Anda di halaman 1dari 1

Modal

Dalam struktur modal, menurut UUPT dikenal modal dasar, modal ditempatkan dan modal di setor.
Modal dasar adalah modal maksimum dimana dapat dikeluarkan saham tanpa perubahan anggaran
dasar. Modal yang ditempatkan adalah sejumlah modal dengan nilai nominal diambil oleh para
pendiri. Adapun modal disetor adalah modal yang telah dipenuhi kewajiban penyetorannya.

Menurut Pasal 33 ayat (1) UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseoran Terbatas mengatakan Paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus
ditempatkan dan disetor penuh.

Pengeluaran saham selanjutnya untuk menambah modal juga harus disetor penuh sebagaimana
ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUPT. Penjelasan Pasal 33 ayat (3) UUPT menjelaskan bahwa ketentuan
tersebut menegaskan bahwa tidak dimungkinkan penyetoran atas saham dengan cara mengangsur.

Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap
suatu perusahaan. Pasal 60 ayat (1) UUPT mengatakan “Saham merupakan benda bergerak dan
memberikan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 kepada pemiliknya”. Hak apa yang
diberikan saham kepada pemiliknya? Pasal 52 ayat (1) UUPT mengatakan “Saham memberikan hak
kepada pemiliknya untuk:

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS


b. Menerima pembayaran deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini (UUPT-pen)

Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi. Oleh karena itu, apabila
saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka menurut Pasal 52 ayat (5) UUPT
mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil
bersama dan yang ditunjuk itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum
atas saham tersebut.

Pasal 48 ayat (1) UUPT mengatakan “saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya”.
Dijelaskan dalam penjelasannya bahwa perseroan hanya diperkenankan mengeluarkan saham atas
nama pemiliknya dan perseroan tidak boleh mengeluarkan saham atas tunjuk. Pasal 48 ayat (2)
UUPT pada intinya bahwa dapat ditentukan persyaratan kepemilikan saham dalam anggaran dasar.
Persyaratan tersebut tentunya harus memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Contoh persyaratan kepemilikan saham:
yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham hanyalah Warga Negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia.

Menurut Pasal 49 ayat (1) dan (2) UUPT nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah
serta saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan. Perseroan biasanya mempunyai sedikitnya
2 (dua) pemegang saham, namun dapat juga dimiliki oleh satu pemegang saham misalnya pada
perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

Anda mungkin juga menyukai