Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Praktikum

Fitokimia
Tugas 1 Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloida (Ekstrak
Piper nigrum L.)

Narulita Dwi Puspitasari


201510410311033/A

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
I . Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi senyawa golongan alkaloida dalam
tanaman.

II. Tinjauan Pustaka


2.1. Tinjauan Tentang Tanaman
Lada
Piper nigrum L.

 Nama umum :

Indonesia: Lada, merica, mrico, pedes


Inggris : Black/White Pepper
Pilipina : Paminta
Cina : hu jiao

 Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.

Ciri-ciri morfologi tanaman lada hitam antara lain merupakan tanaman semak
belukar, herba, berbatang kecil menjalar dan bunganya majemuk berbentuk bulir dan
menggantung. Tanaman ini mempunyai karakter kimia mengandung asam amida atau
disebut juga piperine yang pada umumnya dimiliki oleh beberapa spesies dalam famili
Piperaceae, dan mengandung minyak atsiri (Heinrich, 2003).
Famili Piperaceae adalah tumbuhan terna atau tumbuhan berkayu, sering kali
memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat, dengan daun-daun tunggal yang
duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun-daun penumpu. Bunga
tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing
kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1 sampai 10 benang
sari, putik terdiri dari 1 sampai 6 dan buah, dengan 1 sampai 6 kepala putik, beruang 1
dengan 1 bakal biji yang tegak pada dasarnya. Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri
(Tjitrosoepomo, 2004).
2.2. Golongan Senyawa Alkaloid
III. Prosedur Kerja
a. Preparasi sampel
1. Ekstrak sebanyak 0,9 gram di tambah etanol ad larut, di tambah 5 ml
HCL 2N, Dipanaskan diatas penangas air selama 2-3 menit, sambil
diaduk.
2. Setelah dingin di tambah 0.3 gram Nacl, diaduk rata kemudian disaring.
3. Filtrate di tambah 5 ml HCL 2N. filtrate di bagi tiga bagian dan disebut
sebagai larutan IA,IB dan IC.

b. Reaksi pengendapan
1. Larutan IA di tambah pereaksi mayer, larutan IB di tambah dengan
pereaksi magner dan larutan IC sebagai blanko.
2. Adanya kekeruhan atau endapan menunjukan adanya alkaloid.

c. Kromatografi lapis tipis (KLT)


1. Larutan IC di tambah NH4OH pekat 28% sampai larutan menjadi basa,
kemudian di ekstraksi dengan 5 ml kloroform (dalam tabung rekasi)
2. Filtrate (fase chcl3) diuapkan sampai kering , kemudian dilarutkan dalam
methanol (1 ml) dan siap untuk pemeriksaan dengan KLT
Fase diam : Kiesel gel GF 254
Fase gerak : CHCL3 – Etil Asetat(1:1)
Penampak noda : pereaksi Dragendorf
3. Jika timbul warna jingg menunjukan adanya alkaloid dalam ekstrak.
digilib.unila.ac.id/1960/7/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai