Pengangkutan
Pengangkutan adalah suatau pekerjaan pemindahan material tanah atau batauan oleh
alat angkut dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam pekerjaan pengangkutan biasanya
digunakan alat – alat angkut diantaranya; dump truck, power scraper, conveyors dan lain – lain.
Alat angkut yang banyak dipakai untuk mengangkut tanah, endapan bijih, batuan untuk
bangunan dan lain – lain pada jarak dekat dan sedang adalah dump truck. Karena memiliki
kecepatannya yang tinggi (pada jalur yang baik), maka dump truck memiliki kapasitas produksi
yang tinggi. Kemiringan atau tanjakan yang dapat dilalui dengan baik berkisar antara 7–18%.
Penggolongan dump truck (Partanto, 1993):
1. Berdasarkan macam roda penggeraknya (wheel drive)
a. Roda penggeraknya adala roda – roda depan (front wheel drive). Pada umumnya
lebih lambat dan cepat aus ban – ban depannya.
b. Roda penggeraknya adalah roda – roda belakang (rear wheel drive of standard).
Tipe truk yang paling banyak digunakan saat ini, karena keausan ban – ban depanya
lebih rendah.
c. Roda penggeraknya adala roda – roda depan dan belakang (four wheel drive),
sehingga daya dorong lebih besar. Oleh karena itu jenis dump truck ini banyak
dipakai pada jalur – jalur jalan yang becek dan lembek.
d. Roda penggeraknya adalah semua roda – roda belakang (double rear wheel
drive). Pada umumnya roda penggerak jenis ini dipakai untuk dump truck
berkapasitas besar dan dipakai untuk jalur jalan yang daya dukungnya rendah.
2. Berdasarkan cara mengosongkan muatan
a. End – dump or rear dump, atau mengosongkan muatannya ke belakang
Gambar:
Gambar:
Dari perhitungan rimpull untuk RR, GR, dan percepatan didapat rimpull total.
Dalam menghitung rimpul untuk mengatasi RR, GR, dan percepatan dalam
keadaan kosong, yang digunakan adalah berat kendaraan kosong (Wkosong)
3. Dari rimpull total dapat diketahui dengan gigi berapa kendaraan itu akan
bergerak atau memulai berjalan, sehingga didapat kecepatan maximum.
Kecepatan maximum masing – masing gigi (lihat tabel 3.6)
4. Dari kecepatan masing – masing gigi dapat dihitung kecepatan totalnya.
Data – data yang diperlukan dalam melakukan analisis faktor – faktor diatas adalah
sebagai beriku:
1. Efisinsi mesin
2. Daya mesin (HP)
3. Berat kendaraan (kosong dan bermuatan)
4. Kondisi jalan
5. Jarak angkut
2. Faktor keserasian kerja
Keserasian kerja antara alat muat dan alat angkut dapat berpengaruh pada waktu edar
alat. Analisis faktor keserasian kerja ini dilakuakn untuk mengoptimalkan waktu edar
alat muat dan alat angkut seingga terjadi keserasian kerja.
Faktor keserasian kerja antara alat muat dan alat angkut dapat ditentukan dengan
rumus:
MF = nH x CTL
nL x CTH
Dimana: MF = factor keserasian
nH = jumlah alat angkut
nL = jumlah alat gali - muat
CTL = waktu edar alat gali - muat
CTH = waktu edar alat angkut
Bila dari hasil perhitungan ternyata:
a. Faktor keserasian < 1, maka alat muat akan sering menganggur atau berhenti
b. Faktor keserasian = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (shyncron) artinya
keduanya akan sama-sama sibuknya atau tak perlu ada yang menunggu.
c. Faktor keserasian > 1, maka alat angkut yang akan sering menganggur atau
berhenti.
Untuk mencapai faktor kerja yang serasi atau angka keserasian sama dengan 1 maka
perlu dilakukan penambahan atau pengurangan jumlah alat, dan waktu edar alat.
Penambahan atau pengurangan jumlah alat dan waktu edar dapat ditentukan dengan
menggunakan empat parameter berikut:
MF = nH x CTL
nL x CTH