Anda di halaman 1dari 17

Seorang laki-laki pekerja bangunan masuk C.

Pemeriksaan untuk
ke IRD RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo mengetahui adanya cedera pada
dengan riwayat jatuh dari atap rumah tulang belakang di tempat lain
setinggi 3 meter sewaktu bekerja 2 jam D. Pemeriksaan laboratorium
sebelum masuk ke rumah sakit. Pada lengkap
pemeriksaan awal didapatkan kesadaran
baik, TD 70/50 mmHg, N 68x/menit, 4. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
pernapasan 20x/menit. Didapatkan hematom dan nyeri tekan pada
hematom dan lecet pada wajah dan dada prosesus vertebra servikal 5 dan 6
atas. Pasien mengeluh nyeri di lehernya dengan jarak antara prosesus spinosus
dan tidak dapat merasakan pada bagian yang melebar. Pemeriksaan neurologis
dada kebawah dan dapat menunjukkan adanya anestesi mulai
menggerakkannya ke-4 extremitasnya. dari daerah … tetraplegia.
Pemeriksaan colok dubur
1. Tindakan yang pertama dilakukan menunjukkan tonus sfingter (-).
adalah : Pemeriksaan reflex bulbocavernosus
A. Melakukan logroll untuk mendapatkan hasil (-). Kemungkinan
mencari adanya cedera pada pada pasien ini :
tulang belakang A. Complete spinal cord injury
B. Memasang collar neck dan B. Incomplete spinal cord
mengirim pasien untuk foto injury
vertebra servikal C. Central cord syndrome
C. Melakukan pemeriksaan D. Spinal shock
neurologis lengkap
D. Memasang collar neck dan Seorang anak laki-laki umur 5 tahun
memasang jalur intravena dan dibawa kerumah sakit karena jatuh dengan
memberikan cairan untuk siku … dalam keadaan fleksi terpukul
mengatasi hipotensi pada tanah pada saat bermain. Pada daerah
siku terlihat ….dan nyeri sehingga dia
2. Hipotensi yang terjadi pada pasien tidak bisa menggerakkan sikunya. Pada
ini diakibatkan oleh : pemeriksaan fisik terlihat … bengkak, ada
A. Syok Hipovolemik deformitas dan nyeri pada saat digerakkan.
B. Syok Neurogenik Pada pengukuran lengan atas kanan sedikit
C. Syok Kardiogenik lebih pendek dari kiri.
D. Syok Septik
5. Kemungkinan diagnosis :
3. Setelah hemodinamik stabil, maka A. Fraktur diafisis humerus
dilakukan : B. Fraktur condilus lateralis
A. Pemeriksaan neurologic humerus
lengkap C. Fraktur condilus medialis
B. Pemeriksaan foto vertebra humerus
cervical dan thoracolumbal D. Fraktur supracondylus
humerus
E. Bukan salah satu diatas
C. Untuk menentukan perlu
6. Untuk mengetahui posisi tulang atau tidaknya rawat inap
secara pasti maka diperlukan tergantung jenis frakturnya
pemeriksaan : D. Semua benar
A. Foto X-ray siku AP E. Bukan salah satu diatas
B. Foto X-ray lateral
C. Foto X-ray oblique Anda adalah orang yang pertama yang
D. Hanya A dan B benar melihat pasien di gawat darurat akibat
E. Semua benar kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami
perlukaan yang cukup serius tampak jelas
pada daerah muka disertai dengan fraktur
7. Komplikasi yang bias terjadi pada terbuka pada kedua femur dengan tanda-
fraktur ini : tanda shock.
A. Cedera pada nervus
medianus 10. Sebagai seorang dokter
B. Cubitus Valgus tindakan pertama yang akan anda
C. Compartment syndrome lakukan :
D. Semua benar A. Mencari sumber perdarahan
E. Bukan salah satu diatas sambil memasang infuse
B. Memasang splint pada
8. Bila melihat dari mekanisme fraktur kemudian segera ambil
trauma maka kemungkinan yang bisa contoh darah untuk cross
terjadi : matching
A. Segmen distal dari fraktur C. Check apakah airway tidak
akan berada pada anterior dari ada gangguan kemudian atasi
humerus shock
B. Segmen distal dari fraktur D. Berikan morfin untuk atasi
akan berada pada posterior dari nyerinya
humerus E. Lakukan pemeriksaan fisik
C. Bisa terjadi fraktur tipe lengkap untuk mengetahui
extensi perlukaan yang ada
D. Hanya A dan B benar
E. Hanya B dan C benar Kasus I
Seorang anak laki-laki 10 tahun mengeluh
9. Setelah diagnose ditegakkan akan sakit perut bagian bawah, sulit kencing dan
ditangani sesuai dengan standar keluar sedikit sekali. Pada pemeriksaan
pelayanan maka : fisik ditemukan neri tekan suprapubik,
A. Pasien ini diperbolehkan kesan buli teraba 2 jari di bawah pusat, dan
pulang perkusi tympani. Genitalia eksterna
B. Harus rawat inap untuk nampak glans oedema, hiperemis dan
evaluasi komplikasi yang terdapat band (konstriksi) di proksimal
mungkin timbul glans penis.
11.Diagnosa kerja yang paling tidak dapat kencing. Pemeriksaan
mungkin adalah : BNO/foto polos abdomen
A. Dysuria menunjukkan ramus interior kanan.
B. Infeksi saluran kemih Fraktur ini biasanya menyebabkan
C. Retensi urin rupture pada :
D. Kolik abdomen A. Buli-buli
E. Oligouria B. Uretra pars Bulbosa
C. Uretra pars Prostatika
12. Diagnosa primer atau D. Uretra pars Membranasea
diagnosa etiologi pada kasus diatas E. Bladder neck
adalah :
A. Fimosis 16. Untuk menegakkan
B. Parafimosis diagnose diperlukan pemeriksaan :
C. Balanitis A. USG
D. Meatal Stenosis B. Sistografi
E. Urethrisis C. IVP
D. Bivoler voiding
13. Tindakan emergency yang cystouretrografi
harus dilakukan adalah : E. Uretrografi
A. Sirkumsisi
B. Dorsumsisi - Sirkumsisi 17. Pada kasus diatas (Kasus C)
C. Dorsumsisi saja untuk pemeriksaan menunjukkan adanya
melepas band rupture … dugaan pada no.5, maka
D. Pasang kateter tindakan yang seharusnya dikerjakan
E. Rujuk ke spesialis untuk adalah :
sistostomi A. Pasang kateter 18 Fr
melalui uretra
Kasus 2 B. Open sistostomi
Laki-laki 30 tahun mengeluh keluar darah C. Punksi Buli-Buli
perurethram setelah jatuh dari sepeda D. Pasang kondom kateter
motor 30 menit yang lalu, kesadaran baik E. Langsung end to end
dan tanda-tanda vital baik/stabil. anastomose uretra

14. Kemungkinan hematuri Kasus 3


dapat timbul akibat trauma pada : Seorang ibu umur 40 tahun post
A. Ginjal hysterektomi total 4 hari. Post operatif
B. Ureter sering rasa sakit-sakit pinggang kanan dan
C. Buli-buli sekarang kencing ini rata-rata 200 cc/3 jam
D. Uretra tapi penderita tetap basah dengan urine.
E. Semua benar
18. Kemungkinan yang terjadi
15. Pada saat observasi sekitar adalah
4 jam setelah kejadian, pasien A. Fistel vesico vaginalis
mengeluh sakit perut bagian … dan B. Fistel urethra vaginalis
C. Retensi urine post operatif D. Luka ditemukan tidak pada
dengan overflow seluruh ketebalan dinding bola
D. Fistel uretero vaginalis mata
E. Fistel urethra-vesico E. Bukan salah satu diatas
vaginalis
22. Pada Open Globe Injury
19. Untuk menegakkan yang benar adalah
diagnose pemeriksaan yang dilakukan A. Zona 1, terletak pada
adalah daerah limbus
A. Urethra cystografi B. Zona 2, terletak pada
B. Pielografi intravena daerah kornea
C. Cystoscopy C. Zona 3, terletak pada 5 mm
D. Test methylen blue per di posterior sclera
kateter dengan kain kasa putih D. Zona 1, terletak pada
di vagina kornea dan limbus
E. Ultrasonografi buli-buli E. Zona 2, terletak di bagian
posterior sampai dengan 5 mm
20. Setelah diagnose dari limbus
ditegakkan, tindakan yang tepat
adalah 23. Tipe luka pada Close Globe
A. Urethroplasty Injury adalah
B. Pasang kateter tetap sampai A. Penetrating
fistel menutup spontan B. Rupture
C. Nefroktomi pada fistel C. Intra ocular foreign body
menutup spontan D. Lamellar laceration
D. Diversi urine uretero- E. Perforating
sigmoidostomi
E. Reimplantasi uretero neo 24. Pada Open Globe Injury,
cystostomi pada fistel uretro dari hasil pemeriksaan dapat
vaginalis ditemukan tanda-tanda sebagai berikut
:
ILMU PENYAKIT MATA A. Bola mata kollaps
B. Prolaps jaringan uvea
21. Open globe injury menurut C. Perdarahan subkonjunctiva
Birmingham Eye Trauma (BETT) dengan Bilik Mata Depan
adalah dangkal/dalam
A. Terdapat luka yang D. Bentuk pupil tidak teratur
ditemukan pada kornea saja E. Semua benar
B. Ditemukan luka pada
konjuctiva 25. Berhubungan dengan
C. Ditemukan pada seluruh Hifema Traumatic :
ketebalan dinding bola mata A. Dapat disebabkan hanya
oleh trauma terbuka (Open
Globe Injury)
B. Hanya disebabkan oleh menyebabkan kerusakan kornea,
Close Globe Injury endotel/kornea atau struktur lain
C. Dapat menimbulkan C. Paling sering ditemukan
peningkatan tekanan intraokuler pentebabnyaoleh zat kimia yang
D. Tujuan penanganannya bersifat alkali
adalah mencegah perdarahan D. Beratnya luka akibat zat
berulang kimia tergantung adanya
E. Semua di atas benar penetrasi ke jaringan
E. Beratnya luka tergantung
26. Pada luksasi lensa yang luas permukaan okuler yang
diakibatkan oleh Close Globe Injury terlibat
dapat menimbulkan gejala-gejala
berikut : 29. Prinsip penanganan trauma
A. Blok pada pupil zat kimia adalah :
B. Peningkatan tekanan A. Melakukan irigasi sesegera
intraokuler mungkin dengan cairan normal
C. Visus menurun saline, RL, BSS selama 15-30
D. Dekompensasi kornea (bila menit
menyentuh endotel kornea) B. Berikan tetes mata non
E. Semua benar preservative
C. Dilakukan bebat tekan dan
27. Pada penderita dengan atau bandage contact lens karena
Corneal Foreign Body dapat ditangani dapat mengurangi nyeri
dengan : D. Tidak perlu dilakukan
A. Pemberian sikloplegik debridement pada epitel yang
B. Dapat diberikan antibiotic nekrosis
spectrum luas E. Dapat diberikan vitamin C
C. Dapat diberikan anastesi topical/sistemik untuk
topical untuk digunakan mengurangi ulkus kornea
dirumah
D. Yang benar adalah jawaban 30. Pada trauma akibat radiasi,
a+b yang tidak benar adalah :
E. Yang benar adalah jawaban A. Dapat disebabkan oleh sinar
a+b+c UV
B. Dapat menimbulkan
28. Pada trauma zat kimia yang keratitis dalam waktu 8 – 12 jam
salah adalah : setelah terkena radiasi
A. Dapat menyebabkan C. Untuk pencegahan gunakan
kerusakan yang luas pada selalu tetes mata antibiotic
permukaan bola mata D. Gejala-gejala yang timbul
B. Zat kimia yang bersifat adalah fotofobia, blefarospasme,
alkali cepat penetrasi ke jaringan nyeri
yang terkena sehingga dapat E. Dapat disebabkan oleh sinar
matahari
KEBIDANAN DAN PENYAKIT Ny. Siti 19 tahun G1P0A0, amenorea 9
KANDUNGAN tahun datang ke Puskesmas jam 11.00
WITA dengan keluhan sakit kepala disertai
Kasus I muntah dan nyeri uluhati sejak tadi pagi,
Ny. Maria, 22 tahun G1P0A0 masuk IRD periksa kehamilan tidak teratur di bidan
RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo jam 10.00 dan seminggu lalu di nasehati banyak
dengan keluhan perdarahan banyak istirahat karenatekanan darah sedikit
melalui kemaluan dengan umur kehamilan tinggi.
34 minggu 2 hari nampak pucat dan
lemah, nadi kecil 34. Tindakan awal pada kasus
di atas adalah :
31. Tindakan awal pada kasus A. Lakukan pemasangan
diatas adalah : infuse Cairan Ringer Asetat
A. Lakukan pemasangan B. Tanyakan apakah pernah
infuse caiaran Ringer Laktat sakit uluhati sebelumnya
B. Tanyakan kapan mulai C. Lakukan pemeriksaan
perdarahan banyak fungsi vital
C. Lakukan pemeriksaan D. Segera lakukan penilaian
fungsi vital umur kehamilan
D. Segera periksa kadar Hb E. Segera lakukan
dan Leukosit pemeriksaan urin lengkap
E. Tanyakan gerakan janin
35. Berdasarkan keluhan kasus
32. Kemungkinan utama II di atas kemungkinan utama
penyebab perdarahan pada kasus 1 di penyebab penyakit adalah :
atas : A. Diabetes gestational dengan
A. Perdarahan akibat pecahnya kehamilan
sinus sirkularis B. Preeclampsia berat
B. Plasenta previa C. Gastritis akut
C. Colusio plasenta D. Enchepalitis
D. Rupture uteri E. Hipertensi dalam kehamilan
E. Lakukan pemeriksaan
lengkap 36. Pada pemeriksaan
kesejahteraan janin pada kasus II di
33. Pemeriksaan lanjut kasus di atas, perlu rujukan segera ke RS
atas adalah : karena ditemukan :
A. Tegakkan diagnose A. Denyut jantung janin 136-
B. Tentukan diagnose banding 148/menit
C. Lakukan pemeriksaan fisis B. Tinggi fundus uteri
dan obstetric pertengahan pusat-simfisis
D. Pemeriksaan ultrasonografi C. Ibu merasa gerakan janin
E. Lakukan anamnesis berkurang
lengkap D. Ketuban pecah dini
E. Letak janin intrauterin 39. Tindakan awal ada Ny.
kepala Rida adalah
A. Lakukan pemeriksaan
Kasus III fungsi vital
Ny. Saleha 23 tahun hamil 8 bulan, masuk B. Lakukan pemeriksaan fisis
RS diantar keluarganya karena jatuh dari lengkap
tangga 2 jam lalu, keluhan sakit perut C. Tanyakan apakah ada
hebat disertai perdarahan pervaginam, ibu riwayat ke dukun
nampak pucat dan nadi kecil, tidak D. Lakukan pemasangan
demam, perut teraba tegang, periksa DJJ cairan infuse ringer laktat
positif frekuensi 168-176/menit E. Periksa tes kehamilan

37. Diagnosis paling tepat 40. Diagnosis utama kasus Ny.


untuk kasus Ny. Saenab adalah : Rida adalah :
A. Rupture uteri A. Abortus imminens
B. Inpartu B. Abortus inkomplitus
C. Solusio plasenta C. Kehamilan ektopik
D. Feto-maternal hemorrhage terganggu
E. Trauma tumpul abdomen D. Kehamilan ektopik
E. Mola hidatidosa
38. Stabilisasi hemodinamik
pada Ny. Saenab dengan : Bedah Digesti
A. Pemasangan 2 jalur IV Kasus
dengan kanul besar dan gantikan Laki-laki 20 thn MRS akibat tabrakan
kehilangan darah dengan larutan motor dengan mobil, 30 menit yg lalu.
kristaloid isotonic dengan rasio Penderita baru sadar setelah di RS. Pada
3:1 pemeriksaan fisik, tampak adanya jejas
B. Segera berikan oksigen diperut kanan atas dan memar di daerah
C. Baringkan ibu miring kiri dahi. Setelah di RS. GCS = E3V4M3
D. Posisikan ibu setengah
duduk 41. …
E. Pemasangan LMA A. …
(Laryngeal Mask Airway) B. CT scan kepala
C. Langsung operasi
Kasus IV laparotomi
Ny. Rida 16 tahun, masuk Rumah Sakit D. Diagnosa peritoneal lavage
diantar keluarganya karena jatuh dikamar E. Observasi
mandi dan perdarahan pervaginam
banyak disertai mules dengan amenore 2 42. Dua jam setelah di RS,
bulan, nampak pucat dan lemah, nadi penderita mengalami nyeri perut
kecil. kanan atas dan dari hasil pemreriksaan
laboratorium Hb = 9,1 gr%. Untuk
kasus seperti ini sebaiknya dilakukan
pemeriksaan :
A. Foto polos abdomen 46. Pada kasus di atas, setelah
B. Ct scan abdomen dilakukan operasi laparotomi tampak
C. Langsung operasi ditemukan adanya robekan pada
D. Diagnosa peritoneal lavage hepar. Mekanisme trauma pada kasus
E. Observasi diatas antara lain, kecuali :
A. Peningkatan tekanan intra
43. Pada 2 jam pertama, abdomen yang mendadak
keluarga pemderita menolak untuk B. Shearing forces
dilakukan pemeriksaan DPL. Nanti C. Compression injury
setelah 12 jam kemudian baru D. Aselerasi - deselerasi
keluarga penderita setuju untuk DPL, E. Trauma tajam
keadaan penderita saat itu demam
380C dgn perut teraba keras seperti 47. Pada pemeriksaan CT scan
papan. Tindakan yang dilakukan Abdomen kasus di atas, ditemukan
yaitu : adanya trauma hepar grade I/II.
A. Pemeriksaan DPL Tindakan yg harus segera di ambil
B. Foto polos abdomen adalah :
C. Pemeriksaan laboratorium A. Segera laparatomi
lengkap B. Observasi
D. Observasi C. Observasi ketat dan
E. Laparotomi penanganan konservatif
D. Segera tranfusi darah
44. Yang disebut di bawah ini E. CT scan abdomen tulang
merupakan indikasi DPL, kecuali :
A. Equivocal 48. Jika seandainya pada kasus
B. Unriliable di atas, pada pemeriksaan foto polos
C. Inpractical abdomen tegak, ditemukan adanya
D. Peritonisi generalisata gambaran udara bebas pada daerah
E. Kesadaran menurun subdiafragma kanan, maka
kemungkinan penderita adalah :
45. Pada kasus diatas masih ada A. Ruptur hepar
tempat pemeriksaan CT scan abdomen B. Ruptur lien
dengan indikasi sebagai, kecuali : C. Ruptur ginjal
A. Gejala nyeri perut kanan D. Perforasi organ berongga
atas muncul lebih dari 12 jam E. Ruptur pancreas
setelah trauma
B. Hasil DPL yang meragukan 49. Jika pada kasus di atas,
C. Adanya kontraindikasi pada pemerikssaan DPL negatif maka
relative utk tindakan DPL kesimpulan dapat diambil berupa,
D. Kecurigaan trauma kecuali :
retroperitoneal A. Tidak ada ruptur hepar
E. Adanya tanda defans B. Tidak ada ruptur lien
muskuler C. Tidak ada perforasi usus
D. Tidak ada cedera pankreas
E. Tidak ada trauma ginjal 53. Jika tindakan pembebasan
jalan napas tersebut di atas tidak
50. Pada kasus diatas, pada laparotomi berhasil, maka harus segera
ditemukan adanya ruptur intra dilakukan :
parenchimal hematoma dengan A. Kordektomi
perdarahan aktif , maka diagnosa yang B. Laringiektomi
benar adalah : C. Cricotirotomi
A. Trauma tumpul abdomen D. Faringotomi
dengan ruptur hepar grade II E. Arytaenoidektomi
B. Trauma tumpul abdomen
dengan ruptur hepar grade III Kasus II
C. Trauma tumpul abdomen Seorang anak umur 10 tahun datang ke
dengan ruptur hepar grade IV unit gawat darurat dengan keluhan telinga
D. Trauma tumpul abdomen kanan nyeri disertai dengan denging.
dengan ruptur hepar grade V Riwayat kemasukan serangga anak kecoa
E. Ruptur hepar grade V 2 jam lalu.

THT Kasus I 54. Pada kasus tersebut diatas,


Seorang laki laki 30 tahun, tiba-tiba susah tindakan yang dapat di lakukan di
bernapas, panik dan sulit untuk berbicara rumah sebelum dibawa ke RS adalah :
pada saat ramah tamah dengan kawan – A. Mencoba mengeluarkan
kawan di rumah makan. serangga dengan pinset
B. Menuangkan minyak gosok
51. Berdasarkan kasus di atas, ke liang telinga
orang tersebut sangat mungkin C. Menuangkan air hangat ke
mengalami : liang telinga
A. Serangan Acute coronary D. Menuangkan minyak
heart disease kelapa ke liang telinga
B. Serangan cafe coronary E. Menuangkan alkohol ke
C. Serangan acute coronary liang telinga
insufficiency
D. Serangan asthma bronchial 55. Jika pada kasus tersebut
E. Serangan transien ischemic belum ada tindakan sebelumnya, maka
tindakan yang dapat dilakukan di
52. Seandainya orang tersebut UGD untuk mematikan serangga dan
mengalami sumbatan total jalan napas, menenangkan pasien adalah :
maka tindakan yang perlu segera A. Menuangkan betadin pada
dilakukan : liang telinga
A. Manuver dari Jackson B. Menuangkan alkohol pada
B. Manuver dari Killian liang telinga
C. Manuver dari Steven C. Menuangkan parafin cair
D. Manuver dari Heimlich pada liang telinga
E. Manuver dari Epley D. Menuangkan larutan NaCL
0,9 % pada liang telinga
E. Menuangkan larutan H2O2 E. Posisi pasien saat
30 % pada liang telinga pemeriksaan radiologi yang
tidak tepat
Kasus III
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa 58. Tanda-tanda yg mungkin
oleh orang tuanya ke UGD dengan riwayat dapat dijadikan acuan adanya
tersedak karet 1 jam lalu, anak sempat benda asing pada pemeriksaan
batuk-batuk hebat, sesak napas dan radiologi pada kasus tersebut
gelisah. setelah 2 x 24 jam :
A. Tanda-tanda pneumotorak
56. Pada saat pemeriksaan di B. Tanda-tanda efusi pleura
UGD anak kelihatan tenang, tidak ada C. Tanda-tanda emfisema dan
tanda-tanda sesak napas maupun atelektasis
batuk-batuk hebat dan pada D. Tanda-tanda jelas benda
pemeriksaan radiologi tidak tampak asing
tanda-tanda adanya benda asing pada E. Tanda-tanda benda asing
saluran napas. Maka tindakan anda migran ke jalan makan
yang paling tepat pada kasus ini
adalah : Bedah Saraf
A. Observasi karena sangat Seorang laki-laki 30 tahn MRS dengan
mungkin anak masuk pada fase riwayat mengendarai sepeda motor dengan
II sumbatan jalan napas tidak memakai helm tabrakan dengan
B. Anak dipulangkan dengan pengendara sepeda motor lainnya. Pada
memberi obat oral saat kejadian penderita pingsan, dalam
C. Menyakinkan kepada orang perjalanan ke rumah sakit pengendara
tua si anak, bahwa benda asing sadar. Pada saat tiba di rumah sakit
sudah tidak ada kesadarannya kembali menurun. T=
D. Dilakukan segera tindakan 140/100mmHg, N= 50 kali/menit.
crikotirotomi Penderita hanya berespon terhadap nyeri
E. Dilakukan segera tindakan pupil kanan lebih besar daripada pupil kiri.
trakeostomi
59. Pada pasien tsb diatas
57. Pada kasus tersebut di atas penanggulan yang pertama dilakukan
apa yang menyebabkan benda asing adalah
tidak nampak pada pemeriksaan A. Pasang infus dua jalur
radiologi : B. CT scan
A. Opasitas benda asing sangat C. Jaga airway dengan
tinggi stabilisasi servikal
B. Benda asing sudah keluar D. Periksa GCS
saat batuk E. Periksa seluruh tubuh
C. Mungkin hanya peradangan dengan teliti
saluran napas
D. Benda asing sifatnya lusen 60. T= 140/100 mmHg dan N= 50 kali/
menit, menunjukkan :
A. Shock hemoragis tekanan darah 170/110mmHg, nadi 56
B. Shock neurologis kali/menit.
C. Spinal shock
D. Tekanan intrakranial 64. Penyebab obstruksi napas
meningkat pada kasus diatas adalah :
E. Hipertensi meningkat A. Adanya gigi palsu atau
benda asing
61. Pada pemeriksaan GCS, B. Jatuh pangkal lidah ke
penderita membuka mata dengan oropharing
rangsang nyeri berbicara tapi tidak C. Banyaknya lendir karena
terbentuk kalimat yang jelas dengan penderita tidak sadar
gerakan ekstremitas menjauhi D. Fraktur maksilofasial
rangsang nyeri, maka GCS-nya adalah E. Adanya tumor di daerah
: orofaring
A. E3 V5 M4
B. E2 V3 M4 65. Tindakan pertama yang
C. E4 V5 M5 harus dilakukan pada penderita ini
D. E2 V4 M4 adalah :
E. E1 V3 M3 A. Berikan obat untuuk
menurunkan tekanan darahnya
62. Gejala lain yang mungkin B. Pasang infus dan ambil
terjadi adalah : contoh darah
A. Hemiparese kiri C. Infus mannitol untuk
B. Hemiparese kanan menurunkan tekanan
C. Paraplegia intrakranial
D. Monoplegia kanan D. Berikan jalan napas dan
E. Monoplegia kiri beri oksigen
E. Lakukan intubasi
63. Diagnosa yang paling endotrakeal
mungkin adalah :
A. Cerebral concusion 66. Untuk megetahui adanya
B. Cerebral contusion sumbatan jalan napas secara cepat
C. Subdural hematoma dilakukan :
D. Intra serebral hematoma A. Triple airway manuver
E. Epidural hematoma B. Look, Listen, Feel
C. Foto leher AP/Lateral
Airway Management D. CT scan leher
Wanita 80 tahun masuk UGD karena E. Pemasangan pipa orofaring
terjatuh dikamar mandi, tidak sadar.
Setelah diperiksa, penderita tidak Kasus II
memberikan respon dan terdengar suara Seorang wanita hamil setelah makan
mendengkur tampak jejas di belakang malam tiba-tiba tidak bisa bernapas terasa
kepala. Frekuensi napas 32 kali/menit tercekik dan memegang lehernya, muka
sembab kebiruan tapi masih sadar.
67. Penderita tersebut 70. Tindakan awal yang
kemungkinan besar terjadi : dilakukan adalah :
A. Obstruksi jalan napas A. Triple airway manuver
karena pangkal lidah jatuh ke B. Lakukan RJPO
orofaring C. Beri oksigen dan lakukan
B. Obstruksi napas karena punksi pleura
tersedak D. Intubasi endotrakeal
C. Asma akut E. Pasang infus dengan tetesan
D. Serangan jantung (Infark cepat
Miokard)
E. Keracunan makanan 71. Pada pneumothoraks,
intoksikasi tempat melakukan punksi pleura
adalah :
68. Tindakan yang harus A. ICS 4, midclavicular line
dilakukakan pada penderita diatas B. ICS 2, axillary media line
adalah : C. ICS 4, axillary anterior line
A. Terlentangkan ditempat D. ICS 2, midclavicular line
yang keras lalu lakukan chest E. ICS 4, axillary anterior line
trust
B. Beri O2 dan pasang IV line Luka bakar
C. Lakukan triple airway Kasus II
manuver Seorang laki-laki usia 25 tahun, 15 tahun
D. Lakukan abdominal blow mengalami trauma kepala akibat ditabrak
E. Berikan obat jantung mobil. Pasien tidak sadar, suara napas
(Cedocard) tambahan tidak ada. Tekanan darah 100/70
mmHg, Pernapasan 20 x/menit, Nadi 110
Breathing Management x/menit, Saturasi O2 90%. Setelah
Seorang laki-laki 20 tahun masuk UGD diperiksa tidak ada gangguan airway.
dengan keluhan sesak napas akibat terjatuh
dari pohon. Tampak jejas di dada kiri, 72. Tindakan yang dilakukan
pergerakan dada kiri lebih lambat daripada adalah :
kanan. Suara napas dada kiri menghilang. A. Pasang IV line dan berikan
Tekanan darah 85/ 50 mmHg, nadi 130 obat neurotropik
kali/menit, pernapasan 36 kali/ menit. B. Pasang Nasal kanul O2 8
ltr/menit dan IV line
69. Kemungkinan diagnosis C. Pasang Nasal kanul O2 2
kasus di atas adalah : ltr/menit dan IV line
A. Gagal jantung D. Pasang sungkup berbalon
B. Syok hipovolemik 12 ltr/menit dan IV line
C. Asma E. Lakukan Intubasi
D. Tension Pneumothoraks Endotrakeal
E. Obstruksi napas karena 73. Bila pasien apneu (henti
lidah jatuh ke belakang napas) yang dilakukan adalah :
A. Pasang IV line dan berikan
adrenalin 76. Cairan infus yang
B. Berikan Oksigen melalui digunakan untuk resusitasi pasien
sungkup berbalon 10 ltr/menit tersebut adalah :
C. Berikan bantuan napas A. Nacl 0,9% 2-4 kali EBL
mulut ke mulut B. Dextrose 5% 2-4 kali EBL
D. Lakukan KJL (Kompresi C. HES 2 kali EBL
Jantung Luar) D. RL 1 kali EBL
E. Dilakukan posisi E. Mannitol 20% 1 kali EBL
Tredelenburg
77. Setelah beberapa jam,
Circulation Management pasien tampak tidak ada perbaikan,
Kasus nadi tidak teraba, akral dingin dan
Seorang wanita, 45 tahun, masuk UGD terjadi henti napas. Maka tindakan
dengan riwayat kecelakaan lalulintas yang kita lakukan adalah, kecuali :
empat jam yang lalu. Tampak jejas di A. Bebaskan jalan napas dan
daerahdada kanan dan fraktur di paha kiri. intubasi endotrakeal
Pasien delirium. Tekanan darah 70/palpasi, B. Lakukan KJL dengan
Nadi 136x/menit, regular, lemah, perbandingan 5:1 (1 orang
Pernapasan 40 x/menit, Suhu badan penolong)
38,5oC. C. Lakukan KJL dengan
perbandingan 30:2 (2 orang
74. Diagnosis yang paling tepat penolong)
adalah : D. Berikan adrenalin
A. Syok hipovolemik E. Bebaskan jalan napas dan
B. Syok kardiogenik bantuan napas degan Bag Valve
C. Syok anafilaksis Mask
D. Syok sepsis
E. Syok neurogenik 78. Estimasi perdarahan
tersebut adalah :
75. Berikut ini hal-hal yang A. 500 ml
dapat dilakukan, kecuali : B. 1 liter
A. Tempatkan pasien dalam C. 200 ml
posisi syok D. 6 liter
B. Bebaskan jalan napas dan E. 3,5 liter
beri oksigen
C. Pasang IV line dengan Thoraks
kanula terbesar dan guyur
dengan cairan kristaloid dan 79. Luka tusuk dada yang
koloid memerlukan tindakan operasi segera
D. Pasang IV line dan berikan adalah :
obat vasopresor A. Luka tusuk dada kiri depan
E. Semua benar B. Luka tusuk dada kanan
depan
C. Luka tusuk punggung adanya gangguan neurologis; CT Scan
D. BSSD, sebutkan lokasi dan : normal, reflex cahaya positif notmal.
batasnya Derajat kesadaran manakah dibawah
ini yang paling tepat yang diakibatkan
80. Pada Pneumomediastinum trauma tersbut :
dengan penyulit, dilakukan : A. Stuporous
A. WSD B. Mental status – decreased
B. Pungsi C. Loss of alertness;
C. Pasang Ventilator Decreased consciousness
D. Insisi sampai “Carotid D. Alertness – decreased
Sheat” E. Change in consciousness
E. Biarkan
85. Seorang laki-laki umur 30
81. Ruptur Bronkus yang tahun mengalami penurunan
paling sering di : kesadaran dengan reflex fisiologis
A. Bronkus kiri yang menurun pada semua anggota
B. Bronkus kanan gerak, dan tidak ditemukan reflex
C. Keduanya patologis. Keadaan manakah di bawah
D. Cairan ini yang tidak tepat dapat
E. BSSD mengakibatkan keluhan, tanda, atau
temuan sebagaimana kasus di atas?
82. Pada ruptur bronkus sering A. Intoxikasi obat dan alcohol
didapatkan : B. Gangguan metabolic
A. Batuk darah kencing manis
B. Emfisema subkutis C. Kejang demam
C. Pneumomediastinum D. Meningioensefalitis
D. Semua benar E. Syok hipoksia
E. BSSD
86. Seorang penderita yang
83. Gambaran khas rontgen mengalami stroke perdarahan luas,
pada ruptur bronkus : dengan CT scan nampak jaringan otak
A. Pneumothoraks terdesak ke sisi lain 3-4 cm dari garis
B. Pneumomediastinum tengah. Hal tersebut menunjukkan
C. Hematopneumothoraks bahwa kelainan tersebut diakibatkan
D. Tidak tahu adanya tekanan intracranial tinggi
E. BSSD, sebutkan yang dapat menyebabkan kematian
otak. Keadaan manakah yang paling
Neuro-Emergency mungkin sebagai penyebab bila terjadi
kematian ?
84. Seorang penderita A. Coma
mengalami trauma kepala akibat B. Enchepalopathies and
kecelakaan lalu-lintas motor. Terjadi delirium
penurunan kesadarn; bingung apa C. Herniation syndromes
yang telah terjadi; tidak nampak D. Hydrocephalus
E. Intracranial hemorrhages badan 20 kg. kejadian jam 03.00. penderita
datang ke UGD jam 05.00
87. Seorang penderita dengan
cedera kepala berat dan tidak 89. Pilihlah pernyataan yang
sadar/koma, setelah dilakukan CT benar :
scan, ditemukan perdarahan pada A. Diagnosis kasus tersebut
batang otak. Kondisi pemeriksaan adalah luka bakar grade II 16%
manakah yang paling awal terjadi B. Diagnosis kasus tersebut
pada pasien tersebut ? adalah luka bakar grade II 14%
A. Tidak berespon kecuali C. Pasien tersebut tergolong
dengan rangsang yang kuat luka bakar criteria berat
B. Reflex hilang sama sekali D. Penderita diberikan
C. Pupil fixed resusitasi cairan sesuai
D. Tidak ada gerakan sama sejumlah 2060 cc
sekali E. Pernyataan b dan d benar
E. Gangguan pada pernapasan
90. Seseorang dikatakan
88. Seorang pasien mengalami mengalami trauma inhalasi bila :
keadaan abnormal dalam penurunan A. Ada riwayat terjebak di
kesadaran. Berdasarkan kondisi ruang tertutup
tersebut, dan hasil pemeriksaan B. Sputum bercampur jelaga
neurologis dinyatakan sebagai koma- C. Takikardi
neurologis; dengan reflex fisiologis D. Semua benar
menurun pada satu sisi. Penyebab E. Pernyataan a dan b benar
manakah yang paling mungkin di
bawah ini diperkirakan ? 91. Cirri-ciri utama luka bakar
A. Severe head trauma listrik adalah :
B. Extreme fatigue or sleep A. Mempunyai titik masuk dan
deprivation keluar
C. Seizure activity B. Mengakibatkan trombosis
D. Stroke Haemorrhagic pada pembuluh darah yang
(CVA) dilewati aliran listrik
E. Heart failure C. Sering mengakibatkan
gangguan irama jantung
D. Semua pernyataan diatas
Burn Management benar
Kasus I E. Pernyataan a dan b benar
Seorang laki-laki berusia 4 tahun tersiram
air panas dan mengenai seluruh kaki kiri. 92. Penyebab kematian pada
Dari pemeriksaan klinis tampak bulla dan luka bakar fase akut adalah :
sebagian bulla yang telah pecah dengan A. ARDS
dasar berwarna kemerahan, penderita B. Syok hipovolemik
tampak kesakitan dan menangis, berat C. Infeksi
D. Semua pernyataan diatas dilanjutkan dengan secondary
benar survey
E. Pernyataan a dan b benar C. Diberikan resusitasi cairan
sesuai Baxter
Kasus II D. Periksa darah rutin, tes
Seorang laki-laki umur 35 tahun tersiram fungsi hati, tes fungsi ginjal,
air panas sehingga kedua kaki beserta foto toraks
genitalia … luka bakar, dialami jam 12.00. E. Periksa kultur darah
seluruh kaki terlihat ... kemerahan dan
penderita sangat kesakitan, berat badan 70 96. Resusitasi cairan yang
kg. Penderita datang ke instalasi gawat diberikan adalah :
darurat jam 14.00 A. Ringer Laktat sejumlah
10.000 cc dalam 24 jam
93. Diagnose penderita tersebut B. Ringer Laktat sejumlah
adalah : 10.920 cc dalam 24 jam
A. Luka bakar grade IIa 19% separuh diberikan 8 jam
B. Luka bakar grade IIa 37% pertama dan separuhnya
C. Luka bakar grade IIa-b, III diberikan 16 jam berikut
36% C. NaCL 0,9% sejumlah
D. Luka bakar grade IIa 28% 10.920 cc dalam 24 jam
E. Luka bakar grade IIa 29% D. NaCL 0,9% sejumlah
10.000 cc dalam 24 jam
94. Semua dibawah ini separuh diberikan 8 jam
benar,kecuali : pertama dan separuhnya
A. Jauhkan penderita dari diberikan 16 jam berikutnya
sumber panas E. NaCL 0,9% sejumlah
B. Segera lepaskan seluruh 10.000 cc dalam 24 jam
pakaian, jam tangan, perhiasan
yang dikenakan pederita 97. Indikasi resusitasi cairan
C. Periksa Airway, breathing, pada penderita luka bakar adalah :
circulation penderita A. Luka bakar grade IIa-b ≥
D. Penderita mengalami 20% pada dewasa
trauma inhalasi B. Luka bakar grade IIa-b ≥
E. Penderita tergolong luka 15% pada anak-anak
bakar kriteria berat C. Luka bakar grade IIa-b ≥
20% pada orang tua
D. Semua pernyataan diatas
95. Urutan tindakan dibawah benar
ini adalah benar, kecuali : E. Semua pernyataan diatas
A. Segera lepaskan seluruh salah
pakaian, jam tangan, perhiasan
yang dikenakan pederita 98. Yang termasuk kriteria luka
B. Periksa Airway, breathing, bakar sednag sesuai dengan American
circulation penderita burn association adalah
A. Luka bakar derajat II 15-
25% pada orangdewasa
B. Luka bakar derajat II 10-25
% pada anak-anak
C. Luka bakar derajat III < 2%
D. Luka bakar mengenai
genitalia dan perineum
E. Luka bakar derajat II 15-25
% pada anak-anak

Respiratory Management
Kasus
Laki laki 37 tahun, pekerja pabrik Semen
Tonasa datang di Puskesmas dengan
keluhan sesak napas, gelisah dan berbicara
kata demi kata. Penderita ada riwayat asma
lama. Pemeriksaan fisis : Tensi 130/80
mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 36oC

99. Untuk menilai penderita


Asma serangan berat, perlu diperiksa
gejala-gejala :
A. Pulsus celler
B. Kontraksi otot-otot bantu
pernapasan
C. Paroxymal nocturnal
dispneu
D. Pulsus Paradoksus

100. Tindakan yang dilakukan


pada penderita ini adalah :
A. Infus dengan Nacl 0,9%
B. Pemberian Oksigen
C. Berikan Adrenalin atau
β2Agonis Subkutan
D. Nebulizer β2 Agonis

Anda mungkin juga menyukai