Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENYULUHAN

CAMPAK

A. Pengertian
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan oleh virus dengan
gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala
mata, diikuti erupsi makulopapula berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi kulit.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di bawah
lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak
diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi
yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi
penyakit ini.
Penyakit campak sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak-anak yang
sehat dan bergizi baik. Tetapi apabila di negara di masa anak yang menderita kurang gizi
sangat bayak, campak merupakan penyakit yang berakibat fatal.
Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada anak-anak
yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak
terkena campak sama sekali.
B. Etiologi (Penyebab)
Penyebab penyakit campak adalah virus campak atau morbili. Pada awalnya penyakit
campak agak sulit untuk dideteksi.
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan suatu penyakit
infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang pada umumnya
menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet)
yang terhirup. Di seluruh dunia, campak menyebabakan sekitar 1 juta kematian (hampir semua
pada bayi dan anak) setiap tahunnya.

C. Tanda dan Gejala


Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari (referensi lain menyebutkan sekitar 10-20
hari) setelah terinfeksi, yaitu berupa: - nyeri tenggorokan - hidung meler - batuk - nyeri otot -
demam - mata merah - fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau). Namun, gejala ini tidak
semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari stamina masing-masing.
Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:
1. Stadium awal (prodromal)
Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan: panas, lemas (malaise),
nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan
saluran pernapasan dan pencernaan.
Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza.
Namun diagnosa ke arah Morbili dapat dibuat bila 2-4 hari kemudian muncul bintik putih
kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Di dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan
penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2 minggu terakhir.
2. Stadium timbulnya bercak (erupsi)
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari setelah
stadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh,
disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun
papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan
dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke
batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Selanjutnya
gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga.
Kadang disertai diare dan muntah.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu
tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai
merasa baik dan ruam yang tersisa segeramenghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti
dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4
hari hingga 7 hari.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Stadium masa penyembuhan (konvalesen) Pada stadium ini, gejala-gejala di atas
berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali ada komplikasi.
D. Penularan
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4
hari setelah ruam kulit ada.
Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul.
Sayangnya, masih ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak.
Misalnya, bila satu anggota keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja
ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur hidup?
Jadi kalau waktu kecil sudah pernah, setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas pendapat yang
tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi dampak campak cukup
berbahaya.
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui
perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut.
E. Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksin MMR/mumps/gondongan, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua
diberikan pada usia 4-6 tahun. Jika hanya mengandung campak, vaksin campak untuk bayi
diberikan pada usia 9 bulan.

Anda mungkin juga menyukai