Anda di halaman 1dari 2

Pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)

Pengumpulan data dilakukan secara sistematis dengan cara mengevaluasi


pola fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada masalah yang
khusus. Pola fungsi kesehatan meliputi : persepsi kesehatanpenatalaksanaan
kesehatan, nutrisi-pola metabolisme, pola eliminasi, pola tidur-istirahat,
kognitif—pola perseptual, peran-pola perhubungan, aktifitaspola latihan,
seksualitas-pola reproduktif, koping-pola toleransi stress, dan nilai-pola
keyakinan. Metoda /teknik yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah :
1. Inspeksi.
Inspeksi adalah proses observasi yang dilaksanakan secara
sistematis dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan
penciuman. Fokus inspeksi pada bagian tubuh meliputi :Ukuran
tubuh,Warna, Bentuk, Posisi, dan simetris. Hal yang harus
diperhatikan saat melakukan inspeksi adalah membandingkan antara
bagian/anggota badan yang normal dan tidak normal/abnormal.
2. Palpasi.
Palpasi adalah tehnik pengkajian yang menggunakan indera
peraba. Palpasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang :
temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, dan vibarsi serta ukuran.
Langkah yang perlu diperhatikan adalah :
 Lingkungan kondusif, nyaman, dan santai.
 Tangan perawat dalam keadaan kering dan hangat serta kuku jarijari
harus dipotong pendek.
 Bagian tubuh yang nyeri dilakukan palpasi paling akhir.
3. Perkusi.
Perkusi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan jalan
mengetuk dengan menggunakan kedua tangan sehingga menghasilkan
suara. Hal ini dilakukan untuk membandingkan kiri dan kanan pada
semua permukaan tubuh. Tujuan perkusi adalah mengidentifikasikan
lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Suara yang dijumpai
pada saat perkusi adalah :
Sonor yaitu suara perkusi jaringan normal.
Redup yaitu suara perkusi jaringan yang lebih padat, misal pada
konsolidasi paru seperti pada pneumonia.
Pekak, yaitu perkusi pada jaringan yang padat, misalnya adanya
cairan dirongga pleura, paerkusi daerah jantung, dan perkusi daerah
hepar.
Hipersonor atau timpani adalah perkusi pada daerah yang lebih
berongga kosong seperti daerah caverna paru, klien astma kronik
4. Auskultasi.
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. 4
ciri suara yang perlu dikaji dengan auskultasi :
 Pitch : dari suara yang tinggi ke rendah.
 Keras : dari suara yang halus ke keras.
 Kualitas : meningkat sampai melemah.
 Lama : pendek, menengah, panjang.

Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada jantung dan napas meliputi :
Rales : bunyi yang dihasilkan exudat lengket saat saluran-
saluran halus pernafasan mengembang pada saat inspirasi(rales
halus, sedang, kasar). Sering terjadi pada peradangan jaringan
paru(pneumonia, TBC).
Ronchi : nada rendah dan sangat kasar yang terdengar saat
inspirasi dan ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila
klien batuk. Sering dijumpai pada klien dengan edema paru.
Wheezing : bunyi musikal terdengar “ngiiii….ik” atau pendek
“gik”. Bisa dijumpai pada saat insprasi dan ekspirasi. Dijumpai
pada klien dengan bronchitis akut.
Pleura friction rub : bunyi terdengar kering seperti suara
gosokan amplas pada kayu. Sering terjadi pada klien dengan
peradangan pleura.

Anda mungkin juga menyukai