Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
DI KOTA MAKASSAR
ASYRIANTI RASYMI
NH0514006
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
USULAN PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
MAKASSAR
DESKRIFTIF
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dianggap sebagai satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe
(OA), tidak ada penyebab tunggal tapi ada beberapa faktor yang dapat
Di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
Baby Boom pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk lanjut
cukup tinggi. Presentase lansia yang berumur > 60 tahun sebesar 4,54 %
(Sofyan.dkk, 2015)
rheumatoid. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan
dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama tahun 2013, dari 1.645
2013, penduduk dengan keluhan nyeri sendi sebanyak 72,4 %. Angka ini
rematik yakni rasa nyeri, kesemutan pada tangan dan kaki, dan kaku dan
seperti menyapu, mencuci, berjalan terlalu jauh dan rasa keram pada saat
memegang benda.
penyakit yang sepele, hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya
Maka dari itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui sampai dimana
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
antirematik
1. Definisi Rematik
inflamasi atau peradangan sendi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, arthros,
yang artinya sendi dan itis, yang artinya inflamasi (Wendy Gleen, 2012).
jaringan sekitarnya. penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah yang
terkena, seperti nyeri pada lutut, siku, pergelangan tangan yang kemungkinan
rematik ternyata banyak. sampai akhir tahun 2006 ditemukan lebih dari 150
tulang, asam urat, dan gangguan autonium. untuk faktor penyebab yang lain,
a. Osteoartritis (OA)
di atras usia 70 tahun, meskipun gejala bisa saja mulai tampak pada usia 50-
60 tahun. Bentuk umum dari artritis ini lebih merupakan hasil dari deformasi
menahan beban. Tahap awal dari penyakit ini dapat diobati hanya dengan
kompres panas di daerah yang sakit dan obat analgesik yang dujual bebas.
ortopedi atau lainnya (Dr. Mary Kamienski dan James Kaogh, 2015).
kadang dapat menyerang orang muda, tapi lebih umum menyerang pada usia
berat badan agar normal, tetap aktif dan menghindari kejang pada sendi.
a) Jenis Kelamin
setelah usia di atas 55 tahun, wanita yang lebih rentan terserang OA. Hasil ini
inflamasi dan efek ini akan menghilang setelah menopause. Faktor penyebab
lain yang telah diteliti adalah tendon wanita yang lebih elastis dari pada pria
supaya bisa melahirkan bayi. Ini artinya sendi wanita kurang stabil dan lebih
rentan terkena luka. Beberapa ahli mengaitkannya dengan anatomi wanita :
panggul wanita lebih lebar dibanding pria agar bisa hamil dan melahirkan
lebih mudah. Yang artinya lutut wanita tidak begitu lurus dengan panggul
mereka, dan hal ini memberikan lebih banyak beban pada sendi lutut. Itu juga
mungkin disebabkan wanita memiliki tulang yang lebih kecil dan lemah
kali lebih banyak dari pria, dan empat kali lebih banyak wanita terkena OA di
lutut dibandingkan pria. Sedangkan jumlahnya setara antara wanita dan pria
b) Kegemukan
menahan berat badan, terutama pada panggul, tulang belakang dan lutut, dan
postur buruk, penggunaan sendi jari berulang atau repetitif saat menggunakan
2012)
d) Cedera Sendi
jika anda mengalami cedera sendi, sebagai contoh saat bermain
f) Kondisi Saraf
g) Genetika
dikaitkan dengan gen-gen tertentu. Tipe artritis yang dikenal sebagai nodal
disebutkan sebelumnya.
2) Diagnosis Artritis
Anda mungkin juga akan menanyakan apakah sendi anda 'berbunyi k(er)iat-
Dokter juga bisa menyarankan Anda untuk melakukan tes darah untuk
mendeteksi tipe artritis inflamasi lain seperti AR. Foto rontgen (sinar x)
hasil rontgen tidak dapat memprediksi tingkat nyeri yang diderita dan
digunakan juga ini untuk menunjukkan jaringan lunak seperti tulang rawan,
otot, dan tendon yang tidak terlihat dengan sinar X (Wendy Gleen, 2012).
dan juga lesi nodular, yang paling umum dalam jaringan subkutan (Suiraoka,
2012).
sering menyerang wanita dari pada pria. Gejala awal mungkin berupa rasa
lelah dan kelemahan, nyeri sendi dan kekakuan, dan pembengkakan sendi
panas, kontrol berat badan, dan olahraga juga dapat membantu menghambat
1) Gejala
dan kekakuan. Gejala lainnya yang mungkin dirasakan seperti flu, dengan
a) Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di
pagi hari.
c) Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan. sendi yang
mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila
disentuh. Rasa sakit biasanya terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri
d) Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada
sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi
pergelangan tangan.
pada beberapa kasu, kantung sendi belakang lutut mengakumulasi cairan dan
membentuk apa yang dikenal sebagai kista Baker. Kista ini terasa seperti
menyebabkan rasa sakit. Namun, kista Baker juga dapat berkembang pada
(Suiraoka, 2012).
2) Faktor Resiko
reumatoid adalah :
a) Jenis Kelamin
b) umur
penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis
reumatoid juvenil).
c) Riwatar Keluarga
apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis reumatoid
d) d) Merokok
(Suiraoka, 2012).
3) Pencegahan
(Suiraoka, 2012).
2. Pengobatan Rematik
usia karena kartilago tulang berkurang. Nyeri dan radang makin parah jika
dapat terjadi pada segala usia, dan ini menyebabkan sendi nyeri dan bengkak
pundak) dan kerusakan jaringan lunak akibat olahraga seperti salah satu urat
dan keseleo juga temasuk dalam pembahsan di sini karena dapat diobati
dengan obat yang sama. obat yang digunakan di sini mengurangi bengkak,
radang, dan nyeri akibat penyebab artritis. Dua kelompok obat yang dipakai
merugikan, biasanya dokter memberikan obat ini untuk jangka waktu singkat
dalam mengobati artritis, seperti misalnya pada serangan akut. Obat non-
semua obat ini mengurangi pembengkakan sendi, serta nyeri dan kakunya
otot pada pagi hari. obat yang paling banyak digunakan dari kelompok ini
adalah aspirin, yang tetap merupakan obat pilihan utama (Prijo Sidipratomo,
2012).
tertentu. Ternyata variasi respons antar pasien terhadap AINS tidak begitu
penyakit rematik. Untuk mengatasi ini dianjurkan agar seorang Dokter paling
tidak mengenal secara baik 4 obat AINS yang berbeda sehingga dapat
melakukan pemilihan sesuai dengan kondisi pasien. dalam empat obat AINS
tersebut harus termasuk satu obat AINS dengan waktu paruh panjang. satu
dengan waktu paruh singkat dan minimal ditambah dua jenis obat AINS dari
mencegah destruksi lebih lanjut pada sendi dan jaringan yang terlibat. Bila
seorang pasien didiagnosa RA, American College of Rheumatology
Tidak satu DMARD pun yang manjur dan aman untuk setiap
berbeda. Sebagian besar ahli memualai terapi DMARD dengan salah satu
manjur dan umumnya ditoleransi secara baik, dengan profil efek sampping
yang telah diketahui dengan baik. Respons tidak adekuat terhadap agen
tradisional dapat diikuti oleh penggunaan DMARD yang lebih baru, seperti
atau abatacept dapat dicoba. Sebagian besar agen ini dikombinasikan untuk
a. Imunosupresan
Imunisupresan merupakan obat yang menekan proses penyakit
2) Peringatan : jika tidak memberikan respon dalam waktu 6 bulan atau 3 bulan
untuk tumor nacrosis faktor, diberikan dmards lain. Dapat mengurangi laju
endap darah, protein C reaktif, dan titer faktor reumatoid. Dapat mengurangi
ginjal.
3) Efek samping : gangguan saluran cerna dan mukosa, gangguan darah, risiko
4) Metotreksat , oral : Dosis awal 7,5 mg, seminggu sekali, bila perlu, dapat
6) Siklofostamid, oral : 1-1,5 mg/ kg BB/ hari. Injeksi IV, dosis awal 0,5 - 1 g
b. Penghambat sitokin
1) Adalimumab
teratsi.
pengobatan.
hipokalemia, hiperurisemia.
2) Azatioprin
b) Dosis : oral : dosis awal 3 mg/ kg BB / hari, kurangi sesuai respon. Dosis
penunjang 1-3 mg/ kg BB/ hari. Hentikan pengobatan jika tidak memberikan
3) Infliksimab
spondilitis.
memburuk atau tidak ada respon setelah 3 bulan. Monitor adanya infeksi
d) efek samping : Gangguan saluran cerna, reaksi kulit, gangguan hati, gangguan
e) Dosis : infus IV dianjurkan selama 2 jam. amati pasien 1-2 jam sesudah
pemberian infus. reumatoid artritis : 3 mg/ kg BB. Infus dituang pada minggu
ke-2, 6 dan 8. jika respon tidak memadai, dosis dapat dinaikkan menjadi 10
mg/ kg BB atau pemberian diulang tiap 4 minggu. penyakit crohn : dosis awal
6 minggu.
4) Metotreksat
5) siklosporin
d) dosis : oral, dosis awal 2,5 mg/ kg BB / ari, dalam 2 dosis terbagi, jika perlu
1. Definisi Pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan
penyakit ini padahal penyakit ini cukup berbahaya jika tidak ditindak lanjuti
Keterangan :
: Variabel dependen
: Penghubung variabel
: Variabel independen
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Penelitian
Pengetahuan
Penggunaan Obat
Masyarakat
Antirematik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan ()
E. Identifikasi Variabel
lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-
F. Definsi Operasional
1. Pengetahuan
antirematik dimasyarakat.
A. Jenis Penelitian
penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
1. Populasi
2. Sampel
DAFTAR PUSTAKA
Gleen, Wendy. 2012. 50 hal yang bisa Anda lakukan hari ini untuk mengatasi
Putri Tedampa, Restu Gloria dkk. 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt)
Kabupaten Banggai.
Jakarta
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2013. Obat-obat Penting Edisi Keenam