Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN THYPOID

Disusun oleh:

Nurul Fiqriyah

KELAS:

2 REGULER B

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2014-2015


Kasus

An.A berusia 17 tahun sudah dirawat sejak 3 hari yang lalu dengan diagnose medis Thypoid.
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan demam tinggi, mual, muntah, perut terasa sakit, sakit
kepala, tidak napsu makan dan lidah tampak kotor. Klien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit sering makan makanan yang di jual di pinggir jalan dan sering lupa mencuci tangan
sebelum makan. Keluarga klien dan klien mengatakan tidak tahu mengenai cara pencegahan dan
penyebab penyakit Thypoid.

Pengkajian

Ds:

- Klien mengeluh demam tinggi


- Klien mengeluh mual,muntah, dan tidak napsu makan
- Klien mengeluh perut terasa sakit
- Klien mengeluh sakit kepala
- keluarga klien dan klien mengatakan tidak tahu mengenai cara pencegahan dan penyebab
penyakit Thypoid

Do:

- lidah klien tampak kotor

Analisa data

Data subjektif dan objektif Masalah Etiologi


Ds: Defisit pengetahuan Kurang informasi mengenai
- keluarga klien dan sumber-sumber informasi
klien mengatakan tidak
tahu mengenai cara
pencegahan dan
penyebab penyakit
Thypoid.

Do: -
Diagnosa Keperawatan

1. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi mengenai sumber-sumber informasi

Perencanaan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Defisit pengetahuan Tujuan :
b.d kurang informasi
1. Setelah dilakukan 1. Berikan pendidikan
mengenai sumber-
sumber informasi pendidikan kesehatan
kesehatan selama mengenai cara
1x30 menit pencegahan dan
diharapkan klien penyebab penyakit
dan keluarga Thypoid.
mengetahui cara
pencegahan dan
penyebab penyakit
Thypoid.
Kriteria Hasil:
1. Klien dan keluarga
mampu memahami
cara pencegahan
penyakit Typhoid
2. Klien dan keluarga
mampu memahami
penyebab penyakit
Typhoid
3. An. N dan keluarga
mampu
memperagakan
ulang cara mencuci
tangan yang baik
dan benar
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Thypoid

Sub Pokok Bahasan : Pengertian Typhoid, Penyebab Typhoid, Tanda dan gejala Typhoid,
Pencegahan Typhoid, Cara mencuci tangan yang baik dan benar

Sasaran : An. N dan Keluarga

Alokasi waktu : 30 menit

Tempat : kamar 308, Melati Rs. Ana

A. Analisis situasi
Sasaran adalah An. N dan keluarga di kamar 308, Melati Rs. Ana
Tujuan pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setalah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan klien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang Thypoid

2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan informasi kesehatan, klien dan keluarga dapat :
a. Mengetahui Penyebab Thypoid
b. Menjelaskan Cara Pencegahan Penyakit Thypoid

B. Materi
1. Pengertian Thypoid
2. Penyebab Thypoid
3. Tanda dan gejala Thypoid
4. Pencegahan Thypoid
5. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
C. Metode
Diskusi, Tanya Jawab.

D. Media/alat bantu
Leaflet dan lembar balik.

E. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )


No Tahap Waktu Kegiatan Pendidikan Metode Media/alat
Kesehatan bantu
1 Prainteraksi/persiapan 5 a. Mengumpulkan Diskusi
Menit data
b. Merencanakan
pertemuan pertama
2 Orientasi/perkenalan 5 a. Mengucapkan Diskusi
Menit salam
b. Menjelaskan
tujuan
c. Merumuskan
kontrak (waktu,
tempat pertemuan,
topik pembicaraan)

3 Kerja Menjelaskan kepada klien Diskusi, Leaflet,


10 Thypoid tentang: Tanya Lembar
Menit a. Pengertian Thypoid jawab balik
b. Penyebab Thypoid
c. Tanda dan gejala
Thypoid
d. Pencegahan Thypoid
e. Cara mencuci tangan
yang baik dan benar

4 Terminasi 10 - Merangkum materi Diskusi, Leaflet


menit yang telah Tanya
dijelaskan jawab
- Mengevaluasi
secara lisan untuk
mengetahui tingkat
TIK
- Menutup
penyuluhan dengan
membagikan
leaflet
- Mengucapkan
salam

F. Evaluasi
1. Apa penyebab Thypoid?
Kunci jawaban : Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella
paratyphi A, B, dan C.
2. Menyebutkan cara Pencegahan Penyakit Thypoid!
Kunci jawaban : cuci tangan sebelum dan sesudah makan, makan makanan yang
bersih dan sehat, serta vaksinasi.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Demam Tifoid


Demam Tifoidmerupakan infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi A, B dan C. Masyarakat mengenal
penyakit ini dengan nama Tipes atau Thypus.

B. Penyebab Penyakit Typhoid


Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella paratyphi A, B, dan C
memasuki saluran pencernaan. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui
berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku),
Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.
Penyebab lain dari penyakit Typhoid adalah :
1. Makanan dan minuman yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi.
2. Makanan Mentah atau belum masak.
3. Kurangnya Sanitasi dan Higienitas.
4. Daya tahan tubuh yang menurun.

C. Tanda dan Gejala Penyakit Typhoid


1. Pada minggu pertama, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada
pemeriksaan fisik hanya didapatkan pemeriksaan suhu tubuh.
2. Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia,
lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran berupa somnolen
sampai koma (Rampengan, 1993).
Menurut Ngastiyah (2005), gejala prodromal ditemukan seperti perasaan tidak enak
badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
Gambaran klinis yang biasa ditemukan ialah :
1. Demam. Biasanya berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiten, dan suhu tidak
tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap
hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam
hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada
minggu ketiga, suhu berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir
minggu ketiga.
2. Gangguan pada saluran pencernaan. Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir
kering dan pecah-pecah, lidah kotor, perut kembung, hati dan limpa membesar
disertai nyeri pada perabaan, dapat disertai konstipasi atau diare.
3. Gangguan kesadaran. Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak
dalam yaitu apatis sampai somnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah
(kecuali penyakitnya berat). Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan
roseola (bintik-bintik kemerahan).

D. Pencagahan Penyakit Typhoid


Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci tangan setelah
dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan.
Pencegahan tipus dapat kita lakukan mulai dari hal yang sederhana, seperti
memperhatikan makanan dan minuman kita sehari-hari. Hindari jajan atau membeli
makanan dan minuman di tempat yang kurang bersih. Selain itu, makanlah makanan dan
minuman yang sudah dimasak. Jangan lupa, air minum kita harus dimasak terlebih dulu
hingga mendidih (100°C). Lindungi makanan kita dari lalat, kecoa dan tikus karena
hewan-hewan tersebut dapat membawa bakteri Salmonella typhi yang merupakan
penyebab tipus.
Selanjutnya, kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan diri sendiri dan
lingkungan kita. Cucilah tangan dengan sabun setelah ke WC. Pembuangan kotoran
manusia juga harus pada tempatnya. Jangan pernah membuangnya secara sembarangan
sehingga mengundang lalat karena lalat dapat membawa bakteri Salmonella typhi dari
feses ke makanan. Oleh karena itu, bila di rumah banyak lalat harus dibasmi hingga
tuntas untuk menghindari dari penyebaran bakteri penyebab tipus.
Selain dengan memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, saat ini
pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama
chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Vaksinasi dapat mencegah
kuman masuk dan berkembang biak. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan terhadap seluruh
keluarga, bahkan untuk anak usia balita yang masih rentan dapat juga divaksinasi.

E. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


7 LANGKAH CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR MENURUT WHO
Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar
untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan anda pakai sabun
baik sebelum makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan
tubuh anda dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan.
Bagaimana langkah cuci tangan yang benar?
Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman
serta bakteri jahat penyebab penyakit. Tanggal 15 oktober adalah hari cuci tangan
sedunia pakai sabun yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan
angka kematian balita serta mencegah penyebaran penyakit.
Manfaat melakukan 7 langkah mencuci tangan yaitu membersihkan dan membunuh
kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena semua bagian tangan akan dicuci
menggunakan sabun.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar :
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih
yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
8. langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar
kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri
berpindah dari tangan ke tubuh anda.
Daftar Pustaka
Widoyono. 2011. Penyakit tropis epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
pemberantasan. Jakarta: Erlangga
Widoyono. 2011. Penyakit tropis epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
Pemberantasan edisi 2. Jakarta: Erlangga
Doenges, Marilynn E.dkk. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: Buku
Kedokteran ECG
MATERI PENYULUHAN

F. Pengertian Demam Tifoid


Demam Tifoid merupakan infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi A, B dan C. Masyarakat mengenal
penyakit ini dengan nama Tipes atau Thypus.

G. Penyebab Penyakit Typhoid


Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella paratyphi A, B, dan C
memasuki saluran pencernaan. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui
berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku),
Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.
Penyebab lain dari penyakit Typhoid adalah :
1. Makanan dan minuman yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi.
2. Makanan Mentah atau belum masak.
3. Kurangnya Sanitasi dan Higienitas.
4. Daya tahan tubuh yang menurun.

H. Tanda dan Gejala Penyakit Typhoid


3. Pada minggu pertama, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada
pemeriksaan fisik hanya didapatkan pemeriksaan suhu tubuh.
4. Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia,
lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran berupa somnolen
sampai koma (Rampengan, 1993).
Menurut Ngastiyah (2005), gejala prodromal ditemukan seperti perasaan tidak enak
badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
Gambaran klinis yang biasa ditemukan ialah :
4. Demam. Biasanya berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiten, dan suhu tidak
tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap
hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam
hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada
minggu ketiga, suhu berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir
minggu ketiga.
5. Gangguan pada saluran pencernaan. Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir
kering dan pecah-pecah, lidah kotor, perut kembung, hati dan limpa membesar
disertai nyeri pada perabaan, dapat disertai konstipasi atau diare.
6. Gangguan kesadaran. Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak
dalam yaitu apatis sampai somnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah
(kecuali penyakitnya berat). Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan
roseola (bintik-bintik kemerahan).

I. Pencagahan Penyakit Typhoid


Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci tangan setelah
dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan.
Pencegahan tipus dapat kita lakukan mulai dari hal yang sederhana, seperti
memperhatikan makanan dan minuman kita sehari-hari. Hindari jajan atau membeli
makanan dan minuman di tempat yang kurang bersih. Selain itu, makanlah makanan dan
minuman yang sudah dimasak. Jangan lupa, air minum kita harus dimasak terlebih dulu
hingga mendidih (100°C). Lindungi makanan kita dari lalat, kecoa dan tikus karena
hewan-hewan tersebut dapat membawa bakteri Salmonella typhi yang merupakan
penyebab tipus.
Selanjutnya, kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan diri sendiri dan
lingkungan kita. Cucilah tangan dengan sabun setelah ke WC. Pembuangan kotoran
manusia juga harus pada tempatnya. Jangan pernah membuangnya secara sembarangan
sehingga mengundang lalat karena lalat dapat membawa bakteri Salmonella typhi dari
feses ke makanan. Oleh karena itu, bila di rumah banyak lalat harus dibasmi hingga
tuntas untuk menghindari dari penyebaran bakteri penyebab tipus.
Selain dengan memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, saat ini
pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama
chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Vaksinasi dapat mencegah
kuman masuk dan berkembang biak. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan terhadap seluruh
keluarga, bahkan untuk anak usia balita yang masih rentan dapat juga divaksinasi.

J. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


7 LANGKAH CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR MENURUT WHO
Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar
untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan anda pakai sabun
baik sebelum makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan
tubuh anda dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan.
Bagaimana langkah cuci tangan yang benar?
Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman
serta bakteri jahat penyebab penyakit. Tanggal 15 oktober adalah hari cuci tangan
sedunia pakai sabun yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan
angka kematian balita serta mencegah penyebaran penyakit.
Manfaat melakukan 7 langkah mencuci tangan yaitu membersihkan dan membunuh
kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena semua bagian tangan akan dicuci
menggunakan sabun.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar :
9. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut
10. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
11. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
12. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
13. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
14. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
15. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih
yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
16. langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar
kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri
berpindah dari tangan ke tubuh anda.

Anda mungkin juga menyukai