ANGGARAN DASAR
PEMUDA PANCASILA
MUKADIMAH
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama PEMUDA PANCASILA
Pasal 2
Organisasi Pemuda Pancasila didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan
Pasal 3
Organisasi Pemuda Pancasila berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Organisasi PEMUDA PANCASILA berazaskan Pancasila
Pasal 5
Organisasi Pemuda Pancasila bertujuan untuk melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera materiil dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 6
Status Organisasi Pemuda Pancasila adalah Independen
Pasal 7
1. Organisasi Pemuda Pancasila bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama,
golongan, serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan.
2. Organisasi Pemuda Pancasila memiliki sifat mandiri, perjuangan/pergerakan yang militan,
persaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konsekuen.
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 8
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki pokok-pokok perjuangan yang merupakan misi perjuangan
organisasi di berbagai bidang seperti:
1. Memajukan peran dan program Pemuda Pancasila sebagai pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara.
2. Membangun iklim yang harmonis dan kondusif serta taat dan menjunjung tinggi aturan-
aturan organisasi.
3. Menciptakan SDM yang berkualitas sebagai kade-kader bangsa.
4. Mengokohkan basis dan menguatkan eksistensi Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang
mengakar, modern, maju, mandiri serta bermoral.
1. Melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen sebagaimana yang tercatum dalam
pembukaan UUD 1945.
2. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3. Memupuk kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat nusantara sebagai kesatuan
politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial-budaya dan satu kesatuan pertahanan
keamanan.
Di Bidang Ekonomi
1. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan melalui penegakan supremasi hukum dan Hak
Asasi Manusia.
2. Mewujudkan kepastian dan keadilan hukum.
3. Mewujudkan kepastian hak-hak warga negara
BAB V
IKRAR, TEKAT, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 9
Ikrar, Tekat, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan Organisasi diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB VI
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 10
Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki atribut yang merupakan identitas organisasi berupa: pataka,
panji-panji, Kartu Tanda Anggota (KTA), pakaian seragam, papan nama, kop surat, stempel dan
kelengkapan lainnya yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 12
1. Anggota Pemuda Pancasila ialah warga negara Indonesia yang setia pada Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Keanggotaan Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:
Anggota Biasa
Anggota Kehormatan
Anggota Luar Biasa
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 13
Kedaulatan Organisasi Pemuda Pancasila di tangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya oleh
perwakilan dalam Musyawarah Besar.
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Nasional terdiri dari:
Pasal 15
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Wilayah terdiri dari:
Pasal 16
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Cabang terdiri dari:
Pasal 17
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Anak Cabang terdiri dari:
Pasal 18
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Ranting terdiri dari:
Pasal 20
BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
1. Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditembah satu dari jumlah unsur utusan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya dilakukan secara
musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak padat
tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui voting yang berdasarkan suara terbanyak.
4. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan organisasi.
5. Pengambialn keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan persetujuan
sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah unsur utusan yang hadir.
6. Khusus Quorum tentang perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan
pembubaran organisasi harus dihadiri oleh dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang hadir
yakni Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimp[inan Cabang yang definitif. Dan
pengambilan keputusan untuk hal ini diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah unsur utusan anggota musyawarah yang hadir.
BAB XI
SUSUNAN, PIMPINAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 22
Kedudukan Organisasi Pemuda Pancasila di setiap jenjang dan tingkatan sebagai berikut:
Tingkat Nasional, keberdudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Majelis
Pimpinan Nasional.
Tingkat Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi dipimpin oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
Tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota dipimpin oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
Tingkat Kecamatan berkedudukan di daerah Kecamatan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Anak
Cabang.
Tingkat Kelurahan/Desa berkedudukan di daerah Kelurahan/Desa dipimpin oleh Majelis Pimpinan
Ranting.
Tingkat RW atau yang setingkat dipimpin oleh Majelis Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 23
BAB XII
LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 24
BAB XIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 25
Pasal 26
1. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila adalah semua barang yang bergerak dan barang
tidak bergerak yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan investaris.
2. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila setelah dibubarkan akan ditentukan di dalam
Musyawarah Besar yang membubarkan organisasi sesuai Bab X Pasal 21 Anggaran Dasar.
BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 27
1. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa yang
khusus diadakan untuk itu, atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari MPW dan atau 2/3
MPC.
BAB XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 28
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
ini, dan dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.
2. Apabila timbul perbedaan tafsiran mengenai sesuatu ketentuan Anggaran Dasar ini
diselesaikan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan dievaluasi dalam Musyawarah Besar/
Musyawarah Besar Luar Biasa.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 29
1. Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi setelah Anggaran Dasar ini
ditetapkan.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMUDA PANCASILA
BAB I
LAMBANG, IKRAR,TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
1. Lambang Organisasi Pemuda Pancasila ialah lambang Pancasila didalam perisai dan
dibagian atas bertuliskan Pemuda Pancasila.
2. Warna Dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa dan
kesatria.
3. Perisai Pancasila sesuai dengan Perisai yang terlukis dalam lambang negara Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Warna lambang Pancasila sesuai dengan aslinya.
Bintang berwarna kuning dengan dasar warna hitam melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Rantai berwarna kuning dengan dasar warna merah, melambangkan kemanusiaan yang adil
beradab.
Pohon Beringin berwarna hijau dengan dasar warna putih melambangkan persatuan Indonesia.
Kepala Banteng berwarna hitam dengan warna dasar warna merah melambangkan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Padi berwarna kuning, Kapas berwarna hijau/putih dengan dasar warna putih melambangkan
keadialn sosial bagi rakyat Indonesia.
1. Stempel
Bentuk bulat didalamnya terdapatlambang Pemuda Pancasila dengan diameter 4,5 cm.
Tinta stempel berwarna merah.
1. Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus dengan atau menertakan warna merah
putih serta di cantumkan lambang Pemuda Pancasila.
2. Panji-panji kebesaran dan pataka dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga)
dan 2 (dua) dengan:
1. Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga) dan 2 (dua) dengan:
Safari warna biru gelap an loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi warna hitam coklat.
Baju lengan pendek dan lengan panjang loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi waran
hitam coklat.
Baju lengan panjang hitam.
Celana biru gelap, hitam, jeans hitam, dan loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi hitam
coklat.
Baret berwarna merah darah les putih, topi pet loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi
hitam coklat.
Pengaturan lebih lanjut tentang seragam organisasi diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 2
Ikrar Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
- Bertanah air satu, tanah air Indonesia.
- Berbangsa satu, bangsa Indonesia.
- Berideologi satu, ideologi Pancasila.
Pasal 3
Tekad Organisasi Pemuda Pancasila adalah
“Pancasila Abadi”
Pasal 4
Semboyan Organisasi Pemuda Pancasila
“Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”
Pasal 5
Salam perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
“Merdeka” 1x dijawab “Merdeka” 1x
“Pancasila” 3x dijawab “Abadi” 3x
Pasal 6
Lagu perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah Mars Pemuda Pancasila dan Putra/i
Indonesia.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Yang dapat diterima menjadi calon anggota biasa adalah:
Pasal 8
Anggota Luar Biasa adalah anggota tang telah memperlihatkan/ membuktuikan kesetisannya
terhadap organisasi minimal dalam waktu 10 (sepuluh) tahun dan dianggap berjasa dan menaru
perhatian alam pemgembangan organisasi.
Pasal 9
Anggota Kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa dari pejabat dan tokoh masyarakat yang
banyak bantuannya terhadap organisasi, berideologikan Pancasila dan bertindak menguntungkan
organisasi.
BAB III
KADER
Pasal 10
1. Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku pengerak, pemikir, pengagas dan pelaksana
tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan organisasi,
masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kader Organisasi Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda Pancasila yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kaderisasi formal Pemuda Pancasila dan dinyatakan lulus dengan
sertifikat/ piagam sebagai kader dan merupakan pengerak inti organisasi.
3. Kader Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:
Kader Pratama
Kader Madya
Kader Ulama
Kader Kecabangan
1. Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mandewasakan, memandirikan dan
mengakarkan Pemuda Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
2. Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 11
Menghayati, mentaati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
semua ketentuan serta peraturan organisasi.
Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar.
Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya visi dan misi organisasi.
Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi.
Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra organisasi.
Melaksanakan tugas-tugas organisasi.
Menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi.
Khusu bagi kader wajib menghadiri setiap acara organisasi.
Membayar iuran wajib anggota.
Menjaga kerahasiaan, keharmonisan dan kehormatan organisasi.
Pasal 12
1. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang
bertalian dengan organisasi baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat organisasi
dengan mengindahkan tata hubungan kerja organisasi.
2. Anggota Kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran-saran dan atau
nasehat baik diminta ataupun tidak, secara lisan dan tertulis.
BAB V
SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA
Pasal 13
Teguran lisan.
Teguran tertulis.
Pemberhentian sementara.
Pemecatan.
1. Sanksi yang berupa teguran lisan danteguran tertulis serta pemberhaentian sementara
dapat dilakukan oleh Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan organisasi.
2. Teguran lisan dan tertulis dapat dilakukan kepada jenjang kepemimpinan organisasi oleh
Majelis Pimpinan Nasional atau kepemimpinan setingkat diatasnya serta kepada anggota
dilakukan oleh kepemimpinan sesuai tingkatannya.
3. Pemberhetian sementara dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nsional atas usul Majelis
Pimpinan Wilayah atau oleh Majelis Pimpinan Wilayah atas usul Majelis Pimpinan Cabang.
4. Khusus sanksi berupa pemecatan hanya dapat diberikan oleh Majelis Pimpinan Nasional
setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dihadapan forum
Musyawarah Besar.
5. Rehabilitasi dapat dilakukan dengan pertimbangan kepentingan organisasidan hak anggota
atas kebenaranargumentasinya yang diverifikasioleh sesuatu komisi yang dibentuk.
Pasal 14
Meninggal dunia.
Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
Dipecat oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul Mjelis Pimpinan Wilayah dan atau karena yang
bersangkutan melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga,
peraturan-peraturan organisasi dan atau beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan nama
baik secara sengaja.
Lepas dari kewarganegaraan Indonesia.
Melanggar ketentuan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga yang dianggap cukup berat.
Melakukan tindakan yang merugikan organisasi.
1. tata cara perberhentian sementara atau pemecatan anggota adalah sebagai berikut:
BAB VI
KEDAULATAN, KEKUASAAN, WEWENANG
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 15
1. Musyawarah Besar emuda Pancasila adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang
diadakan sekali dalam lima tahun danberwenang:
Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumahy Tangga.
Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan program umum organisasi.
Menilai dan menetapkan alporan pertanggungjawaban laporan Majelis Pimpinan Nasional.
Memilih dan menetapkan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional dan menyusun komposisi
kepengurusan kolektif untuk masa bakti lima tahun.
Menetapkan Majelis Pertimbangan.
Menetapkan keputusan pemberhentian sementara, pemecahan an atau merehabilitasi anggota yang
terkena sanksi pemberhentian sementara.
Menetapakan lembaga dan badan organisasi Pemuda Pancasila atau keputusan-keputusan lainnya
yang dianggap perlu.
Menetapkan badan verfikasi keuangan dan kekayaan organisasi.
Menetapkan kebijakan dan pemikiran organisasi dalam menhadapi persoalan nasional maupun
internaisonal.
Pasal 16
1. Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi Rapat Pimpinan
Paripurna (Rapimpur) Majelis Pimpinan Nasional dengan ketentuan sebagai berikut:
Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup organisasi dalam
keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar.
Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Majelis Pimpinan Wilayah dan ½(setengah) ditambah satu
Majelis Pimpinan Cabang.
Pasal 17
Menetapkan program wilayah dalam rangka pelaksanaan program umum Pemuda Pancasila.
Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Wilayah.
Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah dan menyusun komposisi kepengurusan
kolektif untuk masa bakti liama tahun.
Menetapkan Majelis Pertimbangan.
Menentukan pendirian/ sikap organisasi di tingkat wilayah dalam menghadapi persoalan wilayah.
Mensahkan atau menolak pemberhentian sementara terhadap anggota yang telah diberhentikan
sementara oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
Pasal 18
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan tas dasar keputusan/ instruksi Majelis
Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis Pimpinan
Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 19
menetapkan program Cabang dalam rangka pelaksanaan program umum Pemuda Pancasila.
Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Cabang.
Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Cabang dan komposisi kepengurusan kolektif
untuk masa bakti empat tahun.
Menetapkan Majelis Pertimbangan.
Menentukan pendirian/ sikap organisasi di tingkat cabang dalam menghadapi persoalan cabang.
Pasal 20
1. Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Cabang.
2. Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan tas dasar keputusan/ instruksi Majelis
Pimpinan Wilayah apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis Pimpinan
Cabang dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 21
Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Anak Cabang.
Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Anak Cabang dan komposisi kepengurusan
personalia funsionaris kolektif untuk masa bakti tiga tahun.
Menetapkan Penasehat Anak Cabang.
Pasal 22
Pimpinan Ranting.
Pimpinan Anak Cabang.
Penasehat Ranting.
Anggota Ranting.
Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting.
Pasal 23
Ketua umum berhalangan tetap/ meninggal, berhenti atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya sehingga menganggu/ mengancam kelangsungan hidup organisasi.
Organisasi mengalami keadaan genting yang memaksa.
1. Rapat Pimpinan Paripurna adalah forum rapat tertinggi organisasi di tingkat Nasional hnay
amempunyai kekuasaan dan wewenang mengevaluasi dan menetapkan rekomendasi dan
keputusan-keputusan lainnya yang tidak bertentangan dengan kekuasaan dan wewenang
Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Rapat Pimpinan Paripurna berwenang merekomendasikan pemikiran kebijakan organisasi
yang akan dibahas dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
3. Rapat Pimpinan Paripurna dihadiri oleh:
Pasal 24
1. Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Nasional yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk mengevaluasi
dan mencanangkan program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang
akan dilaksanakan Majelis Pimpinan.
2. Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Nasional.
3. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:
Pasal 25
1. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Wilayah/ Propinsi yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah yang
akan dilaksanakan Majelis Pimpinan Wilayah.
2. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
Majelis PimpinanWilayah.
Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
Majelis Pimpinan Nasional.
Majelis Pimpinan Cabang.
Lembaga/ Badan tingkat Wilayah.
Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
Pasal 26
1. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Cabang yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk mengevaluasi
dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah yang akan
dilaksanakan Majelis Pimpinan Cabang.
2. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
3. Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh:
Pasal 28
Rapat Harian Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di masing-
masing Majelis Pimpinan yang dihadiri oleh:
Pasal 29
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah forum rapat Internal di masing-masing Pimpinan Anak
Cabang yang dihadiri oleh Pimpinan Kolektif Anak Cabang.
Pasal 30
Rapat Ranting ialah forum internal di masing-masing Pimpinan Ranting yang dihadiri oleh Pimpinan
Kolektif Ranting.
BAB VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 31
Pelaksanaan Hak Bicara dan Hak Suara para utusan Musyawarah dan rapat-rapat yang diatur
dalamBab VI Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan organisasi dan tata
tertib persidangan.
BAB VIII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN
Pasal 32
Susunan dan Komposisi Kepemimpinan Majelis Pimpinan, adalah sebagai berikut:
Majelis Pimpinan Nasional:
Pasal 33
Majelis Pimpinan Wilayah:
Pasal 34
Majelis Pimpinan Cabang:
Pasal 35
Pimpinan Anak Cabang:
Pasal 36
Pimpinan Ranting:
Pasal 37
Pimpinan Anak Ranting:
Pasal 38
1. Untuk bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang terdiri dari
point (a) sampai point (i) ayat 1 Pasal 38 di atas yang disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing tingkatan dan untuk bidang-bidang di tingkat anak cabang disesuaikan
kebutuhan.
Pasal 39
Majelis Pimpinan Cabang kota administratif akan diatur dalam peraturan tersendiri.
BAB IX
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN
DAN PENASEHAT
Pasal 40
Majelis Pertimbangan terdiri dari:
1. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat pusat, Dati I, dan Dati
II.
2. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan atau
hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda.
3. Ketua dan atau pengurus sebelumnnya.
4. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah.
Pasal 41
Penasehat terdiri dari:
1. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat Kecamatan, Kelurahan
dan Desa.
2. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan atau
hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda.
3. Ketua dan atau pengurus sebelumnnya.
4. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah.
Pasal 42
Majelis Pertimbangan di tingkat Nasional , Wilayah dan Cabang terdiri dari:
Pasal 43
Penasehat Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting terdiri dari:
BAB X
WEWENANG DAN TUGAS POKOK
Pasal 44
Wewenang Majelis Pimpinan Nasional ialah:
Pasal 45
Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah ialah:
1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat wilayah dalam mencapai tujuan dan melaksanakan
pokok-pokok perjuangan organisasi.
2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat
wilayah sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih tinggi.
3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi di
tingkat wilayah untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah.
4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat wilayah dalam
melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan
Pemuda Pancasila.
5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat wilayah, khusunya
dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial
politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badan/ pihak-pihak eksternal organisasi
lainnya.
Pasal 46
Wewenang Majelis Pimpinan Cabang ialah:
1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat cabang dalam mencapai tujuan dan melaksanakan
pokok-pokok perjuangan organisasi.
2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat
cabang sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih tinggi.
3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi di
tingkat cabang untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah.
4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat cabang dalam
melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan
Pemuda Pancasila.
5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat cabang, khusunya
dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial
politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badan/ pihak-pihak eksternal organisasi
lainnya.
Pasal 47
Wewenang Pimpinan Anak Cabang ialah:
Pasal 48
Wewenang Pimpinan Ranting ialah:
Pasal 49
Wewenang Pimpinan Anak Ranting ialah:
Pasal 50
Majelis Pimpinan Nasional memiliki tugas pokok:
Pasal 51
Majelis Pimpinan Wilayah memiliki tugas pokok:
Pasal 52
Majelis Pimpinan Cabang memiliki tugas pokok:
1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas,
Keptusan MPN, Muswil, Rakerwil, Keptusan MPW, Muscab, Rakercab, Rapat Pleno MPC
dan Peraturan Organisasi.
2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan
organisasi di tingkat Cabang.
3. Menberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan penbinaan terhadap Majelis
Pimpinan Anak Cabang maupun Lembaga/ Badan di tingkat Cabang.
4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara, TNI/ Polri maupun badan-badan/ pihak-pihak eksternal oeganisasi lainnya di tingkat
Cabang yang saling mendukung dan bermanfaat.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna
mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan organisasi
utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila.
6. Memberikan pertanggungjawaban dalam Muscab.
7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Anak Cabang.
8. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbangan/ atau nasehat Majelis
Pertimbangan Organisasi tingkat Cabang.
9. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi di tingkat
Cabang.
10. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi di tingkat Cabang.
Pasal 53
Pimpinan Anak Cabang memiliki tugas pokok:
Pasal 54
Pimpinan Ranting memiliki tugas pokok:
Pasal 55
Pasal 56
1. Majelis Pertimbangan di setiap jenjang dan tingkatan organisasi adalah merupakan wahana
konsultatif organisasi sesuai tingkatannya, yang memiliki hak tugas:
Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif baik diminta maupun
tidak diminta.
Apabila dianggap perlu, Majelis Pertimbangan Organisasi dapat meminta Majelis Pimpinan untuk
berdialog.
Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan
yang ditimbulkan oleh Majelis Pimpinan didalam mengemban tugas-tugas organisasi.
Penyusunan pertimbangan, saran dan nasehat Majelis Pertimbangan diatur dalam mekanisme
Rapat Majelis Pimpinan Organisasi.
Mendampingi Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya.
Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun.
Pasal 57
Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif kepada Pimpinan Anak
Cabang atau Pimpinan Ranting baik diminta maupun tidak diminta.
Apabila dianggap perlu, Penasehat dapat meminta Pimpinan Anak Cabang atau Pimpinan Ranting
untuk berdialog.
Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan
yang ditimbulkan oleh Pimpinan Anak Cabang didalam mengemban tugas-tugas organisasi.
Penyusunan saran dan nasehat Penasehat diatur dalam mekanisme Rapat Penasehat.
Mendampingi Pimpinan Anak Cabang dan atau Pimpinan Ranting.
Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun.
1. Penasehat berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan dan keharmonisan organisasi.
Pasal 58
Fungsi dan tugas pokok Lembaga dan Badan ialah:
BAB XI
PERSYARATAN DASAR ORGANISASI
Pasal 59
1. Tingkat Nasional sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari jumlah
tingkat Propinsi se-Indonesia.
2. Tingkat Wilayah sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari jumlah
tingkat Kabupaten/ Kota di Propinsi.
3. Tingkat Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari jumlah
Kecamatan yang ada di Kabupaten/ Kota.
4. Tingkat Anak Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari
jumlah Kelurahan/ Desa yang ada di kecamatan.
5. Tingkat Ranting sekurang-kurangnya telah mempunyai 40 orang anggota.
6. Tingkat Anak Ranting (RW/ Dusu/ Desa) harus ada minimal 10(sepuluh) orang anggota.
BAB XII
MASA BAKTI
Pasal 60
Masa Bakti Majelis Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:
BAB XIII
LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 61
Susunan, ruang lingkup keneradaan, komposisi, keanggotaan dan mekanisme Lembaga dan Badan
diatur dalam peraturan organisasi.
BAB XIV
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN DENGAN
MAJELIS PIMPINAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 62
BAB XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 63
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 64
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.