Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
a. Pentingnya Akuntabilitas
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat
dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam
rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses
penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public
good and services disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan),
sedangkan praktek terbaiknya disebut “good governance“ (kepemerintahan
yang baik). Agar “good governance” dapat menjadi kenyataan dan berjalan
dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu
pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif
menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas,
profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan
konsep good governance penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara
merupakan tantangan tersendiri. Terselenggaranya good governance
merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.
Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN.
Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas
pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen,
serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas.

Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas


Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 1
managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk
pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap
jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada
bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali
(controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable
activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan
tersebut benar- benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh
pihak yang berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia
birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.
Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor
XI/MPR/1998 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP).
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah
Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden, sebagai
perwujudan kewajiban satu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat
dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 2
fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai.
LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga
pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014 –
2019, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Polewali Mandar
dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilaitas Kinerja Instansi Pemerintah menjadi dasar Pemerintah Daerah
menyusun LAKIP Tahun 2015 berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi
mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran
disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan
pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang
menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Bupati kepada
Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku.
Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun
2016.

Dinas Pendapatan Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintahan

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 3
Kabupaten di bidang pendapatan daerah Dinas dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dalam bidang pendapatan daerah yang menjadi
tanggung jawabnya dan tugas perbantuan yang diberikan Pemerintah. Dinas
Pendapatan Daerah mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pemerintah Kabupaten di bidang


pendapatan meliputi : Pajak, Retribusi dan Pendapatan lain - lain serta
Pengembangan dan Akuntansi ;

b. Penyusunan rencana dan program di bidang pendapatan meliputi


pajak, retribusi dan pendapatan lain–lain serta pengembangan dan
akuntansi;
c. Pelaksanaan pengendalian dan penanganan teknis operasional di
bidang pendapatan meliputi pajak, retribusi dan pendapatan lain–lain
serta pengembangan dan akuntansi;
d. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;
e. Pembinaan unit pelaksanaan teknis;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.

b. Landasan Hukum
Secara normatif telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang berkaitan
dengan kewenangan dan kelembagaan yaitu :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 4
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Nomor 25
Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilaitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 10 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Polewali
Mandar;
7. Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 31 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 27 Tahun 2009
Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Perangkat Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Polewali Mandar (Dinas);
8. Peraturan Daerah Polewali Mandar Nomor 1 Tahun 2014 tentang Sasaran
dan Indikator Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012 – 2016;
9. Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 23 Tahun 2014 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Polewali Mandar.

c. Maksud dan Tujuan Penyusunan Pelaporan


Maksud penyusunan Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pendapatan Daerah adalah sebagai pelaksanaan pemerintah yang lebih
berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab dan bentuk pertanggungjawaban
kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan
dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Pendapatan Daerah.
Tujuan pelaporan adalah sebagai wujud pertanggungjawaban Dinas
Pendapatan Daerah untuk mengetahui kemampuan Dinas Pendapatan Daerah
dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi dan untuk menilai dan
mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasasaran Dispenda, berdasarkan hasil
eveluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi.
Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dari LAKIP ini dapat menjadi salah
satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategis yang akan datang
sehingga dapat meningkatkan kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Polewali Mandar.

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 5
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kondisi Kelembagaan / Organisasi.
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Polewali Mandar berkedudukan
sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Kabupaten Polewali Mandar di
bidang Pendapatan. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dalam bidang pendapatan yang menjadi
tanggung jawabnya dan tugas perbantuan yang diberikan pemerintah.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Daerah
mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pemerintah Kabupaten di bidang


pendapatan meliputi : Pajak, Retribusi dan Pendapatan lain - lain
serta Pengembangan dan Akuntansi ;

b. Penyusunan rencana dan program di bidang pendapatan


meliputi pajak, retribusi dan pendapatan lain–lain serta
pengembangan dan akuntansi;
c. Pelaksanaan pengendalian dan penanganan teknis operasional
di bidang pendapatan meliputi pajak, retribusi dan pendapatan
lain–lain serta pengembangan dan akuntansi;
d. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;
e. Pembinaan unit pelaksanaan teknis;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.

Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten


Polewali Mandar adalah sebagai berikut :

1. Kepala;
2. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Sub Bagian Perencanaan.
c. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Pajak Daerah I :
a. Seksi Pajak Restoran;
b. Seksi Pajak Hiburan dan Parkir;
c. Seksi Pajak Reklame dan PPJ.

4. Bidang Pajak Daerah II :


a. Seksi Pajak Air Tanah dan BPHTB;
b. Seksi Pajak Hotel dan Sarang Burung Walet;
c. Seksi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
5. Bidang PBB :
a. Seksi Pendataan, Perhitungan dan Penetapan PBB;
b. Seksi Pendaftaran dan Penagihan PBB;
Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 6
c. Seksi Pengawasan dan Penyelesaian Keberatan PBB.
6. Bidang Pegembangan dan Akuntansi :
a. Seksi Retribusi Daerah dan pendapatan Lainnya;
b. Seksi Data dan Pengembangan potensi;
c. Seksi Akuntansi.
7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
8. Kelompok Jabatan Fungsional

b. Kondisi Kepegawaian.

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


Dinas Pendapatan Daerah memiliki sumber daya manusia yang cukup
potensi dengan kinerja yang cukup memadai. Jumlah personil yang ada
sebanyak 50 Pegawai Negeri Sipil dengan berbagai klasifikasi
pendidikan, pangkat dan diklat sebagai berikut :

Tabel. I.1
Keadaan Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah
berdasarkan golongan ruang

Ruang Gaji
No Golongan Jumlah
A B C D

1 IV 3 - 1 - 4

2 III 18 5 3 12 38

3 II 2 3 2 1 8

4 I - - - - -

JUMLAH 23 8 6 13 50

Sumber data : Dinas Pendapatan Daerah 2016

Tabel I. 2
Keadaan Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

Jenis Tingkat Pendidikan


No Jumlah
Kelamin SLTP SLTA D3 S.1 S.2

1 Laki-laki - 5 2 24 5 36

2 Perempuan - 3 1 8 2 14

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 7
JUMLAH - 8 3 32 7 50

Sumber data : Dinas Pendapatan Daerah 2016

Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
personel Dinas Pendapatan Daerah sebanyak 50 orang Pegawai Negeri
Sipil. Diantaranya 36 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Jumlah
personel yang mencapai pendidikan SLTA ke atas sebanyak 8 orang dan
yang mencapai pangkat golongan ruang III ke atas sebanyak 38 orang.
Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa secara kuantitatif, sumber daya
aparatur yang dimiliki Dinas Pendapatan Daerah menurun ditahun 2016
dibanding pada tahun 2015, ini terjadi karena adanya perubahan
kelembagaan dari Dinas Pendapatan dan Perizinan berubah menjadi Dinas
Pendapatan Daerah yang menyebabkan kurangnya jumlah Pegawai Negeri
Sipil pada Dinas Pendapatan Daerah karena beberapa Pegawai Negeri
Sipil pada Dinas Pendapatan Daerah sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil
pada BPMPTSP.

c. Kondisi Sarana dan Prasarana.


Ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai sangat
menentukan efektifitas kinerja organisasi. Adapun ketersediaan sarana dan
prasarana kerja yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Polewali Mandar, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I.3
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kerja
Keadaan
No Sarana Jumlah Tidak
Baik
Baik
1 Mesin Ketik 5 - 5
2 Mesin Ketik Elektrik 1 1 -
3 Lemari Arsip 40 40 -
4 Lemari Arsip Kaca 5 5 -

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 8
5 Lemari Buku 5 5 -
6 Meja Kerja 65 61 4
7 Meja Kantor ½ Biro 12 12 -
8 Meja Pelayanan PBB 1 1 -
9 Kursi Putar 53 51 2
10 Kursi Putar Aktif Tinggi 5 5 -
11 Kursi Plastik 24 15 9
12 Kursi Tamu (Sofa) 18 17 1
13 Kursi Ruang Palayanan( Stainlees) : Kursi 5 5 -
Tunggu 1, Kursi Pelayanan 1 Tahun 2015.
14 Meja Komputer 15 15 -
15 Komputer PC 48 42 6
16 Komputer Notebook/ Laptop 19 19 -
17 Printer : ( 2 Printer Canon 2770, 5 Printer 56 51 5
Epson Thn 2015, 5 Epson Thn 2016)
18 Printer Epson Dot Matrix 4 4 -
19 Printer Cetak Massal 1 1 -
20 Printer Flotter Epson 5 5 -
21 Printer Hp laserjet pro p 1102 1 1 -
22 AC 23 22 1
23 Kamera 2 2 -
24 CCTV 5 5 -
25 Meja Rapat 1 1 -
26 Kursi Rapat 73 73 -
27 Dispenser 10 10 -
28 Televisi 8 8 -
29 Telepon/ Fax 1 1 -
30 Wire less 1 1 -
31 Mobil 2 2 -
32 Sepeda Motor ( Motor Bebek 2, Motor Trail 67 66 1
2, Motor Trail low Spec Tahun 2015)
33 Alat porforasi 3 3 -
34 Kulkas 2 2 -
35 Stavolt 9 9 -
36 Brangkas 2 2 -
37 Kakulator Citizen 12 Digit 10 10 -
38 Kursi Kerja 5 5 -
39 Conter Pelayanan 5 5 -
40 Conter Informasi 1 1 -
41 Dinding (partisi backdrop) 8 8 -
42 Server IBM x 3200 2 2 -

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 9
43 Client Lenovo AlO 71z 2 2 -
44 Switch L2 Cisco 88 port Gigabit 3 3 -
45 UPS 600 VA Emerson Power Factor 0,6 13 13 -
46 Aplikasi Simpad Ver.3.0 1 1 -
47 Aplikasi Sofwer GIS 1 1 -
48 Aplikasi SISMIOP PBB P2 1 1 -
49 Instalasi Networking 1 1 -
50 Key Board 1 1 -
51 Mouse 1 1 -
52 LCD Monitor 18.5” Edge E71 1 1 -
53 LCD Mini Bella Vision 1 1 -
54 Oracle 1 1 -
55 Windows Server Enterprise 2008 7 7 -
56 Windows 7 7 7 -
57 Firewall Fortigate FG-110C 1 1 -
58 Kabel UTP Cat 5 BELDEN Original 1 1 -
59 Original Connector 1 1 -
60 Rak Server 1 1 -
61 Stand Kaki Kamera 1 1 -
62 Mesin Pompa Air 2 2 -
63 Sarana Cek Point 2 2 -
64 Loud Speaker/Sound system 1 1 -
65 Papan Informasi 1 1 -
66 Papan Billboard untuk Pajak Reklame 10 10 -
67 Mesin Kas Register 13 13 -
68 Mesin Perforasi Elektrik 1 1 -
70 Alat Ukur (Disto) 1 1 -
71 Website Kantor 1 1 -
72 Hardisk Internal For server 2 2 -
73 Monitor 1 1 -
74 Anti Virus Kaspersky 1 1 -
75 Kabel UTP Cat 5 Belden 1 1 -
Sumber data : Dinas Pendapatan Daerah 2016

Dari data tersebut pada tabel di atas dapat dicermati bahwa


ketersediaan sarana dan prasarana kerja pada Dinas Pendapatan Daerah sangat
memadai, Karena banyak penambahan sarana dan prasarana, serta volume dan
beban kerja yang dimiliki, maka dengan adanya penambahan sarana dan
prasarana kerja memberikan kepuasan dalam menjalankan tugas aktifitas

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 10
kegiatan khususnya pada pelayanan publik memberikan kepuasan pada
masyarakat atas kinerja pegawai karena adanya ketersediaan sarana dan
prasarana yang sangat memadai.

E. Sistematika Penyajian.
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Polewali
Mandar selama Tahun 2016. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2016
tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement)
Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan
kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2016
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai
berikut:
Bab I – Pendahuluan,
A. Latar Belakang
Memuat penjelasan singkat tentang pentingnya akuntabilitas,
Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan penyusunan Laporan

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


Memuat penjelasan umum tentang organisasi dengan penekanan
pada aspek strategis organisasi;
Bab II – Perencanaan Kinerja,
A.
Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar
pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Dinas Pendapatan dan
Perizinan Tahun 2015 meliputi Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan
Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015,

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 11
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas Pendapatan dan
Perizinan dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap
pencapaian sasaran dan Indikator sasaran Tahun 2015.
Bab IV – Penutup,
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas
Kinerja Dinas Pendapatan dan Perizinan Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi
perbaikan kinerja di masa mendatang.
Lampiran – Lampiran

Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar | Lakip Tahun 2015 12

Anda mungkin juga menyukai