KURIKULUM
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
Disahkan di : Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014
HERLINA, S. Pd. MM
AUZAR ROJES NIP. 19660606 198903 2 009
i
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagai hasil kajian bersama dalam forum rapat dinas Dewan Guru, Karyawan Tata Usaha,
dan Komite SMP Negeri 3 Batusangkar pada tanggal 19 Juni dan 20 Juni 2014.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun sebagai realisasi
diberlakukannya Standar Isi sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, guna menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang berbasis keunggulan lokal dan global.
Kami menyadari bahwa KTSP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
mohon maklum apabila terdapat kekurangan. Kami mengharapkan saran untuk perbaikan
KTSP ini pada tahun berikutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan KTSP ini.
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
ii
4
DAFTAR ISI
hal
Halaman Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
C. Visi, Misi Dan Tujuan Pendidikan 6
BAB II MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional 12
B. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah 15
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan 16
D. Ekstrakurikuler 18
BAB III PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Sistem Pengaturan Beban Belajar 22
B. Beban Belajar 22
C. Beban Belajar Tambahan 23
D. Pengaturan Kenaikan Kelas, Uji Kompetensi, Dan
Kelulusan
1. Ketuntasan Belajar 23
2. Kenaikan Kelas 25
3. Uji Kompetensi 28
4. Kelulusan Ujian Sekolah Dan Ujian Nasional 28
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran 35
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif 35
1. Rincian Minggu Efektif 38
2. Rincian Waktu Pembelajaran Efektif 38
C. Pengaturan Waktu Libur 38
BAB V PENUTUP 39
DAFTAR LAMPIRAN iv
SK TPK
Analisis KKM
Regiulasi Non Akademik
Laporan Analisis Konteks
5
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Memasuki tahun kesembilan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan tahun pertama pelaksanaan kurikulum 2013 pada SMP Negeri
3 Batusangkar , ternyata belum sepenuhnya mencapai standar pelaksanaan
KTSP sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013 tentang
Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI No. 23 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI No 24 Tahun 2006 dan tentang Pelaksanaan PP No 22, 23 Tahun
2006 (diperbaiki melalui Permendiknas No. 6 tahun 2008) sebagai dasar
pelaksanaan KTSP, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun
2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Standar Isi sudah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Batusangkar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sudah ada 5 kelompok mata pelajaran yaitu kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; serta kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Dalam pelaksanaan sudah
diperhatikan prinsip pengembangan kurikulum dan prinsip pelaksanaan
kurikulum sebagaimana yang diatur oleh Panduan Pengembangan Silabus dan
RPP yang dibuat oleh BSNP. Pelaksanaan Kurikulum pada SMP Negeri 3
Batusangkar sudah mencakup 10 mata pelajaran dan ditambah dengan 2 buah
1
2
menyusun sendiri silabus dan RPP serta bahan ajar yang relevan. Sebagian
besar dari guru sudah mengikuti prosedur perencanaan sesuai standar proses,
sebagian kecil belum membuatnya sesuai tuntutan aturan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pengembangan Kurikulum ini adalah :
4
senang bermusuhan, terhadap jenis kelamin lain mulai ada perhatian tapi
masih malu-malu
- Masa pubertas (14 – 18 tahun), Mereka mulai sadar akan tanggung jawab
dan hak-haknya. Mulai memahmi perbedaan. Juga sudah mulai
mengoreksi diri, tapi cenderung berujung sedih, gelisah, atau putus asa.
Mereka tidak suka dicampuri orang dewasa, dan biasanya berhubungan
erat dengan teman speperasaan. Mulai menemuklan nilai-nilai hidup,
walau sering pindah kenilai hidup yang lain. Mereka masih labil.
e. Kepentingan daerah, nasional dan internasional
- Fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
- Sumatera Barat dan Tanah Datar sangat menginginkan hasil pendidikan
adalah manusia selain seperti yang digambarkan pada fungsi dan tujuan
pendidikan nasional juga menjadi manusia yang memakai filosofi adat
basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam kehidupannya
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Dalam 10 atau 20 tahun ke depan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang begitu berperan adalah sebagai berikut :
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- Nano Teknologi
- Bio Teknologi
- Konvergensi teknologi
- Seni yang didasari multi media dan TIK
Untuk mengantisipasi hal tersebut sangat dibutuhkan penguasaan siswa dalam
bidang matematika, IPA
g. Inspirasi bagi semua pemangku kepentingan dalam meningkatkan prestasi
untuk mencapai keunggulan
10
BAB II
MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PERMINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan12Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
3. Prakarya 2 2
JUMLAH 38 38
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa, muatan Kurikulum terdiri dari :
1. Mata Pelajaran Kelompok A
o Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
o Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya
sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
hidup maka pada mata pelajaran tertentu dintegrasikan materi tentang lingkungan
hidup dan usaha kesehatan sekolah
Strategi Pelaksanaan muatan lokal dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Muatan Lokal Strategi Pelaksanaan
1. BAM - Dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran
- Dijadikan sebagai salah satu program
pengembangan diri
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait
2. Pendidikan Al Qur’an - Dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran
- Mendirikan TPA dan TPSA
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait
Latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup, SK, KD muatan lokal dapat dilihat pada
lampiran VII dari buku I KTSP ini.
geografisnya lingkungan alam mencakup pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan
pegunungan/gunung.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan yang mencakup hubungan timbal-balik (interaksi) antar manusia sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut, serta adanya sistem
kemasyarakatan yang dikembangkan agar terwujud suatu bentuk kehidupan yang
saling mengakui keberadaan masing-masing anggota dengan layak baik sebagai
individu maupunkelompok.
c. Lingkungan Budaya
Mencakup segenap aspek budaya. yang dimiliki masyarakat di suatu daerah
tertentu. Termasuk di dalamnya antara lain:
i. Kebiasaan kebiasaan,
ii. adat-istiadat,
iii. aturan-aturan yang umumnya tidak tertulis (misalnya tata krama, tata cara
pergaulan dengan orang tua sendiri atau orang lain yang usianya lebih tua,
pergaulan dengan teman sebaya dan tetangga),
iv. nilai-nilai hasil karya manusia sebagai hasil penggunaan teknologi
tradisional dan modern, serta penampilan perlambang atau simbol-simbol
yang menyatakan perasaan (misalnya upacara adat/tradisional), bahasa
daerah (misalnya tutur kata), dan
v. kesenian daerah (misalnya tari-tarian daerah),
d. Kebutuhan Daerah.
Segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk
kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang
bersangkutan dalam upayanya untuk melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah, meningkatkan kemampuan dan keterampilan, di bidang
tertentu, sesuai dengan keadaan, perekonomian daerah, dan meningkatkan
kemampuan berwiraswasta.
Sesuai dengan defenisinya bahwa kecakapan hidup adalah kemampuan,
kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan
18
kehidupan dengan nikmat dan bahagia. Pendidikan kecakapan hidup harus merefleksikan
nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari, baik yang bersifat preservative maupun progresif.
Pendidikan perlu diupayakan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari.
Dengan cara ini, pendidikan akan lebih realistis, lebih kontekstual. Tidak akan mencabut
peserta didik dari akarnya, sehingga pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik
dan akan tumbuh subur. Kehidupan yang dimaksud meliputi kehidupan pribadi, kehidupan
keluarga, kehidupan tetangga, kehidupan perusahaan, kehidupan masyarakat, kehidupan
bangsa, dan kehidupan-kehidupan lainnya.
Kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh anak didik guna mengahadapi tantangan
global yang tak dapat ditolak mesti disokong oleh kemampuan elementer yaitu kecakapan
elementer dalam baca, tulis, hitung, bicara, mendengar; kecakapan berfikir; dan kualitas
personal. Penambahan jam pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS dalam kurikulum
SMP Negeri 3 Batusangkar dimaksudkan untuk tujuan tersebut.
D. Ekstrakurikuler
Pengembangan diri merupakan kegiatan diluar mata Pelajaran sebagai bagian
integrasi dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling dan
kegiatan ekstrakurikuler. Tujuan umum pengembangan diri adalah untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik.
Sedangkan tujuan khusus adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan bakat minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
kehidupan beragama, kemampuan sosial, kemampuan pemecahan masalah dan
kemandirian.
Kegiatan Ekstrakurikuler dapat dikelompokan menajdi dua bagian yaitu;
1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Nilai ekskul
wajib minimal memuaskan dalam 2 semester, kurang dari memuaskan, ikut
program khusus atau tidak naik kelas
2. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
19
13. Multimedia
14. Gitar
15. Pencak Silat
Secara Rinci kegiatan ekstrakurikuler dapat dijelaskan sebagai berikut :
Strategi dan
Jadwal Pelak-
No Kegiatan Target Tujuan
sanaan
kegiatan
1. Pramuka Setelah mengikuti kegiatan akan Mewujudkan generasi muda yang 1 x 1 minggu .
terbentuk siswa : cerdas, tangguh, disiplin, dan Diluar jam
1. Memiliki sikap bertanggung bertanggung jawab. pelajaran
jawab.
2. Suka menolong sesama
3. Trampil dalam
menyelesaikan masalah
sehari – hari.
3 Basket ball Terbentuknya team Basket Ball Mewujudkan generasi muda yang 2 x 1 minggu .
yang mampu berprestasi hingga sportif, kompetitif , sehat jasmani dan Diluar jam
tingkat propinsi. rohani pelajaran
6 English Mampu bercakap Bahasa Inggris Mampu bercakap Bahasa Inggris dalam 1 x 1 minggu .
Club dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan sehari-hari dan meraih Diluar jam
meraih minimal peringkat 5 minimal peringkat 5 besar lomba ber- pelajaran
besar lomba ber-Bahasa Inggris Bahasa Inggris pada tingkat Sumatera
pada tingkat Sumatera Barat Barat1 x 1 minggu
7 Marching Melatih rasa halus pada siswa Melatih keterampilan siswa dalam 1 x 1 minggu .
Band bermusik dan mengisi berbagai Diluar jam
kegiatan yang membutuhkan marching pelajaran
band sebagai hiburan
21
Strategi dan
Jadwal Pelak-
No Kegiatan Target Tujuan
sanaan
kegiatan
8 Olimpiade 5 besar Olimpiade Sain tiap 5 besar Olimpiade Sain tiap mata 2 x 1 minggu .
Sains mata Pelajaran pada tingkat Pelajaran pada tingkat Kabupaten Diluar jam
(Matemati Kabupaten pelajaran
ka, Fisika,
Biologi,
IPS)
BAB III
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Satu jam
pembelajaran Jumlah jam-pel/ Hari Efektif Jumlah jam per
Kelas
tatap muka minggu per tahun tahun (@ 60 menit)
(menit)
VII, VIII 40 38 180 6840
IX 40 36 180 6480
B. Beban Belajar
Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM) yang merupakan bagian dari
kegiatan tatap muka. PT dan KM dialokasikan waktu 50 % dari waktu jam kegiatan
tatap muka. PT dibuat oleh guru dan waktu penyelesaiannya juga ditentukan oleh guru.
PT bisa berupa pemberian soal, penyelesaian proyek dan sebagainya. Sedangkan KM
dibuat oleh guru dan waktu penyelesaian ditentukan oleh siswa dengan persetujuan
23
guru. KM diberikan dalam bentuk pengayaan bagi siswa baik soal-soal, analis materi
dan sebagainya.
C. Beban Belajar Tambahan
Pelaksanaan tambahan jam belajar pada SMP Negeri 3 Batusangkar dilaksanakan
karena dua hal, yaitu;
o akibat peralihan kurikulum bagi siswa kelas VII yang naik tingkat kekelas VIII,
dimana semasa kelas VII melaksanakan kurikulum 2006 sementara dikelas VIII
melaksanakan kurikulum 2013 sehingga terdapat materi yang seharusnya
dipelajaran pada kelas VII namun baru diberikan pada kelas VIII. Kegiatan beban
22
belajar tambahan dilksanakan diluar kegiatan jam pembelajaran reguler, yaitu sore
hari setelah jam siswa pulang. Kegiatan beban belajar tambahan ini diusulkan oleh
guru mata pelajaran dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
o Perluasan dan penajaman kajian materi pada mata pelajaran Ilmu Pengatahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan bahasa Indoensia bagi siswa kelas IX yang
mengakibatkan penambahan beban jam belajar. Pertimbangan yang memugkinkan
untuk tujuan dimaksud adalah;
a. Tersedianya sumber tenaga pengajar
b. Alokasi penambahan beban jam pelajaran ssesuai dengan ketentuan yang
berlaku
c. Disetujui oleh orang tua siswa
D. Pengaturan Ketuntasan Belajar, Kenaikan kelas, Uji Kompetensi dan Kelulusan
1. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
SMP Negeri 3 Batusangkar secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena
itu, KKM mata pelajaran pun berbeda. Berdasarkan analisis tiap indikator dan kompetensi
dasar, maka ditetapkan KKM sebagai berikut:
Kurikulum 2006
MATA PELAJARAN
IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 72
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70
3. Bahasa Indonesia 75
4. Bahasa Inggris 70
5. Matematika 72
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
8. Seni Budaya 75
9. Pendidikan Jasmani, Orkes 75
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 72
B. Muatan Lokal
1. Budaya Alam Minang Kabau -
2. Pendidikan Al Qur’an dan Hadis 72
Kurikulum 2013
NILAI
MATA PELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
NILAI
SKALA SKALA PENGETAHUAN NILAI
PREDIKAT DAN
0 - 100 1-4 SIKAP
KETERAMPILAN
86 - 100 4,00 A 4,00
SB
81 - 85 3,66 A- 3,66
76 - 80 3,33 B+ 3,33
71 - 75 3,00 B 3,00 B
66 - 70 2,66 B- 2,66
61 - 65 2,33 C+ 2,33
56 - 60 2,00 C 2,00 C
51 - 55 1,66 C- 1,66
46 - 50 1,33 D+ 1,33
K
0 - 45 1,00 D 1,00
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran hingga KKM ideal 100 % dapat tercapai
maka upaya yang dilakukan sekolah antara lain :
2. Mendorong guru mandiri dalam menyusun perencanaan mengajar dan bahan ajar
3. Melengkapi pustaka sekolah dengan buku referensi
4. Melengkapi pustaka sekolah dengan buku paket
5. Melengkapi dan menambah sarana dan prasarana sekolah seperti, labor bahasa,
labor komputer, labor IPA, ruang multimedia, workshop seni dan keterampilan
6. “Upgrade” pengetahuan guru melalui MGMP, penataran, lokakarya, seminar,
diklat, pendidikan lanjutan
7. Pemanfatan TIK dalam pembelajaran
8. Penggunaan PAIKEM dalam pembelajaran
9. Mendorong guru melaksanakan pembuatan PTK
10. Perbaikan manajemen sekolah
11. Penyempurnaan program penilaian secara terus menerus
12. Pengambilan keputusan berbasis data
2. Kenaikan Kelas
Kriteria Naik Kelas
Kurikulum 2006 ( Kelas IX )
Syarat Kehadiran
a. Absen maksimal 10% dari hari belajar atau
26
Nilai Ulangan Harian (NUH) adalah gabungan Nilai Harian ditambah Nilai
Tugas sesuai KD Ulangan Harian dan dibagi 2
Pelaksanaan Ulangan harian diatur minimal sebagai berikut :
- Pelajaran yang alokasi waktunya 2 JP/minggu melaksanakan 2 kali UH
- Pelajaran yang alokasi waktunya 3 – 4 JP/minggu melaksanakan 3 kali UH
- Pelajaran yang alokasi waktunya 5 – 6 JP/minggu melaksanakan 4 kali UH
Bentuk UH berbentuk ujian tulis dengan model esai dan ujian praktik,
sedangkan tugas tergantung guru masing-masing
- Ulangan mid semester
Ulangan Mid Semester dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru.
Materi adalah sekitar 50 % dari materi pada semester berjalan. Soal berbentuk
pilihan ganda dengan 4 opsi
- Ulangan semester
Ulangan Semester dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru. Materi
adalah sekitar 100 % dari materi pada semester berjalan. Soal berbentuk
pilihan ganda dengan 4 opsi
- Ulangan kenaikan kelas
Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru
dan atau dari sumber lain memenuhi kualifikasi. Materi ujian 100 % dari
materi pada semester berjalan. Soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 opsi.
i. Nilai disetorkan oleh Guru Mata Pelajaran kepada Tim Pengolahan Nilai
secara terjadwal
ii. Tim Pengolahan Nilai menerbitkan leger nilai harian, leger nilai Ulangan
tengah semeser, leger nilai semester sesuai dengan kebutuhan.
b. Tekhnik Pengolahan Nilai
- Kurikulum 2006 ( Kelas IX )
𝑁𝑅 = 0,6 𝑥 𝑁𝐻 + 0,2 𝑥 𝑁𝑈𝑆 + 0,15 𝑥 𝑁𝑈𝑇𝑆
- Kurikulum 2013 ( Kelas VII dan Kelas VIII )
𝑁𝑅 = 0,5 𝑥 𝑁𝐻 + 0,25 𝑥 𝑁𝑈𝑆 + 0,25 𝑥 𝑁𝑈𝑇𝑆
Keterangan:
NR = Nilai Rapor NUS = Nilai Ujian Semester
NS = Nilai Ulangan Harian NUTS = Nilai Ujian Tengah
Semester
3. Uji Kompetensi
Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
29
Yang ditujukan bagi peserta didik kelas VIII, dengan menggunakan kisi-kisi yang
disusun oleh Pemerintah. Pelaksanaan UTK direncanakan selama tiga (3) hari
dalam selang waktu jeda semester.
4. Kelulusan
a. Kriteria kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah (PP19 tahun 2005 Ps. 72 ayat 1):
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. lulus Ujian Nasional (syarat dan kriteria lulus Ujian Nasional diatur menurut
Permendiknas dan POS yang berlaku)
b. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dilaksanakan di SMP Negeri 3
Batusangkar dengan pengawas dari sekolah lain.
Mata pelajaran yang diuji dalam Ujian Nasional tergantung pada yang ketentuan
yang berlaku
c. Target Kelulusan
Pada tahun Pelajaran 2014/ 2015 SMP menargetkan 100 % siswa lulus
Ujian Nasional dan rata-rata Nilai Ujian Nasional 6,3
d. Program Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk meningkatkan kualitas lulusan maka SMP Negeri 3 Batusangkar
melaksanakan program sebagai berikut :
i. Belajar tambahan untuk siswa kelas 9 selama 7 bulan menjelang Ujian
Nasional dilaksanakan
30
ii. Peningkatan motivasi dan semangat belajar, berupa kegiatan “out door”,
seperti hiking, kemping, outbond dan kegiatan “in door” seperti ceramah,
muhasabah
iii. Anti mencontek, aksi ini dilaksanakan dalam semua kegiatan sekolah
iv. Kelompok belajar, siswa dikelompokan sesuai alamat
v. Kunjungan ke rumah siswa, dilakukan pada malam hari untuk melihat dan
mengevaluasi kegiatan belajar di rumah
vi. Pengadaan soal yang bervariasi
vii. Bedah SKL
pembelajaran, (d) nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan, dan (e)
nilai-nilai karakter pembinaan kepesertadidikan.
c) Melalui Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat
secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang
berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah
(1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan
kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengeskpresikan diri secara
bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler meliputi:
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan
minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang
menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik.
Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
34
7. Pendidikan Kewirausahaan
Untuk mampu bersaing dimasa depan maka jiwa kewirausahaan perlu dibentuk
sebab untuk bisa menang dalam persaingan dibutuhkan tenaga berjiwa wirausaha
seperti inovatif, kreatif, berani, tahan banting, mau belajar terus menerus, memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, bisa bekerja sama, mau mengambil resiko dan lain
sebagainya, inilah yang menjadi dasar dikeluarkannya Inpres No. 6 tahun 2012 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif, maka di SMP Negeri 3 Batusangkar pendidikan
kewirausahaan dilakukan dengan strategi :
a. Pemberlakuan disiplin yang ketat dalam PBM
b. Memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler
c. Memperbanyak kegiatan keterampilan siswa melalui muatan lokal, Kertakes, dan
pelajaran lain yang memungkinkan
8. Kesetaraan Gender dan HAM
Salah satu isu penting yang perlu ditanggapi dengan aksi oleh sekolah adalah
masalah Gender dan HAM, maka SMP Negeri 3 Batusangkar melakukan strategi
pembelajaran dengan cara :
a. Pada setiap pelaksanaan kegiatan siswa, maka komposisi pelaksana kegiatan harus
seimbang antara laki-laki dan perempuan
b. Memberantas perilaku kekerasan pada siswa
c. Mengingatkan guru tentang HAM dan kesetaraan gender
d. Memperbanyak kegiatan belajar non klasikal
9. Pendidikan Lingkungan Hidup
35
Lingkungan hidup menjadi salah satu ikon SMP Negeri 3 Batusangkar, kedepan
diharapkan sekolah ini menjadi rujukan bagi sekolah lain dalam pengelolaan
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan
strategi sebagai berikut:
a. Mengadakan kegiatan-kegiatan berwawasan lingkungan
b. Memasukan pertamanan sebagai mulok
c. Mendorong guru untuk memperhatikan kelestarian lingkungan hidup menjadi
sikap sehari-hari dan menjadi telada kepada siswa
Secara terus menerus mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan
sekolah
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kamis 4 11 18 25
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
11 Mei 2015 31 23 8
12 Juni 2015 30 18 12
BAB V
PENUTUP
39
iv
LAMPIRAN
I. SK Tim Pengembangan Kurikulum
II. Analisis Penetapan KKM
III. Tegulasi Non Akademik
IV. Laporan Analisis Konteks
v
TENTANG
PEMBENTUKAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUN SMP NEGERI 3
BATUSANGKAR
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3
Batusangkar Tahun Pelajaran 2014/ 2015, dengan susunan personil
sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar, bertugas:
1. Menyiapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP
Negeri 3 Batusangkar tahun 2012-2013
2. Mensupervisi Silabus dan RPP yang dibuat guru
3. Membantu guru dalam penentuan Kriteria Ketuntasan
Minimal
KETIGA : Tim yang dibentuk dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar Kabupaten Tanah
Datar
KEEMPAT : Biaya yang timbul akibat dilaksanakannya Keputusan ini dibebankan
kepada anggaran yang relevan
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan , apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaiman mestinya
Ditetapkan di Batusangkar
Pada tanggal Juli 2014
HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009
Tembusan
Disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tanah Datar di Batusangkar
2. Bapak Kepala UPT Dinas Pendidikan Kec. V Kaum di Cubadak
vii
No Jabatan
Nama
. Kedinasan Tim
1. Herlina, S. Pd MM Kepala SMP 3 Batusangkar / Guru IPS Ketua
2. Guspita Hutri, S.Pd. Waka. SMPN 3 Batusangkar / Guru IPA Wakil Ketua
3. Julfatrial, S.Pd. Waka. SMPN 3 Batusangkar / Guru PKn Anggota
4. Yuliarti, S.Pd. Waka. SMPN 3 Batusangkar/ Guru IPA Anggota
5. Hj. Konstituante Wakil Ketua Komite SMP 3 Batusangkar Anggota
6. Drs. Mansur Guru PAI Anggota
7. Defison, S.Pd. Guru Matematika Anggota
8. Jusmaniar Guru PKn Anggota
9. Marni Rusli Guru IPS Anggota
10. Nelly, S.Pd. Guru BK/Konselor Anggota
11. Murniati, S. Pd Guru Bahasa Indonesia Anggota
HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009
iv
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
Menjelaskan 3 komponen
68 90 65 74 73 71 2,85
3.1 Memahami konsep penguku 1 keterampilan
proses;pengamatan,inferensi
ran berbagai besaran yang ada ,komunikasi
Menjelaskan kegunaan mempelajari
69 90 65 75
pada diri, makhluk hidup, dan 2 IPA
lingkungan fisik sekitar sebagai 3 menyebutkan objek yang dipelajari
bagian dari observasi, serta dalam IPA B
pentingnya perumusan satuan 4 menjelaskan pengertian pengukuran 60 90 65 72
terstandar ( baku ) dalam pengu- 5 menjelaskan satuan baku 60 90 65 72
kuran . melakukan konversi satuan dalam SI
6 Menjelaskan pengertian besaran pokok 60 90 65 72
Menjelaskan pengertian besaran
60 90 65 72
7 turunan
v
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup 1 Menjelaskan benda- benda di sekitar 65 90 65 73 72
dan tak hidup dari benda - benda 2 menjelaskan kegunaan dari berbagai 65 90 65 73
dan makhluk hidup yang ada jenis benda di sekitar
di lingkungan sekitar 3 Menjelaskan ciri- ciri makhluk hidup 65 90 65 73
4 menjelaskan perbedaan mahkluk 60 90 65 72
hidup dengan tak hidup
5 Menjelaskan ciri- ciri zat 60 90 65 72
6 menyimpulkan perbedaan zat padat, 60 90 65 72
cair dan gas
7 Menyebutkan contoh - contoh unsur 60 90 65 72
senyawa, dan campuran
8 Menyimpulkan perbedaan unsur 60 90 65 72
senyawa, dan campuran
9 membedakan campuran homogen 60 90 65 72
dengan heterogen
10 menjelaskan penegrtian asam,basa dan 60 90 65 72
garam
11 Menjelaskan indikator asam basa alami 50 90 65 68
menjelaskan indikator asam basa
50 90 65 68
12 buatan
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
3.7 Memahami konsep
50 90 65 68 70
suhu,pemuaian, 1 menjelaskan 3 jenis thermometer
kalor,perpindahan kalor,dan 2 menjelaskan pengertian titik tetap 50 90 65 68
penerapannya dalam mekanisme 3 melakukan konversi skala suhu 50 90 65 68
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
2 menjelaskan pengertian interaksi 65 90 65 73
3 menjabarkan pola- pola interaksi 65 90 65 73
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
cahkan masalah yang relevan
mengklasifikasikan kelompok
65 90 65 73 73
4.3 Mengumpulkan data dan melaku 1 tumbuhan
kan klasifikasi terhadap benda- benda 2 mengklasifikasikan kelompok hewan 65 90 65 73
tumbuhan dan hewan yang ada 3 melakukan kerja ilmiah di sekolah 60 90 65 72
di lingkungan sekitar 4 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 60 90 65 72
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil
5 menyajikan hasil proyek 65 90 65 73
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
4.5 Membuat dan menyajikan poster 1 melakukan pengamatan sel 55 90 65 70 72
tentang sel dan bagian-bagiannya 2 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 65 90 65 73
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil
3 melakukan kerja ilmiah 65 90 65 73
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
proses fotosintesis pada tumbuhan
hijau.
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
hadap kemampuan menghantarkan
kalor pada peristiwa konduksi
3 menyajikan hasil perancangan 60 90 65 72
pemanfaatan radiasi kalor
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
dan kimiawi kehidupan BAIK
dan ekosistem dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran
KRITERIA
KKM NILAI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PENETAPAN
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
2.4 Menunjukan perilaku ilmiah 75
( memiliki rasa ingin tahu,; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif; dan peduli
lingkungan ) dalam aktivitas
sehari- hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
1. Memahami 1.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan ciri-ciri negara maju 62 71 77 70 71 70 70
kondisi ciri-ciri negara dan negara berkembang
perkembangan maju dan negara
negara –negara berkembang Membuat peta negara maju dan negara
di dunia berkembang 60 73 77 70
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Mendeskripsikan perjuangan rakyat
organisasi Islam Majlis Islam Indonesia
(MIAI)
60 73 77 70
Mendeskripsikan perjuangan melalui
gerakan bawah tanah
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
63 70 77 70
Mendeskripsikan bentuk – bentuk
perlawanan rakyat dan pergerakan
kebangsaan indonesia di berbagai daerah
pada masa pendudukan jepang
65 68 77 70
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Mendeskripsikan peran dunia
internasional dalam konflik indonesia
belanda
65 68 77 70
Mendeskirpsikan pengaruh konflik
indonesia bealnda terhadap keberadaan
NKRI
65 68 77 65
Melacak aktifitas diplomasi indonesia
didunia internasional mempertahankan
kemerdekaan
60 73 77 60
Mendeskripsikan perjuangan rakyat dan
pemerintah diberbagai daerah dalam
usaha mempertahankan kemerdekaan
indonesia
2.2. Mendeskripsikan Mengidentifikasi faktor – faktor yang 64 67 77 70 70 64
peristiwa politik belanda keluar dari indonesia
ekonomi
indonesia pasca Mendeskripsikan proses kembalinya RI
pengakuan sebagai negara kesatuan republik 64 67 77 70
kedaulatan ilndonesia
19
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Mendeskripsikan peristiwa yang
berhubungan dengan pemilu 1955 65 68 77 70
ditingkat pusat dan daerah
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
3.2. Menguraikan tipe Mengidentifikasi tipe – tipe masyarakat 65 78 77 73 73 69
– tipe perilaku dalam menyikapi perubahan sosial
masyarakat budaya
dalam menyikapi
perubahan Memberi contoh prilaku masyarakat 65 78 77 73
sebagai akibat adanya perubahan sosial
budaya
4. Memahami 4.1. Mendeskripsikan Mengidentifikasi sejarah terjadinya uang 65 68 77 70 70 70
lembaga uang dan dan pengertian uang
keuangan dan lembaga
perdagangan keuangan Mengidentifikasi syarat suatu benda dapat
internasional dijadikan uang 60 73 77 70
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Mendeskripsikan mata uang asing 65 68 77
65 73 77 70
22
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Menjelaskan pengertian lembaga
keuangan bukan bank
60 68 77 70
Mengidentifikasi lembaga keuangan
bukan bank (pegadaian, asuransi,
lembaga pensiun, koperasi simpan 65 69 77 70
pinjam) bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak 69 77 70
64
61 72 77 70
23
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
4.2. Mendeskrisikan Menjelaskan pengertian faktor dan yang 65 68 77 70 70 70
perdagangan menyebabkan terjadi-nya perdagangan
internasional dan internasional
dampaknya
terhadap Mengidentifikasi manfaat perdagangan 65 68 77 70
perekonomian internasional
indonesia
Mengdentifikasi hamabtan perdagangan 60 73 77 70
internasional
60 73 77 70
24
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind KD SK MP Ket
Kompetensi
Dampak perdagangan internasi-onal
terhadap perkembangan perkonomian
indonesia
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
SEMESTER I 70
Mendengarkan 74
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal 77
(bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana secara akurat, lancar,
dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta dan memberi kepastian
- Mengungkapkan dan menanggapi keraguan 74 81 76 77
74 81 76 77
1.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal 72
(bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan t sederhana secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta pengulangan
- Menunjukan perhatian 60 75 76 70
- Menyatakan kekaguman 65 75 76 72
76 81 76 76
2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk 73
procedure dan reportt
2.1. Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan sederhana secra akurat , lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari harit 75
- Personal letter 70 79 76 75
- Brochure 70 80 76 75
26
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
2.2. Merespon makna yang terdapat dalam monolog pendek sederhana secara akurat ,lancar ,dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk 70
procedure dan report
Procedure 70 75 76 70
Report 70 75 76 70
KKM MENDENGARKAN 74
Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana 75
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
3.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal pendek sederhana untuk 76
berinteraksi dengan lingkungan terdekat . terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta dan memberi kepastian
- Mengungkapkan dan menanggapi keraguan 72 82 76 77
70 80 76 75
3.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal 74
(bersosialisasi) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk
berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
Meminta pengulangan
Menunjukan perhatian 65 80 80 75
Menyatakan kekaguman 64 80 76 73
64 80 76 73
4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
procedure dan report untuk bernteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
70
4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
- Personal letter
- Brochure 54 80 76 70
54 80 76 70
4.2 Mengungkapkan makna dalam monolog tpendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa 70
lisan secara akurat , lancar ,dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
dalam teks berbentuk procedure dan report
- procedure
- Report 54 80 76 70
54 80 76 70
KKM BERBICARA 73
27
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
Membaca
5. Memahami makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk procedure dan 67
report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
5.1. Membaca nyaring teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk procedure dan report 67
dengan ucapan , tekanan dan intonasi yang berterima
- Procedure 62 80 64 68
- Report 60 80 62 67
4.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sederhana secara akurat , 67
lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Personal letter
- Brochure 60 80 60 67
4.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat , lancar dan 69 80 60 67
berterima untuk berinteraks dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk Procedure 67
dan report
- Procedure
- Reports 60 80 60 67
60 80 60 67
KKM Membaca 67
Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk 66
procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
6.1 Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek sederhana dengan 66
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat , lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari
- Personal letter 58 75 65 66
- Brochure 55 78 65 66
6.2 Mengungkapkan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam 66
bahasa tulis secara akurat , lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari hari
- Procedure 58 78 64 66 66
- Report 56 78 64 66 66
KKM MENULIS 66
28
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
SEMESTER 2
Mendengarkan 74
7. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal 72
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Mengungkapkan kesantunan
66 80 65 76
7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal 75
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan tindak tutur:
- Memberi berita yang menarik perhatian
- Memberi komentar terhadap berita 80 80 65 75
80 80 65 75
8. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek t sederhana yang berbentuk 72
narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
8.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat, 70
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Label
- Schedule 74 80 65 76
60 80 65 68
8.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog pendek sederhana secara akurat ,lancar 73
- Narrative
- Recount 75 80 70 75
75 80 65 70
KKM MENDENGARKAN 72
BERBICARA
9. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dan monolog pendek
sederhana berbentuk narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
.
9.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan tindak tutur
: mengungkapkan kesantunan 70 80 80 77 75
- Mengungkapkan kesantunan
9.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,
29
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan
tindak tutur : Memberi berita yang menarik perhatian ,memberi komentar terhadap berita
- Memberi berita yang menarik perhatian
- Memberi komentar terhadap berita 66 80 76 73
65 80 76 73
10. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
10.1 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana dengan 70
menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari
- Label 58 80 72 70
- Schedule 60 80 70 70
10.2 Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa 70
lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
berbentuk narrative dan report
- Narrative 58 80 72 70
- Recount 58 80 72 70
KKM BERBICARA 73
Membaca
11. Memahami makna teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk narrative dan
report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
11.1 Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk narrative
dan report dengan ucapan ,tekanan dan intonasi yang berterima untuk berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari hari.
- Iabel 56 75 75 68
- Schedule 53 75 75 67
11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek secara akurat , lancar dan berterima untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Label 56 80 62 67
- Schedule 69 80 60 67
11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat , lancar dan 70
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Narrative 60 80 60 67
- Recount 60 80 60 67
KKM MEMBACA 67
MENULIS
12. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
30
NO KKM
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake
leksitas dukung Siswa Indi
INDIKATOR kator KD
SK Bidang study
12.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana dengan menggunakan
ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari hari
- Label 58 80 60 66
- Schedule 58 78 62 66
12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek t sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk narrative dan report
- Narrative
- Recount 60 80 60 66
58 80 60 66
KKM MENULIS 66
KKM BAHASA INGGRIS 70
Lampiran III
Regulasi Non Akademik
JENIS-JENIS SANKSI
TERHADAP PELANGGARAN SISWA
PADA SMPN 3 BATUSANGKAR
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
A. Hubungan Dengan Guru/Pegawai
1 Melawan Guru dan Pegawai TU 1 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Mengeluarkan kata kotor dan dikeluarkan dari
ancaman kepada Guru dan sekolah
Pegawai TU
3 Berkata dan bersikap tidak
senonoh kepada Guru dan
Pegawai TU
4 Melakukan teror kepada Guru dan
Pegawai TU
5 Memalsukan tanda tangan Guru
dan Pegawai dalam urusan
sekolah
6 Guru menyatakan tidak sanggup
dalam mengelola siswa di dalam
proses pembelajaran
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2. Kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga, dan Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
siswa bersangkutan di 2. Kasus diproses kepsek,
skor 6 hari waksek,walas, guru yg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluarkan dari sekolah
2 Mengeluarkan kata kotor dan 1 kali Peringatan lisan guru dan Setiap majelis Diberikan oleh guru/pegawai yang
ancaman kepada sesama siswa pegawai guru dan pegawai menangani kasus
3 Berkata dan bersikap tidak senonoh 2 kali Peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
kepada sesama siswa 2. Kasus diproses walas, guru yang
4 Melakukan teror kepada sesama menangani kasus, orang tua
siswa 3. surat peringatan pertama diterbitkan
3 kali Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
4 kali Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
5 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluarkan dari sekolah
5 Melakukan pemerasan dan kekerasan 1 kali peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
kepada sesama siswa 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
33
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali Peringatan ketiga dan Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
diskor 6 hari 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluarkan dari sekolah
C. Kehadiran dalam PBM
1 Tidak datang tepat waktu pada 1 kali teguran lisan Guru piket / Guru piket / Guru Diberikan oleh guru/pegawai yang
jadwal Kegiatan PBM Guru Mata Mata Pelajaran menagani kasus
Pelajaran
4 kali berturut- peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
turut atau 2. Kasus diproses walas, guru yang
tidak berturut- menangani kasus, orang tua
turut dalam 3. surat peringatan pertama diterbitkan
seminggu
Terlambat 8 Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
kali dalam 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
sebulan atau yang menangani kasus, orang tua
dua kali men- 3. surat peringatan kedua diterbitkan
dapat
peringatan
pertama
Terlambat 15 Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
kalii dalam 2. Kasus diproses kepsek,
sebulan atau 2 waksek,walas, guru yangg
kali mendapat menangani kasus, orang tua
peringatan 3. surat peringatan ketiga diterbitkan
kedua
2 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
mendapat dikeluarkan dari sekolah
peringatan
ketiga
34
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2 Meninggalkan sekolah pada saat 1 kali teguran lisan Guru piket / Guru piket / Guru Diberikan oleh guru/pegawai yang
Kegiatan PBM berlangsung tanpa Guru Mata Mata Pelajaran menagani kasus
izin(cabut) Pelajaran
2 kali berturut- peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
turut cabut 2. Kasus diproses walas, guru yang
atau tidak menangani kasus, orang tua
berturut-turut 3. surat peringatan pertama diterbitkan
dalam
seminggu
cabut 4 kali peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
dalam sebulan sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
atau dua kali yang menangani kasus, orang tua
mendapat 3. surat peringatan kedua diterbitkan
peringatan
pertama
cabut 8 kali da peringatan ketiga Kepsek Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
lam sebulan 2. Kasus diproses kepsek,
atau 2 kali waksek,walas, guru yangg
mendapat menangani kasus, orang tua
peringatan 3. surat peringatan ketiga diterbitkan
kedua
2 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala Sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
mendapat dikeluarkan dari sekolah
peringatan
ketiga,
3 Tidak hadir pada Kegiatan PBM 1 hari tidak teguran lisan Guru piket / Guru piket/Guru Diberikan oleh guru/pegawai yang
tanpa ada alasan yang jelas (absen) hadir Guru Mata Mata Pelajaran menagani kasus
Pelajaran
2 hari peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
berturut-turut 2. kasus diproses walas, guru yang
atau tidak menangani kasus, orang tua
berturut-turut 3. surat peringatan pertama diterbitkan
absen dalam
se-minggu
35
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
atau dua kali
mendapat
teguran lisan
Absen 4 hari peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
dalam sebulan sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
atau dua kali yang menangani kasus, orang tua
mendapat 3. surat peringatan kedua diterbitkan
peringatan
pertama
Absen 8 hari peringatan ketiga Kepsek Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
da lam 2. Kasus diproses kepsek,
sebulan atau 2 waksek,walas, guru yangg
kali mendapat menangani kasus, orang tua
peringatan 3. surat peringatan ketiga diterbitkan
kedua
2 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
mendapat dikeluarkan dari sekolah
peringatan
ketiga,
4 Tidak mengikuti upacara bendera/ a. 1 – 2 kali peringatan lisan Wali Kelas/ Wali Diberikan oleh guru/pegawai yang
ceramah/PHBI/PHBN di sekolah tidak Piket/ Guru Kelas/Piket/Guru menagani kasus
Tidak mengikuti upacara bendera 3 - 4 kali tidak peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
5 hari Senin hadir orang 2. kasus diproses walas, guru yang
Tidak mengikuti goro/class tua dipanggil menangani kasus, orang tua
diberi 3. surat peringatan pertama diterbitkan
6 meeting/acara lainnya disekolah
peringatan
5 – 6 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
tidak hadir sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
7 - 8 kali tidak peringatan ketiga dan Kepala sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
hadir diskor 6 hari belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yang menangani
kasus, orang tua
36
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
9 kali atau hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
lebih dikeluarkan dari sekolah
D. Tindakan Pidana/Asusila
1 Menikah atau melakukan perbuatan 1 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
asusila dikeluarkan dari sekolah
2 Terlibat mengedarkan/ menggunakan
Narkotika dan Obat Berbahaya, dan
minuman keras serta jenis lainnya di
lingkungan sekolah/ masyarakat
3 Terlibat tindak pidana
4 Menjadi provokator perkelahian
antar pelajar
E. Hubungan dengan Sekolah
1 Berjudi di lingkungan sekolah 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali peringatan ketiga, diskor 6 Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
hari belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi dike- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
luarkan dari sekolah
2 Berjudi diluar sekolah selagi 1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru Wali Kelas/Guru 1. Orang tua dan siswa dipanggil
berpakaian sekolah 2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
37
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
3 Merusak peralatan sekolah seperti 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
meja, kursi, lemari, kran air, alat Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
listrik dan alat inventaris lainnya yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali peringatan ketiga, diskor 6 Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
hari belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluarkan dari sekolah
4 Membawa, membaca, meminjam dan 1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru Wali Kelas/Guru 1. Orang tua dan siswa dipanggil
memiliki buku porno 2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
5 Merokok dilingkungan sekolah 1 kali peringatan pertama Wali Wali 1. Orang tua dan siswa dipanggil
pada saat PBM berlangsung Kelas/Guru Kelas/Guru
38
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
6 Dengan sengaja merobek dan 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
merobah nilai rapor Sekolah/Kepala 2. Kasus diproses kepsek,
sekolah waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
7 Membawa senjata tajam ke 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
sekolah kecuali adanya keperluan Sekolah/Kepala 2. Kasus diproses kepsek,
sekolah/gotong royong sekolah waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
8 Meninggalkan sekolah/main play 1 kali peringatan pertama Wali Wali 1. Orang tua dan siswa dipanggil
station/ kedapatan menonton film Kelas/Guru Kelas/Guru 2. kasus diproses walas, guru yang
porno menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah
39
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
9 Mencuri barang siswa, guru dan 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
inventaris sekolah Sekolah/Kepala 2. Kasus diproses kepsek,
sekolah waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
kan dari sekolah sekolah
10 Membawa dan menggunakan HP 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
pada saat PBM berlangsung Sekolah/Kepala 2. Kasus diproses kepsek,
sekolah waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
11 Membawa dan menggunakan 2 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
Kendaraan bermotor pada saat kan dari sekolah sekolah
PBM berlangsung
12 Keluar pekarangan sekolah 1 kali peringatan pertama Wali Wali 1. Orang tua dan siswa dipanggil
sewaktu pertukaran jam pelajaran Kelas/Guru Kelas/Guru 2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
Sekolah sekolah 2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
40
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
guru yangg menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluarkan dari sekolah
sekolah
13 Merokok diluar kegaiatan PBM 1 -2 kali peringatan lisan Guru/Pegawai
disekolah atau diluar lingkungan 2 kali peringatan pertama Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
sekolah sewaktu berpakaian mendapat 2. kasus diproses walas, guru yang
sekolah peringatan menangani kasus, orang tua
lisan 3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
mendapat Sekolah 2. kasus diproses waksek,walas, guru
peringatan yang menangani kasus, orang tua
pertama 3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
mendapat 2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
peringatan guru yangg menangani kasus, orang
kedua tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan Guru
mendapat dikeluarkan dari sekolah
pe-ringatan sekolah
ke 3
14 Membuang sampah di sebarang Siswa didenda Rp. 500,- Guru/Pegawai
tempat di lingkungan sekolah tiap membuang sampah
15 Tidak disiplin dalam mengikuti Siswa diberi peringatan Guru/Pegawai
upacara bendera/ceramah lisan atau di pisahkan
berdirinya dari barisan
temannya
41
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
16 Tidak melaksanakan piket kelas Diberi sanksi sesuai Guru/Walas/
/mushola/pustaka bagi siswa yang peraturan kelas/ Petugas
telah ditunjuk mushola/pustaka/labor
16 Tidak mengikuti sholat jum’at Diberi sanksi sesuai Guru PAI
bagi siswa lelaki/ceramah jum’at aturan yang dibuat guru
mata pelajaran PAI
F. Berpakaian
1 Memakai sandal ke sekolah 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
kecuali sakit 2 kali Siswa disuruh pulang Guru/Pegawai
mengganti sendal dengan
sepatu
3 kali Surat perjanjian dengan Guru dan Walas Orang tua dipanggil
orang tua untuk pegawai
mengadakan sepatu
2 Tidak memakai pakaian 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
dalam/shot/ rok dalam, sepatu 2 kali Siswa disuruh pulang Guru/Pegawai
hitam bagi wanita dan sempak mengganti/memakai
serta singlet putih, sepatu hitam sesuai ketentuan
bagi laki-laki 3 kali Surat perjanjian dengan Guru dan Walas Orang tua dipanggil
orang tua untuk pegawai
mengadakan sepatu
3 Memakai tato/rambut 1 kali a. Peringatan lisan Guru dan Walas a. Tato dihilangkan
gondrong/rambut yang di warnai pegawai b. Rambut gondrong dipotong
c. Rambut warna dikembalikan ke warna
natural
2 kali peringatan pertama Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
mendapat 2. kasus diproses walas, guru yang
peringatan menangani kasus, orang tua
lisan 3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
mendapat Sekolah 2. kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
42
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
peringatan 3. surat peringatan kedua diterbitkan
pertama
2 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
mendapat 2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
peringatan guru yangg menangani kasus, orang
kedua tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan Guru
mendapat kan dari sekolah sekolah
peringatan
ketiga
4 Memakai lapisan kaus oblong di 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
dalam pakaian seragam sekolah 2 kali Siswa disuruh pulang Guru/Pegawai
mengganti kaus oblong
3 kali Surat perjanjian dengan Guru dan Walas Orang tua dipanggil
orang tua untuk menga- pegawai
wasi pemakaian oblong
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
perjanjian
3 kali atau Siswa disuruh pulang Wakil kepala
lebih mengganti lambang sekolah
5 Memakai pakaian seragam dengan 1 kali Peringatan lisan untuk Guru/Pegawai
atribut di sekolah lain meng-ganti sesuai lambang
sekolah
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
perjanjian
3 kali atau Siswa disuruh pulang Wakil kepala
lebih mengganti lambang sekolah
6 Memakai sepatu warna lain/ memakai 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
asesoris yang menyolok
43
Banyak Penanggung
No Jenis Pelanggaran Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Kejadian Jawab
7 Tidak memakai seragam sekolah 2 kali Peringatan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
sesuai aturan yang ditetapkan mendapat perjanjian
8 Memakai singlet warna lain/makan peringatan
permen karet/membaca komik dalam lisan
PBM
9 Memakai make up, lipstik, kuku
panjang dan kutek
10 Tidak memasukan baju dengan rapi 2 kali Peringatan kedua Wakil kepala
ke dalam celana dan rok mendapat sekolah
11 Memakai perhiasan berlebihan peringatan
12 Tidak memakai atribut lengkap yang pertama
telah ditentukan
13 Memakai topi bebas di sekolah pada
jam belajar
Batusangkar, 6 Juni 2014
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar
HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009
44
Lampiran IV
ANALISIS KONTEKS
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH DATAR
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
1 Standar Isi
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SMP/MTs i. Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, iii. Kurikulum SMP memuat 10 mata Workshop IPA
meliputi substansi pembelajaran muatan lokal, dan pengembangan diri pelajaran, muatan lokal, dan Terpadu
yang ditempuh dalam satu jenjang ii. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP pengembangan diri
pendidikan selama tiga tahun mulai merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu iv. Substansi mata pelajaran IPA belum
Kelas VII sampai dengan Kelas IX merupakan “IPA Terpadu” dan IPS
sudah merupakan “IPS Terpadu
Beban Belajar Beban belajar yang diatur pada v. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam ix. Beban belajar kegiatan tatap muka per Secara bertahap
ketentuan ini adalah beban belajar pembelajaran adalah 40 menit. jam pembelajaran adalah 40 menit. akan
sistem paket pada jenjang disesuaikan
pendidikan dasar dan menengah. vi. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu x. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
Sistem Paket adalah sistem untuk SMP adalah 34 jam pembelajaran minggu untuk SMP adalah 43 jam
penyelenggaraan program pembelajaran
pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruhvii. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
program pembelajaran dan beban mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada xi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan
belajar yang sudah ditetapkan untuk SMP maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
setiap kelas sesuai dengan struktur tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan peserta didik pada SMP maksimum 50%
kurikulum yang berlaku pada satuanviii. dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
pendidikan. Beban belajar setiap dari mata pelajaran yang bersangkutan
mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
45
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalahxii. Alokasi waktu untuk minggu efektif antara 34 – 38xiv. Alokasi waktu untuk minggu efektif
pengaturan waktu untuk kegiatan minggu pertahun antara 43 minggu pertahun
pembelajaran peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang mencakupxiii. Penyusunan dan penetapan kalender dilakukanxv. Penyusunan dan penetapan kalender
permulaan tahun pelajaran, minggu oleh sekolah dengan memperhatikan ketentuan dilakukan oleh sekolah dengan
efektif belajar, waktu pembelajaran pemerintah atau pemerintah daerah memperhatikan ketentuan pemerintah
efektif dan hari libur atau pemerintah daerah
2 SKL
Standar Kompetensi Lulusan untukxvi. 100 % siswa dapat memenuhi standar kompetensixix. 61 % siswa dapat memenuhi standar - Penguatan
satuan pendidikan dasar dan lulusan minimal satuan pendidikan kompetensi lulusan minimal satuan motivasi
menengah digunakan sebagai
xvii. 100 % siswa dapat memenuhi standar kompetensi pendidikan - Pemberdaya
pedoman penilaian dalam lulusan minimal kelompok mata pelajaran xx. 70 % siswa dapat memenuhi standar an
menentukan kelulusan peserta didik.
xviii. 100 % siswa dapat memenuhi standar kompetensi kompetensi lulusan minimal satuan kelompok
Standar Kompetensi Lulusan lulusan minimal mata pelajaran pendidikan belajar
meliputi standar kompetensi lulusan xxi. 70 % siswa dapat memenuhi standar - Peningkatan
minimal satuan pendidikan, standar kompetensi lulusan minimal mata Peran BP
kompetensi lulusan minimal pelajaran - Pemberian
kelompok mata pelajaran, dan remedial
standar kompetensi lulusan minimal dan
mata pelajaran. pengayaan
- Pembahasan
soal-soal
3 Standar Proses
Perencanaan proses Perencanaan proses pembelajaran - 100 % Guru sudah memiliki perangkat - 100 % Guru sudah memiliki perangkat Diadakan
pembelajaran meliputi silabus dan rencana perencanaan proses pembelajaran perencanaan proses pembelajaran workshop
pelaksanaan pembelajaran (RPP) - 100 % Guru sudah membuat perencanaan proses - sebagian Guru belum mandiri dalam pengembangan
yang memuat identitas mata pembelajaran secara mandiri membuat perencanaan proses bahan ajar dan
pelajaran, standar kompetensi (SK), pembelajaran secara mandiri integrasi
kompetensi dasar (KD), indikator - Guru sudah membuat silabus dan RPP sesuai - Guru sudah membuat silabus dan RPP Pendidikan
pencapaian kompetensi, tujuan Panduan yang diterbitkan oleh BSNP sesuai Panduan yang diterbitkan oleh karakter bangsa,
pembelajaran, materi ajar, alokasi - Guru dalam membuat perencanaan proses BSNP pendidikan
waktu, metode pembelajaran, pembelajaran sudah mengintegrasikan - Sebagian Guru dalam membuat kewirausahaan,
kegiatan pembelajaran, penilaian Pendidikan karakter bangsa, pendidikan perencanaan proses pembelajaran belum Pendidikan
hasil belajar, dan sumber belajar kewirausahaan, Pendidikan Berbasis Keunggulan mengintegrasikan Pendidikan karakter Berbasis
lokal dan global, kesetaran jender dan Ham , bangsa, pendidikan kewirausahaan, Keunggulan
Lingkungan Hidup,serta pendidikan kecakapan Pendidikan Berbasis Keunggulan lokal lokal dan global,
hidup dan global, kesetaran jender dan Ham , kesetaran jender
dan Ham , serta
46
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Lingkungan Hidup, serta pendidikan pendidikan
kecakapan hidup kecakapan
hidup
Pelaksanaan proses Pelaksanaan pembelajaran - Tiap rombongan belajar maksimal 32 orang - Tiap rombongan belajar maksimal 32 Pertimbangan
pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. - Beban kerja minimal guru meliputi merencanakan orang komite akan
Pelaksanaan pembelajaran meliputi pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, - Beban kerja minimal guru meliputi diperhatikan
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti menilai hasil pembelajaran, membimbing dan merencanakan pembelajaran, untuk pembelian
dan kegiatan penutup melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas melaksanakan pembelajaran, menilai buku tahun
tambahan hasil pembelajaran, membimbing dan 2012
- Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua melatih peserta didik, serta melaksanakan Akan segera
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) tugas tambahan dilengkapi pada
minggu - Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 tahun 2013
(dua puluh empat) jam tatap muka dalam
- Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh 1 (satu) minggu belum terpenuhi untuk
sekolah dipilih melalui rapat guru dengan sebagian guru
pertimbangan komite sekolah dari buku-buku teks - Buku teks pelajaran yang akan digunakan
pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri oleh sekolah tidak dipilih melalui rapat
- Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik guru dan dengan pertimbangan komite
adalah 1 : 1 per mata pelajaran sekolah dari buku-buku teks pelajaran
- Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan yang ditetapkan oleh Menteri
buku panduan guru, buku pengayaan, buku - Rasio buku teks pelajaran untuk peserta
referensi dan sumber belajar lainnya didik adalah 0,9 : 1 per mata pelajaran
- Semua guru melakukan pengelolaan kelas dengan - Selain buku teks pelajaran, guru
baik menggunakan buku panduan guru, buku
- Pelaksanaan Pembelajaran sudah memperhatikan pengayaan, buku referensi dan sumber
unsur-unsur Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti belajar lainnya Diskusi dan
berupa ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta - Sebagian guru belum melakukan diklat
kegiatan pendahuluan pengelolaan kelas dengan baik pengelolaan
- Pelaksanaan Pembelajaran belum kelas
memperhatikan unsur-unsur Kegiatan Supervisi kelas
pendahuluan, kegiatan inti berupa akan lebih
ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta ditingkatkan
kegiatan pendahuluan
Penilaian hasil Penilaian dilakukan oleh guru - Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, - Penilaian dilakukan secara konsisten,
pembelajaran terhadap hasil pembelajaran untuk dan terprogram sistematik, dan terprogram
mengukur tingkat pencapaian - menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis - menggunakan tes dan nontes dalam
kompetensi peserta didik, serta atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
digunakan sebagai bahan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
47
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
penyusunan laporan kemajuan hasil penilaian hasil karya berupa tugas, proyek karya berupa tugas, proyek dan/atau
belajar, dan memperbaiki proses dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri produk, portofolio, dan penilaian diri
pembelajaran - Penilaian hasil pembelajaran menggunakan - Penilaian hasil pembelajaran
Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan menggunakan Standar Penilaian
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan dan Panduan Penilaian
Kelompok Mata Pelajaran
Pengawasan proses Rangkaian kegiatan yang meliputi - Pengawasan proses pembelajaran dilakukan - Pengawasan proses pembelajaran Mulai tahun
pembelajaran pemantauan, supervisi dan evaluasi, secara terencana dilakukan secara terencana pelajaran 2014/
terhadap jalannya proses - Hasil pengawasan proses pembelajaran - Hasil pengawasan proses pembelajaran 2015 akan
pembelajaran dilaporkan pada pemangku kepentingan belum dilaporkan pada pemangku dibuat laporan
kepentingan dan akan
- Ada tindak lanjut hasil pengawasan proses - Belum ada tindak lanjut hasil dilakukan tindak
pembelajaran pengawasan proses pembelajaran lanjut
4 Standar Pengelolaan
Perencanaan Sebagai panduan, pedoman bagi - Memiliki visi yang diputuskan dalam rapat dewan - Memiliki visi yang diputuskan dalam .
Program satuan pendidikan dalam guru rapat dewan guru
melaksanakan semua program yang - Memiliki misi yang diputuskan dalam rapat dewan - Memiliki misi yang diputuskan dalam
direncanakan guru rapat dewan guru
- Memiliki tujuan yang diputuskan dalam rapat - Memiliki tujuan yang diputuskan dalam
dewan guru rapat dewan guru
- Memiliki rencana kerja sekolah jangka menengah - Memiliki rencana kerja sekolah jangka
dan jangka pendek(tahunan) menengah dan jangka pendek(tahunan)
Pelaksanaan rencana Kegiatan yang dilakukan sekolah - Memiliki minimal 9 pedoman pengelolaan - Memiliki minimal 9 pedoman
kerja dalam melaksanakan Perencanaan sekolah pengelolaan sekolah
program yang sudah diputuskan - Memilki struktur organisasi sekolah - Memilki struktur organisasi sekolah
- Pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana - Pelaksanaan kegiatan berdasarkan
kegiatan sekolah yang sudah diputuskan rencana kegiatan sekolah yang sudah
- Memiliki petunjuk pelaksanaan operasional diputuskan
mengenai proses penerimaan peserta didik - Memiliki petunjuk pelaksanaan
- Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya operasional mengenai proses penerimaan
- Memiliki kalender akademik peserta didik
- Memiliki peraturan akademik - Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya
- Memiliki pembagian tugas pendidik dan tenaga - Memiliki kalender akademik
kependidikan - Memiliki peraturan akademik
- Memiliki program pengelolaan sarana dan - Memiliki pembagian tugas pendidik dan
prasarana tenaga kependidikan
48
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
- Memiliki program pengelolaan keuangan sekolah - Memiliki program pengelolaan sarana
- Memiliki RAPBS dan prasarana
- Mampu menciptakan sekolah yang nyaman dan - Memiliki program pengelolaan keuangan
berbudaya unggul sekolah
- Memiliki tatatertib siswa - Memiliki RAPBS
- Memiliki kode etik warga sekolah - Mampu menciptakan sekolah yang
- Memiliki program kemitraan dengan pihak luar nyaman dan berbudaya unggul
- Memiliki tatatertib siswa
- Tidak memiliki kode etik warga sekolah
- Tidak memiliki program kemitraan
dengan pihak luar
Pengawasan dan Pengawasan pengelolaan sekolah - Memiliki program pengawasan - Memiliki program pengawasan
Evaluasi meliputi pemantauan, supervisi, - Melakukan evaluasi diri - Melakukan evaluasi diri
evaluasi, pelaporan, dan tindak - Melakukan evaluasi pelaksanaan KTSP - Tidak melakukan evaluasi pelaksanaan
lanjut hasil pengawasan KTSP
- Melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik - Tidak melakukan evaluasi
dan tenaga kependidikan pendayagunaan pendidik dan tenaga
- Mengikuti akreditasi sekolah kependidikan
- Mengikuti akreditasi sekolah
Kepemimpinan Pemimpin di SMP terdiri dari kepala Memiliki minimal 1 orang wakil Memiliki minimal 1 orang wakil
sekolah dan minimal satu orang
wakil kepala sekolah
5 Standar Penilaian
Prinsip Penilaian Prinsip yang harus ditegakan dalam Memenuhi semua prinsip Memenuhi semua prinsip
melakukan penilaian yaitu : sahih,
objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis,
beracuan kriteria, akuntabel,
Teknik dan Teknik dan instrumen yang Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Instrumen Penilaian digunakan dalam penilaian
Mekanisme dan Mekanisme dan prosedur yang Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Prosedur Penilaian digunakan dalam melakukan
penilaian
49
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Penilaian oleh Penilaian hasil belajar oleh pendidik Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran
Penilaian oleh Meliputi mid semester, semester dan Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Satuan Pendidikan kenaikan kelas, ujian akhir sekolah
Penilaian oleh Meliputi Ujian nasional Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
pemerintah
1 Pendidik - Jumlah guru sebanyak 44 orang dengan komposisi cukup - Guru BK yang ada 2 orang, sedangkan kebutuhan 4 orang jadi masih
merata untuk tiap mata pelajaran kurang 2 orang, Guru TIK butuh 2 orang yang ada 1orang
- Jarak tempat tinggal dengan sekolah rata-rata kurang dari 10 - 7 orang guru belum berijazah S1
km - Sekitar 50 % guru belum familiar dengan ICT
- Tingkat kehadiran lebih dari 98 % - 33 % guru berusia lebih dari 50 tahun
- 6 orang merupakan guru pemandu
2 Tenaga Jumlah TU 5 orang - 2 orang TU mendekati usia pensiun
Kependidikan - Tidak tersedia tenaga laboran IPA
- Tidak tersedia tenaga laboran TIK
- Tidak tersedia tenaga pustakawan
- Tidak tersedia tenaga penjaga sekolah
- Tidak tersedia tenaga tukang kebun
3 Siswa - Jumlah siswa tercukupi= 530 orang dengan 20 rombongan - Belum ada yang berprestasi sampai ketingkat nasional
belajar. - Variasi kemampuan akademik siswa sangat bervariasi
- Tingkat kehadiran cukup tinggi. - Rata-rata latar belakang ekonomi berasal dari keluarga kurang
- Beberapa siswa memiliki keunggulan akademik dan non mampu
akademik.
50
4 Sarana Prasarana - Fasilitas internet dengan hotspot. - Untuk Provider masih menggunakan speedy, jadi dalam
- Perpustakaan cukup lengkap. pengoperasian internet masih sering terjadi kemacetan
- Peralatan labor IPA komplit - Laboratorium TIK masih kekurangan Desktop.
- Halaman Luas
- Lapangan olahraga memadai
- Taman terawat dan rapi
5 Program Hampir semuanya ada Diupayakan dalam orientasi pemenuhan SNP.
1 Komite Sekolah Pengurus pada umumnya orang-orang yang cukup kompeten Kurang bisa negosiasi dengan DU dalam mencari sumber
Dari berbagai profesi pembeayaan lain.
Sangat peduli dengan sekolah
2 Dewan Pendidikan Ada di kabupaten Efektifitasnya kurang
3 Dinas pendidikan Personilnya kebanyakan berlatar belakang dunia pendidikan Semangat kebersamaan sekolah dalam melaksanakan program
masih sangat rendah.
4 Alumni Sangat banyak jumlahnya dan banyak di antaranya sudah Perhatian ke sekolah masih sangat kurang.
memegang posisi menentukan di tingkat kabupaten, provinsi Belum terbentuknya wadah alumni.
bahkan pusat atau memiliki ekonomi mapan
5 DU/DK Hanya sedikit ada disekitar sekolah Bantuan ke sekolah sangat kurang
6 Orang Tua Siswa Umumnya cukup tinggi perhatianya Latar belakang ekonomi rendah
Latar belakang pendidikan rendah
51
II. Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
5. Surat Keputusan Direktur Djendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 576
Tahun 2006 tentang Laporan Hasil Belajar
III. Memperhatikan :
Persetujuan Rapat Dewan Pendidik SMP Negeri 3 Batusangkar tangga 10 Juni 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan;
PERTAMA : Peraturan Akademik SMP Negeri 3 Batusangkar adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Peraturan Akademik SMP Negeri 3 Batusangkar sebagaiamana yang
dimaksud dalam dictum pertama diberlakukan bagi semua siswa dan
siswi SMP Negeri 3 Batusangkar
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Batusangkar: ::
Pada tanggal: Juni 2014
Kepala,
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
52
PERATURAN AKADEMIK
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran, ketentuan
ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak siswa SMP Negeri 3 Batusangkar.
2. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur hak siswa menggunakan fasilitas
sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada guru mata
pelajaran, wali kelas, konselor.
4. Siswa SMP Negeri 3 Batusangkar adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses
pendidikan di SMP Negeri 3 Batusangkar.
5. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau lebih.
6. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidika untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
BAB II
KETENTUAN KEHADIRAN
Pasal 2
1. Kehadiran siswa dalam mengikuti setiap pelajaran dan tugas dari guru minimal 80% dari total
jumlah tatap muka dan tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pelajaran di kelas atau di luar kelas maupun
teori atau praktik.
3. Ketidak hadiran karena sakit ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak diperhitungkan dalam
penentuan ketentuan point satu.
BAB III
KETENTUAN PENILAIAN
Pasal 3
Ulangan Harian
1. Ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah menyelesaikan satu KD atau
lebih.
3. Ulangan harian berupa tes berbentuk soal uraian dan atau tes lisan.
4. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya.
5. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
6. Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
53
Pasal 4
Ulangan Tengah Semester
1. Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
3. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada periode tersebut.
4. Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian .
5. Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya satu
minggu setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan akhir semester dan dilakukan
paling banyak dua kali.
Pasal 5
Ulangan Akhir Semester
1. Ulangan akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran di akhir semester.
3. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan jumlah 40 –
50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
5. Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya 3 ( tiga
) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
Pasal 6
Ulangan Kenaikkan Kelas
1. Ulangan kenaikkan kelas disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan kenaikkan kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran di akhir semester genap.
3. Cakupan ulangan kenaikkan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan kenaikkan kelas berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan jumlah 40
– 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian. .
5. Hasil ulangan kenaikkan kelas diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya 3 (
tiga ) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
Pasal 7
Penilaian Praktik
54
Pasal 8
Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap harus dilakukan pada semua mata pelajaran
2. Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap.
3. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang disusun
dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 9
Penilaian Kepribadian
1. Penilaian kepribadian dilakukan terutama oleh Guru Bimbingan Konseling, Guru Mata
Pelajaran Pendidkan kewarganegaraan, dan Guru Mata Pelajaran lainnya sesuai dengan
karakteristik Kompetensi yang dimaksud dalam perencanaan.
2. Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan dan dilaksanakan oleh Bimbingan Konseling.
3. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 10
Ujian Sekolah
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada mata
pelajaran tertentu .
2. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap pada kelompok mata
pelajaran tertentu.
3. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang
berlaku.
Pasal 11
Ujian Nasional
1. Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada beberapa mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi.
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang
berlaku.
BAB IV
KETENTUAN KENAIKKAN DAN KELULUSAN
Pasal 12
Ketentuan Kenaikkan Kelas
1. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang diujikan di kelas X
semester ganjil dan genap.
2. Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) tidak lebih dari tiga mata pelajaran.
3. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
4. Tidak hadir tanpa keterangan ( alpha ) maksimal 10 hari dalam satu tahun pelajaran
55
Pasal 15
Ketentuan Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 – 6 di SMP.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarga negaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani olah
raga dan kesehatan.
3. Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Kriteria
kelulusan Ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
4. Lulus Ujian Nasional. Kriteria kelulusan ujian nasional ditentukan oleh pemerintah
BAB V
HAK SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
Pasal 16
Laboratorium IPA
1. Setiap siswa berhak melakukan praktikum di laboratorium minimal 2 kali setiap pelajaran
fisika dan biologi dalam satu semester.
2. Siswa melakukan praktikum dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
4. Setiap siswa menyusun laporan setelah melakukan praktikum.
Pasal 17
Laboratorium Komputer
1. Setiap siswa berhak melakukan praktik komputer di laboratorium komputer pada saat jam
pelajaran TIK.
2. Siswa melakukan praktik dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
Pasal 18
Laboratorium Multimedia
1. Setiap siswa berhak menggunakan laboratorium multimedia minimal 2 kali untuk semua
pelajaran dalam satu semester.
2. Siswa yang menggunakan laboratorium multimedia di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam menggunakan laboratorium multimedia siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
Pasal 19
Perpustakaan
1. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan Malahayati.
2. Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.
4. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru mata
pelajaran / piket.
5. Setiap siswa berhak mengakses internet di Ruang Perpustakaan untuk keperluan tugas mata
pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai jadwal yang ditentukan).
56
BAB VI
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING
Pasal 20
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran dalam hal
kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.
Pasal 21
Konsultasi dengan Wali Kelas
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan secara bersama
antara siswa dan wali kelas.
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas siswa
yang bersangkutan.
Pasal 22
Konsultasi dengan konselor
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
2. Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama konselor masih dapat
melayani.
3. Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas, di
sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
4. Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.
BAB VII
HAK SISWA BERPRESTASI
Pasal 23
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak mendapat
penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 24
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
Pasal 25
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 26
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Batusangkar: ::
Pada :tanggal Juni 2014
Kepala,
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
57
PASAL 1
PENGERTIAN
Kode etik akademik adalah norma yang mengatur pola interaksi antar civitas SMP Negeri 3 Batusangkar,
Kabupaten Tanah Datar
PASAL 2
TUJUAN
Tujuan kode etik akademik SMP Negeri 3 Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar adalah menata etika
dan moral civitas SMP Negeri 3 Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar dalam melaksanakan
pembelajaran.
BAB II
KEWAJIBAN UMUM
PASAL 3
KEWAJIBAN ANTAR SESAMA CIVITAS
1. Dalam interaksi kehidupan kampus, setiap orang dianjurkan untuk menyapa dan memberi salam
kepada orang atau kelompok orang yang dijumpainya, dan diwajibkan bagi orang atau kelompok
tersebut untuk menjawab
2. Setiap orang yang lebih muda harus menghormati, sopan, dan santun terhadap mereka yang berusia
lebih tua. Orang yang berusia lebih tua harus menghargai, membimbing, memberi contoh, dan
mengayomi mereka yang lebih muda darinya.
3. Setiap orang yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah harus menghormati, berperilaku
sopan, dan santun terhadap mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih tinggi. Orang yang
memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih tinggi harus menghargai, membimbing, dan menuntun
mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah.
PASAL 4
KEWAJIBAN TENAGA PENDIDK TERHADAP TENAGA PENDIDIK LAINNYA
1. Setiap tenaga pendidik wajib memperlakukan tenaga pendidik lainnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
2. Setiap tenaga pendidik harus mengakui kredibilitas dan integritas tenaga pendidik lainnya
berdasarkan kompetensi keilmuan yang dimiliki.
PASAL 5
KEWAJIBAN TENGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK
1. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan senantiasa mengingat dan sadar akan kewajiban sebagai
pendidik dan kependidikan.
2. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai kompetensi bidang keilmuaannya dengan tetap
berpegang pada prinsip belajar seumur hidup.
57
58
3. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan harus melaksanakan tugas dan kewajibannya secara tulus,
jujur, iklash dan lurus sesuai peraturan dan ketentuan yang beerlaku.
4. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib membuka diri dan memberi kesempatan seluas-
luasnya kepada peserta didik untuk bertanya, berdiskusi bahkan berargumentasi selama didukung
oleh bukti-bukti obyektif ilmiah.
5. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan fungsi dan tugasnya memberi bantuan dan
bimbingan bagi peserta didik yang membutuhkan
6. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib memperlakkukan peserta didik secara manusiawi,
obyektif, adil, dan tidak memihak.
PASAL 6
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK TERHADAP TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
1. Setiap peserta didik peserta didik harus menghormati dan berperilaku sopan pada setiap tenaga
pendidik dan kependidikan.
2. Setiap peserta didik peserta didik harus mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bidang
tugasnya dan dapat meminta bantuan pada pendidik dan tenga kependidikan sesuai kompetensi yang
diembannya.
3. Setiap peserta didik peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran, wajib hadir sebelum
guru/pendidik memasuki ruangan, dan peserta didik tidak diperkenankan bubar meninggakan
ruangan sebelum guru/pendidik keluar.
PASAL 7
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP SESAMA PIMPINAN
1. Setiap unsur pimpinan wajib memperlakukan pimpinan lainnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
2. Setiap unsur pimpinan wajib melakukan tugas berlandaskan aturan yang berlaku.
3. Setiap unsur pimpinan tidak diperkenankan mengambil alih tugas pokok dan fungsi pimpinan lainnya
kecuali atas ijin dan pendelegasian dari kepala sekolah
4. Setiap unsur pimpinan wajib menjaga rahasia jabatan.
PASAL 8
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
1. Pimpinan harus memberi contoh kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik.
2. Pimpinan wajib melaksanakan tugas dan fungsinya dan menegakkan semua peraturan yang berlaku,
terutama berkaitan dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
3. Pimpinan wajib membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pendidik dan tenaga
kependidikkan dan peserta didik .
4. Pimpinan selayaknya memperlakukan pendidik sebagai teman sejawat dan memperlakukan peserta
didik sebagai peserta didik.
PASAL 9
KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PIMPINAN
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memperlakukan pimpinan sebagi teman sejawat (kolega)
sedangkan peserta didik memperlakukan pimpinan sebagai “orang tua”di sekolah.
2. Seitiap pendidik dan tenaga kepedidikan, peserta didik wajib menaati segala peraturan yang
ditetapkan pimpinan dan berlaku dilingkungan sekolah SMP Negeri 3 Batusangkar
59
3. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik wajib menyampaikan kendala dan permasalahan
pendidikan kepada pimpinan secara jelas dan santun.
BAB III
LARANGAN
PASAL 10
LARANGAN GURU/PENDIDIK/TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK
1. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberi sanksi yang dapat merendahkan harkat dan
martabat peserta didik.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan memberi sanksi yang bertentangan dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku dilingkungan SMP Negeri 3 Batusangkar
3. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang menerima upah, sogokan, dan pemberian tendensius dari
peserta didik jika diduga berkaitan dengan tugas seorang guru.
4. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberikan perlakuan subyektif kepada peserta didik
atas dasar adanya hubungan keluarga, suku, agama, dan ras.
PASAL 11
LARANGAN PESERTA DIDIK TERHADAP PIMPINAN DAN GURU
Peserta didik dilarang keras menghina, mengejek, bertindak anarkis, dan berlaku tidak sopan kepada
guru dan pimpinan, termasuk memberi gelar/sebutan tertentu yang tidak sepatutnya, baik lisan maupun
tulisan.
BAB IV
PENGAWASAN
PASAL 12
PENGAWASAN KODE ETIK AKADEMIK
Pengawasan atas pelaksanaan kode etik akademik ini dilakukan oleh Komisi Etik Akademik yang
dipimpin oleh Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar.
BAB V
SANKSI
1. Pelanggaran atas kode etik akademik ini akan dikenakan sanksi
2. Mekanisme penetapan dan jenis sanksi atas pelanggaran kode etik akademik ini dilakukan oleh
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
60
1. Bahwa kode etik guru dan karyawan merupakan peraturan yang mengatur, sikap, perkataan
dan perbuatan siswa SMP Negeri 3 Batusangkar.
2. Bahwa kode etik guru dan karyawan diberlakukan bagi semua guru dan karyawan SMP Negeri
3 Batusangkar agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
II.Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Kode etik siswa SMP Negeri 3 Batusangkar adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan Ini
KDUA : Kode etik siswa sebagaiamana yang dimaksud dalam diktum pertama
diberlakukan bagi semua siswa SMP Negeri 3 Batusangkar
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Batusangkar: ::
Pada tanggal: Juni 2014
Kepala,
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
60
61
Guru merupakan figure keteladanan bagi peserta didik dan karyawan di SMP Negeri 3 Batusangkar,
jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di SMP Negeri 3
Batusangkar.
Pasal 1
Etika guru dalam berpakaian.
1. Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.
2. Pakaian guru di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai guru adalah pakaian
formal yang mencerminkan citra professional
3. Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMP Negeri 3
Batusangkar adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar
mencerminkan citra professional.
4. Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang dan berdasi dengan sepatu formal
5. Pakaian formal bagi guru wanita adalah berjilbab, celana/rok dan blous ditambah blejer, sepatu
formal dan dandanan serta perhiasan/asesoris yang disesuaikan dengan pakaian.
6. Guru harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih dan segar agar tidak menimbulkan masalah
sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.
Pasal 2
Etika guru terhadap komitmen waktu.
1. GuruSMP Negeri 3 Batusangkar harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu
3. Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk
bimbingan akademik maupun non akademik.
4. Guru harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam
dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 3
Etika guru dalam melaksanakan tugas
1. Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan
materi yang akan disampaikan.
2. Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan mareti yang digunakan.
3. Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
4. Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.
5. Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan dan tujuan
pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir yakni lulusan yang terbaik.
6. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas
maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat
7. Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
8. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh
terhadap nilai.
9. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan
kata ………anak
10. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di dalam maupun di luar kelas
dengan kata bapak, ibu.
61
62
11. Guru menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama guru, pegawai dan
siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
12. Guru tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan sekolah.
BAB II
KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI
Pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang pelayanan
administrasi akademik dan umum karena itu pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar berkewajiban untuk
mentaati tata tertib yang ada di SMP Negeri 3 Batusangkar.
Pasal 4
Etika pegawai dalam berpakaian.
1. Pakaian pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar harus disesuaikan dengan peranan yang disandang
oleh pegawai waktu berpakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar di kantor dan di luar kantor untuk peranan sebagai
pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra professional.
Pasal 5
Etika pegawai dalam komitmen waktu
1. Pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu.
3. Pegawai harus menginformasikan ke kepala kepegawaian apabila tidak hadir untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 6
Etika pegawai dalam melaksanakan tugas
1. Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.
2. Pegawai wajib terbuka dan jujur
3. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas
dengan kata ………anak
4. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
5. Pegawai menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan guru-guru, sesame
pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
6. Pegawai tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah.
BAB V
REHABILITASI
Pasal 7
Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal 10 butir a dan b,
siswa yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis.
BAB VI
PENUTUP
63
Pasal 8
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar ini, maka semua ketentuan yang
berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru SMP Negeri 3 Batusangkar yang bertentangan
dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 10
Ditetapkan di Batusangkar: ::
Pada tanggal: Juni 2014
Kepala,
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
64
B. Tujuan
Mata pelajaran Pertamanan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan taman dan kegunaanya terhadap peningkatan kualitas
hidup manusia
2. Meningkatkan keterampilan dan potensi siswa dalam mengelola taman dan tanaman obat
3. Sebagai bentuk life skill.
4. Memiliki kepekaan terhadap isu-isu lingkungan
5. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan
6. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pertamanan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Taman di lingkungan sekolah dan rumah tangga
2. Tanaman hias
3. Tanaman Obat
4. Pembuatan kompos
5. Lingkungan yang memenuhi unsur K3
65
Kelas 7 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Memahami jenis-jenis tanaman 6.1. Menjelaskan jenis-jenis tanaman obat
obat 6.2. Memilah tanaman obat berdasarkan kebutuhan air,
cahaya matahari dan kelembaban
7. Memahami kegunaan tanaman 7.1. Menjelaskan jenis tanaman obat
obat sebagai obat alternatif 7.2. Mempraktikan pembuatan obat dari tanaman obat
7.3. Menjelaskan cara pemakaian obat dari tanaman
obat
7.4. Mempraktikan pembuatan Taman Obat Keluarga
(TOGA)
66
Hasil daya cipta itu dapat berupa benda seperti peralatan, perlengkapan dan kerajinan tangan
lainnya, dan yang bukan benda seperti nilai-nilai, aturan-aturan, norma-norma dan adat kebiasaan.
Mata pelajaran ini memuat hal-hal pokok tentang Budaya Alam Minangkabau. Bahan kajian ini
dipilih dan ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan siswa dan masyarakat serta
relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pertimbangan tersebut diharapkan siswa akrab
dan cinta terhadap lingkungan dan budayanya.
B. Tujuan
Mata pelajaran “Budaya Alam Minangkabau” bertujuan agar siswa mengenal, memahami,
menghayati, mengapresiasi dan menerapkan nilai-nilai budaya alam Minangkabau dalam
kehidupannya sehari- hari.
C. Ruang Lingkup
Bahan kajian mata pelajaran Budaya Alam Minagkabau untuk Sekolah Lanjutan Pertama (SMP)
meliputi adat alam Minangkabau dan sastra Minangkabau. Bahan kajian ini tidak dipilah-pilah
secara tajam karena bahan yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling mendukung.
Bahan kajian dikembangkan dengan memperhatikan kedalaman dan keluasan materi menurut
tingkat kelas
67
Kelas 7 Semester 2
Kelas 8 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Mendeskripsikan rumah gadang 7.1. Menjelaskan model arsitektur rumah gadang
Minangkabau sebagai sebuah Minangkabau
kajian filosofi 7.2. Menjelaskan jenis-jenis ukiran rumah gadang
Minangkabau
7.3. Mempraktikan pembuatan ukiran-ukiran rumah
gadang Minangkabau
7.4. Menjelaskan fungsi rumah gadang
7.5. Menjelaskan ciri khas rumah gadang
7.6. Menguraikan tata krama di rumah gadang
7.7. Menguraikan cara mendirikan rumah gadang
7.8. Menjelaskan fungsi rangkiang rumah gadang
8. Mengenal aneka permainan 8.1. Mempraktikan gerakan pencak silat
anak negeri di Minangkabau 8.2. Menjelaskan macam-macam tarian rakyat
8.3. Menjelaskan teater tradisional randai
8.4. Menjelaskan seni gamat
8.5. Menjelaskan seni tabut
8.6. Menjelaskan macam-macam karawitan sebagai
instrumen kesenian
69
Kelas 8 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9. Mendeskripsikan empat jenis 9.1. Menguraikan pengertian adat nan sabana adat
adat di Minangkabau 9.2. Menguraikan adat nan diadatkan
9.3. Menguraikan adat nan teradat
9.4. Menguraikan adat istiadat
10. Memahami adat salingka 10.1. Menjelaskan kedudukan dan peran Nagari V
Nagari V Kaum Kaum dalam sejarah Minangkabau
10.2. Menjelaskan adat istiadat di Nagari V Kaum
10.3. Mendeskripsikan tata upacara Adat di Nagari V
Kaum
10.4. Menguraikan jenis permainan Anak Nagari V
Kaum
Kelas 9 Semester 1
Kelas 9 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
13. Mendeskripsikan Merantau 13.1. Menjelaskan pengertian merantau dalam
sebagai bentuk cinta masyarakat perspektif kultur Minangkabau
Minangkabau kepada 13.2. Fungsi merantau untuk masyarakat
daerahnya Minangkabau
13.3. Manfaat merantau secara ekonomi
13.4. Manfaat merantau secara kultural
13.5. Manfaat merantau secara sosial
B. Tujuan
Pendidikan Al Qur’an dan Hadist bertujuan untuk:
1. Penafsiran terhadap kandungan Al Qur’an dan Hadist;
4. Meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an.
71
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Al Qur’an dan Hadist meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Tafsir Al Qur’an dan Hadist
2. Bacaan Al Qur’an
3. Penerapan Ibadah
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas 7 Semester 1
Kelas 7 Semester 2
Kelas 8 Semester 1
Kelas 8 Semester 2
Kelas 9 Semester 1
Kelas 9 Semester 2
7. Mendeskripsikan ayat- 7.1. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang toleransi
ayat al quran tentang beragama (QS.Al Kafirun /109:1-6)
aqidah dan akhlak 7.2. Mengartikan dan memahmi isi QS.Al Kafirun /109:1-6.
7.3. Menghafal QS.Al Kafirun /109:1-6.
7.4. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al quran
tentang persaudaraan (QS.Al Hujurat / 49:10-13)
7.5. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang larangan
judi dan khamar (QS.Al Maaidah / 5 : 90
76