Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave
oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber
radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada
di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di
dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium
yang ada di dalam air Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen,
Jerman, 1845-1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di
Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia
membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu
yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar
di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap
berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar.
Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di
dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi
ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui. Tahun
1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-
sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya.
Setiap benda pasti memiliki warna. Hal tersebut bisa dengan jelas ditangkap oleh
mata manusia yang normal. Warna- warna pada benda ternyata memiliki
kemampuan untuk memancarkan radiasi. Salah satu warna benda yang dapat
memancarkan radiasi adalah benda berwarna hitam. Benda berwarna hitam

1
2

memang memiliki kemampuan lebih dalam menyerap cahaya. Itulah sebabnya


ketika kita menggunakan kaos atau baju berwarna hitam di bawah terik matahari,
maka terasa lebih panas daripada ketika kita menggunakan baju berwarna terang
seperti putih dan lainnya. Selain itu, ketika kita menjemur pakaian, maka pakaian
kita yang berwarna hitam akan lebih cepat kering daripada pakaian kita yang
berwarna cerah atau putih. Mengapa bisa ada radiasi benda hitam bisa terjadi?
Benda hitam yang ideal digambarkan sebagai sebuag rongga hitam yang memiliki
lubang- lubang kecil, ketika suatu cahaya memasuki rongga melalui lubang
tersebut maka berkas cahaya akan dipantulkan berkali- kali di dalam rongga
tersebut dan tidak dapat keluar kembali ke lubang. Dinding- dinding benda yang
berwarna hitam akan menyerap cahaya, benda hitam ini akan menyerap cahaya
yang suhunya lebih rendah daripada suhu di sekitarnya dan memancarkan cahaya
yang suhunya lebih tinggi dari pada suhu di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Radiasi Benda Hitam, Radiasi Termal, Hukum Pergeseran Wien, dan
Teori Kuantum Cahaya ?
2. Apa saja contoh Radiasi Benda Hitam, Radiasi Termal, Hukum Pergeseran
Wien, dan Teori Kuantum Cahaya ?
3. Bagaimana bentuk Spektrum Benda Hitam ?
4. Bagaimana perkembangan Teori Kuantum Cahaya ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Radiasi Benda Hitam, Radiasi Termal, Hukum Pergeseran
Wien, dan Teori Kuantum Cahaya
2. Untuk mengetahui contoh Radiasi Benda Hitam, Radiasi Termal, Hukum
Pergeseran Wien, dan Teori Kuantum Cahaya
3. Untuk mengetahi perkembangan Teori Kuantum Cahaya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Radiasi Benda Hitam

Sebelum kita membahas mengenai pengertian dari radiasi benda hitam,


sebaiknya kita membahas terlebih dahulu mengenai apa itu benda hitam yang
dimaksud kali ini, apakah benda yang berwarna hitam atau yang lainnya. Benda
hitam yang dimaksud disini adalah benda yang buram dan tidak memantulkan
cahaya. Tidak memantulkan cahaya, artinya bisa jadi benda ini justru akan
menyerap cahaya. Nah, yang dimaksud dengan radiasi benda hitam adalah sebuah
radiasi elektromagnetik termal yang terjadi di dalam atau di sekitar benda dalam
keadaan kesetimbangan termodinamika dengan lingkungannya atau saat ada
proses pelepasan dari benda hitam tersebut. Istilah yang lebih mudah kita pahami,
radiasi benda hitam ini adalah ketika benda tersebut menyerap dan menahan
cahaya kemudian memancarkan radiasi ke sekitarnya sehingga kita bisa
merasakannya melalui suhu ataupun perubahan ke warna- warna tertentu.

1. Sifat- sifat Radiasi Benda Hitam

Radiasi yang muncul dari benda hitam mungkin berbeda dengan radiasi
cahaya. Radiasi benda hitam lebih terasa kita rasakan, bukan kita lihat. Radiasi
benda hitam memiliki sifat tertentu. Sifat- sifat dari radiasi benda hitam ini
berasal dari sifat benda hitam itu sendiri. Sifat dari radiasi benda hitam
sebenarnya adalah sifat dari spektrum cahaya benda hitam yang sifatnya ideal.
Beberapa sifat dari spektrum cahaya benda hitam yang ideal antara lain adalah:

a. Benda hitam yang lebih panas akan memancarakan yang lebih banyak
yang memenuhi seluruh panjang gelombang. Hal ini berarti apabila kita
membandingkan dua benda hitam tanpa melihat panjang gelombangnya,
benda hitam yang lebih panas kan mengeluarkan lebih banyak cahaya
daripada benda hitam yang lebih dingin.

3
4

b. Spektrum benda hitam bersifat tetap dan memiliki puncak pada panjang
gelombang tertentu. Puncak kurva benda hitam pada sebuah spektrum
bergerak ke panjang gelombang yang lebih pendek untuk benda yang
lebih panas. Benda hitam yang lebih panas, panjang gelombangnya akan
lebih biru daripada pancaran puncaknya. Contoh peristiwa adalah matahari
yang suhu rata- ratanya adalah 5.800 Kelvin. Benda hitam yang memiliki
suhu yang sama dengan matahari tersebut memiliki puncak rata- rata 500
nanometer dan memiliki panjang gelombang yang berwarna kuning. Lalu
benda hitam lainnya yang memiliki suhu yang besarnya dua kali lipat dari
suhu matahari akan memiliki puncak spektrum sekitar 250 nanometer
yang mana merupakan bagian dari sinat Ultraviolet dari spektrum.

Nah itulah beberapa sifat dari spektrum cahaya dari benda hitam yang ideal.
Sifat dari radiasi benda hitam itu sendiri. Radiasi benda hitam adalah apa yang
dipancarkan dari benda hitam itu sehingga terasa di sekitarnya. Selanjutnya
adalah mengenai hukum- hukum mengenai radiasi dari benda hitam.

2. Contoh Peristiwa Radiasi Benda Hitam

Radiasi benda hitam adalah suatu peristiwa yang terjadi secara alami.
Penjelasan- penjelasan di atas cukup mewakili penjelasan tentang radiasi benda
hitam. Apabila hanya mempelajari teorinya saja, mungkin kita belum terlalu
paham mengenai radiasi benda hitam ini. Namun ketika teori tersebut telah
diaplikasikan ke dalam suatu peristiwa nyata, mungkin kita akan lebih mudah
untuk memahaminya. Sebenarnya dalam kehidupan sehari- haripun kita telah
bertemu dengan radiasi benda hitam ini, hanya saja kita belum terlalu
memahaminya. Lalu apa sajakah aplikasi dari radiasi benda hitam ini dalam
kehidupan sehari- hari? Mari kita simak berikut ini:

a. Gejala Pemanasan Global atau Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab dari pemanasan global.
Efek rumah kaca menyebabkan peningkatan suhu bumi rata- rata antara 1°
5

hingga 5° Celcius. Contoh sederhana untuk menyatakan kasus ini adalah


ketika kita memarkir mobil di tempat parkir yang tidak ada atapnya pada
siang hari. Dan ketika kita kembali pada sore hari dan ingin masuk mobil,
biasanya suhu di dalam mobil lebih panas daripada suhu di luar mobil. Hal ini
karena energi panas sebagian besar telah diserap oleh kursi, dashboard, dan
juga karpet mobil. Pada saat benda- benda tersebut melepaskan energi panas,
maka tidak semuanya dapat keluar melalui jendela namun sebagian ada yang
dipantulkan kembali. Hal yang menyebabkannya adalah perbedaan panjang
gelombang sinar matahariyang memasuki mobil dan energi panas yang
dilepaskan kembali oleh benda- benda tersebut, sehingga jumlah energi yang
masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar. Hal ini berakibat
pada kenaikan yang bertahap pada suhu di dalam mobil tersebut. Nah seperti
itulah analogi efek rumah kaca. Maka seandainya Bumi tidak ditutupi oleh
atmosfer maka energi dari sinar matahari yang bisa sampai ke Bumi bisa
mencapai 800° Celcius, terutama di daerah khatulistiwa.

b. Penggunaan pakaian

Aplikasi dari radiasi benda hitam lainnya adalah ketika kita memakai baju
atau penjemuran baju. Pada siang hari, ketika matahari terik kita akan lebih
merasa panas apabila kita menggunakan baju yang berwarna hitam daripada
baju berwarna cerah. Hal ini karena warna gelap merupakan penyerap panas
yang sangat baik dan juga pemancar kalor yang sangat baik pula daripada
warna- warna cerah. Selain warna- warna yang cerah, permukaan yang
mengkilap juga merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk. Pada
saat kita menjemur pakaian pun maka baju yang berwarna gelap atau hitam
akan lebih cepat kering daripada baju yang berwarna putih atau cerah.

c. Penggunaan termos

Termos juga merupakan salah satu aplikasi atau penerapan dari radiasi
benda gelap. Prinsip kerja termos adalah lapisan perak yang mengkilap
6

mencegah perpindahan kalor secara radiasi. Lapisan perak tersebut


memantulkan radiasi kembali ke dalam termos. Dinding gelas adalah
konduktor yang jelek sehingga tidak dapat memindahkan kalor. Ruang vakum
di antara dua dinding akan mencegah perpindahn kalor, baik secara konveksi
maupun konduksi. Sumbat pada termos dibuat dengan bahan isolator. Hal ini
bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi konveksi dengan udara yang ada
di luar.

d. Panel surya

Aplikasi dari radiasi benda hitam lainnya ada pada alat panel surya yang
menyerap energi panas untuk diubah menjadi energi listrik. Panel surya terdiri
dari wadah- wadah yang terbuat dari logam berongga yang kemudian di cat
hitam dengan panelnya yang terbuat dari bahan kaca. Kalor radiasi dari
matahari diserap oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi
melalui logam. Bagian dalam dari panel ini tetap hangat karena dijaga oleh
efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa
kalor menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pemanas air domestik dan
juga untuk memanasi kolam renang.

B. Radiasi termal

Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gerakan


termal partikel bermuatan dalam materi. Semua materi dengan suhu yang lebih
besar dari nol mutlak memancarkan radiasi termal. Hasil gerak partikel dalam
percepatan muatan atau osilasi dipol yang menghasilkan radiasi elektromagnetik.

Contoh radiasi termal termasuk cahaya tampak dan cahaya inframerah yang
dipancarkan oleh bola lampu pijar, radiasi inframerah yang dipancarkan oleh
hewan yang dapat dideteksi dengan kamera infra merah, dan radiasi latar
belakang gelombang mikro kosmik. Radiasi termal berbeda dari konveksi termal
dan konduksi termal - seseorang yang dekat dengan api unggun yang mengamuk
terasa memancar dari api, bahkan jika udara di sekitarnya sangat dingin.
7

Sinar matahari adalah bagian dari radiasi panas yang dihasilkan oleh plasma
panas Matahari. Bumi juga memancarkan radiasi termal, tetapi pada intensitas
yang jauh lebih rendah dan distribusi spektrum yang berbeda (inframerah
daripada terlihat) karena lebih dingin. Penyerapan radiasi matahari oleh Bumi,
diikuti oleh radiasi termal yang keluar, adalah dua proses paling penting yang
menentukan suhu dan iklim Bumi di sebagian besar model iklim.

Jika objek pemancar radiasi memenuhi karakteristik fisik tubuh hitam


dalam kesetimbangan termodinamika, radiasi disebut radiasi hitam. Hukum
Planck menggambarkan spektrum radiasi benda hitam, yang hanya bergantung
pada suhu objek. Hukum pemindahan Wien menentukan frekuensi yang paling
mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann
memberikan intensitas pancaran. Radiasi termal adalah salah satu mekanisme
mendasar dari perpindahan panas.

C. Hukum Pergeseran Wien

Wien menjelaskan bahwa panjang gelombang pada intensitas maksimum akan


bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek (ke frekuensi yang lebih
tinggi) apabila suhunya semakin meningkat. Misalnya pada batang besi yang terus
dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi, awalnya batang besi berwarna
kemerahan, karena suhunya terus naik warna batang besi berubah menjadi kuning
kemerahan dan akhrinya memijar. Panjang gelombang cahaya merah lebih besar
daripada panjang gelombang cahaya kuning, sama artinya dengan frekuensi
gelombang cahaya merah lebih rendah daripada frekuensi gelombang cahaya
kuning.

Perubahan warna pada benda menunjukkan perubahan intensitas radiasi


benda. Ketika suhu benda berubah, maka intensitas benda akan ikut
berubah atau terjadi pergeseran, pergeseran ini dapat digunakan untuk
memperkirakan suhu benda atau biasa disebut Pergeseran Wien.
8

 Grafik spektrum radiasi benda hitam

(Sumber: ask.metafilter.com)

Grafik di atas menunjukkan hubungan intensitas radiasi benda hitam terhadap


panjang gelombang pada suhu yang berbeda. Dapat dilihat bahwa ketika suhu benda
hitam meningkat, panjang gelombang untuk intensitas maksimum (λmaks) bergeser ke
nilai panjang gelombang yang lebih pendek. Berdasarkan percobaan Wien dapat
diperoleh persamaan seperti berikut:
9

D. Spektrum Benda Hitam

Suhu sebuah benda menunjukkan banyaknya pergerakan (kecepatan rata-rata)


ditunjukkan dengan partikel yang menyusun benda; semakin cepat partikel
bergerak, semakin tinggi suhu yang ditunjukkan. Jika anda mengulang kembali
dari pelajaran paling awal, kita belajar ketika gerakan partikel yang terisi
dipercepat, mereka membuat radiasi elektromagnet (cahaya). Ketika beberapa
partikel dengan benda diisi, banyak benda dengan suhu diatas nol mutlak (0 K
atau – 273 derajat Celcius) akan mengandung partikel bermuatan yang bergerak,
jadi akan memancarkan cahaya.

Sebuah benda hitam, yang merupakan pemancar “ideal” atau “sempurna”


(yang berarti sifat pancarannya tidak berubah-ubah tergantung lokasi atau
komposisi benda), memancarkan spektrum cahaya dengan sifat sebagai berikut:
1. Benda hitam yang lebih panas, memancarkan lebih banyak cahaya pada
seluruh panjang gelombang. Artinya, jika anda membangdingkan 2 benda
hitam, tanpa menghiraukan panang gelombang apa yang anda amati, benda
hitam yang lebih panas akan mengeluarkan lebih banyak cahaya dibandingkan
dengan yang lebih dingin.
2. Spektrum benda hitam adalah tetap (dia memancarkan beberapa cahaya pada
seluruh panjang bgelombang), dan dia memiliki puncak pada panjang
gelombang tertentu. Puncak kurva benda hitam pada sebuah spektrum
bergerak ke panjang gelombang yang lebih pendek untuk benda yang lebih
panas. Jika anda berpikir istilah cahaya tampak, benda hitam yang lebih
panas, panjang gelombangnya akan lebih biru dari pancaran puncaknya.
Sebagai contoh, matahari memiliki suhu rata-rata 5800 Kelvin. Sebuah benda
hitam dengan suhu ini memiliki puncak rata-rata 500 nanometer, dengan
panjang gelombangnya warna kuning. Sebuah benda hitam yang suhunya dua
kali suhu matahari (sekitar 12000 K) akan memiliki puncak spektrum kurang
lebih 250 nanometer, yang merupakan bagian sinar UV dari spektrum.
10

di sini ada dua dimensi tempat spektrum dari sebuah benda hitam dengan suhu
yang berbeda:

Gambar 3.5: dua dimensi tempat dari spektrum sebuah benda hitam dengan suhu
yang berbeda.
Credit: Wikipedia
Sifat yang pertama dari dua sifat yang disebutkan di atas (dan terlihat pada
gambar di atas) biasanya mengacu pada Hukum Stefan-Boltzmann yang
dirumuskan sebagai berikut:
E = σ T4
dimana:

E adalah energi yang dipancarkan tiap satu satuan luas, atau intensitas,
σ adalah tetapan, dan
T adalah suhu (dalam Kelvin)

Apa yang dijelaskan dalam persamaan ini adalah bahwa setiap anda
melipatgandakan temperature benda hitam menjadi dua kali lipat, energi per
sentimeter persegi akan naik sebesar 24 = 2x2x2x2 = 16. Jadi, contohnya, benda
hitam dengan suhu 5000 K mengeluarkan energi per satuan luas 16 kali lebih
banyak daripada benda hitam dengan suhu 2500 K.
11

Besarnya luminositas dari sebuah benda hitam, yaitu, seberapa banyak energi


seluruh benda dipancarkan, yaitu energi per satuan luas (E) dikalikan dengan luas
permukaan. Untuk benda berbentuk bola, yaitu:
L = 4 π R2σ T4
L adalah luminositas (energi per satuan waktu) dan R adalah jari-jari bola.
Sifat kedua dari dua sifat di atas disebut sebagai Hukum Wien. Untuk menghitung
puncak panjang gelombang dari spektrum benda hitam, persamaannya adalah:
λ max = (0.29 cm K) / T
Contohnya, untuk matahari, λ max = (0.29 cm K) / 5800 K = 5 x 10-5 cm = 500 nm

E. Teori Kuantum Cahaya


Cahaya bukan satu-satunya contoh gelombang elektromagnetik. Walaupun
semua sifatnya memiliki pokok yang sama seperti interaksi dengan banyak materi
yang bergantung dengan frekuensi gelombang. Gelombang cahaya merupakan
frekuensi pendek yang terentang antara 4,3 x 1014 Hz hingga 7,5 x 1014 Hz (dari
warna merah hingga warna ungu) – cepat rambat cahaya sebesar 3 x 108 m/s.
Karakteristik gelombang elektromagnetik seperti pula gelombang cahaya,
dapat mengalami superposisi atau bergabungnya amplitudo gelombang-
gelombang yang satu fase atau satu arah dalam amplitudo sesaat. Amplitudo
adalah nilai maksimum dari perut gelombang.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/
12

Selain itu gelombang dapat mengalami interferensi konstruktif dan interferensi


destruktif, interferensi berarti gabungan gelombang yang bertemu dapat
menghasilkan gelombang baru atau saling meniadakan pengaruh satu sama lain.
Salah satu contohnya melalui percobaan difraksi (oleh Young) pada pelajaran
optik fisis. Ada nilai-nilai yang terekam sebagai daerah pita terang dan daerah
pita gelap.

Percobaan Hertz menunjukkan bahwa pada salah satu celah pemancar


(transmiter) jika cahaya ultraviolet diarahkan pada salah satu logam target akan
memancar loncatan elektron saat diberi frekuensi cahaya yang sangat tinggi.
Gejala ini dinamakan Efek Fotolistrik.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/50/Heinrich_Rudolf_Hertz.jpg

Gelombang cahaya membawa energi dan sebagian energi diserap oleh logam
yang terkonsentrasi pada permukaan (terutama elektron pada kulit valensi di
permukaan logam) yang dengan serta merta spontan menyerap energi cahaya
pada frekuensi tinggi tersebut untuk dipertukarkan dengan energi statisnya, jika
terjadi transaksi energi yang memadai maka elektron pada permukaan logam
(kulit valensi) akan terlempar dan muncul sebagai energi kinetik.

Distribusi energi fotoelektron (foton) tidak bergantung dengan intensitas cahaya


(kekuatan cahaya yang datang) melainkan bergantung dengan panjang pendek
gelombang cahaya yang mengenai logam atau tinggi rendahnya frekuensi cahaya
yang dikenakan terhadap logam target. Tidak terdapat keterlambatan waktu antara
13

sinar datang dengan terpancarnya elektron saat peristiwa efek fotolistrik (sekitar
10-9 sekon jedanya).
Pemahaman ini mengasumsikan bahwa elektron sebagai partikel pembawa energi
memenuhi hukum mekanika klasik momentum dan tumbukan saat mengenai
elektron pada logam sasaran. Energi gelombang beralih rupa menjadi energi
mekanika sederhana.

Contoh :
Arus fotolistrik terdeteksi saat intensitas energi elektromagnetik mencapai 10 -
6
 W/m2 mengenai permukaan logam Natrium (Sodium), logam target tebalnya 1
atom mengandung 1019 partikel (jejari atom 0,528 Ă) luasnya 1 m2. Lapisan
teratas elektron menerima data sebesar 10-25 Watt dengan waktu perambatan 1,6 x
10-6 sekon – diperlukan waktu 14 hari agar sebuah atom mencapai energi sebesar
1 eV. Dengan energi tersebut diperlukan waktu 2 bulan agar elektron target
terlepas dari logam Natrium. Ketelitian waktu eksperimen 10-9 sekon .
Frekuensi yang lebih tinggi menghasilkan energi fotoelektron maksimum yang
semakin tinggi pula.
Cahaya biru yang lemah menimbulkan elektron dengan energi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan cahaya merah yang kuat walaupun cahaya merah banyak
menyebabkan elektron logam terlepas dari cangkangnya. Maka terdapat
hubungan matematis :

EKmaksimum = hf – hf0 = hv – hv0


(v = f = frekuensi cahaya yang datang)
EK = energi kinetik (Joule); 1 eV = 1,609 x 10-19 Joule

Dengan v0 sebagai frekuensi ambang, di bawah frekuensi tersebut tidak akan


terjadi pancaran foton atau tidak terjadi efek fotolistrik. Tetapan h (konstanta
Planck) = 6,626 x 10-34 Js , nilai ini selalu sama walau disinari pada logam yang
berlainan.
14

http://upload.wikimedia.org/

Teori Kuantum Cahaya


“Cahaya dengan frekuensi tertentu terdiri dari foton yang energinya
berbanding lurus dengan frekuensi tersebut”
Tahun 1905, Einstein mengusulkan paradoks yang timbul dalam efek fotolistrik
dengan pengertian radikal sebagaimana pernah diusulkan pada tahun 1900 oleh
Max Planck, bahwa sepotong benda hitam padat yang menimbulkan cahaya
tampak sebenarnya memancarkan panjang gelombang yang terlihat dan “cahaya”
yang tak terlihat oleh mata manusia. Benda tidak memerlukan panas yang sangat
tinggi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik, sebab semua benda
memancarkan energi semacam itu secara kontinu tanpa peduli pada temperatur
yang dialami benda. Pada temperatur kamar 200C – 250C, sebagian besar radiasi
gelombang elektromagnetik berada pada rentang inframerah dari spektrum
gelombang elektromagnetik.
Planck menyatakan adanya rasio kecerahan (rasio kecemerlangan benda berdasar
pada panjang gelombang yang dipancarkan sebagai fungsi temperatur yang
dialami benda saat radiasi) pada unit yang sangat kecil dan terjadi secara tidak
terus-menerus (diskontinu). Sebutan untuk satuan rasio ini adalah kuanta. Kuanta
yang terpadu dalam frekuensi tertentu (mirip dengan frekuensi cahaya pada
15

rentang gelombang elektromagnetik) mestinya memiliki energi E yang


berbanding lurus dengan frekuensi cahaya pancaran diskontinu tersebut.

E = hv = hf
tetapan Planck x frekuensi = Energi Kuantum
h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 Js)

Energi elektromagnetik yang diradiasikan benda muncul secara terputus-putus


(diskontinu) dan penjalarannya dalam ruang merupakan gelombang
elektromagnetik yang kontinu. Sementara menurut Einstein :

hv = EKmaksimum + hv0

bahwa kuanta menjalar tidak hanya berkelompok dalam gelombang tetapi bisa
bergerak sendiri-sendiri layaknya sebuah partikel. Bagian “hv” disebutkan
sebagai isi energi dari kuantum cahaya datang, EKmaksimum adalah energi kinetik
maksimum elektron foto dari logam, hv0 = energi minimum yang diperlukan
elektron untuk melepaskan diri dari permukaan logam yang disinari.

Einstein menyebutkan harus ada fungsi kerja yang diperlukan elektron untuk
melepaskan diri dari permukaan logam (target) walaupun tidak ada cahaya yang
datang. hv0 selanjutnya disebut sebagai “Fungsi Kerja”. Setiap logam memiliki
karakteristik fungsi kerja yang berbeda walaupun dihuni oleh elektron yang sama,
16

hal ini disebabkan interaksi ikatan antara elektron-elektron pada logam-logam


yang berlainan dengan energi ikatan logam awalnya.

Logam Simbol Fungsi Kerja Logam Simbol Fungsi Kerja


(eV) (eV)
Cesium Cs 1,9 Kalsium Ca 3,2
Kalium K 2,2 Tembaga Cu 4,5
Natrium Na 2,3 Perak Ag 4,7
Lithium Li 2,5 Platina Pt 5,6
Tabel Fungsi kerja Logam :

1. Emisi Termionik Einstein


Benda panas menambah konduktivitas listrik udara yang ada di sekelilingnya.
Pada awal abad ke sembilanbelas sudah diketahui bahwa gejala tersebut adalah
pancaran elektron dari benda panas yang disebut Emisi Termionik. Emisi
termionik memungkinkan bekerjanya tabung layar televisi (tabung sinar katode)
yang di dalamnya terdapat kawat pijar filamen atau katode berlapis khusus yang
pada tempeatur tinggi dapat menghasilkan arus elektron yang rapat.

Elektron yang terpancar seperti foton harus mendapat asupan atau provokasi
dari agitasi termal partikel pada logam, elektron harus mendapat energi minimum
agar dapat lepas dari logam dan selanjutnya elektron dikendalikan menuju logam
lain sebagai tempatnya bertumbukan dan menghasilkan energi lain atau kejadian
lain. Energi minimum ini ditentukan pada berbagai permukaan logam dan
memenuhi teori fungsi kerja fotolistrik pada permukaan yang sama. Pancaran
fotolistrik memastikan bahwa foton cahaya menyediakan energi yang memadai
untuk elektron pada logam agar bisa melepaskan diri sementara pada pancaran
termionik kalor yang paling berperan memberikan kontribusi energi minimum
agar elektron logam dapat terlepas (bukan cahaya).
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave
oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber
radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada
di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di
dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium
yang ada di dalam air. Benda hitam adalah suatu benda yang permukaannya
sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datang padanya ( tidak ada
radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam).
Hukum yang bersangkutan dengan radiasi benda hitam :
1. Hukum Stefan-Boltzmann
2. Hukum Pergeseran Wien
3. Teori Planck
4. Hukum Rayleigh-Jeans

18
19
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/?title=Wilhelm_Wien
https://www.academia.edu/6274892/RADIASI_BENDA_HITAM
http://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-tentang-radiasi?related=1
http://www.slideshare.net/salsafariza1/makalah-fisika-rbh
http://www.faktailmiah.com/2010/08/16/radiasi-benda-hitam.html
http://www.rumus-fisika.com/2015/06/fenomena-radiasi-benda-hitam.html
http://www.sridianti.com/soal-pembahasan-radiasi-benda-hitam.html
https://www.slideshare.net/kurniawanapr/makalah-radiasi-panas-dan-radiasi-benda-
hitam

20

Anda mungkin juga menyukai