Anda di halaman 1dari 135

Bab 5

Interpolasi dan
Regresi
Jangan ikuti kemana jalan menuju, tetapi
buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak
1
(Anonim)
Para rekayasawan dan ahli ilmu alam sering bekerja dengan sejumlah data diskrit
(yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel). Data di dalam tabel mungkin
diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan, hasil pengukuran di laboratorium,
atau tabel yang diambil dari buku-buku auan.
!ebagai ilustrasi, sebuah pengukuran "isika telah dilakukan untuk menentukan
hubungan antara tegangan yang diberikan kepada baja tahan-karat dan waktu
yang diperlukan hingga baja tersebut patah. Delapan nilai tegangan yang berbeda
diobakan, dan data yang dihasilkan adalah #$%A&1'(
Tegangan yang diterapkan, x, kg/mm
2
5
1
0 15 20 25 30 35 40
Waktu patah, y, jam 40
3
0 25 40 18 20 22 15
)asalah yang ukup sering munul dengan data tabel adalah menentukan nilai di
antara titik-titik diskrit tersebut (tanpa harus melakukan pengukuran lagi).
)isalnya dari tabel pengukuran di atas, rekayasawan ingin mengetahui waktu
patah y jika tegangan x yang diberikan kepada baja adalah 1* kg+mm
*
. )asalah
ini tidak bisa langsung dijawab karena "ungsi yang menghubungkan peubah y
dengan peubah x tidak diketahui. !alah satu solusinya adalah menari "ungsi
yang menookkan (fit) titik-titik data di dalam tabel tabel. Pendekatan seperti ini
di dalam metode numerik dinamakan pencocokan kurva (curve fitting). ,ungsi
yang diperoleh dengan pendekatan ini merupakan "ungsi hampiran, karena itu
nilai "ungsinya tidak setepat nilai sejatinya. -amun, ara ini dalam praktek
1
.erjemahan bebas dari kalimat: "Do not follow where the path may lead. Go, instead,
where there is no path and leave a trail/
194 )etode -umerik
rekayasa sudah menukupi karena rumus yang benar-benar menghubungkan dua
buah besaran "isik sulit ditemukan.
Penookan kur0a tidak hanya bertujuan menghitung nilai "ungsi, tetapi ia juga
digunakan untuk mempermudah perhitungan numerik yang lain seperti
menghitung nilai turunan (derivative) dan menghitung nilai integral ( ). )isalnya
kita dihadapkan dengan "ungsi yang bentuknya ukup rumit, seperti "ungsi
berikut(
ln( *x
1
+ *
1x
*
)
2
f(x) 3 (P.4.1)
1 + *x
4
)enghitung turunan "ungsi tersebut pada nilai x tertentu, misalnya di x 3 a,
f 5(a) 3 6
merupakan pekerjaan yang ukup sulit, apalagi bila turunan yang dibutuhkan
semakin tinggi ordenya. Demikian juga dengan menghitung nilai integral "ungsi
f(x) pada selang integrasi #a, b', misalnya selang #7, 1',
1
ln(
*x
1
+

1 x
*
)

1
+
*
x
4
7
merupakan pekerjaan yang tidak mudah, bahkan seara analitik pun belum tentu
dapat dilakukan, karena rumus integrasi untuk "ungsi semaam ini tidak tersedia.
!atu pendekatan untuk melakukan dua perhitungan ini ialah dengan
menyederhanakan "ungsi f(x) menjadi polinom p
n
(x) yang berderajat n,
f(x) p
n
(x)
yang dalam hal ini,
p
n
(x) 3 a
7
8 a
1
x 8 a
*
x
*
8 ... 8 a
n
x
n
(P.4.
*)
)enghitung turunan atau mengintegralkan suku-suku polinom menjadi lebih
mudah karena rumus untuk menghitung turunan atau mengintegrasikan polinom
sangat sederhana, yaitu
(i) jika f(x) 3 ax
n
maka f 9(x) 3 nax
n-1
a
(ii)

ax
n
dx 3
x
n+1
8

(n
+1)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 195
<ntuk membentuk polinom ini, kita mengambil beberapa titik diskrit (yang
umumnya berjarak sama) dari "ungsi f. .itik-titik tersebut seara alami
direpresentasikan dalam bentuk tabel. !elanjutnya titik-titik data ini diookkan
untuk menentukan polinom p
n
(x) yang menghampiri "ungsi aslinya.
y y
x x
(a) =egresi (b) ;nterpolasi
Gambar 5.1 Pencocokan kura dengan metode !a" regre#i, dan !$" interpo%a#i
Penookkan kur0a adalah sebuah metode yang memookkan titik data dengan
sebuah kur0a (curve fitting) "ungsi. Penookan kur0a dibedakan atas dua
metode(
1. Regresi.
Data hasil pengukuran umumnya mengandung derau (noise) atau galat yang
ukup berarti. >arena data ini tidak teliti, maka kur0a yang menookkan
titik data itu tidak perlu melalui semua titik. .ata-anang yang dipakai adalah
menentukan kur0a yang mewakili keenderungan (trend) titik data, yakni
kur0a mengikuti pola titik sebagai suatu kelompok (?ambar 4.1.a). >ur0a
tersebut dibuat sedemikian sehingga selisih antara titik data dengan titik
hampirannya di kur0a sekeil mungkin. )etode penookan kur0a seperti ini
dinamakan regresi kuadrat terkecil (least s!uare regression). Derau pada
data mungkin disebabkan oleh kesalahan mengukur, ketidaktelitian pada alat
ukur, atau karena kelakuan sistem yang diukur. $ontoh data yang
mengandung derau adalah tabel tegangan baja di atas.
*. Interpolasi
:ila data diketahui mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, maka kur0a
ookannya dibuat melalui setiap titik, persis sama kalau kur0a "ungsi yang
sebenarnya dirajah melalui tiap titik itu. >ita katakan di sini bahwa kita
19& )etode -umerik
menginterpolasi titik-titik data dengan sebuah "ungsi (?ambar 4.1.b). :ila
"ungsi ookan yang digunakan berbentuk polinom, polinom tersebut
dinamakan polinom interpolasi. Pekerjaan menginterpolasi titik data dengan
sebuah polinom disebut interpolasi (dengan) polinom. $ontoh data yang
berketelitian tinggi adalah titik-titik yang dihitung dari "ungsi yang telah
diketahui (seperti dari persamaan P.4.1), atau data tabel yang terdapat di
dalam auan ilmiah (seperti data perepatan gra0itasi bumi sebagai "ungsi
jarak sebuah titik ke pusat bumi). !elain dengan polinom, interpolasi titik-
titik data dapat dilakukan dengan "ungsi spline, "ungsi rasional (peahan),
atau deret "ourier #-A>&2'.
:ab ini dimulai dengan bagian pertama yaitu penookan kur0a dengan metode
interpolasi. :agian kedua, metode regresi, akan diberikan sebagai akhir bab ini.
;nterpolasi memainkan peranan yang sangat penting dalam metode numerik.
,ungsi yang tampak rumit menjadi lebih sederhana bila dinyatakan dalam
polinom interpolasi. !ebagian besar metode integrasi numerik, metode persamaan
di"erensial biasa, dan metode turunan numerik didasarkan pada polinom
interpolasi. .idak salah kalau banyak buku auan menyatakan bahwa interpolasi
merupakan pokok bahasan yang "undamental dalam metode numerik.
Bagian I: Interpolasi
5.1 Persoalan Interpolasi Polinom
Diberikan n+1 buah titik berbeda, (x
7
, y
7
), (x
1
, y
1
), ..., (x
n
, y
n
). .entukan polinom
p
n
(x) yang menginterpolasi (melewati) semua titik-titik tersebut sedemikian rupa
sehingga
y
i
p
n
(x
i
) untuk i 7, 1, *, @, n
-ilai y
i
dapat berasal dari "ungsi matematika f(x) (seperti ln x, sin x, "ungsi
:essel, persamaan P.A.1, dan sebagainya) sedemikian sehingga y
i
3 f(x
i
),
sedangkan p
n
(x) disebut "ungsi hampiran terhadap f(x). Atau, y
i
berasal dari nilai
empiris yang diperoleh melalui perobaan atau pengamatan.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 19'
y
(x
n-1
,

y
n-1
)
(x* , y*)
y 3 pn(x)
(xn , yn) (x1 , y1)
(x2 , y2 ) (a, pn(a))
(a,
pn(a))
(x7 , y7)
x#a x#a x
menginterpolasi mengekstrapolasi
Gambar 5.2 (nterpo%a#i dan ek#trapo%a#i
!etelah polinom interpolasi p
n
(x) ditemukan, p
n
(x) dapat digunakan untuk
menghitung perkiraan nilai y di x 3 a, yaitu y 3 p
n
(a). :ergantung pada letaknya,
nilai x 3 a mungkin terletak di dalam rentang titik-titik data (x
7
B a B x
n
) atau di
luar rentang titik-titik data (a B x
7
atau a C x
n
)(
(1) jika x
7
B a B x
n
maka y
$
3 p(x
$
) disebut nilai interpolasi (interpolated value)
(*) jika x
7
B x
$
atau x
7
B x
n
maka y
$
3 p(x
$
) disebut nilai ekstrapolasi
(extrapolated value).
>eduanya, (i) dan (ii), ditunjukkan pada ?ambar 4.*.
>ita dapat menginterpolasi titik data dengan polinom lanjar, polinom kuadratik,
polinom kubik, atau polinom dari derajat yang lebih tinggi, bergantung pada
jumlah titik data yang tersedia.
5.1.1 Interpolasi Lanjar
;nterpolasi lanjar adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus.
)isal diberikan dua buah titik, (x
7
, y
7
) dan (x
1
, y
1
). Polinom yang
menginterpolasi kedua titik itu adalah persamaan garis lurus yang berbentuk(
p
1
(x) 3 a
7
8 a
1
x
(P.4.
2)
198 )etode -umerik
?ambar 4.2 memperlihatkan garis lurus yang menginterpolasi titik-titik (x
7
, y
7
)
dan (x
1
, y
1
).
y
(x
1
, y
1
)
(x
7
, y
7
)
x
Gambar 5.3 (nterpo%a#i %anjar
>oe"isien a
7
dan a
1
diari dengan proses penyulihan dan eliminasi. Dengan
menyulihkan (x
7
, y
7
) dan (x
1
, y
1
) ke dalam persamaan (P.4.2), diperoleh dua buah
persamaan lanjar(
y
7
3 a
7
8 a
1
x
7
y
1
3 a
7
8 a
1
x
1
>edua persamaan ini diselesaikan dengan proses eliminasi, yang memberikan
a
1 3
y
1

y
7
(P.4.
1)
x
1
x
7
dan
a
7 3
x
1
y
7
x
7
y
1 (P.4.
4) x
1
x
7
!ulihkankan (P.4.1) dan (P.4.4) ke dalam (P.4.2) untuk mendapatkan persamaan
garis lurus(
p
1
(x)
3
x
1
y
7
x
7
y
1
8
(y
1
y
7
)x
(P.4.A)
x
1
x
7
(x
1
x
7
)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 199
Dengan melakukan sedikit manipulasi aljabar, persamaan (P.4.A) ini dapat
disusun menjadi
p
(x)
3 y
7 8
( y
1

y
7
) ( x x ) (P.4.D)
1
(x
1
x
7
)
7
Bukti:
p
1
(x) 3
x
1
y
7
x
7
y
1
8
(y
1
y
7
)x
(x
1
x
7
)
x
1
x
7
p
1
(x)
3
x
1
y
7
x
7
y
1
+ xy
1

xy
7
x
1
x
7
p
1
(x)
3
x
1
y
7
x
7
y
1
+ xy
1
xy
7
+ x
7
y
7
x
7
y
1
x
1

x
7
p
1
(x)
3
(x
1
x
7
)y
7
+ (y
1
y
7
)(x x
7
)
x
1
x
7

p
(x)
3 y 8
( y
1

y
7
)
( x x ) <
1
(x
1
x
7
)
7
Persamaan (P.4.D) adalah persamaan garis lurus yang melalui dua buah titik, (x
7
,
y
7
) dan (x
1
, y
1
). >ur0a polinom p
1
(x) ini adalah berupa garis lurus (?ambar 4.2).
Contoh 5.1
Perkirakan jumlah penduduk Amerika !erikat pada tahun 1&AE berdasarkan data tabulasi
berikut #>=FEE'(
.ahun 1&A7
1&D
7
Jumlah penduduk
(juta) 1D&.2
*72.
*
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (P.4.D), diperoleh
p
1
(1&AE
) 3
1D&.2 + *72.* 1D&.2(1&AE
1&A7)
3
1&E.1
1&D71&A7
Jadi, taksiran jumlah penduduk A! pada tahun 1&AE adalah 1&E.1
juta. <
20
0
)etode
-umerik
Contoh 5.2
Dari data ln(&.7) 3 *.1&D*, ln(&.4) 3 *.*412, tentukan ln(&.*) dengan interpolasi lanjar
#>=FEE' sampai 4 angka bena. :andingkan dengan nilai sejati ln(&.*) 3 *.*1&*.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (P.4.D), diperoleh
p1(&.*) 3
*.1&D* + *.1412 *.1&D*(&.* &.7)
3 *.*1&*
&.4
&7
?alat 3 *.*1&* - *.*1EE 3 7.7771. Di sini interpolasi lanjar tidak ukup untuk
memperoleh ketelitian sampai 4 angka bena. ;a hanya benar sampai 2 angka bena. <
5.1.2 Interpolasi Kuadratik
)isal diberikan tiga buah titik data, (x
7
, y
7
), (x
1
, y
1
), dan (x
*
, y
*
). Polinom yang
menginterpolasi ketiga buah titik itu adalah polinom kuadrat yang berbentuk(
p
*
(x) 3 a
7
8 a
1
x 8 a
*
x
*
(P.4.
E)
:ila digambar, kur0a polinom kuadrat berbentuk parabola (?ambar 4.1).
Polinom p
*
(x) ditentukan dengan ara berikut(
1- sulihkan (x
i
, y
i
) ke dalam persamaan (P.4.E), i 3 7, 1, *. Dari sini diperoleh
tiga buah persamaan dengan tiga buah parameter yang tidak diketahui, yaitu
a
7
, a
1
, dan a
*
(
a
7
8 a
1
x
7
8 a
*
x
7
*
3 y
7
a
7
8 a
1
x
1
8 a
*
x
1
*
3 y
1

a
7
8 a
1
x
*
8 a
*
x
*
*
3 y
*
1- hitung a
7
, a
1
, a
*
dari sistem persamaan tersebut dengan metode eliminasi
?auss.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 201
y (x
1
, y
1
)
(x
*
, y
*
)
(x
7
, y
7
)
x
Gambar 5.4 (nterpo%a#i kuadratik
Contoh 5.3
Diberikan titik ln(E.7) 3 *.7D&1, ln(&.7) 3 *.1&D*, dan ln(&.4) 3 *.*412. .entukan nilai
ln(&.*) dengan interpolasi kuadratik.
Penyelesaian:
!isten persamaan lanjar yang terbentuk adalah
a
7
8 E.7a
1
8 A1.77a
*
3 *.7D&1
a
7
8 &.7 a
1
8 E1.77a
*
3 *.1&D*
a
7
8 &.4 a
1
8 &7.*4a
*
3 *.*412
Penyelesaian sistem persamaan dengan metode eliminasi ?auss menghasilkan a
7
3
7.ADA*, a
1
3 7.**AA, dan a
2
3 -7.77A1. Polinom kuadratnya adalah
p
*
(x) 3 7.ADA* 8 7.**AAG - 7.77A1x
*
sehingga
p
*
(&.*) 3 *.*1&*
yang sama dengan nilai sejatinya (4 angka bena). <
5.1.3 Interpolasi Kubik
)isal diberikan empat buah titik data, (x
7
, y
7
), (x
1
, y
1
), (x
*
, y
*
), dan (x
2
, y
2
).
Polinom yang menginterpolasi keempat buah titik itu adalah polinom kubik yang
berbentuk(
p
2
(x) 3 a
7
8 a
1
x 8 a
*
x
*
8 a
2
x
2
(P.4.
&)
202 )etode -umerik
Polinom p
2
(x) ditentukan dengan ara berikut(
1- sulihkan (x
i
,y
i
) ke dalam persamaan (P.4.&) , i 3 7, 1, *, 2. Dari sini diperoleh
empat buah persamaan dengan empat buah parameter yang tidak diketahui,
yaitu a
7
, a
1
, a
*
, dan a
2
(
a
7
8 a
1
x
7
8 a
*
x
7
*
8 a
2
x
7
2
3 y
7

a
7
8 a
1
x
1
8 a
*
x
1
*
8 a
2
x
1
2
3 y
1
a
7
8 a
1
x
*
8 a
*
x
*
*
8 a
2
x
*
2
3 y
*

a
7
8 a
1
x
2
8 a
*
x
2
*
8 a
2
x
2
2
3 y
2
1- hitung a
7
, a
1
, a
*
, dan a
2
dari sistem persamaan tersebut dengan metode
eliminasi ?auss.
:ila digambar, kur0a polinom kubik adalah seperti ?ambar 4.4.
y (x
1
, y
1
)
(x
2
, y
2
)
(x
*
, y
*
)
(x
7
, y
7
)
x
Gambar 5.5 (nterpo%a#i ku$ik
Dengan ara yang sama kita dapat membuat polinom interpolasi berderajat n
untuk n yang lebih tinggi(
p
n
(x) 3 a
7
8 a
1
x 8 a
*
x
*
8 @ 8 a
n
x
n
asalkan tersedia (n81) buah titik data. Dengan menyulihkan (x
i
, y
i
) ke dalam
persmaan polinom di atas y 3 p
n
(x) untuk i 3 7, 1, *, @, n, akan diperoleh n buah
sistem persamaan lanjar dalam a
7
, a
1
, a
*
, @, a
n
,
a
7
8 a
1
G
7
8 a
*
x
7
*
8 ... 8 a
n
x
7
2
3 y
7
a
7
8 a
1
x
1
8 a
*
x
1
*
8 ... 8 a
n
x
1
2
3 y
1
a
7
8 a
1
x
*
8 a
*
x
*
*
8 ... 8 a
n
x
*
2
3 y
*
... ...
a
7
8 a
1
x
n
8 a
*
x
n
*
8 ... 8 a
n
x
n
2
3 y
n
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 203
!olusi sistem persamaan lanjar ini diperoleh dengan menggunakan metode
eliminasi ?auss yang sudah anda pelajari.
!eara umum, penentuan polinom interpolasi dengan ara yang diuraikan di atas
kurang disukai, karena sistem persamaan lanjar yang diperoleh ada kemungkinan
berkondisi buruk, terutama untuk derajat polinom yang semakin tinggi.
:eberapa metode perhitungan polinom interpolasi telah ditemukan oleh oleh para
numerikawan tanpa menggunakan ara pendekatan di atas. :eberapa diantaranya
akan diberikan di sini, yaitu(
1. Polinom Hagrange
*. Polinom -ewton
2. Polinom -ewton-?regory (kasus khusus dari polinom -ewton)
<ntuk sejumlah titik data yang diberikan, metode interpolasi yang berbeda-beda
ini tetap menghasilkan polinom yang sama (unik), tetapi dalam bentuk yang
berbeda satu sama lain, dan berbeda juga dalam jumlah komputasi yang
dilibatkan. >eunikan polinom interpolasi ini akan dibuktikan setelah kita sampai
pada polinom -ewton.
5.2 Polinom Lagrange
.injau kembali polinom lanjar pada
persamaan (P.4.D)(
p
1
(x) 3 y
7
8
(
y
1
y
*
)
(x -
x
7
)
(
x


x
1
Persamaan ini dapat diatur kembali
sedemikian rupa sehingga menjadi
p
1
(x) 3 y
7 (x
x
1
)
8
y
1
(x
x
7
)
(
7
x (x
x )
1
atau dapat dinyatakan dalam
bentuk
p
1
(x) 3 a
7
%
7
(x) 8 a
1
%
1
(x)
yang dalam hal ini
a
7
3 y
7
,
%
7
(x)

(x
x
1
)
(
x
7

x
1

)
(P.
4.1
7)
(P.
4.1
1)
2
04 )etode -umerik
dan
a
1
3 y
1
,
%
1
(x)

( x
x
7
)
(
x
1

x
7

)
Persamaan (P.4.11) dinamakan polinom Lagrange derajat 1. -ama polinom ini
diambil dari nama penemunya, yaitu Joseph Houis Hagrange yang berkebangsaan
Peranis.
:entuk umum polinom Hagrange derajat n untuk (n 8 1) titik berbeda adalah
n
pn(x) 3

ai %i (x) 3 a
7
%
7
(x) 8 a
1
%
1
(x) 8 @ 8 a
n
%
n
(x)
(P.4.1
*)
i

7
yang dalam hal
ini
a
i
3
y
i , i 3 7, 1, *, @, n
dan,
n
(x x
&
)
(x
x
)(x x )...(x
x
i

)(x
x
i
+
1
)...(x
x
)
%
i
(x
) 3 3
1

( x x
(
x
x
)(x


x
)..
.
(
x


x
i

1
)
(
x
i

x
)..
.
(
x


x )
&7 i
i
+
1
&

i
)udah dibuktikan,
bahwa (
%
i
(x
&
) 3

1
, i
&
'
, i
&

7
dan polinom interpolasi p
n
(x) melalui setiap titik data.
Bukti:
Jika i # &, maka
n
(

x
i
x
&
)
(


x
)
(
x
x
)...(x


x
i

)
(
x

x
)..
.
(
x


x
)
%
i
(x
i
)
3 3
1
i

+
1
(

x


x
(
x


x
)
(
x
x )...
(x


x
i

)
(
x

x
i
+
1
)..
.
(
x


x
&7 i i
&i
3
1 (karena penyebut 3 pembilang)
:ab 4
;nterpolasi
Polinom
20
5
Jika i &, maka
n
( x x )
%i(x&) 3

&i
( x
x )
&7 i &
&i
3
(x
&
x
7
)
(x
&
x
1
)...(x
&
x
&
)...(x
&
x
i1
)(x
&
x
i+1
)...(x
&
x
n
)
(x
i
x
7
)(x
i
x
1
)...(x
i
x
&
)
(x
i
x
i

1
)(x
i
x
i+1
)...(x
i

x
n
)
3
7
(x
i
x
7
)(x
i
x
1
)...(x
i
x
&
)...
(x
i
x
i1
)(x
i
x
i+1
)...(x
i

x
n
)
3 7
(karena pembilang 3 7, yaitu (x
&
I x
&
) 3
7 )
Akibatnya,
p
n
(x
7
) 3 %
7
(x
7
) y
7
8 %
1
(x
7
) y
1
8 %
*
(x
7
) y
*
8 @ 8 %
n
(x
7
) y
n
13 1 . y
7
8 7 . y
1
8 7 . y
*
8 @ 8 7 . y
n

*3 y
7

p
n
(x
1
) 3 y
1
...
p
n
(x
n
) 3 y
n
Dengan demikian,
p
n
(x
i
) 3 y
i
, i 3 7, 1, *, @, n
atau dengan kata lain, polinom interpolasi p
n
(x) melalui setiap titik data. <
Contoh 5.
#)A.&*' %ampiri "ungsi f(x) 3 os x dengan polinom interpolasi derajat tiga di dalam
selang #7.7, 1.*'. ?unakan empat titik, x
7
3 7.7, x
1
3 7.1, x
*
3 7.E, dan x
2
3 1.*.
Perkirakan nilai p
2
(7.4), dan bandingkan dengan nilai sejatinya.
Penyelesaian:
xi 0)0 0)4 0)8 1)2
y
i 1)000000 0)9210&1 0)&9&'0' 0)3&2358
20& )etode -umerik
Polinom Hagrange derajat 2 yang menginterpolasi keempat titik di tabel adalah
p
2
(x) 3 a
7
%
7
(x) 8 a
1
%
1
(x) 8 a
*
%
*
(x) 8 a
2
%
2
(G)
3 y
7
(x x
1
)(x x
*
)(x
x
2
)
8
y
1
(x x
1
)(x x
*
)(x
x
2
)
8
(
x
x )
(x
7


x
)
(
x
7


x
(x
x
)(x
x
)(x
x
1
1
1 1
y
*
(x x
7
)(x x
1
)(x x
2
)
8
y
2
(x x
7
)(x x
1
)(x x
*
)
(
x


x
)
(
x
*
x )
(x
*
x
)
(
x
2


x )(x x )(x x
2 2 1 2
(x 7.1)(x 7.E)(x 1.*)
3 1.777777
(7.7 7.1)(7.7 7.E)(7.7 1.*)
8
(x 7.7)(x 7.E)(x 1.*)
7.&*17A1
(7.1 7.7)(7.1 7.E)(7.1 1.*)
8
(x 7.7)(x 7.1)(x 1.*)
7.A&AD7D
(7.E 7.7)(7.E 7.1)(7.E 1.*)
8
(x 7.7)(x 7.1)(x 7.E)
7.2A*24E
(1.* 7.7)(1.* 7.1)(1.* 7.E)
*.A711AD(x 7.1)(x 7.E)(x 1.*)+ D.1&4DE&(x 7.7)(x 7.E)(x 1.*)
13 4.1127*1(x 7.7)(x 7.1)(x 1.*)+ 7.&12A17(x 7.7)(x 7.1)(x 7.E)
<ntuk mengurangi galat akibat pembulatan, polinom p
2
(x) ini tidak perlu disederhanakan
lebih jauh. >ur0a y 3 os(x) dan y 3 p
2
(x) diperlihatkan pada ?ambar 4.A.
y
1.7
7.4
7.1 7.E 1.* 1.A *.7 x
y 3 p
2
(x)
y 3
f(x)
-7.4
Gambar 5. *ra+ik +ung#i
y , co#!x"
dan
y ,
p3!x"
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 20'
Dengan menggunakan polinom interpolasi p
2
(x) itu kita dapat menaksir nilai "ungsi di x 3
7.4 sebagai berikut(
p
2
(7.4) 3 -*.A711AD(7.4 - 7.1)(7.4 - 7.E)(7.4 - 1.*) 8
D.1&4DE&(7.4 - 7.7)(7.4 - 7.E)(7.4 - 1.*)
-4.1127*1(7.4 - 7.7)(7.4 - 7.1)(7.4 - 1.*)
18 7.&12A17(7.4 - 7.7)(7.4 - 7.1)(7.4 - 7.E)
*3 7.EDD**1
!ebagai perbandingan, nilai sejatinya adalah
y 3 os(7.4) 3 7.EDD4E2 <
$atatlah bahwa polinom Hagrange tidak hanya berlaku untuk titik-titik yang
berjarak sama. >ita juga dapat membentuk polinom Hagrange untuk titik-titik
data yang tidak berjarak sama. Perhatikan ontoh 4.4 berikut.
Contoh 5.5
Dari "ungsi y 3 f(x), diberikan tiga buah titik data dalam bentuk tabel(
- 1 4 &
y 1)5'09 1)5'2' 1)5'51
.entukan f(2.4) dengan polinom Hagrange derajat *. ?unakan lima angka bena.
Penyelesaian:
Polinom derajat * n 3 * (perlu tiga buah titik)
p
*
(x) 3 %
7
(x) y
7
8 %
1
(x) y
1
8 %
*
(x) y
*
% (x) 3
(x 1)(x
A)
% (2.4)
3
(2.4 1)(2.4
A)
3
7.7E2222
7 (
1
1)(1
A)
7 (1 1)(1
A)
% (x) 3
(x 1)(x
A)
% (2.4)
3
(
2
.
4
1)(2.4
A)
3 1.711D
1
(
1
1)(1
A)
1
(
1
1)(1
A)
% (x) 3
(x 1)(x
1)
% (2.4)
3
(
2
1)(2.4
1)
3 -7.1*477
.
4
1)(A
1)
*
(
A
1)(A
1)
*
(
A
Jadi,
p
*
(2.4) 3 (7.7E2222)(1.4D7&) 8 (1.711D)(1.4D*D) 8 (-7.1*477)(1.4D41)
3 1.4D*2 <
20
8 )etode -umerik
Polinom Hagrange mudah diprogram. Algoritmanya dituliskan pada Program 4.1
berikut ini.
Program 5.1 Po%inom .agrange
function Lagrange(x:real; n:integer):real;
{ Menghitung y = p
n
(x), dengan p(x) adalah polinom Lagrange derajat n.
Titik-titik data telah disimpan di dalam larik x[..n! dan y[..n!
"
var
i, j : integer;
pi, L : real;
begin
L:=0;
for i:=0 to n
do begin
pi:=1;
for j:=0 to n do
if i<> j then
pi:=pi*(x - x[j])/(x[i] - x[j]);
{end#or"
L:=L + y[i]*pi;
end {#or";
Lagrange:=L;
end {Lagrange";
5.3 Polinom !e"ton
Polinom Hagrange kurang disukai dalam praktek karena alasan berikut #$%A&1'(
1. Jumlah komputasi yang dibutuhkan untuk satu kali interpolasi adalah besar.
;nterpolasi untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama
karena tidak ada bagian komputasi sebelumnya yang dapat digunakan.
*. :ila jumlah titik data meningkat atau menurun, hasil komputasi sebelumnya
tidak dapat digunakan. %al ini disebakan oleh tidak adanya hubungan antara
p
n-1
(x) dan p
n
(x) pada polinom Hagrange.
Polinom -ewton dibuat untuk mengatasi kelemahan ini. Dengan polinom
-ewton, polinom yang dibentuk sebelumnya dapat dipakai untuk membuat
polinom derajat yang makin tinggi.
.injau kembali polinom lanjar pada persamaan (P.4.D)(
p
1
(x) 3 y
7
8
(
y
1
y
7
)
( x
x
7
)
(
x
x
)
1 7
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 209
:entuk persamaan ini dapat ditulis sebagai
p
1
(x) 3 a
7
8 a
1
(x -
x
7
)
(P.4.1
2)
yang dalam hal ini
a
7
3 y
7
3
f(x
7
)
(P.4.1
1)
dan
y
1

y
7
f (x
1
) f
(x
7
)
a
1
3
3
(P.4.1
4) x
1

x
7
x
1

x
7
Persamaan (P.4.14) ini merupakan bentuk selisih-terbagi (divided'difference) dan
dapat disingkat penulisannya menjadi
a
1
3 f #x
1
, x
7
'
(P.4.1
A)
!etelah polinom lanjar, polinom kuadratik dapat dinyatakan dalam bentuk
p
*
(x) 3 a
7
8 a
1
(x - x
7
) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
)
(P.4.1
D)
atau
p
*
(x) 3 p
1
(x) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
)
(P.4.1
E)
Persamaan (P.4.1E) memperlihatkan
sebelumnya, p
1
(x). ;ni mengarahkan
untuk derajat yang lebih tinggi. -ilai #
x
*
untuk memperoleh
bahwa p
*
(x) dapat
dibentuk dari
polinom kita pada
pembentukan
polinom -ewton
a
*
dapat ditemukan
dengan menyulihkan
x
a
* 3
f
(
x
*
) a
7

a
1
(
x
x
7
)
(x
*
-ilai a
7
dan
nilai a
1
pada
persamaan
(P.4.11) dan
(P.4.14)
dimasukkan
ke dalam ke
dalam
persamaan
(P.4.1&) untuk
memberikan
f
(
x
) f (x
7
)

f (x
1
) f
(x
7
)
a
* 3
x
*
x
7
x
1
x
7
x
*
x
1
210 )etode -umerik
Dengan melakukan utak-atik aljabar, persamaan terakhir ini lebih disukai ditulis
menjadi
f (x
*
) f
(x
1
)

f (x
1
) f
(x
7
)
f [x
*,
x
1
] f [x
1
,
x
7
]
x
*
x
1
x
1
x
7
a
* 3 3 (P.4.*7)
x
*
x
7
x
*
x
7
Demikianlah seterusnya, kita dapat membentuk polinom -ewton seara bertahap(
polinom derajat n dibentuk dari polinom derajat (n-1). Polinom -ewton
dinyatakan dalam hubungan rekursi" sebagai berikut(
(i)
rekurens( p
n
(x) 3 p
n-1
(x) 8 a
n
(x - x
7
)(x - x
1
) @ (x - x
n-
1
)
(P.4.*
1)
(ii) basis( p
7
(x) 3 a
7
Jadi, tahapan pembentukan polinom -ewton adalah sebagai berikut(
p
1
(x) 3 p
7
(x) 8 a
1
(x - x
7
)
3 a
7
8 a
1
(x - x
7
)
p
*
(x) 3 p
1
(x) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
)
3 a
7
8 a
1
(x - x
7
) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
)
p
2
(x) 3 p
*
(x) 8 a
2
(x - x
7
)(x - x
1
)(x - x
*
)
/
3 a
7
8 a
1
(x - x
7
) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
) 8 a
2
(x - x
7
)(x - x
1
)(x - x
*
)
p
n
(x) 3 p
n-1
(x) 8 a
n
(x - x
7
)(x - x
1
) @ (x - x
n-1
)
3 a
7
8 a
1
(x - x
7
) 8 a
*
(x - x
7
)(x - x
1
) 8 a
2
(x - x
7
)(x - x
1
)(x - x
*
)
8
@ 8 a
n
(x - x
7
)(x - x
1
) @ (x - x
n-1
)
(P.4.*
*)
-ilai konstanta a
7
, a
1
, a
*
, ..., a
n
merupakan nilai selisih-terbagi, dengan nilai
masing-masing(
a
7
3 f(x
7
)
a
1
3 f #x
1
, x
7
'
a
*
3 f #x
*
, x
1
, x
7
'
/
a
n
3 f #x
n
, x
n-1
, @, x
1
,
x
7
' yang dalam hal ini,
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 211
f #x
i
, x
&
'
3
f (x
i
) f (x
&
)
x
i

x
&
f #x
i
, x
&
, x
$
'
3
f #x
i
, x
&
' f #x
&
, x
$
'
x
i
x
$
/
f # x
n
, x
n1
,..., x
1
' f # x
n1
, x
n*
,...,x
7

f #x
n
, x
n-1
, ..., x
1
, x
7
'
3 x
n
x
7
(P.4.*2)
(P.4.*1)
(P.4.*4)
D
e
n
g
a
n

d
e
m
i
k
i
a
n

p
o
l
i
n
o
m

-
, @, x
1 x
1
f(x
1
)
* x
*
f(x
*
)
2 x
2
f(x
2
)
>et
eran
gan(
!.
3
!eli
sih-
.er
bagi
21
2
)e
tod
e
-u
me
rik
!ekali tabel selisih-terbagi dibentuk, polinom interpolasi yang melewati sekumpulan
titik (x
i
, y
i
) berbeda (misalnya untuk i 3 7,1, *, atau i 3 1, *, 2) dapat ditulis dengan
mudah. :ila bagian tabel yang diarsir dinyatakan di dalam matriks S[0!!n,
0!!n], maka e0aluasi p
n
(x) untuk x 3 t dapat dinyatakan sebagai
p
n
(") = S[0,0] + S[0,1](" - x
0
) + S[0,#](" - x
0
)(" - x
1
)
+ !!! + S[0,n](" - x
0
)(" - x
1
)!!!(" - x
n-1
)
!eperti halnya polinom Hagrange, polinom -ewtom juga mudah diprogram.
Algoritmanya dituliskan pada Program 4.2 di bawah ini.
Program 5.2 Po%inom 0e1ton
function $e%"on(x:real; n:integer):real;
{Menghitung y = p(x), dengan p(x) adalah polinom $e%ton derajat n. Titik-
titik data telah disimpan di dalam larik x[..n! dan y[..n!
"
var
i, & : integer;
S : array[0!!'0, 0!!'0] of real; {menyimpan ta&el selisih ter&agi"
j()*a+, ,(&(: real;
begin
for &:=0 to n do { simpan y[k! pada kolom dari matriks 'T "
S[&,0]:=y[&];
{end #or"
for &:=1 to n do {&uat ta&el selisih ter&agi" for
i:=0 to n-& do
S[i,&]:=(S[i+1,&-1] - S[i,&-1])/(x[i+&]-x[i]);
{end #or"
{end #or"
{hitung p(x) "
j()*a+:=S[0,0];
for i:=1 to n do
begin ,(&(:=S[0,i];
for &:=0 to i-1 do
,(&(:=,(&(*(x-x[&])
{end #or"
j()*a+:=j()*a+ + ,(&(;
end;
$e%"on:=j()*a+;
end;
Contoh 5.!
%itunglah f(&.*) dari nilai-nilai (x, y) yang diberikan pada tabel di bawah ini dengan
polinom -ewton derajat 2.
Penyelesaian:
.abel selisih-terbagi(
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 213
i x
i
y
i 2T31 2T32 2T33
0 8)0 2)0'9442 0)11''83 30)00&433 0)000411
1 9)0 2)19'225 0)108134 30)005200
2 9)5 2)251292 0)09''35
3 11)0 2)39'895
$ontoh ara menghitung nilai selisih-terbagai pada tabel adalah(
f(x , x ) 3
f (x
*
) f
(x
1
)
3
*.*41*&*
*.1&D**4
3 7.17E121
* 1
x
*
x
1 &.4 &.7
f(x
*
, x
1
, x
7
) 3
f # x
*
, x
1
' f #x
1
,
x
7 '
3
7.17E121
7.11DDE2
3
-7.77A12
2
x
*

x
7 &.4

E.7
dan seterusnya.
-ilai-nilai selisih-terbagi yang dibutuhkan untuk membentuk polinom -ewton derajat 2
ditandai dengan arsiran.
Polinom -ewton-nya (dengan x
7
3 E.7 sebagai titik data pertama) adalah(
f(x) p
2
(x) 3 *.7D&11* 8 7.11DDE2(x - E.7) - 7.77A122(x - E.7)(x - &.7) 8
7.777111(x - E.7)(x - &.7)(x - &.4)
.aksiran nilai "ungsi pada x 3 &.* adalah
f(&.*) p
2
(&.*) 3 *.7D&11* 8 7.1 11217 - 7.771411 - 7.777727 3 *.*1&*7E
-ilai sejati f(&.*) 3 ln(&.*) 3 *.*1&*72 (D angka bena). $atatlah bahwa nilai interpolasi
ln(&.*) semakin teliti dengan meningkatnya orde polinom ($ontoh 4.*, $ontoh 4.2, dan
$ontoh 4.A ini)(
p
1
(&.*) 3 *.**7DE*,
p
*
(&.*) 3 *.*1&*2E,
p
2
(&.*) 3 *.*1&*72 <
Contoh 5."
#)A.&*' :entuklah polinom -ewton derajat satu, dua, tiga, dan empat yang
menghampiri "ungsi f(x) 3 os(x) di dalam selang #7.7 , 1.7' dan jarak antar titik adalah
1.7. Halu, taksirlah nilai "ungsi di x 3 *.4 dengan polinom -ewton derajat tiga.
Penyelesaian:
Dengan jarak antar titik 1.7, maka titik yang digunakan adalah pada x
7
3 7.7, x
1
3 1.7, x
*
3 2.7, x
2
3 1.7. .abel selisih terbaginya adalah(
214 )etode -umerik
i x
i
f!x
i
" 2T31 2T32 2T33 2T34
0 0)0 1)0000 30)459' 30)2484 0)14&& 30)014'
1 1)0 0)5403 30)95&4 0)1913 0)0880
2 2)0 30)41&1 30)5'39 0)4551
3 3)0 30)9900 0)33&3
4 4)0 30)&53& f!x3, x2"
$ontoh ara menghitung nilai selisih-terbagi pada tabel(
f#x
1
, x
7
' 3
f (x
1
) f
(x
7
)
3
7.4172
1.7777
3
-7.14&D
x
1
x
7 1.7 7.7
f#x
*
, x
1
' 3
f (x
*
) f
(x
1
)
3
7.11A1
7.4172
3
-7.&4A1
x
*
x
1 *.7 1.7
f#x
*
, x
1
, x
7
' 3
f # x
*
, x
1
' f #
x
1
,
x
7

'
3
7.&4A1 +
7.14&D
3
-7.*1E1
x
*

x
7 *.7 7.7
)aka, polinom -ewton derajat 1, *, dan 2 dengan x
7
3 7.7 sebagai titik data pertama
adalah
os(x) p
1
(x) 3 1.7777 - 7.14&D(x - 7.7)
os(x) p
*
(x) 3 1.7777 - 7.14&D(x - 7.7) - 7.*1E1(x - 7.7)(x - 1.7)
os(x) p
2
(x) 3 1.7777 - 7.14&D(x - 7.7) - 7.*1E1(x - 7.7)(x - 1.7) 8
7.11AA(x - 7.7)(x - 1.7)(x - *.7)
os(x) p
1
(x) 3 1.7777 - 7.14&D(x - 7.7) - 7.*1E1(x - 7.7)(x - 1.7)
8 7.11AA(x - 7.7)(x - 1.7)(x - *.7)
- 7.711D(x - 7.7)(x - 1.7)(x - *.7)(x - 2.7)
?ra"ik y 3 os(x) dan y 3 p
1
(x), y 3 p
*
(x), y 3 p
2
(x), diperlihatkan pada ?ambar 4.D.
Perhatikan bahwa y 3 p
2
(x) lebih baik dalam menghampiri "ungsi y 3 os(x) (kur0anya
hampir tepat sama+ berimpit di dalam selang #7.7, 2.7').
.aksiran nilai "ungsi di x 3 *.4 dengan polinom derajat tiga adalah
os(*.4) p
2
(*.4) 3 1.7777 - 7.14&D(*.4 - 7.7) - 7.*1E1(*.4 - 7.7)(*.4 - 1.7) 8
7.11AA(*.4 - 7.7)(*.4 - 1.7)(*.4 - *.7) -7.E74A
-ilai sejati f(*.4) adalah
f(*.4) 3 os(*.4) 3 -7.E711
sehingga solusi hampiran mengandung galat sejati sebesar
3 -7.E711 - (-7.E74A) 3 -7.7714
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 215
Catatan:
.itik x
7
3 7 tidak selalu harus merupakan ujung selang. :ila p
2
(x) didasarkan pada titik x
7
3 1.7, x
1
3 *.7, x
2
3 2.7, dan x
1
3 1.7 di dalam selang #1.7, 1.7', maka polinom -ewton
yang menginterpolasi keempat titik tersebut adalah
p
2
(x) 3 7.4172 - 7.&4A1 (x - 1.7) 8 7.1&12 (x - 1.7) ( x - *.7) 8
< 7.7EE7(x - 1.7)(x - *.7)(x - 2.7)
y
1.7
7.4
y 3 p
1
(x)
1.7 *.7 2.7 x
-7.4
y 3 os(x)
-1.7
*ra+ik y , co#!x" dan po%inom 0e1ton derajat 1, y , p1!x",
yang dida#arkan pada titik x0 , 0)0 dan x1 , 1)0
Gambar 5.# Po%inom 0e1ton derajat 1 yang
menginterpo%a#i +ung#i y ,co# x di da%am #e%ang 40)0, 4)05
21& )etode -umerik
y
1.7
7.4
y 3 p
1
(x)
1.7 *.7 2.7 x
-7.4
y 3
os(x)
-1.7 y 3 p
*
(x)
*ra+ik y , co#!x" dan po%inom 0e1ton derajat 2, y , p2!x",
yang dida#arkan pada titik x0 , 0)0, x1 , 1)0, x2 , 2)0
y
1.7
7.4
y 3 p
1
(x)
1.7 *.7 2.7 x
-7.4
y 3
os(x)
-1.7
y 3
p
2
(x)
*ra+ik y , co#!x" dan po%inom 0e1ton derajat 3, y , p3!x",
yang dida#arkan pada titik x0 , 0)0, x1 , 1)0, x2 , 2)0, dan x2 , 3)0
Gambar 5.# $lanjutan% Po%inom 0e1ton derajat 2 dan 3 yang
menginterpo%a#i +ung#i y ,co# x di da%am #e%ang 40)0, 4)05
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 21'
Kelebi&an Polinom !e"ton
!ekarang kita tuliskan alasan mengapa polinom -ewton lebih disukai untuk
diprogram, yaitu
1. >arena polinom -ewton dibentuk dengan menambahkan satu suku tunggal
dengan polinom derajat yang lebih rendah, maka ini memudahkan
perhitungan polinom derajat yang lebih tinggi dalam program yang sama
#$%A&1'. >arena alasan itu, polinom -ewton sering digunakan khususnya
pada kasus yang derajat polinomnya tidak diketahui terlebih dahulu.
*. Penambahan suku-suku polinom seara beruntun dapat dijadikan kriteria
untuk menentukan terapainya titik berhenti, yaitu apakah penambahan suku-
suku yang lebih tinggi tidak lagi seara berarti memperbaiki nilai interpolasi,
atau malahan menjadi lebih buruk.
2. .abel selisih terbagi dapat dipakai berulang-ulang untuk memperkirakan nilai
"ungsi pada nilai x yang berlainan.
Akan halnya polinom Hagrange, ia disukai karena ia mudah diprogram dan
komputasinya tidak memerlukan penyimpanan tabel selisih. Polinom Hagrange
biasanya dipakai jika derajat polinom interpolasi diketahui terlebih dahulu.
5.4 Keunikan Polinom Interpolasi
Polinom interpolasi hanya ada untuk x
i
yang berbeda. :ila terdapat beberapa nilai
x yang sama, kita tidak dapat membuat polinom interpolasi yang unik. )isalnya
diberikan titik-titik yang ditabulasikan dalam tabel berikut
x 1 2 4 5 & &
y 4)2 8)5 &)& 5)1 &)3 9)0
;nterpolasi keenam titik tersebut dengan polinom derajat lima tidak akan
menghasilkan polinom interpolasi yang unik, karena terdapat dua buah titik x 3 A
dengan nilai y yang berbeda.
!ampai sejauh ini, kita telah membahas dua buah metode polinom interpolasi,
yaitu polinom Hagrange dan polinom -ewton. Apakah polinom yang dihasilkan
oleh kedua metode tersebut sama6 Dengan kata lain, apakah polinom interpolasi
itu unik (tunggal)6 Dapat kita buktikan, bahwa bila polinom interpolasi ada, maka
polinom tersebut unik.
218 )etode -umerik
Bukti:
)isalkan p
n
(x) tidak unik, yang berarti ada polinom lain, misalnya !
n
(x), yang
juga melewati titik -titik (x
i
, y
i
), i 3 7, 1, *, @, n, yang dalam hal ini
p
n
(x
i
) 3 !
n
(x
i
) 3 y
i
>arena p
n
(x) dan !
n
(x) tidak sama, berarti ada selisih
(
n
(x) 3 p
n
(x) - !
n
(x)
(P.4.*
E)
yang dalam hal ini, (
n
(x) adalah polinom derajat
n. !elanjutnya,
(
n
(x
i
) 3 p
n
(x
i
) - !
n
(x
i
) 3 y
i
- y
i
3 7
>arena (
n
(x) adalah polinom derajat n dan bernilai 7 untuk (n 8 1) buah titik,
ini mengingatkan kita pada sebuah teorema di dalam kalkulus yang berbunyi(
Po%inom derajat n yang mempunyai !n61" akar $er$eda
ada%ah po%inom no% !gari# y , 0"
Jadi, menurut teorema ini,
(
n
(x) 3 7
sehingga dengan demikian
p
n
(x) - !
n
(x) 3 7
atau
p
n
(x) 3 !
n
(x)
Dengan kata lain, p
n
(x) unik . <
Jadi, metode interpolasi apa pun yang kita pakai untuk menginterpolasi (n81)
buah titik data yang sama, polinom interpolasinya -meskipun bentuknya berbeda-
beda- bila ditulis ke dalam bentuk baku (P.4.*) adalah sama.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 219
5.5 Galat Interpolasi Polinom
Polinom interpolasi p
n
(x) merupakan hampiran terhadap "ungsi yang asli f(x).
Jadi, p
n
(x) tidaklah sama dengan "ungsi asli f(x), meskipun pada titik-titik tertentu
f(x) dan p
n
(x) bersesuaian, yaitu (
f(x
i
) 3 p
n
(x
i
) , i 3 7, 1, *, @,n
>arena f(x) p
n
(x), berarti ada selisih (galat) di antara keduanya, sebutlah )(x),
yaitu
)(x) 3 f(x) - p
n
(x)
(P.4.*
&)
)engingat f(x
i
) 3 p(x
i
) untuk i 3 7, 1, *, ..., n, maka harus juga
berlaku
)(x
i
) 3 f(x
i
) - p
n
(x
i
) 3 7
yang berarti )(x) mempunyai (n81) titik nol dari x
7
sampai x
n
.
)(x) dapat ditulis sebagai
)(x) 3 f(x) - p
n
(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
) ((x)
(P.4.2
7)
atau
)(x) 3 *
n81
(x) ((x)
(P.4.2
1)
yang dalam hal ini
*
n81
(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
)
(P.4.2
*)
$atatlah bahwa
*
n81
(x
i
) 3 7 untuk i 3 7, 1, @, n
((x) adalah "ungsi yang menatat nilai-nilai selain dari x
7
, x
1
, @,x
n
. :agaimana
menentukan ((x)6 Jawabannya di bawah ini.
Persamaan (P.4.27) dapat ditulis sebagai
f(x) - p
n
(x) - (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
) ((x) 3 7
)isal dide"inisikan "ungsi +(t)
sebagai
+(t) 3 f(t) - p
n
(t) - (t - x
7
) (t - x
1
) @ (t - x
n
) ((x) 3 7
(P.4.2
2)
22
0
)etode
-umerik
Perhatikan di sini bahwa ((x) tidak ditulis sebagai (,t) karena kita akan menari
nilai-nilai x selain t. Persamaan +(t) 3 7 berarti mempunyai (n8*) titik nol pada t
3 x
7
, x
1
, @, x
n
dan t # x. :erdasarkan teorema =olle yang berbunyi(
/i#a%kan +ung#i f meneru# di da%am #e%ang 4a, b5 dan f 7!x" ada untuk
#emua a 8 x 8 b) 9ika f!a" , f!b" , 0, maka terdapat ni%ai c, dengan a 8 c 8
b, #edemikan #ehingga f 7!c" , 0)
jika + menerus dan dapat diturunkan pada selang yang berisi (n8*) titik nol,
maka (
+(t) 3 7 +(t) 3 7 +(t) 3 7
...
+
(n81)
(t) 3 7
memp
unyai
(n 8 1)
titik
nol
memp
unyai n titik nol
2J mempunyai (n-
1) titik nol
1J mempunyai
paling sedikit 1
titik nol,
misal pada t 3 c
+
(n81)
(t) 3 7
3
d

(n+1
)
dt

(n+1)
3 f
(n

8 1)
yang dalam hal ini,
p
n
(t) adalah polinom
derajat n,
p
n

(n)
(t) adalah "ungsi
tetap sehingga p
n

(n81)
3
7
*
n81
(t) 3 (t - x
7
) (t -
x
1
) @ (t - x
n
) 3 t
(n81)

8 (suku-suku polinom
derajat n) *
n81
(n81)
(t) 3 (n 8 1)K 8 7
((x) tidak bergantung
pada t, jadi ia tidak
berubah selama
p
e
n
u
r
u
n
a
n
Dar
i
per
sa
ma
an
(P.
4.2
1),
kita
me
mp
ero
leh
((x) 3
Perhatikanlah
bahwa
persamaan
(P.4.24) ini
mengingatkan
kita pada
rumus galat
pemotongan
pada deret
.aylor (lihat
:ab *).
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 221
!elanjutnya, sulihkan (P.4.24) ke dalam (P.4.27), menghasilkan
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x
- x
n
)
atau
f

(n+1
)
(
c
)
)(x) 3 *
n81
(x) ( ) n +1 K
f
(n +1)
(
c
)
(n +1)K
(
(
dengan
*
n81
(x) 3
(x - x
7
)
(x - x
1
)
@ (x -
x
n
)
=umus galat ini
berlaku untuk
semua metode
interpolasi
polinom, baik
polinom
Hagrange,
polinom -ewton,
atau polinom
interpolasi
lainnya.
)isalkan kita
menginterpolasi
dua buah titik
dengan
polinom
Hagrange
derajat
satu
(polinom
lanjar).
?alat
interpolas
inya
dinyataka
n dalam
bentuk
)
(
x)
3

(
x


x
7
)
(
x


x
1
)
f

L
(
c
)
*
:
i
*
n81
pada persamaan
(P.4.2*)(
*
n81
(x) 3 (x -
x
7
)(x - x
1
) ...
(x - x
n
)
222 )etode -umerik
)isalkan x
7
, x
1
, @, x
n
berjarak sama. ?ra"ik "ungsi * untuk enam titik yang
berjarak sama ditunjukkan pada ?ambar 4.E.
y
y 3 *n81
(x)
x
7
x
1
x
*
x
2
x
1
x
4
x
Gambar 5.' *ra+ik +ung#i Q&!x"
:erdasarkan *
A
(x) yang berosilasi pada ?ambar 4.E terlihat bahwa(
1- di titik-titik data x
i
, nilai *
A
(x
i
) 3 7, sehingga galat interpolasi )(x
i
)37
1- di titik tengah selang, nilai *
A
(x) minimum, sehingga )(x) juga minimum
*- di titik-titik sekitar ujung selang, *
A
(x) besar, sehingga )(x) juga besar
2- bila ukuran selang #x
7
, x
A
' semakin besar, amplitudo osilasi meningkat
dengan epat.
Kesimpulan:
?alat interpolasi minimum terjadi untuk nilai x di pertengahan selang.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
-ilai-nilai x yang berjarak sama ditulis sebagai
x
7
, x
1
3 x
7
8 h , x
*
3 x
7
8 *h , ...
,
x
n
3 x
7
8
nh
atau dengan rumus umum
x
i
3 x
7
8 ih
, i 3 7, 1, *, @,
n (P.4.21)
.itik yang diinterpolasi dinyatakan
sebagai
x 3 x
7
8 sh , s ( (P.4.24)
:ab 4 ;nterpolasi
Polinom 223
sehingga
x - xi 3 (s -i)h , i 3 7, 1, *, @, n (P.4.2A) ?alat interpolasinya adalah
f
(n +1)
(
c
)
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
)
( )
n +1 K
3 (sh) (s - 1)h (s - *)h @ (s - n)h
f
(n +1)
(
c
)
(n
+1)K
3

s

(s

- 1) (s

- *) @ (s

-

n)

h
n81
f

(
n

+1
)

(
c
)
(
Dapat diditunjukkan bahwa
*
n81
(s) 3 s(s - 1)(s - *) @ (s -
n)
bernilai minimum bila
*
n81
9(s)37
yang dipenuhi untuk s 3 n+* (buktikanK).
Dengan kata lain, )(x) minimum
untuk nilai-nilai x yang terletak di
(sekitar) pertengahan selang.
)
mi
ni
mu
m
(P.4
.2D)
ber
nil
ai
x
7
x
x
n
;ngatlah kalimat ini(
:ntuk
mend
ap
at
ka
n
ga
%at
int
er
po
%a
#i
ya
ng
mi
ni
m
um,
pi%ih%
ah
#e%a
ng
4
x
#ede
miki
an
#ehi
ngg
a
ter%e
tak
di
tenga
h
#e%an
g
ter#e
$ut
224 )etode -umerik
)isalkan kepada kita diberikan titik-titik data seperti ini(
x f !x"
0)025 2)831
0)050 3)24&
0)0'5 4)'21
0)100 5)210
0)125 &)310
0)150 ')120
0)1'5 8)512
0)200 9)'&0
0)225 10)310
:ila anda diminta menghitung f(7.1A7), maka selang yang digunakan agar galat
interpolasi f(7.1A7) keil adalah
#7.147, 7.1D4' untuk polinom derajat satu
atau
#7.1*4, 7.*77' untuk polinom derajat tiga
atau
#7.177, 7.**4' untuk polinom derajat lima
4.4.1 Batas (tas Galat Interpolasi )ntuk *itik+*itik
,ang Berjarak -ama
Diberikan absis titik-titik yang berjarak sama(
x
i
3 x
7
8 ih , i 3 7, 1, *, @, n
dan nilai x yang akan diinterpolasikan dinyatakan sebagai
x 3 x
7
8 sh , s =
<ntuk polinom interpolasi derajat 1, *, dan 2 yang dibentuk dari x
i
di atas dapat
dibuktikan bahwa
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 225
(i)
|)
1
(x)| 3 |f(x) - p
1
(x)|

1
h
*
)a
ks
|f
(c)|
x
7 E c x
1
)a
ks
(ii)
|)
*
(x)| 3 |f(x) - p
*
(x)|

2
h
2
x
7
|f
(c)|
*
D c x
*
(iii) |)
2
(x)| 3 |f(x) - p
2
(x)|
1
h
4
)a
ks
| f
i0
(c)|
*
1
x
7
c x
2
Di sini kita hanya membuktikan untuk (i) saja(
Bukti:
)isalkan x
7
3 7 dan x
i
3 h, persamaan galatnya adalah
)
1
(x) 3 (x - x
7
)(x - x
1
)
f /
(c )
, yang dalam hal ini x
7
B c B
x
1
*K
3
x(x
h)
f (c)
*K
(P.4.2E)
(P.4.2&)
(P.4.17)
|)
1
)isalkan
(x
x
*
-
D
i
d
a
l
a
m

s
e
l
a
n
g

#
x
7
,
x
1
'
,
n
i
terj
adi
pad
a
uju
ng-
uju
ng
sela
ng
(x 3
7
ata
u x
3
h)
ata
u
pad
a
titi
k
eks
tri
m
(x
).
.erl
ebi
h
dah
ulu
tent
uka
n
titi
k
eks
tri
m (x) dengan ara
membuat turunan
pertamanya sama dengan
7(

*
3 7
x
%
it
u
n
g
n
il
a
i
m
a
k
si
m
u
m

l
o
k
a
l

(
x
)
d
i
u
j
u
n
g
-
u
j
u
n
g
s
e
l
a
ng dan titik ekstrim(
di ujung selang
kiri
x 3
7,
di ujung selang kanan x 3 h
di titik ekstrim
x 3
h+*
22
&
Jadi, ,maksimum |(x)| 3
-1
+
1
h
*
, sehingga dengan demikian
)
1
(x)| 3 |f(x) - p
1
(x)|
1
h
*
)aks
|f (c)|
<
E x
7
c x
1
Contoh 5.#
.injaulah kembali tabel yang berisi pasangan titik (x , f(x )) yang diambil dari f(x) 3 os(x).
x
i
f!x
i
"
0)0 1)0000000
1)0 0)5403023
2)0 30)41&14&8
3)0 30)9899925
4)0 30)&53&43&
(1) %itung galat rata-rata interpolasi di titik x 3 7.4, x 3 1.4, dan x 3 *.4, bila x
diinterpolasi dengan polinom -ewton derajat 2 berdasarkan x
7
3 7.
(*) %itung batas atas galat interpolasi bila kita melakukan interpolasi titik-titik berjarak
sama dalam selang #7.7 , 2.7' dengan polinom interpolasi derajat 2.
(2) %itung batas atas dan batas bawah galat interpolasi di G 3 7.4 dengan polinom
-ewton derajat 2
Penyelesaian:
(1) .elah diketahui dari $ontoh 4.D bahwa polinom derajat 2 yang menginterpolasi f(8 x)
3 os(x) dalam selang #7.7,2.7' adalah (
os(x) p
2
(x) 3 1.7777 - 7.14&D(x - 7.7) - 7.*1E4(x - 7.7)(x - 1.7) 8
7.11AA(x - 7.7)(x - 1.7)(x - *.7)
)enghitung galat rata-rata interpolasi (
.itik tengah selang #7.7 , 2.7' adalah di x
m
3 (7.7 8 2.7)+* 3 1.4
?alat rata-rata interpolasi adalah (
) (x)
3
(x 7.7)(x 1.7)(x *.7)(x
2.7)
f
(1)
(x
)
2
1K
m
%itung turunan keempat dari "ungsi f(x) 3 os(x),
f 9(x) 3 -sin(x) M
f N(x) 3 -os(x) M
f 999(x) 3 sin(x)
f
(1)
(x) 3 os(x)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 22'
karena itu,
)2(x) 3
(x 7.7)(x 1.7)(x *.7)(x 2.7)
(os(1.4))
1K
<ntuk x 3 7.4, x 3 1.4, dan x 3 *.4, nilai-nilai interpolasinya serta galat rata-rata
interpolasinya dibandingkan dengan nilai sejati dan galat sejati diperlihatkan oleh
tabel berikut (
X f!x" p
3
!x" E
3
!x" *a%at #ejati
0)5 0)8''582& 0)88'2048 0)002'&32 30)009&222
1)5 0)0'0'3'2 0)0&92120 30)001&5'9 0)0015252
2)5 30)801143& 30)805854& 0)002'&32 0)004'110
Catatan:
Perhatikan bahwa karena x 3 1.4 terletak di titik tengah selang, maka galat
interpolasinya lebih paling keil dibandingkan interpolasi x yang lain.
(b) .elah diketahui bahwa batas atas galat interpolasi dengan polinom derajat 2 adalah
)
2
(x) 3 f(x) - p
2
(x) h
1
+*1 )aG f
(1)
(c) , x
7
c x
2.
.elah diperoleh dari (a) bahwa f
(1)
(x) 3 os(x), dan dalam selang #7.7 , 2.7' nilai )aG
f
(1)
(x)terletak di x 3 7.7. Jadi, f
(1)
(x) 3 os(7.7) 3 1.777777. <ntuk p
2
(x)
dengan jarak antar titik data adalah h 3 1.7, batas atas galat interpolasinya adalah
)
2
(x) (1.7)
1
1.777777+*1 3 1+*1 3 7.711AAAD.
-ilai-nilai )
2
(x) pada tabel di atas semuanya di bawah 7.711AAAD. Jadi, batas atas
7.711AAAD beralasan.
() ) (x)
3
(x 7.7)(x 1.7)(x *.7)(x
2.7)
f
(1)

(1.4)
2
1K
)2(7.4) 3
(7.4 7.7)(7.4 1.7)(7.4 *.7)(7.4 2.7)
(-os ()) , 7.7


2.7
1K
>arena "ungsi osinus monoton dalam selang #7.7 , 2.7', maka nilai maksimum dan
nilai minimum untuk os (c) terletak pada ujung-ujung selang. <ntuk c 3 7.7 maka (
) (7.4)
3
(7.4 7.7)(7.4 1.7)(7.4 *.7)(7.4
2.7)
(os (7.7))
2
1K
3 - 7.72&7A*4 ,minimum-,
22
8
)etode
-umerik
dan untuk c 3 2.7 maka
) (7.4) 3
(7.4 7.7)(7.4 1.7)(7.4 *.7)(7.4
2.7)
(os
(2.7))
2
1K
3 7.72EAD1A ,ma$simum-,
sehingga, batas-batas galat interpolasi di x 3 7.4 adalah (
-7.72&7A*4 )
2
(7.4) 7.72EAD1A <
5.5.2 *aksiran Galat Interpolasi !e"ton
!alah satu kelebihan polinom -ewton dibandingkan dengan polinom Hagrange
adalah kemudahan menghitung taksiran galat interpolasi meskipun "ungsi asli f(x)
tidak diketahui, atau kalaupun ada, sukar diturunkan.
.injau kembali polinom -ewton(
p
n
(x) 3 p
n-1
(x) 8 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n-1
) f#x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
!uku
(x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-1
) f#x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
dinaikkan dari n sampai n 8 1 menjadi
(x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-1
) (x - x
n
) f#x
n81
, x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
:entuk terakhir ini bersesuaian dengan rumus galat interpolasi
f
(n +1)
(
t

)
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
)
( )
n +1 K
Fkspresi
f
(n +1)
(
t

)
(n +1)K
dapat dihampiri nilainya dengan
f#x
n81
, x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
yang dalam hal ini f(x
n81
, x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
) adalah selisih-terbagi ke (n 8 1).
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 229
Jadi,
f
(n +1)
(
t
)

f#
x
,
x ,
x
, @, x
,
x '
(P.4.1
1)
(n
+1)K
n81n n-1 1 7
sehingga taksiran galat interpolasi -ewton dapat dihitung
sebagai
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
) f#x
n81
, x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
(P.4.1
*)
asalkan tersedia titik tambahan x
n

81
.
Contoh 5.$
Pada $ontoh 4.D, bila digunakan polinom derajat tiga untuk menaksir nilai f(*.4),
hitunglah taksiran galat interpolasinya.
Penyelesaian:
:ila digunakan polinom derajat tiga, maka tersedia titik sesudah x
2
32.7, yaitu x
1
3 1.7,
dan dari tabel selisih-terbagi ditemukan
f#x
1
, x
2
, x
*
, x
1
, x
7
' 3 -7.711D
sehingga taksiran galat dalam menginterpolasi f(*.4) adalah
)(*.4) 3 (*.4 - 7.7)(*.4 - 1.7)(*.4 - *.7)(*.4 - 2.7) (-7.711D) 3 7.712DE1*4
<
5.5.3 *aksiran Galat Interpolasi Lagrange
.aksiran galat polinom Hagrange tidak dapat dihitung seara langsung karena
tidak tersedia rumus taksiran galat seperti halnya pada interpolasi -ewton.
-amun, jika tabel selisih-terbagi tersedia, maka taksiran galatnya dapat dihitung
dengan rumus taksiran galat polinom -ewton(
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
) f#x
n81
, x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
asalkan tersedia titik tambahan x
n81
. )eskipun demikian, tabel selisih-terbagi
tidak dipakai sebagai bagian dari algoritma Hagrange, ini jarang terjadi #$%A&1'.
230 )etode -umerik
5. Polinom !e"ton+Gregor,
Polinom -ewton-?regory merupakan kasus khusus dari polinom -ewton untuk
titik-titik yang berjarak sama. Pada kebanyakan aplikasi nilai-nilai x berjarak
sama, misalnya pada tabel nilai "ungsi, atau pada pengukuran yang dilakukan
pada selang waktu yang teratur #>=FEE'.
<ntuk titik-titik yang berjarak sama, rumus polinom -ewton menjadi lebih
sederhana. !elain itu, tabel selisih-terbaginya pun lebih mudah dibentuk. Di sini
kita menamakan tabel tersebut sebagai ta%el selisih saja, karena tidak ada proses
pembagian dalam pembentukan elemen tabel.
Ada dua maam tabel selisih, yaitu tabel selisih maju (forward difference) dan
tabel selisih mundur (bac$ward difference). >arena itu, ada dua maam polinom
-ewton-?regory, yaitu polinom &e'ton()regory ma*u dan polinom &e'ton(
)regory mundur.
5..1 Polinom !e"ton+Gregor, .aju
Polinom -ewton-?regory maju diturunkan dari tabel selisih maju. !ebelum
menurunkan rumusnya, kita bahas terlebih dahulu tabel selisih maju.
5..1.1 *abel -elisi& .aju
)isal diberikan lima buah titik dengan absis x yang berjarak sama. .abel selisih
maju yang dibentuk dari kelima titik tersebut adalah
x f(x) f
*
f
2
f
1
f
x
7
f
7
f
7

*
f
7

2
f
7

1
f
7
x
1
f
1 f
1

*
f
1

2
f
1
x
*
f
*
f
*

*
f
*
x
2
f
2 f
2
x
1
f
1
Hambang menyatakan selisih maju. Arti setiap simbol di dalam tabel adalah(
f
7 3 f(x
7
) 3 y
7
f
1 3 f(x
1
) 3 y
1
.
.
.
f
1
3 f(x
1
)
-otasi( f
p
3 f(x
p
)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 231
f
7
3 f
1
- f
7

f
1
3 f
*
- f
1
...
f
2
3 f
1
- f
2
-otasi( f
p
3 f
p81
- f
p

*
f
7
3 f
1
- f
7

*
f
1
3 f
*
- "

*
f
*
3 f
2
- f
*
-otasi(
*
f
p
3 f
p81
- f
p

2
f
7
3
*
f
1
-
*
f
7

2
f
1
3
*
f
*
-
*
f
1
-otasi(
2
f
p
3
*
f
p81
-
*
f
p
:entuk umum(

n81
f
p
3
n
f
p81
-
n
f
p
, n 3 7, 1, *, @
(P.4.1
2)
5..1.2 Penurunan /umus Polinom !e"ton+Gregor, .aju
!ekarang kita mengembangkan polinom -ewton-?regory maju yang didasarkan
pada tabel selisih maju.
f#x
1
, x
7
' 3
f (x
1
) f
(x
7

)
x
1

x
7
3
f
(x
7
)
h
3

f
7 (P.4.1
1) 1K
h
f#x
1
, x
*
, x
7
' 3
f [x
*
, x
1
] f [x
1
, x
7
]
x
*

x
7
f (x
*
) f (x
1
)

f (x
1
) f (x
7
)
3
x
*
x
1
x
1
x
7
x
*
x
7
232 )etode -umerik
1D f
1
f
7

*3 h
*h
3

*
f
7

*
f
7
3

*
f
7 (P.4.1
4)
*Kh
*
:entuk umum(
f#x
n
,@, x
1
, x
7
'
3

n
f
(x
7
)
3

n
f
7 (P.4.1
A) nKh
n
nK
h
n
Dengan demikian polinom
-ewton
unt
uk
d
at
a
berjarak sama dapat
ditulis
sebagai (
p
n
(x) 3 f(x
7
) 8 (x - x
7
) f#x
1
, x
7
' 8 (x - x
7
)(x - x
1
) f(x
*
, x
1
, x
7
) 8 @ 8
(x - x
7
)(x-x
1
)@(x-x
n-1
) f#x
n
, x
n-1
, @, x
1
, x
7
'
3 f 8 (x -
x )

f
7 8 (x - x )(x -
x )

*
f
7
8 @ 8
*K
h
*
7 1Kh 7 1
(x - x
7
)(x - x
1
)...(x -
x
n-1
)

n
f
7
(P.4.1
D)
nK
h
n
Persamaan (P.4.1D) ini
dinamakan
polinom -ewton-?regory maju.
Persamaan
(P.4.1D) dapat juga ditulis sebagai relasi
rekursi"(
p
n
(x) 3 p
n-1
(x) 8 (x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-
1
)

n
f
7
(P.4.1
E)
nKh
n
Jika titik-titik berjarak sama dinyatakan
sebagai
x
i
3 x
7
8
ih
, i 3 7,1,*,
@,n
dan nilai x yang diinterpolasikan
adalah
x 3 x
7
8
sh , s(
maka, persamaan (P.4.1D) dapat juga ditulis dalam parameter s
sebagai
:ab 4 ;nterpolasi
Polinom 233
p
n
(x) 3 f
7
8
s
h
f
7
8
s(s
1)h
*

f

7 8 @ 8
1
K
h
*K
h
* s(s 1)(s *)...(s n
+1)h
n
n
f
7
nK h
n
yang
menghasilkan
p
n
(x) 3 f
7
8
s f
7
8
s(s
1)

*
f
7
8 @
8
s(s 1)(s *)...(s n
+1)

n
f
7
1
K *K nK
atau dalam bentuk relasi rekursi",
(P.4.1
&)
(
i
)
rekurens( p
n
(x)
3
p
n1

(x)+
s(s 1)(s *)...(s n
+1)

n
f
7
nK
(
i
i
) basis( p
7
(x) 3 f (x
7
)
(P.4.4
7)
!eringkali persamaan (P.4.1&) dinyatakan dalam bentuk binomial(
p
(x
)
3
n

s
_
(P.4.4
1)

7 n
$

$
,
yang dalam hal ini,


s
_
3
1,

s
_
3

7
,
s(s 1)(s
*)...(s $
+1)
$
K
(s C 7,
bilangan
bulat)
dan
$K 3 1 * ... $
.ahap pembentukan
polinom -ewton-?regory
maju untuk titik-titik
berjarak sama dapat
dituliskan sebagai berikut(
p
7
(x) 3 f
7
p
1
(x) 3 p
7
(x)
8
s f
7
3
f
7 8
s
f
7
1
K 1K
23
4
)etode
-umerik
p
*
(x) 3 p
1
(x) 8
s(s
1)

*
f
7
*
K
3 f
7
8
s
f
7
8
s(s
1)

*
f
7
1
K
*
K
p
2
(x) 3 p
*
(x) 8
s(s 1)(s
*)

2
f
7
*K
3 f
7 8
s

f
7 8
s(s
1)

*
f
7 8
s(s 1)(s
*)

2
f
7
1
K *K *K
@
s(s
1)
s(s 1)(s
*)
p
n
(x) 3 f
7 8
s
f
7 8

*
f
7 8

2
f
7
8
...
1
K *K *K
s(s 1)(s *)...(s n +1)

n

f7
nK
Contoh 5.1+
#-O:D*' :entuklah tabel selisih untuk "ungsi f(x) 3 1+(x81) di dalam selang #7.777,
7.A*4' dan h 3 7.1*4. %itung f(7.277) dengan polinom -ewton-?regory maju derajat 2.
Penyelesaian:
.abel selisih maju(
x f(x)

2
7.777 1.777 -7.111 7.7** -7.77A
7.1*4 7.EE& -7.7E& 7.71A -7.772
7.*47 7.E77 -7.7D2 7.712 -7.774
7.2D4 7.D*D -7.7A7 7.77E
7.477 7.AAD -7.74*
7.A*4 7.A14
<ntuk memperkirakan f(7.277) dengan polinom -ewton-?regory maju derajat tiga,
dibutuhkan 1 buah titik. ;ngatlah kembali bahwa galat interpolasi akan minimum jika x
terletak di sekitar pertengahan selang. >arena itu, titik-titik yang diambil adalah
x
7
3 7.1*4, x
1
3 7.*47, x
*
3 7.2D4, x
2
3 7.477
karena x 3 7.277 terletak di sekitar pertengahan selang #7.1*4, 7.477'.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 235
Diketahui
h 3 7.1*4
dan
x 3 x 8 sh s 3
x
x
7
3
7.217
7.1*4
3
1.1
7
h 7.1*4
-ilai f(7.277) dihitung dengan polinom -ewton-?regory maju derajat tiga(
p
(x)
f
8
s

f 8
s(s
1)

*
f 8
s(s 1)(s
*)

2
f
2 1
K *K 2K
7
7.EE& 8 (1.1) (-7.7E&)
8
(1.1)
(7.1)
(7.71A)
8
(1.1)(7.1)(
7.A)
*
(-
7.772)
A
7.EE& - 7.1*1A 8
7.7714

7.DA
&
!ebagai perbandingan, nilai
sejati f(7.277) adalah
f(7.277) 3 1+(7.27781) 3
7.DA& <
Program 5.3 Po%inom 0e1ton3*regory /aju
function $e%"on-.regory-/aj((x:real; n:integer):real;
{ - Menghitung y = p(x), dengan p(x) adalah polinom $e%ton ( )regory
maju derajat n.
- Titik-titik data telah disimpan di dalam larik*
"
x[..n! dan y[..n!
var
i, & : integer;
S
: array[0!!'0, 0!!'0] of rea*; {menyimpan ta&el
selisih"
+, j()*a+, ,(&(, ,: real;
function fa&"oria*(p:in"eger):integer;
{ menghitung
p+ " var
&,
fa&:integer; begin
fa&:=1;
for &:=# to p do
fa&:=fa&*&;
{end #or"
fa&"oria*:=fa&;
end; {#aktorial"
23& )etode -umerik
begin
for &:=0 to n do {simpan y[k! pada kolom matriks T'[k,j! "
S[&,0]:=y[&];
{end #or"
for &:=1 to n do {&entuk ta&el selisih"
for i:=0 to (n-&) do
S[i,&]:=S[i+1,&-1] - S[i,&-1];
{end #or"
{end #or"
{hitung p(x) "
+:=x[1]-x[0]; { jarak antar titik"
,:=(x -x[0])/+;
j()*a+:=S[0,0];
for i:=1 to n do
begin
,(&(:=S[0,i];
for &:=0 "o i-1 0o
,(&(:=,(&(*(,-&)
{end #or"
,(&(:=,(&(/fa&"oria*(i);
j()*a+:=j()*a+ + ,(&(;
end;
$e%"on-.regory-/aj(:=j()*a+;
end;
5..1.3.eng&itung Batas Galat Interpolasi !e"ton+Gregor,
.aju
!eperti halnya pada polinom -ewton, kita dapat menghitung batas-batas galat
interpolasi -ewton-?regory )aju. Perhatikan $ontoh 4.11 di bawah ini.
Contoh 5.11
)isal diberikan tabel selisih yang diambil dari "ungsi f(x) 3 sin(x) di dalam selang #7.1,
1.D' dan h 3 7.1.
x f(x) f
*
f
2
f
7.1 7.7&&E2 7.2D&A7 -7.7D4D7 -7.71D&D
7.4 7.1D&12 7.272&7 -7.1*2AD -7.7*E1A
7.& 7.DE222 7.1E7*2 -7.14*121
1.2 7.&A24A 7.7*E17
1.D 7.&&1AA
Diminta menentukan f(7.E) dengan polinom -ewton-?regory maju derajat dua, dan
tentukan juga batas-batas galatnya.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 23'
Penyelesaian(
Polinom derajat dua jumlah titik 3 * 8 1 3 2.
)isalkan titik yang diambil adalah x
7
3 7.1, x
1
3 7.4, dan x
*
3 7.&
.itik x yang diinterpolasikan adalah x 3 7.E
s 3 (x - x
7
)+h 3 (7.E - 7.1)+7.1 3 1.D4
Ja
di,
f(7.E) p (x) 3 f 8
s
f
7
8
s(s 1)
*
f
7
*
1K *K
3
7.7&&
E2 8
(
1.D4
)
1
3
7.D1
114
:atas-batas galat(
)(x)
s
(
s

1
)(
s


*
)
h
2
f

L9(t)
(
+
)(7.E)

(1.D4)
(7.D4)( 7.*4)
(7.1)
2
2K
(7.2D&A7) 8
(
1.D4
)(
7.D4
)
(-
7.7D4D7)
*
#-os (t)'
Dalam selang
#7.1, 7.&' "ungsi
osinus monoton
naik, sehingga
nilai minimum
dan nilai
maksimum
osinus terletak
di ujung-
ujung
selang.
Dengan demikian,
galat

galat

Jadi, batas-batas galat dalam menginterpolasi


*.1E
17238 )etode -umerik
5..1.4 *aksiran Galat Interpolasi !e"ton+Gregor, .aju
!eperti halnya pada polinom -ewton, taksiran galat interpolasi -ewton-?regory
dapat dihitung dengan menghampiri turunan "ungsi ke (n81) dengan nilai pada
tabel selisih.
.injau kembali polinom -ewton-?regory )aju(
p
n
(x) 3 p
n-1
(x) 8 (x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-1
)

n

f

7
nK
h
n
-aikkan suku
(x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-
1
)

n
f
7
nKh
n
dari n menjadi n81(
(x - x
7
)(x - x
1
)@(x - x
n-1
) (x -
x
n
)

n

+1
f
7
(n +1)Kh
n
+1
:entuk terakhir ini bersesuaian dengan rumus galat interpolasi
f
(n +1)
(
t

)
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x - x
n
)
( )
n +1 K
sehingga, f
(n81)
(t) dapat dihampiri dengan
f
(n81)
(t)

n+1
f
7
(P.4.4
*)
h
n+1
Jadi, taksiran galat dalam menginterpolasi f(G) dengan polinom -ewton-?regory
maju adalah
)(x) 3 (x - x
7
) (x - x
1
) @ (x -
x
n
)

n+1
f
7
(P.4.42)
h
n+1
(n +
1)K
atau dalam bentuk lain,
)(x) 3 s(s-1)(s-*)...(s-
n)

n+1

f
7
(P.4.41)
(n +
1)K
deng
an s 3 (x - x
7
) + h .
:ab
4 ;nterpolasi Polinom 239
Contoh 5.12
Dari $ontoh 4.11, hitung taksiran galat dalam menginterpolasi f(7.E).
Penyelesaian:
Dengan menggunakan titik tambahan x 3 1.2, nilai
n81
f
7
dapat dihitung, yang pada tabel
selisih nilainya sudah ada, yaitu

n81
f
7
3 -7.71D&D
sehingga taksiran galat dalam menginterpolasi f(7.E) adalah
)(7.E)
s(s 1)(s
*)

2
f
7
3
(1.D4)(7.D4)( 7.*4)(
7.71D&D)
2K 2K
3 *.A* 17
-2
<
Persamaan (P.4.42) atau (P.4.41) hanya digunakan bila titik x
n81
ada (pada $ontoh
4.11, tersedia titik sesudah x
*
3 7.&, yaitu x
2
3 1.2). :agaimana kalau titik x
n81
tidak ada6 <ntuk kasus ini kita dapat menggunakan
n81
f
-1
sebagai hampiran

n81
f
7
#-A>&2'.
5..1.5 .an0aat *abel -elisi& .aju
Pada ontoh-ontoh perhitungan yang diberikan sebelum ini, derajat polinom
interpolasi ditentukan pada soal. :ila polinom interpolasi derajat n yang
diinginkan, maka jumlah titik yang dibutuhkan harus (n81) buah. !ebaliknya, bila
diberikan (n81) titik, maka kita dapat menginterpolasi titik-titik itu dengan
polinom derajat satu (jadi hanya dua titik yang diperlukan), polinom derajat dua
(tiga titik), polinom derajat tiga (empat titik) dan maksimal polinom derajat n
(jadi semua titik yang dipakai). .imbul pertanyaan, dengan polinom derajat
berapakah sekumpulan titik data sebaiknya diinterpolasi agar memberikan galat
interpolasi yang minimum6
#-O:D*' )isalkan kita membentuk tabel selisih untuk "ungsi f(x) 3 x, f(x) 3 x
*
,
dan f(x) 3 x
2
pada titik-titik x yang berjarak sama, yaitu
x
i
3 x
7
8 ih , i 3 7, 1, *, 2, @
(i)
x f(x) 3 x f
*
f
2
f
7 7 h 7 7
h h h 7
*h *h h
2h 2h
24
0
)etode
-umerik
(ii)
x f(x) 3 x
*
f
*
f
2
f
7 7
h
* *h
*
7
h h
*
2h
*
*h
*
7
*h 1h
*
4h
*
*h
*
2h &h
*
Dh
*
1h 1Ah
*
(iii)
x f(x) 3 x
2
f
*
f
2
f
1
f
7 7 h
2
Ah
2
Ah
2
7
h h
2
Dh
2
1*h
2
Ah
2
*h Eh
2
1&h
2
1Eh
2
2h *Dh
2
2Dh
2
1h A1h
2
Apa yang anda temukan dari ketiga tabel di atas6 Pada ketiga tabel itu dapat
disimpulkan bahwa untuk f(x) 3 ax
n
, yang dalam hal ini a 3 1 dan n 3 1, *, 2,
diperoleh

n
f(x) 3 a n! h
n
dan

n81
f(x) 3 7.
Apakah kesimpulan ini benar untuk n C 26 )isal diberikan "ungsi f,x- dari
polinom derajat n,
f(x) 3 a
7
8 a
1
x 8 a
*
x
*
8 @ 8 a
n
x
n
dan h adalah jarak antara nilai-nilai x. !elisih orde pertama adalah
f(x) 3 f(x8h) - f(x)
3 Pa
7
8 a
1
(x8h) 8 @ 8 a
n
(x8h)
n
Q - Pa
7
8 a
1
x 8 @ 8 a
n
x
n
Q
3 a
n
#(x8h)
n
- x
n
' 8 a
n-1
#(x8h)
n-1
- x
n-1
' 8 suku-suku derajat n-*
13 a
n
#(x
n
8 nhx
n-1
8 (n-1)x
n-*
h
*
8 ... 8 h
n
) - x
n
' 8
a
n-1
#(x
n-1
8 (n-1)hx
n-*
8 (n-*)x
n-2
h
*
8 ... 8 h
n-1
) - x
n-
1
' 8 suku-suku derajat n-*
*3 nha
n
x
n-1
8 suku-suku derajat n-*
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 241
Dengan ara yang sama untuk
*
f(x),
2
f(x), @, kita peroleh
f(x) 3 nha
n
x
n-1

*
f(x) 3 n(n-1) h
*
a
n
x
n-*

2
f(x) 3 n (n-1) (n-*) h
2
a
n
x
n-2
...

n
f(x) 3
n! h
n
a
n
x
n-n
3 n! h
n
a
n
3 n(n-1)(n-*)@(*) (1) h
n
a
n
x
n-
n

n81
"(x) 3 7
Jadi kesimpulan kita benar. Apakah kegunaan kesimpulan ini6 :ila di dalam tabel
selisih ditemukan
$
bernilai (hampir) konstan ( 7) maka polinom yang tepat
menginterpolasi titik-titik itu adalah polinom berderajat $. Pada ontoh tabel (iii)
di atas(
2
konstan, jadi titik-titiknya tepat diinterpolasi dengan polinom derajat
tiga (sama dengan "ungsi aslinya, f(x) 3 x
2
)
:agaimanakah jika tidak terdapat yang bernilai tetap 6 )isalnya diberikan
tabel selisih di bawah ini(
x f(x) 3 1+x f
*
f
2
f
1
f
7.17 17.77 -4.77 2.22 -*.1& 1.&E
7.*7 4.77 -1.AD 7.E2 -7.41 7.24
7.27 2.22 -7.E2 7.22 -7.1A
7.17 *.47 -7.47 7.1D
7.47 *.77 -7.22
7.A7 1.AD
Pada tabel selisih di atas, tidak ada
$
yang mendekati nilai tetap. Jadi f(x) 3 1+x
tidak tepat dihampiri dengan polinom derajat 1, *, 2, atau 1 di dalam selang #7.17,
7.A7'. .etapi jika selang datanya diperkeil dengan pengambilan h yang lebih
keil dan digunakan empat angka bena sebagai berikut(
x f(x) 3 1+x f
*
f
2
f
7.*4 1.777 -7.141 7.71* -7.772
7.*A 2.E1A -7.11* 7.77& 7.771
7.*D 2.D71 -7.122 7.717 -7.77*
7.*E 2.4D1 -7.1*2 7.77E
7.*& 2.11E -7.114
7.27 2.222
242 )etode -umerik
maka dari tabel ini ditemukan
*
mendekati nilai tetap yaitu sekitar 7.717.
>arena itu f(x) 3 1+x dapat dihampiri sebanyak empat angka bena dengan
polinom kuadratik di dalam selang #7.*4, 7.27'.
Kesimpulan:
.abel selisih berman"aat untuk menentukan
1. Derajat polinom interpolasi
*. !elang data
2. >etelitian yang diinginkan.
5..2 Polinom Interpolasi !e"ton+Gregor, .undur
Polinom -ewton-?regory mundur (.ewton'Gregory bac$ward) dibentuk dari tabel
selisih mundur. Polinom ini sering digunakan pada perhitungan nilai turunan
(derivative) seara numerik. .itik-titik yang digunakan berjarak sama, yaitu
x
7
, x
-1
, x
-*
, ..., x
'n
,
yang dalam hal ini,
x
i
3 x
7
8 ih , i 3 7, -1, -*,@,-n
dan nilai x yang diinterpolasikan adalah
x 3 x
7
8 sh , s(
!ebagai ontoh, tabel selisih mundur untuk 1 titik diperlihatkan oleh
tabel berikut(
i x
i f(x) f
*
f
2
f
-2
x
-2
f
-2
-*
x
-*
f
-* f
-*
-1
x
-1
f
-1 f
-1
1f
-1

2
f
7 7 x
7
f
7
f
7
1f
7
,eterangan:
f
7
3 f(x
7
)
f
-1
3 f(x
-1
)
f
7
3 f
7
- f
-1
f
-1
3 f
-1
- f
-*

*
f
7
3 f
7
- f
-1

$81
f
i
3
$
f
i
-
$
f
i-1
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 243
Polinom -ewton-?regory mundur yang menginterpolasi (n81) titik data adalah
n
s + $
1_

f
7 f(x) 2 pn (x) 3
s $ 7
3 f
7
8
s

f
7
8
s(s +1)
*
f
7 8 @
8
s(s +1)(s + *)...(s + n 1)
n
f
7
1
K
*
K nK
(P.4.44)
)engenai penurunan rumus -ewton-?regory mundur, ditinggalkan kepada anda
sebagai latihan.
Contoh 5.13
Diberikan 1 buah titik data dalam tabel berikut. %itunglah f(1.D*) dengan
(1) polinom -ewton-?regory maju derajat 2
(*) polinom -ewton-?regory mundur derajat 2
)isalkan jumlah angka bena yang digunakan adalah D digit.
Penyelesaian:
(a) Polinom -ewton-?regory maju derajat 2
i x
i
f(x
i
) f
*
f
2
f
7 1.D 7.2&D&E1& -7.74D&&E4 -7.7771A&2 7.77717&2
1 1.E 7.22&&EA1 -7.74E1ADE 7.777*177
* 1.& 7.*E1E1EA -7.74D&*DE
2 *.7 7.**2E&7E
s 3 (x - x
7
)+h 3 (1.D* - 1.D7)+7.1 3 7.*
Perkiraan nilai f(1.D*) adalah
f(1.D*) p2(1.D*) 3 7.2&D&E1& 8 7.*(-7.74D&&E4) 8
7.*
(


7.E
)
(-7.7771A&2)
*
8
7.*( 7.E)(1.E)
(7.77717&2)
A
13 7.2&D&E1& - 7.7114&&D 8 7.7777124 8 7.77771&A
*3 7.2EA11E2
(nilai sejati f(1.D*) 3 7.2EA11E4, jadi p
2
(1.D*) tepat sampai A angka bena)
244 )etode -umerik
(b) Polinom -ewton-?regory maju derajat 2
i x
i
f(x
i
)
*

2
-2 1.D 7.2&D&E1&
-* 1.E 7.22&&EA1 -7.74D&&E4
-1 1.& 7.*E1E1EA -7.74E1ADE -7.7771A&2
7 *.7 7.**2E&7E -7.74D&*DE 7.777*177 7.77717&2
.abel di atas memperlihatkan bahwa tabel selisih mundur sama dengan tabel selisih
maju, yang berbeda hanya notasi dan penempatan elemennya.
s 3 (x - x
7
)+h 3 (1.D* - *.7)+7.1 3 -*.E
Perkiraan nilai f(1.D*) adalah
f(1.D*) p2(1.D*) 3 7.**2E&7E - *.E(-7.74D&*DE) 8
(


*.E
)(
1.E
)
(7.777*177)
*
8
( *.E)(1.E)(
7.E)
(7.77717&2
)
A
3 7.**2E&7E 8 7.1A*1&DE 8 7.777A71E - 7.777*D47
3 7.2EA11E2 <
$ontoh 4.12 memperlihatkan bahwa penyelesaian dengan -ewton-?regory maju
atau mundur menghasilkan jawaban yang sama.
5.# 1kstrapolasi
Pada awal bab sudah disinggung bahwa ekstrapolasi adalah penaksiran nilai f(x)
untuk x yang terletak di luar selang titik data. Dari pembahasan galat interpolasi
sudah diketahui bahwa galat interpolasi semakin besar pada titik-titik yang jauh
dari titik tengah selang. Dengan demikian, penaksiran nilai "ungsi di luar selang
menghasilkan galat ekstrapolasi yang sangat besar.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 245
5.' Interpolasi 2"imatra
Adakalanya kita membutuhkan perkiraan nilai "ungsi dengan dua peubah. ,ungsi
dengan dua peubah, x dan y, seara umum dinyatakan sebagai
/ 3 f(x, y)
?ra"ik "ungsi / adalah berupa permukaan (surface) atau selimut kur0a dengan
alasnya adalah bidang x-y. Jadi, nilai-nilai R terletak pada permukaan tersebut.
Jika / dinterpolasi dengan polinom dua-peubah (interpolasi dwimatra atau dua-
dimensi), kita harus menentukan berapa derajat dalam arah-x dan berapa derajat
dalam arah-y. )isalnya / dihampiri dengan polinom dua-peubah, yang dalam hal
ini derajat * dalam arah-x dan derajat 2 dalam arah-y(
/ 3 f(x, y) a
7
8 a
1
x 8 a
*
y 8 a
2
x
*
8 a
1
xy 8 a
4
y
*
8 a
A
x
*
y 8 a
D
xy
*
8 a
E
xy
2
8 a
&
y
2
8 a
17
x
*
y
*
8 a
11
x
*
y
2
(P.4.4
A)
;nterpolasi polinom dua-peubah dilakukan dalam dua arah( dalam arah x dan
dalam arah- y. Pada setiap arah, kita harus memilih peubah yang dipegang
konstan. Dalam arah-y, nilai x dipegang konstan, begitu juga dalam arah x, nilai y
dipegang konstan (pemilihan arah mana yang dikerjakan terlebih dahulu
memberikan jawaban yang sama). !emua metode interpolasi yang telah dibahas
sebelum ini dapat digunakan untuk menginterpolasi polinom dua-peubah.
Contoh 5.1
#)A.&*' Diberikan tabel f,x,y- sebagai berikut(
x
y
7.1
7.*
7.2
7.1 7.4 7.A
7.4 7.1A4 7.1*E 7.AED 7.&1* 1.1&7 1.121
1.7 7.*D1 7.A17 1.772 1.24& 1.D72 *.724
1.4 7.11D 7.&&7 14*1 *.714 *.41& 2.721
*.7 7.D2E 1.4AE *.2E1 2.1DD 2.&12 1.AD*
*.4 1.*1A *.4*7 2.E77 4.711 A.*11 D.2D&
2.7 *.774 1.7&7 A.12A E.1** 17.727 11.E11
2.4 2.27A A.AD& &.&EA 12.1&A 1A.*DD 1&.1&E
Perkirakan nilai f(1.A, 7.22) dengan polinom derajat * dalam arah-x dan derajat 2 dalam
arah-y.
Penyelesaian:
>ita menggunakan polinom -etwon-?regory maju untuk interpolasi dalam arah-x dan
dalam arah y, karena titik-titiknya berjarak sama. >arena dalam arah-x menggunakan
24& )etode -umerik
interpolasi derajat *, maka kita memilih tiga buah titik di tabel yaitu pada x 3 1.7, 1.4, dan
*.7 karena x 3 1.A terletak paling dekat dengan pertengahan selang #1.7, *.7'. Dalam arah-
y, kita memilih empat buah titik (interpolasi derajat 2), yaitu pada y 3 7.*, 7.2, 7.1, dan
7.4 karena y 3 7.22 terletak paling dekat dengan pertengahan selang #7.*, 7.4'.
-alam arah(y (x tetap):
y / /
*
/
2
/
7.* 7.A17 7.2A2 7.77D 7.774

1.772 7.24A
7.71*
x 3 1.7
'
7.2

7.1 1.24& 7.211

7.4 1.D72

7.* 7.&&7 7.421 7.712 7.771


1.4*1 7.4*1 7.71D
x 3 1.4
'
7.2
*.714 7.471

7.1

7.4 *.41&

7.* 1.4AE7 7.E1A 7.7*2 7.771


*.2E1 7.D&2 7.7*D
x 3 *.7
'
7.2
2.1DD 7.DAA

7.1

7.4 2.&12

Jarak antar titik dalam arah-


y( h 3 7.1
dan
y 3 y
7
8 sh s
3
y
y
7
3
7.22
7.*
3
1.2
h 7.1
Polinom -ewton-?regory maju derajat tiga (dalam arah-y)(
p
(y)
f 8
s

f 8
s(s
1)

*
f 8
s(s 1)(s
*)

2
f
2 1
K *K 2K
7
<ntuk x 3 1.7 M f(x, 7.22) p
2
(x, 7.22)
p2(G, 7.22) 7.A17 8
1.2
(7.2A2) +
(1.2)(1.2

1)
(7.77D) +
(1.2)(1.2

1)(1.2


*)
(
7.774) 1 * A
3 1.117E
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 24'
<ntuk x 3
1.4 M f(x, 7.22) p
2
(x, 7.22)
p (x, 7.22) 7.&&7
8
1
.
2
(7.421)
+
(1.2)(1.2
1)
(7.712)
+
(1.2)(1.2 1)(1.2
*)
(
7.771)
2
1 * A
3
1.AE1E
<ntuk x 3
*.7 M f(x, 7.22) p
2
(x, 7.22)
p (x, 7.22) 1.4AE
8
1
.
2
(7.E1A)
+
(1.2)(1.2
1)
(7.7*2)
+
(1.2)(1.2 1)(1.2
*)
(
7.771)
2
1 * A
3
*.A*14
-alam arah(x (y tetap):
x /

/
*
/
1.
7 1.117E 7.4D17 7.2D1D
y 3 7.22
'

1.4
1.AE1E 7.&1*D

*.A*14

*.
7
Jarak antar titik dalam arah-x(
h 3 7.4
dan
x 3
x
7
8 sh s
3
x
x
7
3
1.A
1.7
3
1.*
h 7.4
Polinom -ewton-?regory maju derajat dua (dalam arah-x)(
p
2
(x)
f
7 8
s

f
7 8
s(s
1)

*
f
7
1K *K
f(1.A, 7.22) p (1.A, 7.22) 1.117E
8
1
.
*
(7.4D17)
+
(1.*)(1.*
1)
(7.2D1
D)
2
1 * 3
1.E17A
Jadi, f(1.A, 7.22) 1.E17A (jika dibulatkan ke dalam 1 angka bena adalah 1.E11). .abel di
atas diambil dari "ungsi f(x, y) 3 e
x
sin y 8 y I 7.1, yang mana nilai sejati f(1.A, 7.22) 3
1.E247. ?alat interpolasi adalah I7.77A. ?alat ini dapat dikurangi jika kita melakukan
interpolasi derajat * dalam arah-y karena
*
y keil dan interpolasi derajat 2 dalam arah-x.
<
248 )etode -umerik
5.3 4onto& -oal *erapan Interpolasi
>onsentrasi larutan oksigen jenuh dalam air sebagai "ungsi suhu dan konsentrasi
klorida diberikan dalam bentuk tabel berikut #$%A&1'(
!uhu,
7
$ >onsentrasi larutan Oksigen (mg+H) untuk berbagai
konsentrasi klorida
>lorida 3 17 mg+H >lorida 3 *7 mg +H
4 11.A 17.4
17 17.2 &.*
14 &.1 E.*
*7 E.* D.1
*4 D.1 A.D
27 A.E A.1
Dengan mengandaikan bahwa data pada tabel berketelitian ukup tinggi, pakailah
metode interpolasi untuk menaksir konsentrasi oksigen yang larut untuk . 3 **.1
o
$ pada konsentrasi klorida 17 mg+H dan *7mg+H. ?unakan metode interpolasi
Hagrange.
Penyelesaian:
>onsentrasi >lorida 3 17 mg+H
0
(0
)
4
11
.A
17
17
.2
14
&.
1
*7
E.
*
*4
D.
1
27
A.
E
:ila digunakan keenam titik data itu, maka polinom interpolasinya adalah
polinom Hagrange derajat lima.
p
4
(**.1) 3 (11.A)%
7
(**.1) 8 (17.2)%
1
(**.1) 8 (&.1)%
*
(**.1)
8 (E.*)H
2
(**.1) 8 D.1)%
1
(**.1) 8 (A.E)%
4
(**.1)
3 D.E1*471&EDA mg+H
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 249
>onsentrasi >lorida 3 *7 mg+H
0 (0)
4 17.4
17 &.*
14 E.*
*7 D.1
*4 A.D
27 A.1
Polinom interpolasi Hagrange(
p
4
(**.1) 3 (17.4)H
7
(**.1) 8 (&.*)%
1
(**.1) 8 (E.*)%
*
(**.1)
8 (D.1)%
2
(**.1) 8 (A.D)%
1
(**.1) 8 (A.1)%
4
(**.1)
3 D.7447*771DD mg+H
Bagian II: Regresi
5.15 /egresi
Pada bagian awal bab ini sudah dijelaskan bahwa regresi adalah teknik
penookan kur0a untuk data yang berketelitian rendah. $ontoh data yang
berketelitian rendah data hasil pengamatan, perobaan di laboratorium, atau data
statistik. Data seperti itu kita sebut data hasil pengukuran. ?alat yang
dikandung data berasal dari ketidaktelitian alat ukur yang dipakai, kesalahan
membaa alat ukur (paralaks), atau karena kelakuan sistem yang diukur.
<ntuk data hasil pengukuran, penookan kur0a berarti membuat "ungsi
mengampiri (approximate) titik-titik data. >ur0a "ungsi hampiran tidak perlu
melalui semua titik data tetapi dekat dengannya tanpa perlu menggunakan
polinom berderajat tinggi.
!ebagai ontoh ilustrasi, diberikan data jarak tempuh (y) sebuah kendaraaan -dalam mil-
setelah x bulan seperti pada tabel di bawah ini.
x 1.2E 2.2& 1.D4 A.4A D.DA
y 1.E2 *.41 2.A4 1.17 4.71
25
0
)etode
-umerik
Data di dalam tabel diookkan dengan polinom Hagrange (?ambar 4.&(a)), dan
dengan "ungsi hampiran lanjar (?ambar 4.&(b)). Perbandingan keduanya
diperlihatkan pada ?ambar 4.&().
y
y 3
p
1
(x) y
A.7
7
A.7
7
1.7
7
1.7
7
*.7
7
*.7
7
7.77
*.7
7
1.7
7
A.7
7
E.7
7
17.7
7 x 7.77
*.7
7
1.7
7
A.
77 E.77
17.7
7 x
(a)
(
b
)
y y 3 p
1
(x)
A.77
1.77
*.77
7.77
*.7
7
1.7
7 A.77
E.7
7
17.7
7 x
(c
)
Gambar 5.3 !a" ;ata dicocokan dengan po%inom .agrange derajat 4
(*) ;ata dicocokkan dengan gari# %uru#
(2) Per$andingan kedua kura
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 251
Dari kedua penookan tersebut, terlihat bahwa garis lurus memberikan hampiran
yang bagus, tetapi belum tentu yang terbai$. Pengertian terbaik di sini
bergantung pada ara kita mengukur galat hampiran.
Prinsip penting yang harus diketahui dalam menookkan kur0a untuk data hasil
pengukuran adalah(
1. ,ungsi mengandung sesedikit mungkin parameter bebas
*. De0iasi "ungsi dengan titik data dibuat minimum.
>edua prinsip di atas mendasari metode regresi kuadrat terkecil. Perbedaan
antara metode regresi kuadrat terkeil dengan metode interpolasi polinom adalah(
<egre#i kuadrat terkeci% (nterpo%a#i po%inom
1
) ;ata $era#a% dari ha#i% pengukuran
1
. ;ata $era#a% dari +ung#i yang ingin
di#ederhanakan dengan po%inom, dari
ta$e%
di %iteratur, atau dari ha#i% pengukuran)
*
. ;ata $erkete%itian rendah
2
)
;ata $erkete%itian
tinggi
!mengandung ga%at"
2
. =ung#i kuadrat terkeci% tidak per%u
2
.
=ung#i po%inom interpo%a#i haru#
me%a%ui
me%a%ui #etiap titik data) >ura #emua titik data) 2emakin $anyak
+ung#inya dirancang mengikuti po%a titik
3
datanya, #emakin tinggi derajat po%inom,
dan
titik #e$agai #uatu ke%ompok) #emakin $e#ar ga%at pem$u%atannya
1
. ;ata tidak haru# terurut
1
. ;ata haru# terurut
)an"aat penookan kur0a untuk data hasil pengukuran(
1
.
:agi ahli sains+rekayasa( mengembangkan "ormula empirik untuk
sistem
yang diteliti.
*
. :agi ahli ekonomi( menentukan kur0a keenderungan ekonomi untuk
LmeramalkanN keenderungan masa depan.
.eknik regresi yang dibahas di sini hanya regresi lanjar, yaitu penookan kur0a
untuk data yang memiliki hubungan lanjar antara peubah bebas dan peubah
terikatnya. !elain regresi lanjar, ada teknik regresi lain, yaitu regresi polinom,
regresi ganda, dan regresi nirlanjar. )ahasiswa dapat mempelajari ketiga teknik
regresi yang disebutkan terakhir ini pada buku #$%A&1'.
252 )etode -umerik
5.15.1 /egresi Lanjar
)isalkan (x
i
, y
i
) adalah data hasil pengukuran. >ita akan menghampiri titik-titik
tersebut dengan sebuah garis lurus (?ambar 4.17). ?aris lurus tersebut dibuat
sedemikian sehingga galatnya sekeil mungkin dengan titik-titik data.
>arena data mengandung galat, maka nilai data sebenarnya, g(x
i
), dapat ditulis
sebagai
g(x
i
) 3 y
i
8 e
i
i 3 1, *, ..., n (P.4.4D)
yang dalam hal ini, e
i
adalah galat setiap data. Diinginkan "ungsi lanjar
f(x) 3 a 8 bx
(P.4.4
E)
yang menookkan data sedemikian sehingga de0iasinya,
r
i
3 y
i
- f(x
i
) 3 y
i
- (a 8 bx
i
)
(P.4.4
&)
minimum.
(xn , yn)
y
(xi , yi)
(x
n-1
,

y
n-1
)
(xi , a + bxi)
(x1 , y1)
(x* , y*)
x
Gambar 5.15 <egre#i %anjar
.otal kuadrat de0iasi persamaan (P.4.4&) adalah
n n
( 3

ri
*
3

(yi - a - bxi)
*
(P.4.A7)
i1 i1
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 253
Agar ( minimum, maka haruslah
*

(
3
-*(
y - a - bx ) 3 7
(P.4.A
1)

a
i

(
3 -*
x (y - a - bx ) 3 7
(P.4.A
*)

b
i i
Penyelesaian:
)asing-masing ruas kedua persamaaan dibagi dengan -*(
(y
i
- a -
bx
i
) 3 7
y
i
- a - bx
i
3
7
x
(y - a - bx ) 3 7

x y
-
a
x
-
bx
*
3

7
i i i i i i i
!elanjutn
ya,

a 8
b
x
i
3
y
i
ax
i
8
bx
i
*
3 x
i
y
i
atau
na 8 bx
i
3 y
i

ax
i
8 bx
i
1
3 x
i

y
i
>edua persamaan
terakhir ini
dinamakan ditulis
dalam bentuk
persamaan matriks(
(P.4.A2)
(P.4.A1)
persamaan
normal, dan dapat
dapat
n

x
i
1
a1


x
i
*
1 3
1


x
i ]

b
]
!olusinya, a dan b, dapat
diselesaikan
dengan
metode
eliminasi
?auss atau
aturan
$ramer.
>arena data
mengandung
galat, maka
persamaan
normal
sering
berkondisi
buruk (ill'
conditionin
g). -ilai a
dan b juga
dapat diari
dengan
mengutakatik kedua buah
persamaan normal
menjadi(
n
*
<ntuk selanjutnya,
notasi
ditulis LN saja.
i1
25
4
)etode
-umerik
b 3
n
x
i
y
i

x
i

y
i
(P.4.A
4)
n
x
*
( x )
*
i i
a 3 y - bx
(P.4.A
A)
yang dalam hal ini, y dan x masing-masing adalah nilai rata-rata x dan y.
<ntuk menentukan seberapa bagus "ungsi hampiran menookkan data, kita
dapat mengukurnya dengan galat ./0 ((oot'mean's!uare error)(
1 n
*
_
*
)
(23

f (x
i
) y
i

(P.4.A
D)


n
i1 ,
!emakin keil nilai )
(23
semakin bagus "ungsi hampiran menookkan titik-titik
data.
Contoh 5.15
#-A>&2' .entukan persamaan garis lurus yang menookkan data pada tabel di bawah
ini. >emudian, perkirakan nilai y untuk x 3 1.7.
Penyelesaia
n:
i
x
i
y
i x
i
* x
i
y
i
1 7.1 7.A1 7.71 7.7A1
* 7.1 7.&* 7.1A 7.2AE
2 7.4 7.&& 7.*4 7.1&4
1 7.D 1.4* 7.1& 1.7A1
4 7.D 1.1D 7.1& 1.7*&
A 7.& *.72 7.E1 1.E*D
x
i
3
2.2 y
i
3 D.41 x
i
*
3 *.*1 x
i
y
i
3 1.E11
Diperoleh sistem persamaan
lanjar(
A 2 a 3 D.
.
2
4
1
2
.
2
*.
*1
1.E
11 b
!olusi !PH di atas adalah( a 3 7.*EA* b
3 1.DA14
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 255
Persamaan garis regresinya adalah( f(x) 3 7.*EA* 8 1.DA14x.
Perbandingan antara nilai y
i
dan f(x
i
)(
i x
i
y
i
f(x
i
) 3 a8 bx
i de0iasi (de0iasi)
*
1 7.1 7.A1 7.1A*A1 7.11D2E& 7.7*1D*
* 7.1 7.&* 7.&&1&E -7.7D1&E 7.7741E
2 7.4 7.&& 1.1AE12 -7.1DE11 7.721E1
1 7.D 1.4* 1.4*124 -7.77124 7.77777
4 7.D 1.1D 1.4*124 -7.74124 7.77*A1
A 7.& *.72 1.ED1*A 7.144D1 7.7*1*4
3 7.7E4A2
.aksiran nilai y untuk x 3 1.7
adalah
y 3 f(1.7) 3 7.*EA* 8 1.DA14(1.7) 3
*.747D
?alat =)! adalah )
(23
3 (
7.7E4
A2
)
1 + *
3
7.11&1A1 <
A
5.15.2 Pelanjaran
=egresi lanjar hanya tepat bila data memiliki hubungan lanjar antara peubah
bebas dan peubah terikatnya. ?ambar 4.11 memperlihatkan bahwa garis lurus
tidak tepat mewakili keenderungan titi-titik data, dengan kata lain pada kasus ini
hubungan x dengan y tidak lanjar. !ebaliknya, "ungsi kuadratik lebih tepat
menghampiri titik-titik tersebut.
Hangkah pertama dalam analisis regresi seharusnya berupa penggambaran titik-
titik data pada diagram kartesian dan seara 0isual memeriksa data untuk
memastikan apakah berlaku suatu model lanjar atau model nirlanjar.
Penggambaran titik-titik ini sekaligus juga sangat membantu dalam mengetahui
"ungsi yang tepat untuk menookkan data.
25& )etode -umerik
y y
x x
(a) (b)
Gambar 5.11 !a" ;ata yang tidak cocok untuk regre#i %anjar?
!$" Petunjuk $ah1a para$o%a %e$ih di#enangi
4@AB915
)eskipun "ungsi hampiran berbentuk nirlanjar, namun penookan kur0a dengan
"ungsi nirlanjar tersebut dapat juga diselesaikan dengan ara regresi lanjar.
)isalnya tiga maam "ungsi nirlanjar di bawah ini(
1. Persamaan pangkat sederhana
y 3 x
b
, dan b konstanta.
*. )odel eksponensial
y 3 e
bx
, dan b konstanta.
$ontoh( - model pertumbuhan populasi
1- model peluruhan Rat radioakti"
2. Persamaan laju pertumbuhan jenuh (saturation growth'rate)
y 3

x
, dan d konstanta.
$ontoh(
model pertumbuhan bakteri kondisi
pembatas
(misalnya dibatasi oleh jumlah makanan)
!ketsa kur0a untuk ketiga maam "ungsi nirlanjar di atas diperlihatkan pada
?ambar 4.1* berikut ini.
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 25'
y
y x
b
y
bx
y e
y
y

x
x
(
b
x
(
c
Gam
bar
5.12
2ket#
a
kura
!a"
,
!
b

D
4
P
4

-
u
m
e
r
i
k
Contoh 5.1!
$ookkan data berikut dengan "ungsi y 3 x
b
.
Penyelesaian:
i x
i
y
i
5 3 ln(x ) 4 3 ln(y ) 5
*
5 4
i i i i i i i
1
7.14
77
1.1&
A1
-
1.E&D
1
1.47
22 2.4&&7 -*.E41&
*
7.17
77
4.1*
E1
-
7.&1A
2
1.A2
1E 7.E2&A -1.1&E7
2
7.A7
77
4.A&
21
-
7.417
E
1.D2
&2 7.*A7& -7.EEE1
1
1.71
77
A.*E
E1
7.717
7
1.E2
ED 7.7771 7.71E1
4
1.47
77
D.7&
E&
7.174
4
1.&4
&& 7.1A11 7.D&1D
A
*.*7
77
D.44
7D
7..DEE
4
*.7*
1A 7.A*1D 1.4&17
D
*.17
77
D.41
7A
7.ED4
4
*.71
A2 7.DAA4 1.DA42
5 3 -1.*11D 4 3 1*.D12&
5
*
3
A.*4** 5 4 3 -1.7A4&
i i i i i
Diperoleh sistem persamaan
lanjar
D
-
1.*11
D a
3
1*.D1
2&
-
1.*11
D
A.*4*
* b
-
1.7A4
&
!olusi !PH di atas( a 3 1.E414 dan b 3 7.1&E1.
%itung 3 e
a
3 e
1.E414
3 A.2A&2AA
Jadi,titik-titik (x, y) pada tabel di atas dihampiri dengan "ungsi pangkat sederhana(
y 3 A.2A&2AA x
7.1&E1
<
Pelanjaran .odel 1ksponensial y 6 Ce
bx
)isalkan kita akan menookkan data dengan "ungsi
y 3 e
bx
(P.4.A&)
Hakukan pelanjaran sebagai berikut(
y 3 e
bx
ln(y) 3 ln() 8 bx ln(e)
ln(y) 3 ln() 8 bx (ln(e) 3 1)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 259
De"inisikan
4 3 ln(y) a
3 ln() 5
3 x
Persamaan regresi lanjarnya(
4 3 a 8 b5
Hakukan pengubahan dari (x
i
, y
i
) menjadi (x
i
, ln(y
i
)), lalu hitung a dan b dengan
ara regresi lanjar.
Dari persamaan a 3 ln(), kita dapat menghitung nilai 3 e
a
. !ulihkan nilai b
dan ke dalam persamaan eksponensial y 3 e
bx
.
Pelanjaran .odel Laju Pertumbu&an 7enu& y
Cx
d + x
)isalkan kita akan menookkan data dengan "ungsi
y
3

x
(P.4.D
7) d
+
Hakukan pelanjaran sebagai berikut(
y 3

x
d
+
x
1
3
d 18 1
y x
De"inisikan
4 3 1+y
a 3 1+
b 3 d+
5 3 1+x
Persamaan regresi lanjarnya(
4 3 a 8 b5
Hakukan pengubahan dari (x
i
,y
i
) menjadi (1+x
i
, 1+y
i
), lalu hitung a dan b dengan
ara regresi lanjar.
2&0 )etode -umerik
Dari persamaan a 3 1+, kita dapat menghitung nilai 3 1+a.
Dari persamaan b 3 d+, kita dapat menghitung d 3 b .
!ulihkan d dan ke dalam persamaan laju pertumbuhan jenuh y 3 x+(d8x).
.abel berikut merangkum beberapa "ungsi dan pelanjarannya #)A.&*'(
,ungsi
:entuk
lanjar Perubahan peubah dan
y 3 f(x)
y 3 a 8
b5 kontanta
y 3 x
b
ln(y) 3 ln() 8 b ln(x) 4 3 ln(y), 5 3 ln(x),
3
e
a
y 3 e
bx
ln(y) 3 ln() 8 bx 4 3 ln(y), 5 3 x, 3 e
a
y 3
x 1 3 d 1
8
1 4 3 1+y, 5 3 1+x
d
+
x 3 1+a, d 3 b y

x
y
a +
b
y 3 a
8 b
1
4 3 y, 5 3
1+x
x
x
y
D
y

D
+

1
(xy)
4 3 y, 5 3
xy,

a x +


3
D

b b
y
1 1
1
a +
bx
y

a
+
b
5
4

,
5

x y
y (a + bx)
*
y
1 + *
a + b5 4 y
1 + *
, 5 x
y xe
Dx
l
n
(
y
) ln( ) + (
Dx)
4
ln(
y
), 5 x
x
x
e
a
, D b
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 2&1
4.11 4onto& Penerapan /egresi dalam Bidang
/eka,asa
Di bawah ini disajikan ontoh penerapan regresi dalam bidang teknik kimia.
$ontoh ini dikutip dari buku #$%A&1' dengan beberapa perubahan.
.odel Populasi
)odel pertumbuhan populasi, misalnya populasi bakteri, adalah penting dalam
bidang rekayasa. Sang merupakan dasar terhadap banyak model tersebut adalah
andaian bahwa laju perubahan populasi (dp+dt) adalah sebanding dengan populasi
sebenarnya (p) pada sembarang waktu (t), atau dalam bentuk persamaan
dp
$p
(P.4.D
1)
dt
yang dalam hal ini, $ adalah kesebandingan yang disebut laju pertumbuhan yang
spesi"ik dan mempunyai satuan waktu
-1
. Jika $ adalah tetapan, maka penyelesaian
persamaan (P.4.D1) adalah
p(t) 3 p
7
e
$t
(P.4.D
*)
yang dalam hal ini, p
6
adalah populasi pada saat t 3 7. .erlihat bahwa p(t) dalam
persamaan (P.4.D*) mendekati tak hingga begitu t menjadi besar. Perilaku ini jelas
tidak mungkin untuk sistem yang nyata. >arena itu modelnya harus diubah untuk
membuatnya lebih nyata.
Pertama, harus diketahui bahwa laju pertumbuhan yang khusus $ tidak dapat
berupa tetapan begitu populasi menjadi besar. ;ni adalah kasusnya, karena begitu
p mendekati tak hingga, organisme yang sedang dimodelkan akan menjadi
dibatasi oleh "aktor-"aktor kekurangan makanan dan produksi sampah beraun.
!atu ara untuk mengungkapkan ini seara matematis adalah memakai model laju
pertumbuhan jenuh sedemikian sehingga
$ 3
$
ma$
s
f
(P.4.D
2)
7 +
f
dalam hal ini, $
ma$s
adalah laju pertumbuhan yang dapat terapai untuk nilai
makanan besar (f) dan 7 adalah konstanta setengah jenuh. ?ambar 4.1*
memperlihatkan bahwa pada saat f # 7, maka $ # $
ma$s
81. Oleh karena itu, 7
adalah banyaknya makanan yang menunjang laju pertumbuhan populasi yang
sama dengan setengah laju maksimum.
2&2 )etode -umerik
$
$
ma$s
spesi"ik,
Haju pertumbuhan
$

ma
$s
+
*
7
>etersediaan makanan, f
Gambar 5.12 .aju pertum$uhan popu%a#i terhadap keter#ediaan makanan
>onstanta 7 dan $
ma$s
adalah nilai-nilai empiris yang didasarkan pada
pengukuran $ seara eksponensial untuk beragam nilai f. !ebagai ontoh,
andaikan populasi p menyatakan ragi yang digunakan dalam proses "ermentasi
alkohol dan f adalah konsentrasi sumber karbon yang harus di"ermentasikan.
Pengukuran $ terhadap f untuk ragi diperlihatkan pada tabel berikut(
f, mg+Hiter $, hari
-1
D 7.*&
& 7.2D
14 7.1E
*4 7.A4
17 7.E7
D4 7.&D
177 7.&&
147 1.7D
1A7 1.1E
1&7 1.2A
*77 1.E*
Ta$e% Pengukuran k terhadap jum%ah keter#ediaan makakan
Anda diminta menghitung $
ma$s
dan 7 untuk data empirik ini. )ula-mula
lakukan pelanjaran terhadap persamaan (P.4.D2) menjadi
4 # a + b5 (P.4.D1)
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 2&3
.rans"ormasikan data dalam bentuk lanjar yang eki0alen itu, lalu hitung 9 dan :
menggunakan metode regresi lanjar. !elanjutnya anda dapat menghitung nilai
$
ma$s
dan 7.
Dengan menyulihkan persamaan (P.4.D2) kedalam persamaan (P.4.D1) diperoleh
dp

$
ma$s
fp
(P.4.D
4)
dt7 + f
yang dalam hal ini, $
ma$s
dan 7 adalah besaran yang telah ditemukan. Persamaan
(P.4.D4) ini selanjutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan teori di"erensial
atau menggunakan metode numerik untuk persamaan di"erensial biasa (PD:) bila
f pada saat t diketahui Dari persamaan (P.4.D4) terlihat bahwa jika f mendekati nol
karena p sangat besar, dp8dt mendekati nol dan populasi dikatakan stabil.
Penyelesaian:
.injau penookan kur0a untuk "ungsi laju pertumbuhan jenuh saja(
$
3
$
ma$s
f
(7 +
f )
Hakukan
pelanjaran(
1
3
7 +
f
3
1
8
7 1
$
$
ma$
s
f
$
m
a$s
$
m
a$s
f
Persamaan regresi lanjarnya adalah
4 # a + b5
dengan
4 3 1+$
a 3 1+$
ma$s

b 3 7+$
ma$s
5 3 1+f
2&4 )etode -umerik
Hakukan trans"ormasi dari (f
i
, $
i
) menjadi (1+f
i
, 1+$
i
)(
------------------------------------------------------------------------
5
i
3 1+f
i
5
i
*
4
i
3 1+$
i
5
i
4
i
------------------------------------------------------------------------
7.11*E4D11
7.7*717E1
A
2.11E*D4E
A
7.1&*A17
E1
7.11111111
7.71*214A
E
*.D7*D7*D
7
7.277277
27
7.7AAAAAAD
7.7711111
1
*.7E22222
2
7.12EEEE
E&
7.71777777
7.771A777
7
1.42E1A14
1
7.7A142E
1A
7.7*477777
7.777A*47
7
1.*477777
7
7.721*47
77
7.71222222
7.7771DDD
E
1.727&*DE
1
7.712D14
D7
7.71777777
7.7771777
7
1.7171717
1
7.717171
71
7.77AAAAAD
7.7777111
1
7.&214D&1
1
7.77A*27
42
7.77A*4777
7.77772&7
A
7.E1D14DA
2
7.774*&A
A1
7.774*A21A
7.7777*DD
7
7.D24*&11
*
7.772EA&
&D
7.77477777
7.7777*47
7
7.41&1474
4
7.77*D1D
*4
--------------------------------------------------------------------------
3 7.12*11E7E 7.72&E2D*D 1A.1274E17* 1.7AA4D&4A
--------------------------------------------------------------------------
n 3 11
5
i
3 1+f
i
3 7.12*11E7E
5
i
*
3 7.72&E2D*D
Diperoleh
sistem
persamaan
lanjar(
4
i
3
1+$
i
3
1A.1274E17*
5
i
4
i
3
1.7AA4D&4A
11
7.12*11E7E
!olusi !PH tersebut
adalah
a

3

7
.
D
*
*
1
&
E
&
*

b

3

1
E
.
&
2
4
E
A
7
E
*
Dari persamaan laju
pertumbuhan jenuh(
$ 3 ($
ma$s
f)+
(7 8 f)
diperoleh(
$
ma$s
3 1+a 3
1.2E17E411
7 # b
$
ma$s
3
*A.*7EE1*
&&
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 2&5
Jadi,
$

3
1.2E17E411f
*A.*7EE1*&&+ f
Jika kita mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan, maka
.uhan mengerjakan apa yang tidak bisa kita kerjakan.
()ajalah ;ntisari)
-oal Lati&an
1. Diberikan pasangan nilai x dan f(x), f(x) tidak
diketahui, sebagai berikut (
x 7.1 7.2 7.4 7.D 7.& 1.1 1.2
f(
x
) 7.772 7.7AD
7.11
E 7.*1E
7.2
D7 7.41E 7.A&D
(
a
) :erapa derajat polinom yang dengan tepat melalui ketujuh titik data
tersebut 6
(b) :erapa derajat polinom yang terbai$ untuk menginterpolasi ketujuh
titik data tersebut 6
(

)
Dengan derajat terbaik yang anda nyatakan dalam jawaban (b), tentukan
nilai
"ungsi di x 3 7.4E dengan polinom
interpolasi (
(
i
i
) %agrange
(iii) .ewton
(i0) .ewton'Gregory
2a&u
(
0
) .ewton'Gregory 2undur
Pilihlah titik-titik yang meminimumkan galat interpolasi.
(1) %itung taksiran galat dalam menghitung "(7.E) dengan polinom (ii), (iii),
(i0).
(4) Dengan teknik interpolasi balikan, tentukan nilai x sehingga f(x) 3 7.*77
*. (a) Perlihatkan untuk interpolasi kubik bahwa (
)
2
(x)3 f(x) - p
2
(x) h
1
+*D maG f
(1)
(c) , x
7
c x
2
2&& )etode -umerik
yang dalam hal ini p
2
(G) adalah polinom interpolasi derajat 2 yang
menginterpolasi
x
7
3 7, x
1
3 h, x
*
3 *h, dan x
2
3 2h .
(b) .entukan h (jarak antar titik) untuk titik-titik yang berjarak sama dari
"ungsi
f(x) 3 x antara x 3 1 sampai x 3 * sehingga
interpolasi
polinom kubik dalam
da"tar
nilai
itu mempunyai galat kurang
dari
7.777771. :erapa jumlah titik data dengan h sebesar itu 6
2. Dengan menggunakan jumlah angka bena yang ditentukan, buatlah tabel
selisih maju untuk "ungsi f(x) 3 x pada
(1) selang #1.77,1.7A' , h 3 7.71, banyak angka bena 3 4
(*) selang #1.77,1.27', h 3 7.71, banyak angka bena 3 A
<ntuk masing-masing (i) dan (ii), dengan polinom derajat berapakah f(x)
diinterpolasi seara teliti6
1. .abel tan(x)
, x dalam radian, mempunyai h 37.1. Dekat x 3 +*, "ungsi
tangen naik sangat epat dan disini interpolasi lanjar tidak sangat teliti.
Dengan polinom derajat berapa yang dibutuhkan untuk menginterpolasi x
31.47A (1 angka bena) 6
4. .entukan polinom yang menghampiri f(x) 3 x+x dalam selang #*.7 , 1.7' ,
ambil h 3 7.4, lima angka bena.
A. Apakah interpolasi -ewton-?regory mundur dapat ditulis dengan
menggunakan tabel selisih maju6 Jika dapat jelaskan bagaimana aranya.
D. <raikan ara memperoleh rumus polinom -ewton-?regory )undur K
E. )isalkan f adalah "ungsi yang menerus dan dapat di-di"erensialkan dalam #-
h, *h', dan f
i
3 f(ih). Dengan bantuan deret .aylor, tentukan tetapan a dan b
yang meminimumkan galat interpolasi berikut (
f
1+*
a(f
7
8 f
1
) 8 b(f
-1
8 f
*
)
Perlihatkan bahwa galatnya kira-kira f
1+*
(1)
, dengan bernilai tetap.
.entukan nilai itu
:ab 4 ;nterpolasi Polinom 2&'
&. ,ungsi
x
*
+ x
f(x) 3
e
x
+ x
tampaknya rumit dan sukar di-integralkan seara analitik dalam selang
#7,7.&'. $ara yang mudah adalah dengan menghampiri f(x) dengan polinom
interpolasi, misalnya dengan polinom derajat tiga (p
2
(x)), yang dalam hal ini
jarak antar titik adalah
h 3 (7.& - 7)+2 3 7.2.
!elanjutnya
7.& 7.&

f (x)dx

p
2
(x)dx
7 7
%itunglah integral f(x) di dalam selang #7,7.&' dengan ara tersebut. Polinom
interpolasi yang digunakan terserah anda.
17. Diberikan titik-titik yang absisnya berjarak sama (h), yaitu (7,f(h)), (h,f(h)),
(*h,f(*h)), dan (2h,f(2h)). <ntuk x 3 2h+2, perlihatkan bahwa nilai
interpolasinya dengan polinom Hagrange derajat tiga adalah
p
2
(2h+*) 3 -7.7A*4 P f(7) 8 f(2h) Q 8 7.4A*4 P f(h) 8 f(*h) Q
11. .entukan "ungsi lanjar yang menookkan titik-titik data berikut dengan
metode regresi(
x 1.7 1.4 *.7 *.4 2.7
y *.7 2.* 1.1 1.& 4.&
1*. Diberikan titik-titik (x, y) sebagai berikut(
x 1 * 2 1 4
y 7.A 7.& 1.2 D.A 1*.A
(a) $ookan titik-titik di tabel masing-masing dengan "ungsi
f(x)
3

e
bx
dan f(x) 3 x
b
(
b
)
%itung
de0iasi
3
y
i
-
f(x
i
),
kemudia
n
tentukan ga
lat
=
)!
n
y
a.
:erdasarkan galat =)!, "ungsi hampiran mana yang terbaik6
2&8 )etode -umerik

Anda mungkin juga menyukai