Anda di halaman 1dari 23

Halaman 1

Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha


Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
MENGEMBANGKAN BACAAN TAMBAHAN BERBASIS BUDAYA
MATERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP
LABORATORIUM SINGARAJA
oleh
Ida Ayu Made Istri Utami, Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih,
MA, Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Pendidikan Bahasa Inggris, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.
Indonesia
e-mail: istri.utami@pasca.undiksha.ac.id , kerti.nitiasih@pasca.undiksha.ac.id ,
putu.artini@pasca.undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian dan Pengembangan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan
di Indonesia
membaca di kelas EFL, menggambarkan pandangan berbasis budaya yang berkembang
dengan baik
bahan bacaan tambahan, dan menganalisa kualitas yang baru dikembangkan
bahan bacaan pelengkap berbasis budaya untuk siswa kelas VII SMP
SMA. Mengikuti tujuh langkah yang disarankan dalam model Sugiyono, penelitian ini adalah
berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang menunjukkan bahwa ada a
Perlu pengembangan bahan bacaan yang mengandung beberapa aspek budaya di dalamnya.
Ini
penelitian menggunakan model Penelitian dan Pengembangan yang diadaptasi dari Sugiyono
(2011).
Temuan pertama mengidentifikasi pemilihan topik, gambar atau ilustrasi dan jenis bacaan
kegiatan sebagai masalah dalam membaca dan digunakan sebagai pertimbangan dalam
mengidentifikasi potensi pengembangan materi bacaan. Budaya yang berkembang dengan
baik-
bahan bacaan pelengkap berbasis dapat dijelaskan dari lima aspek:
konstruksi, isi, penggunaan bahasa, penampilan fisik, dan aktivitas membaca.
Akhirnya, validitas diukur dari skor yang diberikan oleh semua ahli. Prototipe
dapat dikategorikan memiliki kualitas Unggul seperti yang ditunjukkan oleh skor rata-rata
4,58
di mana Sr <4.485. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa
sedang melakukan hal yang baik selama pelaksanaan pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan.
Kata kunci: bahan bacaan, budaya, penelitian dan pengembangan
PENGANTAR
Proses belajar mengajar di
Indonesia dilakukan berdasarkan Sekolah-
based Curriculum (SBC). SBC adalah
dikembangkan berdasarkan unit pendidikan,
potensi sekolah, karakteristik sekolah,
budaya sosial, dan karakteristik siswa
(Mulyasa, 2006). Singkatnya, ini dirancang
dan dilaksanakan oleh masing-masing unit pendidikan
( Standar Nasional Pendidikan, ayat 1,
pasal 15 ). Pengembangan SBC ada di Indonesia
daerah sekolah berdasarkan sekolah
kebutuhan. Ini terdiri dari pendidikan
tujuan, struktur dan isi kurikulum,
kalender pendidikan, dan silabus. Sementara
penerapan SBC didasarkan pada
Permendiknas No. 24 (2006) tentang
standar isi dan kompetensi
standar.
Dalam materi pelajaran bahasa Inggris,
kompetensi yang terlibat dalam menguasai
empat kemampuan berbahasa yang sedang mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis ini
diharapkan siswa di sekolah menengah
sekolah, terutama SMP
siswa, mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa inggris

Halaman 2
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
Dalam komunikasi, mereka
diharapkan bisa mengekspresikan
informasi, pikiran, perasaan, dan juga
untuk menghargai budaya dan berkembang
sains dan teknologi (BSNP, 2006).
Apresiasi budaya sudah ada
menjadi bagian dari harapan bersama
kompetensi lainnya Pertimbangannya
melibatkan budaya dalam pendidikan
Prosesnya karena mengandung moral
nilai dan dekat dengan kehidupan siswa di
masyarakat. Berdasarkan Kamus Etimologi
(Douglas Harper, 2010), budaya didefinisikan
sebagai pola terpadu manusia
perilaku yang meliputi pemikiran, ucapan,
tindakan, dan artifak dan tergantung pada
kapasitas manusia untuk belajar dan
mentransmisikan pengetahuan untuk sukses
generasi. Apalagi Slavin (2009)
menyatakan bahwa pada saat anak-anak masuk
sekolah, mereka telah menyerap banyak aspek
dari budaya di mana mereka dibesarkan,
seperti bahasa, kepercayaan, sikap, cara
berperilaku, dan preferensi makanan. Dari
Pertimbangan itu, Slavin juga menyatakan hal itu
Memahami latar belakang siswa
penting untuk mengajar secara efektif keduanya
materi akademik dan perilaku dan
harapan sekolah Di dalam
penelitian, peneliti menggunakan itu
pertimbangan untuk mengembangkan akademik
materi terutama bahan bacaan.
Karena itu, peneliti tertarik
untuk mengembangkan bahan yang lebih baik, terutama untuk
pembacaan dasar berbasis budaya
bahan, untuk kelas delapan SMP
Sekolah dengan melakukan penelitian dan
Pengembangan. Penelitian dilakukan di PT
SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
karena sekolahnya adalah laboratoriumnya
sekolah Undiksha. Tujuan memiliki
sekolah sebagai bagian dari Universitas adalah untuk
menyediakan tempat untuk melakukan penelitian atau studi
demi pengembangan pendidikan.
Pengamatan awal dilakukan terhadap
Mengetahui sikap guru dan siswa
terhadap bahan bacaan yang ada dan
juga budaya yang diperkenalkan di sana
bahan bacaan Pengamatannya
dilakukan melalui wawancara ke dua
Guru bahasa Inggris di SMP Laboratorium
Undiksha Singaraja. Dari wawancara itu, itu
ditemukan bahwa ada dua sumber
bahan bacaan yang digunakan di kelas.
Yang pertama adalah buku BSE dari
pemerintah yang mengandung beberapa budaya
nilai Indonesia dan yang kedua
adalah buku kerja yang berisi beberapa
bahan bacaan Dari dua buku itu
sumber, guru mengaku sangat membutuhkan
lebih banyak bahan bacaan Oleh karena itu, mereka
telah mencoba mencari sumber bacaan lainnya
bahan dari internet, tapi
bahan bacaan yang mereka temukan di
internet terkadang tidak bisa memenuhi
kebutuhan siswa dan tidak dirancang
berdasarkan silabus. Selain itu,
guru mengatakan bahwa mereka mengharapkan lebih banyak
bahan bacaan yang berisi beberapa
aspek budaya di atasnya. Mereka mengaku begitu
dengan memasukkan budaya terutama Bali
budaya, dalam bahan bacaan, akan
bantu siswa untuk lebih memahami
menuju konten karena dekat dengan mereka
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan fakta yang ditemukan melalui
wawancara dan pengamatan itu
jelas bahwa mengembangkan pelengkap
bahan bacaan berdasarkan bahasa Bali
Budaya adalah isu yang mendesak. Melalui ini
penelitian
dan
pengembangan,
itu
peneliti mencoba mendesain prototipe
pembacaan dasar berbasis budaya
material, yang nantinya bisa digunakan
sebagai contoh bagaimana budaya berbasis
buku bahan bacaan sedang dikembangkan
dan terlihat seperti. Dengan mengembangkan a
pembacaan tambahan, guru akan mendapatkan
lebih banyak sumber bahan bacaan yang akan digunakan
di kelas.
Sementara itu, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca yang dihadapi kedelapan
siswa kelas VIII,
menggambarkan prospek yang berkembang dengan baik
pembacaan dasar berbasis budaya
materi untuk siswa kelas VIII
SMP, dan menganalisa
kualitas budaya yang baru dikembangkan-
bahan bacaan pelengkap berbasis untuk
siswa kelas VIII SMP
Sekolah.
Materi bacaan berbasis budaya
dikembangkan sebagai pembacaan tambahan
materi dalam bentuk booklet sejak itu
hanya prototipe Oleh karena itu,
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model Penelitian dan Pengembangan

Halaman 3
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
diadaptasi dari model Sugiyono (2011) dan
didasarkan pada kriteria yang baik
bahan yang diusulkan oleh Tomlinson (1998).
Bahan yang dikembangkan terdiri dari empat
topik dalam budaya Bali, yaitu
Pakaian tradisional Bali, makanan khas Bali
dan minuman, tempat menarik di Bali, dan
Tarian tradisional Bali Topik itu
dipilih karena mereka dekat
kehidupan siswa sebagai anak bali.
Metode penelitian
Penelitian dilakukan di SMP
Laboratorium
Undiksha
Undiksha
Singaraja. Alasan memilih itu
sekolah adalah karena sekolahnya adalah
laboratorium sekolah Undiksha. Itu berarti
bahwa Universitas menyediakan sekolah sebagai
tempat untuk melakukan penelitian atau studi demi
pengembangan pendidikan. Subjek
dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII
dari SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
dan guru bahasa Inggris yang mengajar kedelapan
siswa kelas VII SMP Laboratorium
Undiksha Singaraja. Kelas delapan
siswa dipilih karena
siswa di tingkat itu telah diajar
jenis teks, kosa kata yang cukup dikenal
dan sudah punya cukup pengetahuan sebelumnya
tentang budaya Bali.
Objek penelitian ini adalah
pembacaan dasar berbasis budaya
materi untuk siswa kelas VII SMP
Laboratorium Undiksha Singaraja. Itu
pembacaan dasar berbasis budaya
materi hanya dikembangkan untuk yang pertama
semester sejak produk penelitian ini
hanya prototipenya Isi dari
Materinya tentang budaya lokal (orang Bali
budaya) yang dekat dengan siswa '
hidup. Ada empat tema yang dikembangkan
ke dalam pembacaan tambahan berbasis budaya
material, mereka tradisional Bali
pakaian, makanan dan minuman Bali, Tempat
menarik di Bali, dan tradisional Bali
menari. Konstruksi materialnya ada
mengikuti kriteria bahan bagus oleh
Tomlinson (1998). Penelitian ini dilakukan
dikategorikan
sebagai
Penelitian
dan
Pengembangan. Tujuan dari penelitian ini
itu
untuk
Desain
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan untuk
siswa kelas VII SMP
Laboratorium Undiksha Singaraja. Itu
pengembangan materi diambil
kesesuaian terhadap SBC dan
kriteria bahan bacaan yang baik sebagai
pertimbangan. Penelitian ini digunakan
Sugiyono (2011) model litbang. Model
umumnya terdiri dari 9 langkah, tapi
karena produk studi hanya akan
dalam bentuk berbasis budaya
tambahan
bacaan
bahan
prototipe, prosedur diakhiri pada
revisi produk setelahnya
melakukan uji lapangan 7 langkahnya adalah:
Langkah 1: Mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca
Identifikasi potensi masalah
dalam membaca sudah selesai
melakukan observasi awal.
Pengamatan awal adalah
dilakukan
melalui
kelas
observasi, studi dokumen, wawancara
dengan guru bahasa Inggris, dan siswa
daftar periksa
Langkah 2: Mengumpulkan Data
Setelah mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca sebagai langkah awal,
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data untuk
analisis silabus dan penelitian kepustakaan.
Analisis silabus dilakukan di
untuk mengidentifikasi genre bacaan
bahan untuk semester pertama kedelapan
kelas SMP yang
maka akan dikembangkan menjadi budaya-
bahan bacaan pelengkap berbasis.
Setelah menganalisa silabus, sebuah perpustakaan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui
ulasan literatur perlu dikembangkan
prototipe berbasis budaya
bahan bacaan tambahan
Langkah 3: Merancang Produk
Langkah ketiga dilakukan setelah mendapatkan
data melalui observasi awal,
analisis silabus, dan penelitian kepustakaan
sedang merancang prototipe produk.
Langkah 4: Memvalidasi Desain
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
memvalidasi desain melalui Expert
Pertimbangan. Guru bahasa inggris dan
Pakar material terkait diminta
mengevaluasi reliabilitas dan validitas
pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan sebelum melakukan
uji lapangan mencoba keluar dari prototipe.
Para ahli mengevaluasi keabsahan
bahan berdasarkan keahlian mereka.

Halaman 4
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
Langkah 5: Merevisi Desain
Setelah divalidasi oleh ahli
Penghakiman, langkah selanjutnya diimplementasikan
sedang merevisi prototipe
Langkah 6: Lakukan uji lapangan
Dalam melakukan uji lapangan, prototipe
dari
berbasis budaya
tambahan
bahan bacaan dicoba.
Oleh karena itu, penelitian berbasis aksi itu
dimanfaatkan Dalam penelitian ini, peneliti
hanya melakukan satu siklus aksi
penelitian berbasis Siklus terdiri dari
enam sesi Sesi pertama adalah
dilakukan dengan melakukan Pre-test. Setelah
Pra-tes, empat sesi dilakukan
melaksanakan
itu
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan di
kelas. Sesi terakhir adalah
digunakan untuk melakukan Post-test agar
mengetahui perbaikan yang dilakukan oleh
siswa setelah pelaksanaan
pembacaan dasar berbasis budaya
bahan. Keduanya mendapat nilai dari pre-test dan
Pasca uji dianalisis secara kualitatif
dan kuantitatif untuk menentukan
persentase siswa yang lulus
lulus kelas untuk bahasa Inggris.
Beberapa instrumen dalam bentuk
daftar periksa untuk mengevaluasi kualitas
Prototipe juga telah dilakukan
selama proses ini Hasil dari
Uji lapangan dilakukan dalam bentuk student's
skor dan data dari daftar periksa yang diberikan kepada
guru siswa dan bahasa Inggris secara berurutan
untuk membuat revisi terakhir dari
bahan.
Langkah 7: Merevisi Produk
Revisi dilakukan berdasarkan
hasil observasi selama
Implementasi berbasis budaya
bahan bacaan tambahan,
hasil data Pre-test dan Post-test
analisis, dan hasil refleksi
dilakukan oleh peneliti terhadap
implementasi berbasis budaya
bahan bacaan tambahan Itu
prototipe akan direvisi jika ada
komponen atau bagian yang seharusnya
direvisi. Langkah terakhir ini menghasilkan sebuah
produk
dari
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan untuk
siswa kelas VIII SMP
Sekolah.
Umumnya ada 4 metode
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini seperti
observasi, pemberian daftar periksa,
melakukan tes, dan studi dokumen
sedangkan instrumen yang digunakan adalah
lembar observasi, panduan wawancara,
daftar periksa, rubrik penilaian, dan tes.
Terkait dengan masalah penelitian pertama,
" Apa potensi dan permasalahannya?
membaca di kelas delapan
siswa SMP? " , perlu
Analisis dilakukan pada langkah awal Litbang
model yang diadaptasi dari model Sugiyono
(2011). Langkah pertama adalah mengidentifikasi
potensi dan masalah dalam membaca. Itu
siswa dan guru diberi daftar periksa
untuk mengetahui masalah siswa dalam menggunakan
bahan bacaan yang ada Hasil dari
daftar periksa siswa dan guru itu
dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi
masalah dan potensi membaca yang dihadapi
oleh siswa kelas delapan Junior
SMA.
Pertanyaan kedua adalah
" Apa budaya yang berkembang dengan baik-
bahan bacaan pelengkap berbasis untuk
siswa kelas delapan SMP
Sekolah terlihat seperti? " , Sebuah Penelitian dan
Model pengembangan dilakukan untuk
akhirnya menghasilkan yang berkembang dengan baik
pembacaan dasar berbasis budaya
materi untuk siswa kelas VIII
SMP. Sebelum memutuskan
Model Litbang, penelitian kepustakaan adalah
dilakukan untuk mengetahui literatur
meninjau dan mengumpulkan sumber daya yang relevan
tentang desain bahan bacaan
pengembangan. Peneliti mengadaptasi
Model R & D oleh Sugiyono (2011). Itu
Model adaptasi terdiri dari 7 langkah
yaitu: (1) mengidentifikasi potensi
dan masalah dalam membaca, (2) mengumpulkan
data, (3) perancangan produk, (4) validasi
desain, (5) merevisi desain, (6)
melakukan uji lapangan, dan (7) merevisi
produk. Hasil akhir dari langkah tersebut
itu
prototipe
dari
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan
Untuk menjawab pertanyaan ketiga, " Bagaimana?
kualitas budaya yang baru dikembangkan-
bahan bacaan pelengkap berbasis untuk
siswa kelas VIII SMP
Sekolah? " , Peneliti menggunakan hasilnya
penilaian ahli dan uji lapangan Dari

Halaman 5
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
penilaian ahli, peneliti
mengidentifikasi keabsahan produk
prototipe Hasil pre-test dan post-
Skor uji dari uji lapangan digunakan untuk
menentukan keefektifan
implementasi prototipe produk. Kedua
skor dari Pre-test dan Post-test adalah
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif
tentukan persentase siswa yang
lulus kelas kelulusan untuk bahasa Inggris
subyek. Kepraktisan produk
prototipe diidentifikasi melalui
pengamatan
selesai
selama
itu
implementasi produk. Rubrik,
lembar observasi, dan uji digunakan sebagai
instrumen untuk menjawab yang kedua
permasalahan penelitian. Itu juga
dianalisis secara deskriptif melalui
pengamatan terhadap implementasi produk
di kelas.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Dalam mengembangkan produk proytotype,
ada tujuh langkah dalam pengembangan
produk dan yang diuraikan dari
Model Sugiyono (2011). Data yang ditemukan di
Langkah-langkahnya digunakan untuk menjawab tiga
pernyataan masalah penelitian ini,
Mereka adalah: (1) potensi dan permasalahannya
dalam membaca yang dihadapi kelas delapan
siswa SMP, (2)
deskripsi tentang budaya yang berkembang dengan baik-
bahan bacaan pelengkap berbasis untuk
siswa kelas delapan SMP
Sekolah, dan (3) kualitas yang baru
mengembangkan pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan untuk siswa kelas VIII
SMP.
Mengidentifikasi Potensi dan
Masalah dalam Membaca Dihadapi oleh
Siswa Kelas VIII SMP
Sekolah
Mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca yang dihadapi kedelapan
siswa kelas VII SMP,
peneliti melakukan analisis kebutuhan
sebagai langkah awal model R & D yang digunakan dalam hal ini
penelitian. Pengamatan kelas dilakukan
dilakukan untuk mendapatkan data tentang bagaimana ada
bahan bacaan digunakan dalam mengajar
membaca di kelas, studi dokumen
bertujuan untuk mengevaluasi pembacaan yang ada
materi dan silabus yang digunakan untuk mengajar
membaca, dan data dari guru
dan siswa telah dikumpulkan dengan memberi
daftar periksa untuk diisi Dari metode - metode tersebut
pengumpulan data, peneliti menemukan
beberapa masalah dalam membaca yang dihadapi oleh
siswa kelas VIII SMP
Sekolah. Masalahnya ditangani:
• Pemilihan topik: siswa
tidak tertarik dengan topik yang disajikan
dalam bahan bacaan yang ada. Bahkan
meski topiknya sudah ada
bahan bacaan yang berhubungan dengan kesehariannya
hidup, tapi para siswa mengakuinya
beberapa topik tentang
budaya barat dan siswa melakukannya
tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang hal itu.
• Gambar dan ilustrasi: berdasarkan
studi dokumen, peneliti
menemukan bahwa bacaan yang ada
materi sudah terkandung banyak
gambar dan ilustrasi Tapi
Sayangnya, gambar dan
ilustrasi tidak berwarna dan
gambar gagal dalam mendapatkan siswa
perhatian dan minat.
• Kegiatan dalam membaca: dalam hal
membaca kegiatan di sana
bahan bacaan, peneliti
menemukan bahwa siswa tidak
termotivasi untuk mengekspresikan pendapat mereka.
Terlebih lagi, para siswa ragu-ragu
jawab dan ajukan pertanyaan kepada mereka
guru.
Selain itu, hasil checklist
dan pengamatan tidak menunjukkan signifikan
masalah pada bahasa yang digunakan dalam
bahan bacaan yang ada Bahasa
Digunakan dalam bahan yang ada pun mudah
mengerti oleh para siswa dan
Instruksi kegiatannya sudah jelas
cukup.
Dari permasalahan yang dihadapi oleh
siswa, peneliti mengidentifikasi
potensi untuk mengembangkan bacaan baru
materi dengan menggunakan masalah sebagai
pertimbangan. Materi bacaan baru
didasarkan pada budaya karena dari
hasil checklist, siswa dan
guru kelas delapan SMP
Sekolah sepakat bahwa yang baru dikembangkan
bahan bacaan harus berhubungan dengan budaya mereka
sehingga mereka bisa memahami topik dan
membantu mereka untuk memperbaiki bahasa Inggris mereka
Apalagi dengan mempertimbangkan permasalahan di

Halaman 6
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
membaca di kelas delapan
siswa SMP, beberapa
Potensi dalam mengembangkan bahan bacaan
adalah:
• Bahan bacaannya harus
berisi topik menarik dan
terkait erat dengan budaya siswa
yang merupakan budaya Bali. Dengan menggunakan
Budaya Bali dalam topik
seleksi, para siswa bisa jadi
diharapkan memiliki pengetahuan sebelumnya
pada topik yang diberikan dan mereka bisa
hubungkan topik-topik itu ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
• Bahan bacaannya harus
didukung oleh gambar berwarna dan
ilustrasi untuk mendapatkan siswa '
bunga.
• Kegiatan dalam membaca
bahan harus mendorong
siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka
dan secara aktif menggunakan bahasa Inggris ke
berkomunikasi dengan guru atau lainnya
siswa.
Selanjutnya, peneliti menemukan
peneliti menemukan bahwa penggunaan
bahasa dalam bahan bacaan harus
temui siswa tingkat bahasa Inggris sehingga mereka
tidak akan kesulitan untuk mengerti
bahasa dalam teks dan instruksi.
Deskripsi yang Dikembangkan dengan Baik
Bacaan Tambahan Berbasis Budaya
Bahan untuk Siswa Kelas VIII
SMP
Sebuah budaya yang berkembang dengan baik
bahan bacaan tambahan untuk
siswa kelas delapan SMP
sekolah adalah hasil penelitian dan
Pengembangan dilakukan oleh peneliti.
Modelnya terdiri dari 7 langkah.
Mengidentifikasi potensi dan permasalahannya
sedang membaca
Pengamatan awal adalah
dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan
masalah membaca pelajaran. Pertama
langkah potensi dan masalah
Identifikasi adalah observasi kelas
untuk mendapatkan data tentang bagaimana membaca yang ada
Materi digunakan dalam pengajaran membaca
ruang kelas. Ada juga dokumen
belajar untuk mengevaluasi bahan bacaan yang ada
dan silabus digunakan untuk mengajar membaca.
Kemudian, data dari guru dan
siswa telah dikumpulkan dengan memberi
daftar periksa untuk diisi
Hasil identifikasi masalah
menunjukkan bahwa materi yang ada tidak
mampu merangsang motivasi siswa untuk
berpartisipasi dalam diskusi kelas
Bahkan; materi yang ada tidak
berikan gambar dan ilustrasi yang penuh warna.
Masalah tersebut mengungkapkan potensi
merancang bahan bacaan baru berdasarkan
budaya.
Setelah mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca sebagai langkah awal,
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data silabus
analisis dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan
analisis silabus yang ada digunakan
oleh guru bahasa Inggris kelas delapan
siswa SMP Laboratorium Undiksha
Singaraja, ada dua genre atau teks
jenis yang akan diajarkan di semester pertama tahun
kelas delapan SMP.
Genre tersebut bersifat deskriptif dan
recount text. Apalagi media dari
komunikasi yang seharusnya
Yang diperkenalkan kepada para siswa adalah email. Di
akhir analisis, peneliti
merancang silabus baru sebagai panduan untuk
mengembangkan pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan untuk kelas delapan
siswa SMP Laboratorium Undiksha
Singaraja. Setelah menganalisa silabus, a
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mencari tahu
ulasan literatur perlu dikembangkan
itu
prototipe
dari
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan di dalam
penelitian, desain bahan bacaan
pengembangan yang digunakan sebagai pertimbangan adalah
model Litbang oleh Sugiyono (2011) dan
kriteria bahan bacaan yang baik adalah
diadaptasi dari Thomlinson (1998).
Langkah ketiga dilakukan setelah
mendapatkan data melalui pendahuluan
observasi, analisis silabus, dan perpustakaan
penelitian mendesain produk
prototipe Langkah perancangan
Produk diawali dengan merancang draf
dari prototipe Rancangan itu dirancang
memberikan rencana bacaan yang jelas dan
kegiatan membaca sedang dikembangkan. Itu
Hasil dari langkah ini adalah berbasis budaya baru
bahan bacaan tambahan Tapi ini
Desain masih dalam bentuk hipotetis
karena validitas, kepraktisannya, dan
Halaman 7
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
efektivitas belum diuji
dan terbukti.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
memvalidasi desain melalui Expert
Pertimbangan. Guru bahasa Inggris dan materi-
Pakar terkait diminta untuk melakukan evaluasi
keabsahan berbasis budaya
bahan bacaan tambahan sebelumnya
melakukan uji lapangan mencoba keluar dari
prototipe Berdasarkan evaluasi tersebut,
Para ahli sebagian besar sepakat bahwa prototipe tersebut
yang berisi beberapa teks tentang
Budaya Bali, gambar menarik,
kegiatan dan penilaian yang menarik
kriteria yang sangat bagus sebagai bahan bacaan.
Setelah melakukan penilaian ahli,
Revisi terhadap prototipenya adalah
dilakukan. Revisi didasarkan pada
pendapat para ahli tentang
kelemahan, dan nasehat terhadap
prototipe
Karena itu,
berbasis
di
ini
kelemahan dan saran pengembang
melakukan beberapa revisi terhadap
prototipe sedang dikembangkan Revisi
harus dilakukan agar revisi-
prototipe bisa diimplementasikan di
uji coba prototipe
Dalam melakukan uji lapangan, prototipe
pembacaan dasar berbasis budaya
bahan dicoba. Oleh karena itu, tindakan-
Penelitian berbasis penelitian digunakan.
Dalam penelitian ini, peneliti saja
dilakukan satu siklus aksi berbasis
penelitian. Siklus terdiri dari enam
sesi. Sesi pertama dilakukan oleh
Mengelola Pra-tes. Setelah Pre-test,
empat sesi dilakukan untuk mengimplementasikan
pembacaan dasar berbasis budaya
materi di ruang kelas Yang terakhir
sesi digunakan untuk melakukan Post-test di
untuk mengetahui perbaikan yang dilakukan oleh
siswa setelah pelaksanaan
pembacaan dasar berbasis budaya
bahan. Kedua skor dari Pre-test dan
Post-test dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif untuk menentukan persentase
siswa yang lulus lulus kelas
untuk bahasa Inggris. Dari hasil
Pra-tes dan Post-test, sudah jelas itu
ada peningkatan siswa
yang melewati kelas kelulusan di
Post-test dibandingkan dengan hasil Pre-
uji.
Beberapa instrumen dalam bentuk
daftar periksa untuk mengevaluasi kualitas
prototipe juga telah dilakukan selama
proses ini. Hasil uji lapangan
dalam bentuk nilai dan data siswa
dari daftar periksa yang diberikan kepada siswa dan
Guru bahasa inggris untuk membuat yang terakhir
revisi materi.
Revisi dilakukan berdasarkan
pengamatan
hasil
selama
itu
Implementasi berbasis budaya
bahan bacaan tambahan, hasilnya
Analisis data pra-tes dan analisis Post-test, dan
hasil refleksi yang dilakukan oleh
peneliti menuju implementasi
pembacaan dasar berbasis budaya
bahan. Prototipe itu akan direvisi
jika ada komponen atau bagian itu
harus direvisi. Langkah terakhir ini dihasilkan
sebuah produk pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan untuk siswa kelas VIII
SMP.
Deskripsi berkembang dengan baik
pembacaan dasar berbasis budaya
materi untuk siswa kelas VIII
SMP ditinjau dari
konstruksi, isi, bahasa yang digunakan,
penampilan fisik, dan aktivitas. Itu
konstruksi dilakukan melalui langkah - langkah
Model Penelitian dan Pengembangan
diadaptasi dari Sugiyono (2011) dan
mengembangkan bahan bacaan berdasarkan
standar kompetensi dan dasar
kompetensi. Dalam hal konten,
topik disajikan dalam budaya berbasis
bahan bacaan tambahan untuk kedelapan
siswa kelas VII SMP
terkait erat dengan siswa '
budaya dan kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan
pada produk yang dikembangkan pun mudah
memahami dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
tingkat bahasa Inggris Apalagi yang fisik
penampilan bahan yang dikembangkan
dirancang untuk mendapatkan minat siswa
dan mendukung teks dan bacaan
kegiatan. Selain itu, kegiatan di
Bahan bacaan yang dikembangkan mudah dilakukan
mengerti dan melibatkan topik yang akrab
untuk para siswa Ini memberi para siswa
kesempatan untuk mendiskusikan kegiatan dengan
teman mereka dengan menggunakan bahasa Inggris dan
dorong mereka untuk memberi pendapat.

Halaman 8
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
Kualitas yang Baru Dikembangkan
Bacaan Tambahan Berbasis Budaya
Bahan untuk Siswa Kelas VIII
SMP
Materi bacaan berbasis budaya
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah di
bentuk pembacaan tambahan. Sana
Ada empat tema dalam materi; mereka
adalah pakaian tradisional Bali,
Makanan dan minuman di Bali, Tempat-tempat menarik
di Bali, dan tarian tradisional Bali.
Materi dievaluasi oleh
ahli untuk validitasnya
Nieven (2007), menyatakan bahwa keabsahan
produk bisa dilihat dari isinya
dan membangun validitas. Dalam penelitian ini,
produk bisa dikatakan telah memenuhi
konten dan validitas konstruk. Itu
pengembangan produk telah
berdasarkan potensi dan permasalahannya
siswa dalam membaca pelajaran Beberapa
ulasan literatur telah digunakan sebagai
pertimbangan dan sumber dalam pengembangan
Prototipe. Disamping itu, materi dari
produk telah didasarkan pada
kriteria bahan EFL / ESL yang baik
diusulkan oleh Tomlinson (1998).
Berdasarkan hasil ahlinya
penilaian terhadap prototipe, skornya
diberikan dari semua ahli menunjukkan bahwa
prototipe memiliki kualitas yang sangat baik dimana
skor rata - rata ahli adalah 4,58 dan
kriteria kategori Unggulan adalah Sr
<4.485
Kualitas kedua dari produk
adalah kepraktisan Kepraktisan dari
prototipe diukur dari kemampuan
dari guru dalam menerapkan produk
dalam proses belajar mengajar,
siswa '
keaktifan
selama
itu
implementasi, dan dari respon
guru dan siswa menuju
produk.
Berdasarkan hasil penelitian siswa,
keaktifan selama pelaksanaan,
pengukuran Sr dikategorikan sebagai
Bagus dimana 4,67 ≥ 4,485. Itu berarti
bahwa para siswa melakukannya dengan sangat baik
selama pelaksanaan budaya-
bahan bacaan pelengkap berbasis.
Berdasarkan data dari daftar periksa
Kepada guru bahasa Inggris, dia menyatakan bahwa
pembacaan dasar berbasis budaya
materi didasarkan pada silabus dan
cocok dengan tingkat bahasa Inggris siswa begitu
siswa dapat dengan mudah memahami
bahasa dan memahami teks
Selanjutnya, minat siswa adalah
diperoleh melalui gambar berwarna dan
ilustrasi yang digunakan dalam materi. Bahkan,
pembacaan dasar berbasis budaya
materi motivasi siswa untuk memberi
pendapat dan menggunakan bahasa Inggris dalam diskusi.
itu adalah peningkatan yang signifikan
Sikap siswa sejak siswa
tidak aktif saat pelaksanaan
bahan bacaan yang ada
Apalagi berdasarkan hasil
Daftar siswa untuk buku ini, bisa
Terlihat jelas bahwa para siswa memberi
respon positif terhadap materi.
Kebanyakan dari mereka menyatakan bahwa mereka menyukai
topik karena topik merangsang mereka
untuk menggunakan bahasa Inggris dalam memberikan pendapat,
diskusi, dan latihan.
Terlebih lagi, para siswa itu jelas
seperti gambar dan topik yang disajikan
bahan.
Sehubungan dengan mengetahui keefektifan
materi, Pre-test dan Post-test sudah
dikelola. Dari hasil pra-
Uji coba, peneliti menemukan bahwa ada
18 siswa mencapai kurang dari 75. Ini
berarti dari 64,28% siswa melakukannya
tidak melewati kelulusan dan 35,71%
dari siswa lulus lulus kelas.
Di sisi lain, hasil pasca-
test menunjukkan bahwa hanya ada 3
siswa mencapai kurang dari 75. Artinya
yang hanya 10,71% siswa tidak
lulus kelas kelulusan dan 89,28% dari
para siswa telah lulus lulus
kelas.
Dari data itu, sudah jelas itu
pembacaan dasar berbasis budaya
Materi telah meningkatkan pembacaan siswa
prestasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini dikategorikan sebagai
Penelitian dan Pengembangan yang
fokus pada perancangan berbasis budaya
Bahan Bacaan Tambahan untuk

Halaman 9
Program e-Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
siswa kelas VII SMP
Laboratorium Undiksha Singaraja.
Dalam mengidentifikasi potensi dan
masalah dalam membaca itu termasuk topik
seleksi, gambar atau ilustrasi, dan
kegiatan membaca. Dari masalah itu
dihadapi oleh para siswa, peneliti
Mengidentifikasi potensi pengembangan baru
bahan bacaan dengan menggunakan permasalahan sebagai
pertimbangan.
Sebuah budaya yang berkembang dengan baik
bahan bacaan tambahan untuk
siswa kelas delapan SMP
sekolah adalah hasil penelitian dan
Pengembangan dilakukan oleh peneliti. Di
mengembangkan pelengkap berbasis budaya
bahan bacaan, peneliti diadaptasi
Sugiyono (2011) model litbang. Model
Terdiri dari 7 langkah.
Deskripsi berkembang dengan baik
pembacaan dasar berbasis budaya
materi untuk siswa kelas VIII
SMP ditinjau dari
konstruksi, isi, bahasa yang digunakan,
penampilan fisik, dan aktivitas.
Materi bacaan berbasis budaya
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah di
bentuk pembacaan tambahan. Sana
Ada empat tema dalam materi; mereka
adalah pakaian tradisional Bali,
Makanan dan minuman di Bali, Tempat-tempat menarik
di Bali, dan tarian tradisional Bali.
Materi dievaluasi oleh
ahli untuk validitasnya Validitas
Pengukuran menunjukkan bahwa skor
diberikan dari semua ahli menunjukkan bahwa
prototipe memiliki kualitas yang sangat baik dimana
skor rata - rata ahli adalah 4,58 dan
kategori sangat baik adalah Sr <4,485. Di
Selain itu, kepraktisan menunjukkan bahwa
siswa melakukan Excellent selama
pelaksanaan
dari
berbasis budaya
bahan bacaan tambahan dan keduanya
guru dan siswa memberi kesan positif
sikap terhadap pelaksanaan
produk.
REFERENSI
Alderson, JC & Urquhart, AH 1984.
Membaca Bahasa Asing.
London, Longman
Bartlett, FC (1932) Mengingat.
Kerajaan Inggris: Cambridge, CUP
Beatrice, S. Mikulecky. 1990. Singkat
Tentu saja dalam Keterampilan Membaca Pengajaran .
USA: Addison-Weasley Publishing
Perusahaan
Berardo, Sacha Anthony. 2006. Penggunaan
Bahan dari Authentic di
Pengajaran Reading. Membaca
matix
Byrnes, Heidi. 1998. Membaca di
Awal dan Menengah Tinggi
Kelas Bahasa Asing . Tersedia di
http://www.nclrc.org/essentials/readin
g / reindex.htm diambil tanggal 21
Oktober 2011
Dakir, H. Prof. Dr.2004. Perencanaan dan
Pengembangan Kurikulum .
Surabaya: Rineka Cipta.
Damen, Louise. 1987. Belajar Budaya:
Kelima Dimensi di Language
Kelas . USA: Addison-Weasley
Perusahaan penerbit
Dick, W. dan Carey, L. 1990. Sistematis
Desain Instruksi: Edisi Ketiga .
USA: Harper Collins Publishers.
Fullan, M. 1982. Arti
Perubahan pendidikan. Toronto:
Ontario Institute untuk Studi di
Pendidikan Press.
Fischer, Joseph dan Cooper, Thomas
0,1998. The Folk Art Bali: The
Narasi Tradisi (The Asia
Koleksi) Tersedia di
http://en.wikipedia.org/wiki/Bali
Diperoleh pada tanggal 9 Maret 2013.
Fred B., Jr. Eiseman 0,1989. Bali: Sekala
dan Niskala: Esai tentang Agama,
Ritual, dan Seni (Bali-Sekala &
Niskala) Tersedia di
http://en.wikipedia.org/wiki/Bali
Diperoleh pada tanggal 9 Maret 2013.
Gall & empedu. 2003. Penelitian Pendidikan .
Amerika Serikat: Pearson
Edukasi, Inc.
Griffiths, Carol. 2008 . Pelajaran dari Baik
Peserta didik bahasa. Cambridge.
Goodman, K. 1988. Reading The
Proses di Carrell, PL, Devine, J.
& Eskey, DE (Editor) (1988)

Halaman 10
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
Pendekatan interaktif untuk Kedua
Bahasa Reading Cambridge,
CUP pp11-21
James, A. Banks. 1993. multietnis
Pendidikan: Teori dan Praktek .
Boston: Allyn & Bacon.
Lieberman, Fredric. hubungan
Musik dan Budaya Kontras di
Jawa dan Bali" . Universitas
California Santa Cruz. Diakses pada
9 Maret 2013.
Manzo, AV, Manzo, UC, dan Albee,
JJ 2004. Penilaian Reading untuk
Diagnostic-Prescriptive Teaching .
Canada: Thomson Wadsworth
Martinez, AG 2002. Authentic Materials.
An Overview on Karen's Linguistic
Issues . Tersedia di
http://www3.telus.net/linguisticsissues
/authenticmaterials.html retrieved
date 23 October, 2011.
Miller and Seller. 1943. Curriculum
Perspective and Practice. New York
and London: Longman.
Mulyasa,E. Dr.2007. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan: Suatu Panduan
Praktis. Surabaya: Rosda.
Nieven, N., Akker, Jan Van Den, Bannan
Brenda, Kelly, Anthony E., & Plomp,
Tjeerd. 2007. An Introduction to
Educational Design Research .
Netherland: Netherland Institute For
Kurikulum. Tersedia di
http://www.slo.nl/downloads/2009/Intr
oduction Diakses pada April, 7 th 2012
Nurkancana, W. & PPN Sunartana. 1992.
Evaluasi Hasil Belajar . Surabaya:
Usaha Nasional
1996. Nuttall, C. Keterampilan membaca Pengajaran
dalam bahasa asing (New Edition)
Oxford Heinemann
Pang, Elizabeth S. 2003. Pengajaran
Bacaan. International Academy of
Pendidikan.
Tersedia
di
http://www.curtin.edu.au Diakses pada
Agustus, 26 th 2011.
Merak, M.1997. Efek dari
Bahan otentik pada
Motivasi EFL Learners di
Pengajaran Bahasa Inggris Journal
51. Tersedia di http://www3.telus.net
authenticmaterials.html Diakses pada
23 Okt rd , 2011.
Richard, Jack. 2001. Kurikulum
Pembangunan di Pengajaran Bahasa .
Universitas Cambridge Press.
Slavin, Robert E. 2009. Pendidikan
Psikologi: Teori dan Praktek
(Ninth Edition) . Jersey baru: Pearson.
Smith, Brigid. 1994. Melalui Menulis untuk
Membaca . New York: Routledge
Sudrajat, Akhmad. 2008. Landasan
Kurikulum . Tersedia di
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Diperoleh pada tanggal 23 Oktober rd , 2011.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R & D.
Bandung:
Penerbit Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D .
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Susanti, saya LM 2010. Developing
Membaca Bahan untuk Ketujuh
Tahun Siswa SMP
di SMP Negeri 2 Singaraja .
Singaraja: Undiksha (tidak dipublikasikan
Tesis)
Tomlinson, Brian. 1998. Bahan
Pembangunan di Pengajaran Bahasa .
Kerajaan Inggris: Cambridge
Universitas Press.
Wallace, C. 1992. Reading Oxford,
OUP
Waltz, Robert. "Jenis Teks dan Tekstual
Kekerabatan" . Sebuah Situs Terinspirasi Oleh:
Ensiklopedia Perjanjian Baru
Kritik Tekstual . Diakses pada Maret
5 th 2011.
Widdowson, HG 1983. Belajar
Tujuan dan Bahasa Gunakan Oxford,
OUP
Widdowson, HG 1990. Aspek
Pengajaran Bahasa Oxford, OUP
Wikipedia.
Bali.
Tersedia
di
http://en.wikipedia.org/wiki/Bali
Diakses pada Agustus 26 th 2011.

Halaman 11
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)
Wikipedia.
Budaya.
Tersedia
di
http://en.wikipedia.org/wiki/Culture
Diakses pada Agustus, 26 th
2011
Halaman 12
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Volume 2 Tahun 2014)

Anda mungkin juga menyukai