LAPORAN KASUS
Pembimbing :
dr. Edihan, Sp. OG
Disusun oleh :
1. Bella Louisa 2016 061 042
2. Madelina Serenita 2016 061 081
3. Marcella Nathania 2017 0601 0025
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ATMA JAYA
PERIODE 12 FEBRUARI 2018 – 21 APRIL 2018
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 36 tahun
Agama : Islam
Alamat : Rusun Buddha Tzu Chi
Pekerjaan : Karyawati
Pendidikan : S1
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk RS : Jumat, 9 Februari 2018
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang untuk rencana SC atas indikasi letak lintang
Keluhan Tambahan
Perut bagian bawah terasa kencang
Riwayat Keluarga
Ayah pasien menderita penyakit hepar dan meninggal pada tahun 1992
Riwayat Kontrasepsi
Pasien tidak sedang dan tidak pernah menggunakan KB
Riwayat Menstruasi
● Menarche : 12 tahun
● Pola menstruasi : teratur, setiap 29 hari, durasi 7 hari, 5 kali ganti pembalut/hari
(50 cc/hari)
Riwayat Pernikahan
Menikah sebanyak 1 kali, dengan suami sekarang sudah 8 tahun
Riwayat Obstetrik
● G2P1A0
● Hari pertama haid terakhir : 25 Mei 2017
● Taksiran perkiraan persalinan : 4 Maret 2018 menurut HPHT
Status gizi
● Berat badan sekarang : 69 kg
● Berat badan sebelum hamil : 55 kg
● Tinggi badan : 155 cm
● IMT (BMI) : 22.89 kg/m2 (normal)
Status generalis
Kepala : Normocephali, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Sekret (-), deformitas (-)
Telinga : Sekret (-), deformitas (-)
Mulut : Mukosa oral basah
Thorax
● Cor : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
● Pulmo : Vesikular (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
● Mammae : Hiperpigmentasi areola (+/+), retraksi puting (-/-), ASI (-/-)
Abdomen
● Inspeksi : Cembung, linea nigra (+), striae gravidarum (+), scar operasi
(+)
● Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
● Auskultasi : Bising usus (+), 6 kali/menit
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik
Refleks fisiologis : Biceps (++/++), Triceps (++/++),
Patella (++/++), Achilles (++/++)
Pemeriksaan obstetrik
Tinggi fundus uteri : 2 jari di atas umbilikus
Taksiran berat janin : 2820 gram menurut USG
His/kontraksi :-
Denyut jantung janin : 145 kali/menit
Pemeriksaan Leopold :
● Leopold I : bagian kecil janin
● Leopold II : sisi kiri kepala, sisi kanan bokong
● Leopold III : punggung
● Leopold IV : konvergen
Pemeriksaan Dalam
● In Spekulpo : Tidak dilakukan (pasien menolak)
● Vaginal Toucher : Tidak dilakukan (pasien menolak)
IV. RESUME
Pasien, G2P1A0, 36 tahun, gravid 37-38 minggu menurut USG datang ke poli
Obgyn untuk rencana SC atas indikasi re-SC dan janin letak lintang. Pasien juga
mengeluhkan perut bagian bawah terasa kencang dan menjalar sampai ke pinggang
sejak 2 jam SMRS. Pasien mengatakan gerak janin aktif (>10x/menit). Keluarnya
cairan tak tertahankan disangkal, keluhan keluarnya lendir disertai darah disangkal.
Mual dan muntah, penurunan nafsu makan, demam disangkal.
Pasien memiliki riwayat SC pada kehamilan sebelumnya yaitu pada tahun
2015, dan pasien juga memiliki riwayat kista sejak 6 tahun SMRS (tahun
VI. TATALAKSANA
● Rawat dalam bangsal
● Cefadroxil 3x500 mg
● Asam mefenamat 3x500 mg
● Moloco B12 2x1
● Sangobion 1x1 tab
● Cefotaxim 1x1 gram IV
● Rencana SC 10 Februari 2018
● Baseline : 140
● Variabilitas : 15
● Akselerasi : 5 kali dalam 10 menit
● Deselerasi :0
● Gerak Janin : 7 kali
● His :-
● Kesan : NST reaktif
IX. FOLLOW UP
S O A P
Tidak ada KU : tampak sakit sedang G2P1A0, usia 36 Terapi lanjut
keluhan Kesadaran : compos mentis tahun, gravid 37-38
Gerak janin TTV : minggu menurut Instruksi post op
aktif > 10 kali ● TD : 120/80 USG USG, belum Oxytoxin 3 x 10
per hari ● HR : 80x/menit inpartu dengan drip
● RR : 16x/menit riwayat SC, janin Ranitidin 2 x 1
BAK (+) ● S : 36,8ºC tunggal hidup ampul
spontan Status Generalis intrauterin letak Cefotaxime 2 x 1
Mata : KA -/-, SI -/- lintang gram IV
BAB (-) Hidung : sekret -/- Asam tranexamat
Mulut : mukosa oral basah 3 x 500 mg IV
FLATUS (+) Thorax : Tramadol 3 x 100
● Cor : BJ I dan II reguler, mg drip
murmur -, gallop - Kaltrofen 3 x 2
● Pulmo : vesikuler +/+, supp
ronkhi -/-, wheezing -/- IVFD RL : NaCl 2
● Mammae : retraksi puting -/-, : 1 (1000 cc : 500
hiperpigmentasi areola -/-, cc)
ASI -/-
Abdomen :
● I : tampak cembung, linea
nigra +, striae gravidarum +
● A : bising usus +, 6x/menit
● P : supel, nyeri tekan –
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2
detik, edema -/-/-/-, refleks fisiologis
+/+/+/+, refleks patologis -/-/-/-
Pemeriksaan Obstetrik
TFU : 24 cm , 2 jari di atas umbilikus
TBJ: 2870 gram menurut USG
DJJ : 144 bpm
S O A P
KU : tampak sakit sedang P2A0 , usia 36 - Aff infus dan aff
Nyeri pada luka Kesadaran : compos mentis tahun, post kateter
post operasi, TTV : partus maturus - Ganti obat oral
VAS 2 ● TD : 120/80 secara SC atas - Cefadroxil
Pasien mengaku ● HR : 72x/menit indikasi re-SC 3 x 500mg
darah keluar ● RR : 20x/menit dan janin letak - Asam
dari kemaluan. ● S : 36,5ºC lintang, POD 1 mefenamat
Status Generalis 3 x 500 mg
S O A P
KU : tampak sakit ringan P2A0 , usia 36 - Pasien boleh
Nyeri pada Kesadaran : compos mentis tahun, post partus pulang
luka post TTV : maturus secara sc - Obat pulang
operasi, VAS 1 ● TD : 120/80 atas indikasi - Cefadroxil 3 x
Pasien sudah ● HR : 80x/menit re-SC dan janin 500 mg
bisa duduk ● RR : 18x/menit letak lintang, - Asam
ASI telah ● S : 36,7ºC POD 2 mefenamat 3 x
keluar dari Status Generalis 500 mg
kedua Mata : KA -/-, SI -/- - Moloco B12 2
payudara. Hidung : sekret -/- x1
Minum 1000 Mulut : mukosa oral basah - Sangobion 1 x
cc Thorax : 1
makan 3 porsi ● Cor : BJ I dan II reguler,
dari rumah murmur -, gallop -
sakit setelah ● Pulmo : vesikuler +/+,
operasi. ronkhi -/-, wheezing -/-
X. DIAGNOSIS AKHIR
Ibu
P2A0, usia 36 tahun, post partus maturus secara sectio caesarean atas indikasi re-SC
dan janin letak lintang
Anak
Bayi Ny. H , laki-laki, NCB SMK, usia gestasi 38-39 minggu menurut NBS, APGAR
4/8, BBL 2520 gram, PBL 46 cm, dengan diagnosa respiratory distress e.c MAS
TINJAUAN PUSTAKA
LETAK LINTANG
I. DEFINISI
Letak lintang adalah keadaaan dimana janin melintang (sumbu panjang janin
tegak lurus dengan sumbu panjang ibu) di dalam uterus.
Bila sumbu panjang membentuk sudut lancip maka disebut letak lintang oblik.
Apabila bahu menjadi bagian terendah maka disebut presentasi bahu atau presentasi
akromnion dimana arah akromion yang menghadap sisi tubuh ibu menentukan jenis
letaknya yaitu letak akromion kiri atau kanan.
II. ETIOLOGI
Wanita dengan partus 4 kali atau lebih memiliki insidens letak lintang 10 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan nulipara. Abdomen yang relaks dan kendur
membuat uterus menjadi jatuh ke depan, mendefleksian aksis memanjang pada fetus
menjauh dari aksis jalan lahir menjadi posisi oblik dan transvesal. Plasenta previa dan
sempitnya panggul merupakan kasus yang serupa. Letak lintang dan oblik biasanya
terjadi pada posisi longitudinal.
III. EPIDEMIOLOGI
Pada kehamilan tunggal, kejadian letak lintang sekitar 0,3%. Sedangkan angka
kejadian letak lintang ialah sebesar 1% pada 300 persainan. Wanita dengan multipara
memiliki kemungkinan letak lintang 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
nulipara.
IV. DIAGNOSIS
Letak lintang dapat dikenali dengan mudah, biasanya melalui inspeksi saja.
Abdomen biasanya lebih lebar, dimana fundus uteri berada hanya sedikit di atas
umbilikus. Tidak terdapat fetal pole yang terdeteksi di fundus uteri, dan dapat
ditemukan ballottable head di salah satu fossa iliaca dan bokong pada sisi lainnya.
Posisi punggung dapat diidentifikasi. Apabila punggung terdapat di bagian posterior,
akan teraba nodul ireguler yang merepresentasikan bagian – bagian kecil dari fetus
melalui dinding abdomen.
Pada pemeriksaan vagina, pada tahap awal persalinan, apabila sisi rongga dada
bayi dapat tercapai, dapat dikenali dengan adanya rasa bergerigi dari tulang rusuk.
Bila dilatasi bertambah, skapula dan klavikula pada sisi toraks yang lain dapat
dibedakan.
Pada tahap lanjut persalinan, bahu akan terjepit erat di rongga panggul, salah
satu tangan atau lengan sering mengalami prolaps ke vagina dan melewati vulva.
V. MEKANISME PERSALINAN
Apabila fetus kecil (<800 gram), dan pelvis besar, persalinan spontan
pervaginam mungkin dilakukan. Fetus akan terkompresi dengan kepala menekan
abdomen. Bagian dari dinding toraks di bawah bahu akan menjadi bagian dependen,
yang muncul pada vulva. Kepala dan toraks kemudian akan melewati rongga panggul
pada saat bersamaan, lalu fetus dikeluarkan.
Persalinan aktif dengan letak lintang merupakan indikasi untuk sectio cesario.
Sebelum persalinan, denagn membran masih utuh, memerlukan versi luar. Apabila
kepala fetus dapat di maneuver dengan manipulasi abdominal, harus dipertahannkan
pada posisi tersebut sampai beberapa kontraksi selanjutnya yang memerlukan kepala
pada posisi tetap di dalam panggul.
Dengan sectio cesario, dilakukan insisi secara vertikal.
I. Versi
Suatu tindakan di mana letak janin diubah secara legal artis dari satu
kutub ke kutub lain, yang lebih menguntungkan untuk persalinan pervaginam.
A. Versi luar
Prosedur pada versi luar pada letak lintang terdir dari 2 tahap yaitu
tahap rotasi dan tahap fiksasi. Tahap rotasi dilakukan dengan:
Bila rotasi sudah dikerjakan, dan penilaian detak jantung janin baik,
maka dapat dilnjutkakn dengan fiksasi janin. Fiksasi dapat dikerjakan
dengan memakai gurita. Ibu diminta tetap memakai gurita, setiap hari
sampai saat pemeriksaan 1 minggu kemudian.
REFERENSI
3. Arias F, Bhide AG, S A, Damania K, Daftary SN. Practical Guide to High Risk
Pregnancy and Delivery - E-Book [Internet]. Elsevier Health Sciences; 2012.
Available from: https://books.google.co.id/books?id=AbdjqUqYWEoC