FEBRUARI 2018
OLEH :
PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:
NIM : 10542042712
Judul laporan kasus : Low Back Pain
Telah menyelesaikan tugas laporan kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada
bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Low back pain adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan gejala utama
rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian
bawah dan sekitarnya. Low back pain merupakan keluhan yang sering dijumpai di
tempat praktek sehari-hari dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami
diperkirakan lebih dari 15% orang dewasa mengeluh nyeri punggung bagian bawah
atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu.1 Nyeri punggung bagian bawah telah
diidentifikasi oleh Pan American Health Organization (PAHO) di antara tiga masalah
kesehatan pekerjaan yang dikenal pasti oleh World Health Organization (WHO).
Keluhan nyeri punggung merupakan keluhan kedua setelah nyeri kepala. Di Amerika
Serikat lebih dari 80% penduduk mengeluh nyeri punggung bagian bawah dan biaya
yang dikeluarkan tiap tahun untuk pengobatan berkisar 75 juta dolar Amerika.1 Data
Provinsi Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita low back pain,
prevalensi pada laki-laki l8,2% dan pada wanita l3,6 %.2 Insiden berdasarkan
kota Manado sendiri tepatnya di Poli Kesehatan Fisik Dan Rehabilitasi RSUP Prof.
Dr. R.D. Kandou pada tahun 2012, low back pain menjadi insiden terbanyak pertama
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah,
dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya.2
Nyeri yang berasal dari punggung bagian bawah dapat menjalar ke daerah lain atau
sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah
(referred pain). Walaupun nyeri punggung bagian bawah jarang fatal, namun nyeri
fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja terutama pada
Tulang punggung menerima beban lebih besar sebagai konsekuensi tugasnya untuk
menjaga posisi tegak tubuh, dan beban ini akan lebih banyak terkonsentrasi di bagian
bawah dari tulang punggung tersebut.3 Sehingga dengan demikian, walaupun etiologi
low back pain dapat bervariasi dari yang paling ringan (misalnya kelelahan otot)
sampai yang paling berat (misalnya tumor ganas) tetapi sebagian besar low back pain
pada masyarakat adalah akibat adanya faktor mekanik yang tidak menguntungkan
tulang punggung bagian bawah dalam fungsinya untuk menjaga posisi tegak tubuh
salah satu diantaranya adalah hernia nukleus pulposus (HNP). Hernia nukleus
nukleus pulposus yang ada didalamnya ke dalam kanalis vertebralis. Hernia nukleus
pulposus dapat terjadi di semua diskus intervertebra, namun yang paling sering terjadi
di segmen lombosakral pada diskus intervertebra L4-5 dan L5-Sl sekitar l0% sisanya
terjadi di diskus intervertebra segmen L3-4.4 Penyebab lain yang menyebabkan low
back pain yaitu oleh mekanik kronik paling sering disebabkan oleh sikap tubuh yang
jelek, yaitu sikap tubuh yang membungkuk ke depan, kepala menunduk, perut
membuncit dan dada kempes mendatar. Sikap tubuh yang demikian mendorong titik
berat badan (TBB) tergeser ke arah depan sebagai kompensasi agar keseimbangan
tubuh tetap terjaga. Disamping akibat sikap tubuh yang jelek, pergeseran TBB ke arah
depan terlihat juga pada wanita-wanita yang gemar memakai sepatu dengan tumit
tinggi.2
ektremitas bawah yang biasanya bersifat terus-menerus ataupun hanya timbul pada
posisi tertentu serta juga sering diikuti dengan kekakuan dan keterbatasan dalam
melakukan gerakan. Nyeri punggung bawah atau low back pain dapat disebabkan oleh
banyak kondisi. Faktor yang sering adalah penuaan, trauma, infeksi, ataupun tumor.
Diagnosis banding dapat dipersempit dengan melihat adanya nyeri pada tungkai
Low Back Pain dapat di sebabkan oleh trauma, infeksi, neoplasma, dan
degenerasi. Faktor risiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,
etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang
berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor
psikososial. Pada laki-laki risiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun
kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden
B. LAPORAN KASUS
Identitas Pribadi
Nama : Ny. N
Umur : 41 tahun
No. CM : 28.49.10
Anamnesis
tanggal 14 Februari 2018 dengan keluhan nyeri punggung bawah yang di alami
kurang lebih 2 bulan lalu dan memberat sejak 1 bulan terakhir ini. Pasien juga
mengeluh keram-keram pada kedua tungkai, dan memberat beberapa hari yang
lalu. Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan nyeri punggung saat
berbaring/duduk. Kualitas nyeri berdasarkan skala VAS yaitu </= 5. Mual (-),
muntah (-), nyeri kepala (-). Riwayat angkat berat (+), pasien memiliki berat
badan yang berlebih. Nafsu makan dan minum baik. BAB dan BAK lancar.
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan neurologis
1) GCS : E4M6V5
4) Laseque :-/+
5) Patrick :-/+
8) Motorik
P K T RF RP
N N 5 5 N N N N - -
N N 5 5 N N N N - -
c. Diagnosa Kerja
1) IVFD RL 20 tpm
3) Sohobion /24j/drips
5) Kapsul GA 2x1
6) Betahistine 6 mg 3x1
9) Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 21-02-2018
Darah rutin
o WBC : 11,06x103/uL
o HB : 10,8 g/dL
o HCT : 33,8 %
o MCV : 78,1 fL
o MCH : 24,9 pg
2. Diagnosa Akhir
C. DISKUSI
Serikat dengan angka prevalensi berkisar antara 7,6-37 %. Puncak insidensi nyeri
punggung bawah adalah pada usia 45-60 tahun. Pada penderita dewasa tua, nyeri
punggung bawah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pada 40% penderita, dan
gangguan tidur pada 20% penderita. Sebagian besar (75%) penderita akan mencari
pertolongan medis, dan 25% diantaranya perlu dirawat inap untuk evaluasi lebih
lanjut.1
Sebagian besar nyeri punggung bawah disebabkan oleh penyakit yang tidak
serius dengan prognosis yang baik. Penyebab tersering adalah nyeri punggung bawah
pada penderita dewasa adalah : (1) lumbar sprain atau strain, (2) degenerasi diskus
dan faset, (3) herniasi diskus, dan (4) pada penderita yang lebih tua harus dipikirkan
Faktor risiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis,
merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-
ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor
psikososial.5 Pada laki-laki risiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun
kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden
pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis. Lokasi untuk
nyeri pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah, biasanya disertai penjalaran ke
daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu:
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar,
antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau
sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti
kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian
tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligament, dan
tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan
spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang
atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan
sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena
tumor.2
Pada pasien ini yang berusia 41 tahun menderita nyeri punggung bawah yang
menjalar hingga ke tungkai dan merasa keram-keram pada kedua tungkai dan
memberat terakhir ini. Nyeri yang dia rasakan sejak lama namun makin parah
beberapa hari yang lalu . Ditambah pasien memiliki berat badan yang obesitas. Hal ini
yang menambah resiko terjadinya LBP pada pasien yang berusia 41 tahun meski
dan pemeriksaan yang teliti. Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti akan
mengarahkan pada etiologi (baik mekanik atau sekunder) nyeri punggung bawah yang
terjadi.8 Penilaian awal pada penderita nyeri punggung bawah adalah untuk
Kondisi tersebut dinamakan dengan "Red Flag" Low Back Pain (LBP).
Kondisi yang merupakan "Red Flag" (bendera merah) dari LBP (Low Back Pain) 2,
adalah:
• Adanya sindroma kauda equina (terutama retensi urin, gejala dan tanda neurologis
• Riwayat kanker
• Demam
• Penggunaan steroid
faktor risiko, aspek psikologis, dan psikososial penderita.6 Aspek psikologis dan
psikososial sangat besar perannya dalam terapi nyeri punggung bawah.7 Sehingga bila
tidak digali dan diterapi dengan adekuat akan dapat menyebabkan terjadinya nyeri
psikologis akan meningkatkan risiko terjadinya nyeri punggung bawah sampai 2 kali
lipat pada orang dewasa. Sementara penelitian Kerr, dkk (2001) juga menunjukkan
lingkungan kerja terhadap kejadian nyeri punggung bawah. Kedua penelitian tadi
mendukung konsep multifaktorial pada nyeri punggung bawah. Sehingga pada semua
seksama.
Pada penderita ini nyeri punggung bawah yang terjadi adalah nyeri punggung
bawah kronik. Rasa nyeri digambarkan sebagai rasa nyeri tajam seperti ditekan di
punggung bawah, yang menjalar ke tungkai sehingga tungkai juga terasa keram-
keram. Nyeri punggung bawah didahului oleh faktor pencetus yang jelas, dan tidak
tersebut diagnosis klinik penderita adalah nyeri punggung bawah dengan OA genu
Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan
enak
tidak enak, sering intermiten, wala kadang onsetnya mendadak dan berat.
Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk atau
bersin.
Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang
sakit difleksikan.
nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh.
Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus,
Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang terkena
Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra yang
tanpa menghiraukan penyebab dasar low back pain. Obat yang diberikan berupa
golongan analgetik dimana golongan ini terdiri dari analgetik antipiretik dan analgetik
reseptor nyeri. Disamping itu dikenal pula obat yang mempunyai potensi anti-
amp/6j/iv secara intravena yang dimana obat ini golongan Kortikosteroid yang
mekanisme kerjanya menekan zat-zat dalam tubuh yang membuat peradangan. Obat
ini memiliki efek mineralkortikoid yang minimal. Selain itu pasien juga di berikan
meloxicam yang tergabung dalam kapsul MMA merupakan obat untuk mengurangi
nyeri, bengkak dan kaku pada sendi. Pasien juga di berikan vitamin B kompleks yaitu
rehabilitasi :
Tirah baring total disertai pemanasan setempat seperti infra merah, kompres
tersebut.3
D. KESIMPULAN
penunjang yaitu Foto Polos Lumbosacral AP/Lateral, maka dapat disimpulkan bahwa
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, dapat
merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Penyebab
tersering adalah nyeri punggung bawah pada penderita dewasa adalah : (1) lumbar
sprain atau strain, (2) degenerasi diskus dan faset, (3) herniasi diskus, dan (4) pada
penderita yang lebih tua harus dipikirkan kemungkinan canalis stenosis atau fraktur
kompresi akibat osteoporosis. Manifestasi klinis low back pain disesuaikan dengan
penyebab yang mendasari, seperti karena sikap/posisi tubuh yang salah sehingga
menimbulkan nyeri, akibat herniasi nucleus pulposus yang dapat menekan radiks
anterior dan atau posterior dari saraf, atau akibat spondilosis. Yang dimana dapat
meneyebabkan nyeri pada punggung yang dapat menjalar ke ekstremitas. Obat yang
dalam tubuh yang membuat peradangan. Obat ini memiliki efek mineralkortikoid
yang minimal. Selain itu pasien juga di berikan obat untuk mengurangi nyeri, bengkak
dan kaku pada sendi. Pasien juga di berikan vitamin B kompleks untuk meregenerasi
pertumbuhan sel-sel saraf yang masih utuh. Yang umum digunakan analgetik
10. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. PT Dian Rakyat. Jakarta,
2009.