BAB V
STRUKTUR ATOM
A. MODEL ATOM
1. Model Atom Dalton
Menurut Dalton, atom adalah suatu partikel kecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
atom H atom N
Model atom Dalton gugur setelah keberhasilan penemuan elektron.
Menurut Thompson, atom terdiri dari materi bermuatan positif (+) dan di dalamnya
tersebar elektron, seperti kismis dalam roti kismis. Secara keseluruhan, atom bersifat
netral.
Kelemahan model atom Rutherford adalah bahwa model tersebut tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak tersedot jatuh ke inti atom.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik
Andian Ari A., M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Nani Ratnaningsih, M.P
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 2 dari 4
Semester I BAB V Prodi Teknik Boga
Tetapi model atom Bohr tidak dapat menjelaskan spektrum atom atau ion yang
berelektron banyak. Hal terpenting dari teori Bohr yang sampai saat ini masih
diterima adalah gagasan tentang tingkat energi (kulit atom).
B. SUSUNAN ATOM
Menurut pandangan modern, atom terdiri dari inti yang bermuatan positif (yang terdiri dari
proton dan neutron) dan awan partikel bermuatan negatif (yang disebut elektron).
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik
Andian Ari A., M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Nani Ratnaningsih, M.P
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 3 dari 4
Semester I BAB V Prodi Teknik Boga
Elektron senantiasa bergerak mengelilingi inti atom. Inti atom sangat kecil jika
dibandingkan terhadap atom secara keseluruhan, tetapi sangat pejal.
Tabel 1. Hubungan harga n, lambang kulit, jumlah orbital dan jumlah elektron
n Lambang Kulit Jumlah Orbital Jumlah Elektron
1 K 1 2
2 L 4 8
3 M 9 18
4 N 16 32
2 2
n n 2n
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik
Andian Ari A., M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Nani Ratnaningsih, M.P
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 4 dari 4
Semester I BAB V Prodi Teknik Boga
D. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menggambarkan persebaran elektron dalam kulit atom. Aturan
penulisan konfigurasi elektron untuk unsur golongan A adalah sebagai berikut:
1. Pengisian kulit dimulai dari tingkat energi terendah kemudian ke tingkat energi tinggi.
2. Isi penuh sebanyak mungkin kulit, dimulai dari kulit K. Kemudian hitung jumlah
elektron yang tersisa.
3. Misal kulit terakhir yang terisi penuh adalah kulit ke n, maka kulit berikutnya, yaitu
kulit ke (n+1) diisi maksimum sama dengan kulit n. Jika elektron yang tersisa tidak
cukup, diisi sama dengan kulit ke (n – 1), dan seterusnya.
4. Jika jumlah elektron tersisa <=8, ditempatkan pada kulit berikutnya.
5. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
E. ELEKTRON VALENSI
Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar. Elektron valensi
berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa. Oleh karena
itu, sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron valensinya. Unsur yang mempunyai
elektron valensi sama, ternyata mempunyai sifat yang mirip.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik
Andian Ari A., M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Nani Ratnaningsih, M.P