Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN NILAI GIZI NUGGET DENGAN MENGGANTI BAHAN

BAKU DAGING AYAM MENJADI IKAN LELE SEBAGAI


PENAMBAHAN NILAI GIZI DAN PENINGKATAN NILAI JUAL BAGI
WIRAUSAHA MAHASISWA

DISUSUN OLEH
ANNISA SILA PUSPITA
21080117140047

PROGRAM SARJANA TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas perkenaan-Nya sehingga


penyusunan dan penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Salam dan doa tak lupa pula penulis haturkan kepada suri tauladan kita,
Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak


menampilkan kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak bagi perbaikan makalah ini dan menjadi masukan yang
sangat berguna dalam penyusunan makalah berikutnya.

Dan akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
memberi sumbangsih dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kemaslahatan umat dan alam.
ABSTRAK
Ikan lele dan kacang merah merupakan makanan tinggi protein dan asam amino
esensial yang dapat diolah menjadi nugget sehingga dapat dijadikan alternatif snack
tinggi protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ikan lele dan
kacang merah terhadap daya terima dan kadar protein, serta menentukan komposisi
terbaik untuk menghasilkan nugget yang berkualitas. Jenis penelitian dalam
pengembangan formula adalah eksperimental murni dengan desain rancangan acak
lengkap (RAL). Terdapat 4 (empat) jenis perlakuan (kombinasi ikan lele, tulang ikan lele,
dan kacang merah) dengan 3 (tiga) kali pengulangan. Panelis yang digunakan sebanyak
35 orang panelis tidak terlatih. Analisis statistik perbedaan daya terima menggunakan uji
Kruskal Wallis dan Mann Whitney pada α ≤ 0,05. Hasil uji organoleptik menunjukkan
formulasi yang paling disukai panelis adalah F1(kombinasi ikan lele dan kacang merah).
Peningkatan protein per 100g nugget tertinggi adalah F1(kombinasi ikan lele dan kacang
merah) yaitu 14,5 g dibandingkan dengan F0 (ikan lele) 11,5 g, terdapat perbedaan yang
signifi kan antara F0 dengan F1, F2, F3, F4 pada karakteristik aroma (p = 0,000), tekstur
(p = 0,008), rasa (p = 0,000), dan bentuk (p = 0,000). Komposisi formula terbaik adalah
F1 (kombinasi ikan lele 88 g, kacang merah 65 g, tepung tapioka 10 g). Formula terbaik
ditinjau dari komposisi terbaik, daya terima, dan kandungan gizi adalah F1 (kombinasi
ikan lele dan kacang merah).(dikei referensi. Iki dudu datamu)
Kata kunci: daya terima, ikan lele, kacang merah, protein
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Manfaat ............................................................................................. 3
1.4 Tujuan ............................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 4

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4


2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................. 9
2.3 Hipotesis............................................................................................ 10

BAB III. METODOLOGI ...................................................................... 11

3.1 Perencanaan....................................................................................... 11
3.2 Pendekatan ....................................................................................... 12

BAB IV. PEMBAHASAN ..................................................................... 13

4.1 Pemanfaatatn limbah untuk pembuatan Bioetanol ........................... 13


4.2 Pemanfaatan Ampas Tebu ................................................................ 14
4.3 Pemanfaatan Blotong untuk pembuatan kompos ............................. 16

BAB V. PENUTUP ................................................................................ 26

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 26


5.2 Saran .................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 27


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini telah banyak mahasiswa yang mulai berwirausaha, setidaknya


mereka mulai berlatih untuk berwirausaha mulai dari berjualan makanan
minuman di kampus, bekerja paruh waktu, dan lain-lain. Salah satu contoh adalah
berjualan makanan berupa nugget. Nugget biasanya terbuat dari daging ayam,
tetapi harga daging ayam cenderung tidak stabil pada momen-momen tertentu
sehingga harga nugget pun juga tidak stabil. Mereka dapat mengakalinya dengan
mengubah takaran bahan, tetapi hal tersebut akan mengubah rasa dari nugget
tersebut dan pembeli pasti tahu akan hal itu. Dengan mengubah bahan dasar yang
semula daging ayam menjadi ikan lele yang harganya cenderung stabil akan
membuat rasa dan harga nugget tersebut juga stabil dan kandungan gizi ikan lele
juga lebih tinggi dibanding daging ayam.

Pada dekade ini hampir setiap negara memiliki masalah gizi buruk.
Permasalah ini bahkan sering terjadi di negara Indonesia. Hal ini tidak bisa
dipungkiri karena angka kelahiran meningkat sedangkan lapangan pekerjaan
mulai sulit untuk didapat, ditambah dengan harga pangan yang mulai menngkat.
Disinilah peluang bagi wirausahawan mahasiswa untuk memperoleh peningkatan
laba dengan menambah nilai gizi namun dengan harga bahan utama yang murah.
Upaya mengatasi masalah kekurangan gizi dapat dilakukan dengan pemberian
makanan tambahan menjadi hal penting dalam menyelamatkan generasi masa
depan (Kemenkes RI, 2013).

Seperti yang diketahui salah satu jenis hasil perikanan yang kaya akan
protein dan asam amino essensial adalah ikan lele. Ikan lele mengandung asam
amino lisin dan leusin yang berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan,
menghasilkan antibodi, dan membantu penyerapan kalsium (Murniyati, dkk.,
2013)
Daya minat pembudidayaan dan pengkonsumsian ikan lele dikalangan
masyarakat begitu tinggi. Bahkan para pembudidaya ikan lele bisa memperoleh
keuntungan yang relatif besar. Selain dijual dalam ukuran siap konsumsi, ikan lele
juga bisa dijual dalam bentuk benih. Permintaan benih biasanya datang dari para
petani atau mereka yang ingin membuka usaha pembesaran ikan lele. Keadaan
inilah yang membuat prospek usaha budidaya ikan lele semakin menjanjikan, baik
usaha pembenihan maupun pembesarannya.

Selain dari segi perikanan, alternatif lain dapat dilihat dari kacang merah
yang merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung protein
tinggi. Kandungan arginin yang tinggi pada kacang merah mengaktifkan hormon
pertumbuhan yang berfungsi untuk pertumbuhan otot dan mengatur sistem imun
(Fernandez, 2014). Ketersediaan ikan lele dan kacang merah mudah untuk diakses
oleh masyarakat, namun dalam pengolahan masih sangat sederhana

Seiring berkembangnya zaman inovasi dalam mengolah makanan


tambahan berupa snack adalah pembuatan nugget. Nugget merupakan alternatif
makanan cepat saji yang praktis karena hanya membutuhkan sedikit waktu (1–3
menit) dalam penggorengan.
Berdasarkan uraian diatas, pemanfaatan ikan lele serta kacang merah
sebagai salah satu bahan pangan untuk pemenuhan gizi perlu digalakkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengaruh substitusi ikan lele dan kacang merah terhadap daya
terima dan kadar protein?
2. Komposisi apakah yang terbaik untuk menghasilkan nugget yang
berkualitas?
3. Berapakah keuntungan yang diperoleh tiap penjualan?
1.3 Manfaat
1. Membantu para mahasiswa dan masyarakat bagi pemenuhan gizi baik dari
kalangan menengah hingga kalangan atas.
2. Memberikan salah satu solusi untuk mengatasi gizi buruk.
3. Memperoleh peningkatan laba dengan menambah nilai gizi namun dengan
harga bahan utama yang murah bagi wirausahawan mahasiswa.

1.4 Tujuan
1. Meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan bahan yang lebih murah
2. Meningkatkan kandungan nilai gizi pada nugget yang biasanya terbuat
dari daging ayam
3. Membandingkan harga bahan baku nugget berbahan dasar daging ayam
dan ikan lele
BAB II

PEMBAHASAN
BAB III

PENUTUP
Nama : Annisa Sila Puspita

Nim : 21080117140047

Topik : Mahasiswa Kreatif

Tujuan : 1. Mendorong para mahasiswa akan pentingnya berwirausaha

2. Menjelaskan keuntungan yang akan diperoleh dari berwirausaha sejak


dini

Tema : 1. Keunggulan pola pikir dan karakteristik mahasiswa wirausahawan

Tesis :

TUJUAN :

Anda mungkin juga menyukai