Anda di halaman 1dari 3

Kastil Himeji

Himeji Kastil adalah salah satu aset sejarah nasional Jepang yang masih kokoh berdiri hingga
saat ini. Istana Himeji di bangun pada awal abad ke 14 sekitar tahun 1346 oleh putera
shogun Akamatsu Norimura (Enshin) yang bernama Akamatsu Sadanori di lokasi gunung
Hime yang terdapat di sebelah utara kota Himeji. Kemudian pada tahun 1580 tangan kanan
Oda Nobunaga yang bernama Toyotomi Hideyoshi memilih Istana Himeji sebagai pusat
kekuasaan untuk memerintah Harima. Istana lalu diperbaiki dengan mengikuti model istana
abad pertengahan supaya kelihatan bagus dari luar.

Istana himeji sendiri terletak di kota Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Arsitekturnya yang
bergaya Jepang kokoh dengan dominasi tembok-tembok berwarna putih, menjadikan istana
Himeji ini mendapat julukan Shirasagi-jo atau White Castle Heron.

Saking kuatnya kekuatan militer jepang, Istana Himejipun selalu terlindungi dari kehancuran
saat terjadi peperangan besar sekalipun (perang Bakufu dan perang Dunia ll) dan mendapat
julukan Fusen no Shiro atau istana yang tidak pernah perang. Sehingga banyak bangunan-
bangunan istana yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Pemerintah Jepang telah menetapkan 8 bangunan didalam istana sebagai aset nasional
negara. Didalam kompleks istana terdapat 74 jenis bangunan (27 bangunan Yagura/Watari-
yagura, 15 bangunan pintu gerbang, 32 bangunan tembok).

Pada tahun 1993 UNESCO memasukkan Himeji Castle kedalam peninggalan budaya milik
dunia yang dimasukkan ke dalam daftar situs warisan dunia.
Kuil Yakushi-ji

Yakushi-ji adalah salah satu kuil Buddha paling terkenal kekaisaran dan kuno di Jepang,
berlokasi di Prefektur Nara. Bait suci adalah tempat dari sekolah Hossō Buddhisme Jepang.
Yakushi-ji adalah salah satu situs yang secara bersama tertulis sebagai Situs Warisan Dunia
UNESCO, dengan nama "Historic Monumen Kuno Nara."

Objek utama pemujaan, Yakushi Nyorai, yang juga bernama "Buddha Penyembuh", adalah
salah satu Dewa Buddha pertama yang tiba di Jepang dari Cina pada tahun 680.

Yakushu-ji pertama kali dibangun pada masa Fujiwara-kyō, ibukota Jepang pada periode
Asuka, ditugaskan oleh Kaisar Temmu pada tahun 680 untuk berdoa untuk pemulihan dari
penyakit untuk pendampingnya, yang menggantikannya sebagai Ratu Jito. Tujuan
dibangunnya kuil ini sebagai pengabdian kepada Buddha ketika Buddhisme pertama kali
disebar dari China dan Korea. Kaisar Temmu telah meninggal pada saat kuil selesai dibangun
pada tahun 698, dan itu dibongkar dan dipindahkan ke Nara delapan tahun setelah
Mahkamah Imperial menetapkan pemindahan ibukota.

Telah lama percaya bahwa kuil itu dipindahkan ke lokasi pada tahun 718, setelah
memindahkan ibukota ke Heijō-kyō yang sekarang dikenal sebagai Nara. Namun, penggalian
dari situs Fujiwara-kyō Yakushi-ji di tahun 1990-an menunjukkan bahwa mungkin ada dua
Yakushi-ji pada masa itu. Fujiwara-kyō Yakushi-ji juga disebut sebagai Moto Yakushi-ji.

Kebakaran menghancurkan bangunan itu pada tahun 973, dan pada ruang utama kuil pada
tahun 1528. Butuh kerja keras dari penduduk setempat untuk memperbaiki dan merenovasi
kuil tersebut. Ruang utama kuil dibangun kembali pada tahun 1970-an, dan seluruh kuil
sekarang benar-benar direnovasi.

Menara Timur ( adalah satu-satunya strukturdari abad ke-8 asli di Yakushi-ji. Hal ini dianggap
sebagai salah satu pagoda terbaik di Jepang, mewakili Hakuhō untuk arsitektur pada periode
Tenpyō.
Bagian-bagian dari Yakushi-ji Temple

Halaman Kuil

Ruang Utama Kuil

Saito (Pagoda Bagian Barat)

Anda mungkin juga menyukai