1. Pastikan latar sudah tersedia sebelum drama. Jangan sampai saat drama kita membuat lagi
latar. Bentuk desain latar drama ini terdiri dari dua tempat Warteg dan Tempat PKL jualan serta
meja guru sebagai tempat berita.
2. Pastikan tiap tokoh memiliki ciri khas unik di drama ini memiliki tiap tokoh memiliki ciri
khas ini usahakan lucu.
Caleg : Bahasa ala orang malaysia. Terinspirasi dari tokoh Papa Zola di Boboiboy. Dan ketika
kampanye ekspresinya datar.
Pedagang: Pemarah
Aktivis : Emosi, bicaranya seperti bung tomo lagi khutbah :D
Koruptor : Sombongnya gak ketulungan.
3. Pastikan punya jeda kalimat, maksimalkanlah nada, kata, dan penjedaan terutama pada
dialog lucu, seperti pelawak berbicara. Agar penonton dapat merespon mananya yang lucu.
Misalnya langsung menyela omongan aktor lain.
Suatu hari di suatu negara entah berantah sedang mengadakan masa kampanye. Termasuk
daerah kota didalamnya, yaitu kota entah apalah namanya pula sedang mengadakan pesta
demokrasi.
Aktivis : Bener katanya bung pedagang, walaupun tempat kita kumuh, kotor, sehingga harus
digusur tetapi kita sebagai rakyat bawah tidak terima dengan apa yang telah dilakukan orang
atas. Kita malah ditindas.
Coba deh, sebenarnya kita lebih berwibawa dari orang atas sana.
Jarjit : Loh kok bisa?
Aktivis : Bapak lebih milih mana, pakai bawahan tapi gak pakai atasan. Apa pakai atasan tapi
gak pakai bawahan?
Reporter : Assalamualaikum
Serempak : ( Menyela) Walaikumsalam
Reporter : Warohmatullahhi Wabarokatuh. Belum selesai keles
Reporter : Jumpa lagi dengan saya, Jeremy Tetanus di Lipatan 6. Singkat, tajam, setajam golok!
Berita pertama membahas tentang cabe-cabean. Tanaman cabe keriting sekarang sudah semakin
langka. Setelah dilakukan penyelidikan, Akhirnya ditemukan penyebabnya yaitu para cabe telah
creambath sehingga menjadi cabai lurus.
Berita kedua, Banyak terjadi kecelakaan membuat polisi membuat peraturan baru. Dimulai dari
menyalakan lampu besar pada sepeda motor, hingga menyalakan lampu senter bagi pengendara
sepeda. Tetapi bukannya malah berkurang malah tingkat kecelakaan menjadi tinggi.
Akhirnya ditemukan penyebabnya. Ternyata adalah debu, sehingga pengendara kelilipan,
mengantisipasi hal itu. Polisi menghimbau untuk tidak menyetel lagu butiran debu
Reporter : Berikutnya seorang narapidana Koruptor, Gayung Timbunan. Telah diketahui jalan-
jalan di Bali. Hal ini dibuktikan ketika dia ketahuan terjepret kamera saat sedang menonton
pertandingan voli.
Reporter : Sekian dari saya, tetap saksikan kami setelah jeda berikut ini.
Kesimpulannya, negara Indonesia ini sudahlah sangat lucu. Sebagaimana sebuah puisi dari
Ismail Marzuki yang berjudul ( Ane lupa judulnya, gan. Cari aja di Internet)