit sebagai sinyal ponsel.

Bahkan kita ketahui ponsel ini semakin berkembang menjadi Smartphone, yang mana
alat ini digunakan dengan kepintaran teknologinya yang selalu semakin berkembang
pesat. Ponsel mulai dirilis atau digunakan pertama kali sebagai alat komunikasi modern
sejak 3 Aprikl 1973.

Ponsel pun hingga sekarang menjadi kebutuhan pokok masyarakat sebagai alat
komunikasi modern yang sangat penting. Sehingga tak aneh jika setiap orang sudah
mulai memegang dan memiliki ponsel sebagai alat komunikas modern. Selain itu,
ponsel juga semakin berkembangnya teknologi, semakin maju pula dan berinovasi dari
fitur-fitur yang terdapat pada ponsel. Hingga munculnya internet di era ini

Anda mungkin juga menyukai