PUTRI AULIA
1. Maksud dari pelaksanaan tindak lanjut bukan terletak dari banyaknya temuan audit
yang dilaporkan melainkan pada tindak lanjut atas laporan audit / rekomendasi ?
Tindak lanjut audit merupakan langkah- langkah yang harus diambil oleh auditor setelah
laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan untuk
mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam melaksanakan
rekomendasi audit.
Secara umum, tujuan dari tindak lanjut audit adalah untuk meningkatkan efektivitas dan
dampak dari laporan audit. Secara lebih spesifik, tujuan dari tindak lanjut audit adalah
sebagai berikut :
a. Membantu pihak eksekutif dalam mengarahkan tindakan yang akan diambil terkait
dengan hasil audit yang diterimanya
b. Mengevaluasi kinerja lembaga audit itu sendiri. Hasil tindak lanjut audit dapat
menjadi ukuran yang baik untuk menilai dan mengevaluasi kinerja lembaga audit,
seperti menilai tingkat kehematan pelaksanaan audit.
c. Memberikan masukan bagi perencanaan strategis audit kinerja pada lembaga audit.
Dengan adanya tindak lanjut audit, auditor dapat melakukan perbaikan atas
perencanaan audit di masa mendatang
d. Mendorong pembelajran dan pengembangan auditee. Kegiatan tindak lanjut
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
auditee.
Dari beberapa tujuan dan manfaat dari tindak lanjut audit tersebut dapat kita ketahui
bahwa , tujuan dilakukan nya audit kinerja terhadap suatu entitas bukan hanya sebatas
seberapa banyak nya bukti audit yang akan ditemukan melainkan lebih dari itu,
karena jika hanya sebatas berapa banyak bukti dari audit yang ditemukan saja maka
pelaksanaan audit kinerja tersebut dapat terbilang sia- sia. Oleh karena itu,
pelaksanaan tindak lanjut audit tersebut berguna untuk mengetahui sejauh mana kahh
auditee dalam menjalankan rekomendasi yang telah diberikan. Artinya disini yang
menjadi fokus utama dalam tindak lanjut audit adalah bagaimana auditee menanggapi
hasil audit yang telah diserahkan auditor dengan melaksanakan rekomendasi yang
diberikan oleh auditor, apakah auditee telah dapat menjalankan rekomendasi tersebut
demi kebaikan entitasnya.
RATNA DEWI
Sebelumnya haruslah diperhatikan struktur dan cara penyajian laporan audit terlebih dahulu,
dimana gaya penulisan dan jumlah halaman laporan tergantung pada situasi dan kondisi
entitas yang akan diaudit. Struktur dan isi laporan audit minimal harus mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Judul
2. Ringkasan
3. Pendahuluan
5. Waktu Pelaporan
6. Kriteria Audit
7. Metodologi
8. Temuan
Secara garis besar terdapat tiga langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan laporan
hasil audit, yaitu :
a. Surat pengantar
b. Ringkasan laporan
Setelah konsep laporan audit selesai, konsep hasil audit tersebut perlu disampaikan kepada
pihak manajemen entitas yang diaudit untuk ditanggapi. Dalam hal ini dapat dilakukan
dengan :
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun laporan hasil akhir antara lain
sebagai berikut :
4. Tujuan laporan audit kinerja apakah dari laporan itu telah ekonomi, efisien dan
efektif? Kalau belum apa dampaknya?
Sebelumnya kita bahas dulu pengertian dari ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Ekonomi yaitu pemanfaatan atas sesuatu yang bernilai seperti biaya, waktu, tenaga,
atau lainnya yang berharga. Konsep ekonomi memastikan bahwa biaya input yang
digunakan dalam operasional organisasi dapat diminalisirkan. Efisiensi yaitu
ketepatan cara untuk mengerjakan atau memanfaatkan atau mengoptimalkan atau
menghasilkan sesuatu dengan tepat dan cepat serta berdaya guna dengan tidak
mengorbankan biaya, waktu, tenaga, atau lainnya dalam tujuan untuk memperoleh
hasil yang terbaik. Konsep efisien memastikan bahwa output yang maksimal dapat
dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Sedangkan efektivitas yaitu suatu keadaan
yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, konsep efektif ini berarti
bahwa jasa yang disediakan atau dihasilkan oleh organisasi dapat melayani kebutuhan
pengguna jasa dengan tepat.
Sebagai contoh, pada audit ekonomi dan efisiensi, ukuran kinerja dapat dilihat
dari output ideal yang dihasilkan oleh organisasi yang bersangkutan. Namun dalam
praktiknya, tidak jarang output organisasi tidak dapat dinyatakan secara eksplisit. Bija
terjadi keadaan seperti itu, auditor harus dapat menentukan apakah nantinya biaya
yang telah dianggarkan dapat menghasilkan output yag lebih besar atau lebih rendah.
Untuk dapat mengetahui apakah suatu organisasi telah menghasilkan output yang
ideal, dengan optimalisasi sumber daya yang dimilikinya, auditor dapat
membandingkan output yang telah dicapai dengan :
1. standar yang ditetapkan sebelumnya
2. kinerja pada tahun sebelumnya
3. unit lain pada organisasi yang sama
Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila laporan audit yang disajikan tidak ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas, maka dapat berdampak pada menurunnya kinerja seorang
auditor tersebut dan mengakibatkan salah saji.