Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG BIOTEKNOLOGI

DISUSUN OLEH :
RIZKY MAWADDAH
XII IPA 3

SMAN 1 MURUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan


taufik, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan
berpikir dan waktu, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah
dengan judul “BIOTEKNOLOGI”.
" Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di
bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19,
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas
baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada
masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang
penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan
kita bahas disini. Kemudian kami juga menyadari bahwa
materi dan teknik yang kami sampaikan dalam makalah
ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar
makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya
saya mengucapkan terima kasih. Akhir kata pengantar
saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan
membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat
kepada kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A.

Latar Belakang ............................................................................ 1 B.

Rumusan Masalah ...................................................................... 1 C.

Tujuan Penulisan ........................................................................ 2 D.

Manfaat Penulisan ...................................................................... 2 BAB II ISI


...................................................................................................... 3 A.

Dasar-dasar Bioteknologi ............................................................ 3 1.

Pengertian Bioteknologi ....................................................... 3 2.

Penerapan Bioteknologi ........................................................ 4 B.

Sejarah Singkat Bioteknologi ..................................................... 9 C.

Dampak Negatif Bioteknologi .................................................... 10 1.

Dampak terhadap Lingkungan ............................................. 10 2.

Dampak terhadap Kesehatan ................................................ 10 3.

Dampak di Bidang Sosial dan Ekonomi ............................... 11 4.

Dampak terhadap Etika ........................................................ 12 BAB III PENUTUP


......................................................................................... 15 A.

Kesimpulan ................................................................................. 15 B.

Saran ........................................................................................... 15 Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Anda tentu pernah memakan tempe, roti, atau keju, bukan? Bagaimana
dengan yoghurt, apakah Anda mengenalnya? Jika jawaban Anda adalah
''ya'', berarti Anda telah menggunakan beberapa produk hasil
bioteknologi. Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada
umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun
terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru, bioteknologi sebenarnya
sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya,
penggunaan ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta
pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah merupakan salah satu
contoh penerapan bioteknologi. Akan tetapi, bioteknologi yang
digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional.
Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul
sebagai respons dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Kloning dan
tanaman transgenik merupakan contoh produk bioteknologi modern.
Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang semakin
meningkat. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian
dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-
bidang lainnya. B.

B. Rumusan Masalah 1.

1.Bagaimana dasar-dasar bioteknologi?

2.Bagaimana sejarah singkat bioteknologi?

3.Apa saja dampak negatif bioteknologi?


C. Tujuan Penulisan
1.Mampu menjelaskan apa saja dasar-dasar bioteknologi.

2.Mampu menjelakan bagaimana sejarah singkat bioteknologi.

3.Mampu menjelaskan bagaimana dampak negatif bioteknologi


terhadap lingkungan.

D. Manfaat Penulisan Dengan adanya penulisan makalah ini


dapat menambah pengetahuan kita semua mengenai dasar-dasar
bioteknologi, sejarah singkat bioteknologi, dan dampak negatif
bioteknologi.

BAB 2
LANDASAN TEORI
A.Pengertian Bioteknologi

Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian bioteknologi? Bioteknologi
adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi melalui agen biologi agar
dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan
umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga,
mudah didapat dan murah adalah hasil dari bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa
bioteknologi tidak serumit apa yang kita bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana
yang besar. Tahukah kamu bahwa bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua
orang berlomba-lomba melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen
yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA
rekombinan. Misalnya memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur
untuk dapat menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk
menghasilkan vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)

 Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,fungi,
jamur dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

 Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang
berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European
Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).

B. Jenis - Jenis Bioteknologi


Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak,
sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll

2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi
modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi
genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman
jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin
yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).

C. Bioteknologi Modern

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.Aplikasi
bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek
pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan (Anonymous, 2011).
Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai agen,
pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana, MSG, dan
lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia, teknik kimia (Prowel, 2010).
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:
- Methanogenic, menghasilkam metana,
- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan lipase,
- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari bijinya, dan
- Bachilus thuringensis, menghasilkan biosentisida
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai
bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya.
Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.

D. Macam-macam bioteknologi modern


Berikut beberapa penerapan bioteknologi yang akan di bahas:

1). Rekayasa Genetika


Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan
mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga
pencakokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA
untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk
hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya
DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk
mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui
transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut
penjelasannya :
a. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar
didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya.
Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang
dipindahkan adalah inti dari sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di
masukan ke dalam ovum tanpa inti sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti
diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali – kali sehingga
terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya
dipotong-potong menjadi banyak sel dan d iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut
dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid
dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing ovum akan berkembang menjadi
individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
b. Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel
lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody
monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
c. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke
dalam sel target.
2. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.B . Bioteknologi Bidang KedokteranBioteknologi
mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran, misalnya pembuatan antibodi
monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut penjelasannya:1. Antibodi
MonoklonalAntibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber
tunggal.
Manfaat antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita
hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

E. REKAYASA GENETIKA
Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin banyak
penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang
biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah
dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang
membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini.

Struktur DNA

Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa
genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar belakangi
diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-proses tertentu.

APA ITU REKEYASA GENETIK?


Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk
baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah
DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita
inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang
kita inginkan.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,
fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran
dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain,
seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta
teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.

Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain melalui
lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat
dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika
tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenik yang
resisten terhadap hama dan penyakit
Contoh teknik Plasmid

Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang
kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA,
yang adalah suatu polimer bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian
penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari
penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik
peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan
dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika
dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang
ini.
Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada
manusia. Akan tetapi, para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal
memang sulitdisembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu
adanya dispensasi.
Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health
(NIH) Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990.

TAHAP-TAHAP REKAYASA GENETIK


1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk

MANFAAT REKAYASA GENETIK


a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon
manusia
seperti insulin dan hormon pertumbuhan.
b. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
d. Proses industri yang lebih murah.
e. Berkurangnyapolusi
f. Adanya pestisida alami hasil dari tanaman rekayasa genetik

Contoh Rekayasa Genetik


Sekitar 20 produk pertanian hasil modifikasi genetik telah beredar di pasaran Amerika, Kanada,
bahkan Asia Tenggara. Dalam enam tahun ke depan, berbagai perusahaan telah menyiapkan 26
produk lainnya, mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi hingga stroberi. Dari yang tahan hama,
herbisida, jamur hingga pematangan yang dapat ditunda.
Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui penyinaran untuk
menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama, yakni
pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun rekayasa genetika,
keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan kombinasi sifat
keturunan (unggul) yang diinginkan.
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji lapangan dilakukan pada kapas transgenik yang
tahan terhadap serangga (Bt cotton) dan pada tahun yang sama dimulai proses pemetaan gen
pada tanaman (Plant Genome Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia benih
memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar kacang kedelai
tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami kacang kedelai untuk bahan kimia
metionin.
Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J. King (AS) mencoba teknik kloning pada
katak. Sepuluh tahun kemudian (1962), John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada
katak, namun percobaanya menghasilkan banyak katak yang abnormal. Pada tahun 1986, Steen
Willadsen (inggris) menkloning sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti. Tahun
1996, Ian Willmut mengkloning domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu domba finn dorset
sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur domba blackface
dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari sel menggunakan pipet mikro.
Kemudian, sel kelenjar susu domba finn dorsetg difusikan dengan sel telur blackface yang tanpa
nukleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan dan
kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio berkembang dan lahir
dengan ciri-ciri sama dengan domba finn dorset,
dan domba hasil kloning ini diberinama Dolly. Dari 227 percobaan yang dilakukan oleh Wilmut,
hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke rahim domba,
dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ tumbuhan
dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat
menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani
merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga mengundang
para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Domba Dolly dan Penciptanya

Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ tumbuhan
dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat
menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani
merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga mengundang
para pebisnis untuk masuk ke area ini.

Perkembangan
Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa
(keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk
menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang
mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut
gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang
paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat
diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi
(pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa
pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk
interferensi RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di
bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam
kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin yang
penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi genetik
berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena
tidak berada di dalam kromosom.
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu
sebagaicalon tempat gen baru nantinya yang dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang berasal
dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid tadi
tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi
dalam jumlah yang tidak terbatas di pabrik-pabrik.

Begitulah contoh rekayasa genetika yang diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa
genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala
engineering melebihi electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi perbaikan
kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari di bidang
pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat yang selama ini sulit
disembuhkan. Rekayasa genetika ini juga dapat menolong untuk mereproduksi spesies2 yang
hampir punah di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin gen-gen dari sejenis ubur2 yang
bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan ke
dalam manusia, hingga mungkin di masa depan manusia bisa menyala di malam hari, atau
berpendar dengan memasukkan gen kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin jikalau
anda ingin tampan seperti Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma Thurman, anda
tidak perlu operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka kepada kromosom
anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda hanya perlu mempunyai
lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya dikopikan kepada kromosom anda
tersebut.
Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih harus menempuh penelitian yang
sangat panjang dan berliku. Tidak tertutup kemungkinan sebuah gen mengatur
lebih dari satu sifat. Mungkin perubahan sebuah gen di satu sisi memungkinkan
kita mendapatkan sifat yang kita inginkan namun juga secara tak sadar dan tak
diketahui kita juga mendapatkan sifat lain yang merugikan! Ya…. semua itu
membutuhkan penelitian yang panjang dan berliku…….
langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika genetika secara
sederhan urutannya
sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk.

Contoh Rekayasa Genetika


Buat teman-teman yang pengen mencari contoh-contoh rekayasa genetik terhadap
bakteri, hewan tingkat rendah dan contoh rekayasa genetika pada tumbuhan.
Berikut ada contoh nya:
produksi hormon insulin
Metode produksi insulin dengan menggunakan plasmid bakteri
Hormon insulin berguna untuk obat diabetes melitus. metodenya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia coli yang akan dipakai plasmidnya
(bagian DNA yang mampu memperbanyak diri)
2. Diperlukan adanya gen manusia penghasil insulin. Gen ini akan dipotong oleh
enzim restriksi (pemotong)
3. Potongan gen penghasil insulin akan disambungkan ke plasmid DNA
Escherichia coli, dengan bantuan enzim ligase (penyambung)
4. Hasil penyambungan ini akan ditanamkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli

Bakteri dibiakkan dalam medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen
penghasil insulin,
maka akan meproduksiTumbuhan transgenik
Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen yang membuat tumbuhan ini resisten
terhadap
penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco
Mosaic Virus)
Terapi Gen
Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke dalam sel tubuh makhluk yang sakit.
Misalnya pada
pengobatan enfisema.
Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel gabungan yang diproduksi sel gabungan
tipe tunggal yang mampu melawan penyakit kanker. Pada teknologi antibodi
monoklonal, sel tumor dapat digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi
antibodi. Hasil penggabungan sel ini adalah hibridoma, yang akan terus
memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal menyerang sel tumor.
Bakteri yang menangani limbah
Contoh bakteri yang menangani limbah adalah:
1. Bakteri metanogen adalah bakteri yang mencerna senyawa organik limbah
(mengandung
hidrokarbon), misalnya bakteri Pseudomonas untuk limbah minyak.
2. Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang mencerna senyawa logam berat.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi


adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti
Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk
mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen
selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang
dan jasa.
Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional
(tradisional) dan bioteknologi modern. Peranan mikroorganisme dalam
bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan,
dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi, dalam bidang
lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi).
Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki
dampak negatif.

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Bioteknologi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai