Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FITOKIMIA

KLASIFIKASI TUMBUHAN OBAT

“DAUN PEPAYA”
(Carica papaya L.)

Dosen Pengampun :
Novrianti Marbun, S.Farm., M.Si., Apt.

Disusun Oleh :
NOVIYANTI ZEGA
NIM : 1601012048

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI EKSTENSI


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA UMUM
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan limpahan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Saya menyusun laporan yang berisi pembahasan tentang simplisia daun papaya
(Carica papaya Folium) ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Fitokimia yang dibawakan oleh ibu Novrianti Marbun, S.Farm., M.Si., Apt. Saya
mencoba menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini memang masih belum
sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikannya dalam
hal pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Medan, 30 November 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah
digunakan rakyatnya secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang terdahulu. Keuntungan
penggunaan obat tradisional adalah selain karena bahan bakunya mudah diperoleh, faktor
ekonomi turut memengaruhi. Sebagian besar rakya Indonesia hidup di pedesaan yang
menyebabkan sulitnya jangkauan obat modern, komunikasi dan transportasi, juga daya beli yang
relative rendah. Salah satu tanaman di Indonesia yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah
papaya (Carica papaya). Pada tanaman papaya, tidak hanya buahnya saja yang dapat
dimanfaatkan, melainkan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang sudah
dipercaya berkhasiat pada masyarakat terdahulu.
Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan
daun pepaya sebagai salah satu tanaman obat mendorong saya untuk mengolah daun pepaya
tersebut menjadi simplisia yang berkhasiat serta mengidentifikasi kandungan zat apa yang
terdapat dalam simplisia daun beluntas tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat
dikemudian hari.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian

1. Simplisia
2. Asal muasal tanaman papaya dan klasifikasi daun pepaya (Carica papaya Folium)
3. Kandungan dari daun pepaya
4. Syarat tumbuh dan Budidaya tanaman pepaya
5. Hasil dan Pembahasan

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk memberikan informasi lebih dalam tentang simplisia daun pepaya taksonomi
tumbuhan dan kandungan yang terdapat dalam daun papaya serta cara budidaya tanaman papaya
1.4 Manfaat Penelitian
Bagi penulis :
Penulis dapat lebih memahami secara rinci tentang simplisia daun papaya sebagai
pengetahuan bagi penulis selanjutnya untuk meneliti simplisia daun papaya secara efek
farmakologinya.
Bagi masyarakat ;
Masyarakat dapat mengetahui isi dari kandungan daun papaya dan bagaimana cara
membudidayakan tanaman papaya.
Masyarakat dapat menggunakan tumbuhan daun papaya untuk dijadikan tanaman herbal dengan
mengetahui manfaat daun papaya untuk kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
 Bahan Alamiah:
1. Bahan nabati
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat. Eksudat adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya
atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman.
2 Bahan hewani
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan
dan belum berupa zat kimia murni.
3. Bahan mineral Berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

 Sumber Simplisia
1. Tumbuhan Liar
Kerugian:
a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
Keuntungan :
a. ekonomis
2. Tanaman Budidaya (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
Kerugian:
a. tanaman manja
b. residu pestisida
Keuntungan:
a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh

3. Syarat Simplisia Nabati/Hewani :

a. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan


b. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
c. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menunjukkan tanda tanda pengotoran
lain .
d. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
e. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
2.2 Asal mula tanaman papaya

Pepaya atau betik yang dalam bahasa latinnya Carica papaya L adalah tumbuhan yang
berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar
luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Carica papaya L ini
termasuk familia caricacea dan merupakan satu-satunya jenis dalam genus Carica
Dalam bahasa Indonesia, nama pepaya diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada
gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa papaya
disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang". Orang yang berjasa menyebarkan pepaya di
daerah tropis adalah orang-orang Spanyol, di daerah tropis yang pertama adalah di Manila pada
pertangahan abad 16 M. Walaupun belum ada data yang komplit, namun para ahli menyatakan
bahwa pepaya mulai ditanam di Indonesia pada abad 16 M atau sebelumnya. Kini pohon pepaya
telah terdapat dimana-mana dan hampir setiap rumah terdapat pohon pepaya.

2.3 Klasifikasi Daun Pepaya

Secara taksonomi, daun papaya diklasifikasikan sebagai berikut :


 Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
 Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
 Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
 Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
 Kelas : Magnoliosida ( berkeping dua / dikotil )
 Sub Kelas : Dilleniidae
 Famili : caricaceae
 Genus : Carica
 Spesies : Carica papaya L.
Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada
gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya
disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang.
2.4 Daun Pepaya
Daun pada tanaman pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar. Daun pada tanaman
ini adalah daun berjari , bergigi dan juga mempunyai tangkai dauan yang panjang dan berwarna
putih kekuningan. Daun ini juga dikatakan berbentuk bulat, bundar, ujung runcing, dan memiliki
rongga pada daun. Daun tunggal, bertangkai pendek, saling berhadapan, berbentuk pedang
(lanset) dengan, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, tepi rata (integer) dan
permukaannya halus, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm,
lebar 1 - 3 cm.
Bunganya berwarna putih keunguan, bunga berbentuk jorong (bulan panjang) dengan
pangkal dan ujung lancip. Permukaan daun pepaya licin (laevis), sedikit mengkilat (nitidus),
daging seperti perkamen (perkamenteus). Susunan tulang daun-daun pepaya adalah menjari
(palminervis), daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
2.5 syarat tumbuh tanaman papaya
Iklim :
 Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yg tidakterlalu kencang sangat
cocok bagi
 Pertumbuhan tanaman.
 Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yg memilki curah hujan 1000-2000
mm/tahun.
 Suhu udara optimum 22-26 derajat C. Kelembaban udara sekitar 40%
Ketinggian tempat :
 Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl
Media tanam untuk pepaya :
 Tanah yg baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur & banyak mengandung
humus. Tanah itu harus banyak menahan air & gembur.
 Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yg ideal adalah netral dengan pH 6-7.

Kandungan air dlm tanah merupakan syarat penting dlm kehidupan tanaman ini. Air
menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati).
Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga & buah rontok. Tinggi air yg
ideal tidak lebih dlm daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
2.6 Cara Budidaya Tanaman Pepaya
A. Pengolahan tanah :
Lahan dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan tanah. Kemudian buat bedengan
dengan lebar 2 meter, panjangnya menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar
bedengan selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya pepaya hendaknya disesuaikan.
dengan luas tanam.
B. Penanaman :

Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran lubang tanam 50x50x40 cm.
Sebaiknya pembuatan lubang tanam tidak di musim hujan. Ketika menggali lubang tanam,
pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang tersebut terbuka selama
1-2 minggu. Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang telah
matang dengan tanah bagian atas. Sebagai catatan, untuk tanah yang memiliki pH dibawah 5
netralkan dengan kapur atau dolomit.

Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam.
Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.Setelah lubang tanam siap, pindahkan
bibit dari polybag semai ke lubang tanam. Umur bibit yang siap dipindahkan minimal 2-2,5
bulan setelah semai. Lakukan penyiraman pagi atau sore hari setidaknya hingga tanaman
berumur 1,5 bulan sejak dipindahkan.

2.7 Mutu Simplisia

Berdasarkan Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu simplisia daun pepaya adalah
sebagai berikut :

1. Kadar air simplisia : 5%


2. Kadar air ekstrak etanol : 8,77%
3. Kadar air ekstrak air : 8,57%
4. Kadar abu total simplisia : 12%
5. Kadar sari larut dalam air : 29,30%
6. Kadar sari larut dalam etanol : 8,80%
2.8 Kandungan Daun Pepaya
Berdasarkan penelitian para ahli, daun pepaya diketahui mengandung 35 mg/100 mg
Tocophenol. Sementara itu, daun pepaya muda juga diketahui banyak mengandung zat bernama
alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan getah berwarna putih kental. Fungsi dari
enzim ini sendiri adalah untuk memecah protein sebab ia bersifat proteolitik. Sementara itu, pada
daun pepaya yang sudah tua, senyawa yang dominan justru Fenolik. Seorang ahli bernama
Suhartono, secara umum menyimpulkan bahwa, daun pepaya mengandung 3 varian enzim yakni
papain sebanyak 10%, Khimoprotein sebanyak 45% dan juga Lisozim sebanyak 20% per 100%.
Enzim khimoprotein sendiri berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi hidrolisis antara protein
dengan poplipetida. Sementara itu enzim lisozim berperan sebagai anti-bakteri dan bekerja
dengan cara memecah dinding sel pada bakteri.
Mencermati kandungan daun pepaya yang kompleks ini, tidak mengherankan jika
kemudian banyak testimoni kesehatan yang menyatakan keampuhan daun pepaya dalam
menyembuhkan beberapa penyakit. Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan oleh kandungan
senyawa alkaloid karpainnya (C14 H25 NO2). Zat ini sangat ampuh digunakan sebagai penurun
deman, mereduksi tekanan darah dan membunuh mikroba seperti amoeba. Daun pepaya juga
kabarnya ampuh untuk mengobati penyakit semacam disentri, sifilis, beri-beri, asma, bisul dan
penghilang noda. Sementara itu, kandungan enzim papain pada daun pepaya khususnya yang
masih muda bisa melembutkan daging dan ampuh digunakan sebagai pemulih jaringan kulit
yang luka karena jerawat ataupun luka bakar.
Beberapa manfaat yang harus anda ketahui diantaranya.
1. Bermanfaat sebagai penyembuh penyakit demam berdarah.
Cara menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan merebus 5
lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1
gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun pepaya ini kecuali jika
sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
2. Bermanfaat sebagai peredam nyeri haid.
Bila nyeri haid terasa sangat mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1 lembar daun
pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk
khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat.
3. Bermanfaat untuk memperlancar pencernaan.
Kandungan dalam daun pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran
pencernaan kita karna karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang
mengganggu dalam pencernaan kita.
4. Berfungsi sebagai masker anti jerawat.
Cara menggunakannya terlebih dahulu daun pepaya harus di keringkan kemudian
dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan
masker pada umumnya.
5. Berguna melunatkan daging.
Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan
enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke
dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karena rasa pahit dari daun pepaya
tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.
BAB III
HASIL DAN KESIMPULAN

Daun pepaya mengandung vitamin A, B, C, D, E. Vitamin sangat baik untuk mengatasi


masalah kardiovaskular, mencegah kanker, juga sebagai antioksidan melawan radikal bebas.
Pada daun pepaya juga terdapat protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, air, dan
kalori. Daun pepaya mengandung corposide yang dapat berfungsi sebagai obat cacing. Senyawa
yang terdapat dalam daun pepaya sangat bermanfaat untuk kesehatan akan tetapi disamping ada
manfaat yang terdapat dalam daun pepaya ada juga efek samping yang didapat dari daun pepaya
yaitu Senyawa yang terkandung dalam getah pepaya bisa merangsang terjadinya gastritis(radang
dinding lambung) berat, memicu asma, juga rhinitis. Daun pepaya mengandung vitamin C tinggi
dan gas yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan menjadi penyebab perut kembung dan
begah.

Oleh karena itu alangkah baiknya daun pepaya kita manfaatkan sebaik-baiknya serta kita
budidayakan karena begitu banyak manfaat daun pepaya bagi kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya/

https://www.academia.edu/9348024/Asal_Mula_Tanaman_Pepaya

https://www.academia.edu/9852870/LAPORAN_PRAKTIKUM_FARMAKOGNOSI_1

http://www.inabuy.com/2012/04/manfaat-pepaya-daun-bunga-biji-akar.html.

http://www.duniawirausaha.com/2012/03/membuat-simplisia-dan-teh-daun-sirsak.html

Anda mungkin juga menyukai