Anda di halaman 1dari 2

Amanda bergabung di internet dating sedang mencari pria idamannya yang bisa memenuhi kriterianya : extravert, terbuka dengan

hal-hal baru, stabil secara emosional. Seorang peneliti dari perusahaan marketing di New York mengetahui bahwa Amanda pernah
mempelajari teori kepribadian yang akhirnya membawanya memahami tentang the big five theory. Amanda mendapatkannya dalam
kuliah pascasarjananya di jurusan psikologi. The big five theory memampatkan sifat manusia menjadi 5 dimensi ( keterbukaan
terhadap pengalaman/hal-hal baru, kehati-hatian, ekstraversi, mudah akur/setuju dan neurotisme). Amanda kemudian memilih situs
web yang menyediakan tes psikologi dari 5 sifat tersebut untuk mencari pasangannya. Dia akhirnya memilih John Chu, seorang aktor
di New York.

A. PENDEKATAN SIFAT: MEMAHAMI PERBEDAAN KITA


 Pendekatan sifat mengasumsikan bahwa perbedaan antara orang yang satu dengan orang yang lain tergambar
dari sikapnya, ramah atau tidak, penolong atau bukan, dsb. Sifat bukan keadaan sementara.
 Label sifat memungkinkan kita untuk menyimpulkan apa yang seseorang sukai sehingga kita mampu memprediksi apa yang akan
dilakukannya
 Kita banyak menggunakan istilah untuk membandingkan sikap orang yang satu dengan yang lain (pemalu, pd, ramah, kaku)
Keadaan : Pola sementara dari pikiran, perasaan dan perilaku.
Sifat : Pola yang relatif dari pikiran, perasaan, dan perilaku( mencirikan seseorang)

1. The Big Five


 Kamus Bahasa Inggris yang tidak lengkap berisi hampir 18.000 kata ( Allport & Odbert,1936). Terdapat banyak kata yang berarti sinonim, hanya
bahasa gaul, dsb. Raymond Cattell memberikan daftar kata kepada majelis hakim sebagai pedoman menilai orang yang mereka kenal. Demikian
sehingga diperoleh sejumlah kata yang ternyata bermakna sama. Hal ini membuat Cattell menghilangkan sejumlah kata menjadikannya
menghasilkan 16 dimensi kepribadian.
 Penyelidik selanjutnya(melalui analisis lanjut) menngurangi 16 dimensi karena dianggap tumpang tindih. Hans Eysenck menyatakan hanya ada 2
dimensi saja, walaupun pada akhirnya dia menambahkan 1 dimensi.
 Pengurangan ini dianggap terlalu parah sehingga lewat konsensus, disepakati 5 dimensi kepribadian untuk menggambarkan semua kepribadian.
Sistem Kepribadian dinobatkan sebagai The Big Five (D.W. Fiske, 1949; Norman, 1963; Tupes & Christal, 1961)
 The Big Five Dimension : Extraversion(kadang disebut extroversi), Neurotisme ( kestabilan emosional), sifat berhati-hati, mudah
bersepakat/agreableness dan terbuka dengan hal-hal baru
 Extraversion : Memiliki pendekatan energik(dunia sosial dan fisik), cenderung memiliki emosi positif, setuju dengan pernyataan “ saya melihat
diri saya sebagai seseorang yang sedang keluar bersosialisasi” . Lawannya Introvert( the big five inventory), cenderung tidak setuju dengan
pernyataan ini.
 Neuroticism : Dengan pendekatan kemampuan menahan tekanan atau stress. Dinilai dengan setuju atau tidaknya dengan pernyataan ini “ Saya
melihat diri saya sebagai seseorang yang depresi , sedih “
 Agreableness : Pendekatan yang dinilai dari mudah tidaknya saling percaya , santai terhadap orang lain. Dinilai dengan pernyataan“ Saya melihat
diri saya sebagai seseorang yang umumnya mudah percaya “
 Conscientiousness : Memiliki pendekatan yang terorganisir, efisien dan disiplin terhadap hidup yang diukur melalui kesepakatan dengan
pernyataan : Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang melakukan hal-hal yang efisien “.
 Openness to experience : Mengacu pada ketidakpopuleran(tidak mengikuti aturan umum), rasa penasaran intelektual, ketertarikan pada
gagasan, makanan dan aktivitas baru. Dinilai berdasarkan dengan kesepakatan terhadap pernyataan : Saya melihat diri saya sebagai seseorang
yang penasaran dengan banyak orang dan hal baru “
 Jika setiap orang jatuh pada bagian tertentu dari setiap dimensi, bisa menyebabkan kombinasi dari 5 dimensi tersebut membentuk berbagai
macam kepribadian.

The Big Five Theory : Lima dimensi penting dari kepribadian yang ditentukan melalui faktor analisis terhadap istilah sifat : extraversion,
neuroticism, agreeableness,conscientiousness, dan openness to experience.
a. Pengukuran dan Pemaknaan
 Untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang berdasarkan big five theory, peneliti biasa menggunakan selfreport data, dengan ukuran
seperti Costa dan McCrae's NEOPI-R (1992)-meminta untuk menggambarkan diri mereka sendiri, atau untuk mengindikasikan seberapa banyak
mereka setuju dengan pernyataan yang diajukan yang mungkin mendeskripsikan mereka. Self-report mengasumsikan bahwa setiap dari kita banyak
tahu tentang kondisi emosi kita, rasa kepercayaan kita, tindakan masa lalu sehingga mampu mendeskripsikan kita.
 Mungkinkah selfreport selalu benar ? Bagaimana jika orang tahu sedikit tentang dirinya atau tidak mau jujur ? Satu-satunya pilihan
adalah dengan juga mengumpulkan data dari orang yang mengenal orang ini dengan baik, guru, orangtua, tetangga,teman,dsb.
 Sam Gosling mendemonstrasikan bahwa kita sudah cukup tahu peringkat kepribadian seseorang dengan teori big five meskipun pada
informasi terbatas : kondisi kamar subjek dan korelasi antara data
pengamat-subjek teramat-dan rekan teramat.

Anda mungkin juga menyukai