Anda di halaman 1dari 25

Penguatan Organisasi Profesi

dalam permasalahan Hospital


Malnutrition
Dr. Minarto, MPS
DPP PERSAGI
Bandung, 11 Oktober 2017
Overview
• Hospital malnutrition
• Community malnutrition
• Kompetensi Tenaga Gizi
• Peran Organisasi Profesi
• Prioritas 2017/2018
Profil Status Gizi Pasien
saat masuk dan keluar RS
Status Gizi Keluar
BAIK SEDANG BURUK JUMLAH
BAIK n 97 32 12 141
% 26.9 8.9 3.3 39.1
Status Gizi Masuk

Sedang n 102 18 33 153


% 28.3 5.0 9.1 42.4
BURUK n 25 22 20 67
% 6.9 6.1 5.5 18.6
JUMLAH n 224 72 65 361
% 62.0 19.9 18.0 100.0
Studi SARMILA, 2003
Hospital malnutrition
(Studi Sarmila, 2003)

1. Pasien yang mengalami penurunan status gizi


mempunyai lama rawat lebih panjang
2. Pasien yang mengalami penurunan status gizi
menanggung biaya RS lebih tinggi
3. Pasien yang mengalami penurunan status gizi
mempunyai risiko tidak sembuh lebih tinggi
4. Pasien yang mengalami penurunan status gizi
mempunyai risiko mati di RS lebih tinggi
Fakta Gizi 2016
11.2 % BBLR batas normal 5%
33.6 % balita stunting batas normal 20 %
9.8 % balita wasting batas normal 5 %
21.0 % balita underweight batas normal 10 %
61.6 % baduta anemia batas normal 20 %
54.9 % bumil anemia batas normal 20 %
11.0 % balita gemuk
33.3 % dewasa gemuk Tidak meningkat
15.4 % dewasa obes 5
Fakta PTM 2016

Prevalensi DM 2.1 %
Prevalensi gagal ginjal 0.2 %
PJK 1.5 %
Penyakit stroke 12.1 %
Prevalensi hipertensi 25.8 %

6
Intervensi komprehensif
Perbaikan Gizi

UKM DETEKSI DAN


TINDAKAN DINI UKP
 MASYARAKAT  PERORANGAN/KASUS
 PENCEGAHAN (menghilangkan  PEMULIHAN/KURATIF
faktor risiko)  TINGKAT KESEMBUHAN (Cure
 CAKUPAN rate, efektivitas, efisiensi)
 KEPATUHAN MASYARAKAT  KEPATUHAN PETUGAS
 EDUKASI/PEMBERDAYAAN/  KONSELING/TREATMENT
BANTUAN PANGAN  MANAJEMEN KASUS
 MANAJEMEN PROGRAM
Asuhan Gizi Masyarakat Asuhan Gizi Individu
3 area kompetensi
Dietisien
• Clinical nutrition
• Community nutrition
• Food service
Standar Kompetensi Tenaga Gizi
• PP 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga Gizi adalah Tenaga Kesehatan, meliputi Nutrisionis
dan Dietisien
SK MenKes No 374/2007 Tentang Standar Profesi Gizi;
- Ruang lingkup (sebagai profesi, sebagai tenaga
profesional)
- Prinsip2 kode etik
- Kualifikasi pendidikan gizi (Pendidikan Gizi, Kurikulum;
D3/D4/S1)
- Pendidikan Profesi (Tujuan, kompetensi Inti)
- Standar Kompetensi AMG dan AG
PMK 26, 2013; pasal 17
Kewenangan Tenaga Gizi
1. memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan
dietetik;
2. pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi
meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi,
konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi
zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi,
merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;
3. pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
pelayanan gizi; dan
4. melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang
banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar.
UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan

• Revisi Standar Kompetensi dengan


mempertimbangkan;
- SK MenKes 374/2007
- UU 36/2009
- Perkembangan masalah dan ilmu gizi
- KKNI
- NA Standar Pendidikan Tinggi Gizi
- UU No 12/2012
• Sedang berproses
Profil Lulusan Pendidikan Profesi
Dietisien
• Pelaku asuhan gizi dan dietetik secara mandiri
• Konselor dietetik secara mandiri
• Penyelia penyelenggaraan makanan biasa dan
khusus
• Pengelola program gizi dan dietetik
• Pengembang produk diet
• Advokator dan komunikator program gizi dietetik
• Penyelia pendidikan dan pelatihan gizi dan
dietetik
Kompetensi Dietisien
Pemberian Intervensi Gizi pada individu, kelompok dan masyarakat Tingkat
ketrampilan
1 Penetapan tujuan terukur 4
2 Penetapan rencana intervensi
a. Penetapan target intervensi 4
b. Penetapan waktu penyelesaian masalah 4
3 a. Pemberian intervensi pada :
• balita, anak, remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui, usia lanjut
yang sehat
• Kasus DM, Hipetensi, Dislipidemia, Obesitas, Gizi Buruk, kompliaksi
kehamilan, infeksi (TB, ISPA), HIV, Kasus Saluran tanpa komplikasi,
Kanker, penyakit lainnya dengan < 2 komplikasi 4
• DM dengan komplikasi, Penyakit Gagal Ginjal, Perawatan Intensif,
Bedah, Stroke, Penyakit Jantung, Infeksi dengan penyulit (TB,
HIV&AIDS), Kanker dengan penyulit, penyakit kronik lain dengan ≥2
komplikasi.
• Transplantasi organ
Kompetensi Dietisien
Pemberian Intervensi Gizi pada individu, kelompok dan masyarakat Tingkat
ketrampilan
b. Pemberian makanan standar 4
c. Pemberian diet dengan modifikasi formula tertentu sesuai dengan
4
kondisi klien
d. Pemberian modifikasi makanan enteral 4
e. Pemberian modifikasi makanan parenteral 4
f. Pemberian edukasi gizi 4
g. Pemberian konseling gizi 4
h. Pengiriman rujukan gizi apabila dibutuhkan 4
4 Pemberian intervensi gizi pada kelompok dan masyarakat
a. Penyediaan makanan tambahan pada kelompok bermasalah gizi
4
misalnya balita, ibu hamil dan lansia
b. Penyediaan tambahan zat bioaktif misalnya preparat Fe, kapsul
4
vitamin A, kapsul yodium.
c. Pemberian edukasi pada kelompok 4
Kewenangan Dietisien dalam
melaksanakan Pelayanan Gizi
• Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan menetapkan rencana intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi.
• Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik,
• Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi,
• Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi diet dari
dokter
• Menangani kasus komplikasi
• Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet tidak
sesuai dengan kondisi klien/pasien;
• Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet ke
dokter spesialis yang berkompeten.
• Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau
kelompok orang dalam jumlah besar.
Peran PERSAGI - internal
• Mengembangkan standar kompetensi, standar
profesi, standar asuhan gizi
• Melakukan pembinaan anggota
(meningkatkan kapasitas, registrasi, sertifikasi,
administrasi)
• Menyusun Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Gizi (bersama AIPGI)
• Bersama AIP, melakukan UKOM NAS Prodi Gizi
Peran PERSAGI- eksternal
• Advokasi dalam penyusunan berbagai regulasi
terkait pangan, gizi dan kesehatan
• Mengusulkan regulasi terkait dengan
kewenangan dan posisioning tenaga gizi
PGRS, Gizi Haji, Gizi Olah Raga, Gizi Ibu Hamil, Asuhan Gizi
Masyarakat; dll
o Memberikan pelayanan konseling
o Kemitraan dalam kegiatan ilmiah (riset,
publikasi)
Distribusi Kebutuhan Jabatan
Fungsional Nutrisionis Menurut
Rumah Jabatan
Nutrisionis Terampil Nutrisionis Ahli
Rumah Jabatan
Pelaksana P. Lanjutan Penyelia Pertama Muda Madya Utama
Kementerian - - - √ √ √ √
Dinkes Provinsi - √ √ √ √ √ -
Dinkes Kab/Kota √ √ √ √ √ - ,-
Puskesmas √ √ √ √ √ - -
RS kelas A √ √ √ √ √ √ √
RS kelas B √ √ √ √ √ √ -
RS kelas C √ √ √ √ √ - -
RS kelas D √ √ √ √ √ - -
RS non-kelas √ √ √ √ √ √ -
Institusi
Penyelenggara √ √ √ √ √ - -
Makanan Banyak
Perhitungan jumlah kebutuhan Tenaga
Gizi 2016
Jumlah Kebutuhan per Unit Total kebutuhan
Rumah Jabatan
Unit Terampil Ahli Total Terampil Ahli Total
RS Kelas A 60 16 56 72 960 3,360 4,320
RS Kelas B 308 15 22 37 4,620 6,776 11,396
RS Kelas C 808 12 18 30 9,696 14,544 24,240
RS Kelas D 537 14 9 23 7,518 4,833 12,351
RS tanpa Kelas 700 10 5 15 7,000 3,500 10,500
PKM Rawat Inap 3,378 3 1 4 10,134 3,378 13,512
PKM Tanpa Rawat Inap 6,353 3 3 19,059 - 19,059
Dinkes Kab/Kota 545 1 1 2 545 545 1,090
Dinkes Propinsi 34 1 3 4 34 102 136
Kemkes 1 13 13 - -

Jumlah 12,724 75 128 203 59,566 37,038 96,604


Jumlah Prodi Kesehatan dalam Ruang Lingkup
LAM-PTKes Berdasarkan Jenis dan Jenjang
Diploma Sarjana Magister Doktor

Profesi Spesialis Jumlah


Jenjang
D3 D4 S1 S2 S3
Jenis

Kedokteran - - 74 74 213 23 11 395


Kedokteran - -
Gigi 31 31 37 7 5
111
Keperawatan 445 - 277 277 5 15 1 1020
Kebidanan 682 38 3 3 - 7 - 733
Farmasi 124 - 116 29 - 16 5 290
Gizi 44 20 45 3 - 8 2 122
Kesehatan - -
Masyarakat 79 185 - 44 5
313
Kesehatan lain 420 - - - - 4 1 425
JUMLAH 1794 58 731 417 255 124 30 3409

Sumber : PD Dikti Tahun 2017 20


Pengaturan tentang Registrasi
tenaga gizi
1. Tenaga Gizi (tenaga kesehatan) yang bekerja di
pelayanan kesehatan wajib memiliki STR.
2. Untuk mendapatkan STR wajib memiliki sertifikat
kompetensi.
3. Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta
didik yang menyelesaikan pendidikan dan lulus
uji UKOM Nas. Tenaga gizi yang lulus UKOM
berhak mendapatkan STR
Ketentuan STR
• Sampai dengan 2012, 2017 STR Tenaga Gizi diputihkan,
diberikan tanpa SerKom, kecuali D3
• STR Baru, dilakukan secara on line langsung ke MTKI
• Perpanjangan STR dilakukan melalui penilaian fortofolio,
dengan batas minimal 25 SKP.
• Sedang dikembangkan secara on line.
• Tenaga gizi yang tidak mencapai 25 SKP dilakukan
pembinaan, bila tidak tercapai harus ikut evaluasi
kompetensi.
Prioritas kegiatan 2017-2018
1. Penguatan REGULASI
- Standar Kompetensi
- Revisi Permenkes 26/2013
- Penyusunan Jabfung Tenaga Gizi
2. Bersama AIP melakukan RPL untuk RD Pendidik
3. Penilaian fortofolio utk Registrasi Ulang tenaga Gizi
dan RD
4. Bersama AIP melaksanakan UKOM Nas 2017
5. Finalisasi Modul dan Kurikulum Pelatihan PAGT-M
Menuju Tenaga Gizi
Competence dan Recognized
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai