PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap
orang Islam”. Dan pada kesempatan lain beliau pun pernah menganjurkan, agar setiap
manusia untuk mencari ilmu meski sampai berada di negeri orang (Cina) sekalipun.
Anjuran tentang belajar dan yang terkait dengan pencarian ilmu banyak disebut dalam
al-Hadis, demikian juga dalam Al-Qur’an al-Karim. Hal ini merupakan indikasi, bahwa
betapa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting artinya bagi umat manusia. Dengan
belajar manusia dapat mengerti akan dirinya, lingkungannya dan juga Tuhan-nya. Dengan
belajar pula manusia mampu menciptakan kreasi unik dan spektakuler yang berupa
teknologi.
Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga
hampir setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan suatu umat
manusia atau bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka
menggunakan rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT.
Hingga dalam al-Qur’an dinyatakan Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu
Keyakinan demikan ini begitu membentuk dalam diri umat yang beriman,
sehingga mereka memiliki etos belajar yang tinggi dan penuh semangat serta
1
mengharapkan “janji luhur” Tuhan sebagaimana yang difirmankan dalam ayat-ayatNya.
Sehubungan dengan pentingnya belajar untuk peserta didik, maka makalah ini akan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
adalah aktivitas belajar. Para Pakar pendidikan saling berbeda dalam menjelaskan
mengenai cara atau aktivitas belajar itu berlangsung. Akan tetapi dari beberapa
penyelidikan dapat ditandai, bahwa belajar yang sukses selalu diikuti oleh kemajuan
tertentu yang terbentuk dari pola pikir dan berbuat.1 Dengan demikian dapat dikatakan
seterusnya.
Bahwa setiap saat dalam kehidupan mesti terjadi suatu proses belajar, baik
disengaja atau tidak, disadari maupun tidak. Dari proses ini diperoleh suatu hasil, yang
pada umumnya disebut sebagai hasil belajar. Tapi untuk memperoleh hasil yang optimal,
maka proses belajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja dan terorganisasi dengan
baik dan rapi. Atas dasar ini, maka proses belajar mengandung makna: proses internalisasi
sesuatu ke dalam diri subyek didik; dilakukan dengan sadar dan aktif, dengan segenap
ciri-ciri yang disebut belajar, yaitu: “Belajar adalah aktivitas yang dihasilkan perubahan
1
Imam Barnadib, Filsafat pendidkan: Sistem Dan Metode, Yogyakarta, Andi ofset, 1988. Hal 24.
2
Ibid, hal 23.
3
pada diri individu yang belajar ( dalam arti behavioral changes) baik aktual maupun
potensial; perubahan itu pada pokoknya adalah diperolehnya kemampuan baru, yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama; perubahan itu terjadi karena usaha”.3
Menurut Begge dalam Arifin bahwa belajar adalah suatu perubahan yang
sikap, pemahaman atau motivasi dan bahkan kombinasi dari semuanya. Belajar selalu
menunjukkan perubahan sistematis dalam tingkah laku yang terjadi sebagai konsekwensi
Dengan demikian, belajar juga bisa dilihat secara makro dan mikro, luas dan khusus.
Dalam arti makro, luas, belajar dapat diartikan sebagai aktivitas ruhani-jasmani menuju
Seperti yang dijelaskan oleh teori Bloom, bahwa belajar itu mencakup tiga ruang
lingkup, yaitu cognitive domain yang berkaitan dengan pengetahuan hapalan dan
pengembangan intelektual, affective domain, yang berkaitan dengan minat, sikap dan
3
Sumadi Suryabrata, Proses Belajar mengajar Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Ofset, 1983. Hal
15.
4
M. Arifin, Filsafat Pendiddikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Hal 1-2.
4
B. Dasar Belajar dalam Islam
Sebagaimana pandangan hidup yang dipegang teguh oleh Umat Islam adalah Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul , maka sebagai dasar maupun filosofi bagi belajar adalah juga
berasal dari dua sumber tersebut, yang merupakan dasar dan sumber bagi landasan
Tentang dua sumber ajaran yang fundamental ini, Allah SWT, telah memberikan
jaminan-Nya, yaitu jika benar-benar dipegang teguh, maka dijamin tidak akan pernah
sesat dan kesasar, sebagaimana Nabi pernah bersabda : “Susungguhnya telah aku
tinggalkan untukmu dua perkara, jika kamu berpegang teguh dengannya, maka kamu
tidak akan sesat selamanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”5
Hadis tersebut juga dikukuhkan oleh banyak Al-Qur’an, antara lain surat Al-
Ahzab: 71, Allah berfirman : “Barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya,
Ayat tersebut dengan tegas menandaskan, bahwa apabila manusia menata seluruh
aktivitas kehidupannya dengan berpegang teguh kepada prinsip Al- Qur’an dan As-
Sunnah, maka jaminan Allah adalah jalan yang lurus dan tidak akan kesasar, tetapi
sebaliknya, jika manusia tidak menata seluruh kehidupannya dengan petunjuk Al-Qur’an
dan As-Sunnah Rasul-Nya, maka kesempitan akan meliputi dirinya, sebagaimana firman-
5
Imam Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhari: perilaku kehidupan Rasulullah. Surabaya : Pustaka adil,
2010. Hal 42.
6
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya . Jakarta: CV Penerbit J-ART,
2005. hal 302.
5
Nya : “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya kehidupan yang
Al-Qur’an dan Al-Hadis penuh dengan konsep dan tuntutan hidup manusia, begitu
juga mengenai petunjuk ilmu pengetahuan. Jika manusia mau menggal kandungan isi Al-
Qur’an, maka banyak diketemukan mengenai beberapa persoalan yang berkaitan dengan
ilmu (baik ilmu pengetahuan sosial maupun ilmu pengetahuan alam), Misalnya
perhatikan surat Ali Imran : 190-191. Disini dipaparkan tentang kreasi penciptaan alam
oleh Allah SWT. Yang harus direnungkan, demikian pula tentang kisah dan sejarah umat-
Sebagaimana dikatakan oleh Munawar Anis, bahwa kata ilmu disebutkan dalam
Al-Qur’an mencapai 800 kali8, yang berarti hanya berada di bawah konsep tauhid
tingkatan urgensinya. Belum lagi yang disebutkan dalam Al- Hadist atau Sunnah Rasul.
Dalam Islam, bahwa belajar itu memiliki dimensi tauhid, yaitu dimensi dialektika
horizontal dan ketundukan vertikal. Dalam dimensi dialektika horizontal, belajar dalam
Islam tak berbeda dengan belajar pada umumnya, yang tak terpisahkan dengan
ayat Allah). Pengembangan dan pendekatan-Nya secara lebih dalam dan dekat,
sebagai rab al-alamin. Dalam kaitan inilah, lalu pendidikan hati (qalb) sangat dituntut
7
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan … hal 342.
8
Mujaddidul Islam, keajaiban kitab suci Al Qur’an. Sidayu: Delta Prima Press, 2010. Hal 34.
6
agar membawa manfaat yang besar bagi umat manusia dan juga lingkungannya, bukan
kerusakan dan kezaliman, dan ini merupakan perwujudan dari ketundukan vertikal tadi.
ilmu dan mengabdi kepada Allah SWT, maka sistem moralnya juga harus diderivasi dari
Seperti yang dijelaskan oleh Sayid Abul A’la Al-Maududi dalam M. Arifin,
bahwa sistem moral Islam ini memiliki ciri-ciri yang komprehensif, yang berbeda dengan
1. Keridaan Allah merupakan tujuan hidup Muslim. Dan keridaan Allah itu menjadi
jalan bagi evolusi moral kemanusiaan. Sikap mencari rida Allah memberikan
sanksi moral untuk mencintai dan takut kepada-Nya, yang pada gilirannya
mendorong manusia untuk mentaati hukum moral tanpa paksaan dari luar,
Dengan dilandasi dengan iman kepada Allah dan hari kiamat, manusia terdorong
sehingga moral Islam tersebut berkuasa penuh atas semua urusan kehidupan
manusia, sedang hawa nafsu dan kepentingan pribadi tidak diberi kesempatan
9
M. Arifin, Filsafat Pendiddikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara 1991. Hal 142.
7
Islam menuntut manusia agar melaksanakan sistem kehidupan yang berdasarkan
norma-norma kebajikan dan jauh dari kejahatan. Islam memerintahkan perbuatan yang
ma’ruf dan menjauhi perbuatan munkar, bahkan memberantas kejahatan dalam segala
bentuknya.
Jadi, belajar di dalam perspektif Islam juga mencakup lingkup kognitif (domain
cognitive), lingkup efektif (domain affective) dan lingkup psikomotor (domain motor-
skill). Tiga ranah atau lingkup tersebut sering diungkapkan dengan istilah : Ilmu amaliah,
amal ilmiah dalam jiwa imaniah. Dengan demikian, tujuan belajar adalah untuk
memperoleh ilmu. Ilmu tersebut dikembangkan dan diamalkan demi kesejahteraan umat
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta
1. Menjelaskan tujuan
Untuk memulai proses pembelajaran di lembaga Pendidikan Islam perlu dijelaskan pada
siswa apa yang akan dipelajari pada saat itu dan apa manfaatnya bagi siswa kalau
memahami dan mengerti tema / hal yang akan dipelajari. Dengan menyampaikan hal hal
tersebut, guru bukan saja telah mencoba manarik perhatian siswa agar fokus pada proses
pembelajaran, tapi sudah mulai mengajak siswa untuk menggunakan pikiran. Karena
fungsi dan manfaat tema adalah hasil olah pikir yang akan dicerna oleh siswa dengan
pikiran juga.
8
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa di lembaga Pendidikan
Islam tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika
hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
motivasi belajar di lembaga Pendidikan Islam. Karena terkadang jika ada saingan, siswa
4. Ego-involvement
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat
terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.10
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan
jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan
mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika
10
Irawan, http://www.mirwans.com/2016/07/cara-membuat-siswa-aktif-dalam.html, di akses 4 oktober
2017.
9
hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu
diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan
motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga
akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan
bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami
Ada beberapa cara/strategi agar peserta didik mau untuk belajar dan terkondisikan untuk
diskusi menjadi arena adu gagasan dan pemikiran.11 Semakin banyak seseorang memiliki
teman diskusi yang berkualitas, semakin banyak pula peluang menyerap pengetahuan.
Madrasah yang ingin melahirkan pemikir dan ilmuwan handal seyogyanya mewarnai
11
Jamal Makmur Asmani, Kiat melahirkan madrasah unggulan. Yogyakarta: Diva Press, 2013. Hal 113.
10
kegiatannya dengan diskusi terbuka. Dengan demikian, anak didik dapat mengevaluasi
Jadilah mereka seorang pemikir yang gigih untuk mengembangkan pemikiran dan
mempertahankan gagasannya.
Spirit inilah yang harus dicetak dan ditingkatkan. Setiap hari, diskusi akan
itu, diskusi setiap hari perlu dipropagandakan secara konsisten dengan tema yang menarik
dan narasumber yang dapat memberikan penyegaran gagasan dan tawaran ide-ide
Diskusi bisa dilaksanakan waktu istirahat dan setelah jamaah sholat dhuhur, atau
waktu lain yang tidak membosankan anak didik. Hal ini disesuaikan dengan kondisi lokal.
Kalau madrasah itu memakai system fullday school, aplikasi program diskusi akan lebih
mudah karena waktu yang sangat luas. Sedangkan, jika proses KBM menerapkan system
konvensional, yaitu dari jam 7 pagi hingga siang, waktu di sela-selanya dapat
Narasumber bisa berasal dari guru maupun siswa yang berkualitas menonjol
sehinggs terjadi pengayaan dan dialektika yang dinamis serta kompetitif. Pada momen-
menyegarkan suasana dan menggugah semangat belajar. Diskusi ini sebaiknya diikuti
oleh komunitas yang dibentuk sekolah sehingga bisa berjalan secara komprehensif dan
istiqamah. Dari komunitas inilah, semangat diskusi saling menular secara perlahan dan
bertahap. Proses dan hasil diskusi dapat didokumentasikan dalam wadah komunikasi
11
2. Menulis setiap hari
Tradisi menulis harus dirintis dan dikembangkan terus menerus. Program menulis
setiap hari dijadikan langkah awal untuk menggerakan semangat menulis anak didik.
Sama halnya dengan diskusi, alangkah baiknya jika dibentuk komunitas menulis yang
fokus pada pengembangan tradisi menulis, digawangi oleh mereka yang bertekat menjadi
Demi efektifnya program ini, dibutuhkan sosok mentor yang aktif memonitori
motivasi, dan tips-tips sukses menjadi penulis professional. Sosok mentor ini sendiri
tentulah seorang penulis atau yang mempunyai kepedulian besar kepada pengembangan
ketekunan, dan semangat pantang menyerah, meski tidak harus dilakukan secara kaku.
Anak-anak dibebaskan menulis sesuai bakatnya, sesuai topik yang disukainya, dan tidak
Setelah komunitas menulis ini tumbuh dengan baik, pelan dan pasti, anggota
komunitas ini akan menular virus menulis ini kepada eman-temannya yang lain. Secara
bertahap, menulis akan menjadi tradisi di madrasah. Ketika proses ini terus berjalan,
karya anak didik bisa diterbitkan oleh penerbit madrasah sendiri atau bekerja sama
dengan penerbit luar, khususnya pada karya fiksi; seperti puisi, cerpen, pantun, dan
sejenisnya.
12
3. Lomba setiap hari
Lomba adalah ajang kompetisi yang sangat bermanfaat untuk dinamisasi potensi
anak didik. Inilah spirit luar biasa yang ada pada lomba. Ia menjadi sumber energi dan
motivasi besar bagi mereka untuk mengasah kemampuannya secara maksimal agar
peringatan hari besar agama, peringatan hari besar nasional, atau momen-momen tertentu.
Bayangkan jika lomba bisa diselenggarakan setiap hari dengan hadiah yang
terjangkau, akan selalu ada sensasi yang menjadi sumber energi anak didik untuk aktif
menggali dan mengembangkan potensinya. Ia dapat merasakan manfaat dari belajar yang
digelutinya setiap hari. Tentu imbalan atau hadiah yang diberikan dapat disesuaikan
dengan keuangan lembaga. Misalnya, setiap hari, tulisan siswa siswi yang terpilih
diumumkan dan mendapat hadiah yang menarik dan terjangkau. Dengan begitu, semangat
potensinya selalu meningkat. Begitu juga dengan lomba kaligrafi, puisi, Bahasa asing,
dan lain-lain.
Terobosan ini boleh jadi awalnya terasa berat, namun dapat menjadi pemicu
prestasi anak didik jika bisa berjalan secara rutin. Cara-cara tak biasa tentunya akan
menelurkan hasil yang luar biasa pula, itulah filosofinya. Terobosan ini akan menciptakan
Praktek adalah kunci kesempurnaan, sebab setiap kemampuan besar lahir dari
praktek yang intensif. Praktek menjadi ajang penggalian dan pengembangan kemampuan
yang efektif. Spirit praktek inilah yang harus ada pada madrasah. Sebagai contoh, jamaah
13
sholat menjadi teratur karena dipraktekan secara kontinyu setiap hari, sehingga alam
bawah sadar anak didik meyakini bahwa shalat berjamaah lebih utama daripada shalat
sendirian. Begitu juga dengan potensi yang lain, jika dipraktekan setiap hari, kemampuan
Semua aktivitas positif anak didik, seperti menulis, diskusi, menjahit, kaligrafi,
computer, bahasa asing, pidato, menyanyi, dan lain-lain, jika diasah setiap hari dengan
Praktek akan mengajari anak didik tentang pentingnya belajar secara mandiri (self
study) yang menjadi suksesnya para pemikir besar bangsa ini, seperti ; Hamka, Gusdur,
Ainun Najib, Hasbi As Shiddiqie, Ali yafie, Sahal Mahfudh, Mustofa Bisri, dll. Mereka
belajar sendiri dalam mencari dan mengembangkan ilmu, sehingga prinsip long life
education menjadi pegangan hidup yang membuat mereka menjadi ilmuwan besar dan
Jika spirit ini melekat pada anak didik, maka tanpa disuruh pun, mereka akan rajin
pengembangan potensi diri terus -menerus. Sebab, mereka sudah merasakan kenikmatan
5. Perpustakaan berjalan
Sayangnya, di madrasah sering kali sepi pengunjung. Sebab para siswa hanya pergi ke
14
perpustakaan pada waktu istirahat yang sangat singkat. Malah kebanyakan siswa
memanfaatkan waktu istirahatnya untuk jajan. Realitas negatif ini terus berlangsung tanpa
ada pembenahan.
tempat yang kumuh dan tidak berperan sentral dalam proses pembelajaran. Perpustakaan
seharusnya menjadi tempat yang nyaman dengan koleksi buku dan multi media yang
bedah buku, lomba menulis resensi, makalah ilmiah, cerpen, dan puisi, studi banding,
diskusi, dan sebagainya dirancang dengan rapi dan dilaksanakan secara disiplin dan
kompetitif.
Dalam konteks ini, penulis menawarkan ide perpustakaan berjalan. Artinya, selain
gedung perpustakaan, ada pula pelayanan langsung di kelas-kelas. Secara teknis, ada
petugas perpustakaan yang setiap hari datang membawa buku-buku baru yang menarik
minat baca siswa, seperti cerpen, motivasi, biografi tokoh, dll. Dengan kata lain,
perpustakaan berjalan adalah perpustakaan yang proaktif mencari pembaca, tidak pasif
Penelitian melatih anak didik agar termotivasi untuk mengetahui hal-hal yang
belum terpikirkan. Pada pelajaran IPA misalnya, guru bisa mendorong anak-anak untuk
meneliti objek yang menjadi materi pelajarannya. Terjun langsung sebagai peneliti
dengan modal metodologi yang mantap, membuat anak-anak masuk dalam ruang
15
laboratorium dengan kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi bahwa mereka mampu
Menurut Jamal Makmur Asmani ketika peserta didik dilatih untuk meneliti
mendemonstrasikannya.12 Hal inilah yang seharusnya dilatih pada anak didik di lembaga
Pendidikan Islam agar mereka terbiasa meneliti, sebagai salah satu kemampuan akademik
yang semakin jarang di negeri ini. Sejak usia belajar di madrasah, anak-anak seharusnya
dibekali denagn penelitian yang mantap. Guru harus terus melatih siswa untuk
mengadakan penelitian secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga secara teori dan
kepercayaan yang tinggi dalam diri siswa. Selain berekreasi dan wisata ke tempat-tempat
yang menarik, studi banding membuat pemahaman peserta didik lebih komprehensif dan
kaya makna.
Studi banding membuat peserta didik menjadi kaya pengalaman. Ide untuk
berkreasi dalam berkarya meningkat dan semangat belajar bertambah kuat. Mereka akan
secara maksimal. Dengan studi banding, mereka sadar bahwa masih banyak kelemahan
dan kekurangan yang harus ditutupi dan masih banyak tantangan kedepan yang harus
segera dijawab. Semangat besar hasil studi banding tentu sangat berguna pada dinamisasi
potensi anak didik dan pengembangan madrasah secara umum. Dalam hal ini, guru
bertindak sebagai dinamisator dan fasilitator, sehingga potensi tersebut bisa tergali dan
12
Jamal Makmur Asmani, Tips 7 Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Diva Press, cet ke x 2014. Hal 144.
16
dikembangkan secara efektif dan produktif, demi meraih prestasi besar yang menjadi cita-
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sebagainya. Dalam pandangan Islam belajar itu memiliki dimensi tauhid, yaitu dimensi
belajar dalam Islam tak berbeda dengan belajar pada umumnya, yang tak terpisahkan
ayat-ayat Allah). Pengembangan dan pendekatan-Nya secara lebih dalam dan dekat,
sebagai rab al-alamin. Dalam kaitan inilah, lalu pendidikan hati (qalb) sangat dituntut
agar membawa manfaat yang besar bagi umat manusia dan juga lingkungannya, bukan
kerusakan dan kezaliman, dan ini merupakan perwujudan dari ketundukan vertikal tadi.
cara agar peserta didik termotivasi sebagai pembelajar mandiri diantaranya, menjelaskan
tujuan tentang manfaat belajar, pemberian hadiah, dimunculkan sistem kompetisi, ego-
involment, memberi ulangan, pemberitahuan hasil belajar, pujian atas karya siswa, dan
Di lembaga Pendidikan Islam tentu belajar perlu diberdayakan agar peserta didik
menulis setiap hari, lomba setiap hari, praktek setiap hari, system perpustakaan berjalan,
18
DAFTAR PUSTAKA
Bigge, Morris L. Learning Theories For Teacher. New York Harper&Row, 1982.
C.A. Qadir. Filsafat pendidikan : Sistem Dan Metode. Yogyakarta : Andi ofset, 1988.
Imam, Barnadib. Filsafat pendidkan: Sistem Dan Metode. Yogyakarta : Andi ofset, 1988.
Koentowibisono. Beberapa Hal Tentang Filsafat Ilmu, Sebuah Sketsa Umum Sebagai
Makmur Asmani, Jamal. Tips 7 Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Diva Press, cet ke x 2014
Mujaddidul, Islam. keajaiban kitab suci Al Qur’an. Sidayu : Delta Prima Press. 2010.
19
Seyyed, Hoesen Nasr. Scinence and Civilization in Islam The New American
Library, 1970.
Ofset, 1983.
http://www.mirwans.com/2016/07/cara-membuat-siswa-aktif-dalam.html, di akses 4
oktober 2017.
20