Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN KATIM

DI RUANGAN TERATAI

1. Latar Belakang Ruangan Teratai

Ruang Teratai adalah rungan rawat inap kelas 3, melayani untuk


pasien umum dan jamkesmas dan jamkesda. Ruang teratai terdiri dari 24
tempat tidur, terdiri dari 6 tempat tidur untuk non infeksius, 11tempat tidur
untuk pasien infeksius, 3 tempat tidur untuk pasien TB, dan 3 tempat tidur
untuk pasien isolasi. Ruang Teratai menangani kasus yang bervariasi yang
terdiri dari kardiologi. Ruang teratai dipimpin oleh 1 orang kepala ruang dan
di bagi menjadi 2 tim, dimana masing-masing tim dipimpin oleh 1 orang
ketua tim yang beranggotakan 4 orang perawat pelaksana dan 1 administrasi.
2. Uraian tugas ketua tim antara lain :
a. Melakukan pengkajian lengkap dan mencatatnya pada formulir rekam
keperawatan untuk digunakan sebagai dasar perencanaan asuhan
keperawatan.
b. Membuat rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan dan rencana terapi yang ditetapkan oleh dokter.
c. Melakukan asuhan keperawatan sesuai rencana perawatan serta
membuat rencana pulang (resume).
d. Membagi tugas kepada semua anggota tim.
e. Mengadakan serah terima tugas kepada perawat yang jaga sore dan
menerima laporan tugas dari perawat yang jaga malam.
f. Memberikan bimbingan dan mengevaluasi hasil kerja perawat yang
menjadi anggota timnya.
g. Memberikan bimbingan kepada siswa / mahasiswa.
h. Mengadakan konferensi keperawatan dengan anggota tim.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan kegiatan.

3. Pembagian ketua tim


Pengaturan shift dinas pagi

1
Karu : Meilika Kuswanti.
AN : Nila Alfa Fauziah
PN : Milliya
Bed kelolaan yaitu kelas III terdiri dari tim utara pasien kelolaan dimulai dari
1,3,6,19,20,21,22 dengan jumlah pasien 6 orang .

2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY”S” DENGAN PENYAKIT
ANEMIA DI RUANG RAWAT INAP TERATAI RUMAH SAKIT
DAERAH BANYUMAS TAHUN 2014

Nama : Ny “ S” Penanggung jawab : Ny “ N”


Alamat : Sumpuih Banyumas Alamat : Sumpuih Banyumas
Diagnosis : Anemia Hubungan : Anak
a. Keluhan Utama
Ds : keluarga pasien mengatakan pasien lemah, pusing, mual, tidak
nafsu makan. Tekanan
Do: T/D 110/90, N : 70, T : 380C, klien terlihat lemah, porsi makan tidak
dihabiskan, klien terpasang infus RL 20x/menit, dan oksigenasi.
b. Diagnosa keperawatan :
1. Intolerasi Aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
2. Keletihan b/d anemia
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.

3
NURSING CARE PLANNING

No Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/ Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi
Masalah
Kolaborasi
1. Intolerasi Aktivitas 1. Tentukan penyebab
b/d Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam keletihan ( misalnya
ketidakseimbangan diharapkan klien menunjukan karena perawatan,
suplai dan penghematan energi dtandai dengan nyeri dan
kebutuhan oksigen indikatror sebagai berikut : pengobatan )
2. Pantau respon
Ds : klien No indikator awal akhir oksigen pasien (
mengatakan pusing, 1 Menyadari keterbatasan 4 5 misalnya, nadi,
mual, tidak nafsu energi irama jantung, dan
makan 2 Menyeimbangkan aktivitas 1 5 frekuensi ) terhadap
istirahat aktivitas perawatan
Do : klien terlihat 3 Tingkat daya tahan tubuh 4 5 diri.
lemah, porsi makan adekuat untuk beraktivitas 3. Pantau asupan
dihabiskan, klien Mentoleransi aktivitas yang 2 5 nutrisi untuk
terpasang infus RL biasa dilakukan dan memastikankeadeku
20x/m, dan ditunjukan dengan adanya atan sumber-sumber
oksigenasi daya tahan, penghematan energi.
T/d 110/90, n : 70, t energi dan perawatan diri 4. Pantau /
: 380c dokumentasi pola
Menampilkan aktivitas 3 5 istirahat pasien dan
kehidupan sehari-hari lamanya waktu tidur.
(AKSI) dengan beberapa 5. Ajarkan kepada
bantuan ( misalnya : pasiendan orang
eliminasi dengan bantuaan yang penting bagi
ambulasi untuk ke kamar pasien tentang
mandi tekhnik perawatan
diri yang
Ket : akanmeminimalkan
fungsi oksigen (
1 : Tidak Sama Sekali
misalnya memantau
2 : Ringan
3 : Sedang diri dan tekhnik
4 : Berat dengan berjalan
5 : Sangat Berat untuk melakukan
AKSI
6. Ajarkan tentang
penegaturan
aktivitasndan
tekhnik manajemen
waktu untuk
mencegah kelelahan.
7. Rujuk pada ahli gizi
untuk merencanakan
makanan untuk

4
meningkatkan
asupan makanan
yang tinggi energi.
8. Rencanakan aktivitas
apad periode pasien
pasien mempunyai
energi paling
banyak.

2 Keletihan b/d Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam 1. Pantau bukti adanya
anemia. diharapkan klien menunjukan keletihan fisik dan
pengehamatan energi dbuktikan emosi yang
Ds : dengan indikator : berlebihan pasa
klien mengatakan pasien
badanya lemah, No indikator awal akhir 2. Pantau asupan
lesuh dan panas. 1
Tingkat daya 3 5 nutrisi untuk
tahan adekuat menjamin
Do : untuk beraktivtas. keadekuatan sumber
Klien tampak energi.
lemah, berbaring di 2
Keseimbangan 4 5 3. Ajarkan pasien /
tempat tidur, klien antara aktivitas orang terdekat untuk
tampak pucat. dan istirahat. mnegenali tanda
T/d 110/90, n : 70, t gejala keletihanyang
: 380c. 3
Mempertahankan 4 5 memerlukan
nutrisi yang pengurangan
adekuat. aktivitas.
4. Kurangi ketidak
Gunakan tehnik 1 5 nyaman fisik yang
penghematan energi dapat dipengaruhi
Adaptasi gaya hidup dengan 1 5 oleh fungsi kognitif
tingkat enegri dan pemantauan,
pengaturan aktivitas
Ket : diri.
1 : Tidak Ada
2 : Ringan
3 : Sedang
4 : Berat

5
5 : Sangat Berat
3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam 1. Ketahui makanan
nutrisi kurang dari diharapkan klien menunjukan status kesukaan pasien.
kebutuhan tubuh gizi, asupan makan, cairan, dan gizi 2. Tentukan
b/d dengan indikator sebagai berikut : kemampuan pasien
ketidakmampuan untuk memenuhi
mengabsorbsi No indikator awal akhir kebutuhan nutrisi
nutrien 1 Makan Oral 2 5 3. Berikan informasi
2 Pemberian Makanan Lewat 1 5
yang tepat tentang
Ds : Selang
kebutuhan nutrisi
Klien mengatakan dan bagaimana
3 Nutrisi Parenteral Total 3 5
tidak nafsu makan, memenuhinya.
mual. Asupan Cairan Oral atau V 4 5 4. Berikan pasien
minuman dan
Menyataka keingianan 2 5
Do : cemilan bergizi,
mengikuti diet
Keluarga tinggi protein, tinggi
mengatakan klien kalori yang siap
tidak mau makan, Ket : dikonsumsi, bila
makan tidak 1 : Tidak Adekuat memungkinkan.
dihabiskan. 2 : Ringan
T/d 110/90, n : 70, t 3 : Sedang
: 380c 4 : Kuat
5 : Adekuat Total

4 Hipertermi b/d Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam 1. Pantau suhu minima
penyakit diharapkan klien menunjukan setiap dua jam,
termoregulasi dibuktikan dengan sesuai dengan
Ds : ndikator gangguan sebagai berikut : kebutuhan.
Klien mengatakan 2. Pantau suhu basal
badanya panas, No indikator awal akhir ssecara kontinu,
lesuh, tidak mau 1 Suhu Kulit dalam rentang 4 5 sesuai dengan
makan. yang diharapkan kebutuhan.
2 Suhu tubuh dalam abtas 2 5 3. Pantau warna kulit
Do : normal dan suhu.
Klien tampak 3 Nadi dan pernafasan dalam 3 5 4. Ajarkan indikasi
lemah, bandanya rentang yang diharapkan keletihan karena
panas. 4 Perubahan warna kulit 5 5 panas dan tindakan
T/D 110/90, N : 70, tidak ada kedaruratan ang
T : 380C 5 keletihan dan mudah 5 5 diperlukan, sesuai
tersinggung tidak ada kebutuhan.

Ket :
1 : Ektrem
2 : Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada gangguan
.

6
NURSING CARE IMPLEMENTATION

No Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Respon Paraf


Keperawatan
1 Intolerasi Aktivitas b/d 10.00 1. Menentukan penyebab  Klien merasa
ketidakseimbangan wib keletihan ( misalnya mau di pasang
suplai dan kebutuhan karena perawatan, nyeri oksigen.
oksigen dan pengobatan )  Klien merasa
2. Memantau respon terbantu dengan
Ds : klien mengatakan oksigen pasien ( adanya perawat
pusing, mual, tidak misalnya, nadi, irama dalam melakukan
nafsu makan jantung, dan frekuensi ) aktivitas sehari-
terhadap aktivitas hari.
Do : klien terlihat perawatan diri.  Klien dan
lemah, porsi makan 3. Memantau asupan keluarga
dihabiskan, klien nutrisi untuk menerima
terpasang infus RL memastikankeadekuatan perawat dengan
20x/m, dan oksigenasi sumber-sumber energi. baik.
T/d 110/90, n : 70, t : 4. Memantau /
380c dokumentasi pola
istirahat pasien dan
lamanya waktu tidur.
5. Mengajarkan kepada
pasiendan orang yang
penting bagi pasien
tentang tekhnik
perawatan diri yang
akanmeminimalkan
fungsi oksigen (
misalnya memantau diri
dan tekhnik dengan
berjalan untuk
melakukan AKSI
6. Mengjarkan tentang
pengaturan
aktivitasndan tekhnik
manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan.
7. Menrujuk pada ahli gizi
untuk merencanakan
makanan untuk
meningkatkan asupan
makanan yang tinggi
energi.
8. Merencanakan aktivitas
apad periode pasien
pasien mempunyai
energi paling banyak.
2 Keletihan b/d anemia 10.00. 1. Memantau bukti adanya  Klien
wib keletihan fisik dan menyatakan

7
Ds : emosi yang berlebihan lebih nyaman
klien mengatakan pasa pasien dengan posisi
badanya lemah, lesuh 2. Memantau asupan setengah duduk.
dan panas. nutrisi untuk menjamin  Keluarga klien
keadekuatan sumber mau
Do : energi. mendengarkan
Klien tampak lemah, 3. Mengajarkan pasien / apa yang
berbaring di tempat orang terdekat untuk diajarkan
tidur, klien tampak mnegenali tanda gejala perawat.
pucat. keletihanyang
T/d 110/90, n : 70, t : memerlukan
380c. pengurangan aktivitas.
4. Mengurangi ketidak
nyaman fisik yang dapat
dipengaruhi oleh fungsi
kognitif dan
pemantauan, pengaturan
aktivitas diri.

3 Ketidakseimbangan 1. Mengetahui makanan  Klien tidak mau


nutrisi kurang dari kesukaan pasien. makan.
kebutuhan tubuh b/d 2. Menentukan  Klien mau
ketidakmampuan kemampuan pasien diberi
mengabsorbsi nutrien untuk memenuhi informasi.
kebutuhan nutrisi  Klien sudah
Ds : 3. Memberikan informasi mengetahui
Klien mengatakan tidak yang tepat tentang kebutuhan
nafsu makan, mual. kebutuhan nutrisi dan nutrisi
bagaimana
Do : memenuhinya.
Keluarga mengatakan 4. Memberikan pasien
klien tidak mau makan, minuman dan cemilan
makan tidak dihabiskan. bergizi, tinggi protein,
T/d 110/90, n : 70, t : tinggi kalori yang siap
380c dikonsumsi, bila
memungkinkan.
4 Hipertermi b/d penyakit 1. Memantau suhu  Suhu tubuh
minimal setiap dua jam, klien normal
Ds : sesuai dengan 37,00c.
Klien mengatakan kebutuhan.  Klien
badanya panas, lesuh, 2. Memantau suhu basal menyakan ingin
tidak mau makan. ssecara kontinu, sesuai cepat pulang.
dengan kebutuhan.  Klien dan
Do : 3. Memantau warna kulit keluarga mau
Klien tampak lemah, dan suhu. mendengarkan
bandanya panas. 4. Mengajarkan indikasi apa yang
T/D 110/90, N : 70, T : keletihan karena panas diajarkan
380C dan tindakan perawat.
kedaruratan yang
diperlukan, sesuai
kebutuhan.

8
EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Evaluasi


/Jam
1 Intolerasi Aktivitas b/d S :
ketidakseimbangan suplai dan Klien mengatakan tidak pusing lagi, tapi
kebutuhan oksigen masi tidak nafsu makan.

Ds : klien mengatakan pusing, O :


mual, tidak nafsu makan Klien terlihat lemah, klien tidak pusing
lagi, porsi makan tidak habis
Do : klien terlihat lemah, porsi T/d : 120/ 110, n: 84x/m. T: 37,00c.
makan dihabiskan, klien
terpasang infus RL 20x/m, dan A : masalah terasi sebagian
oksigenasi P : intervensi dilanjutkan
T/d 110/90, n : 70, t : 380c
2 Keletihan b/d anemia S:
Klien mengatakan badanya masih lemah,
Ds : lesuh, dan panas
klien mengatakan badanya
lemah, lesuh dan panas. O:
Klien tampak lemah, berbaring di tempat
Do : tidur, klien tampak pucat.
Klien tampak lemah, berbaring t/d 120/ 110, n: 84x/m. T: 37,00c.
di tempat tidur, klien tampak
pucat. A : masalah belum teratasi.
T/d 110/90, n : 70, t : 380c. P : intervensi dilanjutkan

3 Ketidakseimbangan nutrisi S:
kurang dari kebutuhan tubuh b/d Klien mengatakan masih tidak mau
ketidakmampuan mengabsorbsi makan, mual.
nutrien
O:
Ds : Keluarga mengatakan klien tidak mau
Klien mengatakan tidak nafsu makan, makan tidak dihabiskan.
makan, mual. t/d 120/ 110, n: 84x/m. T: 37,00c.

Do : A : masalah belum teratasi


Keluarga mengatakan klien P : intervensi dilanjutkan.
tidak mau makan, makan tidak
dihabiskan.
T/d 110/90, n : 70, t : 380c
4 Hipertermi b/d penyakit S:
Klien mengatakan badanya sudah tidak
Ds : panas lagi, tidak mau makan.
Klien mengatakan badanya
panas, lesuh, tidak mau makan.
O:
Do : Suhu tubuh klien dalam batas normal

9
Klien tampak lemah, bandanya t/d 120/ 110, n: 84x/m. T: 37,00c.
panas.
T/D 110/90, N : 70, T : 380C A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan.

10
ASUHAN KPERAWATAN PADA KLIEN Tn” S” DENGAN PENYAKIT
TUBERCULOSIS DI RUANG RAWAT INAP TERATAI RUMAH SAKIT
DAERAH BANYUMAS TAHUN 2014

Nama : Tn” S” Penanggung Jawab : Ny”P”


Alamat : Banjarnegara Alamat : Banjarnegara
Diagnosa : TB Paru Hub : Istri

a. Keluhan Utama :
S : pasien datang dari IGD dengan keluhan batuk, sesak nafas, nyeri dada
O: t/d 190/120, N : 84x/m, T : 36oc. Ekspresi wajah meringis
b. Diagnosa Keperawatan.
 Ketidakefektifan pola nafas
 Intoleransi aktifitas
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Periritas Masalah:
 Ketidakefektifan pola nafas b/d penyakit obstruksi kronis
 Ketidakeseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.
 Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum

NURSING CARE PLANNING

Nama pasien : Tn. S Dx.medis : TB. Paru

Jenis kelamin : Laki-laki No.med.recor :

No.kamar/bed : 18 Hari/tgl : sabtu/12 Sep 14

N0 Diagnosa Jam Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi

Keperawatan

1 Ketidakefektifan 10.0 Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 1. Pantau


pola b/d penyakit 0 jam diharapkan klien menunjukan kecepatan,irama,
obstruksi kronis WIB status pernafasan : ventilasi tidak kedalaman dan
tenganggu ditandai indikator usaha respirasi.
DS : gangguan sebagai berikut : 2. Perhatikan

11
- klien gerakan dada,
mengatakan serta retraksi otot
napas terasa No Indikator Awa Akh supraklavikular,
sesak l ir dan interkostal.
DO : 1 Kedalaman 4 5 3. Pantau respirasi
inspirasi dan
seperti
- K/U lemah kemudahan
bernafas mendengkur.
- Muka tampak 4. Informasikan
2 Ekspanasi 4 5
pucat adad kepada pasien
- Oksigen simetris dengan keluarga
terpasang 3 Bunyi nafas 4 5 tentang teknik
- TTV: TD:110/70 tambahan relaksasi untuk
mmhg tidak ada meningkatkan
N :86 x/menit 4 Napas 5 5 pola pernafasan.
pendek 5. Ajarkan cara
RR: 29 x/menit tidak ada batuk efektif.
- Suara nafas Ket :
ronchi basah 1 : Ekstrem
2 : Kuat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak

2 Ketidakseimbangan 10.0 Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 1. Tentukan


nutrisi kurang dari 0 jam diharapkan klien menunjukan kemmapuan
kebutuhan tubuh status gizi : asupan makanan, pasien untuk
b/d WIB cairan, dan zat gizi dengan memenuhi
ketidakmampuan indikator sebagai berikut : kebutuhan nutrisi.
mengabsorbsi 2. Pantau
nutrien. No Indikator Aw Akh kandungan nutrisi
al ir dan kalori pada
DS : 1 Makanan 5 catatan asupan.
oral 3. Informasikan
- klien 2 Pemberian 5 yang tepat
mengatakan makanan tentang
tidak napsu lewat kebutuhan nutrisi
makan selang dan bagaimana
DO : 3 Nutrisi 5 cara
parenteral memenuhinya.
- porsi makan ¼ 4. Tentukan dengan
total
porsi dari dokter kolaborasi
biasanya 4 Asupan 5
cairan oral dengan ahli gizi,
- BB SMRS : 32 secara tepat,
kg atau IV
jumlah kalori dan
- BB SMRS : 30 jenis zat gizi yang
kg Ket :
1 : Tidak Adekuat dibutuhkan untuk
- K/U lemah memenuhi
- Nadi : 86x/mnt 2 : Ringan
3 : Sedang kebutuhan nutrisi.

12
- Kehilangan 4 : Kuat 5. Berikan pasien
massa otot 5 : Adekuat Total minum dan
- Albumin : 24 g cemilan bergizi,
- Hb : 9,7 g tinggi, protein,
tinggi kalori yang
siap dikonsumsi,
bila
memungkinkan.

3 Intoleransi aktifitas 10.0 Setelah dilakukan tindakan 1x24 1. tentukan


b/d kelemahan 0 jam diharapkan klien menunjukan penyebab
umum penghematan energi dtandai keletihan
WB dengan indikatror sebagai berikut : (misalnya ;
DS karena
No Indikator Aw Akh perawatan,
- klien al ir nyeri dan
mengatakan apa 1 Menyadari 2 5 pengobatan,
bila melakukan keterbatasa 2. pantau respon
aktifitas n energi oksigen pasien
nafasnya 2 Menyeimb 2 5 (misalnya
bertambah sesak angkan memantau diri
(makan, minum, aktivitas dan teknik
BAB,BAK) dan berjalan untuk
- klien 10.0 istirahat melakukan
mengatakan 5 3 Tingkat 3 5 AKSI
badannya terasa daya tahan 3. Bantu pasien
lemah. WIB adekuat untuk
DO untuk mengidentifikas
beraktivita i pilihan
- dalam aktivitas.
s
memenuhi
aktifitas sehari-
hari klien masih Ket :
di bantu oleh
keluarga 1 : Tidak Sama Sekali
- aktifitas klien
terbatas 10.1 2 : Ringam.
- K/U lemah 0
- IVFD & oksigen 3 : Sedang.
terpasang WIB
- TTV : 4 : Berat
TD: 190/120
mmhg 5 : Sangat Benar

N : 86 x/menit

13
RR : 29 x/menit

14
NURSING CARE IMPLEMENTATION

Nama pasien : Tn. S Dx.medis : TB. Paru

Jenis kelamin : Laki-laki No.med.recor :

No.kamar/bed : 18 Hari/tgl : sabtu/12 Sep 14

No Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Respon Paraf


Keperawatan

1 Gangguan pola 10.00 1. Memantau - TD 110/70


nafas tidak efektif WIB kecepatan,irama, mmhg
b/d penyakit kedalaman dan usaha
obstruksi kronis respirasi. - RR 26x/ mnt
2. Memperhatikan gerakan
DS dada, serta retraksi otot - Pols 84x/mnt
supraklavikular, dan
- klien 10.15 interkostal. - Temp 36,5
mengatakan 3. Memantau respirasi seperti
napas terasa WIB - Klien
mendengkur.
sesak mengatakan
4. Menginformasikan kepada
DO lebih nyaman
pasien dengan keluarga
dengan posisi
tentang teknik relaksasi
- K/U lemah setengah
untuk meningkatkan pola
- Muka tampak duduk
10.20 pernafasan.
pucat 5. Mengajarkan cara batuk
- Oksigen - Klien
WIB efektif. mengatakan
terpasang
- TTV : dengan
TD:190/120 mmhg pemberian
oksigen
Pols:86 x/meni napasnya
sudah tidak
RR: 29 x/menit begitu sesak
10.25
- Klien bisa
WIB beristirahat,

- Klien sudah
mengerti cara
batuk efektif
tapi belum
bisa
melakukanya
2 Ketidakseimbangan 12.05 1. Menentukan kemampuan - Klien makan
nutrisi kurang dari pasien untuk memenuhi 3-4 sendok,
kebutuhan tubuh WIB kebutuhan nutrisi. diselingi -
b/d 2. Memantau kandungan dengan snack

15
ketidakmampuan nutrisi dan kalori pada - Keluarga
mengabsorbsi catatan asupan. klien sering
nutrien. 3. Menginformasikan yang membeli
tepat tentang kebutuhan makanan
DS 12.10 nutrisi dan bagaimana jajanan
cara memenuhinya. - Protein total
- klien WIB 4. Menentukan dengan : 6.7, albumin
mengatakan dokter kolaborasi dengan : 2.4, globulin
tidak napsu ahli gizi, secara tepat, : 4.3,
makan jumlah kalori dan jenis zat - Klien
DO gizi yang dibutuhkan mengangguk
untuk memenuhi saat
- porsi makan ¼ kebutuhan nutrisi. dijelaskan
porsi dari 5. Memberikan pasien tentang
biasanya minum dan cemilan asupan gizi
- BB SMRS : 32 bergizi, tinggi, protein, yang adekuat
kg tinggi kalori yang siap
- BB SMRS : 30 dikonsumsi, bila
kg memungkinkan.
- K/U lemah
- Nadi : 86x/mnt
- Kehilangan
massa otot
- Albumin : 24 g
- Hb : 9,7 g

3 Intoleransi aktifitas 10.00 1. Menentukan penyebab - Klien masih


b/d kelemahan keletihan (misalnya ; merasa sesak
umum WB karena perawatan, nyeri TD :
dan pengobatan, 190/120
DS : 2. Memantau respon mmhg
oksigen pasien (misalnya
- Klien memantau diri dan teknik Pols : 84
mengatakan apa berjalan untuk melakukan x/menit
bila melakukan AKSI
aktifitas 3. Membantu pasien untuk RR : 29
nafasnya mengidentifikasi pilihan x/menit
bertambah sesak aktivitas.
(makan, minum, - klien tidak
BAB,BAK) ada
- klien perubahan
mengatakan 10.05 warna kulit,
badannya terasa membran
lemah WIB mukosa
DO : kering
- keluarga
- Dalam klien
memenuhi selalu
aktifitas sehari- membantu
hari klien masih aktifitas klien
di bantu oleh

16
keluarga 10.10 sehari-hari
- aktifitas klien
terbatas WIB
- K/U lemah
- IVFD & oksigen
terpasang
- TTV :
TD: 190/120mmhg

Pols: 86 x/menit

RR : 29 x/menit

17
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn.S. Diagnosa Medis : TB. Paru

Jenis Kelamin : Laki-laki No.Med.Record

No.Kamar/bed : 18 Hari/tanggal : 12 Sep 2014

Catatan perkembangan Catatan perkembangan Catatan perkembangan

No Diagnosa Jam Jam Jam


Shift sore Shift malam
keperawatan
Shift pagi

1 Gangguan pola 10.00 S : klien mengatakan napas terasa 16.00 S : klien mengatakan masi 20.00 S : klien mengatakan sudah
nafas tidak efektif sesak napas terasa sesak tidak sesak
b/d penyakit WIB WIB WIB
obstruksi kronis O : O: O :

DS - K/U lemah - K/U lemah - K/U lemah

- klien - Muka tampak pucat - Muka tampak pucat - Muka tampak pucat
mengatakan
napas terasa - Oksigen terpasang - Oksigen terpasang 3 - Oksigen terpasang
sesak ltr/mnt 3ltr/mnt
DO - TTV :
- TTV : - TTV :
- K/U lemah TD : 190/120 mmhg
- Muka tampak TD : 170/110 mmhg TD : 180/110
Pols : 88 x/menit mmhg
pucat
Pols : 90 x/menit
- Oksigen RR : 29 x/menit Pols : 82 x/menit
terpasang RR : 32x/menit
- TTV :

18
TD:190/120 mmhg T : 36,2 o C T : 36,5 oC RR : 3o x/menit
N :86 x/menit
A : masalah belum teratas. A : masalah belum teratasi T : 30, 5 oC
RR: 29 x/menit
P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dilanjutkan A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

2 Ketidakseimbangan 11.00 S :klien mengatakan tidak napsu 17.00 S : klien mengatakan tidak 22.00 S :
nutrisi kurang dari makan napsu makan WIB
kebutuhan tubuh WIB WIB -klien mengatakan tidak
b/d O : O : napsu makan
ketidakmampuan
mengabsorbsi - porsi makan4 sendok makan - porsi makan 3-4 sedok O :
nutrien. makan
- K/U lemah - porsi makan ¼ porsi
DS - BB menurun dari biasanya

- klien - K/U lemah - BB menurun


mengatakan A: masalah belum teratasi
tidak napsu A: masalah belum teratasi - K/U lemah
P : intervensi dilanjutkan
makan
P : intervensi dilanjutkan

19
DO A: masala belum teratasi

- porsi makan ¼ P : intervensi dilanjutkan


porsi dari
biasanya
- BB SMRS : 32
kg
- BB SMRS : 30
kg
- K/U lemah
- Nadi : 86x/mnt
- Kehilangan
massa otot
- Albumin : 24 g
- Hb : 9,7 g

3 Intoleransi aktifitas 10.00 S : klien mengatakan apa bila 17.15 S : klien mengatakan apa bila 22.30 S : klien mengatakan apa
b/d kelemahan melakukan aktifitas melakukan aktifitas bila melakukan aktifitas
umum WB nafasnya bertambah nafasnya bertambah nafasnya bertambah
sesakssss (makan, minum, sesak (makan, sesak (makan, minum,
DS BAB,BAK) minum, BAB,BAK) BAB,BAK)
- klien O : O : O :
mengatakan apa
bila melakukan - dalam memenuhi aktifitas - Dalam memenuhi - dalam memenuhi
aktifitas sehari-hari klien masih aktifitas sehari-hari aktifitas sehari-hari
nafasnya di bantu oleh keluarga klien masih di bantu klien masih di
bertambah sesak oleh keluarga bantu oleh keluarga
(makan, minum, - Aktifitas klien terbatassss
BAB,BAK) - aktifitas klien terbatas - Aktifitas klien terbatas
- klien - K/U lemah
mengatakan - K/U lemah - K/U lemah
10.05 - IVFD & oksigen terpasang
badannya terasa

20
lemah WIB - TTV : - IVFD & oksigen - IVFD & oksigen
DO terpasang terpasang
TD : 180/110 mmhg
- dalam -TTV : - TTV :
memenuhi Pols : 87 x/menit
aktifitas sehari- TD : 18/120 mmhg TD : 190/100
hari klien masih RR : 29 x/menit mmhg
di bantu oleh Pols : 85 x/menit
keluarga 10.10 A : Masalah teratasi sebagian Pols : 86 x/menit
- aktifitas klien RR : 29 x/menit
WIB P : Intervensi diteruskan RR : 29 x/menit
terbatas
A : Masalah teratasi sebagian
- K/U lemah
A : Masalah teratasi
- IVFD & oksigen P : Intervensi diteruskan sebagian
terpasang
- TTV : P : Intervensi diteruskan
TD: 190/120 mmhg

N: 86 x/menit

RR : 29 x/menit

4 Kurang S : keluarga mengatakan S : pasien mengatakan S : keluarga mengatakan


pengetahuan b/d bagaimana sscara pengobatan bagaiman prosedur pengobatan bagaimana cara pengobatan
kurang informasi
tentang penyakit. O: O: O:

DS : - klien& keluarga tampak bingung - klien& keluarga tampak - klien& keluarga tampak
bingung bingung
- klien - klien tampak cemas
mengatakan - klien klg tampak cemas - klien tampak cemas
tidak mau A : Masalah belum teratasi
minum obat A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
karena tidak P : Intervensi dilanjutkan
nafsu makan P : Intervensi dilanjutkan P : Intervensi dilanjutkan

21
DO :

- obat tidak
diminum
keluarga dan klien
terlihat cemas dan
bingung

22
EVALUASI

No Diagnosa keperawatan Jam Evaluasi

1 Gangguan pola nafas tidak efektif b/d 12;00 S : klien mengatakan sudah tidak sesak
penyakit obstruksi kronis WIB
O :
DS
- K/U lemah
- klien mengatakan napas terasa
sesak - Muka tampak pucat
DO
- Oksigen terpasang 3ltr/mnt
- K/U lemah
- Muka tampak pucat - TTV :
- Oksigen terpasang
- TTV : TD : 180/110 mmhg
TD:190/120 mmhg
Pols : 82 x/menit
Pols:86 x/menit
RR : 3o x/menit
RR: 29 x/menit
T : 30, 5 oC

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang S :

dari kebutuhan tubuh b/d -klien mengatakan tidak napsu makan


ketidakmampuan mengabsorbsi
O :
nutrien.
- porsi makan ¼ porsi dari biasanya
DS
- BB menurun
- klien mengatakan tidak napsu
09.00 - K/U lemah
makan
DO wib
A: masala belum teratasi
- porsi makan ¼ porsi dari biasanya
- BB SMRS : 32 kg P : intervensi dilanjutkan
- BB SMRS : 30 kg
- K/U lemah
- Nadi : 86x/mnt
- Kehilangan massa otot
- Albumin : 24 g
Hb : 9,7 g

23
3 Intoleransi aktifitas b/d kelemahan S : klien mengatakan apa bila melakukan
umum aktifitas nafasnya bertambah sesak
(makan, minum, BAB,BAK)

O :
Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
umum - dalam memenuhi aktifitas sehari-
hari klien masih di bantu oleh
DS keluarga

- klien mengatakan apa bila - Aktifitas klien terbatas


melakukan aktifitas nafasnya
- K/U lemah
bertambah sesak (makan, minum,
BAB,BAK) - IVFD & oksigen terpasang
- klien mengatakan badannya terasa
lemah - TTV :
DO
TD : 110/80 mmhg
- dalam memenuhi aktifitas sehari-
hari klien masih di bantu oleh Pols : 86 x/menit
keluarga
RR : 29 x/menit
- aktifitas klien terbatas
- K/U lemah A : Masalah belum teratasi
- IVFD & oksigen terpasang
- TTV : P : Intervensi diteruskan
TD: 190/120 mmhg

Pols: 86 x/menit

RR : 29 x/menit

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN”A” DENGAN PENYAKIT
FEBRIS DI RUANG RAWAT INAP TERATAI RUMAH SAKIT DAERAH
BANYUMAS TAHUN 2014

Identitas Pasien Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn “A” Nama : Ny “S”

Umur : 50 tahun Umur : 45 tahun

Alamat : Patikarja, Banyumas Alamat : Patikarja, Banyumas

Diagnosa : Febris Hubungan :

c. Keluhan Utama
DS : Keluarga pasien mengatakan badan pasien panas, susah
BAK, sedikit, seperti anyang-anyangan
DO : T/D 120/90 mmHg N: 86x/Menit T: 37,50C Klien
terlihat lemah, suhu tinggi

b. Diagnosa Keperawatan :

1. Hipertermia berhubungan dengan penyakit


2. Ganguan eliminasi urinarius berhubungan dengan
gangguan sendori motorik

No Diagnosa Keperawatan/ Rencana Kegiatan


Masalah Kolaborasi Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur TTV
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 jam 2. Pantau Hidrasi
penyakit diharapkan: (Misalnya,
turgor kulit,
No Indikator Awal Akhir kelembapan
1 Suhu kulit 5 2 membrane
dalam mukosa)
rentang 3. Pantau suhu
yang minimal setiap
diharapkan 2 jam sesuai
kebutuhan
2 Nadi dan 4 3 4. Berikan obat
pernafasan
Antipiuretik
dalam
rentang sesuai dengan
yang kebutuhan
diharapkan 5. Lepaskan
pakaiann yang

25
3 Keletihan 4 2 berlebihan dan
dan mudah tutupi dengan
tersinggung hanya selembar
tidak pakaianm
tampak 6. Anjurkan
asupan cairan
oral
Ket : 7. Ajarkan
1 : Tidak ada gangguan indikasi
2 : Ringan keletihan
3 : Sedang karena panas
4 : Berat dan tindakan
5 : Ekstrem kedaruratan
yang
diperlukan,
sesuai dengan
kebutuhan

2 Ganguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau


urinarius keperawatan selama 1x24 jam eliminasi urine
berhubungan dengan diharapkan: 2. Instruksikn
gangguan sendori pasien
motorik No Indikator Awal Akhir /keluarga untuk
1 Mampu ke 2 4 mencatat
toilet secara haluaran urine
mandiri bila diperlukan
2 Berkemih > 1 4 3. Ajarkan pasien
150 CC untuk minum
setiap kali 200 ml cairan
3 Pola 1 4 pada saat
pengeluaran makan,
urine yang diantara waktu
dapat makan dan di
diperkirakan awal petang

Ket :
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Positif secara konsisten

26
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal / IMPLEMENTASI RESPON Paraf
Diagnosa Waktu
1 12-09-2014 1. Mengukur TTV  Klien merasa
2. Memantau Hidrasi suhu tubuhnya
(Misalnya, turgor menurun.
kulit, kelembapan  Suhu tubuh
membrane mukosa) dalam batas
3. Memantau suhu normal yaitu
minimal setiap 2 36,50C
jam sesuai  Klien dan
kebutuhan keluarga
4. Memberikan obat menerima
Antipiuretik sesuai perawat dengan
dengan kebutuhan baik.
5. Melepaskan
pakaiann yang
berlebihan dan
tutupi dengan hanya
selembar pakaianm
6. Menganjurkan
asupan cairan oral
7. Mengajarkan
indikasi keletihan
karena panas dan
tindakan
kedaruratan yang
diperlukan, sesuai
dengan kebutuhan

2 12-09-2014 1. Memantau eliminasi 1. Klien


urine mengatakan
2. Menginstruksikn sudah mulai bisa
pasien /keluarga BAK walaupun
untuk mencatat belum terlalu
haluaran urine bila lancer
diperlukan 2. Klien dan
3. Mengajarkan pasien keluarga
untuk minum 200 menerima dan
ml cairan pada saat mau
makan, diantara mendengrkan apa
waktu makan dan di yang diajarkan
awal petang perawat dengan
baik.

27
EVALUASI

No Diagnosa Keeperawatan Tanggal/Waktu Evaluasi


1 Hipertermia berhubungan 13-09-2014 S:
dengan penyakit 10.00 WIB Klien mengatakan badannya
sudah tidak panas lagi
Ds: Keluarga pasien
mengatakan badan pasien O:
panas Suhu tubuh menurun, klien
tampak tenang T/D: 120/90
Do: Suhu tubuh tinggi, mmHg T: 360C N: 87x/m
terpasang IVFD RL
T/D: 120/90 mmHg T: 37,50C A: Masalah teratasi Sebagian
N: 86x/m
P : Intervensi dilanjutkan

2 Ganguan eliminasi urinarius 13-09-14 S:


berhubungan dengan 10.00 WIB Klien mengatakan sudah bisa
gangguan sendori motorik BAK walaupun belum terlalu
lancer
Ds: Klien mengatakan susah
BAK, sedikit, seperti anyang- O:
anyangan Klien tampak tenang, pola
pengeluaran urine dalam batas
Do: Klien terlihat lemah suhu yang diharapkan yaitu 150 CC
tinggi tiap kali BAK
T/D: 120/90 mmHg T: 37,50C T/D: 120/90 mmHg T: 360C N:
N: 86x/m 87x/m

A:Maslah tearatasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

28

Anda mungkin juga menyukai