Anda di halaman 1dari 11

MODUL-7

INTERPOLASI

7.1 TUJUAN

7.1.1 Menentukan solusi permasalahan interpolasi dengan metode Polinomial

7.1.2 Menentukan solusi permasalahan interpolasi dengan metode Lagrange

7.1.3 Menentukan solusi permasalahan interpolasi dengan metode Newton

Forward Difference

7.1.4 Membedakan penyelesaian masalah dengan metode interpolasi dan


ekstrapolasi

7.2 TEORI DASAR

Interpolasi diperlukan apabila nilai suatu fungsi yang bentuk matematisnya


tidak/belum diketahui hendak ditentukan pada suatu titik. Hubungan fungsional
disajikan dalam bentuk tabel di mana nilai fungsi diberikan hanya pada beberapa titik
tertentu yang merupakan hasil pencatatan/pengukuran eksperimental suatu besaran
fisis. Nilai yang dipertanyakan yaitu pada titik yang tidak terdapat dalam tabel fungsi.

Apabila hubungan antara variabel-variabel diketahui maka masalah tersebut akan


mudah untuk diselesaikan. Akan tetapi, pada umumnya hubungan antarvariabel tidak
diketahui atau bila diketahui hanya bentuk umumnya saja. di mana koefisien-
koefisien dari hubungan fungsional itu tidak diketahui. Pada kasus seperti ini, hal
yang dapat dilakukan untuk menentukan solusi permasalahan tersebut adalah
menggunakan metode interpolasi. Dalam perkataan lain, interpolasi memperbolehkan
pengajuan fungsi pendekatan yang mempu merepresentasikan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat secara pasti. Fungsi pendekatan itu dapat berupa
fungsi polinomial maupun fungsi trigonometri. Pemilihan fungsi tersebut berdasarkan
kepada teorema Weierstrass. Teknik pembuatan fungsi pendekatan atau
penghampiran terhadap suatu fungsi matematis yang diketahui tetapi belum memiliki
implementasi eksak disebut dengan aproksimasi.
Persoalan yang umumnya dihadapi dalam interpolasi dan aproksimasi adalah sebagai
berikut:

1. Tersedia data berupa titik titik hasi eksperimen misalnya ( ) di mana i = 0, 1,

2, 3, …, n

2. Cari fungsi ( ) ∑ sedemikian rupa sehingga:

a. ( ) untuk i = 0, 1, 2, …,n

b. | ( ) ( )| , untuk semua x dalam interval [a, b]

atau bentuk fungsi basis tertentu Bi sehingga

( ) ∑ ( )

3. P(x) dapat dipakai untuk menghitung nilai yk pada titik tertentu xk yang tidak ada
dalam data hasil eksperimen.

7.2.1 INTERPOLASI METODE POLINOMIAL

Interpolasi adalah teknik untuk menghitung nilai pendekatan pada titik , di


mana ada di antara [x0, xn]. Pada bagian ini akan disajikan metode yang berbasis
polinomial.

Teorema 1: (Teorema weierstrass) apabila fungsi f(x) terdefinisi dan kontinu pada
interval [a, b] maka untuk setiap , dapat diperoleh sebuah polinomial P(x) pada
interval [a, b] sedemikian rupa sehingga:

| ( ) ( )| , untuk setiap x dalam [a, b].

Teorema 2: Apabila x1, x2, … xn adalah titik titik yang berbeda, maka untuk nilai y1,
y2, … yn terdapat suatu polinomial unik P(x) dengan derajat (n-1) sedemikian
sehingga:

P(xi) = yi (1 i n).
Diberikan n+1 buah titik berbeda, (x0, y0), (x1, y1), ..., (xn, yn). Tentukan polinom Pn(x)
yang menginterpolasi (melewati) semua titik-titik tersebut sedemikian rupa sehingga
yi = Pn(xi) untuk i = 0, 1, 2, …, n.
Nilai yi dapat berasal dari fungsi matematika f(x) (seperti ln x, sin x) sedemikian
sehingga yi = f(xi), sedangkan Pn(x) disebut fungsi hampiran terhadap f(x). Atau, yi
berasal dari nilai empiris yang diperoleh melalui percobaan atau pengamatan.

Setelah polinom interpolasi Pn(x) ditemukan, Pn(x) dapat digunakan untuk


menghitung perkiraan nilai y di x = a, yaitu y = Pn(a). Bergantung pada letaknya, nilai
x = a mungkin terletak di dalam rentang titik-titik data (x0 < a < xn) atau di luar
rentang titik-titik data (a < x0 atau a > xn):
(i) jika (x0 < a < xn) maka yk = p(xk) disebut nilai interpolasi (interpolated value)
(ii) jika (a < x0 atau a > xn) maka yk = p(xk) disebut nilai ekstrapolasi (extrapolated
value).
Kita dapat menginterpolasi titik data dengan polinom lanjar, polinom kuadratik,
polinom kubik, atau polinom dari derajat yang lebih tinggi, bergantung pada jumlah
titik data yang tersedia.
Penyelesaian masalah dengan interpolasi polinomial pada umumnya dirumuskan
dengan

Gb. interpolasi dan ekstrapolasi


7.2.2 INTERPOLASI METODE LAGRANGE
Apabila pengamatan tidak berjarak sama atau interval antar variabel bebas tidak
seragam, perumusan interpolasi yang digunakan adalah pada penurunan rumus oleh
Lagrange.
Teknik interpolasi dimulai dari persamaan metode polinomial yaitu:

dan

Persamaan ini dinamakan polinom lagrange derajat 1. Adapun untuk polinomial


berderajat n untuk n+1 adalah
sehingga

7.2.3 INTERPOLASI DENGAN METODE NEWTON FORWARD


DIFFERENCE
Apabila diberikan pasangan data (x, f(x)) dengan h sama, maka metode Newton
Forward sangat bagus digunakan untuk interpolasi dalam pemecahan masalah suatu
titik di bagian atas tabel data. Bentuk umum tabel difference yaitu sebagai berikut
Perumusan metode Newton Forward Difference yaitu sebagai berikut
Dengan demikian, persamaan polinomial Newton untuk data berjarak sama dapat
dituliskan sebagai:

7.3 TUGAS PENDAHULUAN

Ekstrapolasi adalah penaksiran nilai f(x) untuk x yang terletak di luar selang titik
data. Perbedaan antara interpolasi dan ekstrapolasi yaitu interpolasi dilakukan
dengan mengajukan fungsi aproksimasi untuk menghampiri nilai f(x) untuk x yang
terletak di dalam selang titik-titik data hasil eksperimen. Adapun ekstrapolasi adalah
teknik penghampiran nilai f(x) untuk x yang terletak di luar selang titik-titik data hasil
pengamatan. Dari pembahasan galat interpolasi sudah diketahui bahwa galat
interpolasi semakin besar pada titik-titik yang jauh dari titik tengah selang. Dengan
demikian, penaksiran nilai fungsi di luar selang menghasilkan galat ekstrapolasi yang
sangat besar.
7.4 ALGORITMA PROGRAM
7.4.1 Algoritma Interpolasi Lagrange
7.4.2 Algoritma Interpolasi Newton Forward Difference
DAFTAR PUSTAKA

Mathews, J. H., & Fink, K. D. (1999). Numerical Methods Using MATLAB. United
States: Prenntice Hall.

Suarga. (2014). Komputasi Numerik Pemrograman MATLAB untuk Metode Numerik.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai