Anda di halaman 1dari 6

Kapasitas kalor

Sebatang besi yang dipanaskan akan lebih cepat meningkat suhunya dibandingkan
dengan memanaskan satu liter air dengan api yang sama. Perbedaan benda dalam menerima
kalor dan pengaruhnya terhadap peningkatan suhu benda dapat dicirikann berdasarkan
kapasitas kalor benda. Kapasitas kalor merupakan kemampuan suatu zat untuk menyimpan
kalor atau energi termal. Jika Q adalah energi termal yang diberikan, dan ΔT adalah kenaikan
suhu benda, maka kapasitas kalor (C) dirumuskan sebagai berikut:
𝑄
𝐶=
ΔT
Kecepatan memasak air satu panci penuh akan berbeda dengan memasak air setengah
panci. Jika air di panci sangat sedikit, maka suhu air akan naik dengan sangat cepat ketika
dipanaskan diatas kompor. Pada kasus tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan suhu benda
yang dipanaskan akan ditentukan oleh massa benda tersebut. Dapat dikatakan bahwa
kapasitas kalor suatu zat akan semakin besar jika massa zat semakin besar. Jadi, kapasitas
kalor bukan merupakan besaran khas dari suatu benda. Oleh sebab itu didefenisikan besaran
untuk mencirikan kapasitas kalor per satuan massa material, yakni kapasitas kalor jenis (c).
Kapasitas kalor jenis dari suatu bahan didefenisikan sebagai: jumlah kalor yang harus
ditambahkan untuk menaikkan suhu 1 kg materi sebesar 1 derajat celcius. Kapasitas kalor
jenis dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑄
𝑐=
m . ΔT
Air memiliki kapasitas kalor jenis yang besar sehingga merupakan material yang
paling sering digunakan sebagai bahan pendingin pada reaktor nuklir. Suhu sejumlah air
hanya akan sedikit berubah jika menyerap sejumlah kalor. Diperlukan kalor yang lebih besar
untuk dapat mengubah suhu air daripada mengubah suhu zat yang lain. Jadi suhu air naik dan
turun secara perlahan. Sifat ini menolong manusia dalam lingkungan dengan perubahan suhu
yang cepat, karena tubuh manusia mengandung cukup banyak air. Jadi suhu tubuh manusia
tidak cepat berubah naik atau turun karena mengandung air yang cukup banyak.
Air yang digunakan sebaagai cairan radiator pada kendaraan untuk mendinginkan
mesin. Air radiator sering ditambahkan dengan zat antikarat sehingga cairan tersebut tidak
terlalu cepat menimbulkan karat pada jalur pipa aliran. Cairan anti karat tersebut dibuat
dengan warna hijau, biru, atau kuning. Pada daerah dingin, orang juga mencampurkan cairan
anti beku kedalam radiator. Cairan anti beku berfungsi untuk menurunkan titik beku air
sehingga cairan radiator tidak membeku pada titik yang sangat dingin. Pada umumnya cairan
anti beku yang digunakan untuk radiator adalah etillen glikol (ethylene glycol).
Cairan radiator berfungsi untuk menyerap panas dari mesin dan melepas panas
tersebut ke udara. Pelepasan panas yang dilakukan dengan cara mengalirkan cairan tersebut
kedalam pipa-pipa radiator sambil dihembuskan dengan udara dari kipas radiator. Ketika
kendaraan bergerak, aliran udara yang diterjang oleh bagian depan kendaraan akan membantu
proses pendingin radiator. Oleh sebab itu radiator diletakkan pada bagian depan mobil.
Pengemudi harus selalu keberadaan cairan didalam radiator. Jika cairan dalam radiator sangat
sedikit, maka suhu mesin kendaraan akan naik dengan cepat. Hal tersebut dapat
menyebabkan mesin sangat panas dan berhenti bekerja. Jika suhu mesin sangat tinggi, maaka
piston akan memuai dan tidak dapat bergerak didalam silinder mesin.
Jika radiator bekerja sebagaimana mestinya, maka mesin tidak akan mudah cepat
panas. Pendingin blok mesin dilakukan dengan mengalirkan cairan radiator ke seluruh mesin
melalui jalur yang telah dibuat pada mesin tersebut. Air akan menyerap kalor dari mesin
sehingga suhu mesin akan turun. Cairan tersebut akan meningkat suhunya setelah melalui
mesin, dan akan mengalir kembali ke radiator untuk mengalami proses pendinginan.
Sifat air yang lambat panas dan lambat juga untuk dingin menyebabkan terjadinya
angin laut dan angin darat. Ketika siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan
sehingga udara diatas daratan akan naik keatas. Kekosongan udara tersebut diisi oleh udara
dingin diatas lautan, sehingga terjadi angin dari arah lautan ke daratan yang dinamakan angin
laut. Pada malam hati, daratan akan lebih cepat dingin karena tidak ada radiasi dari matahari.
Sedangkan lautan masih belum dingin karena kapasitas kalor air yang sangat besar.
Akibatnya, udara diatas lautan akan anik keatas karena suhunya naik dan massa jenisnya
lebih kecil. Kekosongan udara tersebut diisi oleh udara dingin yang berada diatas daratan,
sehingga angin yang bertiup dari arah daratan ke lautan, yang dinamakan angin darat.

Pelepasan kalor
Pembuang panas pada alat elektronika umumnya dibuat dari alumunium bersirip.
Bentuk sirip pada alumunium pendingin dibuat agar luar permukaannya menjadi besar. Hal
tersebut dilakukan karena laju pembuangan panas berbanding lurus dengan luar permukaan
sentuh dengan lingkungan. Hubungan antara gradien suhu dengan pendinginan ditemukan
oleh Newton. Laju pembuangan kalor, menurut persamaan pendinginan Newton adalah
sebagai berikut:
𝑑𝑄
Laju pelepasan kalor = = 𝑘. 𝑆 (𝑇𝐵 − 𝑇𝐿 )
𝑑𝑡

Nilai konstanta K bergantung pada material benda panas dan S adalah luas permukaan
benda yang bersentuhan dengan lingkungan. Semakin besar luas penampang permukaaan
kontak, maka semakin besar laju pembuangan kalor ke lingkungan. Alumunium merupakan
logam dengan konduktivitas kalor yang tinggi, sehingga sering digunakan sebaagai material
pendingin. Material lain yang juga memiliki konduktivitas kalor yang sangat besar adalah
tembaga, perak dan emas. Keuntungan menggunakan alumunium adalah ditinjau dari
harganya yang lebih murah dan massa jenisnya yang jauh lebih kecil daripada tembaga, emas
dan perak. Pada saat ini, orang lebih menyukai peralatan elektronik ringan dan mudah
dibawa, sehingga penggunaan alumunium sebagai pendingin merupakan pilihan utama.
Proses pendingin juga terjadi pada teh panas atau minuman hangat lainnya. Teh celup
debuat dengan mencelupkan teh kedalam air panas. Kemudian teh tersebut dibiarkan
beberapa saat agar suhunya turun dan dapat diminum.pada kasus tersebut terjadi penurunan
suhu teh akibat pembuangan kalor ke lingkungan. Penurunan suhu akan terjadi dengan cepat
pada suhu tinggi, namun terjadi lebih lambat pada suhu rendah. Hal tersebut disebabkan
karena gradien suhu antara teh dengan lingkungan(Tteh – TL) pada saat pertama lebih besar
daripada gradien teh pada saat teh sudah agak dingin. Berdasarkan laju pelepasan kalor yang
dikemukakan oleh Newton, diketahui bahwa kecepatan pendinginan bergantung pada
perbedaan suhu teh dengan lingkungan. Suhu teh akan lebih cepat turun jika teh panas
tersebut dituangkan kedalam piring. Pada kasus tersebut, terjadi penambahan luas permukaan
kontak antara teh dengan lingkungan. Fenomena tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan
pendinginan Newton , yakni:
𝑑𝑄
= 𝑘. 𝑆 (𝑇𝑡𝑒ℎ − 𝑇𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 )
𝑑𝑡

Proses pendinginan akan lebih cepat terjadi jika teh tersebut ditiup permukaannya.
Hembusan angin yang menyebabkan suhu udara di dekat teh akan turun sehingga gradien
suhu (𝑇𝑡𝑒ℎ − 𝑇𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ) akan meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan pelepasan kalor
ke lingkungan terjadi lebih cepat. Perlu diketahui bahwa ketika teh panas ditempatkan di
udara terbuka, maka suhu udara yang kontak langsung dengan teh tersebut akan mengalami
peningkatan. Suhu udara di permukaan teh akan lebih tinggi daripada suhu udara awal. Hal
tersebut menyebabkan gradien suhu menjadi lebih kecil dan penurunan suhu teh lebih lambat.
Jadi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu minuman/makanan
yaitu dengan memperluas kontak permukaan kontak dengan udara luar dan dengan cara
meniupkan udara dingin ke permukaan minuman/makanan tersebut.
Persamaan gas ideal
Jika volume suatu gas dalam sebuah ruang tertutup dibuat menjadi dua kali lipat dan
suhunya tetap tidak berubah, maka tekanan gas itu akan berubah menjadi setengahnya.
Hubungan antara tekanan (p) dan volume (v) suatu gas pada suhu konstan dikenal sebagai
hukum Boyle, yakni berlaku persamaan:
P1V1 = P2V2 = Konstan
Hubungan itu ditemukan oleh robert Boyle seorang ilmuwan inggris. Jadi jika suhu
dalam ruang tidak berubah, maka pengurangan volume akan berdampak pada kenaikan
tekanan. Demikian pula jika volume sebuah tabung diperbesar, maka tekanan tabung akan
berkurang. Hal ini dapat diamati pada pompa sepeda, jika piston pompa didorong kebawah,
maka volume udara dalam pompa akan mengecil dan tekanan udara dalam pompa akan naik
sehingga udara dapat ditiupkan kedalam ban sepeda.
Jika tekanan dapat dibuat tekanan tetap, maka udara yang dipanaskan akan
mengembang atau bertambah volumenya, udara yang didinginkan akan menyusut atau
berkurang volumenya. Fenomena tersebut dapat diamati pada ban sepeda yang volumenya
lebih kecil atau mengempis ketika suhu udara turun. Hukum charles diterapkan pada
penerbangan balon udara yakni udara pada balon udara dibuat panas untuk membuat volume
udara mengembang sehingga berat jenisnya menjadi kecil daripada udara diluar balon. Pada
kasus balon tersebut, gas memuai akibat dipanaskan karena terjadi peningkatan energi kinetik
gas yang dipanaskan.
Pada masa lampau, orang megembangkan zeppelin sebagai transportasi udara yang
menggunakan prinsip sebagai balon udara. Zeppelin dirancang oleh ferdinand adolf heinrich
august von zeppelin dan diterbangkan pertama kali pada tahun 1900. Pada saat ini beberapa
perusahaan mencoba mengembangkan kapal udara serupa zeppelin, namun menggunakan gas
helium atau udara panas yang lebih aman daripada gas hidrogen.
Fenomena yang terjadi pada gas yang mengalami perubahan tekanan, volume, dan suhu dapat
dianalisis dengan mensintesis atau mengkombinasi hukum boyle dan hukum charles sehingga
diperoleh hukum boyle-gay lussac yang dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2
= = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇1 𝑇2
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan tentang naiknya suhu didih
air jika tekanan dalam panci ditingkatkan. Fenomena tersebut pada panci tekan . panci tekan
dapat digunakan untuk memasak ikan sehingga daging dan tulang ikan menjadi lunak karena
suhu air didalam panci lebih dari 1000C. Orang juga menggunakan panci tekan tersebut untuk
memasak daging sapi sehingga daging menjadi lunak. Hal tersebut dimungkinkan karena
panci tekan dibuat kedap udara sehingga tekanan didalam panci dapat dibuat lebih tinggi
ketika memasak air dan daging. Tutup panci dilengkapi dengan katup pengaman untuk
menjaga agar tekanan panci tidak terlalu tinggi dan dapat menyebabkan terjadinya ledakan.
Katup pengaman akan terbuka oleh tekanan uap, jika tekanan didalam panci mencapai ukuran
tertentu.

Mesin kalor
Revolusi industri terjadi setelah James Watt melakukan inovasi untuk meningkatkan
efisiensi mesin uap. Mesin uap adalah mesin kalor yang mengubah uap panas menjadi gerak.
Pada awal perkembangannya, mesin uap digunakan pada lokomotif kereta api, kapal laut, dan
pompa. Pada saat ini mesin uap digunakan untuk memutar turbin uap pada pembangkit
listrik. Uap panas yang digunakan dapat berasal dari pamanasan air atau tenaga panas bumi.
Pada reaktor nuklir, uap dihasilkan dengan memanaskan air yang dilewatkan melalui inti
reaktor. Pada pembangkit listrik tenaga uap, uap panas dihasilkan dari pemanasan air
menggunakan tungku batu bara atau gas.
Jika gas melakukan proses satu siklus maka kerja total yang dihasilkan dapat berharga
negatif. Kerja yang berharga negatif menunjukkan bahwa gas melakukan kerja pada
lingkungan. Jika siklus proses dapat dilakukan berulang-ulang, maka gas akan melakukan
kerja terus menerus pada lingkungan. Untuk memanfaatkan kerja yang dilakukan oleh gas
tersebut, orang lalu merancang mesin yang dikenal dengan mesin kalor. Gas didalam mesin
ini diatur untuk melakukan siklus proses secara terus menerus. Kerja yang dihasilkan oleh gas
digunakan untuk memutar mesin yang kemudian dapat diubah ke energi bentuk lain seperti
energi listrik, menggerakkan roda kendaraan dan lain-lain. Contoh mesin kalor adalah mesin
kendaraan bermotor, turbin, mesin jet, dan sebagainya. Agar agas dalam mesin kalor dapat
melakukan proses siklus terus menerus, maka gas tersebut perlu menyerap kalor. Sebagian
kalor digunakan untuk melakukan kerja dan sisanya dibuang. Sebagai contoh : kalor pada
mesin kendaraan diserap dari proses pembakaran bahan bakar dan sisa kalor dibuang ke
lingkungan udara luar.
Mesin kalor bekerja antara dua buah sumber panas yaitu reservoir panas yang
bersuhu T1 dan reservoir dingin T2. Kalor mengalir dari reservoir panas ke reservoir dingin
melalui mesin. Sebagian kalor reservoir panas digunakan untuk menghasilkan kerja dan
sisanya dibuang ke reservoir dingin. Pada mesin kalor berlaku hukum kekekalan energi,
yakni energi termal diubah menjadi energi dalam bentuk lain, misalnya menjadi eenergi
gerak. Namun tidak semua energi termal dapat diubah menjadi energi gerak, karena ada
sebagian energi yang terbuang. Secara teoritik, efisiensi mesin kalor menurut Sadi Carnot
dapat dihitung dengan persamaan:
𝑇 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
Ŋ= 1- 𝑇𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

Mesin carnot sebenarnya hanyalah mesin khayalan atau mesin teoritik. Sulit untuk
mewujudkan mesin tersebut dalam wujud nyata. Mesin yang digunakan pada kendaraan saat
ini kebanyakan mesin otti dan mesin diesel. Mesin otto adalah mesin yang menggunakan
bahan bakar bensin dan sejenisnya yang disebut juga gasoline. Mesin diesel adalah mesin
yang menggunakan bahan bakar solar. Mesin tersebut dapat direalisasikan karena gerakan
piston dapat dibuat lebih mudah.
Gerakan piston menentukan proses termodinamika yang terjadi. Misalnya piston diam
sesaat menyatakan proses yang berlangsung secara isokhorik, yakni proses dengan volume
tetap. Piston bergerak sangat cepat sehingga hampir tidak sempat kalor keluar atau masuk
menyatakan proses yang berlangsung secara adiabatik, dan seterusnya. Gerakan piston yang
merepresentasikan dua proses adiabatik dan dua proses isotermal sulit direalisasikan sehingga
mesin carnot susah dibuat. Mesin otto terdiri dari dua proses adibatik dan dua proses
isokhorik. Proses adiabatik yang merupakan proses tanpa perpindahan kalor, adalah proses
yang berlangsung dengan sangat cepat. Jadi pada bagian ini piston bergerak sangat cepat.
Proses isokhorik terjadi karena piston berhenti sesaat.

Anda mungkin juga menyukai