PROPOSAL SKRIPSI
oleh
PROPOSAL SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST)
di Program Studi Gizi Klinik
Jurusan Kesehatan
oleh
ii
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PPENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN KESEHATAN
Mengetahui :
Ketua Program Studi Gizi Klinik
Ir. Rindiani, MP
NIP. 19680120 199403 1 001
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
iv
2.2.3 Perubahan Fisiologis ............................................................... 9
2.3 Anemia pada Ibu Hamil ............................................................... 10
2.3.1 Definisi .................................................................................. 10
2.3.2 Klasifikasi .............................................................................. 11
2.3.3 Etiologi .................................................................................. 12
2.3.4 Patofisiologi ........................................................................... 13
2.3.5 Penatalaksanaan .................................................................... 13
2.3.6 Makanan yang Dianjurkan dan Yang Tidak Dianjurkan ....... 15
2.3.7 Contoh Menu Untuk Ibu Hamil Trimester II dan III ............. 15
2.4 Hemoglobin ................................................................................... 16
2.4.1 Definisi .................................................................................. 16
2.4.2 Batas Nilai Kadar Hemoglobin ............................................. 16
2.4.3 Pengukuran Kadar Hemoglobin ............................................ 16
2.4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin ....... 18
2.5 Tablet Fe ........................................................................................ 19
2.5.1 Definisi ................................................................................. 19
2.5.2 Cara Konsumsi Tablet Fe ..................................................... 20
2.5.3 Efek Samping ....................................................................... 20
2.6 Zat Besi (Fe) .................................................................................. 21
2.6.1 Sifat Fe................................................................................... 21
2.6.2 Metabolisme Fe ..................................................................... 21
2.6.3 Zat yang Berperan dalam Metabolisme Fe ............................ 22
2.6.4 Zat yang Mempengarhi Absorpsi Fe ..................................... 22
2.7 Konseling Gizi ............................................................................... 24
2.7.1 Definisi .................................................................................. 24
2.7.2 Tujuan .................................................................................... 26
2.7.3 Manfaat .................................................................................. 26
2.7.4 Media ..................................................................................... 26
2.7.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Konseling27
2.7.6 Langkah-Langkah Konseling ................................................ 28
2.8 Kepatuhan ..................................................................................... 29
v
2.8.1 Definisi .................................................................................. 29
2.8.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
........................................................................................................ 30
2.8.3 Cara Pengukuran ................................................................... 32
2.9 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ........................ 33
2.9.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 33
2.9.2 Kerangka Teori ...................................................................... 34
2.9.3 Hipotesis Penelitian ............................................................... 34
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil Trimester II & III ...................9
Tabel 2.3 Menu Untuk Ibu Hamil Triester II dan III ............................................ 15
Tabel 2.4 Kategori Nilai Hb Untuk Ibu Hamil ..................................................... 16
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel............................................................... 39
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori.................................................................................. 33
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Informed Consend ............................................................................ 48
Lampiran 2. PSP ................................................................................................... 49
Lampiran 3. Kuesioner Karakteristik Responden ................................................. 51
Lampiran 4. Kartu Kepatuhan Konsunsi Tablet Fe Ibu Hamil (Post Test)........... 52
Lampiran 5. SAP Konseling Gizi Ibu Hamil Anemia Trimeste 2 dan 3 .............. 53
Lampiran 6. Rencana Kegiatan Konseling Gizi ................................................... 55
Lampiran 7. Leaflet Konseling Gizi "Anemia dalam Kehamilan" ....................... 56
Lampiran 8. Leaflet Konseling Gizi "Gizi Ibu Hamil" ......................................... 58
Lampiran 9. Daftar Bahan Makanan Penukar....................................................... 60
Lampiran 10. Formulir Asuhan Gizi ..................................................................... 65
Lampiran 11. Formulir Recall 1x24 Jam .............................................................. 66
ix
2
BAB 1. PENDAHULUAN
2
3
yang tertinggi yaitu 59%, dimana terdapat 108 ibu hamil yang menderita anemia
dari 177 ibu hamil Kecamatan Klabang pada tahun 2016. Berdasarkan Data
Puskesmas Kecamatan Klabang pada bulan Januari sampai Maret tahun 2017
terdapat 31 ibu hamil yang menderita anemia dari total 60 ibu hamil, artinya
prevalensi ibu hamil yang menderita anemia pada bulan Januari sampai Maret di
wilayah Puskesmas Kecamatan Klabang sebesar 51,7%.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 88 tahun 2014, pemberian
tablet Fe merupakan salah satu upaya penting yang dilakukan dalam
penanggulangan dan pencegahan anemia karena efektif untuk mencegah dan
menanggulangi anemia akibat kekurangan Fe dan asam folat. Studi mengatakan
bahwa salah satu alasan program pemberian tablet Fe tidak berhasil adalah
masalah kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe (Briawan, 2013). Menurut
Aritonang (2012) Salah satu kunci keberhasilan suatu program kesehatan adalah
Promosi kesehatan yang merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu dengan harapan dapat
memperoleh pengetahuan yang lebih baik sehingga dapat berpengaruh terhadap
perubahan perilaku yang lebih baik. Pilihan metode yang dapat digunakan salah
satunya adalah konseling. Konseling gizi yang merupakan salah suatu bentuk
pendekatan yang dilakukan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan
keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya serta
permasalahan yang dihadapi (Kemenkes RI, 2011; Cornelia dkk. 2014).
Dari hasil wawancara dengan salah satu bidan di Puskesmas Klabang,
menyatakan bahwa pada saat ibu melahirkan mengalami pendarahan yang salah
satu faktor penyebabnya adalah dikarenakan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet
Fe yang diberikan atauh dengan kata lain kepatuhan ibu hamil akan konsumsi
tablet Fe masih rendah.
Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan motivasi ibu hamil
untuk menerapkan pola makan yang sehat selama hamil sehingga dapat membantu
ibu hamil untuk meningkatkan asupan makanan, serta dapat memberikan
informasi bahwa efek samping dan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan saat
konsumsi tablet Fe tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang didapat.
3
4
Informasi yang telah diterima oleh ibu dari proses konseling diharapkan dapat
merubah sikap dan perilaku untuk dapat memilih perilaku yang lebih baik
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet Fe sehingga dapat
meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil. (Hapzah dkk, 2012; Lutsey et al. 2007).
Hasil wawancara menyatakan bahwa kegiatan konseling gizi kepada ibu
hamil di Puskesmas Klabang jarang dilakukan oleh tenaga gizi di Puskesmas
tersebut. Penyampaian informasi kesehatan yang dilakukan hanya berupa
penyuluhan pada saat kegiatan kelas ibu hamil. Berdasarkan uraian diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efek Konseling Gizi terhadap
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Penderita
Anemia Di Kabupaten Bondowoso”.
4
5
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
kemampuan dalam hal mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian
konseling gizi terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan kadar hemoglobin
pada ibu hamil penderita anemia.
5
2
5
6
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan yang lebih
baik (dalam hal ketepatan waktu kunjungan prenatal pertama dan jumlah tablet Fe
yang dikonsumsi) berkaitan dengan peningkatan kadar Hb, yang artinya
suplementasi tablet Fe dinyatakan dapat memperbaiki kadar Hb. Selain itu jumlah
anak juga mempengaruhi kadar Hb, ibu hamil yang jumlah anak lebih sedikit
memiliki kadar Hb yang lebih tinggi. Penelitian ini juga meneliti tentang beberapa
hal mendasar yang mempengaruhi kepatuhan diantaranya status pernikahan,
menikah berhubungan kunjungan prenatal pertama, serta adanya hubungan antara
jumlah tablet Fe yang dikonsumsi dengan efek samping dan rasa ketidaksukaan
yang ditimbulkan saat mengkonsumsi tablet Fe. Dari beberapa faktor-faktor diatas
perlu dilakukannya intervensi yang diberikan untuk dapat meningkatkan
kepatuhan konsumsi tablet Fe dan peningkatan kadar Hb.
oleh ibu hamil. Anemia Defisiensi Besi adalah anemia yang terjadi akibat
kekurangan Fe dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah
berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat
kurangnya kadar Fe dalam darah. Selama masa kehamilan, volume sirkulasi darah
akan meningkat hingga 30-40%. Pada ibu hamil terjadi hemodelusi yaitu
pertambahan volume cairan darah yang lebih banyak daripada sel darah, sehingga
kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil berkurang dan dapat menyebabkan ibu hamil
mengalami anemia. Maka dari itu Fe sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk
pembentukan sel-sel darah (Istiany dan Ruslianti, 2014; Masrizal, 2007).
2.3.2 Klasifikasi
Menurut Aritonang (2012) klasifikasi anemia dalam kehamilan adalah
sebagai berikut :
a. Anemia Defisiensi Besi, merupakan anemia yang terjadi akibat kekurangan Fe
dalam darah dengan gejala terdapat keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual mutah pada awal kehamilan.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
metode sahli yang dapat digolongkan menjadi beberapa kategori:
Tabel 2.2 Kategori Anemia Defisiensi Besi
Kategori Anemia Kadar Hb
Tidak Anemia 11 g%
Anemia Ringan 9-10 g%
Anemia Sedang 7-8 g%
Anemia Berat < 7g%
Sumber: Aritonang (2012)
2.3.3 Etiologi
Penyakit infeksi maupun infestasi parasit sangat berperan dalam terjadinya
anemia gizi, terutama dalam masyarakat yang diet sehari-harinya sebagain besar
berasal dari sumber nabati. Kadar Fe yang rendah yang terkandung dalam sumber
nabati sehari-hari hanya merupakan sebagian alasan tinggnya prevalensi anemia
gizi besi yang terjadi di Indonesia. Investasi cacing dalam usus, terutama cacing
tambang serta penyakit infeksi yang lain banyak dijumpai dapat menambah
timbulnya anemia (Andriani dan Bambang, 2014).
Menurut Arisman (2008) secara umum terdapat tiga penyebab anemia gizi
besi diantaranya adalah :
a. Kehilangan darah kronis
Pada wanita mengalami haid atau menstruasi yang terjadi secara alami
setiap bulan. Darah yang keluar pada saat haid atau mentruasi dengan jumlah
yang sangat banyak maka akan dapat menyebabkan anemia.
Makanan tinggi Fe mempunyai angka serapan yang cukup tinggi yaitu
sebesar 20-30%. Makanan tinggi Fe ini adalah makakan yang berasal dari daging
hewan. Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi makanan yang dapat
mengganggu penyerapan Fe (contonya kopi) yang dapat menyebabkan serapan Fe
semakin rendah yang apabila dibiarkan terus-menerus akan dapat menjadi salah
satu faktor yang dapat menyebabkan anemia.
b. Peningkatan Kebutuhan
Kebutuhan Fe selama masa kehamilan akan meningkat yang bertujuan
untuk memasok kebutuhan janin untuk bertumbuh, pertumbuhan plasenta, dan
peningkatan jumlah volume darah ibu.
13
2.3.4 Patofisiologi
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang disebut Hidremia atau
Hipervolemia. Sel darah yang kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma
sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut:
plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%. Darah akan mulai bertambah
dalam usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan
antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk
membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya
kehamilan (Susiloningtyas, 2017).
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan disebabkan oleh
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II
kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000
ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah
partus. Plasma darah yang bertambah jauh lebih besar dari sel darah merah akan
mengakibatkan penurunan kadar Hb pada trimester II kehamilan dan kembali
meningkat pada trimester III (Susiloningtyas, 2017; Fikawati dkk. 2015).
2.3.5 Penatalaksanaan
Pelaksanaan anemia dilakukan dengan menemukan penyebabnya terlebih
dahulu untuk selanjutnya dapat dilakukan pengobatan. Pengobatan diarahkan
untuk menggantikan defisit Fe dengan garam Fe anorganik. Masalah defisiensi Fe
cukup diterapi dengan memberikan makanan yang cukup mengandung Fe. Tubuh
tidak akan mungkin menyerap Fe didalam jumlah besar dan dalam waktu yang
relatif singkat apabila anemia sudah terjadi. Pengobatan untuk masalah ini selalu
menggunakan suplementasi Fe serta menambah jumlah makanan yang kaya akan
dan dapat menambah penyerapan Fe (Arisman, 2008)
Menurut Masrizal (2007) Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
Defisiensi Besi dapat dilakukan antara lain dengan cara:
14
2.4 Hemoglobin
2.4.1 Definisi
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah
Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen
pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian
mengindikasikan anemia. Hemoglobin merupakan ikatan antara protein, garam
besi dan zat warna yang terdapat dalam darah berguna untuk mengangkut oksigen
dan karbondioksida dalam tubuh (Supariasa dkk. 2012; Andriani dan Bambang,
2014).
mengalami anemia yang lebih besar. Namun, bukan berarti ibu hamil yang tidak
bekerja tidak dapat mengalami anemia. Ibu hamil yang tidak bekerja atau
sebagaiibu rumah tangga dapat melakukan pekerjan yang dapat menguras tenaga,
hal ini dapat menyebabkan ibuhamil dapat mengalami letih dan kurang istirahat
sehingga dapat mengalami anemia (Tristiyanti, 2006).
Usia kehamilan yang terus bertambah disertai dengan bertambahnya volume
plasma dapat mengakibatkan kadar Hb menurun yang terjadi pada trimester 1 dan
2 sedangkan pembentukan sel darah merah terjadi pada pertengana akhir
kehamilan sehingga kadar Hb mulai meningkat di trimester 3 (Tristiyanti, 2006).
Jarak kehamilan yang pendek dapat menjadi salah satu faktor yang
mempercepat terjadinya anemia pada ibu hamil, hal ini disebabkan karena adanya
kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dari pemulihan faktor
hormonal. Pemenuhan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan dapat berpengaruh
baik terhadapt proses pemulihan faktor hormonal. Jarak kehamilan yang baik
adalah 24 bulan setelah kelahiran anak sebelumnya (Tristiyanti, 2006).
2.5 Tablet Fe
2.5.1 Definisi
Tablet Fe yang diberikan pada ibu hamil merupakan salah satu upaya
penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia yang merupakan cara
yang efektif karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat
kekurangan Fe dan atau asam folat. Tablet Fe merupakan Suplemen gizi dengan
kandungan zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat
atau sering disebut tablet Fe-folat atau suplemen Fe-folat tablet yang diberikan
kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Wanita usia subur diberikan sebanyak
satu kali seminggu dan satu kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan
setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 tablet. (Permenkes RI,
2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014
menyebutkan bahwa spesifikasi teknis untuk standart Tablet Fe Bagi wanita usia
subur dan ibu hamil tablet Fe berbentuk bulat atau lonjong, berwarna merah tua,
20
Penyulit ini tidak jarang menyusutkan kepatuhan dalam konsumsi tablet Fe.
Upaya untuk mengurangi efek samping yang timbul adalah dengan menurunkan
dosis sampai pengaruh itu lenyap. Ibu hamil hendaknya selalu diberikan
pengertian bahwa efek samping yang tidak menyenangkan yang timbul akibat
konsumsi tablet Fe, tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang didapat dari
konsumsi tablet Fe (Arisman, 2008).
2.6.2 Metabolisme Fe
Fe merupakan unsur runtutan terpenting bagi manusia. Fe dengan
konsentrasi tinggi terdapat dalam sel darah merah, yaitu sebagai bagian dari
molekul hemoglobin yang mangangkut paru-paru. Hemoglobin akan mengangkut
oksigen ke sel-sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glukosa, lemak, dan
protein menjadi energi (ATP). Fe yang ada dalam tubuh berasal dari tiga sumber,
yaitu Fe yang diperoleh dari kerusakan sel-sel darah merah (hemolisis), Fe yang
diambil dalam penyimpanan dalam tubuh, dan Fe yang diserap dari saluran
pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut pada manusia yang normal kira-kira 20-
25 mg Fe perhari berasal dari hemolisis dan sekitar 1 mg berasal dalam jumlah
terbatas. (Andriani dan Bambang, 2014).
22
lebih banyak mengalami perubahan kadar Hb, sedangkan pada responden yang
mendapat konseling kurang baik, lebih banyak tidak mengalami perubahan kadar
Hb.
Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan motivasi ibu hamil
untuk menerapkan pola makan yang sehat selama hamil sehingga dapat membantu
ibu hamil untuk meningkatkan asupan makanan. Ibu hamil yang tidak disuplai
dengan makanan yang cukup mengandung sumber Fe serta tidak ditunjang dengan
suplementasi tablet Fe akan mengalami penurunan kadar Hb. Konseling gizi akan
lebih optimal apabila melibatkan suami dalam pelaksanaan konseling sebagai
pemberi dukungan. Konseling gizi yang dilakukan sekali dalam sebulan dan
suplementasi tablet Fe dua kali dalam sepekan selama tiga bulan telah dapat
meningkatkan kadar Hb, namun peningkatan kadar Hb yang terjadi tidak
memberikan perbedaan yang bermakna (Hapzah dkk. 2012).
Menurut Kemenkes RI (2015) berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan konsumsi Tablet Fe yang harus disampaikan dan dilakukan saat
tenaga kesehatan memberikan konseling kepada ibu hamil untuk memastikan
Tablet Fe yang didistribusikan diminum setiap hari oleh Ibu Hamil sejak awal
kehamilan:
1. Terjadinya perubahan warna hitam pada tinja menunjukkan tanda yang
normal karena mengonsumsi Tablet Fe. Warna hitam pada tinja disebabkan
adanya sisa Fe yang tidak digunakan oleh tubuh.
2. Sisa kemasan Tablet Fe perlu dibawa saat kunjungan berikutnya dan ibu
hamil dapat melakukan pencatatan Tablet Fe yang dikonsumsi pada Kartu
Kepatuhan sehingga petugas kesehatan dapat melakukan monitor kepatuhan
konsumsi Tablet Fe.
3. Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan
mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi Tablet Fe.
4. Kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau kader diperlukan untuk
memastikan apakah Tablet Fe betul-betul dikonsumsi oleh sasaran.
5. Untuk mengetahui apakah sasaran mengonsumsi Tablet Fe, petugas dapat
melihat perkembangan kesehatan sasaran melalui tanda klinis.
26
2.7.2 Tujuan
Konseling bertujuan untuk membantu klien dalam upaya mengubah perilaku
yang berkaitan dengan gizi, sehingga status gizi dan kesehatan klien menjadi lebih
baik. Perilaku yang diubah meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
bidang gizi. Konseling gizi juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi
pelaksanaan dan penerimaan diet yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi klien.
(Supariasa, 2015; Kemenkes, 2014).
2.7.3 Manfaat
Cornelia dkk. (2014) menyatakan bahwa proses konseling diharapkan dapat
membantu klien untuk mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang dihadapi,
membantu klien mengatasi masalah, mendorong klien untuk mencari cara
pemecahan masalah, mengarahkan klien untuk memilih cara pemecahan yang
paling seseuai baginya dan membantu proses peyembuhan penyakit melalui
perbaikan gizi.
2.7.4 Media
Konseling menggunakan saluran komunikasi tatap muka. Komunikasi yang
dilakukan dalam tatap muka adalah secara lisan, sehingga suara merupakan organ
komunikasi. Untuk mendukung sangat dianjurkan menggunakan media
pendukung dalam bentuk hasil cetakan, gambar, dan audio-visual. Media
pendukung ini akan menjadi pengayaan bagi konselor juga bagi klien. Media
pendukung yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin
disampaikan dapat berupa hasil cetak berupa lembaran kartu, lembaran Koran
27
atau booklet. Media ini diharapkan dapat memudahkan penyampaian pesan oleh
konselor kepada klien, dan memberikan persepsi kepada klien dari visual yang
ingin kita capai. (Nuthayati, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian Agustini dkk. (2011) menunjukkan bahwa
didapatkan peningkatan kadar Hb yang lebih lebih tinggi pada kelompok yang
diberikan paket intervensi berupa leaflet, diskusi kelompok dan kartu monitoting
minum tablet Fe. Paket intervensi yang diberikan dapat meningkatkan
pengetahuan sehingga dapat meningkatkan keterampilan ibu hamil dalam
merubah pola perilaku konsumsi tablet Fe serta pengaruh lain seperti pola asupan
makanan, dan gaya hidup subjek penelitian.
90 hari. Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan
yang perlu diingat adalah semua ibu memerlukan dukungan moral selama
kehamilannya.
c. Petugas Kesehatan sebagai fasilitator bagi klien untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sebagai fasilitator petugas kesehatan dilengkapi
dengan buku pedoman pemberian Fe dengan tujuan agar petugas mampu
melaksanakan pemberian Fe pada kelompok sasaran dalam upaya
menurunkan prevalensi anemia.
d. Petugas kesehatan sebagai konselor dengan membantu ibu hamil mencapai
perkembangan yang optimal dalam batas-batas potensi yang dimiliki dan
secara khusus bertujuan untuk mengarahkan perilaku yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat, membimbing ibu belajar membuat keputusan dan
membimbing ibu mencegah timbulnya masalah.
patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini disebabkan oleh ibu kurang bisa
menyerap informasi yang diberikan.
c. Pekerjaan
Ibu hamil yang tidak bekerja cenderung tidak patuh dibandingkan dengan
ibu yang bekerja. Ibu hamil yang tidak bekerja pengetahuannya akan sukit
berkembang karena informasi yang diperoleh dan kegiatan betukar pendapat
hanya dilakukan dengan orang-orang yang sama. Pekerjaan akan mempengaruhi
kesempatan untuk memperoleh informasi yang cukup, mempengaruhi penyerapan
informasi yang diterimanya. Namun, bisa juga akan membuata ibu sering
menunda untuk mengkonsumsi tablet besi.
d. Pengetahuan
Pengetahuan yang diperoleh ibu hamil dari pengalaman, pendidikan,
lingkungan serta pendidikan kesehatan oleh petugas kesehatan turut
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ibu hamil
yang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang anemia kemungkinan akan
lebih patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
e. Sikap.
Pengalaman yang didapat ibu baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi ibu untuk menimbulkan kesadaran untuk bersikap positif
atau negated dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ibu hamil memiliki sikap yang
kurang dalam mengkonsmsi tablet Fe dengan berbagai alasan, diantaranya
merasakan efek samping yang tidak nyaman, lebih memilih susu karena rasanya
yang lebih enak dan karena lupa. Faktor sikap menjadi faktor dominan
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dari kelima
faktor predisposisi lainnya.
Antenatal Care (ANC) atau Pelayanan Antenatal adalah pelayanan yang
diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan yang kompeten seperti dokter,
bidan, dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan
antenatal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester 1,
1 kali pada trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3 dengan minimal 1 kali
kunjungan ditemani oleh suami atau anggota keluarga (Kemenkes, 2013).
32
Frekuensi ANC memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Frekuensi ANC paling sedikit dilakukan minimal
1 kali dan maksimal 7 kali. Ibu hamil yang mendapatkan frekuensi ANC lebih
sering diharapkan dapat mendapatkan informasi lebih banyak mengenai
kehamilan dari yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan, serta lebih banyak
mendapatkan dukungan dari petugas kesehatan utuk mengkonsumsi tablet Fe
(Fitri, 2015).
Ibu hamil dengan Usia kehamilan > 24 minggu kecenderungan untuk lebih
patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe di bandingkan ibu hamil dengan usia
kehamilan ≤ 24 minggu, hal ini dikarenakan semakin tinggi usia kehamilan ibu,
maka akan semakin besar kemungkinan ibu untuk mendapatkan pelayanan ANC
dari petugas kesehatan (Fitri, 2015).
Konseling Gizi
Konseling Gizi
Kadar Hemoglobin
3.3.2 Subjek
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan subjek yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Menurut
Notoatmodjo (2010), kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai subjek,
sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai subjek. Berikut adalah kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dalam
penelitian ini:
33
a. Kriteria Inklusi:
1. Ibu hamil trimester II dan III
2. Mengalami anemia (kadar Hb < 11gr/dl)
3. Bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Klabang
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Mampu membaca dan menulis
6. Tidak mengalami gangguan jiwa
7. Bersedia menandatangani Informed Consent
b. Kriteria Ekslusi:
1. Pindah tempat tinggal
2. Tidak tinggal menetap di wilayah penelitian
35
36
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari
subjek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari Dinas
Kesehatan Bondowoso tahun 2016, data Puskesmas Klabang mengenai jumlah ibu
hamil dan jumlah ibu hamil anemia trimester II dan III dan data jumlah tablet Fe
yang diterima oleh ibu hamil trimester II dan III.
b. Analisis Bivariat
1) Analisis data untuk mengetahui pengaruh konseling tehadap kepatuhan
konsumsi tablet Fe ibu hamil penderita anemia trimester II dan III pada
kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji Chi Square.
1941,92
n=
(101,1 − 0.05) + 0,49
1941,92
n=
101.05 + 0,49
1941,92
n=
101,54
n = 19,1
n = 20
Keterangan :
n = Perkiraan jumlah sampel
N = Perkiraan besar populasi
z = Nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p = Perkiraan proporsi jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1- p (100% - p)
d = Tingkat kesalahan yang diperoleh (d = 0,05)
Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 23 ibu hamil anemia. Pada setiap
kolompok yaitu 23 ibu hamil anemia untuk kelompok kontrol dan 23 ibu hamil
anemia untuk kelompok perlakuan.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan subjek yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Menurut
Notoatmodjo (2010), kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai subjek,
sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai subjek. Berikut adalah kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dalam
penelitian ini:
b. Kriteria Inklusi:
1. Ibu hamil trimester II dan III
2. Mampu berkomunikasi dengan baik
3. Mampu membaca dan menulis
4. Tidak mengalami gangguan jiwa
5. Bersedia menandatangani Informed Consent
c. Kriteria Ekslusi:
1. Tidak menetap di wilayah penelitian
2. Memiliki penyakit kelainan darah
3. Mengalami emesis
4. Sudah mendapatkan vitamin
5. Ibu hamil anemia yang terpilih menjadi subjek penelitian diberikan PSP dan
apabila setuju diminta untuk menjadi responden dengan mengisi informed
consent.
6. Subjek penelitian diberikan Kartu Monitoring Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
dan diberikan arahan mengenai cara pengisiannya.
7. Kelompok perlakuan diberikan konseling gizi sebanyak 2 kali dalam 1 bulan.
8. Setelah 1 bulan, dilakukan pemeriksaan kadar Hb akhir dengan alat pengukur
kadar Hb digital yaitu Quick Check Hb dan penyerahan Kartu Monitoring
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe kepada peneliti.
9. Peneliti melakukan perhitungan tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe.
10. Melakukan pengolahan data dan analisis data.
11. Membuat pembahasan dan kesimpulan
12. Penelitian selesai.
penelitian mengenai jumlah ibu hamil dan jumlah ibu hamil anemia trimester 2
dan 3.
6. Pembersihan Data
Pembersihan data atau cleaning merupakan proses penegecekan ulang untuk
melihat kembali kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan
sebagainya. Apabila ditemukan kesalahan dapat segera dilakukan tindakan
koreksi.
c. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk menguji
perbedaan kepatuhan konsumsi tabler Fe dan kadar Hb antar dua kelompok.
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui kenormalan distribusi data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk.
2) Analisis data untuk mengetahui perbedaan kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu
hamil penderita anemia pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
sesudah konseling gizi menggunakan uji Independent T-Test jika data
berdistribisi normal, jika data berdistribusi tidak normal menggunakan uji
Mann Whitney.
3) Analisis data untuk mengetahui perbedaan kadar Hb ibu hamil penderita
anemia pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuansesudah konselingi
gizi menggunakan uji Independet T-Test jika data berdistribusi normal, jika
data berdistribusi tidak normal menggunakan uji Mann Whitney.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2008. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Briawan, D. 2013. Anemia Masalah Gizi Pada Remaja. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Edelstein, S dan N. Herbold. 2012. Buku Saku Nutrisi (Rapid for Nurses:
Nutrition). Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Fanny, L., Mustamin., T, Dewi KB., dan St, Kartini. 2012. “Pengaruh Pemberian
Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas
Tamamaung Tahun 2011”. Dalam Media Gizi Pangan. Vol.XIII. Edisi 1.
Fikawati, S., A. Syafiq, dan K. Karima. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Cetakan ke-1.
Jakarta: Rajawali Pers.
x
Fitri, Y.P. 2015. Kepatuhan Konsumsi Suplemen Besi Dan Pengaruhnya
Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kota Tangerang. Bogor:
Institu Pertanian Bogor.
Istiany, A dan Rusilanti. 2014. Gizi Terapan. Cetakan ke-2. Banding: PT Remaja
Rosdakarya.
Kautshar, N., Suriah., dan N, Jafar . 2013. Kepatuhan Ibu Hamil dalm
Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) di Puskesmas Bara-Bara Tahun 2013.
Laporan Hasil Penelitian. Universitas Hasanudin Makasar.
xi
Kusumah, U. W. 2009. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester II dan III dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di RSUP H. Adam Malik Tahun
2009. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Litasari, D., A. Sartono, dan Mufnaetty. 2014. “Kepatuhan Minum Tablet Zat
Besi Dengan Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Di Puskesmas Purwoyoso
Semarang”. Dalam Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang.
Vol 3 Nomor 2.
Nasir, ABD., A, Muhith, dan ME, Ideputri. 2011. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kesehatan: Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis untuk
Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
xii
Oktavia, A. 2016. Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dan Kadar Hb Di Puskesmas Mangli
Kabupaten Jember. Skripsi. Politeknik Negeri Jember.
Sanputri, F.A. 2016. Efek Konseling Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sisa
Makanan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Interna Rsd Dr.
Soebandi Jember. Skripsi. Politeknik Negeri Jember.
Setianingsih, W., L.S. Ani, dan N.W.A. Utami. 2015. Konsumsi Besi Folat,
Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Besi Berhubungan dengan Kejadian
Anemia Ibu Hamil di Kabupaten Jember. Dalam Public Health and
Preventive Medicine Archive. Volume 3 Nomor 1.
Siswanto, Susila dan Suyanto. 2013. Metodologi Kedokteran dan Kesehatan.
Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Supariasa., B. Bakri, dan I. Fajar. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran ECG.
Susiloningtyas, I. 2017. Pemberian zat besi (Fe) dalam Kehamilan. Program Studi
Diploma III Kebidanan: Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
xiii
40
Lampiran 1.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOLGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl.Mastrip PO.BOX 164 Te1p.333532-333534 Fax 333531
Jember (68101)
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul
“Pengaruh Konseling Gizi terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dan
Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Penderita Anemia (Studi di
Wilayah Kerja Puskesmas Klabang Kabupaten Bondowoso) “
Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko dan dampak apapun
terhadap responden. Saya telah diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan
penelitian yang akan dilakukan. Dengan ini saya bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.
Jember, 2017
Peneliti Responden
Jember, 2018
Peneliti Responden
Lampiran 2.
PERSETUJUAN SEBELUM PENELITIAN
(PSP)
Saya Indah Liananta Utami adalah mahasiswa Program Studi Gizi Klinik,
dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian
saya yang berjudul “Efek Konseling Gizi Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi
Tablet Besi dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Penderita Anemia Di
Kabupaten Bondowoso”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling gizi terhadap
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan kadar Hb pada ibu hamil penderita
anemia. Penelitian ini akan berlangsung selama 3 bulan dengan subjek penelitian
adalah ibu hamil penderita anemia dengan trimester 2 dan 3.
1. Kesukarelaan Mengikuti Penelitian
Anda bebas memilih akan mengikuti atau tidak mengikuti penelitian ini
tanpa ada paksaan. Apabila anda sudah memutuskan untuk mengikuti penelitian
ini, peneliti berharap agar mengukuti penelitian ini sampai selesai. Apabila anda
tidak bersedia untuk menjadi subjek penelitian atau tidak setuju dengan cara
dalam penelitian ini, Anda bisa langsung menolak untuk tidak berpartisipasi
dalam penelitian tanpa dikenakan sanksi dan denda apapun.
2. Prosedur Penelitian
a. Anda akan mendapatkan Kartu Monitoring Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
dan peneliti memintanya untuk mengisi sesuai dengan cara pengisian yang
telah tertera.
i. Anda diminta untuk mengisi kartu monitoring kepatuhan setiap hari
selama satu bulan penelitian ini berlangsung.
ii. Kotak pada kartu monitoring kepatuhan diisi tanggal sesuai dengan bulan
pemberian.
iii. Beri tanda pada kolom tanggal jika ibu minum TTD dan diberi tanda "×"
bila tidak minum (tulis alasannya).
43
darah. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena rasa nyeri dan luka yang
ditimbulkan akibat penusukan jarum saat pengambilan darah bersifat ringan dan
dapat pulih dengan cepat yang akan terus dipantau. Jika anda tidak dapat menahan
rasa nyari tersebut, anda dapat memilih untuk tidak mengikuti penelitian ini.
3. Manfaat
Keuntungan yang akan Anda dapat adalah mendapat konseling gizi terkait
anemia dan gizi pada ibu hamil serta dapat mengetahui tingkat kepatuhan Anda
dalam mengkonsumsi tablet Fe dan mengetahui kadar Hb Anda.
Lampiran 3.
KUESIONER PENELITIAN
EFEK KONSELING GIZI TERHADAP KEPATUHAN
KONSUMSI TABLET FE DAN KADAR
HOMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
PENDERITA ANEMIA
Tanggal Pengisian Kuesioner:
Karakteristik Responden
No. Responden :
Nama :
Alamat : Desa ……………….Rt…/Rw…,Kecamatan…..................
No. Telepon/Hp :
Umur : …….tahun
Usia Kehamilan : …….bulan
Jumlah Anak : …….orang
Jarak Kelahiran : (Lingkari salah satu)
a. < 24 bulan
b. ≥ 24 bulan
Kunjungan ANC selama kehamilan: …….kali
Pendidikan terakhir : (Lingkari salah satu)
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Sarjana
Pekerjaan : (Lingkari salah satu)
a. Tidak bekerja
b. Bekerja (Pekerjaan: …….)
Kadar Hb akhir : …….gr/dl
46
Lampiran 4.
KARTU KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE IBU HAMIL (Postest)
Nama :
Alamat :
Bulan/Tahun :
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Cara Pengisian:
1. Kotak diisi tanggal sesuai dengan bulan pemberian
2. Diberi tanda "√" pada kolom tanggal jika ibu minum TTD dan diberi tanda "×"
bila tidak minum (tulis alasannya).
Sumber: Kemenkes (2015)
= 𝑥100%
Lampiran 5.
KARTU KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE IBU HAMIL (Postest)
Nama :
Alamat :
Bulan/Tahun :
Umur Kehamilan :
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Cara Pengisian:
3. Kotak diisi tanggal sesuai dengan bulan pemberian
4. Diberi tanda "√" pada kolom tanggal jika ibu minum TTD dan diberi tanda "×"
bila tidak minum (tulis alasannya).
Sumber: Kemenkes (2015)
= 𝑥100%
Lampiran 5.
SAP KONSELING GIZI IBU HAMIL ANEMIA TRIMESTER II DAN III
A. Rencana Konseling
Topik : Kenali Anemia dalam Kehamilan dan Gizi Kehamilan
Konselor : Indah Liananta Utami
Responden : Ibu Hamil Anemia Trimester 2 dan 3
Tempat : Rumah Responden
Waktu Pertemuan : 30 menit
Hari/Tanggal :-
B. Tujuan Umum
Diharapkan setelah mengikuti konseling gizi tentang anemia pada ibu hamil
trimester 2 dan 3 beserta dietnnya, responden dapat memahami materi yang
diberikan yang selama proses konseling gizi dan dapat menerapkan solusi aau
alternative pemecahan masalah yang telah diberikan konselor.
C. Tujuan Khusus
1. Responden mengetahui dan memahami masalah dan penyebab dari masalah
yang tengah dialami yaitu anemia pada ibu hamil serta mendapatkan solusi
atau alternative pemecahan masalah yang tepat melalui proses konseling gizi.
2. Responden mengetahui dan memahami pentingnya konsumsi tablet Fe.
3. Responden mengetahui dan memahami makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan serta contoh menu makanan untuk ibu hamil penderita anemia.
D. Materi
1. Gambaran umum anemia pada ibu hamil.
2. Pentingnya konsumsi tablet Fe.
3. Gizi ibu hamil
49
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Alat Peraga
1. Lembar Balik
2. Leaflet
G. Evaluasi
Lampiran 6.
RENCANA KEGIATAN KONSELING GIZI
Tahapan Konseling Kegiatan Konselor Waktu
Membangun dasar-dasar Memberi salam, duduk sama tinggi, 5 menit
konseling berkenalan dengan responden singkirkan
penghalang, menyampaikan tujuan
kedatangan dan tujuan konseling, serta
minta ijin untuk responden meluangkan
waktunya untuk melakukan konseling
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi kadar Hemoglobin kurang dari 11 gr/dl yang disebabkan karena Kehilangan darah kronis, Asupan dan
serapan tidak adekuat dan Peningkatan kebutuhan.
Gejala dari anemia diantaraya Wajah dan telapak tangan pucat, Mata berkunang-kunang, 5 L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah dan Lunglai), Denyut
kantung cepat, Sesak napas dan Konsentrasi menurun.
Ibu hamil dengan anemia memiliki risiko mengalami:
1. Pendarahan sebelum dan saat melahirkan,
2. Risiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR),
3. Meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi
4. Bayi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan (tidak dapat mencapai tinggi optimal dan menjadi kurang cerdas).
58
Efek Konsumsi Tablet Fe
Untuk mengatasi Anemia pada Ibu Hamil dapat dilakukan dengan Meningkatkan konsumsi Fe dari makanan, Suplementasi Fe (Konsumsi
tablet Fe), Fortifikasi Fe dan Penanggulangan infeksi dan parasit.
Tablet Fe adalah suplementasi gizi dengan kandungan Fe setara dengan 60 mg Fe elemental dan 400 mcg asam folat yang diberikan pada ibu
hamil setiap hari minimal 90 tablet selama masa kehamilan Untuk memperbaiki status hemoglobin dalam darah dalam waktu yang singkat.
Konsumsi tablet Fe untuk ibu hamil dianjurkan 1 tablet setiap hari.
61
Mual, muntah, rasa tidak enak pada ulu hati, konstipasi dan feses berwarna hitam. Efek samping ini adalah hal yang wajar/normal dan tidak
membahayakan. Efek samping yang dirasakan tidak sebanding dengan besarnya manfaat dari konsumsi tablet Fe.
Berikut cara untuk meringankan efek saamping dari konsumsi tablet Fe:
1. Perbanyak minum, menambah konsumsi makanan yang kaya akan serat seperi roti, serealia dan agar-agar untuk mengatasi konstipasi atau
sembelit.
2. Konsumsi tablet Fe pada malam hari untuk mencegah mual.
3. Dianjurkan memakan makanan sumber vitamin C tiap kali makan untuk membantu penyerapan Fe
4. Sebaiknya tidak minum teh atau kopi kerena mengandung tanin yang dapat mengahambat penyerapan Fe
5. Asam fitat dalam serat serealia dan asam oksalat dalam sayuran dapat menghambat penyerapan Fe.
62
Oleh
Indah Liananta Utami
G42141383
63
Lampiran 8.
LEAFLET KONSELING GIZI “ANEMIA PADA IBU HAMIL”
Tujuan Diet besar hingga menyebabkan lambung sedikit sedar dan ikan kering (ikan asin, ikan pindang, teri),
terdesak. Dianjurkan untuk makan dalam porsi ayam, udang dll. Ikan yang digoreng kering dapat
Untuk meningkatkan gizi baik ibu maupun
yang kecil namun sering untuk mencegah menjadi tambahan zat kapur dari tulang ikan yang
janin dalam kandungan.
kekurangan gizi. dapat di makan.
64
Golongan III: Tempe dan Penukar Contoh menu
Tempe dapat ditikat dengan kacang-kacangan Waktu
Menu I
Makan
kering, seperti kacang merah, kacang kedelai, Bihun goreng seafood (200g)
Pagi
kacang tanah dan hasil olahannya seperti tahu, Jus wortel (250 ml)
temped an oncom. Selingan Pudding sari nanas (60 g)
Golongan IV: Sayuran Nasi putih (150 g)
Warna sayuran yang lebih baik adalah sayuran Sup telur gulung (250 ml)
Siang
Kalian cah udang (100 g)
berwarna hijau, atau kuning kemerah-merahan,
Dendeng masak pedas (60 g)
seperi bayam, kangkung, daun singkong, daun
Selingan Pudding roti pisang (75 g)
papaya, daun katuk, daun bluntas, kacang panjang,
Nasi putih (150)
buncis, wortel tomat dll. Sebaiknya sayuran ini ibu Ayam goreng telur (100 g)
Malam
makan sebagai lalapan mentah karena vitaminnya Sayur tempe daun pakis (100 g)
masih sangat utuh. Gimbal udang (60 g)
Golongan V: Buah-Buahan Waktu
Menu II
Makan
Buah juga sebaiknya dipilih yang berwarna seperti Nasi tim ayam (200g) Oleh
Pagi
papaya, nanas, jambu biji, sawo, jeruk mangga dan Jus pisang mangga (250 ml)
Indah Liananta Utami
pisang. Selingan Kentang rebus (60 g)
Nasi putih (150 g) G42141383
Ayam teriyaki (250 g)
Siang
Buncis masak wijen (100 g)
Sup bola tahu (60 g)
Selingan Pudding soya stroberi (75 g)
Nasi putih (150 g)
Tahu kukus sayuran (150 ml) PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
Malam
Acar lobak ikan (100 g)
JURUSAN KESEHATAN
Rolade tempe (60 g)
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
59
Lampiran 9.
DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR
Berikut ini adalah 7 golongan bahan makanan. Bahan makanan pada tiap
golongan, alam jumlah yang dinyatakan dalam daftar bernilai sama. Oleh
karenanya satu sama lain dapat saling menukar dan disebut 1 satuan penukar
GOLONGAN I : BAHAN MAKANAN SUMBER HIDRAT ARANG
Satu satuan penukar mengandung : 175 kalori, 4 gram protein
40 gram hidrat arang
Bahan makanan gr ukuran
Nasi 100 3/4 gls
Nasi tim 200 1 gls
Bubur berang 400 2 gls
Nasi jagung 100 3/4 gls
Kentang 200 2 bj sdg
Singkong ,ko
100 1 ptg sdg
Talas 200 1 bj bsr
Ubi 150 1 bj sdg
Biskuit meja 50 5 bh
Roti putih 80 4 iris
Krakers 50 5 bh bsr
Maezena 40 8 sdm
Tepung beras 50 8 sdm
Tepung singkong 40 8 sdm
Tepung sago 40 7 sdm
Tepung terigu 50 10 sdm
Tepung hunkwe 40 8 sdm
Mie kering 50 1 gls
Mie basah 100 1 gls
Makaroni 50 1/2 gls
62
Bihun 50 1/2 gls
63
Kacang merah 25 2 1/2 sdm
Kacang tanah terkupas 20 2 sdm
Kacang tolo 25 2 1/2 sdm
Keju kacang tanah 20 2 sdm
50 2 ptg sdg
Tahu 100 1 bj bsr
Tempe 50 2 ptg sdg
GOLONGAN IV : SAYURAN
Sayuran kelompok A, mengandung sedikit sekali, protein dan hidrat arang.
Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya.
Baligo Kangkung Petsay
Daun Bawang Ketimun Rebung
Daun Kacang Panjang Tomat Sawi
Daun Koro Kecipir Selada
Daun Labu Alam Kol Seledri
Daun Waluh Kembang Kol Tauge
Daun Lobak Labu Air Tebu Terubuk
Jamur Segar Lobak Terong
Oyong (Gambas) Pepaya Muda Cabe Hijau Besar
Sayuran kelompok B, dalam satu satuan penukar mengandung : 50 kalori, 3
gram protein dan 10 gram hidrat arang. Satu satuan penukar = 100 gram sayuran
mentah dalam keadaan bersih = 1 gelas setelah direbusdan ditiriskan.
Bayam Daun Melinjo Katuk
Bit Daun Pakis Kucai
Buncis Daun Singkong Labu Siam
Daun Bluntas Daun Pepaya Labu Waluh
Daun Ketela Rambat Jagung Muda Nangka Muda
Daun Kecipir Jantung Pisang Pare
Daun Lenca Genjer Tekokak
Daun Lompong Kacang Panjang Wortel
64
Daun Mangkokan Kacang Kapri
GOLONGAN V : BUAH-BUAHAN
Satu satuan penukar mengandung : 40 kalori, 10 gram hidrang arang
Bahan makanan gr ukuran
Adpokat 50 1/2 bh bsr
Apel 75 1/2 bh sdg
Anggur 75 10 bj
Belimbing 125 1 bh bsr
Jambu biji 100 1 bh bsr
Jambu air 100 2 bh sdg
Jambo bol 75 3/4 bh sdg
Duku 75 15 bh
Durian 50 2 bj
Jeruk manis 100 2 bh sdg
Kedondong 100 1 bh sdg
Kemang 100 1 bh bsr
Mangga 50 1/2 bh bsr
Nenas 75 1/6 bh sdg
Nangka masak 50 3 bj
Pepaya 100 1 ptg sdg
Pir 100 1/2 bh
Pisang ambon 75 1 bh sdg
Pisang raja sereh 50 2 bh kcl
Rambutan 75 8 bh
Salak 75 1 bh bsr
Sawo 50 1 bh sdg
Sirsak 50 1/2 gls
Semangka 150 1 ptg bsr
65
GOLONGAN VI : SUSU
Satu satuan penukar mengandung : 110 kalori, 7 gram protein, 9 gram hidrat
arang, 7 gram lemak.
Bahan gr ukuran
Susu sapi 200 1 gls
Susu kambing 150 3/4 gls
Susu kerbau 100 1/2 gls
Susu kental tak manis 100 1/2 gls
Tepung susu whole 25 5 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdm
Tepung saridele 25 5 sdm
Yoghurt 200 1 gls
66
Lampiran 10.
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal:
Diagnosa Medis:
ASSASMENT GIZI
Antropometri
LiLA= cm
Status Gizi=
Biokimia
Kadar Hb= gr/dL
Fisik Klinis
Riwayat Makan
Alergi makanan :
Pola Makan:
Riwayat Personal
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI GIZI
MONITORING EVALUASI
67
Lampiran 11.
FORMULIR RECALL 1X24 JAM
Waktu Menu Banyaknya
Bahan Makanan
Makan Makanan URT Gr
Makan Pagi
Selingan
Makan Siang
Selingan
Makan
Malam
Selingan
68
Lampiran 12.
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan, Tahun2017 dan tahun 2018
No Kegiatan
3 4 8 9 10 11 12 1 5 6 7 8
1 Pengajuan Judul
Studi Literatur dan
2 Pengajuan
Penelitian
3 Pembuatan Proposal
Seminar Proposal
4
Penelitian
5 Etichal Clearance
Pelaksanaan dan
6
Penelitian
Entri Data dan
7
Analisis Data
Pembuatan Laporan
8
Penelitian
9 Pengadaan Skripsi
69