Pengertian Kiamat
Kiamat adalah suatu peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Tak
ada yang bisa selamat dari peristiwa ini, semua mahkluk ciptaannya
manusia, hewan, jin, syetan, malaikat dan alam seisinya akan binasa. Dan
gambaan terjadinya kiamat terdapat dalam banyak ayat dalam al-Quran.
Contohnya saja dalam Surat Al-Zalzalah
Pada keterangan ayat di atas bahwa bumi ini akan di goncangkan dengan
gonjangan yang sangat dahsyat. Bumi ini bagaikan anai-anai yang
diterbangkan dengan tidak ada yang mengaturnya sehingga terjadi
tumbukan antara planet, galaksi dll. Memang belum ada yang mengalami
tentang keadaan kiamat, tetapi gambaran tentang kiamat ini disinggung
banyak dalam ayat-ayat Al-Quran supaya kita hati-hati dan mempersiapkan
diri dalam menghadapinya.
Kiamat dalam pembahsannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sughra
dan kiamat kubra. Kiamat sughra atau kiamat kecil dimana pada kiamat ini
yang mengalami kehancuran itu sebagian kecil orang, sekelompok orang,
biasanya hanya disuatu daerah tertentu terkena musibah. Kiamat kubra
adalah kiamat besar yang banyak dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis
Nabi saw.
Sifat-sifat hari kiamat yaitu siksaan yang mengerikan dan menghinakan, akal
manusia yang hidup didunia ini tidak mampu untuk merenungkannya betapa
beratnya sehingga manusia bisa mengetahui kadar siksaan ini. Maka Al-
Quran yang mulia menetapkan kalau seseorang itu telah ditetapkan siksanya
di hari kiamat, sungguh beratnya. Terlalu berat baginya untuk menebus
kelakuannya. Dan manusia merenungkan bagaimana beratnya siksaan itu.
Siksaan itu pasti siksaan yang sangat berat dipikul oleh manusia dan
manusia tidak akan tahan menjalaninya.[4]
Artinya : ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat.
Yaitu oarang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka
gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi
telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan
tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak
perjalanan sekian dan sekian.[5]
Sebenarnya fenomena wanita seperti ini bukan hanya milik manusia akhir
zaman tetapi juga pada zaman jahiliyah dulu. Artinya fenomena para pelacur
dan pezina yang mengumbarkan auratnya juga (meskipun tidak ditempat
umum). Adalah hal yang pernah terjadi pada waktu itu. Fenomena wanita
berpakain tetapi telanjang dan para algojo kejam juga pernah terjadi di
Negara-Negara Barat (Romawi dan Yunani) dimana hal itu belum pernah
disaksikan oleh Nabi saw. Hanyasaja riwayat diatas mengisyaratkan akan
terjadi (pada umat Islam) di akhir zaman.[7]
Dihalalkannya khamer
صدلىَّ د
از ذعلذليإه ك ذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل د
اإ ذ ح ذعلن أذنذ إ
س لبإن ذماَلإ ب ث ذعلن أذإبيِ اَلتددياَ إ
– ذحددثذذناَ إعلمذراَزن لبزن ذمليذسذرةذ ذقاَذل ذحددثذذناَ ذعلبزد اَللذوُاَإر إ78
.… ب اَللذخلمزر ذويِزلشذر ذ.… ذوذسلدذم إإدن إملن أذلشذراَإط اَلدساَذعإة
﴾ إإندذماَ يِزإريِزد٩٠﴿ س مملن ذعذمإل ٱلدشلي يطذإن ذفٱَلجتذنإزبوُهز لذذعلدزكلم تزلفلإزحوُذنب ذوٱللذلز يلذزم إرلج رصاَ ز
لن ذ يِيذأ ذيَيِذهاَ ٱلدإذيِذن ذءاَذمنزيوُااَ إإندذماَ ٱللذخلمزر ذوٱللذمليإسزر ذوٱ ل ذ
﴾٩١﴿ صلذيوُإة فذهذلل ذأنزتم يَمنتذزهوُذن صددزكلم ذعن إذلكإر ٱدلإ ذوذعإن ٱل د طزن ذأن زيِوُقإذع بذلينذزكزم ٱللذعيذدذوةذ ذوٱللبذلغ ذ
ضاَذء إفىَّ ٱللذخلمإر ذوٱللذمليإسإر ذويِذ ز ٱلدشلي ي ذ
ِي إلي ت ذمذشاَإرقذذهاَ ذوذمذغاَإربذذهاَ ذوإإدن أزدمإتيِ ذسيذلبلززغ زمللزكذهاَ ذماَ ززإو ذ ض فذذرأذليِ ز اذ ذزذوىَ إليِ اَللذلر ذ از ذعلذليإه ذوذسلدذم إإدن د صدلىَّ د اإ ذ ذقاَذل ذرزسوُزل د
ل و ذ ذ م ذ ل ذ ذ ل ذ ز
َض ذوإإنيِ ذسألت ذرمبيِ إلدمإتيِ أن ل يِزلهلإذكذهاَ بإذسنذبة ذعاَدمبة ذوأن ل يِزذسلط ذعلليإهلم ذعزدنواَ إمن إسذوُى ز ل ذ م إملنذهاَ ذوأزلعإطيت اَلذكنذزليِإن اَللحذمذر ذواَللبيذ ذ
ذ ل ذ ل ل ل ز
ز
ك ألن ذل ألهلإذكهزلم بإذسنذبةذ ز
ك إلدمتإ ذ طليتز ذ ذ
ضاَوء فذإ إندهز ذل يِزذريَد ذوإإمنيِ ألع ذ ت قذ ذ ضلي زضتذهزلم ذوإإدن ذرمبيِ ذقاَذل ذيِاَ زمذحدمزد إإمنيِ إإذذاَ قذ ذ أذلنفزإسإهلم فذيذلستذإبيذح بذلي ذ
طاَإرذهاَ أذلو ذقاَذل ذملن بذليذن أذلق ذ
َطاَإرذها ضتذهزلم ذولذلوُ اَلجتذذمذع ذعلذليإهلم ذملن بإأ ذلق ذ ذعاَدمبة ذوأذلن ذل أزذسلمطذ ذعلذليإهلم ذعزد نوواَ إملن إسذوُىَ أذلنفزإسإهلم يِذلستذإبيزح بذلي ذ
َضاضهزلم بذلع و ضاَ ذويِذلسإبيِ بذلع زك بذلع و ضهزلم يِزلهلإ ز ذحدتىَّ يِذزكوُذن بذلع ز
Kalau kita tengok sejarah Islam dalam pengembangan agama Islam pada
masa Nabi dan sahabat, Islam lebih sering memenangkan peperangan itu
walaupun Islam mempunyai jumlah, peralatan, fasilitas yang lebih sedikit
dari pada musuhnya. Contohnya saja pada perang Badar, Perang Tabuk,
Perang Khandak dll. Jumlah pasukan islam dengan lawannya lebih sedikit
tetapi pasukan Islam mampu memenangkan perang itu.
Inilah janji Alloh swt kepada kaum muslimin, bahwa kemenangan bukan
ditentukan oleh jumlah pasukan dan kecanggihan senjata, juga bukan karena
banyaknya sarana dan lengkapnya fasilitas. Faktor keimanan dan kebersihan
mental setiap pasukan serta keyakinan yang kuat akan datangnya
pertolongan Alloh telah membuat mereka selalu pulang dengan
kemenangan.[13]
Zaman sekarang adalah zaman yang berbeda dari dulu. Dimana pada zaman
sekarang perlengkapan sudah memadai, jumlah pasuakn juga tidak kalah
besar, tetapi kenapa kalau kita lihat berita di televisi Islam selalu dalam
kekalahan dan keterpurukan. Mengapa ini berbeda dengan dulu yang pada
saat dahulu keterbatasan malah mengantarkan Islam kepada kemenangan.
zaman sekarang ada “musuh dalam selimut” dimana ada orang Ilam yang
menjadi informan musuh, ada yang menjadi kaki tangannya, dan adapula
yang menjadi budak setianya. Sebagian dari mereka bekerja karena tekanan,
sebagian karena iming-iming dunia yang dijanjikan, sebagian ada yang
karena kebenciannya kepada umat Islam, adapula yang hanya untuk
bertahan hidup.[14]
Ada banyak contoh yang bisa diambil seperti terbunuhnya Presiden Pakistan
yang Pro mujahidin, pembunuhan terhadap mujahid terbesar abad 20 (syeih
Abdullah Azzam), dll. Semua itu karena ada umat islam yang berkhianat.
Kekalahan umat Islam di Palestina juga tidak terlepas dari banyaknya orang
Islam yang berkhianat, mereka bekerja sama dengan musuh Islam (Yahudi
dan Nasrani).[15]
ِج ذعلن أذإبيِ هزذرليِذرةذ ذقاَذل ذقاَذل اَلندبإيَيب ذقاَذل أذلخبذذرذناَ أذزبوُ اَلمزذناَإد ذعلن ذعلبإد اَلدرلحذمإن اَللذلعذر إ – ذحددثذذناَ أذزبوُ اَلليذذماَإن ذقاَذل أذلخبذذرذناَ زشذعلي ر978
ظهذذر اَللفإتذزن ذويِذلكثزذر اَللهذلرزج ذوهزذوُ اَللقذلتزلب اَلدزذماَزن ذوتذ ل
ض اَللإعللزم ذوتذلكثزذر اَلدزذلإززل ذويِذتذذقاَذر ذ
از ذعلذليإه ذوذسلدذم ذل تذزقوُزم اَلدساَذعةز ذحدتىَّ يِزلقبذ ذ صدلىَّ د
ذ
ضاَللقذلتزل ذحتىَّ يِذكثذر إفيكلم اَلذماَزل فيذإفي ذ
ذ ل ز ز ل د
ب ذحددثذذناَ ذعلبزد اَلدرلحذمإن لبزن ذزليِإد لبإن أذلسلذذم ذعلن أذإبيِ ذحاَإزإم لبإن إديِذناَبر ذعلن ذسلهإل لبإن ذسلعبد أذندهز ذسإمذع اَلندبإ د
ِي – ذحددثذذناَ أذزبوُ زم ل4050
صذع ب
ف ل
ف ذوذملسرخ ذوقذذ ر ز
از ذعلذليإه ذوذسلدذم يِذزقوُزل يِذزكوُزن إفيِ آإخإر أدمإتيِ ذخلس ر
صدلىَّ د
ذ
Pada tanggal 16 Januari 1995, Kobe, Jepang diguncang oleh gempa deng
kekuatan 7,2 SR gempang yang terjadi dalm durasi 20 detik, gempa telah
meluluh lantahkan Kobe dengan menewaskan 5.502 orang. Dan kerugian
mencapai $147 miliar. Pada tanggal 18 April 1906 di San Fransisco, California
diguncang gempa bumi berkuatan 8,3 SR. Lebih dari 3000 orang meninggal
dan kerugian mencapai $ 500 Juta. Pada Tahun 1990, di Iran gempa
berkekuatan 7,7 SR. Lebih dari 5s0.000 tewas. Dan yang tak pernah
terlupakan yaitu pada tanggal 26 Desember 2004, gempa dan tsunami
dengan kekuatan 8,9 SR di Aceh menewaskan lebih dari 200.000 orang.[16]
Dahulu kejadian seperti ini pernah terjadi, yaitu pada masa Nabi Luth.
Seperti diterangkan dalam ayat-ayat Al-Quran Surat Huud : 82-83.
ي فذلذدماَ ذجاَذء أذلمزرذناَ ذجذعللذناَ يذعلإيذذهاَ ذساَفإلذذهاَ ذوأذلم ذ
ك ذوذماَ إهذىَّ إمذن ٱلظدلإإميذن
﴾ يَمذسدوُذمةو إعنذد ذربم ذ٨٢﴿ ضوُبد
طلرذناَ ذعلذليذهاَ إحذجاَذرةو ممن إسمجيبل دمن ز
﴾٨٣﴿ بإبذإعيبد
اإ ذقاَذل لذهز ذيِاَ أذذباَ ذعلبإد ق ذعلن ذعلبإد د – ذحددثذذناَ يِذلحذيىَّ لبزن آذدذم أذلخبذذرذناَ بذإشيرر أذزبوُ إإلسذماَإعيذل ذعلن ذسدياَبر أذإبيِ اَللذحذكإم ذعلن ذ3785
طاَإر ب
ي اَلدساَذعإة تذلسإليزم صدلىَّ از ذعلليإه ذوذسلذم بذليذن يِذذد ل
د ذ د اإ ذ از ذوذرزسوُلزهز ذقاَذل فذذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل د ق د صذد ذ ت ذك فذقزلل ذ
اَلدرلحذمإن تذلسإليزم اَلدرزجإل ذعلذلي ذ
ذ ذ ل اَللذخاَ د
صإة ذوتذلفزشوُ اَلتمذجاَذرةز ذحدتىَّ تزإعيذن اَلذملرأةز ذزلوذجذهاَ ذعذلىَّ اَلتمذجاَذرإة ذوتزلق ذ
طزع اَلللرذحاَزم
Satu lagi tanda kiamat yang mungkin selama ini kita lalaikan yaitu tentang
silaturahim. Kehidupan sosial mewajibkan kita untuk berbaik kepada orang
lain dengan harapan orang lain juga melakukan hal yang sama. Silaturahmi
tidak hanya untuk kepentingan saling membutuhkan tetapi ada juga sebagai
memperkuat ukhuwah. Silaturahmi tidak hanya untuk orang yang kenal
sama kita (lingkungan) lebih khusus kepada sanak saudara kita.
Pada era sekarang ini ini oarng silaturahmi hanya untuk “kepentingan
materi”. Paham materialisme dan hedonisme telah merusak tujuan dari
silaturahmi itu sendiri. Kebanyakan orang sekarang mereka bersilaturahmi
hanya berlandaskan hubungan bisnis, politik, dan politik. Sifat egois
mementingkan kepentingannya sendiri enggan untuk berbagi telah menjadi
karakter yang mengakar pada banyak komunitas.[19]Banyak faktor yang
mempengaruhi salah satunya adalah kesempitan ekonomi, kapitalisme yang
telah mewarnai setiap bagian dari ekonomi manusia dan bahkan ada juga
karena maslah agama.
Ulama adalah pewaris Nabi saw dalam hal pembimbingan umat kepada jalan
yang Lurus, mengantarkan kepada jalan kebahagiaan, mengajarkan
keluruhan akhlak adalah sebagian peran dan tugasnya. Ulama adalah
dokternya orang muslim dalam penyembuhan penyembuhan penyakit hati.
Ketika umat yang terdzolimi oleh aturan dan sistem buatan manusia maka
ulamalah tempat curhat setelah Alloh. Ulama adalah pengobar semangat
jihad ketika keterputus asaan melanda umat. Keberadaan ulama sangat
urgen dalam perkembangan islam. Ulama bagaikan cahya yang menerangi
perjalanan umat. Bagai bintang di malam hari. Keberaannya membuat
umatnya terangkat derajatnya. Dan ketiadaannya membuat umatnya
menjadi Hina.[22]
Ulama di Indonesia seperti Prof. Haji Malik Karim Amrullah (HAMKA), Prof
Tengku KH. Hasbi Ash-Shidiqqi dan A. Hasan ketiganya telah wafat dan
sampat sekarang ini belum ada ulama yang berani mengklaim bahwa dirinya
setara dengan mereka dalam kemasyhuran dan ketinggian ilmunya. Dan
masih banyak lagi para ulama yang sangat berpengaruh.
Akibat dari pewafatan para ulama ini adalah maraknya kebodohan dalam
beragama. Orang “pintar” bukanlah orang yang menguasai teknologi
modern, bukan yang menguasai iptek, budaya dan sains. Tetapi orang yang
pintar adalah orang yang selalu bermuhasabah dan beramal untuk
kepentingan hidup setelah mati. Adapun orang “kurang pintar” dalam Al-
Quran disebutkan dalam Surat Ar-Rum : 6-7
Artinya: (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka mengetahui yang lahir
(tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat
mereka lalai.(QS. Ar-Rum :6-7)[23]
Dalam ayat di atas di terangkan bahwa orang yang “kurang pintar” adalah
mereka yang mengetahui berbagai persoalan duniawi seperti iptek, sains
dan sebagainya tetapi mereka kurang mengetahui tentang urusan
persoalan-persoalan akhirat. Dalam pandangan penulis orang pintar adalah
orang yang mengetahui ilmu akhirat dan ilmu dunia itu secara seimbang.
Keadaan seperti ini membuat orang tidak punya pilihan lain selain
mengangkat seseorang yang pintar dunia saja tetapi tidak berpengetahuan
agama. Hal ini dapat menyebabkan praktik-praktik yang dapat
menghancurkan kehidupan masyarkatnya, Seperti KKN. Kebodohan juga
dapat menimbulkan peperangan, permusuhan, pembunuhan dan kerusakan
moral baik individu ataupun bangsa.
Merajalelanya Riba
ِاإ لبزن ذسإعيبد ذحددثذذناَ إإلسذمإعيزل اَلبزن زعلذيدةذ ذحددثذذناَ ذداَزوزد لبزن أذإبيِ إهلنبد ذعلن ذسإعيإد لبإن أذإبيِ ذخليذرةذ ذعلن اَللذحذسإن ذعلن أذإبي
– ذحددثذذناَ ذعلبزد د2269
ذ ز ل ذ د ذ ل
س ذزذماَرن ذل يِذلبذقىَّ إمنهزلم أذحرد إإل آإكزل اَلمرذباَ فذذملن للم يِذأكلل أ ذ د ذ ل ذ د ذ د د د
هزذرليِذرةذ ذقاَذل ذقاَذل ذرزسوُزل اإ ذ
صاَبذهز صلىَّ از ذعلليإه ذوذسلذم ليذأتإيذدن ذعلىَّ اَلناَ إ
إملن زغذباَإرإه
Riba adalah konsep ekonomi yang telah lama dipakai oleh orang-orang
Yahudi. Yahudi beranggapan bahwa pinjaman berupa uang yang diputar
dalam bentuk apapun haruslah dikenai bunga.[25] Pengertian ini tentu
hanya bentuk akal-akalan saja sebab jika hutang tersebut digunakan untuk
hal-hal produktif, maka perhitungan yang seharusnya adalah bagi hasil.
Sedangkan jika digunakan untuk keperluan konsumtif adalah dasar ta’awun.
Dalam ayat Al-Quran pun Alloh sangat mengecam tentang segala seuatu
yang berhubungan dengan riba. Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-
Baqarah :275
س يذذلإ ذ
ك بإأ ذندهزلم ذقاَلزيوُااَ إإندذماَ ٱللبذليزع إملثزل ٱلمربذيوُااَ ذوأذذحدل ٱدلز ٱلدإذيِذن يِذألزكزلوُذن ٱلمربذيوُااَ ذل يِذزقوُزموُذن إإدل ذكذماَ يِذزقوُزم ٱلدإذىَ يِذتذذخبدطزهز ٱلدشلي ي ذ
طزن إمذن ٱللذم م
ي ي
َب ٱلدناَإر هزلم إفيذهاصيذح ز ك أذ ل ف ذوأذلمزر يهۥُز إإذلىَّ ٱدلإ ذوذملن ذعاَذد فذأ زاولذئإ ذٱللبذليذع ذوذحدرذم ٱلمربذيوُااَ فذذمن ذجاَذءهۥُز ذملوُإعظذةر ممن دربمإهۦِ ذفٱَنتذهذيىَّ فذلذهۥُز ذماَ ذسلذ ذ
﴾٢٧٥﴿ يذخلإزدوذن
Merajalelanya riba pada zaman sekarang ini adalah sebuah tanda bahwa kita
semakin dekat dengan kiamat. Pada zaman Nabi yang mata uangnya berupa
Dirham dan Dinar yang terbuat dari emas dan perak. Standar nilainya adalah
berat logamnya, sehingga nilai intrinsik dan extrinsiknya sama. Dan setiap
orang bisa membuatnya jika ia memiliki bahannya. Dalam keadaan seperti
ini perbuatan riba masih mungkin untuk dihindari bahkan bisa dihapus.[27]
1. Beriman kepada hari kiamat akan membuat kita menjadi lebih giat dalam
beramal shalih, hal ini dikarenakan kita mempercayai bahwa sesudah mati
akan ada kehidupan lagi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang
dilakukan di dunia ini.
2. Dengan beriman kepada hari kiamat kita akan berhati-hati dalam berbuat
sesuatu, terutama perbuatan dosa. Mengingat perbuatan dosa sekecil
apapun akan dibalas di akhirat nanti.
3. Dengan beriman kepada hari kiamat, otomatis kita juga akan percaya
adanya surga dan neraka. Dengan begitu kita akan lebih termotivasi untuk
lebih taat kepada Allah swt dan selalu berhati-hati agar tidak melakukan
perbuatan dosa karena takut masuk neraka dan ingin masuk surga.
5. Dengan beriman kepada hari kiamat akan membuat kita sadar bahwa
kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sementara kehidupan di akhirat
adalah kekal (selama-lamanya). Suatu saat kita pasti akan mati, dan dunia
ini akan hancur dan berlanjut di alam akhirat yang kekal. Kehidupan di
akhirat nanti akan sesuai dengan amal perbuatan yang kita perbuat di dunia
ini. Untuk itu kita harus berbuat yang sebaik-baiknya ketika hidup di dunia,
kita harus semaksimal mungkin dalam beramal shalih.
6. Dengan beriman kepada hari kimat maka akan membuat seseorang sering
bertaubat kepada Allah swt, karena takut akan mendapatkan siksa di akhirat
nanti.
7. Dengan beriman kepada hari akhir maka manusia juga akan ber-amar
ma'ruf nahi munkan kepada sesasam muslim
8. Memperoleh ketentuan Allah swt dengan ikhlas dan lapang dada, Allah
tidak perna menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
PENUTUP
Hari kiamat pasti akan tiba, tetapi kapannya tidaka dapat diprediksi
secara jelas kecuali Allah yang maha mengetahui. Uraian diatas mengenai
tanda-tanda kiamat sughra adalah sedikit gambaran bahwa zaman ini adalah
zaman akhir yang akan menjumpai adanya kiamat. Hadis-hadis dan ayat-
ayat al-Quran yang menjelaskan tentang adanya hari kiamat memberikan
kita peringatan dan pengingat bahwa masih ada kehidupan setelah
kematian. Dan segala tindak-tanduk kita selama di Dunia akan dimintai
pertanggung jawaban nantinya. Untuk itu kita harus benar-benar berperilaku
sesuai dengan al-Quarn dan Sunah.