Anda di halaman 1dari 6

MENGAPA TERJADI KUALITAS MUTU IKAN BAWAL

Hama adalah organisme yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan budi daya,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Hama dapat berupa predator (pemangsa),
competitor (penyaing), dan perusak sarana. Penanggulangan serangan hama lebih ditekankan
pada sistem pengendalian hama terpadu, yaitu pemberantasan hama yang berhasil tetapi tidak
mengakibatkan kerusakan ekosistem. Tindakan pencegahan dengan mempersiapkan kolam
pemeliharaan yang optimal, berupa pintu yang tidak memungkinkan organisme lolos ke
dalam kolam, menutup permukaan kolam dan memagar daerah sekitar kolam akan
memberikan andil yang sangat besar dalam usaha penanggulangan hama.

Penurunan kualitas pada ikan bawal disebabkan oleh:

1. Penyakit Non- Infeksi


Penyakit non- infeksi (penyakit non-parasiter) adalah penyakit yang disebabkan oleh
bukan organisme infektif, sehingga tidak menyebabkan infeksi dan tidak menular.

2. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi atau penyakit parasite disebabkan oleh organisme infektif (penyebab
infeksi) seperti jamur, virus, bakteri dan parasit. Karena bersifat infektif, maka
penyakit ini menular dalam waktu cepat bila kondisi perairan memungkinkan.
a. Parasit
 Penyakit Bintik Putih
Penyakit ini disebabkan oleh jenis protozoa Ichthyophthirius multifiliis.
Oleh karena itu, penyakit yang ditimbulkannya disebut Ichthyop thiriasis.
Ikan yang terserang menjadi malas berenang dan cenderung mengapung di
permukaan air. Terlihat seperti adanya bintik-bintik putih, terutama di
bagian sirip, tutup insang, permukaan tubuh dan ekor.
Cara penangulangan: ikan bawal diberok dalam air mengalir, mengurangi
padat penebaran, pemberian pakan yang cukup.
 Penyakit Gatal
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichodina sp., sehingga penyakitnya
sering disebut trichodiniasis. Ikan yang terserang penyakit ini
menunjukkan gejala bintik- bintik putih terutama di bagian kepala dan
punggung, nafsu makan hilang, ikan menjadi sangat lemah, produksi
lender bertambah sehingga ikan tambah mengilat, pendarahan pada tubuh
bagian luar, warna tubuh ikan kusam, ikan terlihat sering menggosok-
gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding kolam serta benda- benda
keras lainnya.
Cara penanggulangan: ikan yang terinfeksi diobati dengan merendam ikan
dalam larutan formalin 40 ppm selama 24 jam, 150- 250 ppm selama 15
menit. Bisa juga menggunakan malachite green 0,1 gram/m3 selama 24
jam, atau campuran 0,1 ppm malachite green dengan 25 ppm formalin
untuk perendaman yang diulang 3 kali selama 2 minggu. Ikan juga dapat
direndam dalam larutan garam 30 ppm, larutan asam asetat 1: 500 atau
formalin 15 ppm sampai ikan sembuh.
 Dactylogiriasis
Penyakit ini disebabkan oleh cacing Dactylogyrus sp. Cacing ini
mempunyai alat yang berfungsi sebagai pengisap darah dan pengait.
Menyerang insang ikan. Ikan yang diserang biasanya menjadi kurus dan
kulitnya tidak kelihatan bening lagi. Kulit terlihat pucat, terlihat bintik-
bintik merah dibagian tubuh tertentu, produksi lender tidak normal dan
sebagian atau seluruh tubuh ikan berwarna lebih gelap, penurunan
chormatophor, sisik dan kulit terkelupas, proses respirasi dan osmoregulasi
terganggu, sel darah putih berlebihan.
Cara penanggulangan: diobati dengan perendaman dalam larutan garam
dapur 12,5-13 gram/m3 selama 24- 36 jam atau NaCl 2% selama 30 menit.
Atau, di dalam formalin 40 ppm selama 24 jam atau 250 ppm selama 15
menit, dalam methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam atau KMnO4
0,001 ppm selama 30 menit. Perendaman juga dapat dilakukan pada
larutan ammonium 1: 2000 selama 5- 15 menit.
 Penyakit kutu ikan disebabkan oleh parasit Argulus sp, penyakitnya
dinamakan argulosis. Sebagai kutu, argulus menggigit ikan dengan rahang,
kemudian melepaskan sengat pada luka gigitan agar tidak terjadi
pembekuan darah. Efek dari gigitan dan racun yang diinjesksikan
menyebabkan ikan mengalami iritasi, kehilangan keseimbangan,
melompat- lompat keluar dari air, terlihat sangat kurus, dapat mati karena
dihisap darahnya dan disengat.
Cara penanggulangan: dapat dilakukan secara mekanis atau dengan sikat
yang halus, bila ikan yang terserang sedikit. Bila jumlahnya besar,
dilakukan perendaman dengan larutan KMnO4 dosis 10 ppm selama 30
menit, 100 ppm selama 5-10 menit, 500 ppm selama kurang lebih 5 menit
atau 1000 ppm selama 30- 45 detik. Atau digunakan NaCl 1-1,5% selama
15 menit, 20 gram/liter selama 15 menit. Bahan lain yaitu formalin 250
ppm selama 1 jam, asam asetal glacial 1000 ppm selama 5 menit,
ammonium klorida dosis 500 ppm selama 24 jam. Dan juga perendaman
ikan sakit dalam larutan bromex 0,1-0,2 ppm, lindane 0,01-0,02 ppm dan
neguvon 1 gram/liter air.
b. Bakteri
 Penyakit Bercak Merah
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas sp.. Ikan yang diserang
warna tubuhnya menjadi gelap, kemampuan berenang menurun, mata ikan
rusak dan agak menonjol, sisik terkelupas, seluruh siripnya rusak, insang
berwarna merah keputihan, ikan terlihat megap- megap di permukaan air,
insang ikan rusak sehingga kesulitan bernapas, kulit menjadi kasat dan
timbul pendarahan yang selanjutnya diikuti dengan luka- luka borok, perut
ikan kembung.
Cara penanggulangan: ikan yang sakit diobati dengan menyuntikan
oxyttra-cycline HCl 25-30 mg/kg ikan yang diulang tiap 3 hari sekali.
Dapat juga melalui perlakuan pakan dengan oxytetracycline HCl sebanyak
50mg/kg ikan/ hari yang diberikan selama 7-10 hari berturut- turut.
 Penyakit Cacar
Penyakit cacar pada ikan disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. Dan
Micrococcus sp. Gejala nya berupa ikan terlihat lemah, nafsu makan
hilang, mata menonjol dan seringkali lepas, kulit kelihatan melepuh yang
selanjutnya menjadi borok.
Cara penanggulangan: ikan yang diserang cacar diobati dengan
merendamnya ke dalam oxytetracycline 10 ppm selama 24 jam atau
kalium permanganate (PK) 10-20 ppm selama 30-60 menit.
c. Jamur
 Brachiomycosis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Brachyomyces sangunis yang banyak
dijumpai pada saluran darah ikan dan sering menyebabkan nekrosis di
sekitar jaringan.
Cara penanggulangan: diobati dengan malachite green 0,1 mg/liter atau
0,3 mg/liter selama 12 jam melalui perendaman. Bisa juga direndam dalam
larutan formalin 15-25 ml/liter.
 Achlyasis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Achlya sp. Jamur ini menyerang organ-
organ eksternal ikan seperti kulit, sirip, dan insnag ikan. Seperti
saprolegnia, serangan Achlya diketahui dengan mudah sebab organ ikan
yang diserang ditumbuhi sekumpulan benang halus yang tampak seperti
kapas.
Cara penanggulangan: Ikan yang terserang diobati dengan merendam ikan
sakit dalam larutan formalin 100-200 ppm selama 1-3 jam, formalin 100
ppm + malachite green 2,5 ppm selama 1 jam. Atau, malachite green 1:
200.000 selama 30 menit, potassium permanganate 1: 100.000 selama 90
menit atau potassium bichromate 1:25.000 selama 1 minggu
d. Virus
Gejala umum penyakit akibat serangan virus adalah pendarahan
(hemoragik) pada berbagai organ (termasuk kulit), perut menggembung,
eksoptalmia dan kulit pucat gelap pada bagian- bagian tertentu (gangguan
system syaraf vegetative). Aktifitas serangan virus ini bersifat akut,
menghasilkan kerusakan jaringan cukup luas dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat. Infeksi virus sering diikuti dengan infeksi
sekunder oleh bakteri, sehingga tubuh ikan menjadi sangat lemah dan
penyakit yang menyebabkannya sulit diidentifikasi. Jenis virus yang telah
teridentifikasi menyerang ikan budi daya adalah Iridovirus/DNA. Penyakit
yang ditimbulkan disebut lymphocystis.
Cara penanggulangan: menjaga kondisi kulaitas air dan kesehatan ikan
dianggap tindakan yang lebih baik dan bijak.
DAFTAR PUSTKA

GHUFRON. 2010.BUDIDAYA BAWAI AIR TAWAR DI KOLAM TERPAL.YOGYAKARTA:


LILLI PUBLISHER

Anda mungkin juga menyukai