Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBERIAN DAUN PEPAYA (Carica Papaya Linn) TERHADAP PENURUNAN

NYERI HAID (Dismenorea) PADA REMAJA PUTRI DI MADRASAH DINIAH


TARBIYATUL ULUM WUSTHO PILANG LAREN LAMONGAN

Heny Ekawati
Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

ABSTRAK

Dismenore merupakan rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan
gangguan pekerjaan sehari-hari. Dari survey awal yang dilakukan peneliti memperoleh hasil
hampir seluruh mahasiswi mengalami dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh daun pepaya (Carica Papaya Linn) terhadap penurunan tingkatdismenorepada remaja
putri Madrasah Diniyah Tarbiyatul Ulum Wustho Pilang Laren Lamongan
Desain penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan menggunakan pendekatan
Non Equivalent Control Group. Populasi Seluruh remaja putri yang mengalami dismenore
sebanyak 32 remaja putri pada bulan Februari-April 2014 dan besar sampel sebanyak 30 responden
dengan teknik Simple Random Sampling.Data penelitian ini diambil melalui lembar observasi dan
skalanyeri bourbanis. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, scoring, dan tabulating,
kemudian dianalisis dengan menggunakan ujiT Sampel Independen dengan tingkat kemaknaan α=
<0.05.
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar atau 66,7% responden mengalami nyeri sedang
sebelum di berikan rebusan daun pepaya dan sebagian besar atau 53,3% responden mengalami
nyeri ringan setelah di berikan rebusan daun pepaya. Diperoleh nilai P= 0.000 dimana P<0.05,
sehingga H0 ditolak artinya terdapat pengaruh rebusan daun pepaya (Carica Papaaya Linn)
terhadap penurunan tingkat nyeri haid (disminore) pada remaja putri.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka di ketahui bahwa daun pepaya dapat di gunakan sebagai
alternatif dalam menurunkan tingkat nyeri haid.

Kata Kunci :Daun papaya (Carica papaya Linn), Nyeri Haid

PENDAHULUAN Dismenore merupakan rasa sakit yang


menyertai menstruasi sehingga dapat
Masa remaja merupakan suatu fase menimbulkan gangguan pekerjaan ataupun
perkembangan yang dinamis dalam aktivitas sehari-hari. Derajat rasa nyerinya
kehidupan seseorang. Hal ini ditandai dengan bervariasi mencakup ringan, sedang, berat
menarce yaitu menstruasi pertama yang (Manuaba 2008). Dismenore terjadi karena
merupakan tanda permulaan pemasakan adanya peningkatan prostaglandin (PG) F2α
seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun yang merupakan suatu siklooksigenase
(Haditono, 2002). Menstruasi merupakan (COX-2) yang mengakibatkan hipertonus dan
perdarahan secara periodik dan siklik dari vasokonstriksi pada miometrium sehingga
uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) terjadi penurunan aliran darah dan oksigen ke
endometrium. Setiap wanita memiliki uterus dan akan mengakibatkan iskemia
pengalaman menstruasi yang berbeda. sehingga muncul respon dari noriseptor
Sebagian wanita mendapatkan menstruasi karena ada stimulus yang membahayakan
tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari dan memulai transmisi neural dengan
mereka yang mendapatkan menstruasi melepaskan subtansi yang menghasilkan
disertai keluhan nyeri perut atau yang lebih dismenore (Hillard, 2006).
dikenal dengan dismenore (Sarwono, 2007). Menurut Proctor & Murphy, (2001) di
Amerika Serikat diperkirakan hampir 90%

SURYA 47 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

wanita mengalami disminore, dan 12-15% di Berkaitan dengan uaraian di atas dari
antaranya mengalami dismenore berat, yang manfaat daun papaya (Carica Papaya Linn)
menyebabkan mereka tidak mampu yang dapat mengurangi nyeri dismenoredan
melakukan kegiatan apapun. Survey awal berfungsi sebagai analgesik, maka peneliti
yang di lakukan peneliti pada tanggal 02 tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
November di Madrasah Diniyah Tarbiyatul Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya
Ulum Wustho Pilang Laren Lamongan dari Linn) Terhadap Penurunya Nyeri Haid
15 siswi yang sudah menstruasi yaitu (Dismeore) Pada Remaja Putri di Madrasah
terdapat 10 remaja putri atau 73,3% Diniyah Tarbiyatul Ulum Wustho Pilang
mengalami dismenore tiap bulan. 2 remaja Laren Lamongan”.
putri atau 13,3% mengalami dismenore
kadang dan 2 remaja putri atau 13,3% tidak
mengalami disminore tiap bulan. Dari data di METODE PENELITIAN
atas sebagian besar remaja putri di Madrasah
Diniyah Wustho Pilang Laren Lamongan Desain penelitian ini menggunakan
mengalami dismenore. metode Quasi Experiment dengan
Ada beberapa faktor yang dapat menggunakan pendekatan Non Equivalent
mempengarui nyeri antaranya adalah: usia, Control Group. Populasi Seluruh remaja
kebudayaan, persepsi nyeri, perhatian, putri yang mengalami dimenore sebanyak 32
ansietas, keletihan, pengalan terdahulu, gaya remaja putri pada bulan Februari-April 2014
koping, keluarga dan dukungan sosial (Potter dan besar sampel sebanyak 30 responden
& Perry, 2005). dengan teknik Simple Random Sampling.
Upaya yang di lakukan dalam mengatasi Data penelitian ini diambil melalui lembar
nyeri diantaranya dengan cara farmakologi observasi dan skalanyeri bourbanis. Data
dan non farmakologi. Cara farmakologi: penelitian ini diambil melalui lembar
dengan pemberian analgesik, terapi observasi dan skalanyeri bourbanis. Setelah
hormonal, terapi obat NSAID (Nonsteroidal data terkumpul dilakukan editing, coding,
Antiinflammatory Drugs)dapat meredakan scoring, dan tabulating, kemudian dianalisis
nyeri ini dengan cara memblok prostaglandin dengan menggunakan ujiT Sampel
yang menyebabkan nyeri (Potter & Perry, Independen.
2005). Terapi non farmakologi antara lain
distraksi, relaksasi, latihan fisik, massage,
kompres hangat dan terapi herbal (Bobak, HASIL PENELITIAN
2005). Salah satu cara non farmakologi yang 1. Data Umum
dapat di gunakan untuk meringankan nyeri 1) Karakteristik Responden Berdasarkan
dismenore adalah daun pepaya (Carica Umur
Papaya Linn). Vitamin E yang terkandung Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
dalam daun papaya (Carica Papaya Linn) Umur Pada Remaja Putri Madrasah
dapat mengurangi nyeri haid, melalui Diniyah Tarbiyatul Ulum Wustho
hambatan terhadap biosintesis prostaglandin Pilang Laren Lamongan Tahun
di mana Vitamin E akan menekan aktivitas 2014
ensim fosfolipase A dan siklooksigenase
No Umur F %
melalui penghambatan aktivasi post translasi
siklooksigenase sehingga akan menghambat 1. 16 Tahun 12 40.0
produksi prostaglandin. Sebaliknya vitamin E 2. 17 Tahun 11 36.7
juga meningkatkan produksi prostasiklin dan 3. 18 Tahun 7 23.3
PGE2 yang berfungsi sebagai vasodilator Total 30 100
yang bisa merelaksasi otot polos uterus
(Dawood, 2006).

SURYA 48 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

Tabel 1 menunjukan bahwa hampir di berikan rebusan daun pepaya (Carica


sebagian besar atau 40% responden berumur Papaya L) sebagian besar atau 66.7%
16 tahun dan sebagian kecil atau 23.3% yang mengalami nyeri sedang dan sebagian kecil
berumur 18 tahun. atau 20% mengalami nyeri berat. Sedangkan
pada kelompok kontrol menunjukan bahwa
2) Karakateristik Responden Berdasarkan sebagian besar responden atau 73.3%
Umur Menarche responden mengalami nyeri sedang dan
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan sebagian kecil atau 6.3% yang mengalami
Umur Menarche Pada Remaja Putri nyeri sangat berat.
Madrasah Diniyah Tarbiyatul Ulum
Wustho Pilang Laren Lamongan 2) Tingkat Nyeri Haid (Disminore) Remaja
Tahun 2014 Putri Setelah di berikan Rebusan Daun
No Umur Menarche F % Pepaya (Carica Papaya Linn)
66.7%
1. 10 Tahun 12 40.0 10

2. 11 Tahun 5 16.7 9
8
53.3%

3. 12 Tahun 9 30.0 7
6
4. 13 Tahun 4 13.3 5 26.7%
20% 20%
4
Total 30 100 3
6.7%
2 6.7%
1 0%

0
Tabel 2 menunjukan hampir sebagian Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat

besar responden atau 40% mendapatkan Perlakuan Kontrol

Sumber Data Primer: Penelitian Februari-April 2014


mentruasi pertamanya pada usia 10 tahun dan
sebagin kecil responden atau 13.3 % yang Diagram 2 Skala Nyeri Haid (Disminore)
mendapatkan menstruasi pertama pada usia Sesudah di berikan rebusan daun
13 tahun. papaya Pada Remaja Putri
Madrasah Diniyah Tarbiyatul
Data Khusus Ulum Wustho Pilang Laren
1) Tingkat Nyeri haid (Disminore) Remaja Lamongan Tahun 2014
Putri Sebelum Di Berikan Rebusan Daun
Pepaya (Carica Papaya Linn) Diagram 2 di atas menunjukan bahwa
73.3%
responden pada kelompok perlakuan setelah
12 66.7% pemberian rebusan daun pepaya (Carica
10 Pepaya Linn) sebagian besar atau atau 53.3%
8 mengalami nyeri ringan dan tidak satupun
6
20% 20%
Perlakuan atau 0% yang mengalami nyeri berat.
Kontrol
4 13.3%
6.3%
Sedangkan pada kelompok kontrol
2
menunjukan bahwa sebagian besar responden
0
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat
atau 66.7% mengalami nyeri sedang dan
Sumber Data Primer: Penelitian Februari-April 2014
sebagian kecil atau 6.7% mengalami nyeri
berat.
Diagram 1 Skala Nyeri Haid Sebelum di
berikan rebusan daun papaya 3) Pengaruh Pemberian rebusan daun pepaya
Pada Remaja Putri Madrasah (Carica Pepaya Linn)Terhadap
Diniyah Tarbiyatul Ulum Penurunan Tingkat Nyeri Haid
Wustho Pilang Laren Lamongan (Disminore) Remaja Putri
Tahun 2014

Diagram 1 di atas menunjukan bahwa


responden pada kelompok perlakuan sebelum

SURYA 49 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

7
seseorang diantaranya yaitu faktor usia. Usia
6 merupakan variabel penting yang
5
mempengaruhi nyeri, khususnya pada
Skala Nyeri

3
remaja. Perbedaan perkembangan, yang
2 ditemukan diantara kelompok usia ini dapat
1
mempengaruhi bagaimana remaja dan lansia
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 bereaksi terhadap nyeri. Untuk perhatian juga
t = 7.514 P = 0.000 Perlakuan Kontrol mempengaruhi tingkat nyeri seorang klien
Sumber Data Primer: Penelitian Februari-April
untuk memfokuskan perhatianya pada nyeri
Diagram 3 Respon Nyeri Berdasarkan yang dapat mempengaruhi persepsi nyeri.
pengaruh Pemberian Rebusan Perhatian yang meningkat di hubungkan
Daun Pepaya Pada Remaja Putri dengan nyeri yang meninkat. Sedangkan
Di Madrasah Diniyah Tarbiyatul untuk ansietas telah banyak teori yang
Ulum Wutho Pilang Laren mengemukakan bahwa ansietas seseorang
Lamongan Tahun 2014 sangat berpengaruh terhadap respon nyeri.
Ansietas seringkali meningkatkan persepsi
Diagram 3 di atas menunjukan bahwa nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan
responden pada kelompok perlakuan hampir suatu perasaan ansietas individu yang sehat
seluruhnya mengalami penurunan tingkat secara emosional biasanya lebih mampu
nyeri haid (disminore) dengan skala nyeri mentoleransi nyeri sedang hingga nyeri berat
lebih rendah dari pada kelompok kontrol. dari pada individu yang memiliki emosional
Dimana pada kelompok kontrol hampir yang kurang stabil (Potter Patricia A. 2005).
seluruhnya tidak mengalami penurunan nyeri Respon nyeri pada setiap orang
haid (disminore). Hasil analisis statistik berbedabeda yang di pengeruhi banyak
dengan menggunakan uji T sampel faktor. Seperti yang dialami remaja putri
independen di dapatkan hasil nilai t = 7.514 Madin Tarbitaul Ulum Wustho, Hal ini di
dan ρ = 0.000 dimana ρ< 0.05 maka H0 di karenakan banyak faktor yang mempengaruhi
tolak artinya terdapat pengaruh pemberian respon nyeri remaja putri salah satunya yaitu
rebusan daun pepaya (Carica Papaya Linn) perhaian, ansietas dan makna nyeri. Perhatian
pada remaja putri di Madrasah Diniyah remaja putri terhadap nyerinya berkurang,
Tarbiytul Ulum Wustho Pilang Laren karena banyaknya kegiatan dan tugas yang di
Lamongan. berikan di dalam maupun di luar sekolahnya
dapat menyebabkan remaja putri keletihan,
stress dan ansietas, Sehingga dapat memicu
PEMBAHASAN untuk keluarnya prostaglandin yang
1) Tingkat Nyeri Haid (Disminore) merupakan reseptor dari nyeri hingga
Remaja Putri Sebelum Di Berikan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif
Rebusan Daun Pepaya (Carica Papaya dan menurunkan kemampuan koping. Selain
Linn) itu usia juga mempengaruhi tingkat nyeri
Diagram 1 menunjukan bahwa responden remaja putri. Dimana hampir sebagian remaja
pada kelompok perlakuan sebagian besar putri berumur 16 tahun dan sebagian kecil
mengalami nyeri sedang dan sebagian kecil berumur 18 tahun. Semakin bertambahnya
mengalami nyeri berat. Sedangkan pada umur, tingkat pengetahuan, dan pengalaman
kelompok kontrol menunjukan bahwa yang di miliki seseorang juga semakin
sebagian besar responden mengalami nyeri bertambah. Pada penelitian ini selain
sedang dan sebagian kecil responden yang perhaian, ansietas, makna nyeri dan umur,
mengalami nyeri berat. kurangnya olaraga juga berpengaruh terhadap
Hal ini sesuai dengan teori Potter tingkat nyeri haid. Banyak remaja putri yang
Patricia A. (2005), yang menyatakan banyak melas untuk olaraga hal ini dapat
faktor yang mempengaruhi respon nyeri

SURYA 50 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen tegangan dan merelaksasikan otot polos
menurun dan menyebabkan nyeri saat haid. uterus.
Mekanisme tingkat nyeri pada kelompok
2) Tingkat Nyeri Haid (Disminore) kontrol dan perlakuan berbeda, hal ini
Remaja Putri Setelah di berikan karenakan pada kelompok perlakuan
Rebusan Daun Pepaya (Carica Papaya biosintesis prostaglandin yang merupakan
Linn) reseptor dari nyeri dapat di hambat oleh
Digram 2 menunjukan bahwa responden vitamin E yang terkandung dalan daun
kelompok kontrol sebagian besar mengalami pepaya. Dimana rebusan daun pepaya dapat
nyeri sedang, dan sebagian kecil mengalami mengurangi nyeri haid, meredahkan
nyeri berat. Data di atas menunjukan bahwa ketegangan dan kekejangan. Setelah di
tidak terjadi penurunan tingkat nyeri pada berikan rebusan daun pepaya (Carica Papaya
remaja yang tidak mendapatkan rebusan daun Linn) hampir seluruh reponden kelompok
pepaya (Carica Papaya Linn). Sedangkan perlakuan mengalami penurunan tingkat
pada kelompok perlakuan mengalami nyeri nyeri dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan.
ringan, dan tidak satupun responden yang Selain itu usia menarche dan pengalaman
mengalmi nyeri berat. sebelunya juga mempengaruhi tingkat nyeri
Menurut Potter Patricia A. (2005) gaya pada kelompok perlakuan. Dimana hampir
koping dapat mempengaruhi kemampuan sebagian responden mengalami menarche
individu tersebut untuk mengatasi nyeri. pada usia 10 tahun, semakin awal datangnya
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu menarche maka remaja putri akan semakin
pengalaman yang membuat pasien bisa menangani tingkat nyerinya berdasarkan
merasakesepian. Nyeri dapat menyebabkan pengalaman nyeri sebelumnya.
ketidakmampuan, baik sebagian maupun Sedangkan pada kelompok kontrol
keseluruhan/total. Klien sering kali sebagian besar respondon masih mengalami
menemukan berbagai cara untuk nyeri sedang dan tidak mengalami penurunan
mengembangkan koping terhadap efek fisik tingkat nyeri ini semua kemungkinan di
dan psikologis nyeri.. Untuk keletihan juga karenakan faktor keletihan dan teknik koping
dapat meningkatkan persepsi nyeri. Rasa yang tidak efektif, ansietas dan kurang
kelelahan menyebabkan sensasi nyeri olaraga. Sehingga ini dapat memperberat
semakin intensif dan menurunkan tingkat nyeri remaja putri. Pengurasan energi
kemampuan koping. Selain itu dukungan yang terus menerus akan menyebabkan
keluarga juga mempengaruhi tingkat nyeri. keletihan, kelelahan dan penurunan nafsu
Usia menarche mempengaruhi kesiapan makan. Rasa kelelahan dan keletihan dapat
seorang wanita dalam menghadapi segala hal meningkatkan sensasi nyeri dan menurunkan
tentang menstruasi dan gangguanya. kemampuan koping, sehingga remaja putri
Menarche dini terjadi ketika usia 8-11 tahun tidak dapat memahami sumber koping
(Manuaba, 2008) selama nyeri.
Sedangkan menurut Dawood (2006)
Kandungan daun pepaya dapat mengurangi 3) Pengaruh Daun Pepaya (Carica Papaya
nyeri haid pada remaja putri melalui Linn)Terhadap Penurunan Tingkat
hambatan terhadap biosintesis prostaglandin Nyeri Haid (Disminore) Remaja Putri
di mana vitamin E akan menekan aktivitas Diagram 3 di atas menunjukan bahwa
ensim fosfolipase A dan siklooksigenase responden pada kelompok perlakuan hampir
melalui penghambatan aktivasi post translasi seluruhnya mengalami penurunan tingkat
siklooksigenase sehingga akan menghambat nyeri haid (disminore) dengan skala nyeri
produksi prostaglandin. Sedangkan kalsium lebih rendah dari pada kelompok kontrol.
dan vitamin C yang terdapat didalam daun Dimana pada kelompok kontrol hampir
papaya dapat mempengaruhi kontraktilitas, seluruhnya tidak mengalami penurunan nyeri
haid (disminore). Hal ini di perkuat dengan

SURYA 51 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

hasil analisis statistik dengan menggunakan tidak mengalami penurunan nyeri haid. Hal
uji T sampel independen di dapatkan hasil ini mungkin di pengaruhi oleh beberapa
nilai t = 7.514 dan ρ = 0.000 dimana ρ< 0.05 faktor salah satunya yaitu ansietas, stress,
maka H0 di tolak artinya terdapat pengaruh dukungan keluarga dan kurang berolaraga
pemberian rebusan daun pepaya (Carica Tingkat stress dan kecemasan yang dialami
Papaya Linn) pada remaja putri di Madrasah remaja putri kemungkinan dikarenakan beban
Diniyah Tarbiytul Ulum Wustho Pilang tugas yang semakin banyak yang harus di
Laren Lamongan. selesaikan dan semakin dekatnya waktu
Menurut Warisno (2003) daun pepaya ujian. Hal ini mengakibatkan emosional
(Carica Papaya Linn) mempunyai remaja putri tidak setabil dan menurunkan
kandungan analgesik yang dapat mengurangi kemampuan koping. Sehingga nyeri yang
nyeri haid (diminore). Efek analgesik ini dialami remaja putri tidak mengalami
sebagian besar dikarenakan kandungan penurunan.
papain dan juga vitamin E yang terkandung Sedangkan pada kelompok kontrol
dalam daun pepaya. Vitamin E akan hampir seluruhnya tidak mengalami
menekan aktivitas ensim fosfolipase A dan penurunan tingkat nyeri haid, kemungkinan
siklooksigenase melalui penghambatan ini di kerenakan faktor ansietas, steres, teknik
aktivasi post translasi siklooksigenase koping yang tidak efektif dan faktor
sehingga akan menghambat produksi keletihan. Selain itu meskipun remja putri
prostaglandin. Sebaliknya vitamin E juga pada kelompok kontrol tidak di berikan
meningkatkan produksi prostasiklin dan rebusan daun pepaya (Carica Papaya Linn)
PGE2 yang berfungsi sebagai vasodilator namun sebagian kecil remaja putri
yang bisa merelaksasi otot polos uterus mengalami penurunan tingkat nyeri saat haid
(Dawood, 2006). Selain itu kandungan (disminore). Hal ini dikarenakan faktor
kalsium dan Vitamin C dapat di gunakan istirahat. Nyeri sering berkurang setelah
untuk mempengaruhi kontraktilitas, tegangan individu mengalami suatu periode tidur yang
dan merelaksasikan otot polos uterus atau lelap. Selain itu dukungan keluarga juga
menenangkan saraf (Proctor & Murphy, dapat mempengaruhi tingkat nyeri pada
2001). kelompok kontrol.
Banyak cara yang di gunakan untuk
menurunkan tingkat nyeri sesorang
diantaranya dengan di berikan terapi non KESIMPULAN DAN SARAN
farmakologi yaitu pemberian rebusan daun 1) Kesimpulan
pepaya. Dimana pada kelompok perlakuan (1) Sebagian besar responden mengalami
hampir seluruhnya mengalami penurunan nyeri sedang sebelum di berikan rebusan
tingkat nyeri haid (disminore) dengan skala daun pepaya (Carica Papaya Linn) pada
nyeri lebih rendah di bandingkan kelompok kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol setelah di berikan rebusan daun kontrol di Madrasah Diniyah Tarbiyatul
pepaya (Carica Papaya Linn). Rebusan daun Ulum Wustho Pilang Laren Lamongan.
pepaya dapat mengurangi nyeri haid (2) Sebagian besar responden mengalami
(disminore) pada remaja putri karena daun nyeri ringan setelah di berikan rebusan
pepaya memiliki efek analgesik yang bekerja daun pepaya (Carica Papaya Linn) pada
secara langsung melalui hambatan biosintesis kelompok perlakuan dan nyeri sedang
prostaglandin penyebab nyeri haid. Selain pada kelompok kontrol di Madrasah
efeknya sebagai analgesik daun pepaya juga Diniyah Tarbiyatul Ulum Wustho Pilang
dapat menambah nafsu makan dan Laren Lamongan.
melancarkan pencernaan. Meskipun hampir (3) Terdapat pengaruh pemberian rebusan
seluruhnya remaja putri yang di berikan daun daun pepaya (Carica Papaya Linn)
pepaya terjadi penurunan nyeri, akan tetapi terhadap penurunan nyeri haid
masih ada sebagian kecil responden yang (disminore) pada remaja putri di

SURYA 52 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015


Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho
Pilang Laren Lamongan

Madrasah Diniyah Tarbiyatul Ulum


Wustho Pilang Laren Lamongan. Manuaba, Ida Ayu Candranita, dkk. (2008).
Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi &
2) Saran Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk
Berdasarkan kesimpulan di atas, Profesi Bidan. Jakarta : EGC
maka peneliti dapat memberikan saran yang
berguna bagi : Potter &Perry (2005). Fundamental
(1) Bagi Tempat Penelitian : Dengan Keperawatan : Konsep, Proses-Proses
adanya hasil tersebut, diharapkan dapat dan Pratek.Jakarta : EGC
digunakan untuk meningkatkan
partisipasi program kesehatan Proctor, ML., Roberts, H., Farquhar, CM.
reproduksi dan sebagai data serta (2001). Combined oral contraceptive
masukan yang dapat dipergunakan untuk pill (OCP) astreatment for primary
meningkatkan status kesehatan remaja dysmenorrhoea (Cochrane Review).
putri terutama dalam mengurangi nyeri In: The Cochrane Library, Issue 4.
haid (disminore).
(2) Bagi Profesi Keperawatan : Hasil Sarwono, Prawirohardjo. (2007). Ilmu
penelitian ini dapat di gunakan sebagi Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
behan alternative untuk Pustaka
mengembangkan rencana asuhan
keperawatan terutama dalam hal Warisno. (2003). Budidaya pepaya.
penurunan nyeri haid (disminore). Yogyakarta: Kanisius
(3) Bagi Peneliti Selanjutnya : Perlu diteliti
lebih lanjut mengenai faktor lain yang
ada hubungannya dengan pengaruh
pemberian daun pepaya (Carica Papaya
Linn) terhadap penurunan nyeri haid
(disminore), serta diharapkan hasil
penelitian ini dapat
menambahpengetahuan dalam
mempelajari pengaruh pemberian daun
pepeya (Carica Papaya Linn) terhadap
penurunan nyeri haid (disminore).

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan


Maternitas. Jakarta : EGC

Dawood, M. (2006). Primary dysmenorrhea


advances in pathogenesis and
management. Journal Obstetric and
Gynaecology

Haditono, Siti Rahayu. (2002). Psikologi


Perkembangan. Yogyakarta : UGM
Press

Hillard P.A.J (2006). Dysmenorrhea


Pediatrics in review. 27: 64-71. Holder

SURYA 53 Vol. 07, No. 02, Agustus 2015

Anda mungkin juga menyukai