Anda di halaman 1dari 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peta perbedaan jenis sistem parlementer


Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.
Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara.
Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada
parlemen
Bagian dari seri artikel tentang

Politik

Topik utama[tampilkan]

Sistem politik[tampilkan]

Disipilin akademik[tampilkan]

Administrasi publik[tampilkan]

Kebijakan[tampilkan]

Organ pemerintahan[tampilkan]

Topik lain[tampilkan]

Subseri[tampilkan]
Portal politik

 l
 b
 s

Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, sistem
parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja.

Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan
secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan
melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas
antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa
kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik
kepresidenan.

Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya


dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke
pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik
Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala
pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan
kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa
sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala
negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.

Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda,
Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Daftar isi
 1 Ciri-ciri sistem parlementer
 2 Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer
 3 Negara dengan sistem pemerintahan parlementer
o 3.1 Afrika
o 3.2 Amerika
o 3.3 Asia
o 3.4 Eropa
o 3.5 Pasifik
 4 Lihat pula
 5 Referensi

Anda mungkin juga menyukai