Anda di halaman 1dari 4

SELF-DIRECTED LEARNING DAN INDEPENDENT LEARNING

a. Definisi
o Self-directed Learning adalah sesuatu proses dimana seseorang memiliki inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain untuk menganalisis kebutuhan belajar. (O’Shea, 2003)
o Independent Laerning atau belajar bebas merupakan kegiatan belajar yang tujuan belajar maupun cara mencapai
tujuan itu ditetapkan sendiri oleh pebelajar. (Mudjiman, 2008)
o Independent Learning yakni pebelajar memiliki kontrol atas proses belajarnya sendiri, dan didorong untuk
menyusun rencana pembelajarannya sendiri. (Dent et al, 2006)
o Karakteristik yang tercantum dalam proses PBL adalah sangat mengutamakan belajar mandiri atau self-directed
learning. (Amir et al, 2009)
o Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu
kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang
dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya – baik penetapan waktu belajar,
tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi belajar – dilakukan oleh siswa
sendiri. (Mudjiman, 2008)
b. Ciri-ciri
o Tanggung jawab, dalam mengendalikan dan mengarahkan belajarnya sendiri berada ditangan pebelajar.
o Membebaskan pebelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu tertentu.
o Disediakannya berbagai bahan termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua anggota
fakultas (penyelenggara pendidikan) yang memberikan layanan bimbingan.
o Komunikasi antara pebelajar dengan instruktur atau tutor dicapai melalui satu atau kombinasi dari beberapa
teknologi komunikasi.
(Institut for Distance Education of Maryland University)
o Ada niat, motif, atau kemauan untuk melakukan usaha mencapai kompetensi. (Mudjiman, 2008)
o Berlangsung dengan atau tanpa bantuan orang lain. (Mudjiman. 2008)
c. Metode
Ada beberapa metode yang perlu dilakukan agar pembelajaran pada SDL tercapai secara maksimal. Dalam
berpikir kita dituntut berpikir mendalam (deep learning), kritis (critical thinking), dan dapat mengatur waktu
dengan efektif dan efisien. Berikut ini penjelasan masing-masing.
·
Deep Learning
o Definisi
Deep learning adalah Pengujian fakta-fakta baru dan ide kritis, dan menyambungkan keduanya ke dalam
struktur kognitif serta membuat banyak cabang dari ide-ide tersebut. (Biggs, 1999)
o Karakteristik
1) Orang Independent dan Self directing. (Beswick, 2006)
2) Memiliki pengalaman yang sangat luas. (Beswick, 2006)
3) Lebih termotivasi untuk belajar lewat diri sendiri. (Beswick, 2006)
4) Belajarnya sampai akar-akarnya. (Beswick, 2006)
5) Menghubung-hubungkan dengan berbagai informasi yang didapat.
6) Memakai pengetahuan dalam kehidupan nyata.
7) Mengintegrasikan sesuatu dengan pengetahuan yang sudah didapat.

· Critical Thinking
o Definisi
1) Kemampuan untuk membuat suatu penilaian yang rasional atau beralasan. Tatakrama berpikir yang digunakan
seseorang untuk mengukur atau menilai validitas/kebenaran sesuatu seperti pernyataan , kisah, argument,
penelitian. (Chaerumam, 2009)
2) Critical thinking adalah mengarahkan dirinya untuk berusaha berpikir untuk mendapatkan alasan pada tingkat
tertinggi dari cara berpikir anda Orang yang berpikir kritis secara konsisten, akan hidup rasional, beralasan, dan
empati. (Elder, 2007)
o Manfaat dalam Pembelajaran
1) Mendapatkan kepuasan tersendiri karena segala masukan yang diberikan kepada kita, kita cari bukti
kebenarannya. (Sunardi, 2003)
2) Memperluas pengetahuan kita. (Sunardi, 2003)
3) Meningkatkan retensi belajar.
· Manajemen Waktu yang Baik
Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada belajar mandiri, kita perlu mengatur waktu kita. Setiap orang
memiliki strategi pengaturan waktunya masing-masing. Agar komitmen itu terpenuhi, pertanyaan-pertanyaan di
bawah dapat digunakan untuk megawali aktivitas mereka. (Moust et al, 2001)
o Apakah waktu yang Anda gunakan dalam suatu hari sudah produktif?
o Apakah harapan yang Anda terapkan sudah sejalan dengan niat produktif Anda?
o Apa yang paling membuat Anda membuang waktu?
o Apakah jadwal yang Anda terapkan cukup menyeimbangkan Anda?
d. Manfaat SDL
1. Dapat melatih pengembangan self learning skills yang diperlukan untuk melaksanakan lifelong learning
selepas masa pendidikan formal. (Mudjiman,2008)
2. Dapat menggugah motivasi belajar. (Mudjiman, 2008)
3. Menghilangkan strees dalam belajar.
e. Tujuan SDL
o untuk membekali pebelajar dengan ketrampilan yang dibutuhkan agar termotivasi untuk belajar hari ini dan
seterusnya disepanjang hidupnya (life long learners). (Bernadette, 2005)
f. Kelebihan dan Kekurangan SDL
o Kelebihan
1. Fleksibel. (Zulkabir, 2005)
2. Mendorong disiplin dan ketrampilan. (Zulkabir, 2005)
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. (Zulkabir, 2005)
o Kekurangan
1. Menuntut disiplin tinggi dan kemandirian belajar yang tinggi. (Zulkabir, 2005)
2. Memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif. (Zulkabir, 2005)
3. Membuat mahasiswa terlena/keblabasan. (Zulkabir, 2005)
Analisis Skenario
Dari skenario II “Independent Learning” telah didapatkan informasi sebagai berikut:
1. Seorang mahasiswa fakultas kedokteran berminat pada kuliah perkenalan tentang pentingnya belajar mandiri
(Self-directed Learning).
2. Dia bingung bagaimana caranya mengatur waktu karena jadwal begitu padat, sedangkan ia ingin berhasil
dalam pembelajaran di kelasnya yang menggunakan PBL.
3. Dalam pelaksanaan SDL mahasiswa dituntut untuk memiliki sikap deep learning dan critical thinking dalam
aktivitas pembelajarannya maupun terhadap sumber pembelajarannya.

Berikut merupakan pembahasan skenario:


· Belajar mandiri atau sering disebut Self-directed Learning/Independent Learning adalah kegiatan belajar aktif
yang berawal dari niat pebelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Cara mencapai tujuan pembelajaran itu
pun ditentukan sendiri oleh pebelejar.
· Independent Learning memilki ciri-ciri:
o Bebas.
o Menyenangkan siswa.
o Belajar sendiri/berkelompok/dengan guru.
o Tanggung jawab keberhasilaan ada pada pebelajar sendiri.
o Dituntut berpikir kritis dan dalam.
· Self-directed Learning memilki ciri-ciri:
o Ada motif atau niat.
o Sistematis.
o Diterapkan pada pembelajaran formal-tradisional.
o Bertujuan memotivasi pebelajar.
o Tanggung jawab keberhasilaan ada pada pebelajar sendiri.
o Dituntut berpikir kritis dan dalam.
· SDL dan IL secara umum memilki pengertian yang sama yaitu belajar mandiri. Namun, IL cenderung
memiliki penekanan pada kebebasannya. Bebas dalam arti di sini bebas dengan belajarnya. Bisa belajar betul-
betul sendiri, dengan kelompok tanpa pembimbing, atau hanya kita dengan pembimbing. Pembimbing di sini
hanya berperan sebagai fasilitator saja. Pebelajar yang aktif mencari materi yang diperlukan. SDL adalah konsep
yang hendak dimasukkan dalam sistem pendidikan formal-tradisional yang lebih menekankan pada motivasi,
agar pebelajar dapat menerapkan longlife learners selepas mereka dari pendidikan formal.
· Dalam mengatur waktu seseorang pasti memiliki kiat-kiatnya masing-masing. Dari banyak kiat itu, intinya
kita harus:
1. Memproduktifkan waktu yang kita miliki. Baik untuk belajar, ke kampus, tidur atau refreshing.
2. Mengetahui apa yang membuat kita membuang waktu. Bukan hanya sekedar mencari tahu sebabnya, tapi juga
menghilangkan itu agar waktu kita tidak sia-sia.
3. Menyeimbangkan waktu sesuai dengan porsinya masing-masing.
· Deep learning adalah proses berpikir sampai ke akar-akarnya. Sehingga dari satu hal kita bisa memahami hal-
hal lain yang terkait dengan hal tersebut. Contohnya kita ingin membeli minuman di penggir jalan. Dalam
benak, kita bertanya dari mana air itu diambil? Dimasak dahulu atau tidak? Bagaimana cara membuatnya?
Apakah bahannya bersih? Bagaimana mencuci gelasnya? Mencuci dengan air apa?
· Critical thinking adalah berpikir kritis, mencari alasan-alasan yang rasional untuk memecahkan masalah, dan
tidak mudah percaya dengan sebuah sumber pembelajaran yang kita dapat.

http://doktergokilsaja.blogspot.com/2010/06/skenario-1-independent-learning-blok-i.html

Anda mungkin juga menyukai