TENTANG BIOTEKNOLOGI
DISUSUN OLEH :
RIZKY MAWADDAH
XII IPA 3
SMAN 1 MURUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Kesimpulan ................................................................................. 15 B.
A.Latar Belakang
Anda tentu pernah memakan tempe, roti, atau keju, bukan? Bagaimana
dengan yoghurt, apakah Anda mengenalnya? Jika jawaban Anda adalah
''ya'', berarti Anda telah menggunakan beberapa produk hasil
bioteknologi. Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada
umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun
terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru, bioteknologi sebenarnya
sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya,
penggunaan ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta
pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah merupakan salah satu
contoh penerapan bioteknologi. Akan tetapi, bioteknologi yang
digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional.
Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul
sebagai respons dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Kloning dan
tanaman transgenik merupakan contoh produk bioteknologi modern.
Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang semakin
meningkat. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian
dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-
bidang lainnya. B.
B. Rumusan Masalah 1.
BAB 2
LANDASAN TEORI
A.Pengertian Bioteknologi
Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian bioteknologi? Bioteknologi
adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi melalui agen biologi agar
dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan
umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga,
mudah didapat dan murah adalah hasil dari bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa
bioteknologi tidak serumit apa yang kita bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana
yang besar. Tahukah kamu bahwa bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua
orang berlomba-lomba melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen
yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA
rekombinan. Misalnya memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur
untuk dapat menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk
menghasilkan vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,fungi,
jamur dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang
berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European
Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak,
sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi
modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi
genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman
jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin
yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).
C. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.Aplikasi
bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek
pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan (Anonymous, 2011).
Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai agen,
pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana, MSG, dan
lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia, teknik kimia (Prowel, 2010).
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:
- Methanogenic, menghasilkam metana,
- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan lipase,
- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari bijinya, dan
- Bachilus thuringensis, menghasilkan biosentisida
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai
bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya.
Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.
E. REKAYASA GENETIKA
Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin banyak
penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang
biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah
dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang
membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini.
Struktur DNA
Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa
genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar belakangi
diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-proses tertentu.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain melalui
lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat
dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika
tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenik yang
resisten terhadap hama dan penyakit
Contoh teknik Plasmid
Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang
kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA,
yang adalah suatu polimer bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian
penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari
penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik
peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan
dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika
dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang
ini.
Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada
manusia. Akan tetapi, para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal
memang sulitdisembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu
adanya dispensasi.
Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health
(NIH) Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ tumbuhan
dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat
menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani
merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga mengundang
para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Perkembangan
Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa
(keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk
menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang
mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut
gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang
paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat
diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi
(pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa
pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk
interferensi RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di
bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam
kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin yang
penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi genetik
berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena
tidak berada di dalam kromosom.
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu
sebagaicalon tempat gen baru nantinya yang dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang berasal
dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid tadi
tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi
dalam jumlah yang tidak terbatas di pabrik-pabrik.
Begitulah contoh rekayasa genetika yang diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa
genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala
engineering melebihi electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi perbaikan
kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari di bidang
pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat yang selama ini sulit
disembuhkan. Rekayasa genetika ini juga dapat menolong untuk mereproduksi spesies2 yang
hampir punah di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin gen-gen dari sejenis ubur2 yang
bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan ke
dalam manusia, hingga mungkin di masa depan manusia bisa menyala di malam hari, atau
berpendar dengan memasukkan gen kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin jikalau
anda ingin tampan seperti Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma Thurman, anda
tidak perlu operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka kepada kromosom
anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda hanya perlu mempunyai
lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya dikopikan kepada kromosom anda
tersebut.
Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih harus menempuh penelitian yang
sangat panjang dan berliku. Tidak tertutup kemungkinan sebuah gen mengatur
lebih dari satu sifat. Mungkin perubahan sebuah gen di satu sisi memungkinkan
kita mendapatkan sifat yang kita inginkan namun juga secara tak sadar dan tak
diketahui kita juga mendapatkan sifat lain yang merugikan! Ya…. semua itu
membutuhkan penelitian yang panjang dan berliku…….
langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika genetika secara
sederhan urutannya
sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk.
Bakteri dibiakkan dalam medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen
penghasil insulin,
maka akan meproduksiTumbuhan transgenik
Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen yang membuat tumbuhan ini resisten
terhadap
penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco
Mosaic Virus)
Terapi Gen
Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke dalam sel tubuh makhluk yang sakit.
Misalnya pada
pengobatan enfisema.
Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel gabungan yang diproduksi sel gabungan
tipe tunggal yang mampu melawan penyakit kanker. Pada teknologi antibodi
monoklonal, sel tumor dapat digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi
antibodi. Hasil penggabungan sel ini adalah hibridoma, yang akan terus
memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal menyerang sel tumor.
Bakteri yang menangani limbah
Contoh bakteri yang menangani limbah adalah:
1. Bakteri metanogen adalah bakteri yang mencerna senyawa organik limbah
(mengandung
hidrokarbon), misalnya bakteri Pseudomonas untuk limbah minyak.
2. Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang mencerna senyawa logam berat.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
PENUTUP