Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis


akibat produksi hormone tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu
aktif.karena tiroid memproduksi hormone tiroksin dan lodium,maka lodium radiaktif
dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (menguragi intensitas fungsinya).

2.2 Etiologi

Hipeteroidisme dapat terjadi akibat disfusi kelenjar tiroid,hipofisis atau


hipotalamus .peningkatan TSH akibat mall fungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan
TSH dan TRF karena umpan balik negative TH terhadap pelepasan keduanya.

Hipertiroidisme akibat mall fungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH


dan TSH yang tinggi.TRF akan rendah karena umpan balik negative dari HT dan TSH .
hipertiroidisme akibat mall fungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan

Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid yaitu:

a. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif dan merupakan
penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai penyakit ini biasanya
turunan.wanita lima kali lebih sering daripada pria diduga penyebabnya adalah
penyakit autoimum dimana antibody yang ditemukan dalam perdaran darah yaitu
tiroid stimulating imunnoegirobulin (TSI antibodys) tiroid peroksidase antiboodys
(TPO) dan TSH receptor antibodys (TRAP) pencetus kelainan ini adalah stress
,merokok,radiasi,klainan mata dan kulit Penglihatan kabur ,sensitive terhadap sinar
terasa seperti ada pasir dimata dapat menonjol keluar hingga double vision penyakit
mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantunga tinggi rendahnya hormone tiroid
gangguan kulit menyababkan kulit menjadi merah,kehilangan rasa sakit serta
berkeringat banyak.
b. Toxic nodular goiter.
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat bias satu
atau banyak . kata toxic berarti hipertiroid,sedangkan nodule atau biji itu tidak
terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormone tiroid yang berlebihan.
c. Minum obat hormone yang berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi,karena periksa laboratorium dan control
kedokter yang tidak terartur.sehingga pasien terus minum obat tiroid,adapula orang
yang minum hormone tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek
samping
d. Produksi TSH yang abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan,
sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan 4 yang banyak.
e. Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca
persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid 2-3 bulan kemudian
keluar gejala hipotiroid.
f. Konsumsi yodium berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bias menimbulkan hipertiroid kelainan ini biasanya
timbul apabila sebelumnya sipasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid

2.3 Manifestasi klinis

a. peningkatan frekuensi denyut jantung


b. peningkatan tonus otot,tremor,iritabilitas,peningkatan kepekaan terhadapkatekolamin
c. peningkatan laju metabolism basal,peningkatan pembentukn panas,intoleran terhadap
panas,keringat berlebihan.
d. penurunan berat,peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
e. peningkatan frekuensi buamg air besar
f. gondok(biasanya) yaitu peningkatan kelenjar tiroid
g. gangguan reproduksi
h. tidak tahan panas
i. cepat letih
j. pembesran kelenjar tiroid
k. mata melotot(exopkatmus) hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbuna zat didalam
orbit mata
2.4 Pemeriksaan Penunjang

a. TSh serum (biasanya menurun)


b. T3, T4 (biasanya meningkat)
c. Tes darah hormone tiroid
d. X-ray scan, cat scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)

Penata laksanaan

Pilihan pengobatan tergantung pada beberapa hal antara lain berat ringannya
tiroktoksikosis,usia pasien, besarnya struma,ketersediaan obat anti tiroid dan respond atau
reaksi terhadapnya serta penyakit lain yang menyertainya tiga jenis pengobatan terhadap
hipertiroidisme antara lain:

1. Obat anti tiroid


Golongan tionamid terdapat dua kelas obat golongan tionamid yaitu tiourasil
dan imidazole tiourasil dipasarka dengan nama propil tiourasil (PTU) dan imidazole
dipasarkan dengan nama metimazole dan karbimazole.obat golongan tionamid lain
yang baru beredar ialah tiamazol yang isinya sama dengan metimazol obat golongan
tionamid mempunya efek intra dan extratiroid mekanisme aksi intra tiroid yang utama
ialah mencegah/mengurangi biosisntesis hormone tiroid T3 dan T4 dengan cra
enghambat oksidasi dan organifikasi yodium,menghambat coupling iodotirosin
mengubah struktur molekul tiroglogulin dan menghambat sintesis tiroglobulin
sedangkan mekanisme aksi extra tiroid yang utama ialah menghambat konfersi T4
menjadi T3 dijaringa periver (hanya PTU tidak pada metimazol). Atas dasar
kemampuan menghambat konversi T4 dan T3 ini, PTU lebih dipilih dalam
pengobatan krisis tiroid yang memerlukan penurunan segera hormone tiroid diperifer.
Sedangkan kelebihan metimazon adalah efek penghambatan biosintosis hormone
lebih panjang disbanding PTU , sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal.
Regimen umum terdiri dari pemberian PTU, sehingga dapat diberikan dosis tunggal
regimen umum terdiri dari pemberian PTU dengan dosis awal 100-150mg setiap
6jam.stelah 4-8 minggu dosis dikurangi mnjadi 50-200mg, 1 atau 2x sehari
metimazole mempunyai masa krja yang lama sehingga dapat diberikan dosis tunggal
sekali sehari. Terapi dimulai dengan dosis metimazole 40 mg setiap pagi 1-2 bulan
dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 5-20 mg perhari.
2. Pembedahan
3. Terapi yodium radioaktif
BAB III

KONSEP ASKEP
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai

  • Format Sap
    Format Sap
    Dokumen7 halaman
    Format Sap
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Distosia
    Distosia
    Dokumen25 halaman
    Distosia
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Ekg
    Ekg
    Dokumen11 halaman
    Ekg
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Batuk
    Leaflet Batuk
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Batuk
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Dismatur
    Dismatur
    Dokumen13 halaman
    Dismatur
    Devi Putriani
    50% (2)
  • Hipertiroid
    Hipertiroid
    Dokumen8 halaman
    Hipertiroid
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • BAB I Mei
    BAB I Mei
    Dokumen8 halaman
    BAB I Mei
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Praktikum 5e
    Praktikum 5e
    Dokumen2 halaman
    Praktikum 5e
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Anak 2
    Anak 2
    Dokumen11 halaman
    Anak 2
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Ekg
    Ekg
    Dokumen11 halaman
    Ekg
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Latihan Exel
    Latihan Exel
    Dokumen1 halaman
    Latihan Exel
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • LEUKIMIA
    LEUKIMIA
    Dokumen12 halaman
    LEUKIMIA
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Polusi Dan Polutan
    Pengertian Polusi Dan Polutan
    Dokumen27 halaman
    Pengertian Polusi Dan Polutan
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Senam Kegel
    Senam Kegel
    Dokumen9 halaman
    Senam Kegel
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen11 halaman
    Ppok
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Anti Angina
    Makalah Anti Angina
    Dokumen28 halaman
    Makalah Anti Angina
    venus_asih
    Belum ada peringkat
  • Far Mako
    Far Mako
    Dokumen4 halaman
    Far Mako
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Hemofilia Diet
    Hemofilia Diet
    Dokumen1 halaman
    Hemofilia Diet
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Hipotiroid
    Hipotiroid
    Dokumen10 halaman
    Hipotiroid
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat
  • Far Mako
    Far Mako
    Dokumen4 halaman
    Far Mako
    Devi Putriani
    Belum ada peringkat