Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

FARMAKOLOGI 2

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 : ADE RAHMAYANTI
ADETRI RIZKI NABELA
AHDIAH MARTIA AYU
AHMAD YASIR
ALDI MULYADI
ALPI SYAHRINI

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH


TANGERANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,materi perkuliahan


ini dapat saya selesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Apek Farmakologi Obat-Obat
Pencahar ”. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Farmakologi 1 yang dibina oleh Bapak Fajrin Noviyanto,M.c.,Apt.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun masih banyak kekurangan baik teknik
penulisan maupun materi oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Rangkasbitung, 27 Februari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencahar............................................................................................. 3

B. Penggolongan Obat Pencahar.............................................................................. 3

C. Mekanisme Kerja Laksatif................................................................................... 6

D. Indikasi Laksatif................................................................................................... 6

E. Efek Samping Laksatif..........................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laksatif atau yang dikenal sebagai pencahar merupakan terapi farmakologis yang

sangat umum digunakan masyarakat. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar 2007

menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia masih kurang konsumsi serat dari sayur

dan buah, kurang olah raga dan bertambah makan makanan yang mengandung pengawet, jadi

laksatif masih menjadi pilihan utama untuk mengatasi konstipasi. Karena tidak semua laksatif

dapat digunakan dalam waktu jangka panjang, maka pemilihan laksatif yang tepat harus

sangat diperhatikan.

Laksatif atau urus-urus atau pencahar ringan adalah obat yang berkhasiat untuk

memperlancar pengeluaran isi usus. Disebut juga sebagai aperients dan aperitive.

Laksatif adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi

sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. dalam operasi

pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum

operasi dilakukan. laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk

mengatasi konstipasi atau sembelit. biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami

konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping. Banyak orang menggunakan

obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi.

1
Obat pencahar adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi konstipasi atau

sembelit. Konstipasi atau sembelit merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami

kesulitan buang air besar atau jarang buang air besar. Untuk mencegah konstipasi adalah rajin

berolahraga, mengkonsumsi makanan kaya serat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pencahar ?

2. Apa penggolongan obat pencahar ?

3. Apa mekanisme kerja laksatif ?

4. Apa indikasi laksatif?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pencahar

2. Untuk mengetahui penggolongan obat pencahar

3. Untuk mengetahui mekanisme kerja laksatif

4. Untuk mengetahui indikasi laksatif

5. Untuk mengetahui kontra indikasi laksatif

6. Untuk mengetahui farmakologi laksatif

7. Untuk mengetahui efek samping laksatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencahar

Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk

membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus.

Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus

sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan

untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami

konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping.

B. Penggolongan obat pencahar

Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:

1. Bulking Agents

2. Pelunak Tinja

3. Minyak Mineral

4. Bahan-bahan Osmotik

5. Pencahar Perangsang.

3
1.Bulking Agents.

Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa

menambahkan serat pada tinja. Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus

dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Bulking agents bekerja

perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang

teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya ditingkatkan secara bertahap,

sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.

Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.

1. Pelunak Tinja.

Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya bahan

ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga

memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.

Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu

melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

2. Minyak Mineral.

Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh. Tetapi bahan

ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang

yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi

iritasi yang serius pada jaringan paru-paru. Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes

dari rektum.

4
3. Bahan Osmotik.

Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja

menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding

usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat

dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol). Beberapa bahan osmotik mengandung

natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal

jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar.

Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam

aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal. Pencahar ini pada umumnya bekerja

dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.

Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada

saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.

4. Pencahar Perangsang.

Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk

berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat

mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat ini bekerja

setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.

Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja

setelah 15-60 menit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus

besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas

berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).

5
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses

diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang

memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).

C. Mekanisme Kerja Laksatif

Mekanisme pencahar yang sepenuhnya masih belum jelas, namun secara umum dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Sifat hidrofilik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat massa,

konsistensi, dan transit feses bertambah.

b. Laksatif bekerja secara langsung ataupun tidak langsung pada mukosa kolon dalam

menurunkan absorbs NaCl dan air

c. Laksatif juga dapat meningkatkan motilitas usus dengan akibat menurunnya absorbs

garam dan air yang selanjutnya mengubah waktu transit feses.

D. Indikasi Laktasif

Untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau

mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar

(misalnya narkotik).Adapun salah satu contoh dari obat laksatif yang biasa digunakan oleh

masyarakat luas adalah DULCOLAX.

6
NAMA OBAT PENCAHAR :

No Nama Obat Khasiat

1 Bisakodil Pencahar Stimulant

2 Dantron Pencahar Stimulant

3 Garam Magnesium Pencahar Osmotic

4 Gliserol Pencahar Stimulant

5 Ispaghula Sekam Pencahar Pembentuk Stimulant

6 Laktulosa Pelunak Tinja

7 Natrium Dokusat Pencahar Stimulant

8 Natrium Pikosulfat Pencahar Stimulant

9 Parafin Cair Pelunak Tinja

1. Nama Dagang : DULCOLAX

a) Indikasi :

Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persipan prosedur

diagnostik, terapi sebelum dan sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat defeksi.

b.Kontra Indikasi :

Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian perut seperti

usus buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga pada pasien yang

diketahui hipersensitif terhadap bisacodyl atau komponen lain dalam produk.

7
b) Komposisi :

1 tablet salut enterik mengandung 5 g:

4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)

c) Zat tambahan:

Laktosa, pti jagung, gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida,

eudragit L100 dan S100, dibutilftalat, polietilen glikol, Fe-oksida kuning, beeswax white,

carnauba wax, shellac..

d) Cara Kerja Obat:

Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.

Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX merangsang

gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan meningkatkan

akumulasi air dan alektrolit dalam lumen usus besar.

e) Dosis dan Cara Pemberian:

Kecuali ditentukan lain oleh dokter dosis yang dianjurkan adalah:

1. Untuk Konstipasi Tablet Salut Enterik

Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun:

2 - 3 tablet (10 - 15 mg) sekali sehari.

Anak-anak 6 - 12 tahun: 1 tablet (5 mg) sekali sehari. Anak-anak di bawah 6 tahun:

konsultasi dengan dokter atau dianjurkan memakai supositoria anak.

8
Tablet salut enterik sebaiknya diminum pada malam hari untuk mendapatkan hasil

evakuasi pada esok paginya. Tablet mempunyai lapisan khusus, oleh karena itu tidak boleh

diminum bersama-sama dengan susu atau antasida. Tablet harus ditelan dalam keadaan utuh

dengan air secukupnya.

2. Untuk Persiapan Prosedur Diagnostik dan Sebelum Operasi

Bila DULCOLAK digunakan pada pasien untuk persiapan pemeriksaan radiografik

abdomen atau persiapan sebelum operasi, maka penggunaan tablet DULCOLAX harus

dikombinasi dengan supositoria, agar didapat evakuasi yang sempurna dari usus.

Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 2 - 4 tablet pada malam sebelumnya

dan 1 sipositoria pada esok paginya.

f) Efek Samping:

Sewaktu menggunakan DULCOLAX, dapat terjadi rasa tidak enak pada perut termasuk

kram, sakit perut, dan diare. Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus angiooedema dan reaksi

anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan pemberian DULCOLAX.

g) Interaksi:

Penggunaan bersamaan dengan diuretik atau adreno-kortikoid dapat meningkatkan risiko

ketidakseimbangan elektrolit jika DULCOLAX diberikan dalam dosis berlebihan.

Ketidaseimbangan elektrolit dapat mengakibatkan peningkatan sensitivitas glikosida jantung.

9
h) Overdosis:

Gejala Bila dosis DULCOLAX terlalu tinggi, maka dapat terjadi diare, kram perut dan

berkurangnya kadar kalium serta elektrolit lainnya secara nyata. Overdosis kronis

DULCOLAX dapat menyebabkan diare kronis, sakit perut, hipokalemia, hiperaldosteronisme

dan batu ginjal. Kerusakan tubulus ginjal, alkalosis metabolik dan kelelahan otot akibat

hipokalemia juga terjadi pada penyalahgunaan laktasif kronis.

2. NAMA DAGANG : MICROLAX

a. Indikasi:

Microlax obat pencahar untuk mengatasi sembelit, khususnya diberikan pada

penderita yang harus tinggal ditempat tidur, orang dewasa, orang tua, anak-anak dan wanita

hamil.

b. Kontra Indikasi:

Kontraindikasi Microlax adalah pada penderita wasir yang akut dan pada penderita yang

mengalami perdarahan karena radang usus besar.

10
c. Komposisi :

Setiap tube Microlax (5 ml) mengandung:

- Natrium Lauril Sulfoasetat 0,045 g

- PEG 400 0,625 g

- Sorbitol 4,465 g

- Natrium Sitrat 0,450 g

- Asam Sorbat 0,005 g

- Air murni sampai dengan 6,250 g

d. Cara Kerja

Microlax memiliki 3 cara kerja sekaligus yaitu:

Na lauril sulfoasetat à menurunkan tegangan permukaan feses sehingga feses mudah

terbasahi. Sorbitol, Na Sitrat à menyerap air ke dalam usus besar / rektum untuk melunakkan

feses yang keras.

PEG 400 à melumasi rektum sehingga feses mudah dikeluarkan.Dari 3 mekanisme

kerja tersebut Microlax akan mempermudah buang air besar.

e. Aturan pakai :

Untuk anak usia diatas 3 tahun dan dewasa diberikan 1 tube. Untuk anak usia 1-3 tahun

cukup diberikan ½ tube.

11
f. Peringatan dan Perhatian :

 Pencahar hanya digunakan bila benar-benar diperlukan, hanya untuk penggunaan

jangka pendek.

 Jangan digunakan pada penderita wasir akut & orang yang mengalami peradangan

pada usus besar.

g. Efek Samping :

Microlax aman untuk digunakan, belum pernah ada laporan adanya efek samping.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan.

h. Keunggulan Microlax :

 Microlax® bekerja CEPAT mengatasi sembelit (kurang dari 15 menit masalah Buang

Air Besar dapat teratasi)

 Microlax® AMAN karena bekerja lokal & tidak diserap oleh tubuh sehingga dapat

digunakan oleh anak-anak, dewasa, ibu hamil & orang lanjut usia.

 Microlax® TIDAK MENYEBABKAN PERUT MELILIT, karena Microlax® bekerja

pada feses dan bukan pada usus besar.

 Microlax® NYAMAN & MUDAH digunakan, karena aplikatornya elastis dan

lembut.

 Microlax® tidak menyebabkan GANGGUAN PENYERAPAN NUTRISI.

 Microlax® TIDAK MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk

membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus.

Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus

sebelum operasi dilakukan.

Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi

konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau

sembelit saja karena mempunyai efek samping.

B.SARAN

Makalah ini bisa dikatakan tidaklah sempurna ,masih banyak kesalahan yang mana
semua terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman serta bahan yang saya
miliki,oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kebaikan
kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, hal. 32-33, Sagung Seto,Jakarta
Arif, A., Sjamsudin, U., 1995, Obat Lokal dalam Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, hal. 509,
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. (editors),
2005, Pharmacotherapy: A Phatophysiologic Approach, 6th Edition, p.684-689, McGraw-
Hill, United States of America.
Gangarosa, L.M., Seibert, D.G., 2003, E-book: Modern Pharmacology With Clinical
Application, 6th Edition, p.474-476
McQuaid, K.R, 2006, E-book: Current Medical Diagnosis & Treatment: Allimentary Tract,
45th Edition, p.541-544, McGraw-Hill, United States of America

Anda mungkin juga menyukai

  • Industri Farmasi
    Industri Farmasi
    Dokumen17 halaman
    Industri Farmasi
    Anisa Fatonatu Sidiq
    Belum ada peringkat
  • Materi Diksi
    Materi Diksi
    Dokumen23 halaman
    Materi Diksi
    Anisa Fatonatu Sidiq
    Belum ada peringkat
  • MATERI
    MATERI
    Dokumen10 halaman
    MATERI
    Anisa Fatonatu Sidiq
    Belum ada peringkat
  • Batuk
    Batuk
    Dokumen15 halaman
    Batuk
    Anisa Fatonatu Sidiq
    Belum ada peringkat