Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian Kiamat

Kiamat adalah suatu peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Tak
ada yang bisa selamat dari peristiwa ini, semua mahkluk ciptaannya
manusia, hewan, jin, syetan, malaikat dan alam seisinya akan binasa. Dan
gambaan terjadinya kiamat terdapat dalam banyak ayat dalam al-Quran.
Contohnya saja dalam Surat Al-Zalzalah

﴾٢﴿ َ‫ض أذلثذقاَلذذها‬


‫ت ٱللذلر ز‬
‫﴾ ذوأذلخذرذج إ‬١﴿ َ‫ض إزللذزاَلذذها‬
‫ت ٱللذلر ز‬
‫إإذذاَ ززللإزلذ إ‬

Artinya : Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat (1).


dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya (2).
[1]

Pada keterangan ayat di atas bahwa bumi ini akan di goncangkan dengan
gonjangan yang sangat dahsyat. Bumi ini bagaikan anai-anai yang
diterbangkan dengan tidak ada yang mengaturnya sehingga terjadi
tumbukan antara planet, galaksi dll. Memang belum ada yang mengalami
tentang keadaan kiamat, tetapi gambaran tentang kiamat ini disinggung
banyak dalam ayat-ayat Al-Quran supaya kita hati-hati dan mempersiapkan
diri dalam menghadapinya.

Kiamat dalam pembahsannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sughra
dan kiamat kubra. Kiamat sughra atau kiamat kecil dimana pada kiamat ini
yang mengalami kehancuran itu sebagian kecil orang, sekelompok orang,
biasanya hanya disuatu daerah tertentu terkena musibah. Kiamat kubra
adalah kiamat besar yang banyak dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis
Nabi saw.

2. Sifat-Sifat Hari kiamat

Sifat-sifat hari kiamat yaitu siksaan yang mengerikan dan menghinakan, akal
manusia yang hidup didunia ini tidak mampu untuk merenungkannya betapa
beratnya sehingga manusia bisa mengetahui kadar siksaan ini. Maka Al-
Quran yang mulia menetapkan kalau seseorang itu telah ditetapkan siksanya
di hari kiamat, sungguh beratnya. Terlalu berat baginya untuk menebus
kelakuannya. Dan manusia merenungkan bagaimana beratnya siksaan itu.
Siksaan itu pasti siksaan yang sangat berat dipikul oleh manusia dan
manusia tidak akan tahan menjalaninya.[4]

1. Hadis-Hadis tentang Kiamat Sughra

 Hadis tentang wanita yang berpakaian tetapi telanjang

‫از ذعلذليإه ذوذسلدذم‬


‫صدلىَّ د‬‫اإ ذ‬ ‫ب ذحددثذذناَ ذجإريِرر ذعلن زسهذليبل ذعلن أذإبيإه ذعلن أذإبيِ هزذرليِذرةذ ذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل د‬ ‫ – ذحددثذإنيِ ززهذليزر لبزن ذحلر ب‬3971
‫ت ذماَئإذلتر‬ ‫ت زمإميذل ر‬
‫ت ذعاَإرذيِاَ ر‬ ‫س ذونإذساَرء ذكاَإسذياَ ر‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫صلنذفاَإن إملن أذلهإل اَلدناَإر لذلم أذذرهزذماَ قلوُرم ذمذعهزلم إسذياَط ذكأذذناَ إ‬
‫ب اَلبذقإر يِذ ل‬
‫ضإرزبوُذن بإذهاَ اَلناَ ذ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫إ‬
.َ‫ت اَللذماَئإلذإة ذل يِذلدزخللذن اَللذجندةذ ذوذل يِذإجلدذن إريِذحذهاَ ذوإإدن إريِذحذهاَ لذزيوُذجزد إملن ذمإسيذرإة ذكذذاَ ذوذكذذا‬
‫زرزءوزسهزدن ذكأ ذلسنإذمإة اَللبزلخ إ‬

Artinya : ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat.
Yaitu oarang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka
gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi
telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan
tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak
perjalanan sekian dan sekian.[5]

Imam An-Nawawi (dalam syarah muslimnya) menyebtkan bahwa hadist ini


merupakan salah satu mu’jizat nubuwat beliau. Dimana pada masa nabi saw
dan para sahabat dua gambaran diatas belum terjadi. Dan dimasa imam An-
Nawawi fenomena ini ternyata telah menjadi kenyataan yaitu sekitar 6 abad
yang lalu.[6]

Sebenarnya fenomena wanita seperti ini bukan hanya milik manusia akhir
zaman tetapi juga pada zaman jahiliyah dulu. Artinya fenomena para pelacur
dan pezina yang mengumbarkan auratnya juga (meskipun tidak ditempat
umum). Adalah hal yang pernah terjadi pada waktu itu. Fenomena wanita
berpakain tetapi telanjang dan para algojo kejam juga pernah terjadi di
Negara-Negara Barat (Romawi dan Yunani) dimana hal itu belum pernah
disaksikan oleh Nabi saw. Hanyasaja riwayat diatas mengisyaratkan akan
terjadi (pada umat Islam) di akhir zaman.[7]

Imam An-Nawawi memberikan keterangan yang beragam mengenai makna


wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang bergoyang dan
membuat oarang lain bergoyang.

1. Mereka adalah wanita-wanita yang berpakain (menggunakan) ni’mat


Alloh, namun telanjang (tidak menggunakan) dari berbuat syukur.
2. Mereka adalah wanitayang berpakaiam namun tidak berperilaku taat
dan tidak memperhatikan urusan akhirat.

3. Menngenakan pakaian teapi tampak sebagian anggota badannya


untuk menampakan kecantikannya. Mereka berpakaian tetapi
telanjang.

4. Mengenakan pakaian tipis yang maasih memperlihatkan warna


kulitnya dan bentuk tubuhnya. Mereka ini berpakaian tetapi telanjang.

Sedangkan dalam memaknai yang bergoyang dan membuat orang lainjuga


bergoyang dijelaskan oleh beliau dengan makna.

1. Menyimpang dari ketaatan kepada Alloh dan keharusan menjaga


kemaluan. Ia juga mendorong wanita lain untuk mmelakukan
perbuatan seperti perbuatannya.
2. Yaitu wanita yang memperindah gaya jalannya dan menggoyangkan
bahu mereka.

3. Wanita yang cenderung kepada laki-laki dan memikat atau menarik


perhatian laki-laki dengan perhiasan, kecantikan dan keindahan
anggota tubuh mereka.

Dalam kontekstualisasi hadis di atas pada zaman sekarang, gambaran yang


paling mudah kita dapat adalah para foto model, selebritis, SPG, bintang
film, artis dan bintang iklan. Mereka yang berprofesi diatas pada umumnya
tergolong pada golongan wanita yang berpakain tetapi telanjang. Tetapi
tidak semua, ada beberapa orang yang memang tidak tergolong dalam
kategori tersebut. Begitu juga para remaja, ibu, mahasiswi. Banyak dari
mereka yang sekarang terbawa arus zaman. Tuk para mahasiswi mereka
memakai jilbab tetapi gaya pakain yang mereka gunakan menunjukan
lekukan tubuh yang tentusaja dapat mengangu pikiran laki-laki.
 Turis Membanjiri Masjid dan Rumah Ibadah

َ‫إنن من أشراَط اَلساَعة أن تنتخذ اَلمساَجد طرقا‬

“sesungguhnya salah satu tanda kiamat adalah bila masjid-masjid dianggap


sebagai jalanan”.[8]

Masjid adalah tempat beribadah orang Islam. Masjid seharusnya di jadikan


tempat yang sakral, karena masjid adalah “Rumah Tuhan”. Namun dalam
kenyataannya sekarang masjid dijadikan tempat wisata dan masjid
kehilangan kesakralannya. Para turis kadang tidak memperhatiakn etika
ataupun aturan yang seharusnya mereka mengerti. Mereka ketika masuk
dalam masjid atau tempat ibadah Islam lain kebanyakan tidak memakai
pakaiann yang layak (ketat, tidak pakai kerudung, mini, dll). Secara tidak
langsung dengan sikap yang seperti itu membuat masjid kehilangan nilai
rakralnya.

Keadaan sekarang yang sering ditemui adalah ketika masjid dibangun


dengan arsitektur yang indah, ketika orang masuk ke dalam mereka yang
pertama kali lakukan bukanlah solat sunnah tahiyyatul masjid tetapi
mengambil kamera dan berpose di berbagai sudut masjid. Mereka terkagum-
kagum pada para arsitek dan perancang gedung yang membuat desain
sangat indah. Mereka kadang lupa bahwa semua itu atas kenikmatan yang
telah Alloh berikan untuk menciptakan keindahan itu.

 Dihalalkannya khamer

‫صدلىَّ د‬
‫از ذعلذليإه‬ ‫ك ذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل د‬
‫اإ ذ‬ ‫ح ذعلن أذنذ إ‬
‫س لبإن ذماَلإ ب‬ ‫ث ذعلن أذإبيِ اَلتددياَ إ‬
‫ – ذحددثذذناَ إعلمذراَزن لبزن ذمليذسذرةذ ذقاَذل ذحددثذذناَ ذعلبزد اَللذوُاَإر إ‬78
.… ‫ب اَللذخلمزر‬ ‫ذويِزلشذر ذ‬.… ‫ذوذسلدذم إإدن إملن أذلشذراَإط اَلدساَذعإة‬

“Diantara tanda-tanda kiamat adalah …(lalu beliau menyebutkan


diantaranya).. dan di minumnya khamr..”[9]

Khamr pada saat zaman jahiliyah di daerah mekah menjadi minuman


kegemaran. Tidak ada yang tak meminumnya. Bahkan ada sebagian orang
ketika mandi mereka ada yang nggunakan air khamr untuk mandi. Dalam
perta khamr adalah minuman wajib dihidangkan. Hingga Islam datang dan
tahap demi tahap Islam mulai mengharamkan khamr ini. Karena lebih
banyaknya mudzaratnya daripada khasiatnya. Seperti tercantum dalam Al-
Quran Surat Al-Maidah : 90-91).

‫﴾ إإندذماَ يِزإريِزد‬٩٠﴿ ‫س مملن ذعذمإل ٱلدشلي يطذإن ذفٱَلجتذنإزبوُهز لذذعلدزكلم تزلفلإزحوُذن‬‫ب ذوٱللذلز يلذزم إرلج ر‬‫صاَ ز‬
‫لن ذ‬ ‫يِيذأ ذيَيِذهاَ ٱلدإذيِذن ذءاَذمنزيوُااَ إإندذماَ ٱللذخلمزر ذوٱللذمليإسزر ذوٱ ل ذ‬
﴾٩١﴿ ‫صلذيوُإة فذهذلل ذأنزتم يَمنتذزهوُذن‬ ‫صددزكلم ذعن إذلكإر ٱدلإ ذوذعإن ٱل د‬ ‫طزن ذأن زيِوُقإذع بذلينذزكزم ٱللذعيذدذوةذ ذوٱللبذلغ ذ‬
‫ضاَذء إفىَّ ٱللذخلمإر ذوٱللذمليإسإر ذويِذ ز‬ ‫ٱلدشلي ي ذ‬

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras,


berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah,
adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras
dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat
Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti.(QS.Al-
Maidah: 90-91).[10]
Itu adalah sekilas kisah orang dahulu tentang khamr, untuk zaman sekarang
nabipun memberitahukan bahwa kelak khamr akan menjadi pilihan favorit
banyak orang. Bahkan di akhir zaman (dan di zaman kita saat ini) bisa
dipastikan bahwa meja-meja hiburan dan panggung-panggung pertunjukan
dilengkapi dengan minuman haram ini.[11]zaman sekarang khususnya
generasi muda Islam meminum khamr bukanlah perkara yang sulit. Khamr
bisa didapatkan diwarung-warung pinggir jalan. Di televisi kita bisa lihat,
sering diadakan razia khamr dan aparat yang berwenang dengan gampang
menemukan khamr ditempat-tempat umum. Ini menunjukan bahwa jarak
kita dengan kiamat sudah semakin dekat.

 Hancurnya Umat Islam karena Perbuatan Mereka sendiri

ِ‫ب ذعلن أذإبي‬


‫ – ذحددثذذناَ أذزبوُ اَلدرإبيإع اَللذعتذإكيَيِ ذوقزتذليبذةز لبزن ذسإعيبد إكذلهزذماَ ذعلن ذحدماَإد لبإن ذزليِبد ذواَللدلفظز لإقزتذليبذةذ ذحددثذذناَ ذحدماَرد ذعلن أذديِوُ ذ‬5144
‫قإذلبذةذ ذعلن أذإبيِ أذلسذماَذء ذعلن ثذلوُذباَذن ذقاَذل‬

ِ‫ي إلي‬ ‫ت ذمذشاَإرقذذهاَ ذوذمذغاَإربذذهاَ ذوإإدن أزدمإتيِ ذسيذلبلززغ زمللزكذهاَ ذماَ ززإو ذ‬ ‫ض فذذرأذليِ ز‬ ‫اذ ذزذوىَ إليِ اَللذلر ذ‬ ‫از ذعلذليإه ذوذسلدذم إإدن د‬ ‫صدلىَّ د‬ ‫اإ ذ‬ ‫ذقاَذل ذرزسوُزل د‬
‫ل‬ ‫و‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ز‬
َ‫ض ذوإإنيِ ذسألت ذرمبيِ إلدمإتيِ أن ل يِزلهلإذكذهاَ بإذسنذبة ذعاَدمبة ذوأن ل يِزذسلط ذعلليإهلم ذعزدنواَ إمن إسذوُى‬ ‫ز‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫م‬ ‫إملنذهاَ ذوأزلعإطيت اَلذكنذزليِإن اَللحذمذر ذواَللبيذ ذ‬
‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ز‬
‫ز‬
‫ك ألن ذل ألهلإذكهزلم بإذسنذبة‬‫ذ‬ ‫ز‬
‫ك إلدمتإ ذ‬ ‫طليتز ذ‬ ‫ذ‬
‫ضاَوء فذإ إندهز ذل يِزذريَد ذوإإمنيِ ألع ذ‬ ‫ت قذ ذ‬ ‫ضلي ز‬‫ضتذهزلم ذوإإدن ذرمبيِ ذقاَذل ذيِاَ زمذحدمزد إإمنيِ إإذذاَ قذ ذ‬ ‫أذلنفزإسإهلم فذيذلستذإبيذح بذلي ذ‬
‫طاَإرذهاَ أذلو ذقاَذل ذملن بذليذن أذلق ذ‬
َ‫طاَإرذها‬ ‫ضتذهزلم ذولذلوُ اَلجتذذمذع ذعلذليإهلم ذملن بإأ ذلق ذ‬ ‫ذعاَدمبة ذوأذلن ذل أزذسلمطذ ذعلذليإهلم ذعزد نوواَ إملن إسذوُىَ أذلنفزإسإهلم يِذلستذإبيزح بذلي ذ‬
َ‫ضا‬‫ضهزلم بذلع و‬ ‫ضاَ ذويِذلسإبيِ بذلع ز‬‫ك بذلع و‬ ‫ضهزلم يِزلهلإ ز‬ ‫ذحدتىَّ يِذزكوُذن بذلع ز‬

Artinya: sesungguhnya aku sudah memohom kepada Robbku untuk umatku.


Janganlah Dia membinasakan mereka dengan paceklik yang merajalela,
jangan menundukan mereka kepada musuh dari luar kelompok mereka yang
menodai kedaulatan mereka. Sesungguhnya robbku berfirman: wahai
muhammad sungguh jika Aku telah menetapkan suatu ketetapan, maka
tidak bisa ditolak. Aku berikan kepadamu untuk umatmuagar mereka tidak
dibinasakan oleh paceklik yang merajaleladan agar mereka tidak dikuasai
oleh musuh dari luar mereka yang akanmenodai kedaulatan mereka,
sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh penjuru dunia, kecuali jika dari
sebagian dari mereka membinasakan sebagian yang lain dan mereka saling
menawan satu sama lain.[12]

Kalau kita tengok sejarah Islam dalam pengembangan agama Islam pada
masa Nabi dan sahabat, Islam lebih sering memenangkan peperangan itu
walaupun Islam mempunyai jumlah, peralatan, fasilitas yang lebih sedikit
dari pada musuhnya. Contohnya saja pada perang Badar, Perang Tabuk,
Perang Khandak dll. Jumlah pasukan islam dengan lawannya lebih sedikit
tetapi pasukan Islam mampu memenangkan perang itu.

Inilah janji Alloh swt kepada kaum muslimin, bahwa kemenangan bukan
ditentukan oleh jumlah pasukan dan kecanggihan senjata, juga bukan karena
banyaknya sarana dan lengkapnya fasilitas. Faktor keimanan dan kebersihan
mental setiap pasukan serta keyakinan yang kuat akan datangnya
pertolongan Alloh telah membuat mereka selalu pulang dengan
kemenangan.[13]

Zaman sekarang adalah zaman yang berbeda dari dulu. Dimana pada zaman
sekarang perlengkapan sudah memadai, jumlah pasuakn juga tidak kalah
besar, tetapi kenapa kalau kita lihat berita di televisi Islam selalu dalam
kekalahan dan keterpurukan. Mengapa ini berbeda dengan dulu yang pada
saat dahulu keterbatasan malah mengantarkan Islam kepada kemenangan.
zaman sekarang ada “musuh dalam selimut” dimana ada orang Ilam yang
menjadi informan musuh, ada yang menjadi kaki tangannya, dan adapula
yang menjadi budak setianya. Sebagian dari mereka bekerja karena tekanan,
sebagian karena iming-iming dunia yang dijanjikan, sebagian ada yang
karena kebenciannya kepada umat Islam, adapula yang hanya untuk
bertahan hidup.[14]

Ada banyak contoh yang bisa diambil seperti terbunuhnya Presiden Pakistan
yang Pro mujahidin, pembunuhan terhadap mujahid terbesar abad 20 (syeih
Abdullah Azzam), dll. Semua itu karena ada umat islam yang berkhianat.
Kekalahan umat Islam di Palestina juga tidak terlepas dari banyaknya orang
Islam yang berkhianat, mereka bekerja sama dengan musuh Islam (Yahudi
dan Nasrani).[15]

 Banyaknya Bencana Alam, gempa bumi, tsunami

ِ‫ج ذعلن أذإبيِ هزذرليِذرةذ ذقاَذل ذقاَذل اَلندبإيَي‬‫ب ذقاَذل أذلخبذذرذناَ أذزبوُ اَلمزذناَإد ذعلن ذعلبإد اَلدرلحذمإن اَللذلعذر إ‬ ‫ – ذحددثذذناَ أذزبوُ اَلليذذماَإن ذقاَذل أذلخبذذرذناَ زشذعلي ر‬978
‫ظهذذر اَللفإتذزن ذويِذلكثزذر اَللهذلرزج ذوهزذوُ اَللقذلتزل‬‫ب اَلدزذماَزن ذوتذ ل‬
‫ض اَللإعللزم ذوتذلكثزذر اَلدزذلإززل ذويِذتذذقاَذر ذ‬
‫از ذعلذليإه ذوذسلدذم ذل تذزقوُزم اَلدساَذعةز ذحدتىَّ يِزلقبذ ذ‬ ‫صدلىَّ د‬
‫ذ‬
‫ض‬‫اَللقذلتزل ذحتىَّ يِذكثذر إفيكلم اَلذماَزل فيذإفي ذ‬
‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ز‬ ‫ل‬ ‫د‬

‫ب ذحددثذذناَ ذعلبزد اَلدرلحذمإن لبزن ذزليِإد لبإن أذلسلذذم ذعلن أذإبيِ ذحاَإزإم لبإن إديِذناَبر ذعلن ذسلهإل لبإن ذسلعبد أذندهز ذسإمذع اَلندبإ د‬
ِ‫ي‬ ‫ – ذحددثذذناَ أذزبوُ زم ل‬4050
‫صذع ب‬
‫ف‬ ‫ل‬
‫ف ذوذملسرخ ذوقذذ ر‬ ‫ز‬
‫از ذعلذليإه ذوذسلدذم يِذزقوُزل يِذزكوُزن إفيِ آإخإر أدمإتيِ ذخلس ر‬
‫صدلىَّ د‬
‫ذ‬

Artinya: menjelang terjadinya kiamat akan terjadi pengubahan rupa,


penggelaman bumi, dan hujan batu.(Sunan Ibnu Majah)

Pada tanggal 16 Januari 1995, Kobe, Jepang diguncang oleh gempa deng
kekuatan 7,2 SR gempang yang terjadi dalm durasi 20 detik, gempa telah
meluluh lantahkan Kobe dengan menewaskan 5.502 orang. Dan kerugian
mencapai $147 miliar. Pada tanggal 18 April 1906 di San Fransisco, California
diguncang gempa bumi berkuatan 8,3 SR. Lebih dari 3000 orang meninggal
dan kerugian mencapai $ 500 Juta. Pada Tahun 1990, di Iran gempa
berkekuatan 7,7 SR. Lebih dari 5s0.000 tewas. Dan yang tak pernah
terlupakan yaitu pada tanggal 26 Desember 2004, gempa dan tsunami
dengan kekuatan 8,9 SR di Aceh menewaskan lebih dari 200.000 orang.[16]

Pada tahun 2006an-2008an terjadi bencana alam yang melanda Indonesia


sangat banyak seperti gempa bumi, tanah longsor, trunami, banjir,
meletusnya gunung merapi, banjir bandang dll. Telah menyebabkan
kerusakan dan kerugian materi dan non materi. Seolah-olah Alloh sedang
murka kepada Umat-Nya. Ini mungkin juga sebagai pertanda bahwa dunia ini
sedang marah atas apa yang telah manusia lakukan di atas muka bumi ini.
Dan menunjukan bahwa dunia ini semakin dekat kepada kiamat.

Dahulu kejadian seperti ini pernah terjadi, yaitu pada masa Nabi Luth.
Seperti diterangkan dalam ayat-ayat Al-Quran Surat Huud : 82-83.
‫ي‬ ‫فذلذدماَ ذجاَذء أذلمزرذناَ ذجذعللذناَ يذعلإيذذهاَ ذساَفإلذذهاَ ذوأذلم ذ‬
‫ك ذوذماَ إهذىَّ إمذن ٱلظدلإإميذن‬
‫﴾ يَمذسدوُذمةو إعنذد ذربم ذ‬٨٢﴿ ‫ضوُبد‬
‫طلرذناَ ذعلذليذهاَ إحذجاَذرةو ممن إسمجيبل دمن ز‬
﴾٨٣﴿ ‫بإبذإعيبد‬

Artinya: Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya


negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari
tanah yang terbakar(82) yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu
tiadalah jauh dari orang yang zalim.(83).[17]

 Pemutusan Tali Silaturahmi Sunan Ahmad

‫اإ ذقاَذل لذهز ذيِاَ أذذباَ ذعلبإد‬ ‫ق ذعلن ذعلبإد د‬ ‫ – ذحددثذذناَ يِذلحذيىَّ لبزن آذدذم أذلخبذذرذناَ بذإشيرر أذزبوُ إإلسذماَإعيذل ذعلن ذسدياَبر أذإبيِ اَللذحذكإم ذعلن ذ‬3785
‫طاَإر ب‬
‫ي اَلدساَذعإة تذلسإليزم‬ ‫صدلىَّ از ذعلليإه ذوذسلذم بذليذن يِذذد ل‬
‫د‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫اإ ذ‬ ‫از ذوذرزسوُلزهز ذقاَذل فذذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل د‬ ‫ق د‬ ‫صذد ذ‬ ‫ت ذ‬‫ك فذقزلل ذ‬
‫اَلدرلحذمإن تذلسإليزم اَلدرزجإل ذعلذلي ذ‬
‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫اَللذخاَ د‬
‫صإة ذوتذلفزشوُ اَلتمذجاَذرةز ذحدتىَّ تزإعيذن اَلذملرأةز ذزلوذجذهاَ ذعذلىَّ اَلتمذجاَذرإة ذوتزلق ذ‬
‫طزع اَلللرذحاَزم‬

Artinya: sungguh menjelang terjadinya kiamat,… dan pemutusan


silaturahmi.”[18]

Satu lagi tanda kiamat yang mungkin selama ini kita lalaikan yaitu tentang
silaturahim. Kehidupan sosial mewajibkan kita untuk berbaik kepada orang
lain dengan harapan orang lain juga melakukan hal yang sama. Silaturahmi
tidak hanya untuk kepentingan saling membutuhkan tetapi ada juga sebagai
memperkuat ukhuwah. Silaturahmi tidak hanya untuk orang yang kenal
sama kita (lingkungan) lebih khusus kepada sanak saudara kita.

Pada era sekarang ini ini oarng silaturahmi hanya untuk “kepentingan
materi”. Paham materialisme dan hedonisme telah merusak tujuan dari
silaturahmi itu sendiri. Kebanyakan orang sekarang mereka bersilaturahmi
hanya berlandaskan hubungan bisnis, politik, dan politik. Sifat egois
mementingkan kepentingannya sendiri enggan untuk berbagi telah menjadi
karakter yang mengakar pada banyak komunitas.[19]Banyak faktor yang
mempengaruhi salah satunya adalah kesempitan ekonomi, kapitalisme yang
telah mewarnai setiap bagian dari ekonomi manusia dan bahkan ada juga
karena maslah agama.

Banyak contoh yang bisa di ambil seperti permusuhan antara seseorang


saudaranya bahkan orang tuanya sebab perebutan harta warisan,
permusuhan dengan tetangga karena berebut perbatasan tanah, kerusuhan
antar kelompok yang mempunyai pemahaman tentang agama juga turut
meramaikan terjadinya pemutusan silaturahmi ini. Padahal dalam surat dan
ayat-ayat Al-Quran telah di singgung untuk menjaga dan menjalin
silaturahmi. Seperti dalam Surat An-Nisa : 1

َ‫ث إملنهزذماَ إرذجاَول ذكإثيوراَ ذونإذساَوء ذوٱتدزقوُااَ ٱدلذ ٱلدإذى‬


‫ق إملنذهاَ ذزلوذجذهاَ ذوبذ د‬ ‫ا‬
‫س ٱتدزقوُاَ ذربدزكزم ٱلدإذىَ ذخلذقذزكم ممن ندلف ب‬
‫س يذوإحذدبة ذوذخلذ ذ‬ ‫يِيذأ ذيَيِذهاَ ٱلدناَ ز‬
﴾١﴿ َ‫تذذساَذءزلوُذن بإإهۦِ ذوٱللذلرذحاَذم إإدن ٱدلذ ذكاَذن ذعلذليزكلم ذرإقيوبا‬

Artinya: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah


menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan
pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,
dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasimu (1).(QS. An-Nisa: 1)[20]
 Ulama yang Diwafatkan terlebih Dahulu dan Maraknya Kebodohan

‫اإ لبإن ذعلمإرو لبإن اَللذعاَ إ‬


‫ص ذقاَذل‬ ‫ك ذعلن إهذشاَإم لبإن زعلرذوةذ ذعلن أذإبيإه ذعلن ذعلبإد د‬ ‫س ذقاَذل ذحددثذإنيِ ذماَلإ ر‬‫ – ذحددثذذناَ إإلسذماَإعيزل لبزن أذإبيِ أزذوليِ ب‬98
‫ض اَللزعلذذماَإء‬ ‫ض اَللإعللذم بإقذلب إ‬
‫ض اَللإعللذم اَلنتإذزاَوعاَ يِذلنتذإززعهز إملن اَللإعذباَإد ذولذإكلن يِذلقبإ ز‬
‫اذ ذل يِذلقبإ ز‬ ‫از ذعلذليإه ذوذسلدذم يِذزقوُزل إإدن د‬ ‫صدلىَّ د‬ ‫اإ ذ‬ ‫ت ذرزسوُذل د‬ ‫ذسإملع ز‬
َ‫س ذقاَذل ذحددثذذنا‬ ‫ي ذحددثذذناَ ذعدباَ ر‬ َ‫ضيَلوُاَ ذقاَذل اَللفإذرلبإر ي‬
‫ضيَلوُاَ ذوأذ ذ‬
‫س زرزءووساَ زجدهاَول فذزسئإزلوُاَ فذأ ذلفتذلوُاَ بإذغليإر إعللبم فذ ذ‬ ‫ق ذعاَلإوماَ اَتدذخذذ اَلدناَ ز‬‫ذحدتىَّ إإذذاَ لذلم يِزلب إ‬
‫قزتذليبذةز ذحددثذذناَ ذجإريِرر ذعن إهذشاَبم نذلحذوُهز‬
‫ل‬

Artinya :sesungguhnya Alloh tidak mengambil ilmu dengan mencabut para


manusia, tetapi mengambil ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga
ketika tidak ada lagi ulama, manusia menjadi orang-orang bodoh sebagai
pemimpin. Merekapun di tanya lantas berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka
sesat dan menyesatkan.[21]

Ulama adalah pewaris Nabi saw dalam hal pembimbingan umat kepada jalan
yang Lurus, mengantarkan kepada jalan kebahagiaan, mengajarkan
keluruhan akhlak adalah sebagian peran dan tugasnya. Ulama adalah
dokternya orang muslim dalam penyembuhan penyembuhan penyakit hati.
Ketika umat yang terdzolimi oleh aturan dan sistem buatan manusia maka
ulamalah tempat curhat setelah Alloh. Ulama adalah pengobar semangat
jihad ketika keterputus asaan melanda umat. Keberadaan ulama sangat
urgen dalam perkembangan islam. Ulama bagaikan cahya yang menerangi
perjalanan umat. Bagai bintang di malam hari. Keberaannya membuat
umatnya terangkat derajatnya. Dan ketiadaannya membuat umatnya
menjadi Hina.[22]

Ulama di Indonesia seperti Prof. Haji Malik Karim Amrullah (HAMKA), Prof
Tengku KH. Hasbi Ash-Shidiqqi dan A. Hasan ketiganya telah wafat dan
sampat sekarang ini belum ada ulama yang berani mengklaim bahwa dirinya
setara dengan mereka dalam kemasyhuran dan ketinggian ilmunya. Dan
masih banyak lagi para ulama yang sangat berpengaruh.

Akibat dari pewafatan para ulama ini adalah maraknya kebodohan dalam
beragama. Orang “pintar” bukanlah orang yang menguasai teknologi
modern, bukan yang menguasai iptek, budaya dan sains. Tetapi orang yang
pintar adalah orang yang selalu bermuhasabah dan beramal untuk
kepentingan hidup setelah mati. Adapun orang “kurang pintar” dalam Al-
Quran disebutkan dalam Surat Ar-Rum : 6-7

‫﴾ يِذلعلذزموُذن ي ذ‬٦﴿ ‫س ذل يِذلعلذزموُذن‬


﴿ ‫ظإهوراَ ممذن ٱللذحيذيوُإة ٱليَدلنذياَ ذوهزلم ذعإن ٱللذءاَإخذرإة هزلم يذغفإزلوُذن‬ ‫ي‬
‫ف ٱدلز ذولعذدهۥُز ذولذإكدن أذلكثذذر ٱلدناَ إ‬
‫ذولعذد ٱدلإ ذل يِزلخلإ ز‬
﴾٧

Artinya: (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka mengetahui yang lahir
(tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat
mereka lalai.(QS. Ar-Rum :6-7)[23]

Dalam ayat di atas di terangkan bahwa orang yang “kurang pintar” adalah
mereka yang mengetahui berbagai persoalan duniawi seperti iptek, sains
dan sebagainya tetapi mereka kurang mengetahui tentang urusan
persoalan-persoalan akhirat. Dalam pandangan penulis orang pintar adalah
orang yang mengetahui ilmu akhirat dan ilmu dunia itu secara seimbang.

Keadaan seperti ini membuat orang tidak punya pilihan lain selain
mengangkat seseorang yang pintar dunia saja tetapi tidak berpengetahuan
agama. Hal ini dapat menyebabkan praktik-praktik yang dapat
menghancurkan kehidupan masyarkatnya, Seperti KKN. Kebodohan juga
dapat menimbulkan peperangan, permusuhan, pembunuhan dan kerusakan
moral baik individu ataupun bangsa.

 Merajalelanya Riba

ِ‫اإ لبزن ذسإعيبد ذحددثذذناَ إإلسذمإعيزل اَلبزن زعلذيدةذ ذحددثذذناَ ذداَزوزد لبزن أذإبيِ إهلنبد ذعلن ذسإعيإد لبإن أذإبيِ ذخليذرةذ ذعلن اَللذحذسإن ذعلن أذإبي‬
‫ – ذحددثذذناَ ذعلبزد د‬2269
‫ذ‬ ‫ز‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫ل‬
‫س ذزذماَرن ذل يِذلبذقىَّ إمنهزلم أذحرد إإل آإكزل اَلمرذباَ فذذملن للم يِذأكلل أ ذ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
‫هزذرليِذرةذ ذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل اإ ذ‬
‫صاَبذهز‬ ‫صلىَّ از ذعلليإه ذوذسلذم ليذأتإيذدن ذعلىَّ اَلناَ إ‬
‫إملن زغذباَإرإه‬

Artinya :benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman dimana


dimana tidak ada seorang pun diantara mereka kecuali memakan harta riba.
Sekiranya ia tidak memakannya, setidaknya ia terkena debunya.[24]

Riba adalah konsep ekonomi yang telah lama dipakai oleh orang-orang
Yahudi. Yahudi beranggapan bahwa pinjaman berupa uang yang diputar
dalam bentuk apapun haruslah dikenai bunga.[25] Pengertian ini tentu
hanya bentuk akal-akalan saja sebab jika hutang tersebut digunakan untuk
hal-hal produktif, maka perhitungan yang seharusnya adalah bagi hasil.
Sedangkan jika digunakan untuk keperluan konsumtif adalah dasar ta’awun.
Dalam ayat Al-Quran pun Alloh sangat mengecam tentang segala seuatu
yang berhubungan dengan riba. Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-
Baqarah :275

‫س يذذلإ ذ‬
‫ك بإأ ذندهزلم ذقاَلزيوُااَ إإندذماَ ٱللبذليزع إملثزل ٱلمربذيوُااَ ذوأذذحدل ٱدلز‬ ‫ٱلدإذيِذن يِذألزكزلوُذن ٱلمربذيوُااَ ذل يِذزقوُزموُذن إإدل ذكذماَ يِذزقوُزم ٱلدإذىَ يِذتذذخبدطزهز ٱلدشلي ي ذ‬
‫طزن إمذن ٱللذم م‬
‫ي‬ ‫ي‬
َ‫ب ٱلدناَإر هزلم إفيذها‬‫صيذح ز‬ ‫ك أذ ل‬ ‫ف ذوأذلمزر يهۥُز إإذلىَّ ٱدلإ ذوذملن ذعاَذد فذأ زاولذئإ ذ‬‫ٱللبذليذع ذوذحدرذم ٱلمربذيوُااَ فذذمن ذجاَذءهۥُز ذملوُإعظذةر ممن دربمإهۦِ ذفٱَنتذهذيىَّ فذلذهۥُز ذماَ ذسلذ ذ‬
﴾٢٧٥﴿ ‫يذخلإزدوذن‬

Artinya : Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan


seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian
itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.[26]

Merajalelanya riba pada zaman sekarang ini adalah sebuah tanda bahwa kita
semakin dekat dengan kiamat. Pada zaman Nabi yang mata uangnya berupa
Dirham dan Dinar yang terbuat dari emas dan perak. Standar nilainya adalah
berat logamnya, sehingga nilai intrinsik dan extrinsiknya sama. Dan setiap
orang bisa membuatnya jika ia memiliki bahannya. Dalam keadaan seperti
ini perbuatan riba masih mungkin untuk dihindari bahkan bisa dihapus.[27]

Hadis Nabi saw diatas dalam kontektualisasinya dan realitasnya dalam


kehidupan yang sekarang adalah sebagai berikut, semua bentuk muamalah
jual-beli selalu menggunakan uang, padahal uang yang menjadi alat tukar
dibuat oleh Bank yang mana Bank ini sendiri berasaskan riba. Maka secara
otomatis setiap orang akan sulit untuk menghindari riba, orang akan terkena
riba walaupun hanya debu-debunya saja. Segala apa yang kita pakai mulai
dari sandal sampai yang paling mewah seperti mobil, komputer dll itu
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan bank-
bank ribawi. Meskipun ada diantara mereka yang secara muamalah terbebas
dari jerat riba secara langsung, namuntetap saja mereka terkena debu-
debunya.[28]

3.Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir akan berdampak pada perilaku dalam


keseharian. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan terlihat dari
perlaku sehari-hari. Diantara perilaku yang mencerminkan iman kepada hari
akhir yaitu:
1. Selalu berusaha menjadi lebih baik
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi
lebih baik dari hari-hari yang terlewati. Jika kemarin ia melakukan satu
kebaikan, maka hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau lebih
untuk kebaikan. Seseorang yang beriman pada hari akhir menginginkan hari
lebih baik dari hari yang kemarin dan hari esok harus lebih baik lagi. Jika
kemarin lebih baik dari hari kemarin maka seseorang termasuk golongan
yang merugi.
2. Tidak silau pada gemerlap dunia.
Dunia dan seisinnya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang
yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia yang hanya
sementara. Mereka yang kaya biasa silau dengan kekayaan yang dititipkan
kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptanya karena
kemiskinananya.
Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini
hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan
merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang
tentunya tidak diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah
SWT.
3. Tidak iri atas nikmat orang lain.
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia.
Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain tidak boleh iri, karena iri dapat
berupa sikap tidak rela orang lain mendapat kenikmatan dan ingin agar
nikmat tersebut beralih kepadanya.

4. Bersikap rendah hati.


Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan
perilaku terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah
hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah SWT.
Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan
sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong
dan berbangga diri terhadap titipan Allah SWT.
5. Menghindari sifat cinta dunia dan harta secara berlebihan.
Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang
yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan
diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseoranng
yang beriman dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya
tersebutdi jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang di ridhai
Allah, seperti membantu fakir miskin, membantu pembangunan masjid,
madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lainnya yang diridhai Allah SWT.
6. Bersikap optimis dan lapang dada.
Seseorang yang beriman pada hari akhir akan bersikap optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman akan bersikap
lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa. Keadilan
yang sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis juga
menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang
beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan optimis. Ia merasa
optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan balasan,
begitu juga bahwa segala amal buruk akan mendapatkan balasan yang
sesuai.

4.. Hikmah beriman kepada hari kiamat / hari akhir

1. Beriman kepada hari kiamat akan membuat kita menjadi lebih giat dalam
beramal shalih, hal ini dikarenakan kita mempercayai bahwa sesudah mati
akan ada kehidupan lagi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang
dilakukan di dunia ini.

2. Dengan beriman kepada hari kiamat kita akan berhati-hati dalam berbuat
sesuatu, terutama perbuatan dosa. Mengingat perbuatan dosa sekecil
apapun akan dibalas di akhirat nanti.

3. Dengan beriman kepada hari kiamat, otomatis kita juga akan percaya
adanya surga dan neraka. Dengan begitu kita akan lebih termotivasi untuk
lebih taat kepada Allah swt dan selalu berhati-hati agar tidak melakukan
perbuatan dosa karena takut masuk neraka dan ingin masuk surga.

4. Dengan beriman kepada hari akhir, seseorang akan selalu melaksanakan


kewajibannya, dan juga tidak terlena dengan kehidupan di dunia yang
sementara ini.

5. Dengan beriman kepada hari kiamat akan membuat kita sadar bahwa
kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sementara kehidupan di akhirat
adalah kekal (selama-lamanya). Suatu saat kita pasti akan mati, dan dunia
ini akan hancur dan berlanjut di alam akhirat yang kekal. Kehidupan di
akhirat nanti akan sesuai dengan amal perbuatan yang kita perbuat di dunia
ini. Untuk itu kita harus berbuat yang sebaik-baiknya ketika hidup di dunia,
kita harus semaksimal mungkin dalam beramal shalih.

6. Dengan beriman kepada hari kimat maka akan membuat seseorang sering
bertaubat kepada Allah swt, karena takut akan mendapatkan siksa di akhirat
nanti.

7. Dengan beriman kepada hari akhir maka manusia juga akan ber-amar
ma'ruf nahi munkan kepada sesasam muslim

8. Memperoleh ketentuan Allah swt dengan ikhlas dan lapang dada, Allah
tidak perna menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
PENUTUP

Hari kiamat pasti akan tiba, tetapi kapannya tidaka dapat diprediksi
secara jelas kecuali Allah yang maha mengetahui. Uraian diatas mengenai
tanda-tanda kiamat sughra adalah sedikit gambaran bahwa zaman ini adalah
zaman akhir yang akan menjumpai adanya kiamat. Hadis-hadis dan ayat-
ayat al-Quran yang menjelaskan tentang adanya hari kiamat memberikan
kita peringatan dan pengingat bahwa masih ada kehidupan setelah
kematian. Dan segala tindak-tanduk kita selama di Dunia akan dimintai
pertanggung jawaban nantinya. Untuk itu kita harus benar-benar berperilaku
sesuai dengan al-Quarn dan Sunah.

Tanda-tanda kiamat seperti wanita yang berpakain tetapi telanjang,


merajalelanya khamr, hilangnya para ulama yang shalih, merajalelanya riba
dll. Adalah sebuah tanda bahwa kita sebentar lagi akan menemui tentang
kematian yang akbar. Alloh dan Rosul-Nya telah mengingatkan sejak dahulu
lewat Firman Alloh dan hadis-hadis Nabi. Supaya kita lebih berhati-hati lagi
dalam bertindak dan berucap.

Sebenarnya masih banyak lagi tanda-tanda kiamat yang mungkin penulis


belum bisa mencantumkannya. Tetapi semoga dengan sedikit uraian di atas
tadi dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh swt.
Aamiin

Anda mungkin juga menyukai