Anda di halaman 1dari 1

Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi

masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam tingkah laku,
tindakan dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
menyelenggarakan kehidupan keluarga. PP No. 10 Tahun 1983 jo PP No. 45 Tahun 1990
mengatur tentang izin perkawinan dan perceraian bagi PNS. Dalam pasal 4 ayat 2 PP
No. 10 Tahun 1983 menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil wanita di izinkan untuk
menjadi istri kedua, ketiga ataupun keempat dari bukan Pegawai Negeri Sipil,
kemudian PP tersebut direvisi oleh PP No. 45 Tahun 1990 dengan tidak
memperbolehkan sama sekali PNS wanita untuk menjadi istri kedua, ketiga ataupun
keempat baik oleh Pria PNS maupun bukan PNS. Dari uraian diatas timbul
permasalahan diantaranya: Pertama, Mengapa PNS wanita dilarang menjadi istri
kedua, ketiga ataupun keempat pada pasal 4 ayat 2 PP No. 45 Tahun 1990. Kedua,
Bagaimana Perspektif Hukum Islam tentang pasal 4 ayat 2 PP No. 45 Tahun 1990.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan metode penelitian Pertama,
data primer penulis peroleh dari pasal 4 ayat 2 PP No. 45 Tahun 1990 . Kedua sumber
data sekunder penulis peroleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang
berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi,
jurnal dengan pendekatan studi dokumentatif, melalui analisa Deskriptif Normatif.
Hasil penelitian di dapat bahwa dilarangnya PNS wanita menjadi istri kedua, ketiga
ataupun keempat karena PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat yang wajib setia, taat dan mengabbdi sepenuhnya kepada Pancasila
sebagai falsafah dan Ideologi negara, kepada Undang-undang Dasar 1945 kepada
negara dan kepada pemerintah, dan sudah seharusnya pula memberikan contoh yang
baik kepada masyarakat dalam hal apa pun termasuk menjalankan urusan
pemerintahan, karena setiap orang harus taat pada ulil amri atau pemerintah. Selain
itu, tujuan dari perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa, maka beristri lebih dari seorang dan
perceraian sejauh mungkin harus di hindarkan. Untuk dapat mewujudkan itu maka
kehidupan Pegawai Negeri Sipil harus ditunjang oleh kehidupan yang serasi, sejahtera
dan bahagia, sehingga setiap Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnya tidak
akan banyak terganggu oleh masalah-masalah dalam keluarganya. Dalam Perspektif
Hukum Islam tidak ada larangan seorang wanita PNS menjadi istri kedua, ketiga
ataupun keempat, yang ada hanyalah melarang seorang wanita untuk dijadikan istri
kedua, ketiga ataupun keempat disebabkan berhubungan pertalian nasab, atau
sesusuan dengan istrinya saudara kandung, seayah, atau seibu serta keturunannya,
wanita dengan bibinya atau kemenakannya.

Anda mungkin juga menyukai