Sap 2 Bag Nana
Sap 2 Bag Nana
OLEH KELOMPOK 10
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
PEMBAHASAN
2.1 Aspek Keprilakuan pada Akuntansi
Menurut Schiff dan Lewin (1974) ada lima aspek penting dalam akuntansi
keperilakuan, yaitu: Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajerial, Penganggaran dan
Perencanaan, Pengambilan Keputusan, Pengendalian, dan Pelaporan Keuangan. Kelima
aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajerial. Teori organisasi modern
mempunyai perhatian dalam menjelaskan perilaku komponen entitas perusahaan
sebagai dasar untuk memahami tindakan dan motif-motif mereka.
b. Penganggaran dan Perencanaan. Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan
organsiasi dan interaksi perilaku individu. Keselarasan antara tujuan individu dengan
tujuan organisasi menjadi rerangka manajerial mengembangkan organsasi.
c. Pengambilan Keputusan Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-
model tentang pengambilan keputusan. Ada teori normatif, paradoks, dan model
deskriptif dalam pengambilan keputusan.
d. Pengendalian. Aspek pengendalian sangat penting dalam organisasi. Pengendalian
selalu dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu terhadap
pengendalian. Kalau lingkungan pengendalian dapat berjalan baik dan sehat, maka
akan mempermudah pelaksanaan komponen yang lainnya.
e. Pelaporan Keuangan. Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi
perilaku perataan laba dan keandalan informasi akuntani dan relevansi informasi
akuntansi bagi investor.
2.2 Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi
Akuntansi Keperilakuan (Behavioral Accounting) merupakan bagian dari disiplin
akuntansi yang mempelajari tentang hubungan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi. Jadi, terdapat tiga pilar utama Akuntansi Keperilakuan yaitu: perilaku
manusia, akuntansi, dan organisasi. Oleh karena itu akuntansi keperilakuan sering
dikatakan sebagai bidang studi yang mempelajari aspek manusia dari akuntansi (human
factors of accounting). Dalam perkembangan selanjutnya bahkan diperluas lagi sampai
bagaimana akuntasi dan masyarakat saling mempengaruhi, sehingga aspek sosial dari
Akuntansi (social aspect of accounting) juga sering dimasukkan sebagai bagian dari
Akuntansi Keperilakuan. Kesempurnaan teknis tidak pernah mampu mencegah orang
untuk menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik
yang didasarkan pada efektifitas dari pelaksana segala prosedur akuntansi, tetapi juga
bergantung pada perilaku orang-orang didalam perusahaan, baik sebagai pemakai
maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkannya
1. Akuntansi adalah tentang manusia. Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan
faktor social secara jelas didesain dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh
system akuntansi, Para akuntan membuat beberapa asumsi secara berkelanjutan
mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka
menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, serta bagaimana agar
system akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi
organisasi. Berdasarkan pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah
memperoleh pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka.
Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada
berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan
seluruh sistem akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan.
2. Akuntansi adalah tindakan, Dalam organisasi semua anggota mempunyai peran yang
harus dimainkan guna mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada
besarnya porsi tanggungjawab dan rasa tanggungjawab anggota tersebut terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga
merupakan salah satu bentuk tanggungjawab anggota organisasi dalam memenuhi
keinginannya untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
AKUNTAN
PERBEDAAN ILMUAN KEPERILAKUAN
KEPERILAKUAN
Area Keahlian Keutamaan akuntansi : Keutamaan ilmu social : tidak
Pengetahuan dasar dari ilmu ada pengetahuan akuntansi
sosial
Kemampuan mendesain dan Bukan merupakan elemen Elemen kunci dalam pelatihan
melaksanakan perencanaan utama dalam pelatihan
proyek keperilakuan
Pengetahuan dan Pemahaman Elemen kunci dalam pelatihan Bukan elemen utama dalam
terhadap pekerjaan organisasi pelatihan
bisnis secara umum dan system
akuntansi secara khusus
Orientasi Profesional Ilmiah
Pendekatan Masalah Praktik Teoritis dan Praktis
Fungsi Melayani klien, menasehati Ilmu lanjutan dan pemecahan
manajemen masalah
Kepentingan dalam ilmu Terbatas terhadap akuntansi Terbatas terhadap disiplin yang
keperilakuan terkait bidang luas dalam ilmu keperilakuan
Berdasakan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa ketika akuntan keperilakuan
dan ilmuan keperilakuan memiliki kemampuan yang sama terhadap pendekatan
akuntansi yang berkaitan dengan dilema organisasi baik akuntan keperilakuan dan
ilmuan keperilakuan memainkan peran yang berbeda, bahkan saling melengkapi, dalam
memecahkan masalah. Akuntan keperilakuan memahami struktur dan fungsi dari sistem
akuntansi serta orang-orang yang terkait didalamnya dengan lebih baik. Ilmuan
keperilakuan memiliki pandangan yang mendalam terhadap keseluruhan dinamika
organisasional dan pengembangan dari pola keperilakuan. Secara bersamaan, keduanya
dapat bekerja sama memilih metode riset dalam
analisis data dan penulisan laporan.