Case Agnes 112016036
Case Agnes 112016036
Skizofrenia Paranoid
Pembimbing:
dr. Marodjohan Siregar, Sp.KJ
Disusun Oleh:
Agnes Christie
11.2016.036
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS UJIAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT : PANTI PANTI BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus : Rabu, 1 Maret 2017
I IDENTITAS WBS:
Nama : Tn. YM
Tempat & tanggal lahir : Medan, 10 April 1967 (50 tahun)
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku Bangsa : Batak
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : D3 akuntansi
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Perbatasan Cibubur-Bekasi
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Selasa, 06 Februari 2018 pukul 11.00
KELUHAN UTAMA
WBS dibawa ke panti PSBL 2 oleh satpol pp karena berjalan tanpa arah untuk mengikuti
suara yang dikatakan WBS merupakan suara Tuhan
2
B. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan Psikiatrik
WBS mengatakan bahwa dirinya awalnya mendengar suara bisikan hanya
kadang-kadang saja sejak sekitar tahun 1989 semenjak dirinya ditolak oleh seorang
perempuan yang sangat disukainya di bangku kuliah. Detail mengenai suara yang
didengar WBS saat itu sudah tidak diingat oleh WBS. Menurut WBS, setiap kali ia
mendengar suara bisikan tersebut WBS akan merokok dan suara bisikan tersebut
menjadi menghilang dan ia dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Namun tiba-tiba
pada sekitar tahun 2009, ketika WBS berada di tingkat 3 dari program pendidikan
akuntansinya, ia mengatakan dirinya kembali diganggu oleh suara bisikan Tuhan
yang menyuruh-nyuruh dirinya untuk pergi keluyuran sehingga WBS dibawa
adiknya ke RSJ di kota Medan dan dirawat selama kurang lebih 6 bulan kemudia
WBS meneruskan obat-obatan dengan rawat jalan. Nama, jumlah dan warna obat-
obatan yang diberikan untuk rawat jalan tidak diingat oleh WBS. WBS mengatakan
bahwa tidak lama setelah keluar dari RSJ di Medan, dirinya dibawa oleh adiknya
untuk bekerja di Jakarta bersama kakak WBS. Selama kurang lebih 1 tahun WBS
dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasanya tidak pernah mendengar suara bisikan
lagi, namun WBS mengatakan bahwa dirinya tidak pernah kontrol dan beberapa kali
lupa untuk minum obat-obat rawat jalannya karena kesibukan WBS bekerja saat itu.
3
Riwayat gangguan sebelumnya
Normal
4
c. Masa Dewasa:
WBS mulai bekerja membantu ibunya berdagang di Medan. Kemudian pada
tahun 2011, dirinya dibawa ke Jakarta dan mulai bekerja sebagai pedagang tas di
pasar senen impres dan pernah juga bekerja sebagai mandor di suatu perusahaan
di Jakarta hingga tahun 2015. WBS memiliki banyak teman dan tidak pernah
mempunyai masalah dalam pekerjaan. WBS megatakan dirinya berhenti bekerja
karena kakak kandungnya yang menampungnya di Jakarta tiba-tiba meninggal
sehingga ia tidak mempunyai tempat tinggal lagi.
3. Riwayat pendidikan
WBS mengatakan dirinya lulus hingga D3 akuntansi
5. Kehidupan beragama
WBS beragama Kristen Protestan dan WBS rajin berdoa serta ke gereja.
6. Kehidupan sosial
WBS belum menikah dan memiliki kehidupan sosial yang baik selama bekerja.
D. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : WBS
: Meninggal Dunia
5
III. STATUS MENTAL : dilakukan hari Selasa, 06 Februari 2018, pukul 11.00 WIB
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
WBS seorang laki – laki berusia 50 tahun, penampilan tampak lebih tua dari
usia, postur tubuh normal, warna kulit sawo matang, berambut pendek, berwarna
hitam. Kuku tampak bersih, gigi tampak kekuningan dan jumlah tidak lengkap.
Mengenakan pakaian seragam panti Bina Laras Sentosa 3, WBS tampak berbusana
rapi dan bersih. Kontak verbal dan visual baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Lancar, spontan, volume kencang dan artikulasi jelas
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
6
d. Skala diferensiasi : Luas
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Belum dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik (WBS sering mendengar suara
bisikan-bisikan seperti ada orang yang membicarakannya)
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
7
8. Visuospatial : Baik
9. Bakat kreatif : Tidak diketahui
10. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (WBS dapat makan, mandi, dan
berpakaian sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas :Spontan, berpikir cukup cepat, menjawab pertanyaan yang
diajukan
Kontinuitas : Koheren dan relevan
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Ada (Waham curiga dan rujukan : WBS
merasa yakin acara televisi dan orang-orang sekitarnya membicarakan dia)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Ada (saat masa kuliah dan saat di PSBL 2)
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik (WBS tahu bahwa memukul adalah perbuatan tidak baik)
Uji daya nilai : Baik (WBS mengatakan bahwa jika terjadi kebakaran ia akan
membantu memadamkan api)
Daya nilai realitas : Terganggu (adanya Halusinasi pada WBS)
8
I. RELIABILITAS : Baik
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Deviasi lidah (-), tidak ada strabismus, berbicara lancar.
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
Refleks patologis : Tidak dilakukan
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan
9
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Dianjurkan pemeriksaan penunjang: Elektrokardiografi (EKG)
10
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I : berdasarkan iktisar penemuan bermakna, WBS pada kasus ini dapat
dinyatakan mengalami:
- Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku yang
menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan dalam kehidupan
sehari – hari (hendaya)
- Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik/GMNO, karena:
o Tidak terdapat adanya gangguan kesadaran dan neurologik
o Tidak ada gangguan fungsi intelektual
o Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, WBS tidak pernah
mengalami trauma kepala yang dapat menimbulkan disfungsi
- Gangguan kejiwaan ini bukan akibat dari penggunaan zat psikoaktif
- Gangguan psikotik, dibuktikan dengan adanya:
o Halusinasi auditorik,waham curiga, waham rujukan
o Gangguan fungsi (hendaya): gangguan dalam pekerjaan dan kehidupan sosial
- Diagnosis Banding:
F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci
Yang mendukung diagnosis : memenuhi kriteria skizofrenia dan tidak
memenuhi kriteria skizofrenia yang lain (hebefrenik, katatonik, simpleks, residual,
depresi pasca – skizofrenia)
Yang menyingkirkan : karena memenuhi kriteria skizofrenia paranoid
F.22 Gangguan Waham Menetap
Yang mendukung diagnosis: adanya gangguan waham lebih dari 3 bulan (waham curiga)
Yang menyingkirkan: adanya halusinasi auditorik.
Aksis II :
Tidak ada gangguan kepribadian. Tidak ada Retardasi Mental.
11
Aksis III :
Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik umum.
Aksis IV :
Masalah Primary Support Group
Aksis V :
Skala GAF 70-61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik. WBS bisa mandiri (makan , minum, mandi sendiri) dan
melakukan aktivitas biasa seperti membereskan dan membersihkan ruangan rawatnya.
Kemampuan WBS untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman di ruangan
baik.
IX. PROGNOSIS
Faktor yang memperbaiki Faktor yang memperburuk
Motivasi WBS untuk sembuh Insidious
Teratur dan patuh minum obat (compliance) Kurangnya primary support
Gejala Positif (Halusinasi dan Waham) Belum Menikah
Tidak ada riwayat keluarga dengan gangguan jiwa -
Faktor Presipitasi jelas -
12
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ada riwayat trauma kepala dan kelainan neurologi.
2. Psikologi/psikiatrik: Halusinasi auditorik, waham curiga, waham kejar.
3. Sosial/keluarga : Kurangnya dukungan keluarga
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Risperidone Tab 2 mg No. LX
S 1-0-1 tab I pc
------------------------- (sign)
R/ Trihexyphenidil tab 2 mg LX
S 1-0-1 tab 1 pc
------------------------- (sign)
Pro : Tn. YM (50 tahun)
2. Psikoterapi
a. Terapi individual
Memberikan informasi dan edukasi pada WBS mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada WBS mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol secara teratur.
Memotivasi WBS untuk tidak memikirkan hal-hal yang dapat membuat
pengobatan pada dirinya menjadi semakin lama misalkan tentang ingin buru-
buru pulang
b. Dalam kelompok
Menyarankan WBS untuk mengikuti setiap kegiatan di panti bersama
dengan rekan lainnya agar terjalin sosialisasi yang baik.
13