DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
AISYAH (8176175001)
DEWI ARISANTI (8176175003)
DEWI RATNA PERTIWI SITEPU (8176175004)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian interpolasi........................................................................... 2
2.2. Interpolasi polinomial ......................................................................... 3
2.2.1 Interpolasi linier ......................................................................... 3
2.2.2 Interpolasi kuadratik .................................................................. 9
2.2.3 Interpolasi polinom Lagrange .................................................... 14
2.2.4 Interpolasi polinom newton ....................................................... 17
2.3. Interolasi dengan fungsi spline ........................................................... 19
2.4. ekstrapolasi ......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PEMBAHASAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan interpolasi dan ekstrapolasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari interpolasi dan ekstrapolasi
3. Untuk mengetahui implikasi interpolasi dan ekstrapolasi pada MATLAB
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi interpolasi
Pendekatan terhadap suatu nilai fungsi dibutuhkan pada beberapa kasus dimana nilai
tersebut akan sulit didapatkan dari suatu pendekatan analisis. Pendekatan numeris untuk hal
tersebuat adalah dengan interpolasi. Interpolasi pada suatu fungsi F(x) dapat dinyatakan
dalam berbagai bentuk persamaan diantaranya linear, polinomial atau parabolik, trigonometri,
exponensial, logaritmik, dan sebagainya. Pada bagian ini akan dibicarakan beberapa model
interpolasi diantaranya : linear, kuadratik, beda terbagi newton, bead maju newton, beda
mundur newton, dan interpolasi dengan fungsi spline.
Interpolasi adalah proses menemukan dan mengevaluasi sebuah fungsi yang grafiknya
melalui beberapa titik yang sudah diberikan. Fungsi yang dievaluasi paling banyak berupa
polinomial.
x , x , , x
0 1 n
semuanya berlainan. Akan dicari suatu polinom p x
n
yang pada setiap x i
mengambil nilai f i
yang diberikan, yaitu :
p x f , p x f
n 0 0 n 1 1
, , p
n
x f
n n
yang mempunyai derajat n atau kurang.
Polinom p
n
disebut penginterpolasi. Nilai-nilai x j
sering disebut simpul.
Nilai f bisa berupa nilai-nilai fungsi matematis (tetapi f x tidak diketahui) atau nilai
j
2
2.2 Interpolasi Polinomial
Interpolasi linear adalah interpolasi yang diperoleh dengan cara menghubungkan dua
titik yang mengapit daerah yang akan dicari interpolasinya. Interpolasi lanjar adalah
interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua buah titik, (x0,y0)
dan (x1,y1). Polinom yang menginterpolasi kedua titik itu adalah persamaan garis lurus yang
berbentuk:
P1(x) = a0 + a1x
(x1,y1)
(x0,y0)
X
𝑦0 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥0 . . . . . (1)
𝑦1 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥1 . . . . . (2)
𝑦0 − 𝑦1 = (𝑎0 + 𝑎1 𝑥0 ) − (𝑎0 + 𝑎1 𝑥1 )
𝑦0 − 𝑦1 = 𝑎1 𝑥0 − 𝑎1 𝑥1 ⇔ 𝑦0 − 𝑦1 = 𝑎1 (𝑥0 − 𝑥1 )
3
𝑦0 − 𝑦1
𝑎1 =
𝑥0 − 𝑥1
𝑦0 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥0
𝑥0 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1
𝑦0 = 𝑎0 +
𝑥0 − 𝑥1
𝑥0 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1
𝑦0 = 𝑎0 +
𝑥0 − 𝑥1
𝑥0 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1
𝑎0 = 𝑦0 −
𝑥0 − 𝑥1
𝑦0 (𝑥0 − 𝑥1 ) − 𝑥0 𝑦0 + 𝑥0 𝑦1
𝑎0 =
𝑥0 − 𝑥1
𝑥0 𝑦0 − 𝑥1 𝑦0 − 𝑥0 𝑦0 + 𝑥0 𝑦1
𝑎0 =
𝑥0 − 𝑥1
𝑥0 𝑦1 − 𝑥1 𝑦0
𝑎0 =
𝑥0 − 𝑥1
𝑓1 (𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥
𝑥1 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1 𝑦1 – 𝑦0
𝑓1 (𝑥) = + 𝑥
𝑥1 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥0
𝑥1 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1 + 𝑥𝑦1 – 𝑥𝑦0
𝑓1 (𝑥) =
𝑥1 − 𝑥0
𝑥1 𝑦0 − 𝑥0 𝑦0 − 𝑥0 𝑦1 + 𝑥𝑦1 – 𝑥𝑦0 + 𝑥0 𝑦0
𝑓1 (𝑥) =
𝑥1 − 𝑥0
𝑦0 (𝑥1 − 𝑥0 ) + 𝑦1 (𝑥 − 𝑥0 )– 𝑦0 (𝑥 − 𝑥0 )
𝑓1 (𝑥) =
𝑥1 − 𝑥0
4
𝑦0 (𝑥1 − 𝑥0 ) + (𝑦1 − 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 )
𝑓1 (𝑥) =
𝑥1 − 𝑥0
(𝑦1 − 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 )
𝑓1 (𝑥) = 𝑦0 +
𝑥1 − 𝑥0
titik, (x0, y0) dan (x1, y1). Kurva polinom p1(x) ini adalah berupa garis lurus (Gambar 2.3).
Contoh 1.
Penyelesaian:
Titik (x,y) 0 1 2 3 4 5
(𝑦1 − 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 )
𝑓1 (𝑥) = 𝑦0 +
𝑥1 − 𝑥0
(6.47 − 6.0){𝑥 − 0}
𝑓5 (𝑥) = 6.0 + = 0.005875𝑥 + 6
80 − 0
5
Implementasi dengan MatLab
1. Tentukan dua titik f1 dan f2 dengan koordinatnya masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2)
2. Tentukan nilai x dari titik yang akan dicari
3. Hitung nilai y dengan :
(𝑦1 − 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 )
𝑃(𝑥) = 𝑦0 +
𝑥1 − 𝑥0
4. Tampilkan nilai titik yang baru f(x,y)
Langkah-langkah dalam menjalankan progam matlab dengan menggunakan
interpolasi linier sebagai berikut :
1. Buka aplikasi matlab dengan menekan double click pada dekstop MatLab
2. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar di bawah
4. Selanjutnya masukkan coding yang telah disediakan ke dalam file yang baru di buka
seperti pada gambar berikut;
6
5. Setelah cooding dibuat, langkah selanjutnya yaitu menyimpan pada work Matlab
dengan syarat tidak boleh menggunaan spasi. Kemudian mengklik Debug-Run,
seperti langkah di bawah.
7
6. Setelah me-run, maka akan diperoleh data sebagai berikut:
a. Picture 1
b. Picture 2
8
2.2.2 Interpolasi Kuadratik
Misal diberi tiga buah titik data, (𝑥0 , 𝑦0 ), (𝑥1 , 𝑦1 ), 𝑑𝑎𝑛 (𝑥2 , 𝑦2 ). Polinom yang
menginterpolasi ketiga buah titik itu adalah polinom kuadrat yang berbentuk:
𝑃2 (𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2
Bila digambar, kurva polinom kuadrat berbentu parabola, seperti ditunjukkan dalam Gambar
2.4 dan Gambar 2.5
Y
x1,y1
y1
y2 x2,y2
y0
x0,y0
x0 x1 X
x2
x1,y1
y1
y2 x2,y2
y0
x0,y0
x0 x1 x2 X
9
Menyelesaikan Polinom 𝑃2 (𝑥) ditentukan dengan cara berikut:
10
3. Setelah cooding dibuat, langkah selanjutnya yaitu menyimpan pada work Matlab
dengan syarat tidak boleh menggunaan spasi. Kemudian mengklik Debug-Run,
seperti langkah di bawah.
Penyelesaian:
𝑥1 = 9.0, 𝑦1 = 2.1972
𝑥2 = 9.5, 𝑦2 = 2.2513
11
𝑎0 + 9.5 𝑎1 + 90.25 𝑎2 = 2.2513
𝑓2 (9.2) = 2.2192
12
Testing II
Cocokkan polinom orde kedua terhadap tiga titik yang dipakai dalam contoh
persamaan interpolasi linear:
𝑥0 =1 P(𝑥0 )=0
𝑥1 =4 P(𝑥1 )=1,3862944
𝑥2 =6 P(𝑥2 ) =1,7917595
Penyelesaian:
𝑏0 =0
1,3862944−0
𝑏1 = =0,46209813
4−1
1,7917595−1,3862944
– 0,46209813
6−4
𝑏2 = 6−1
= -0,051873116
𝑝(x) =0,56584436
13
2.2.3. Interpolasi Polinom Lagrange
(𝑦1 − 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 )
𝑝1 (𝑥) = 𝑦0 +
𝑥1 − 𝑥0
(𝑥 − 𝑥1 ) (𝑥 − 𝑥0 )
𝑝1 (𝑥) = 𝑦0 + 𝑦1
𝑥0 − 𝑥1 𝑥1 − 𝑥0
(𝑥 − 𝑥1 )
𝑎0 = 𝑦0 , 𝐿0 (𝑥) =
𝑥0 − 𝑥1
dan
(𝑥 − 𝑥0 )
𝑎1 = 𝑦1 , 𝐿1 (𝑥) =
𝑥1 − 𝑥0
Perancis.
ai = yi , i = 0, 1, 2, …, n
dan,
14
𝑛
(𝑥 − 𝑥𝑗 ) (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) … (𝑥 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥 − 𝑥𝑖+1 ) ⋯ (𝑥 − 𝑥𝑛 )
𝐿𝑖 (𝑥) = ∏ =
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 ) (𝑥𝑖 − 𝑥)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖 ) ⋯ (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ) ⋯ (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
𝑗=0
𝑗≠𝑖
1 ,𝑖 = 𝑗
𝐿𝑖 (𝑥𝑗 ) = {
0 𝑖≠𝑗
3. Setelah cooding dibuat, langkah selanjutnya yaitu menyimpan pada work Matlab
dengan syarat tidak boleh menggunaan spasi. Kemudian mengklik Debug-Run,
seperti langkah di bawah.
15
4. Setelah me-run, maka lakukan masukkan matriks yang dingin dicari.
Testing I
Penyelesaian :
l0 x l x l x l x
L3 x f0 1 f1 2 f2 3 f3
l0 x0 l1 x1 l 2 x2 l3 x3
16
l3 x x x0 x x1 x x2 = 0.04800
17
Bentuk persamaan ini dapat ditulis sebagai
𝑝1 (𝑥) = 𝑎0 + 𝑎0 (𝑥 − 𝑥0 )
yang dalam hal ini
𝑎0 = 𝑦0 = 𝑓(𝑥0)
dan
𝑦1 − 𝑦0 𝑓(𝑥1 ) − 𝑓(𝑥0 )
𝑎1 = =
𝑥1 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥0
Persamaan ini merupakan bentuk selisih-terbagi (divided-difference) dan dapat
disingkat penulisannya menjadi
𝑎1 = 𝑓[𝑥1 , 𝑥0 ]
Setelah polinom lanjar, polinom kuadratik dapat dinyatakan dalam bentuk
𝑝(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑎2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
atau
𝑝2 (𝑥) = 𝑝(𝑥) + 𝑎2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
Persamaan 𝑓2 (𝑥) = 𝑓1 (𝑥) + 𝑎2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) memperlihatkan bahwa p2(x) dapat
dibentuk dari polinom sebelumnya, p1(x). Ini mengarahkan kita pada pembentukan polinom
Newton untuk derajat yang lebih tinggi. Nilai a2 dapat ditemukan dengan menyulihkan x = x2
untuk memperoleh
𝑓(𝑥2 ) − 𝑎0 − 𝑎1 (𝑥1 − 𝑥0 )
𝑎2 =
(𝑥2 − 𝑥0 )(𝑥2 − 𝑥1 )
𝑦1 −𝑦0 𝑓(𝑥1 )−𝑓(𝑥0 )
Nilai a0 dan nilai a1 pada persamaan 𝑎0 = 𝑦0 = 𝑓(𝑥0) dan 𝑎1 = =
𝑥1 −𝑥0 𝑥1 −𝑥0
𝑓(𝑥2 )−𝑎0 −𝑎1 (𝑥1 −𝑥0 )
dimasukkan ke dalam ke dalam persamaan 𝑎2 = untuk memberikan
(𝑥2 −𝑥0 )(𝑥2 −𝑥1 )
𝑓(𝑥2 )−𝑓(𝑥0 ) 𝑓(𝑥1 )−𝑓(𝑥0 )
−
𝑥2 −𝑥0 𝑥1 −𝑥0
𝑎2 =
𝑥2 − 𝑥0
Demikianlah seterusnya, kita dapat membentuk polinom Newton secara bertahap:
polinom derajat n dibentuk dari polinom derajat (n-1). Polinom Newton dinyatakan
dalam hubungan rekursif sebagai berikut:
i. rekurens: 𝑝𝑛 (𝑥) = 𝑝𝑛−1 (𝑥) + 𝑎𝑛 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) … (𝑥 − 𝑥𝑛−1 )
ii. basis : 𝑝0 (𝑥) = 𝑎0
Jadi, tahapan pembentukan polinom Newton adalah sebagai berikut:
𝑝1 (𝑥) = 𝑝0 (𝑥) + 𝑎1 (𝑥 + 𝑥0 ) = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 + 𝑥0 )
𝑝2 (𝑥) = 𝑝1 (𝑥) + 𝑎2 (𝑥 + 𝑥0 ) = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 + 𝑥0 ) + 𝑎2 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 )
18
𝑝3 (𝑥) = 𝑝2 (𝑥) + 𝑎3 (𝑥 + 𝑥0 )
= 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 + 𝑥0 ) + 𝑎2 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝑎3 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 )(𝑥 + 𝑥2 )
𝑝𝑛 (𝑥) = 𝑝𝑛−1 (𝑥) + 𝑎𝑛 (𝑥 + 𝑥0 ) ⋯ (𝑥 + 𝑥𝑛−1 )
= 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 + 𝑥0 ) + 𝑎2 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝑎3 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 )(𝑥 + 𝑥2 )
+ ⋯ + 𝑎𝑛 (𝑥 + 𝑥0 )(𝑥 + 𝑥1 ) ⋯ (𝑥 + 𝑥𝑛−1 )
Nilai konstanta a0, a1, a2, ..., an merupakan nilai selisih-terbagi, dengan nilai masing-masing:
a. s adalah polinomial berderajat tidak lebih dari k pada tiap subinterval [Xi, Xi+1].
b. s, s' ,....., s ( k 1) semuanya kontinyu pada interval [X0, XN]
Contoh-contoh fungsi spline
x 0 x 1
a. s ( x) x 2 x 1 1 x 3
5 x 8 3 x 4
Merupakan fungsi spline derajat 2. Derajat masing-masing fungsi paling tinggi adalah
2. Bukan merupakan spline kubik (derajat 3) karena derivatif titik 2 tidak kontinyu,
yaitu 0, 2, 0, untuk masing-masing interval.
2 x 1 0 x 1
b. s( x)
x 1 x 2
2.4 Ektrapolasi
19
dengan persamaan garis yang diketahui dua buah titik yang segaris yaitu (y - y1)/(y2 - y1)
=(x - x1) / (x2 - x1).
Jika diketahui jika 1 liter bensin bisa berkendara sejauh 45 km dan 2 liter bensin bisa
berkendara sejauh 90 km maka berapa jarak yang bisa ditempuh jika tersedia 5 liter bensin
atau jika diketahui jarak yang harus ditempuh adalah 150 km berapa liter bensin yang
diperlukan.
Dimana x1 = 45 km dan y1 = 1 liter; x2 = 90 km dan y2 = 2 liter
masukkan ke rumus diatas didapat
(y - y1)/(y2 - y1) =(x - x1) / (x2 - x1).
(y - 1)/(2 - 1) =(x - 45) / (90- 45).
Berapa jarak yang bisa ditempuh jika tersedia 5 liter bensin
Y = jumlah liter bensin
x = Jarak tempuh
(5 - 1)/(2 - 1) = (x - 45)/(90 - 45)
x = (45)(4)/(1) + 45
= 225 km
Jika diketahui jarak yang harus ditempuh adalah 150 km berapa liter bensin yang diperlukan.
Y = jumlah liter bensin
x = Jarak tempuh
(y - 1)/(2 - 1) = (150 - 45)/(90 - 45)
y = (1)(105))/(45) +1 = 10/3 liter bensin
Catatan:
Interpolasi dan ekstrapolasi merupakan prosedur untuk memperkirakan nilai atau data
yang tidak diketahui berdasar kombinasi beberapa nilai atau harga yang diketahui. Metode
atau cara yang dipergunakan untuk itu banyak sekali. Beberapa metode yang diberikan dalam
bab ini hanya sebagian diantaranya. Dalam makalah ini hanya diberikan contoh fungsi
interpolasi berupa polinomial. Pembaca dapat mencari sendiri beberapa metode lainnya.
.Dari beberapa fungsi interpolasi yang diberikan dapat disimpulkan, bahwa masalah
utama dalam penyusunan fungsi interpolasi adalah penentuan koefisien fungsi interpolasi.
Dalam hal ini besarnya koefisien tersebut tidak ditentukan misalnya tergantung dari jarak
antara titik interpolasi dan titik-titik lainnya.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22