Anda di halaman 1dari 16

2.

1 Pengertian Bakteri

Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa


yang fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri
mempunyai ukuran sel kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop. Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 µm
kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri dari tiga bentuk dasar yaitu bentuk bulat atau kokus,
bentuk batang atau Bacillus, bentuk spiral. (Dwidjoseputro,1985).

Menurut (Wikipedia.org) Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak


memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab
infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana:
tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria
dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot yang lebih kompleks.

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih.Mereka ada di mana-
mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di
lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun


penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.

2.2 Karakteristik dan Struktur Tubuh Bakteri

2.2.1 Karakteristik Bakteri


1. Umumnya tidak berklorofil
2. Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
3. Bentuknya beraneka ragam
4. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 sampai 5 mikron
5. Tidak mempunyai membran inti sel / organisme prokariot
6. Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel) :
Dengan ukuran panjang 2 -3 milimikron dan lebar 1 – 2 milimikron
7. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung
peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan
8. Cara hidup soliter dan berkoloni
9. Cara mendapatkan makanan :
Autotrof (dapat mensintesis makanan sendiri) dan Heterotrof (tidak
dapat mensintesis makanan sendiri)
10. Beberapa spesies membentuk endospora

2.2.2 Struktur Tubuh Bakteri

Secara umum struktur tubuh bakteri terdiri dari bagian-bagian:

1. Dinding sel.
Tersusun dari senyawa peptidoglikan (polisakarida dan protein) Dan
Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
2. Membran plasma.
Tersusun dari senyawa fosfalipid dan protein, Bersifat selektif
permeable, dan Berfungsi mengatur pertukaran zat
3. Sitoplasma.
Komponen sitoplasma berupa organel sebagai pelaksana kegiatan hidup
Organel utama : ribosom (sintesa protein), mesosom (pembentukan
energi) dan DNA (materi pembawa informasi genetik)
4. Kapsul
Tersusun dari senyawa polisakarida dan air
5. Flagel.
Tersusun dari senyawa protein dan berfungsi sebagai alat gerak
Macam-macam bakteri berdasar flagelnya : Atrik (tanpa flagel),
Monotrik (satu flagel), Lofotrik (sekelompok flagel di salah satu sisi)
Amfitrik (sekelompok flagel di kedua sisi) dan Peritrik (flagel di
seluruh permukaan tubuh)
6. Pili/Pillus.
Penghubung antar bakteri pada saat konjugasi

2.3 Golongan Bakteri

Secara umum, golongan bakteri terdiri dari berikut ini :

1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
a. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
b. Diplococcus, jka berganda dua-dua
c. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
d. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
e. Staphylococcus, jika bergerombol
f. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
a. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
(bentuk koma)
b. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
c. Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

2.4 Jenis-jenis Bakteri

2.4.1 Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan


1. Bakteri Heterotrof Memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya (sisa organisme, sampah atau zat dalam tubuh
organisme lain) diantaranya adalah Bakteri saprofit (mendapat zat
organik dari sampah, kotoran, bangkai) dan Bakteri parasit ( kebutuhan
zat organik diperoleh dari tubuh inang)
2. Bakteri Autotrof Dapat menyusun sendiri zat-zat organik dari zat
anorganik yang antara lain adalah Bakteri Fotoautotrof (mengubah zat
anorganik dengan bantuan cahaya melalui fotosintesis) Bakteri
Kemoautotrof (mengubah zat anorganik dengan energi kimia)

2.4.2 Berdasarkan Kebutuhan Oksigen


1. Bakteri Aerob Bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk reaksi
pernafasannya
2. Bakteri Anaerob Bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk
reaksi pernafasannya

2.4.3 Berdasarkan Lapisan Peptidoglikan Dinding Sel


1. Bakteri Gram Positif Warna ungu, lapisan peptidoglikan dinding sel
tebal
2. Bakteri Gram Negatif Warna merah muda, lapisan peptidoglikan
dinding sel tipis

2.5 Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram adalah salah satu teknik perwarnaan yang paling penting dan
luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.

Dengan metode pewarnaan gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi 2


yaitu Gram positif dan Gram negative berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding
sel.

Metode pewarnaan bakteri secara Gram pertama kali ditemukan oleh salah
satu ilmuwan dari Denmark bernama hans Christian Gram (1853-1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara
pneumokokus dan bakteri klebsiella pneumonia. Dalam proses ini, olesan bakteri
yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna Kristal violet,
larutan yodium, larutan aseton-alkohol dan zat pewarna tandingannya berupa
safranin.

Bakteri yang terwanai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
bakteri Gram positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram Positif akan
mempertahankan zat pewarna Kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna
ungu tua dibawah mikroskop. Bakteri Gram Negatif akan kehilangan zat pewarna
Kristal violet setelah dicuci dengan aseton-alkohol, dan sewaktu diberi zat
pewarna tandingannya yaitu dengan safranin akan tampak berwarna merah.

Perbedaan warna pada bakteri Gram positif dan Gram negative disebabkan
oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya dan kemampuan sel
menahan (mengikat) zat warna.

Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif


Homogen dengan
tebal (20-80 nm)
Terdiri dari lapisan membran
Dinding sel sebagian besar
luar dan membran dalam
tersusun dari
peptidoglikan
Komposisi Kandungan lipid
Kandungan lipid rendah
dinding sel tinggi
Ketahanan
terhadap Lebih sensitif Lebih tahan
penicilin
Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif
Penghambatan
Lebih dihambat Kurang dihambat
warna basa
Pembelahan biner, kadang
Reproduksi Pembelahan biner
pertunasan
Kebutuhan
Kompleks Relatif sederhana
nutrient
Ketahanan
terhadap
Lebih tahan Kurang tahan
perlakuan
fisik
Bulat, Oval, Batang lurus atau
Bulat batang atau
Bentuk sel melingkar seperti koma, heliks,
filamen
atau flamen
Fototrof, Kemolitoautotrof,
Metabolisme Kemoorganoheterotrof
Kemoorganoheterotrof
Kebanyakan nonmotil,
Motil dan nonmotil, bentuk
bila memiliki motil
Alat gerak flagella bervariasi, polar,
maka tipe flagelanya
iopotrikus dan petritrikus
adalah petritrikus

2.6 Kelompok-Kelompok Utama Bakteri

Bakteri ini akan di utarakan ciri-ciri pengenal yang utama untuk setiap
kelompok bakteri sebagaimana diatur dalam Bergey’s Manual . Masing-masing
mengandung berbagai kategori taksonomi ; beberapa memulai dengan ordo, yang
lain dengan famili; akan tetapi, semuanya berakhir dengan genus dan spesies.
Pencirian semua spesies bakteri yang baru-baru ini diakui (atau diterima)
termasuk dalam Bergey’s Manual.

2.6.1 Kelompok 1 "Bakteri Fototrofik”

Bakteri fototrofik ialah organisme yang berbeda secara mofologi dan


semuanya mengandung pigmen seperti klorofil, yakni bakterioklorofil. Jasad
renik ini melakukan fotosintesis. Pada bakteri, donor elektronnya bukan air.
Mereka lebih banyak terdapat di lingkungan akuatik

Ciri-ciri terpilih :

1. Bentuk sel : Bulat, Batang, Vibrio, atau Spiral


2. Gram Negatif
3. Perkembangbiakan dengan pembelahan biner
4. Bergerak dengan flagella atau non motil
5. Fotosintetik, proses terjadi dalam keadaan anaerobik, dan tidak terbentuk
oksigen
6. Bakterioklorofil, suatu pigmen fotosintetik , terdapat dalam semua sel
7. Berpigmen : Ungu-lembayung, ungu, merah, coklat-jingga, hijau
8. Lingkungan akuatik

2.6.2 Kelompok 2 “Bakteri luncur”

Kelompok ini diwakili oleh beberapa tipe morfologi yang tidak umum.
Satu macam, Myxobacteriales, juga dinamakan miksobakter, menghasilkan apa
yang disebut tubuh buah (struktur yang membentuk spora) terdiri dari lender dan
sel. Tubuh buah ini serng kali berwarna cerah dan dapat tumbuh sampai mencapai
dimensi makroskopik. Sel sel individu dapat meluncur pada permukaan pada
tetapi tidak mempunyai flagella. Mekanisme yang menghasilkan gerak ini belum
diketahui. Macam lain, cytophagales, juga memperlihatkan bentuk gerak
meluncur. Sel sel berbentuk batang dan dapat dijumpai satu satu, atau sebagai
filamen atau dalam penataan. Bakteri ini telah diteliti secara sporadic dan terbatas.
Banyak yang belum diketahui mengenai jasad renik ini.

Ciri-ciri terpilih :

1. Bentuk sel : batang, bola atau filament


2. Gram negative
3. Motil karena gerak luncur perlahan pada permukaan; tak ada organel
lokomotor.
4. Sel-sel dapat terbenam dalam lender
5. Beberapa membentuk tubuh buah
6. Habitat : tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik

2.6.3 Kelompok 3 “Bakteri berselongsong”

Kelompok ini bercirikan sel-sel berbentuk batang yang dikelilingi


selongsong, sehingga sel-sel individu tampaknya terkemas dalam tabung. Bahan
yang menjadi selongsong itu berbeda-beda diantara spesies. Bakteri ini terdapat
dalam air, limbah, dan air buangan industri. Sebagaimana bakteri hancur, banyak
yang belum diketahui tentang organisme ini.

Ciri-ciri terpilih :
1. Sel terbungkus dalam selongsong yang terbuat dari deposit senyawa-senyawa
besi dan mangan yang tak larut
2. Bentuk sel : batang atau seperti filamen
3. Motil karena flagella atau nonmotil
4. Beberapa membentuk pelekap (dasar penghisap) yang dipergunakan untuk
menempelkan diri pada permukaan
5. Gram negative
6. Habitat : lingkungan akuatik, lumpur

2.6.4 Kelompok 4 “Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks”

Bakteri dalam kelompok ini mempunyai beberapa ciri struktural yang


khas. Beberapa membentuk tonjolan berbentuk filamen yang disebut prosteka
dari tubuh selnya. Perbanyakan dengan tunas (kuncup) terjadi pada ujung ujung
beberapa prosteka. Bakteri lain dalam kelompok ini membentuk pelekap. Struktur
ini muncul pada satu ujung sel dan terdiri dari bahan dinding sel dan membran
dengan bahan adhesif pada ujungnya. Alat ini memungkinkan bakteri ini
melengketkan dirinya pada permukaan.

Ciri-ciri terpilih :

1. Sel dengan prosteka atau pelekap


2. Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah
3. Beberapa spesies motil karena flagella kutub, spesies lain nonmotil
4. Bentuk sel : bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing; beberapa
menunjukan pertumbuhan seperti hifa (filamen)
5. Habitat : tanah, lingkungan akuatik

2.6.5 Kelompok 5 “Spiroket”

Bakteri ini bercirikan sel-sel langsing, lentur, terpilin-pilin. Berbagai


spesies mempunyai ukuran panjang yang berkisar antara 3-500 µm. Dapat
bergerak dengan berbagai cara. Beberapa adalah saprofit dan yang lain parasit.
Penyebab penyakit sifilis. Treponema pallidum, termasuk kelompok ini.
Treponema pallidum adalah parasit obligat yang hanya tumbuh pada jaringan
hidup.

Ciri-ciri terpilih :

1. Dinding sel : lentur (tidak kaku)


2. Morfologi sel : langsing, terpilin (spiral) ; ukuran, bentuk ujung, dan derajat
pilinnya merupakan ciri pembeda
3. Perbanyakan dengan pembelahan melintang
4. Motil karena rotasi cepat sepanjang sumbu panjang spiralnya ataupun karena
lenturan sel-selnya; gerak obeng
5. Banyak spesies gram negative
6. Habitat : tanah dan lingkungan akuatik; setiap jaringan atau organ vascular
pada tubuh, termasuk daerah genital (alat kelamin) dan sistem saraf pusat
pada manusia dan binatang lain.
7. Patogenesitas : beberapa spesies patogenik terhadap manusia dan binatang
lain

2.6.6 Kelompok 6 “Bakteri spiral dan lengkung”

Bakteri ini, sebagaimana spiroket, terpilin-pilin, tetapi tidak lentur


melainkan kaku. Beberapa spesies, vibrio, mempunyai bentuk seperti koma.
Beberapa hidup bebas dalam lingkungan akuatik. Yang lainnya saprofit atau
parasit. Campylobacter fetus, satu spesies dalam kelompok ini, adalah penyebab
keguruan pada hewan ternak atau hewan lain dan dapat pula menyakiti manusia.

Ciri-ciri terpilih :

1. Dinding sel : kaku


2. Bentuk sel : batang terpilin-pilin, beberapa dengan satu atau lebih putaran
lengkap
3. Motil kareana flagella
4. Garam negative
5. Habitat : lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernaan,
dan rongga mulut hewan (termasuk manusia)
6. Patogenisitas : Beberapa spesies patogenik bagi binatang ( termasuk manusia)

2.6.7 Kelompok 7 "Batang dan kokus aerobik gram negatif”

Kelompok ini terdiri dari banyak sekali bakteri yang serupa dalam
morfologi dan dalam reaksi gram serta aerobic namun sangat berlainan dalam
cirri cirri metaboliknya. Dari segi morfologi, mereka dapat dianggap dianggap
mewakili sel-bakteri yang khas; yaitu sel-selnya tampak satu satu dan berdimensi
sekitar 0.5-1 x 1.5-4, 0 µm. karena banyak sepesies dalam kelompok ini
morfologi nya demikian serupa, maka perlu digunakan sifat sifat biokimiawi
untuk pembedaannya.
Beberapa spesies bersifat patogenik. Spesies brucella menyebabkan
keguguran hewan dan dapa t menginfeksi manusia. Francisella tularensi,
penyebab penyakit tularemia ( demam kelinci) termasuk kelompok ini.
Tularemia, merupakan penyakit pada binatang pengerat (roden), dapat ditularkan
pada manusia dari kelinci, misalnya jika darah kelinci masuk ke dalam luka iris
atau luka gores.

Ciri-ciri terpilih :

1. Morfologi sel : batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri, yaitu : 0,5-
1,0 µm x 1.5-3 µm
2. Motil karena flagella atau nonmotil
3. Aerobik
4. Gram negative
5. Ciri-ciri metabolic khusus pada berbagai spesies: beberapa menghambat
nitrogen dari udara ; beberapa dapat mengoksidasi senyawa senyawa
berkarbon satu, misalnya metan atau methanol; beberapa dapat
menghancurkan berbagai macam senyawa
6. Habitat : tanah dan lingkungan akuatik, air asin
7. Patogenisitas : beberapa spesies patogenik bagi manusia dan binatang lain
2.6.8 Kelompok 8 “Batang anaerobic fakultatif gram negatif”

Banyak diantara bakteri yang sangat umum termasuk kedalam kelompok


yang fisiologis sangat berlainan ini. Karena banyak benar diantara spesies
didalam kelompok ini serupa morfologinya, maka perlu digunakan banyak sekali
uji tambahan (biokimia, fisiologi, dan/atau serologi) untuk mengidentifikasi
spesies. Banyak skema uji laboratorium yang seteliti-telitinya secara khusus
dikembangkan untuk mencirikan dan mengindentifikasi bakteri dalam kelompok
ini.

Salah satu spesies bakteri yang diteliti secara teramat luas ialah
Escherichia colli, anggota kelompok ini. Bakteri ini, karena merupakan penghuni
normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, maka digunakan secara
luas sebagai indikator pencemaran.

Bakteri dalam kelompok ini juga mengakibatkan banyak infeksi pada


saluran pencernaan makanan (enterik) manusia dan hewan, juga penyebab
penyakit pada beberapa tanaman. Beberapa contoh ialah shigella spp. Yang
menyebabkan disentri; salmonella spp. Yang menyebabkan dema tifoid dan
infeksi infeksi enterik lainnya; yersiniapestis, yang menyebabkan pes; dan vibrio
cholera penyebab penyakit kolera. Spesies dari genus erwinia menyebabkan
banyak penyakit tumbuhan.

Ciri-ciri terpilih :

1. Morfologi sel : batang pendek (0,5-1,0 X 1,0 – 3,0 µm) : banyak sekali
kesamaan morfologi pada sel-sel diantara taksa
2. Motil, sel-selnya peritrikus (yakni flagella secara merata tersebar secara
diseluruh permukaan sel) atau nonmotil
3. Ciri-ciri biokimiawi : banyak sekali terjadi perubahan pada subtrat, dan
keterangan ini memberikan cara cara dasar untuk pembedaan dan identifikasi
spesies
4. Anaerobik fakultatif
5. Gram negative
6. Habitat : lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, tinja
7. Patogenisitas : banyak spesies patogenik bagi manusia dan hewan : beberapa
patogenik pada tumbuhan

2.6.9 Kelompok 9 “Batang gram negatif anaerobik”

Sel-sel bakteri dalam kelompok ini rupa-rupa nya muncul dalam banyak
bentuk (pleomorfik). Juga mereka anaerobik obligat. Berbagai spesies diisolasi
dari berbagai sumber, misalnya rongga mulut manusia, saluran pencernaan
makanan (mereka disini predominan) dan tinja manusia serta hewan, rumen
(ruang dalam perut) hewan ternaik biri-biri, juga dalam jaringan terinfeksi.
Bakteri-bakteri ini sebagai kelompok, belum dicirikan secara terperinci seperti hal
nya kelompok kelompok lain. Data biokimiawi yang luas mengenai suatu biakan
diperlukan untuk mengidentifikasi spesies yang tergolong kelompok ini.

Ciri-ciri terpilih :

1. Morfologi sel : batang, lurus atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali


pleomorfisme (adanya berbagai bentuk dalam spesies yang sama)
2. Motilitas : sel-selnya peritlikus atau monotrikus (satu flagellum) : beberapa
spesies nonmotil.
3. Ciri-ciri biokimiawi : banyak sekali produk dihasilkan dari fermentasi glucose
4. Anaerob obligat : beberapa spesies sangat peka terhadap oksigen bebas
5. Habitat : rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan; juga saluran
pencernaan serangga
6. Patogenisitas : beberapa spesies patogenik pada manusia dan hewan lain.
2.6.10 Kelompok 10 “Kokobasilus dan kokus gram negatif”

Kelompok ini relatif kecil, dengan dua spesies patogenik yang umum,
yaitu : neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorea dan neisseria
meningitides penyebab penyakit meningitis (radang selaput otak). Reaksi gram
dan morfologi sel merupakan ciri-ciri penting untuk mengidentifikasi bakteri
bakteri ini. Sebagai contoh, jika preparat gram yang dibuat dari kotoran saluran
kemih (uretra) menampakan diplokokus gram negatif, maka hal ini merupakan
bukti yang baik akan adanya infeksi oleh gonokokus. Genus lain dalam kelompok
ini, moraxella, dikaitkan dengan infeksi mata. Beberapa spesies adalah saprofit
dan yang lain parasit.

Ciri-ciri terpilih :

1. Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus) dan dalam masa; beberapa


kokobasili (batang-batang pendek), terdapat tunggal dan berpasangan.
2. Nonmotil
3. Gram negatif
4. Aerobik
5. Ciri-ciri biokimiawi : kemampuan yang terbatas untuk merombak berbagai
senyawa (karbohidrat, protein, dan sebagainya)
6. Habitat : pada selaput lendir manusia dan hewan
7. Patogenisitas : beberapa spesies patogenik untuk manusia, terutama neisseria
gonorrhoeae dan neisseria meningitidis.

2.6.11 Kelompok 11 “Kokus anaerobik gram negatif”

Kelompok bakteri ini memperlihatkan banyak keragaman dalam


ukurannya. Diameter sel untuk berbagai spesies berkisar antara 0,3 sampai 2,5
µm. Dianggap sebagai parasit pada manusia dan hewan, disitu terdapat dalam
jumlah besar pada saluran-saluran pernafasan dan pencernaan makanan.
Penetapan spesies di dalam kelompok ini terutama didasarkan pada ciri-ciri
biokimiawi biakan. Bakteri bakteri ini tidak dianggap sebagai pathogen.

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel :
Sangat kecil (0,3 sampai 0,5 µm) sampai sel-sel bulat yang lebih besar (2,5
µm) berpasangan, dalam massa, atau rantai.
2. Non Monokotil
3. Anaerobik
4. Ciri-ciri biokimiawi : merombak karbohidrat dan asam-asam lemak
5. Habitat : saluran pernafasan dsn saluran pencernaan manusia dan hewan
6. Parasitik

2.6.12 Kelompok 12 “Bakteri kemolitotrofik gram negatif”

Ciri-ciri khusus yang umum dalam kelompok bakteri ini ialah


kemampuannya menghasilkan energi dari oksidasi zat-zat kimia anorganik.
Mereka disebut kemolitotrofik. Identifikasi anggota dalam kelompok ini
didasarkan pada macam senyawa yang dimanfaatkan untuk memperoleh energi,
misalnya ammonia atau nitrogen nitrit, belerang atau senyawa-senyawa belerang,
serta besi atau mangan.
Bakteri ini semuanya gram negative, tetapi morfologinya beragam. Bentuk
sel berbagai spesies dapat seperti batang, bola atau spiral. Beberapa motil dan
yang non motil. Mereka terdapat dalam tanah dan lingkungan akuatik secara serta
teramat penting karena melakukan perubahan-perubahan biokimiawi dalam
lingkungan-lingkungan tersebut. Mereka tidak patogenik.

Ciri-ciri terpilih :
1. Autotrofik ( energi yang diperoleh dari oksidasi senyawa-senyawa anorganik,
misalnya amonia dan nitrit, belerang dan senyawa-senyawa belerang yang
tereduksi, atau besi dan mangan)
2. Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membrane berlapis banyak pada beberapa
spesies ; bakteri pengoksidasi belerang dapat menyimpan butir-butir belerang
3. Motil karena flagella atau nonmotil
4. Gram negative
5. Habitat : tanah, limbah, lingkungan akuatik: lingkungan-lingkungan alamiah
yang banyak mengandung belerang, besi atau mangan, misalnya air tambang
asam dan sumber air panas belerang.

2.6.13 Kelompok 13 “Bakteri penghasil metan (Metanogenik)”

Ciri pemersatu dalam kelompok ini ialah kemampuannya menghasilkan


metan. Gas ini dibentuk dalam keadaan anaerobik. Dari segi morfologi, bakteri
metanogenik ini sangat bermacam-macam.
Tersebar luas di alam, dijumpai dalam lingkungan akuatik, terutama
endapan berlumpur pada perairan alamiah dan pencerna limbah. Juga terdapat
dalam jumlah besar dalam rumen hewan ternak.

Ciri-ciri terpilih :
1. Autotrofik atau heterotrofik : energi dihasilkan dari oksidasi hidrogen atau
format atau asetat dengan pembentukan metan dan CO2
2. Morfologi sel : bola, batang, spiral
3. Motil karena flagella kutub atau non motil
4. Gram positif atau Gram negative
5. Anaerobik
6. Beberapa spesies termofilik
7. Habitat : saluran gastrointestinal pada binatang, endapan pada lingkungan
akuatik dan limbah.

2.6.14 Kelompok 14 “Kokus gram positif”

Dalam kelompok ini terkumpul banyak spesies patogenik yang penting


bagi manusia dan hewan. Semuanya berupa kokus gram positif, tetapi
menunjukkan perbedaan dalam penataan sel-selnya. Pemeriksaan mikroskopik
preparat gram dari spesimen linis dapat berguna untuk identifikasi bakteri yang
menjadi penyebab suatu infeksi. Patigen-patogen utama dalam kelompok ini ialah
berbagai stafilokokus dan streptococcus. Banyak spesies adalah saprofit.
Beberapa spesies penting dalam industri makanan dan persusuan.

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel : kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket,
atau gerombol.
2. Non motil
3. Gram positif
4. Anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik
5. Heterotrofik : persyaratan nutrien berkisar luas
6. Habitat : tanah, air tawar ; kulit dan selaput lendir pada binatang berdarah
panas, termasuk manusia
7. Patogenisitas : beberapa spesies merupakan pathogen penting pada hewan
(termasuk manusia) ; banyak yang saprofitik

2.6.15 Kelompok 15 “Batang dan Kokus Pembentuk Endospora”

Ciri pembeda yang menonjol pada bakteri ini ialah kemampuannya


membentuk endospora. Kebanyakan spesies berbentuk batang. Beberapa bersifat
aerobik (genus bacillus) dan yang lainnya anaerobic (genus clostridium).
Bakteri ini beserta endosporanya tersebar luas dalam tanah dan terbawa
oleh partikel partikel debu diudara. Endosporanya, karena resistensinya yang
tinggi terhadap panas, dapat bertahan hidup lama.
Beberapa spesies menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan termasuk
serangga.

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel : batang, kecuali satu spesies mempunyai sel-sel bulat dan
dalam bentuk paket.
2. Motil karena flagella atau nonmotil.
3. Reaksi gram : kebanyakan spesies gram-positif
4. Aerobik, anaerobik fakultatif, anaerobik, atau mikroaerofilik
5. Endospora : dibentuk oleh semua spesies
6. Habitat : tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan (termasuk
manusia)
7. Patogenisitas : beberapa spesies patogenik bagi hewan (termasuk manusia)
dan beberapa menyebabkan keracunan makanan.

2.6.16 Kelompok 16 “Bakteri batang gram positif tak membentuk spora”

Kelompok ini hampir seluruhnya terdiri dari lactobacillus, yaitu bakteri


berbentuk batang dan membentuk spora yang erat hubungannya dengan susu dan
produk susu. Mereka mampu memfermentasi gula susu atau lactose menjadi asam
laktat dan asam asam lain. Dapat dijumpai dalam hewan yang melakukan
fermentasi dan produk tumbuhan serta dalam rongga mulut, vagina, dan saluran
pencernaan manusia, dan hewan. Mereka tidak dianggap patogenik.

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel : bacillus terdapat tunggal atau dalam rantai
2. Nonmotil
3. Gram positif
4. Anaerobik atau anaerobik fakultatif
5. Ciri-ciri metabolik : asam laktat merupakan produk akhir yang khas dari
fermentasi
6. Habitat : produk persusuan, produk produk dari daging, dan butiran (grain),
air, limbah, serta produk fermentasi : rongga mulut, vagina, serta saluran
pencernaan makanan hewan (termasuk manusia)

2.6.17 Kelompok 17 “Aktinomisetes dan organism yang sekerabat”

Kelompok bakteri ini besar lagi amat beragam. Ciri pemersatu ialah
pleomorfisme sel-selnya dan kecenderungan membentuk filamen (hifa)
bercabang. Pada beberapa kelompok taksonomi (famili) hifa-hifa itu bersatu
membentuk miselium. Banyak spesies patogenik terdapat dalam kelompok ini,
termasuk corynebacterium diphteriae, mycobacterium tubercolosis, dan
actinomyces israelii. Yang terakhir ini adalah penyebab penyakit aktinomikosis
pada manusia dan hewan hewan lain (juga disebut lumpy jaw atau Madura foot
yaitu kaki gajah)

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel : sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,
filament dan filament bercabang; struktur miselium
2. Nonmotil
3. Gram positif
4. Aerobik, anaerobik fakultatif, atau anaerobik
5. Habitat : tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang (termasuk manusia)
6. Patogenisitas : banyak patogen penting bagi hewan (termasuk manusia) dan
tumbuhan

2.6.18 Kelompok 18 “Riketsia”

Riketsia termasuk bakteri yang paling kecil, ukurannya berkisar dari 0,3-
0,7 µm (lebar) dan 1,0-2,0 µm (panjang). Mereka itu gram negatif dan nonmotil.
Ciri-ciri khususnya adalah sifat parasitic obligat dan hubungannya dengan
antropoda penghisap darah seperti misalnya caplak, kutu, dan tungau tungau,
parasit lainnya. Riketsia hanya tumbuh pada sel hidup lain (hewan dan serangga);
mereka itu parasit obligat intraselular. Penyebab berbagai penyakit, yaitu demam,
tifus, demam bercak rocky mountain, tifus “scrub”, dan demam Q. Pada
umumnya dikeluarkan oleh serangga penghisap darah. Seirangga itu menjadi
terjangkiti ketika memakan darah dan individu terinfeksi. Serangga yang
terinfeksi, yang menghisap dari individu sehat, menjangkiti individu tersebut
secara langsung dengan bagian mulutnya sewaktu menembus kulit atau kemudian
lewat kotorannya, yang masuk melalui lapisan-lapisan kulit yang robek
Dalam kelompok ini termasuk Chlamydia, juga parasit obligat intraselular.
Akan tetapi, perbanyakannya dicirikan oleh perubahan pada bentuk menular yang
kecil dan berdinding kaku (tubuh elementer) menjadi bentuk tidak menular yang
lebih besar dan berdinding tipis, yang membelah diri. Spesies-spesies Chlamydia
adalah penyebab penyakit trakoma, lymfogranuluma venereum, uretritist,
psitakosis, ornitosis, dan penyakit-penyakit lain.

Ciri-ciri terpilih :
1. Morfologi sel : batang pendek, atau lonjong, acapkali pleomorfik ; beberapa
membentuk tubuh kokoid (tubuh elementer) yang berkembang menjadi tubuh
lebih besar dalam daur hidup yang khas
2. Gram negatif
3. Nonmotil
4. Parasit obligat intraselular (kulitivasi laboratories dalam sister kultur jaringan
atau hewan)
5. Habitat : serangga pembawa, burung, dan mamalia (termasuk manusia)
6. Patogenisitas : banyak pathogen penting pada manusia dan hewan

2.6.19 Kelompok 19 “Mikoplasma”


Ciri khusus mikoplasma adalah tidak adanya dinding sel sejati. Sel-selnya
terbungkus oleh suatu membran, tetapi membran ini tidak mengandung satuan
structural, yaitu asam muramat dan asam diaminopimelat yang terdapat dalam
dinding sel bakteri lainnya dan yang memberikan kekakuan kepada dinding sel.
Ukuran sel berkisar antara bola sangat kecil (125-250 nm) atau benda agak
lonjong sampai kepada filament ramping dengan panjang berkisar antara beberapa
micrometer sampai 100 µm. mereka sangat pleomorfik. Parasit dan pathogen,
menjangkiti banyak macam hewan, termasuk manusia.

Ciri-ciri terpilih :

1. Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati; kandungan sel terbungkus oleh
membran berlapis tiga yang tak kaku. Beberapa sel sangat kecil (0,2 µm );
sangat pleomorfik
2. Biasanya nonmotil
3. Gram negatif
4. Anaerobik fakultatif
5. Habitat : selaput lendir, saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah
6. Patogenisitas : parasit dan patogen banyak macam mamalia dan burung;
beberapa mungkin patogen tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jadwal Penelitian
    Jadwal Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Penelitian
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • PJ Bank Soal Tingkat 4
    PJ Bank Soal Tingkat 4
    Dokumen2 halaman
    PJ Bank Soal Tingkat 4
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktikum Fisdas
    Cover Praktikum Fisdas
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktikum Fisdas
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • 1bdaftar Isi
    1bdaftar Isi
    Dokumen4 halaman
    1bdaftar Isi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Kebisingan di Perumahan Sekitar Perlintasan Kereta Api
    Tingkat Kebisingan di Perumahan Sekitar Perlintasan Kereta Api
    Dokumen1 halaman
    Tingkat Kebisingan di Perumahan Sekitar Perlintasan Kereta Api
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistika Lingkungan (TUGAS)
    Makalah Statistika Lingkungan (TUGAS)
    Dokumen15 halaman
    Makalah Statistika Lingkungan (TUGAS)
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Pengadukan Dalam Reaksi Pembakaran
    Pengadukan Dalam Reaksi Pembakaran
    Dokumen2 halaman
    Pengadukan Dalam Reaksi Pembakaran
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Ekologi
    Ekologi
    Dokumen22 halaman
    Ekologi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi
    Sanitasi
    Dokumen12 halaman
    Sanitasi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • 3.kata Pengantar
    3.kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    3.kata Pengantar
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Xib1
    Cerpen Xib1
    Dokumen6 halaman
    Cerpen Xib1
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Indonesia
    Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Indonesia
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen1 halaman
    Artikel
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • BATU MENANGIS
    BATU MENANGIS
    Dokumen3 halaman
    BATU MENANGIS
    Wahyulil Ikhsan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pusaka
    Daftar Pusaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pusaka
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Daerah Aliran Sungai Tg2
    Daerah Aliran Sungai Tg2
    Dokumen7 halaman
    Daerah Aliran Sungai Tg2
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • 3.kata Pengantar
    3.kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    3.kata Pengantar
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rakya Si Lancang
    Cerita Rakya Si Lancang
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rakya Si Lancang
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Xib1
    Cerpen Xib1
    Dokumen6 halaman
    Cerpen Xib1
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rakya Si Lancang
    Cerita Rakya Si Lancang
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rakya Si Lancang
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • BATU MENANGIS
    BATU MENANGIS
    Dokumen3 halaman
    BATU MENANGIS
    Wahyulil Ikhsan
    Belum ada peringkat
  • Geograpee
    Geograpee
    Dokumen9 halaman
    Geograpee
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Cianjur PDF
    Cianjur PDF
    Dokumen6 halaman
    Cianjur PDF
    Libna Hadijah Dzata Yumni
    Belum ada peringkat
  • Hukum Newton Dinamika
    Hukum Newton Dinamika
    Dokumen9 halaman
    Hukum Newton Dinamika
    Trisna Aulia
    Belum ada peringkat
  • Listrik Dinamis
    Listrik Dinamis
    Dokumen20 halaman
    Listrik Dinamis
    Ilham Maulana M
    Belum ada peringkat