Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat. Tujuan
diet adalah untuk mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mecegah atau membantu
kesembuhan penyakit. Untuk mencapai tujuan diet maka tidak terlepas dari masukan gizi yang
merupakan proses organisme, menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta
menghasilkan energi
Uji biokimia merupakan salah satu komponen yang berperan dalam penilaian dan penanganan
pasien. Uji biokimia dapat digunakan untuk menganalisis penyakit dan pemantauan terapi. Pada
sebagian pasien, analisis biokimia mungkin hanya berperan kecil dalam menegakkan diagnosis dan
penanganan penyakitnya namun sebagian pasien lainnya diperlukan berbagai uji biokimia serta
analisis yang berulang untuk menegakkan diagnosis dan memantau pengobatan dalam jangka waktu
panjang. Hasil analisis biokimia ditentukan oleh ketelitian, keakuratan, sensitivitas, spesifisitas
metode uji, variasi analitis, dan variasi biologis.
Analit (zat yang terlarut) adalah sebuah zat yang diukur di laboratorium, zat kimia yang diuji pada
sampel seperti air, udara, atau darah.
Spesimen Darah
a. Glukosa : Mengukur kadar gula darah terkait penyakit DM : Girindra, A. 1989. Biokimia Patologi.
Bogor : ITB
b. Kolestrol : Penyempitan arteri dan penggumpalan darah
e. Eritrosit : Anemia
Spesimen urin
a. Keton : Ketoasidosis
c. Glukosa : DM
e. urobilinogen : hemolisis
5. Gambar sentrifugasi