Laporan Realisasi Yopi
Laporan Realisasi Yopi
Disusun Oleh :
Yopi Marissa Sihite
21060115060007
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Sistem Pendeteksi Kebakaran Dalam Ruangan
Menggunakan Sensor Suhu Dan Alarm Berbasis Arduino Due ini adalah :
DASAR TEORI
Spesifikasi:
• Pasokan Voltage: 5 V
Gambar 3.3 Skema
•Sensor
Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
Sensor Gas dan Asap MQ2 akan
• Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error
• Interface: Digital.
2 VCC +5V
Register Select
0 = Instruction Register
4 RS
1 = Data Register
Read/ Write, to choose write or
read mode
5 R/W
0 = write mode
1 = read mode
Enable
7 DB0 LSB
8 DB1 -
9 DB2 -
10 DB3 -
11 DB4 -
12 DB5 -
13 DB6 -
14 DB7 MSB
15 BPL Back Plane Light
2.7 Relay
Gambar Relay
Relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan
logika switching. Relay yang paling sederhana adalah relay
elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis open/close saat
mendapatkan energi listrik. Komponen relay terdiri dari coil dan contact.
Coil adalah gulungan kawat yang dialiri arus listrik, sedangkan contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung ada tidaknya arus
listrik di coil. Ketika coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul
gaya elekromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan
contact akan menutup. Ada dua jenis contact yakni Normally Open
(kondisi awal sebelum diaktifkan open) dan Normally Close.
2.8 Resistor
Gambar Resistor
2.9 Transformator
Trafo merupakan alat listrik dengan dua buah lilitan yang mampu
menaikkan atau menurunkan energi listrik menggunakan prinsip induksi
elektromagnet. Penggunaan trafo dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik
jarak jauh. Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkeping-keping, karena
dengan bentuk kepingan terdapat rongga udara, ini juga digunakan sebagai
pendingin trafo serta untuk mengurangi arus pusar yang menyebabkan
rugi-rugi daya.
Gambar Trafo
Persamaan trafo :
Keterangan :
Np = jumlah belitan primer
Ns = jumlah belitan sekunder
Vp = tegangan primer
Vs = tegangan sekunder
Ip = arus primer
Is = arus sekunder
2.10 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik dengan strukturnya terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik. Bahan dielektrik misalnya udara vakum,
keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat ini diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatid
terkumpul pada ujung metal yang lain.
Gambar Kapasitor
2.11 Dioda
Dioda merupakan suatu semikonduktor terdiri dari dua elektroda
yang hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah
saja. Dua lapisan elektroda tersebut adalah elektroda N (katoda) dan lapisan
P (anoda). Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanitum (Ge)
dan Silikon (Si).
Gambar Dioda
2.12 LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan salah satu dioda yang akan
mengeluarkan cahaya monokromatik bila diberi tegangan maju. LED
banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).
Gambar LED
Setiap material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang
frekuensi sangat sempit. LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat
dari material semikonduktor yang berbeda pula, serta membutuhkan
tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs -
merah dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan hijau.
2.13 Buzzer
Gambar Buzzer
b. Bahan
1) Papan PCB (secukupnya)
2) 1 buah Transformator Step Down 5A
3) 1 buah DHT11
4) 1 buah MQ2
5) 2 buah Relay
6) 2 buah Lampu LED
7) 2 buah IC 2N222
8) 1 buah LCD 2x16
9) 1 meter Kabel Pelangi
10) 1 rol Tenol
11) 500 gram Ferricloride (FeCl3)
12) 4 buah Resistor
13) 8 buah Kapasitor
14) 10 buah Dioda
15) 1,2 x 2,4 meter Papan Tripleks
16) 1 buah Buzzer
17) 1 buah Modul i2C
BAB IV
LANGKAH KERJA
4.1 Persiapan Perangkat Keras (Hardware)
A. Hardware (Perangkat Keras)
1. Menyiapkan gambar jalur rangkaian yang nantinya akan
disalin pada pada papan PCB menggunakan software
computer. Diperlukan software yang dapat digunakan untuk
membuat gambar rangkaian salah satunya adalah software
Eagle.
f. Menyimpan file yang sudah dibuat dengan cara klik "file" lalu klik
"save”
BAB V
PEMBAHASAN
5.2 Pembahasan
Sistem pendeteksi kebakaran ini menggunakan DHT11, untuk
mendeteksi suhu pada ruangan yang kemudian data dari DHT11 akan
PIN 7 RELAY
PIN 8 RELAY
PIN 9 RELAY
B. Koneksi Buzzer
PIN A0 AO
PIN 3 OUTPUT
SCL SCL
SDA SDA
5.3.2 FLOWCHART
Pada pembuatan software dibutuhkan diagram alir atau flowchart
untuk memudahkan dalam merancang pengaplikasian alat. Flowchart
dibagi sesuai dengan prosesnya.
MULAI
SUHU
SENSOR DHT11
MEMBACA SUHU LED HIJAU MENYALA
TULISAN DI LCD BERGANTI
BUZZER MATI
SUHU >
T
BATAS NILAI
15℃
SELESAI
Gambar Flowchart
5.3.3 PROGRAM APLIKASI
#include <DHT.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
//Identifiakasi
int red = 8;
int grn = 9;
int kipas = 7;
//sensor DHT11
//sensor MQ2
Serial.begin(9600);
lcd.begin (16,2);
pinMode(DHTPIN, INPUT);
pinMode(smokeA0, INPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(red, OUTPUT);
pinMode(grn, OUTPUT);
pinMode(kipas, OUTPUT);
void loop()
int h = dht.readHumidity();
int t = dht.readTemperature();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("S: ");
lcd.print(t);
lcd.print(" C");
delay(200);
lcd.setCursor(9,1);
lcd.print("H: ");
lcd.print(h);
lcd.print(" %");
delay(200);
Serial.println(analogSensor);
delay (200);
Serial.print("Suhu : ");
Serial.println(t);
delay (500);
Serial.print("Kelembaban : ");
Serial.println(h);
delay (500);
//jika nilai dari sensor lebih besar dari batas nilai maka
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Kebakaran");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, HIGH);
{
//jika dibawah dari batas nilai maka
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Ruangan Panas");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, LOW
);
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Ruangan Panas");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Gas Terdeteksi");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, HIGH);
}
else
digitalWrite(red, LOW);
digitalWrite(grn, HIGH);
lcd.clear();
lcd.print("Ruangan Nyaman");
//buzzer off
digitalWrite(buzzer, LOW);
// Kipas Mati
digitalWrite(kipas, LOW);
delay(0);
}
BAB VI
PENGUJIAN ALAT
Modul sensor suhu akan terdeteksi jika batasnya melebihi dari 30℃
Jika suhu yang terdeteksi melebihi 30℃ maka pilot lamp merah akan
menyala, sebaliknya jika suhu yang terdeteksi tidak melebihi dari 30 ℃
maka pilot lamp hijau yang akan aktif. Seperti terlihat pada gambar 6.2
Kemudian jika suhu yang terdeteksi melebihi batas, maka arduino akan
Gambar 6.3
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
7.2 SARAN