Penggunaan Mouth Wash Pada Manajemen Oral Mucositis23
Penggunaan Mouth Wash Pada Manajemen Oral Mucositis23
Oral Mucositis
( Ilmu Penyakit Mulut)
Disusun Oleh:
2016
PENDAHULUAN
diinduksi oleh kemoterapi dan/atau radioterapi, atau transplantasi darah dan sel
stem sumsum tulang. Insidensi mukositis oral diperkirakan 40% pada pasien
darah dan sel stem sumsum tulang, dan 80%-100% pada pasien yang menjalani
itu sendiri dan berakibat perlunya hospitalisasi serta meningkatnya biaya perawatan.
dan sel stem sumsum tulang mendasari pentingnya pencegahan yang baik dan
manajemen penyakit. Saat ini, beberapa solusi dan penggunaan obat seperti: obat
kumur, obat anti-inflamasi, cryotheraphy, terapi laser dan lain-lain telah banyak
digunakan dan dipublikasikan untuk mengatasi mukositis oral. Namun,
mouth wash (obat kumur) merupakan salah satu alternatif perawatan yang cukup
melawan bakteri gram positif dan gram negatif, juga sel ragi dan jamur, dan
Pengertian
Mukositis merupakan keadaan mukosa dengan eritema yang luas, adanya
ulserasi dan nyeri, yang dapat terjadi setelah kemoterapi atau pun radioterapi.
kemo/radioterapi. Mukositis dapat terjadi pada pasien semua umur dan pada pasien
Oral mukositis memberikan sensasi rasa yang sangat nyeri dan secara
signifikan terdapat efek samping kekurangan nutrisi dan kebersihan mulut, serta
kemoterapi dengan dosis yang besar oral mukositis merupakan factor komplikasi
yang sering terjadi. Pada pasien yang mendapatkan kemoterapi untuk limfoma tumor,
tingkat terjadinya oral mukositis 2 kali lebih riskan dari radiasi yang lainnya. Terapi
radiasi atau kemoterapi pada bagian kepala dan leher mayoritas pasien tidak dapat
Patofisiologi yang tepat dari mukositis belum terungkap semua, tetapi terdiri dari dua
mekanisme: direct mucositis dan indirect mukositis, yang dapat disebabtkan oleh
Direct mucositis
Sel epithelial dari mukosa mulut terjadi begitu cepat, biasanya setip 7 sampai
14 hari, yang mana sel sel ini rentan terjadi alibat dari efek terapi siotoksik. Kedua
Mukositis oral dapat juga disebabkan oleh invasi swcara tidak langsung dari
bakteri gram negative dan spesies jamur. Pasien dapat beresiko tinggi terkena
penyakit infeksi oral ketika pasien ini mempunyai gangguan imun, dan ini biasanya
terjadi pada tidak langsung pada sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik.
titik rendahnya neutrophil terkait agen kemoterapi diberikan, namun biasanya terjadi
Fase 1: inflamasi awal/fase peredaran darah: pada fase ini, sel sel seperti epitelal,
endothelial, dan sel jaringan lunak pada bagian bukal mukosa melepaskan radikal
Fase II: fase epithelial. Pada fase ini kemoterapi atau radiasi menghambat
pembentukan divisi sel pada mukosa oral epitelium, adanya faktor yang mengurangi
regenerasi, sehinggal sel epitel hancur. Fase ini terdapat eritema karena bertambahnya
vaskularisasi dan atropi sel epitel 4-5 hari setelah proses radiasi. Pada tahap ini juga,
pada tahap ini, yang mana terjadi selama 1 minggu prosedur radiasi. Kehilangan
mikrobial pada mukosa yang mengalami kerusakan, terdiri dari koloni bakteri gram
negative dan jamur, dan kemungkinan diperburuk seiring terjadi neutropenia,
Fase IV: fase penyembuhan. Durasi pada fase ini biasanya pada hari ke 12-16,
mikrobial flora lokal rongga mulut, dan tidak adanya faktoe yang mengganggu proses
penyembuhan infeksi.
Klasifikasi Mukositis
2. Adanya peradangan dan ulserasi yang rata, pasien masih dapat makan
3. Ulserasi semakin dalam dan pasien hanya mampu memakan makanan dengan
konsistensi cair
Keadaan klinis
Tahap awal oral mukositis gejala kinis yang terdapat pada mukosa adalah
eritema yang menjadi ulkus dan erosi. Ulser tersebut dilapisi oleh suatu gumpalan
mouthwash, dan larutan morphine topikal; dan laurtan obat kumur doxepn
Obat kumur atau mouthwash merupakan sediaan cair yang digunakan untuk
menetralisir bau yang dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan. (Farah CS.
brands of mouth rinses on oral bacterial load count in healthy adults. African Journal
Pada saat ini banyak jenis obat kumur yang tersedia. Beberapa jenis obat
kumur ada yang hanya memberikan efek kesegaran saja dan ada pula yang dapat
memberika kesembuhan akibat infeksi di dalam rongga mulut, bila bahan tersebut
digunakan sesuai dengan indikasi dan aturan pakainya. (Farah CS. Mouthwashes.
Klorheksidin
adalah obat kumur yang menunjukkan aktivitas antimikroba dan antijamur sprektrum
luas,2,17 efektif melawan bakteri gram positif dan gram negatif, juga sel ragi dan
jamur dan terikat pada permukaan oral secara terus menerus. Klorheksidin berguna
berinteraksi dengan fluoride dan natrium lauril sulfat (deterjen yang ditemukan dalam
pasta gigi), harus digunakan setelah berkumur dengan air atau 0,5-2 jam setelah
kali sehari sebagai tambahan jangka pendek, atau sebagai bantuan dalam desinfeksi
jangka pendek pengobatan halitosis. (Farah CS. Mouthwashes. Aust Precsr 2009;
2012: 60-66.
4. Chemotherapy-Induced and/or Radiation Therapy–Induced Oral Mucositis—
Divisi oral medicine, university of Connecticut Health Center dan Harvard school of
http://emedicine.medscape.com/article/1079570-overview#showall;