Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

(MURNI PAPER)

Daerah penelitian berada di daerah Trembono dan Tegalrejo yang tersusun oleh batuan yang
termasuk ke dalam Formasi Kebo – Butak dengan kisaran umur antara Oligosen Awal hingga
Oligosen akhir. Pada kala Miosen Awal, daerah penelitian mengalami deformasi sehingga
menciptakan suatu kompleks struktur geologi. Kompleks struktur geologi Trembono menjadi bukti
salah satu dari beberapa proses deformasi yang telah terjadi pada Pegunungan Selatan. Penelitian
dilakukan dengan melakukan pemetaan struktur geologi serta aspek permukaan geologi lainnya,
seperti data petrologi . Litologi penyusun daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 satuan batuan,
yaitu satuan batulanau, satuan batulempung dan satuan batupasir.

Pada daerah Trembono dan Tegalrejo, Formasi yang dijumpai salah satunya adalah Formasi Kebo –
Butak yang berumur Oligosen Akhir sampai Miosen awal. Formasi Kebo-butak terdiri dari satuan
batulanau, batupasir dan batulempung. Pada daerah tersebut, singkapan yang dijumpai telah
mengalami proses deformasi sehingga membentuk kekar dan sesar pada daerah Trembono, dan
lipatan pada daerah Tegalrejo. Kompleks struktur geologi pada daerah ini termasuk dalam proses
deformasi pada cekungan Pegunungan Selatan. Stuktur geologi yang ditemukan pada daerah
Trembono yaitu kekar yang cenderung memotong satuan batulanau dan sesar yang cenderung
memotong satuan batupasir.

Pengambilan data yang dilakukan pada daerah ini di antaranya data petrologi dan data struktur
geologi. Cara pengambilan data ini dengan menggunakan teknik sembilan pengukuran kompas,
terutama pengukuran azimuth, strike, dip, bearing, plunge dan rake.

Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa kekar dan sesar yang dapat dibagi
ke dalam beberapa kelompok berdasarkan arah orientasinya. Sesar yang ditemukan pada daerah
penelitian ini dominan merupakan sesar turun kanan. Sedangkan sesar utama merupakan sesar
mendatar dengan arah relatif utara-selatan. Arah dari sesar turun relatif memotong sesar utama, yaitu
arah barat- timur.

Proses terbentuknya kompleks struktur Trembono tidak dapat ditentukan secara pasti. Pembentukan
sesar menimbulkan ketidakstabilan yang memicu terbentuknya gravitational structure, sehingga pada
daerah ini tidak ditemukan sesar naik.

Jenis dan karakteristik litologi memiliki pengaruh penting terhadap jenis struktur geologi yang
terbentuk, akibat proses deformasi yang sama pada daerah penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah pemahaman mengenai kondisi geologi di Pegunungan Selatan, khususnya mengenai
struktur - struktur geologi dan tektonik yang ada pada daerah Trembono.

Pendahuluan

Geologi struktur adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
bentuk-bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan yang membentuk kerak
bumi.
Menurut Bagley (1965), geologi struktur adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
struktur-struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin, trust (sesar sungkup), sesar-sesar
liniasi dan lainnya dalam satu unit tektonik pada kerak bumi.
Spenser (1977), berpendapat bahwa yang dipelajari dalam geologi struktur itu
meliputi “primary structural fatures” (struktur primer) dan “secondary structural fatures”
(struktur sekunder). Struktur primer meliputi struktur yang terbentuk pada saat pembentukan
batuan, misalnya struktur-struktur sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada batuan
beku dan struktur foliasi pada batuan metamorf. Struktur sekunder adalah suatu struktur
dimana ini terbentuk setelah proses pembentukan batuan terutama akibat adanya tegangan
eksternal yang bekerja selama ataupun setelah pembentukan batuan, contohnya struktur
sekunder adalah kekar, sesar, dan lipatan.
Struktur sekunder merupakan bagian yang terpenting dalam mempelajari geologi
struktur. Struktur sekunder meliputi antara lain adalah :
 Kekar
Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan. Rekahan-
rekahan dalam batuan tersebut terjadi karena adanya tekanan atau tarikan yang disebabkan
oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi, dimana pergeseran tersebut dianggap sama sekali
tidak ada. Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber mineral bijih tertentu, atau
sebagai jalan bagi aliran air tanah.

 Sesar
Sesar adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran.
Pergeseran itu terjadi berkisar antara beberapa meter hingga mencapai ratusan kilo meter.
Sesar merupakan jalur lemah yang lebih banyak terjadi pada lapisan keras dan rapuh.
 Lipatan
Lipatan adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan
metamorf. Bila penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung
disebut sinklin. Lipatan ditandakan dengan adanya gelombang pada suatu lapisan kilit bumi,
yang ditunjukkan oleh perlapisan batuan sedimen, batuan vulkanik, maupun batuan
metamorf.
Menurut kejadiannya lipatan sering diklasifikasikan sebagai hasil gejala tektonik maupun non
tektonik. Perlipatan batuan ini terjadi dikarenakan material penyusun batuan tersebut bersifat
elastik, sehingga saat terjadi tekanan batuan tersebut mengalami perlipatan. Sedangkan jika
material penyusun batuannya berupa material yang bersifat keras dan kaku maka saat
batuan tersebut memperoleh tekanan akan mengebabkan perpatahan.
Geologi regional
Daerah penelitian termasuk kedalam cekungan Pegunungan Selatan yang tersusun atas satuan
batuan yang relatif cukup tebal. Batuan tertua yang tersingkap pada Pegunungan Selatan adalah
Formasi Wungkalgamping, Kebo-Butak, Semilir, Nglanggran, hingga yang paling muda yaitu
Wonosari. Litologi yang ditemukan pada daerah penelitian termasuk kedalam Formasi Kebo-
butak yang terdiri dari tiga satuan batuan, yaitu satuan batupasir, batulanau, dan lempung.
Formasi Kebo-butak terbentuk diatas Formasi Wukal-Gamping dan berada di bawah dari
Formasi Semilir. Formasi kebo-butak mengindikasikan bahwa pada kala Miosen terendapkan
pada laut dangkal- laut dalam. Pada Miosen Awal, aktivitas tektonik mulai aktif sehingga
terbentuklah struktur-struktur pada satuan batuan berupa sesar, kekar dan lipatan.

MAKSUD dan TUJUAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi struktur yang bekerja pada daerah
telitian baik struktur mayor maupun minornya serta pengaruhnya terhadap pola pengaliran
sungai yang memotong struktur tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui macam-macam struktur yang
berkembang pada daerah telitian berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dan intepretasi
data berdasarkan suatu cara tertentu sehingga diperoleh jenis struktur serta arah tegasannya.

Metodologi

Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dilapnngan guna untuk mengetahui jenis sesar yang
berkembang pada daerah telitian dengan melakukan pengukuran standar kompas.

Sebelum memulai pengukuran kedudukan, yang pertama kali dilakukan adalah memplot posisi
singkapan pada peta untuk memberikan informasi yang detail pada daerah telitian.

Kemudian melakukan pengukuran kedudukan pada bidang sesar dengan mencari strike dan dip
bidang sesar yang di ketemukan.

Dilanjutkan dengan mengukur plunge, bearing dan rake pada gores garis di bidang sesar tersebut.
Selain itu untuk mendukung data atau arah tegasan yang bekerja pada daerah telitian perlu diukur pula
tensional-tensional yang ada pada rakahann-rekahan di sekitar bidang sesar atau zona sesar, data yang
diperlukan yaitu strike dip untuk setiap shear dan gash.

PEMBAHASAN

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai