Anda di halaman 1dari 9

Review Week 4

Stoichiometry

Kimia Dasar 10-A


Teknik Kimia
Aisyah Latifah (1506717916)
Bhagaskara Haditya (1506717903)

Persamaan Reaksi :

persamaan reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan simbolis dari


sebuah reaksi kimia. Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan
rumus kimia produk dituliskan di sebelah kanan. Koefisien yang ditulis di sebelah kiri
rumus kimia sebuah zat adalah koefisien stoikiometri, yang menggambarkan jumlah
zat tersebut yang terlibat dalam reaksi relatif terhadap zat yang lain.

CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O

Tipe – Tipe Reaksi :

• Kombinasi atau Reaksi Sintesis


Dalam reaksi sintesis, dua atau lebih senyawa kimia bergabung untuk membentuk
produk yang lebih kompleks.
A + B → AB
Kombinasi zat besi dan belerang untuk membentuk besi (II) sulfida adalah contoh
dari reaksi sintesis:
8 Fe + S8 → 8 FeS

• Dekomposisi atau Reaksi Analisis


Dalam reaksi dekomposisi senyawa dipecah menjadi senyawa kimia yang lebih kecil.
AB → A + B
Elektrolisis air menjadi oksigen dan gas hidrogen adalah contoh dari reaksi
dekomposisi:
2 H2O → 2 H2 + O2

• Pemindahan tunggal atau Reaksi Pergantian


Reaksi pergantian atau satu reaksi perpindahan ditandai dengan satu elemen yang
dipindahkan dari senyawa oleh unsur lain.
A + BC → AC + B
Contoh dari reaksi substitusi terjadi ketika seng bergabung dengan asam klorida. Seng
menggantikan hidrogen:
Zn + 2 HCl → ZnCl2 + H2

• Reaksi Asam-Basa
Reaksi asam-basa adalah jenis reaksi perpindahan ganda yang terjadi antara asam dan
basa. ion H+ dalam asam bereaksi dengan ion OH– dalam basa untuk membentuk air
dan garam ionik:
HA + H2O → BOH + BA
Reaksi antara asam bromida (HBr) dan natrium hidroksida adalah contoh dari reaksi
asam-basa:
HBr + NaOH → NaBr + H2O

• Reduksi-Oksidasi atau Reaksi Redoks


Dalam reaksi redoks bilangan oksidasi atom yang berubah. Reaksi redoks dapat
melibatkan transfer elektron antara senyawa kimia.
Reaksi yang terjadi ketika Di mana I2 direduksi menjadi I– dan S2O32- (anion tiosulfat)
dioksidasi menjadi S4O62- memberikan contoh reaksi redoks:
2 S2O32- (aq) + I2 (aq) → S4O62- (aq) + 2 I– (aq)

• Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah jenis reaksi redoks di mana bahan yang mudah terbakar
bergabung dengan oksidator untuk membentuk produk teroksidasi dan menghasilkan
panas (reaksi eksotermis). Biasanya dalam oksigen reaksi pembakaran bergabung
dengan senyawa lain untuk membentuk karbon dioksida dan air. Contoh dari reaksi
pembakaran adalah pembakaran naftalena:
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O

Perhitungan Kimia :

Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas
yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana
- (Hk. Guy Lussac)

Pada suhu dan tekanan yang sama, maka semua gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama
- (Hipotesis Avogadro)
Massa Molekul Relative :

Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar dari semua massa penyusunnya.

Mr = Jumlah Ar
Atau Mr Senyawa AB = Ar A + Ar
B
Contoh :
Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O)
= (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16)
= 46

Hasil Teoritis :

Hasil teoritis adlh jumlah produk yg dpt dibuat dpl.ini adalah jumlah produk yang
dihitung melalui perhitungan stoikiometri. Dalam kenyataannya, jumlah dari produk
aktualnya berbeda dalam setiap pengukurannya.

Penentuan Kadar Zat :

Kadar zat dalam suatu senyawa ditetapkan berdasarkan hasil percobaan analisis
kimia. Tetapi jika rumus senyawa dan Ar masing-masing zat penyusun diketahui
maka kadar zat penyusun dalam senyawa tersebut dapat dihitung.

Prosentase zat = Jumlah zat x Ar zat


x 100 %
Mr senyawa
Massa zat = Jumlah zat x Ar zat
x Massa senyawa
Mr senyawa

Rumus Kimia :

Rumus kimia merupakan simbol dari senyawa kimia yang dinyatakan oleh huruf dan
angka, rumus kimia menyatakan jenis atom unsur dan jumlah relatif atom-atom yang
terdapat di dalam zat itu
 Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan angka perbandingan bilangan bulat terkecil dari
jumlah atom dalam suatu senyawa. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan
berdasarkan data kadar zat dalam suatu senyawa dan Mr senyawa.

 Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan banyaknya atom suatu unsur yang terdapat dalam
satu molekul suatu senyawa. Rumus molekul merupakan kelipatan bulat dari rumus
empiris. Air kristal merupakan rumus molekul senyawa garam yang mengikat air.
Contoh CuSO4. 5H2O. Rumus air kristal dapat ditentukan berdasarkan data kadar air
yang terikat oleh suatu garam.

Pereaksi Pembatas :

Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah yang relatif terkecil
(dalam hubungan stoikiometrisnya). Pereaksi pembatas akan habis bereaksi, sedang
perekasi-pereaksi yang lain akan meninggalkan sisa.
Satuan Konsentrasi :

Molaritas (M)

Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1 liter larutan.
Lambangnya adalah M. Satuan Molaritas dinyatakan dalam , , atau sesuai dengan
lambangnya, M.
Molaritas dihitung dengan rumus berikut.

Keterangan:
M=molaritaslarutan
n=jumlahmolzatterlarut
V = Volume larutan

Molalitas (m)

Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1000 gram pelarut.
Jika pelarutnya air, maka massa pelarut dapat dinyatakan dalam volum pelarut. Hal
ini terjadi karena massa jenis air sama dengan 1 gram/mL.
Molalitas dapat dihitung dengan rumus berikut.

Keterangan:
m=molalitaslarutan
n=jumlahmolzatterlarut
p = massa pelarut

Fraksi Mol (X)

Fraksi mol menyatakan perbandingan antara jumlah mol zat terlarut dengan jumlah
mol seluruh komponen dalam larutan. Jika mol zat A bercampur dengan mol zat B,
maka fraksi mol zat A ( ) dan fraksi mol zat B ( ) dinyatakan dengan:
Normalitas (N)

Normalitas suatu larutan menyatakan jumlah gram ekivalen yang terdapat dalam
setiap liter larutan. Gram ekivalen (grek) merupakan sejumlah massa yang dapat
menghasilkan 1 mol ion dari suatu asam atau 1 mol ion dari suatu basa. Di dalam
reaksi redoks, 1 gram ekivalen adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau
reduktor yang dapat melepas atau mengikat 1 mol elektron.
Normalitas larutan dapat dihitung dengan rumus berikut.

Keterangan:
N = normalitas
V = volum (L)

Satuan Konsentrasi :

Persen (%) ada 4 macam satuan persen yaitu:


% b/b:menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan
% b/v: menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan
% v/v: menyatakan jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml larutan
% v/b: menyatakan jumlah ml zat terlarut dalam 100 gram larutan

Satuan Konsentrasi :

ppm:
Menyatakan jumlah mgram zat terlarut dalam 1 liter larutan ( mg/liter ) larutan 1
mg/l = 1 part per million = 1 ppm

Gram Ekivalen :

Untuk reaksi asam basa:


n : jumlah H+ nyg dilepas atau diikat
Untuk reaksi redoks:
n : jumlah e- yg dilepas atau diikat
Soal dan Pembahasan :

1. Hasil analisis kimia yang dilakukan terhadap senyawa hidrazin ( Mr = 32)


ditemukan bahwa senyawa tersebut terdiri atas 87,42 % massa N dan 12,48 % massa
H.
Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa hidrazin.

perbandingan jumlah atom =


perbandingan mol

Mol atom N = 87,42 = 87,42 = 6,24 mol


Ar N 14

Mol atom H = 12,48 = 12,48 = 12,48 mol


Ar H 1

Perbandingan mol N : mol H = 6,24 :


12,48 = 1 : 2
Perbandingan jumlah atom N : H = 1 : 2

Rumus empiris hidrazin = NH2

Rumus molekul hidrazin = (NH2)n


Mr hidrazin = n x Ar N + n x 2 x Ar H
32 = 14n + 2n
n =2
Jadi rumus molekul hidrazin = (NH2)2 =
N2H4
2. Berapa gram Al2O3 yang terbentuk jika 12,5 gram O2 bereaksi sempurna dengan
Alumunium, menurut reaksi :
4Al + 3O2 → Al2O3

0,39

Persamaan 4 Al + 3O2 →
Reaksi :
Perb. Mol
: 4 0
Mol :
3 2 ,

3. 12 gram seng dan 6,5 gram belerang bereaksi membentuk seng sulfida menurut
persamaan reaksi
Zn + S → ZnS
Tentukan manakah yang merupakan pereaksi pembatas?
1

0,26 mol Al2O3 = ( 0,26 x Al2O3)


mol O2 = massa O2 gram
Mr O2 B
= (0,26 x 102)
Persam
Zn
erdas +
= (12,5 / 32) arkan aan
mol S
= 0,39 mol 0, 0, -
1 2
1

Anda mungkin juga menyukai