Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Karwati, 2011).
1. Struktur Keluarga
Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
kelaurga sedarah istri
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri

3
4

2. Bentuk Keluarga (Effendi, 2008)


a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau
tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 2008) peranan dalam
keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga,
mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari
lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
5

c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik
fisik, mental maupun spiritial.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggota
keluarga.
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak.
d. Fungsi ekonomi
1) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan
dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang,
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6

5. Gambaran Keluarga Sehat


Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan
kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat
6. Teori Prioritas Masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis.
Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan
masalah kesehatan ibu dan anak di komuniti. Dari data yang
dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan
keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada
serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
(H.L. Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
7. Teori Keluarga Sehat
Dalam kehidupan manusia modern dan teknologi maju seperti
sekarang ini terdapat kriteria yang bisa dikategorikan dalam hidup sehat
yaitu seperti :
a. Tidak sakit badan dan jiwa.
b. Cukup makan bergizi.
c. Hidup dilingkungan bersih.
d. Serta perilaku dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum.
Apabila sebuah keluarga memiliki empat kriteria tersebut diatas
dapat dikatakan bahwa keluarga itu adalah keluarga sehat dalam arti
paling sempurna atau lengkap.
7

B. SKALA PRIORITAS DALAM MENYUSUN MASALAH


KESEHATAN KELUARGA
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga,
perlu disusun skala prioritas seperti berikut :
Tabel 2.1 Skala Prioritas Masalah
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat Masalah : 1
Skala :
- Tidak/kurang sehat 3
- Ancaman kesehatan 2
- Krisis 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 2
Skala :
- Dengan mudah 2
- Hanya Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah : 1
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah : 1
Skala :
- Masalah berat, harus ditangani 2
- Masalah tidak perlu segera ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
8

4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot.

1. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 g Depo Medroksiprogesteron
Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat ang diberikan injeksi I.M sebulan
sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol
Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali.
a. Cara Kerja
1) Menekan ovulasi
2) Membuat lender servikas menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
3) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga iplantasi
terganggu
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
b. Efektivitas
Sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selamat tahun
pertama penggunaan.
c. Keuntungan Kontrasepsi
1) Risiko terhadap kesehatan kecil
2) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4) Efek samping sangat kecil
5) Klien tidak perlu menyimpan alat suntik
d. Keuntungan Nonkontrasepsi
1) Mengurangi jumlah perdarahan
2) Mengurangi nyeri saat haid
3) Mencegah anemia
4) Pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
5) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6) Mencegah kehamilan ektopik
7) Melindungi klien dari jenis-jensi tertentu penyakit radang panggul
9

8) Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia


perimenaupose
e. Kerugian
1) Terjadi perubahan pada pola haid, sperti tidak teratur, perdarahan
bercak/spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara, ringan, dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus
kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
4) Penambahan berat badan
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.

2. Peran Posyandu bagi Kesehatan Balita


Deteksi dini gizi buruk adalah kegiatan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita sebelum
terjadinya kasus gizi buruk. Posyandu adalah salah satu ujung tombak
masyarakat dalam mendeteksi gizi buruk, dengan cara melakukan
kegiatan menimbang.
Ada lima program prioritas yang dilakukan oleh Posyandu yaitu :
KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Dengan program
tersebut terbukti dapat menurunkan angka kematian bayi dan balita.
Dengan keaktifan mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan di posyandu dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin
gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita. Keaktifan ibu balita
dalam kegiatan Posyandu merupakan salah satu faktor pendukung yang
sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anak.
Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan aktif memanfaatkan
fasilitas di posyandu. Keluarga yang aktif ke posyandu adalah keluarga
yang rutin membawa anaknyake posyandu setiap satu bulan sekali.
Posyandu bukan hanya tempat untuk mendapatkan imunisasi saja, tetapi
10

juga memantau pertumbuhan berat badan, timggi badan, dan melihat


perkembangan anak.

3. Bahaya Merokok
Organisasi kesehatan dunia, WHO, “ mencatat bahwa pada tahun
2008 di Indonesia terdapat 68 juta perokok aktif dengan konsumsi 225
miliar batang per tahun. Dan diperkirakan sekarang ini ada sekitar 70
juta perokok aktif di Indonesia yang mengkonsumsi 250 miliar batang
rokok per tahun”. Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan. Ternyata
banyak sekali para perokok aktif yang ada di Indonesia. Dengan keadaan
yang seperti ini juga tidak terlepas dari dampak tersebut. Upaya
pemerintah untuk menanggulangi konsumsi rokok setiap tahunnya
sangat berarti. Namun sepertinya pemerintah kurang tanggap terhadap
masalah ini. Mungkin karena rokok merupakan salah satu sumber
pendapatan negara yang terbesar.
a. Definisi Rokok
Rokok di buat dari lintingan kertas yang berisi daun tembakau yang
di keringkan dan dicacah. Rokok mengandung kurang kebih 200
unsur yang berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok
adalah tar,nikotin dan karbon monoksida (CO). Rokok merupakan
pintu gerbang untuk melakukan Penyalahgunaan narkoba
b. Jenis-jenis Perokok
1) Perokok Aktif adalah orang yang menghisap rokok dan
menghisap asap hasil pembakaran rokok tersebut yang
dikeluarkan dari ujung rokok yang di hisap si perokok dan di
sebut utama.
2) Perokok Pasif adalah orang yang berada di sekitar perokok aktif
yang turut menghisap asap rokok.
c. Dalam jangka waktu tertentu penggunaan rokok dapat menyebabkan
berbagai penyakit/ kelainan pada berbagai organ tubuh seperti;
1) Paru dan saluran pencernaan ( Kanker paru dll )
11

2) Kanker.
3) Resiko sistem kardio vaskuler
4) Sistem syaraf pusat
5) Sistem Pencernaan
6) Organ reproduksi wanita(mempercepat terjadinya menopose)
7) Bagi ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, gangguan tumbang,
kelainan bawaan, dan abortus.
8) Memiliki dampak sosial yang berakibat merusak masa depan
d. Keuntungan berhenti merokok
Keuntungan berhenti merokok yang dapat segera di rasakan.
1) 6 jam setelah berhenti, denyut nadi dan tekanan darah kembali
normal
2) Karbonmonoksida meningkatkan sistem peredaran darah dan
pernafasan
3) 1 hari,tekanan darah lebih rendah dan kegiatan jantung lebih
kuat
4) 1 hari menurunkan resiko serangan jantung
5) 5-15 th, resiko stroke menurun sampai setengah di banding
perokok aktif
6) 15 th, resiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan
perokok jika berhenti sebelum timbul penyakit
7) 10 th, resiko kanker paru menurun sampai setengah di banding
perokok aktif.

Anda mungkin juga menyukai